PRAKTIKUM KARBOHIDRAT
17030244003
Biologi 2017 D
BIOLOGI
2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas ini. Makalah yang berjudul “Uji Molish, Uji Benedict,
Uji Seliwanoff, Uji Iodine, dan Uji Karbohidrat Buah” ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas makalah dari Ibu Dosen Biokimia Universitas Negeri
Surabaya, Dra. Evie Ratnasari, M.Si. Secara garis besar, makalah ini berisi
deskripsi tentang praktikum Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwanoff, Uji Iodine,
dan Uji Karbohidrat Buah. Saya hendak mengucapkan terimakasih kepada seluruh
pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan praktikum ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................2
C. Tujuan................................................................................................................2
D. Manfaat..............................................................................................................3
BAB IV PEMBAHASAN
A. Hasil..................................................................................................................18
B. Pembahasan......................................................................................................43
C. Diskusi..............................................................................................................46
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................................49
B. Saran................................................................................................................50
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................51
LAMPIRAN.........................................................................................................52
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai salah satu bahan makanan sumber energi untuk tubuh, karbohidrat
tersebar luas di alam, dalam jaringan hewan maupun dalam jaringan tanaman.
Melalui proses fotosintesis, bagian-bagian tanaman yang mengandung klorofil
dapat membentuk karbohidrat. Bahan baku biosintesis karbohidrat melalui proses
fotosintesis adalah karbon dioksida dari udara dan air dari dalam tanah. Dewasa
ini, karbohidrat sangat penting sebagai sumber energi untuk tubuh, beberapa
diantaranya dapat dipakai sebagai bahan baku untuk pembentukan senyawa-
senyawa baru yang mempunyai kegunaan khusus. Melalui proses fermentasi,
amilum atau zat tepung dapat diubah menjadi etil alkohol dan karbon dioksida.
Nama karbohidrat ditemukan pertama kali oleh para ahli kimia Perancis.
Nama tersebut diberikan untuk golongan senyawa-senyawa organik yang tersusun
atas unsur karbon, hidrogen, dan oksigen; dalam senyawa-senyawa ini, dua unsur
yang terakhir mempunyai perbandingan 2:1. Mereka menganggap senyawa-
senyawa ini merupakan hidrat dari karbon (hydrate de carbone) yang mempunyai
rumus perbandingan Cn(H2O)m; n=m atau kelipatan urutan bilangan bulat
seterusnya, misalnya glukosa adalah C6H12C6 atau laktosa adalah C12H22O11.
Akhirnya pada tahun 1880-an disadari bahwa anggapan “hidrat dari karbon”
merupakan anggapan yang keliru. Dan karbohidrat sebenarnya adalah polihidroksi
aldehida atau polihidroksi keton atau turunan dari keduanya. Sakarida atau zat
gula adalah nama yang sering dipakai sebagai pengganti nama karbohidrat.
1
keton dikenal sebagai polihidroksi keton. Selain itu, ada pula yang
mengklasifikasikan karbohidrat menjadi karbohidrat yang dapat dicerna dan
karbohidrat yang tidak dapat dicerna (Sumardjo, 2006: 205).
B. Rumusan Masalah
2. Bagaimana cara menentukan adanya zat yang mereduksi dalam suasana alkalis
dan membedakan Sakarida (gula) yang dapat mereduksi dan Sakarida yang tidak
mereduksi pada uji Benedict?
C. Tujuan
Karbohidrat disebut juga zat pati atau zat tepung atau zat gula yang
tersusun dari unsur Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Karbohidrat
banyak terdapat pada tumbuhan dan binatang yang berperan struktural dan
metabolik. Sedangkan pada tumbuhan untuk sintesis CO2+H2O yang akan
menghasilkan Amilum atau Selulosa melalui proses fotosintesis, sedangkan
binatang tidak dapat menghasilkan karbohidrat sehingga tergantung tumbuhan.
Karbohidrat merupakan sumber energi dan cadangan energi, yang melalui
proses metabolisme. Di dalam tubuh, karbohidrat akan dibakar untuk
menghasilkan tenaga atau panas. Satu gram karbohidrat akan menghasilkan
empat kalori (Sigit, 2012: 11)Rumus umum karbohidrat yaitu Cn(H2O)m. Menurut
besarnya molekul karbohidrat dapat dibedakan menjadi tiga yaitu: monosakarida,
disakarida, dan polisakarida.
