Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

(BIOKIMIA)
(Uji Karbohidrat dan Uji Protein)

PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK


JURUSAN PETERNAKAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2021
UJI KARBOHIDRAT

1. Tujuan
a. Dapat menentukan/mengidentifikasi adanya karbohidrat pada uji Molisch.
b. Dapat mengetahui adanya gula pereduksi pada uji Benedict.
c. Dapat mengetahui adanya Polisakarida (terutama Amilum) pada uji Iodine.

2. Hasil dan Pembahasan


a. Uji Molisch
1) Alat dan Bahan
a. Alat
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Pipet tetes
4. Pipet ukur
b. Bahan
1. Glukosa 1% 5. Xilosa 1%
2. Fruktosa 1% 6. Laktosa 1%
3. Maltosa 1% 7. H2SO4
4. Sukrosa 1%
2) Langkah-langkah
1. Siapkan 7 tabung reaksi.
2. Tabung reaksi pertama diisi dengan 2 ml glukosa, tabung reaksi kedua diisi 2 ml
laktosa, tabung reaksi ketiga diisi dengan 2 ml maltosa, tabung reaksi keempat diisi
dengan 2 ml sukrosa, tabung reaksi kelima diisi dengan 2 ml fruktosa, dan tabung
reaksi keenam diisi dengan 2 ml xilosa.
3. Tambahkan H2SO4 pekat pelan-pelan pada masing-masing tabung melalui dinding
tabung sampai timbul 2 lapisan, amati perubahan yang terjadi.
3) Hasil
Uji Molisch adalah uji kimia kualitatif untuk mengetahui adanya karbohidrat.
Dalam hasil percobaan, seluruh larutan karbohidrat yang direaksikan dengan asam
sulfat pekat membentuk cincin ungu. Hal ini terbukti pada percobaan yang telah kami
lakukan yaitu semua bahan yang kami uji memberikan reaksi yang sesuai dengan
prinsip tersebut artinya memiliki kandungan karbohidrat.

b. Uji Benedict
1) