Tumbuhan
Bayam (Amaranthus sp) merupakan sayuran yang telah lama dikenal dan dibudidayakan
secara luas oleh petani di seluruh wilayah Indonesia. Negara Indonesia, bayam dikenal
dalam banyak nama lokal, seperti bayam (Aceh), tarnyak, tarnak (Madura), nadu (Bima),
bayem (Jawa), senggang bener (Sunda), dan utapaine (Ambon). Dalam istilah asing
seperti di Inggris, bayam disebut african spinach, indian spinach, di Prancis disebut
amarante.
Klasifikasi Bayam
KINGDOM Plantae
SUB-KINGDOM Tracheobionta
INFRA KINGDOM Streptophyta
SUB-DIVISI Spermatophyta
DIVISION Tracheophyta
CLASS Magnoliophyta
SUB-CLASSES Caryophyliade
FAMILI Amaranthaceae
GENUS Spinacia L.
Akar
Bentuk tanaman bayam adalah terma (perdu), tinggi tanaman dapat mencapai 1,5 sampai
2 m, berumur semusim atau lebih. Sistem perakaran menyebar dangkal pada kedalaman
antara 20-40 cm dan berakar tunggang.
Batang
Batang tumbuh tegak, tebal, berdaging dan banyak mengandung air, tumbuh tinggi diatas
permukaan tanah. Bayam tahunan mempunyai batang yang keras berkayu dan
bercabang banyak. Bayam kadang-kadang berkayu dan bercabang banyak.
Daun
Daun berbentuk bulat telur dengan ujung agak meruncing dan urat-urat daun yang jelas.
Warna daun bervariasi, mulai dari hijau muda, hijau tua, hijau keputih-putihan, sampai
berwarna merah. Daun bayam liar umumnya kasap (kasar) dan kadang berduri.
Bunga
Bunga bayam berukuran kecil, berjumlah banyak terdiri dari daun bunga 4-5 buah,
benang sari 1-5, dan bakal buah 2-3 buah. Bunga keluar dari ujung-ujung tanaman atau
ketiak daun yang tersusun seperti malai yang tumbuh tegak. Tanaman dapat berbunga
sepanjang musim. Perkawinannya bersifat uniseksual, yaitu dapat menyerbuk sendiri
maupun menyerbuk silang. Penyerbukan berlangsung dengan bantuan angin dan
serangga.
Biji
Biji berukuran sangat kecil dan halus, berbentuk bulat, dan berwarna coklat tua sampai
mengkilap sampai hitam kelam. Namun ada beberapa jenis bayam yang mempunyai
warna biji putih sampai merah, misalnya bayam maksi yang bijinya merah. Secara umum
bayam dapat tumbuh sepanjang tahun, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi
(pegunungan). Tanaman bayam tidak menuntut persyaratan tumbuh yang sulit, asalkan
kondisi tanah subur, penyiraman teratur, dan saluran drainase lancar. Bayam juga sangat
toleran terhadap keadaan yang tidak menguntungkan sekalipun serta tidak memiliki
jenis tanah tertentu. Akan tetapi, untuk pertumbuhan yang baik memerlukan tanah yang
subur dan bertekstur gembur serta banyak mengandung bahan organik. Derajat
keasaman tanah (pH) yang baik untuk tumbuhnya adalah antara 6-7. Apabila tanaman
berada di bawah pH 6, bayam akan merana. Sedangkan di atas pH 7, tanaman akan
menjadi klorosis (warnanya putih kekuning-kuningan, terutama pada daun-daun yang
masih muda).
Akar atau rimpang pada jahe berfungsi sebagai penyokong tanaman ini agar
tidak mudah roboh, selain itu rimpang juga berfungsi sebagai penyimpan
cadangan makanan dari hasil fotosintesis yang akan digunakan sewaktu
waktu.
Tanaman jahe memiliki daun berbentuk oval memanjang dengan bagian ujung
dan pangkal runcing atau lancip. Untuk satu daun terdiri dari satu tangkai
yang berbulu halus, berfungsi sebagai perekat antara pangkal daun dengan
batang dan terdapat satu helai daun diatasnya yang disusun berdasarkan
tulang menyirip.
Tanaman jahe menghasilkan bunga dengan bentuk bulat, oval, lonjong dan
runcing tergantung varietas jahe itu sendiri. Bunga ini tumbuh dibagian ketiak
daun pelindungan rimpang, secara umum bunga jahe disusun bulir yang
berbentuk silinder.
Pada satu bunga jahe memiliki panjang mencapai 2,5 sampai 5 senti meter
dengan lebar berkisar antara 1,5 hingga 1,75 senti meter. Bagian gagang atau
tangkai bunga bersisik sebanyak 5 sampai 7 buah, dengan warna hijau.
beragam dari hijau kekuningan dan merah terganting jenis atau varietasnya.
Lalu untuk bagian bibir atau ujung bunga terdapat putik sebagai alat kelamin
betina berjumlah dua buah dengan warna ungu.