- Monosakarida
Terdiri atas 3-6 atom C dan zat ini tidak dapat lagi dihidrolisis oleh larutan asam
dalam air menjadi karbohidrat yang lebih sederhana.berikut macam-macam
monosakarida dengan ciri utamanya memiliki jumlah atom C berbeda-beda yaitu
Triosa (C3), Tetrosa (C4), Pentosa (C5), Heksosa (C6), dan Heptosa (C7).
Contohnya:
Triosa : Gliserosa, Gliseraldehid, Dihidroksi aseton.
Tetrosa : Threosa, Eritrosa, Xylulosa.
Pentosa : Lyxosa, Xilosa, Arabinosa, Ribosa, Ribulosa.
Hexosa : Galaktosa, Glukosa, Mannosa, Fruktosa.
Heptosa : Sedoheptulosa.
- Disakarida
Senyawanya terbentuk dari 2 molekul monosakarida yang sejenis atau tidak.
Disakarida dapat dihidrolisis oleh larutan asam dalam air sehingga terurai menjadi
2 molekul monosakarida. Hidrolisis yaitu terdiri dari 2 monosakarida. Contohnya:
Sukrosa : Glukosa + Fruktosa (C 1-2).
Maltosa : 2 Glukosa (C 1-4).
Trehalosa : 2 Glukosa (C1-1).
Laktosa : Glukosa + Galaktosa (C1-4).
- Polisakarida:
Senyawa yang terdiri dari gabungan molekul-molekul monosakarida yang banyak
jumlahnya, senyawa ini bisa dihidrolisis menjadi banyak molekul monosakarida.
Polisakarida merupakan jenis karbohidrat yang terdiri dari lebih 6 monosakarida
dengan rantai lurus atau cabang. Contohnya:
Selulosa, Hemiselulosa, Pektin, dan Lignin (Sumardjo: 2009)
2. Uji Benedict
Gula pereduksi dapat dibuktikan dengan uji Benedict. Larutan uji
dicampurkan dengan pereaksi Benedict kemudian dipanaskan. Hasil positif
ditunjukkan dengan terbentuknya endapan berwarna biru kehijauan, merah, atau
kuning tergantung kadar gula pereduksi yang ada.
3. Uji Seliwanoff
4. Uji Iodine
Amilum merupakan polisakarida yang terbagi menjadi dua fraksi yaitu
Amilosa dan Amilopektin. Amilosa memilki struktur linier dan dengan Iodine
memberikan warna biru serta larut dalam air. Fraksi yang tidak larut disebut
amilopektin dengan struktur bercabang. Dengan penambahan iodium fraksi
memberikan warna ungu sampai merah. Amilum dalam suasana asam bila
dipanaskan akan terhidrolisis menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana.
Hasil hidrolisis dapat dengan Iodiune dan menghasilkan warna biru sampai tidak
berwarna.
Pereaksi Iodine jika dicampur dengan Amilum menghasilkan larutan
berwarna biru pekat yang menandakan hasil positif terhadap kandungan
polisakarida tetapi untuk larutan uji Monosakarida dan Disakarida tidak
menghasilkan warna larutan yang spesifik, oleh karena itu hasil yang ditunjukkan
negatif. Terbentuknya warna biru disebabkan molekul Amilosa dan Amilopektin
yang membentuk suatu molekul dengan molekul dari larutan Iodine. Oleh karena
itu, monosakarida dan disakarida tidak menghasilkan warna larutan yang spesifik
karena tidak mengandung Amilosa dan Amilopektin.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Waktu : 8 Maret 2018 jam 14:40 WIB
1. Uji Molish
- Alat: Tabung reaksi, pipet tetes, rak tabung reaksi, penjepit tabung reaksi, dan
gelas ukur.
2. Uji Benedict
- Alat: Tabung reaksi, pipet tetes, rak tabung reaksi, penjepit tabung reaksi, gelas
ukur, dan waterbath.
3. Uji Seliwanoff
- Alat: Tabung reaksi, pipet tetes, rak tabung reaksi, penjepit tabung reaksi, gelas
ukur, waterbath, dan pencatat waktu.
