tersusun dari unsur Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Karbohidrat
banyak terdapat pada tumbuhan dan binatang yang berperan struktural dan
metabolik. Sedangkan pada tumbuhan untuk sintesis CO2+H2O yang akan
menghasilkan Amilum atau Selulosa melalui proses fotosintesis, sedangkan
binatang tidak dapat menghasilkan karbohidrat sehingga tergantung tumbuhan.
Karbohidrat merupakan sumber energi dan cadangan energi, yang melalui
proses metabolisme. Di dalam tubuh, karbohidrat akan dibakar untuk
menghasilkan tenaga atau panas. Satu gram karbohidrat akan menghasilkan
empat kalori (Sigit, 2012: 11)Rumus umum karbohidrat yaitu Cn(H2O)m. Menurut
besarnya molekul karbohidrat dapat dibedakan menjadi tiga yaitu: monosakarida,
disakarida, dan polisakarida.
- Monosakarida
Terdiri atas 3-6 atom C dan zat ini tidak dapat lagi dihidrolisis oleh larutan asam
dalam air menjadi karbohidrat yang lebih sederhana.berikut macam-macam
monosakarida dengan ciri utamanya memiliki jumlah atom C berbeda-beda yaitu
Triosa (C3), Tetrosa (C4), Pentosa (C5), Heksosa (C6), dan Heptosa (C7).
Contohnya:
Triosa : Gliserosa, Gliseraldehid, Dihidroksi aseton.
Tetrosa : Threosa, Eritrosa, Xylulosa.
Pentosa : Lyxosa, Xilosa, Arabinosa, Ribosa, Ribulosa.
Hexosa : Galaktosa, Glukosa, Mannosa, Fruktosa.
Heptosa : Sedoheptulosa.
- Disakarida
Senyawanya terbentuk dari 2 molekul monosakarida yang sejenis atau tidak.
Disakarida dapat dihidrolisis oleh larutan asam dalam air sehingga terurai menjadi
2 molekul monosakarida. Hidrolisis yaitu terdiri dari 2 monosakarida. Contohnya:
Sukrosa : Glukosa + Fruktosa (C 1-2).
Maltosa : 2 Glukosa (C 1-4).
Trehalosa : 2 Glukosa (C1-1).
Laktosa : Glukosa + Galaktosa (C1-4).
- Polisakarida:
Senyawa yang terdiri dari gabungan molekul-molekul monosakarida yang banyak
jumlahnya, senyawa ini bisa dihidrolisis menjadi banyak molekul monosakarida.
Polisakarida merupakan jenis karbohidrat yang terdiri dari lebih 6 monosakarida
dengan rantai lurus atau cabang. Contohnya:
Selulosa, Hemiselulosa, Pektin, dan Lignin (Sumardjo: 2009)
2. Uji Benedict
Gula pereduksi dapat dibuktikan dengan uji Benedict. Larutan uji
dicampurkan dengan pereaksi Benedict kemudian dipanaskan. Hasil positif
ditunjukkan dengan terbentuknya endapan berwarna biru kehijauan, merah, atau
kuning tergantung kadar gula pereduksi yang ada.
3. Uji Seliwanoff
4. Uji Iodine
Amilum merupakan polisakarida yang terbagi menjadi dua fraksi yaitu
Amilosa dan Amilopektin. Amilosa memilki struktur linier dan dengan Iodine
memberikan warna biru serta larut dalam air. Fraksi yang tidak larut disebut
amilopektin dengan struktur bercabang. Dengan penambahan iodium fraksi
memberikan warna ungu sampai merah. Amilum dalam suasana asam bila
dipanaskan akan terhidrolisis menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana.
Hasil hidrolisis dapat dengan Iodiune dan menghasilkan warna biru sampai tidak
berwarna.
Pereaksi Iodine jika dicampur dengan Amilum menghasilkan larutan
berwarna biru pekat yang menandakan hasil positif terhadap kandungan
polisakarida tetapi untuk larutan uji Monosakarida dan Disakarida tidak
menghasilkan warna larutan yang spesifik, oleh karena itu hasil yang ditunjukkan
negatif. Terbentuknya warna biru disebabkan molekul Amilosa dan Amilopektin
yang membentuk suatu molekul dengan molekul dari larutan Iodine. Oleh karena
itu, monosakarida dan disakarida tidak menghasilkan warna larutan yang spesifik
karena tidak mengandung Amilosa dan Amilopektin.
1. Uji Molish
- Alat: Tabung reaksi, pipet tetes, rak tabung reaksi, penjepit tabung reaksi, dan
gelas ukur.
2. Uji Benedict
- Alat: Tabung reaksi, pipet tetes, rak tabung reaksi, penjepit tabung reaksi, gelas
ukur, dan waterbath.
3. Uji Seliwanoff
- Alat: Tabung reaksi, pipet tetes, rak tabung reaksi, penjepit tabung reaksi, gelas
ukur, waterbath, dan pencatat waktu.
- Bahan: Pereaksi Seliwanoff yang baru dibuat (0,05% resorsinol dalam HCl 3N),
larutan Karbohidrat (Glukosa 1%, Fruktosa 1%, Sukrosa 1%, Laktosa 1%, dan
Selulosa 1% dan Amilum 1%).
4. Uji Iodine
- Alat: Tabung reaksi, pipet tetes, rak tabung reaksi, penjepit tabung reaksi, dan
gelas ukur.
- Bahan: Larutan Amilum 1%, larutan Selulosa 1%, larutan Glikogen 1%, HCl
6N, NaOH 6N, larutan Iodine 1M (10 gram KI dalam 1 liter air + 2,5 gram
Iodine).
- Alat: Tabung reaksi, pipet tetes, rak tabung reaksi, penjepit tabung reaksi, gelas
ukur, waterbath, dan cawan petri.
B. Prosedur Kerja
1. Uji Molish
2 ml Larutan Monosakarida 1%
Perubahan warna
2 ml Larutan Disakarida 1%
Perubahan warna
2 ml Larutan Polisakarida 1%
Perubahan warna
2. Uji Benedict
2 ml pereaksi Benedict
2 ml pereaksi Benedict
2 ml pereaksi Benedict
2 ml pereaksi Benedict
Perubahan warna
3. Uji Seliwanoff
1 mlpereaksi
Dimasukkan kedalam tabung reaksi
Seliwanoff
Ditambahkan 2 tetes kosa 1%
Glu
bath
Dipanaskan dalam water
han warnanya
Dicatat kecepatan peruba
Perubahan warna dan waktu
ml pereaksi Seliwanoff
1 ml pereaksi Seliwanoff
1 ml pereaksi Seliwanoff
1 ml pereaksi Seliwanoff
3 ml larutan Amilum 1%
Perubahan warna
3 ml larutan Selulosa 1%
Perubahan warna
3 ml larutan Laktosa 1%
Perubahan warna
5. Uji Karbohidrat pada Buah
Perubahan warna
Perubahan warna
2 ml pereaksi Benedict
2 ml pereaksi Benedict
2 ml pereaksi Benedict
1 ml pereaksi Seliwanoff
1 ml pereaksi Seliwanoff
1 ml pereaksi Seliwanoff
Perubahan warna
Perubahan warna
Perubahan warna
+ : Sedikit
++ : Sedang
+++ : Banyak
2. Uji Benedict dan Uji Karbohidrat pada Buah
+ : Sedikit
++ : Sedang
+++ : Banyak
+ : Sedikit
++ : Sedang
+++ : Banyak
+ : Sedikit
++ : Sedang
+++ : Banyak