Klasifikasi Dan Morfologi Tanaman Kentang
Di Indonesia, kentang p ertama kali ditemukan p ada tahun 1794 di daerah Cisarua,
Cimahi (Bandung). Jenis kentang y ang di tanam di Cisarua di duga berasal dari Amerika
Serikat, y ang dibawa oleh orang–orang Erop a. Varietas kentang y ang p ertama kali
didatangkan ke Indonesia adalah Eigenhiemer. Pada tahun 1811 kentang sudah ditanam
secara luas di berbagai daerah, terutama di p egunungan (dataran tinggi)Pacet, Lembang,
Pengalengan(Jawa Barat), Wonosobo,Tawangmangu (Jawa Tengah), Batu, Tengger (Jawa
Timur), Aceh, Tanah Karo, Padang, Bengkulu, Sumatera Selatan, M inahasa, Bali dan
Flores (Rukmana, 1997).
Klasifikasi Kentang
Kingdom Plantae
Divisio Spermatophyta
Subdivisio Angiospermae
Clasis Dicotyledonae
Ordo Solanales
Familia Solanaceae
Genus Solanum tuberosum Linn
Daun
Tanaman kentang umumnya berdaun rimbun. Helaian daun berbentuk p oling atau bulat
lonjong, dengan ujung meruncing, memiliki anak daun p rimer dan sekunder, tersusun
dalam tangkai daun secara berhadap-hadap an (daun mejemuk) yang menyirip ganjil.
Warna daun hijau keputih–putihan. Posisi tangkai utama terhadap batang tanaman
membentuk sudut kurang dari 45 derajat atau lebih besar 45 derajat. Pada dasar tangkai
daun terdap at tunas ketiak y ang dap at berkembang menjadi cabang sekunder
(Rukmana, 1997).
Batang
Batang tanaman berbentuk segi emp at atau segi lima, tergantung pada varietasnya.
Batang tanaman berbuku–buku, berongga, dan tidak berkay u, namun agak keras bila
dipijat. Diameter batang kecil dengan tinggi dap at mencap ai 50–120 cm, tumbuh
menjalar. Warna batang hijau kemerah-merahan atau hijau keungu–unguan (Rukmana,
1997).
Akar
Tanaman kentang memiliki sistem p erakaran tunggang dan serabut. Akar tunggang dap
at menembus tanah samp ai kedalaman 45 cm, sedangkan akar serabut umumny a
tumbuh meny ebar (menjalar) ke samping dan menembus tanah dangkal. Akar tanaman
berwarna kep utih–p utihan dan halus berukuran sangat kecil. Diantara akar–akar
tersebut ada yang akan berubah bentuk dan fungsiny a menjadi umbi (stolon) yang
selanjutny a akan menjadi umbi kentang. Akartanaman berfungsi menyerap zat–zat y ang
dip erlukan tanaman dan untuk memp erkokoh berdirinya tanaman (Samadi, 1997).
Bunga
Bunga kentang berkelamin dua (hermap hroditus) yang tersusun dalam rangkaian bunga
atau karangan bunga y ang tumbuh p ada ujung batang dengan tiap karangan bunga
memiliki 7–15 kuntum bunga. WArna bunga bervariasi: putih, merah, biru. Struktur
bunga terdiri dari daun kelopak(caly x), daun mahkota (corolla), benang sari (stamen),
yang masing–masing berjumlah 5 buah serta p utih 1 buah. Bunga bersifat protogami,
takni p utik lebih cep at masak darip ada tep ung sari. Sistem penyerbukannya dapat
menyerbuk sendiri ataupun silang (Rukmana, 1997).
Bunga kentang yang telah mengalami penyerbukanakan menghasilkan buah dan biji–biji
(Samadi, 1997). Buah kentang berbentuk bulat, bergaris tengah kurang lebih 2,5cm,
berwarna hijautua sampai keungu–unguan dan tiap buah berisi 500 bakal biji. Bakal biji
yang dapat menjadi biji hanya berkisar 10 butir sampai dengan 300 butir. Biji kentang
berukuran kecil, bergaris tengah kurang lebih 0,5 mm, berwarna krem, dan memiliki
masa istirahat (dormansi) sekitar 6bulan(Rukmana, 1997).
Umbi
Umbi terbentuk dari cabang samp ing diantara akar–akar. Proses pembentukan umbi
ditandai dengan terhentinya pertumbuhan memanjang dari rhizome atau stolon y ang
diikuti pembesaran sehingga rhizome membengkak. Umbi berfungsi menyimpan bahan
makanan seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air (Samadi, 1997).
Selain mengandung zat gizi, umbi kentang mengandung zat solanin yang beracun dan
berbahaya bagi yang memakannya. Racun solanin akan berkurang atau hilang apabila
umbi telah tua sehingga aman untuk dimakan. Tetapi racun solanin tidak dapat hilang
apabila umbi tersebut keluar dari tanah dan terkena sinar matahari. Umbi kentang yang
masih mengandung racun solanin berwarna hijau walaupun telah tua (Samadi, 1997).
sayuran dan juga menyimpan kandungan karbohidrat dalam jumlah yang cukup besar.