- Bahan: Pereaksi Seliwanoff yang baru dibuat (0,05% resorsinol dalam HCl 3N),
larutan Karbohidrat (Glukosa 1%, Fruktosa 1%, Sukrosa 1%, Laktosa 1%, dan
Selulosa 1% dan Amilum 1%).
4. Uji Iodine
- Alat: Tabung reaksi, pipet tetes, rak tabung reaksi, penjepit tabung reaksi, dan
gelas ukur.
- Bahan: Larutan Amilum 1%, larutan Selulosa 1%, larutan Glikogen 1%, HCl
6N, NaOH 6N, larutan Iodine 1M (10 gram KI dalam 1 liter air + 2,5 gram
Iodine).
- Alat: Tabung reaksi, pipet tetes, rak tabung reaksi, penjepit tabung reaksi, gelas
ukur, waterbath, dan cawan petri.
C. Prosedur Kerja
1. Uji Molish
2 ml Larutan Monosakarida 1%
Perubahan warna
2 ml Larutan Disakarida 1%
Perubahan warna
2 ml Larutan Polisakarida 1%
Perubahan warna
2. Uji Benedict
2 ml pereaksi Benedict
2 ml pereaksi Benedict
2 ml pereaksi Benedict
2 ml pereaksi Benedict
Perubahan warna
3. Uji Seliwanoff
1 ml pereaksi
Dimasukkan kedalam tabung reaksi
Seliwanoff
Ditambahkan 2 tetes kosa 1%
Glu
bath
Dipanaskan dalam water
han warnanya
Dicatat kecepatan peruba
Perubahan warna dan waktu
ml pereaksi Seliwanoff
1 ml pereaksi Seliwanoff
1 ml pereaksi Seliwanoff
1 ml pereaksi Seliwanoff
3 ml larutan Amilum 1%
Perubahan warna
3 ml larutan Selulosa 1%
Perubahan warna
3 ml larutan Laktosa 1%
Perubahan warna
5. Uji Karbohidrat pada Buah
Perubahan warna
Perubahan warna
2 ml pereaksi Benedict
2 ml pereaksi Benedict
1 ml pereaksi Seliwanoff
1 ml pereaksi Seliwanoff
1 ml pereaksi Seliwanoff
Perubahan warna
Perubahan warna
Perubahan warna
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Hasil
+ : Sedikit
++ : Sedang
+++ : Banyak
2. Uji Benedict dan Uji Karbohidrat pada Buah
+ : Sedikit
++ : Sedang
+++ : Banyak
+ : Sedikit
++ : Sedang
+++ : Banyak
+ : Sedikit
++ : Sedang
+++ : Banyak
B. Pembahasan
Amilum dicampur dengan H2O dan HCl dan menghasilkan warna Keruh +++,
- Buah yang mengandung Amilum karena warna yang dihasilkan Biru Kehitaman
+ adalah:
Pisang Matang
- Buah yang mengandung Amilum karena warna yang dihasilkan Biru Kehitaman
++ adalah:
Pisang Mentah dan Pisang Ranum.
C. Diskusi
2. Samakah intensitas warna cincin bewarna Merah Ungu pada bahan uji yang
anda gunakan dalam praktikum ini? Jelaskan!
Intensitas warna cincin bewarna Ungu pada bahan uji yang dilakukan yaitu
tidak sama hal ini disebabkan karena perbedaan ketebalan cincin Merah
Keunguan, menunjukkan struktur penyusun karbohidratnya. Semakin tipis cincin
Merah Keunguan yang terbentuk saat reaksi, maka semakin sederhana penyusun
Karbohidratnya (Monosakarida).
Warna endapan yang terbentuk yaitu merah bata karena gula tersebut
dapat mereduksi ion Cu2+ dari cupri sulfat menjadi ion Cu+ yang kemudian
mengendap sebagai Cu2O.
5. Gugus apa dari karbohidrat yang memberikan reaksi positif terhadap uji
Seliwanoff? Mengapa?
