LIPID, PROTEIN Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta TUJUAN UMUM PRAKTIKUM
mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan
metabolisme karbohidrat, lipid dan protein TUJUAN KHUSUS PRAKTIKUM
Memahami cara pemeriksaan biokimia karbohidrat, lipid
dan protein Dapat menjelaskan kelainan-kelainan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein PRAKTIKUM KARBOHIDRAT 1. REAKSI HIDROLISIS AMILUM Siapkan satu tabung reaksi Isi tabung reaksi dengan 5 mL larutan amilum 1% dan 1 mL ekstrak pankreas netral. Gojog! Tabung di inkubasi pada suhu 37 ºC. Lakukan uji Yod tiap selang waktu 3 menit hingga menunjukkan tes Yod negatif amati perubahan warna yang terjadi lakukan tahap tsb sampai proses hidrolisis selesai Setelah proses hidrolisis selesai, sebagian larutan di ambil dan di masukkan ke dalam tabung reaksi baru kemudian masukkan sepotong kertas lakmus kedalam tabung tersebut. Larutan Na2CO3 ditambahkan ke tabung tersebut hingga lakmus berubah warna dari merah menjadi biru. Selanjutnya lakukan uji Benedict dengan menambahkan 1 mL reagen Benedict Uji benedict atau tes benedict digunakan untuk menunjukkan adanya monosakarida dan gula pereduksi. Reaksi positif jika terbentuk endapan berwarna hijau, merah, orange atau merah bata. 2.REAKSI MOLISCH
uji kimia yang digunakan untuk menunjukkan adanya
karbohidrat. Semua jenis karbohidrat mulai dari monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan polisakarida 2.REAKSI MOLISCH Siapkan 4 tabung reaksi pada rak Beri label pada masing-masing tabung dengan nomor I, II, III, IV Tabung I: 2 mL larutan glukosa Tabung II: 2 mL fruktosa Tabung III: 2 mL arabinosa Tabung IV: 2 mL larutan amilum encer Kedalam semua tabung ditambahkan 5 tetes alfa naftol 5%, campur Alirkan 2 mL H2SO4 pekat ke dalam tabung melalui dinding tabung reaksi secara perlahan-lahan Adanya cincin ungu pada bidang batas menunjukkan adanya karbohidrat Uji Molisch 3.REAKSI BENEDICT Siapkan 3 tabung reaksi pada rak Beri label pada masing-masing tabung dengan nomor I, II, III Masukkan 5 mL reagen Benedict ke dalam masing-masing tabung reaksi Tabung I: tambahkan 0,5 mL glukosa Tabung II: tambahkan 0,5 mL arabinosa Tabung III: tambahkan 0,5 mL sukrosa Panaskan ketiga tabung tersebut diatas api kecil hingga mendidih Reaksi positif jika terbentuk endapan berwarna hijau, merah, orange atau merah bata. Tabung yang berisi apa yang menunjukkan tes negatif? 4.REAKSI SELLIWANOFF
Untuk membedakan antara karbohidrat gugus fungsi aldosa dan
ketosa
Jika reaksi Selliwanoff positif (perubahan warna dari kuning
menjadi merah) maka menunjukkan adanya gugus ketosa
Contoh KH gugus aldosa: glukosa, galaktosa, maltosa, laktosa,
amilum
Contoh KH gugus ketosa: sukrosa, fruktosa
4.REAKSI SELLIWANOFF Siapkan 3 tabung reaksi pada rak Beri label pada masing-masing tabung dengan nomor I, II, III Dimasukkan 3 mL reagen Selliwanoff ke dalam masing-masing tabung Tabung I: tambahkan 1 mL larutan fruktosa Tabung II: tambahkan 1 mL arabinosa Tabung III: tambahkan 1 mL glukosa Panaskan diatas api kecil hingga mendidih selama 30 detik Reaksi positif jika terjadi warna merah INTERPRETASI REAKSI SELLIWANOFF
