Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

Mikroskop
Diajukan sebagai salah satu tugas individu pada Mata Kuliah Pengetahuan Teknik Laboratorium

Dosen
Drs. R. Ading Pramadi, MS.
Astri Yuliawati, M.Si.

Disusun Oleh
Nanda Rifaliansyah (1212060086)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2021
Judul Praktikum : Mikroskop
Tanggal Praktikum : 25 November 2021
Tujuan Praktikum : Memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan
mikroskop dan melakukan pengamatan pada berbagai preparat di laboratorium
dengan teliti dan terampil

A. Landasan Teori
Mikroskop merupakan alat bantu utama yang dipergunakan dalam pengamatan
dan penelitian karena bisa mengamati struktur dan bentuk-bentuk benda yang sangat
kecil. Mikroskop berasal dari kata “mikro” yang berarti kecil dan “scopium” yang
berarti melihat (penglihatan). Antony Van Leuwenhoek adalah orang yang pertama
kali menggunakan mikroskop (penemu mikroskop) walaupun dalam bentuk sederhana
pada penelitian air danau yang terdapat mikroorganisme-nya. Kemudian, Hans dan Z
Jansen menemukan mikroskop yang lebih maju dengan nama mikroskop ganda.
Mikroskop terdapat beberapa macam, diantaranya yaitu:
1. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya ini mempunyai perbesaran maksimal 1000 kali,
memiliki kaki yang berat dan kokoh agar dapat berdiri dengan stabil, dan
memiliki tiga lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa kondensor.
Pada mikroskop ini, sumber cahaya berasal dari sinar matahari yang
dipantulkan oleh suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat di bawah
kondensor.
2. Mikroskop Elektrik
Mikroskop yang menggunakan sumber cahaya dari lampu yang
dayanya berasal dari listrik. Bedanya dengan mikroskop cahaya yaitu tidak
adanya cermin untuk menangkap cahaya matahari karena sumber cahaya
berasal dari lampu.
3. Mikroskop Stereo atau Binokuler
Merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda
yang berukuran relatif besar. Mikroskop stereo memiliki perbesaran 7-30 kali.
Komponen utama mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya.
Perbedaannya dengan mikroskop cahaya yaitu: Ruang ketajaman lensa
mikroskop stereo lebih tinggi dibandingkan dengan mikroskop cahaya
sehingga kita dapat melihat bentuk tiga dimensi pada benda yang diamati dan
karena sumber cahaya berasal dari atas sehingga objek yang tebal dapat
teramati dengan baik.
B. Alat dan Bahan
• Tabel ke-1: Alat
No. Nama Alat Jumlah