Fruktosa, karena Pada uji ini diperoleh data bahwa hanya fruktosa yang
menghasilkan warna larutan yang spesifik yakni warna jingga +++ yang
mengidentifikasikan adanya kandungan Ketosa dalam Karbohidrat jenis
Monosakarida itu. HCl yang terkandung dalam pereaksi Seliwanoff ini
mendehidrasi Fruktosa menghasilkan hidroksifurfural sehingga furfural
mengalami kondensasi setelah penambahan resorsinol membentuk larutan yang
berwarna Merah Bata. Hal ini tidak dialami oleh zat uji yang lain di mana
Selulosa, Sukrosa, Amilum, Glukosa, Maltosa dan Laktosa menunjukkan hasil
negatif terhadap adanya Ketosa. Akan tetapi sukrosa apabila dipanaskan terlalu
lama dapat menunjukkan hasil yang positif terhadap pereaksi Seliwanoff. Hal ini
terjadi karena adanya pemanasan berlebih menyebabkan sukrosa terhidrolisis
menghasilkan Fruktosa dan Glukosa sehingga Fruktosa inilah yang nantinya akan
bereaksi dengan pereaksi Seliwanoff menghasilkan larutan berwarna jingga.
Karena pada semua Buah selain Pisang menunjukkan warna Coklat yang
menandakan bahwa Buah itu mengandung Glukosa. Pada warna Coklat +
menunjukkan adanya sedikit Karbohidrat, pada warna Coklat ++ menunjukkan
adanya Karbohidrat dalam jumlah sedang, dan warna Coklat +++ menunjukkan
adanya banyak Karbohidrat.
9. Mengapa pada buah masak masih ditemukan adanya karbohidrat dalam bentuk
polisakarida?
Karena pada buah yang Masak, Monosakarida yang terdapat pada buah
yang masih Mentah berikatan menjadi Polisakarida sebagai cadangan energi
tambahan.
A. Kesimpulan
Uji Benedict yang menghasilkan endapan merah bata setelah dipanaskan sehingga
termasuk Gula Pereduksi adalah: Glukosa, Fruktosa, Laktosa, Maltosa, dan
Sukrosa. Sedangkan pada Buah yang termasuk Gula Pereduksi Tinggi karena
menghasilkan Endapan Merah Bata adalah Tomat Matang, Manggis Mentah dan
Belimbing (Mentah, Ranum, dan Matang). Gula Pereduksi Sedang karena
menghasilkan Endapan Jingga ada pada buah Cabai Matang, Tomat (Matang dan
Ranum), Pisang (Matang dan Ranum), Manggis Matang, Nanas (Ranum dan
Matang), dan Jambu Biji (Mentah, Ranum, dan Matang). Terakhir Gula Pereduksi
Lemah (tidak mereduksi) karena menghasilkan Endapan Kuning yaitu buah Cabai
Ranum, dan Pisang Matang.
B. Saran
Pada saat praktikum, ada beberapa bahan yang diganti dan tidak sesuai
dengan petunjuk praktikum. Juga ada satu uji praktikum yang harus diulang
karena larutan Molish sudah kadaluarsa sehingga tidak ada perubahan warna saat
bahan dicampur. Seharusnya sarana dan prasarana di laboratorium dilengkapi agar
praktikum berjalan dengan lancar dan tidak terhambat.
Sigit, L. 2012. Status Gizi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Se-Gugus
Sisingamangaraja Kecamatan Kertaegara Kabupaten Purbalingga, (online),
http://eprints.uny.ac.id/8842/2/bab2%20-09604227098.pdf, diakses
tanggal 21 Maret 2018.
2. Pisang
Matang-ranum- mentah matang -ranum- mentah matang -ranum- mentah
4. Jambu Biji
matang-ranum- mentah matang-ranum- mentah
5. Cabai
mentah-ranum- matang matang-ranum- mentah
6. Manggis
mentah-ranum-
matang
5. Belimbing
mentah-matang- ranum matang -ranum- mentah
54
Warna awal Ekstrak + Molish + H2SO4
2. Uji Benedict dan Uji Karbohidrat pada Buah
No Gambar Keterangan
Pengukuran pereaksi
1
Benedict dalam gelas ukur
Penuangan pereaksi
2 Benedict ke dalam tabung
reaksi setelah diukur
55
Hasil uji benedict pada
4 Karbohidrat setelah
dipanaskan
H2O (A1)
Amilum HCl (A2)
NaOH (A3)
H2O(L1)
Laktosa HCl (L2)
NaOH (L3)
H2O (S1)
Selulosa HCl (S2)
NaOH (S3)
Cabai
Nanas
Tomat
Belimbin
g
Pisang
Manggis
Jambu