Bukan hanya tu saja ternyata wortel juga dapat dimanfaatkan sebagai asupan sumber
mengalami minus, Hal tersebut karena wortel mengandung vitamin A yang cukup
banyak, jadi sangat baik jika dikonsumsi untuk menjaga kesehatan indra penglihatan
kita.
Ordo: Apiales
Famili:Apiaceae
Genus: Daucus
Spesies: D. carota.
garis-garis atau lanset. Setiap tanaman memiliki lima sampai dengan tujuh tangkai daun
Batang
Batangnya sangat pendek berdiameter satu sampai dua centi meter. Bentuknya bulat,
Secara umum batangnya memiliki warna hijau tua. Batang tanaman di tumbuhi oleh
seperti bercabang.
Akar
Tanaman wortel memiliki perakaran tunggang serta serabut. Seiring dengan
pertumbuhannya akar tunggang akan berubah bentuk, serta berfungsi sebagai tempat
Bentuknya akan berubah menjadi bulat memanjang. Hingga mencapai diameter enam
centi meter serta ukuran panjangnya tiga puluh centi meter (Disesuaikan dengan
varietasnya).
Akar tunggang yang telah berubah bentuk serta fungsi inilah yang sering kita kenal
dengan sebutan "Umbi Wortel" yang dapat kita makan sebagai penambah asupan
vitamin yang diperlukan untuk menunjang kesehatan tubuh.
Bunga
Pada ujung tanaman ditumbuhi oleh bunga yang bentuknya payung berganda dan
Terdapat tangkai yang tebal serta pendek, Dan untuk kuntum-kuntum bunganya
Serta bunga wortel yang melakukan penyerbukan akan menghasilkan biji-biji dan juga
Umbi
Secara umum orang memanfaatkan tanaman ini untuk diambil bagian umbi nya, Wortel
sendiri adalah tanaman sayuran umbi semusim yang dimana mampu tumbuh sepanjang
Bentuknya semak, batangnya pendek. serta berakar tunggang bulat dan memanjang.
disebut sebagai (Manihot utilissima) adalah salah satu dari sekian banyak jenis tanaman
pangan yang ada di dunia, serta memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi dan
Singkong atau manihot esculenta berasal dari wilayah amerika selatan dan pertama kali
dibawa ke indonesia (Nusantara) pada saat zaman penjajahan bangsa portugis dahulu.
Salah satu bangsa yang memperkenalkan dan membawa tanaman asli brasil kepada
Singkong sampai saat ini kerap dianggap sebagai makanan kelas bawah, Namun
kenyataannya umbi atau ketela pohon memiliki kandungan kalori yang lebih tinggi jika
adalah untuk menjadikan singkong sebagai makanan utama atau pokok dan sampai
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Malpighiales
Famili: Euphorbiaceae
Subfamili: Crotonoideae
Bangsa: Manihoteae
Genus: Manihot
Spesies: M. esculenta
Memiliki sistem perakaran serabut yang terspesialisasi. Adalah akar yang bisa berubah
Memiliki panjang rambut akar sekitar lima puluh centimeter dan panjang akar kurang
lebih tiga puluh centimeter, Tergantung dari jenis pohon singkong yang di taman.
Batang
Batangnya beruas-ruas dan mempunyai ukuran lebar dua hingga empat centimeter,
Memiliki warna cokelat pada bagian permukaan batang, Serta berwarna putih ke
Daun
Ciri daun nya berbentuk lingkaran dengan bagian ujung lancip, permukaannya rata dan
tulang daun nya menjari serta berjenis daun tunggal berwarna hijau (Berklorofil)
Pada bagian tangkai daun panjang mempunyai warna merah atau kemerahan.
Bunga
Bunganya tidak mempunyai alat kelamin baik jantan atau pun betina. Bagian bunga
Jumlah kelopaknya sebanyak lima buah dan ukurannya lebih besar jika dibandingkan
Umbi
Ukuran umbi nya, diameter dua sampai lima centimeter dan panjang dua puluh hingga
Pada bagian daging umbi terdapat getah, daging umbi nya berwarna putih agak ke
Ciri Khusus Pada Tumbuhan Kaktus Dan Fungsinya (Foto : Img by Calvin teo)
Ciri khusus yang berupa daun berbentuk duri ini berkaitan dengan habitat
tumbuhan kaktus yang berada di lingkungan kering sehingga perlu
mengurangi penguapan kadar air dalam tubuhnya.
Tumbuhan kaktus memiliki ciri khusus berupa batang yang tersusun oleh
jaringan spon. Batang kaktus ini berfungsi untuk menyimpan cadangan air.
Ketika hujan turun, kaktus menyerap air sebanyak mungkin.
Ciri khusus akar pada tumbuhan kaktus berupa akar panjang dan tersebar di
tanah yang berfungsi sebagai penyerap air dan zat hara. Akar yang panjang ini
erat kaitannya dengan kandungan air yang sedikit pada habitat tumbuhan
kaktus sehingga kaktus butuh akar yang panjang untuk memudahkan dalam
menyerap air.
Hal ini menunjukkan bahwa ciri khusus pada tumbuhan kaktus berfungsi
untuk mempertahankan diri dan mencari makanan agar tetap bisa bertahan
hidup.