1. Mikroskop Cahaya 1

2. Mikroskop Elektrik 1

3. Kaca Preparat 5

• Tabel ke-2: Bahan


No. Nama Alat Jumlah

1. Daun Rhoeo discolor (Daun Sosongkohan) Sesuai Kebutuhan

2. Daun Sansevieria (Lidah Mertua) Sesuai Kebutuhan

3. Tangkai Daun Pepaya Sesuai Kebutuhan

C. Langkah Kerja
• Cara Penggunaan Mikroskop Cahaya pada Video Ke-1
• Cara Penggunaan Mikroskop Listrik pada Video Ke-2

D. Hasil Pengamatan
• Tabel ke-3: Hasil Pengamatan Preparat pada Video Ke-3
No. Nama Preparat Dokumentasi Perbesaran

1. Penampang 40 kali
melintang daun
Rhoeo discolor
100 kali

2. Abaksial daun 40 kali


Rhoeo discolor

100 kali

400 kali

3. Penampang 40 kali
melintang daun
Sansevieria
100 kali

4. Abaksial daun 400 kali


Sansevieria

5. Penampang 40 kali
melintang
tangkai daun
pepaya

E. Pembahasan
Pengamatan pada preparat tersebut dilakukan pada tiga macam daun yaitu ada
daun Rhoreo discolor atau tanaman sosongkohan, daun Sansevieria atau lidah mertua,
dan ada tangkai daun papaya. Ketiga daun tersebut diteliti pada bagian penampang
melintang daunnya yang meliputi struktur dalam dari daun seperti epidermis atas dan
bawah, jaringan mesofil, jaringan palisade, jaringan spons, stomata, kutikula, dan
bagian lainnya. Bagian kedua yang diteliti yaitu bagian abaksial atau bagian
permukaan bawah dari daun, tetapi hanya pada daun tanaman sosongkohan dan
tanaman lidah mertua saja yang diteliti bagian abaksialnya.
Pada daun tanaman Rhoreo discolor penelitian dilakukan sebanyak 2 kali
pembesaran yairu 40 kali dan 100 kali, sedangkan bagian permukannya (abaksial)
penelitian dilakukan dengan pembesaran sebanyak 3 kali, yaitu pembesaran 40 kali,
100 kali, dan 400 kali. Pada tanaman Sansevieria (lidah mertua) bagian
penampangnya dibesarkan sebanyak 2 kali, yaitu 40 kali dan 100 kali, sedangkan
bagian abaksialnya hanya dilakukan pembesaran 400 kali. Sedangkan, pada
penampang tangkai daun pepaya hanya dilakukan pembesaran pada 40 kali saja.

F. Kesimpulan
Mikroskop merupakan alat bantu utama yang dipergunakan dalam pengamatan
dan penelitian karena bisa mengamati struktur dan bentuk-bentuk benda yang sangat
kecil. Mikroskop berasal dari kata “mikro” yang berarti kecil dan “scopium” yang
berarti melihat (penglihatan). Mikroskop mempunyai beberapa macam seiring
perkembangan zaman, seperti mikroskop cahaya (monokuler), mikroskop stereo
binokuler, dan yang modern mikroskop listrik. Mikroskop harus digunakan sesuai
dengan prosedur penggunaanya baik cara membawanya, cara penggunaannya saat
dipakai, dan cara menjaga mikroskop agar tidak ada kerusakan serta cara
membersihkan mikroskop yang benar sesuai dengan bahan dari mikroskop tersebut
sehingga terhindar dari kotoran, bakteri ataupun jamur.

G. Daftar Pustaka
Ading Pramadi. 2021. Pedoman Pengenalan dan Pengetahuan Teknik Laboratorium
Biologi (Edisi Revisi). (tidak diterbitkan)
Bagian-Bagian Mikroskop. 2021. Diakses pada 01 November 2021, dari
https://www.detech.co.id/bagian-bagian-mikroskop/
Ramadhani, Sulistyani Puteri. 2020. PENGELOLAAN LABORATORIUM (Panduan
Para Pengajar dan Inovator Pendidikan). Depok: Penerbit Yiesa Rich Foundation.
Stikes PHI. 2017. Cara Merawat Mikroskop. Diakses pada 01 November 2021, dari
https://stikesphi.ac.id/cara-merawat-mikroskop/

H. Lampiran
1. Selalu memastikan penempatan mikroskop pada meja yang datar dan stabil untuk
menghindari guncangan, menyimpan mikroskop pada ruangan yang kering dan
memiliki suhu ruangan yang tidak lembab dan tidak terlalu panas pada siang hari
untuk menghindari timbulnya jamur pada bagian lensa, matikan lampu mikroskop jika
sudah selesai digunakan serta putuskan hubungan listrik dengan mencabut kabel dari
stop kontak listrik, bersihkan mikroskop setelah anda menggunakannya untuk
menghindari noda ataupun jamur, dan terakhir gunakan mikroskop secara bijak,
lakukan pengamatan objek dengan hati-hati, baik saat memutar revolver dalam
memilih lensa objektif, maupun ketika memutar makrometer dan mikrometer.
2. 1) Lensa Okuler
2) Tabung Mikroskop
3) Lensa Objektif
4) Mekanis
5) Kondensor
6) Cermin/reflektor
7) Makrometer Sekrup
8) Mikrometer Sekrup
3. Bagian optik pada mikroskop berupa lensa dari kaca diantaranya, yaitu lensa
okuler, lensa objektif, kondensor, diafragma, dan cermin, cara mengatasi
kerusakannya. saat kotor yaitu dengan dibersihkan menggunakan tisue lensa yang
diberi alkohol 70%. Sedangkan, bagian non-optik yang terbuat dari logam ataupun
plastik terdiri atas tabung mikroskop, lengan, revolver, mekanis, meja preparat, makro
dan mikro sekrup, dan kaki mikroskop, cara menghindari kerusakannya yaitu dapat
dibersihkan dengan menggunakan kain fanel. Untuk membersihkan debu yang terselip
di bagian mikroskop tersebut dapat digunakan kuas kecil atau kuas lensa kamera.

4. Lensa dibersihkan dengan kertas lensa (tissue lens), jika tidak ada dapat
menggunakan kertas tisu. Kemudian, lensa mikroskop yang terdapat jamur tersebut
dapat dibersihkan dengan xylene (xylol)

Anda mungkin juga menyukai