Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH KIMIA ORGANIK 2

SINTESIS AMIL ASETAT


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kimia Organik 2
Dosen : Euis Yuliani S.Si

Disusun Oleh Kelompok 3 :

 Diva Sugiatri Sugiri 2011E2014


 Elma Nurul Maulinda 2011E2016
 Ina Nursafina 2011E2021
 Salsabila Sridianto 2011E2056
 Shelly Tria Damayanti 2011E2057
 Tiara Aulia Jannah 2011E2061
 Wahyu Sukma Aji 2011E2062

SEKOLAH TINGGI ANALIS BHAKTI ASIH BANDUNG


Jl. Padasuka Atas No.233, Padasuka, Kec. Cimenyan, Bandung, Jawa Barat 40192
PERCOBAAN
SINTESIS AMIL ASETAT

A. TANGGAL PERCOBAAN : 06 November 2021


B. TANGGAL LAPORAN : 06 November 2021
C. TUJUAN PERCOBAAN :
Setelah melakukan praktikum ini, diharapkan mahasiswa mampu
a. Memahami konsep reaksi esterifikasi Fischer
b. Melakukan sistesis ester dari reaksi alcohol dan asam karboksilat
D. PRINSIP PERCOBAAN :
Reaksi pembentukan ester dengan cara merefluks sebuah asam karboksilat bersama
sebuah alcohol dengan katalis asam. Iso amil asetat secara esterifikasi dari iso amil
alcohol dengan asam karboksilat (Acetic Acid) dengan katalisator asam sulfat pekat.
Hasil esterifikasi di destilasi menghasilkan iso amil asetat.
E. TEORI DASAR
Ester memiiiki rumus struktur -COOR. Ester dengan titik didih rendah, mudah menguap
dengan aroma dan rasa "buah"nya. Ester sering digunakan sebagai perisa. Gusus ester
merupakan gugus fungsi yang penting.yang dapat disintesis dalam banyak cara yang
bebeda. Ester dengan massa molekul relative yang rendah memiliki bau yang tidak
sedap. Walaupun rasa alami mungkin terdiri dari hampir seratus senyawa yang berbeda,
ester tunggal yang mendekati rasa/aroma alami dan sering digunakan dalam industri
makanan sebagai perisa dan pewangi yang penting. Sebagai contoh, isoamil asetat
memiliki aroma pisang.
Ester dapat dibuat dari reaksi antara asam karboksilat dengan alkohol dengan katalis.
seperti asam sulfat pekat, asam klorida asam p-toluensulfonat atau asam dari resin
penukar ion.
Beberapa metoda lain dapat digunakan untuk membuat gugus ester. Seperti adisi 2-
metilpropena terhadap suatu asam untuk membentuk t-butyl esters, adisi ketena terhadap
suatu alcohol untuk membuat asetat dan reaksi garam perak dengan suatu alkil halida.
Beberapa ester tententu digunakan sebagai perisa pada table dibawah ini :

Ester Boading point (C°) Fragrance


Isobutyl formate 98.4 Rasbery
n-propyl acetate 101.7 Pear
Methyil butyrate 102.3 Apple
Ethyl butyrate 121 Pineaple
Isobutyl propionate 136.8 Rum
Isoamyl acetate 142 Banana
Benzyl acetate 206 Peach
Octyl acetace 210 Orange
Methyl salicytate 222 Wintergreen

Rasa permen atau makanan suaatu ilmu pengetahuan khusus yakni kimia bahan makanan
yang merupakan seni cipta untuk menggabungkan perisa yang berbeda sehingga meniru
rasa/aroma “alami”nya.

Dalam praktikum ini akan dipelajari esterifikasi Fischer. Mekanisme secara umum dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.

Reaksi esterifikasi Fischer

Mekanisme reaksi esterifikasi Fischer

Faktor yang mempengaruhi laju esterifikasi asam karboksilat bergantung terutama pada
sterik dalam alcohol dan asam karboksilatnya.
ROH tersier ROH sekunder ROH Primer CH3OH
--- Bertambahnya kereaktifan --->
R3CCO2H R2CHCO2H RCH2CO2H CH3CO2H HCO2H

--- Bertambahnya kerektifan --->


F. ALAT DAN BAHAN
Analisis alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini sesuai dengan prosedur
yang digunakan.

Alat : - Kaki 3, Kaca asbes


- Labu dasar bulat
- Labu ukur Bahan :
- Corong pisah - Iso amil alcohol = 15 mL
- Lakmus - Acetic acid glasial = 20mL
- 1 Set alat destilasi - H2SO4 pekat = 4 mL
- Bunsen - Aquadest dingin = 55 mL
- Erlenmeyer Join (Asah) - NaHCO3 % = 25 mL
- Erlenmeyer biasa - NaCl Jenuh = 5 mL
- Aquadest biasa = 25 mL

G. CARA KERJA
1. Tempatkan 15 mL (12,2 g. 0.138 mol) isopentil alcohol dalam labu dasar bulat 100
mL dan tambahkan 20 mL (21 g. 0.35 mol) of asam asetat glacial.
2. Goyangkan labu kemudian tambahkan dengan hati-hati 4 mL H2SO4 pekat
(PERINGATAN : sangat korosif).
3. Pasangkan kondenssor reflux dengan heating mantle lakukan reflux selama 1 jam
( jangan lupa tambahkan batu didih). Dinginkan sampai suhu ruangan.
4. Tempatkan campuran reaksi dalam corong pisah dan tambahkan 55 mL air dingin
(ingat untuk membilas labu dengan 10 mL air dingin dan tambahkan ke dalam
corong pisah). Pisahkan lapisan paling bawah.
5. Ekstraksi lapisan organic (lapisan atau) dengan 25 mL larutan natrium bikarbonat 5%
sebanyak 2 kali (uji untuk memastikan lapisan bersifat basa dengan kertas lakmus
untuk dicuci kembali) PERINGATAN : pembentukan karbondioksida akan
menyebabkan tekanan dalam corong pisah.
6. Ektraksi lapisan organic dengan 25 mL air. Terakhir, tambahkan 5 mL larutan NaCl
jenuh untuk membantu pemisahan lapisan (memisahkan air dari lapisan organic).
Jangan mengocok larutan cukup digoyang saja. Pisahkan lapisan paling bawah.
Tuangkan lapisan organic paling atas ke dalam labu Erlenmeyer dari keringkan
dengan 2 g MgSo4 anhidrous.
7. Decantasi ester ke dalam labu destilasi (pastikan agen pengering ada dan peralatan
gelas dalam keadaan kering). Rangkai rangkaian destilasi sesuai arahan pembimbing.
Pastikan adaptor terbuka dan thermometer ditempatkan pada distilling head (jangan
lupa batu didih).
8. Kumpulkan senyawa yang terdestilasi namun tamping fraksi antara 134 and 143° C
pada labu yang telah ditera. Jaga labu penampung agar tetap dingin untuk
mengurangi uap lolos ke udara. Jangan pernah mendestilasi sampai kering. Catat
tekanan barometer di laboratorium.
9. Timbang hasil diperoleh serta hitung rendemennya.

H. DATA PENGAMATAN

DATA FISIK
NAMA
Titik Titik
SENYAWA
Rumus molekul Mr Warna Densitas didih leleh Fasa
Iso amil alkohol C5H12O 88 Tak berwarna 0,81% 131,1 °C 117°C Cair
116- 289-
Asam asetat CH3COOH 60 Tak berwarna 1,06% 118°C 290°K Cair
Asam sulfat H2SO4 98,08 Tak berwarna 1,84% 337°C 10°C Cair
Natrium karbonat Na2CO3 106 Putih 2,54% - 852°C Padat
Natrium klorida NaCl 58,44 Putih 2,16% 14,15°C 8,8°C Padat
Magnesium sulfat MgSO4 120,36 Putih 2,66% - 1124°C Padat
Aquadest H2O 18 Tak berwarna 1,00% 100°C 0 Cair

I. HASIL PENGAMATAN

Gambar kerja Pengamatan


20 ml asam asetat glasial + 15 ml iso amil
alcohol, homogenkan
Larutan berwarna kuning jernih

Direfluks selama ± 1 jam


Setelah dingin dimasukkan kedalam corong
pisah

Tambahkan Natrium bikarbonat 5% Iso amil


asetat, H2SO4 + air, lalu di tes dengan
lakmus merah menjadi biru. Menandakan
larutan bersifat basa.
Terbentuk 2 fase, lapisan atas berwana
kuning kecoklatan dan lapisan bawah tidak
berwarna.
Kemudian di destilasi
Hasil destilasi = 15 ml
Suhu Ronstan = 86°C

J. PENGOLAHAN DATA
- Mr Isoamil asetat = 130 gr/mol
- Mol Isoamil asetat = 0,116
- Bj Isoamil asetat = 0,376 gr/mm3
-
- Volume = 15 Ml
CH3COOH + C5H11OH C7H14O2 + H2O
- Massa = mol x Mr
= 0,166 x 130
= 21,58 (Berat teoritis)
- Berat Isoamil asetat
gr
Bj =
mL
gr
0,876 =
V
gr = 0,876 x 15 = 13,14 gram
Berat praktiukum
- % Rendemen = x 100%
Berat teoritis
13,14 gram
= x 100 %
21,58 gram
= 60,88 %
K. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini dilakukan sintesis amil alcohol dengan asam asetat. Hasil yang
didapat adalah iso amil asetat yaitu ester beraroma pisang. Proses pertama adalah
mencampurkan asam sulfat pekat, katalis di proses selama 1 jam berfungsi untuk
memperoleh reaksi antara asam asetat dengan iso amil alcohol. Campuran kuning jernih
di refluks berubah menjadi warna coklat kehitaman, campuran yang telah di refluks
kemudian di dinginkan dan dipindahkan ke corong pisah. Pemindahan larutan di lakukan
dengan cara di bilas dengan aquadest sebanyak 55 mL agar tidak ada yang tersisa.
Kemudian di kocok hingga terlihat 2 fase yaitu 1 fase (iso amil asetat) fase 2 (asam sulfat
aquadest), di cek pH nya kemudian ditambah natrium karbonat hingga basa, di cek
dengan lakmus merah yang kemudian berubah menjadi biru. Kemudian diguncangkan
pada proses pengguncangan akan terbentuk CO2 sehingga penutup dari corong pisah
perlu di buka setiap satu kali guncangan untuk mengeluarkan gas CO2. Kemudian
tambah aquadest, guncangkan kemudian terbentuk 2 rasa. Tambahkan NaCl terbentuk 2
lapisan. Tambahakan Na2SO4 setelah itu campuran disaring untuk mendapat filtrate iso
amil asetat. Proses terakhir yaitu destilasi iso amil asetat dengan tujuan memurnikan iso
amil asetat yang diperoleh. Volume yang di dapat yaitu 15 mL.
L. KESIMPULAN
Iso amil asetat di hasilkan dari sintesis asam asetat dan iso amil alcohol dengan katalis
asam sulfat pekat. Rendemen yang di hasilkan adalah 60,88%. Iso amil asetat yang di
hasilkan adalah 15 mL.
M. DAFTAR PUSTAKA
Puspita, A. (2016, Maret 10). Laporan Praktikum Amil Asetat. Retrieved from Academia.edu:
https://www.academia.edu/23474689/LAPORAN_PRAKTIKUM_AMIL_ASETAT

Sean, E. B. (2016, Mei 03). Laporan Praktikum Kimia Organik "Amil Asetat". Retrieved from btari-
elizabeth.blogspot.com: http://btari-elizabeth.blogspot.com/2016/05/laporan-praktikum-kimia-
organik-amil.html

Anda mungkin juga menyukai