Tabung 1: positif warna merah
Tabung 2: negatif Tabung 3: negatif PRAKTIKUM LIPID 1.Kelarutan lemak, proses reaksi penyabunan dan terjadinya emulsi
Taruhlah 5 tabung reaksi
tabung 1 : 2 mL khloroform tabung 2 : 2 mL eter tabung 3 : 2 mL air tabung 4 : 2 mL larutan Na2CO3 1% tabung 5 : 2 mL larutan empedu encer Kemudian dimasing-masing tabung ditambahkan 3 tetes minyak kelapa. Tutuplah mulut tabung dengan ibu jari dan gojoglah, kemudian biarkan di rak selama 5 menit. Apa yang terjadi pada masing-masing tabung ? 2. Reaksi Salkowski
Kedalam tabung reaksi masukkan 2 mL larutan
kholesterol dalam khloroform. Tambahkan 2 mL asam sulfat pekat, campurlah hati-hati. Lapisan asam sulfat menjadi kuning dengan flourensi hijau atau ungu. 3.Pembentukan Akrolein
dengan 3 tetes gliserol dan tabung kedua dengan 3 tetes minyak (salah satu minyak). Masing-masing tabung ditambah kristal KHSO4 setebal 1 cm. Panaskan dengan hati-hati. PRAKTIKUM PROTEIN 1. Reaksi pengendapan
Pengendapan dengan ion logam berat
Masukkan kedalam tabung reaksi 2 mL larutan protein encer dan 1 atau 2 tetes larutan ZnSO4 encer. Terjadi endapan putih. Ambil sebagian dari endapan tersebut. Tambah larutan ZnSO4 berlebihan. Endapan akan larut. Ulangi percobaan ini dengan larutan Pb asetat. 2. Reaksi warna
2a. Reaksi biuret
Masukkan kedalam tabung reaksi 3 ml larutan protein dan 1 ml NaOH 40%. Kemudian tambahkan 1 tetes CuSO4 1%. Terjadi warna merah muda atau ungu. 2b. Reaksi Millon-Nasse Masukkan kedalam tabung reaksi 2 ml larutan protein dan 1 ml reagen merkuri sulfat(HgSO41%dalam H2SO4 10% ). Panaskan, mungkin terjadi endapan kuning.
Dinginkan dibawah air leding, tambahkan setetes larutan
NaNO2 1% . Panaskan lagi.
Terjadinya endapan atau larutan berwarna merah
menunjukkan adanya terosin dalam protein. 2c. Reaksi Hopkins-Cole Masukkan kedalam tabung reaksi 1 ml larutan protein dan 1 tetes larutan formaldehid encer, kemudian tambahkan 1 tetes reagen merkuri sulfat.
Campurlah dan tambahkan perlahan-lahan 2 ml asam
sulfat pekat melalui dinding tabung sehingga terjadi dua lapisan.
Terjadinya cincin ungu dibidang batas menunjukkan
adanya triptofan dalam protein. 2d. Reaksi Ksanto protein Masukkan dalam tabung reaksi 3 ml larutan protein dan 1 ml HNO3 pekat. Panaskan dalam penangas air mendidih. Larutan menjadi berwarna kuning. Dinginkan dibawah air leding. Ambil sebagian dari larutan tersebut dan tambahkan ammonia maka warnanya akan menjadi lebih kuning atau orange. Reaksi ini untuk menunjukkan adanya inti benzen dalam asam amino. 2e. Uji sulfur Masukkan kedalam tabung reaksi 1 ml serum dan 1 ml larutan NaOH 40%. Masukkan ke penangas air mendidih selama 1 menit untuk mengubah S organik menjadi senyawa S anorganik (Na2S). Tambahkan 1 tetes larutan Pb asetat akan terjadi endapan coklat atau hitam dari PbS.
Reaksi ini untuk menunjukkan adanya S dalam protein.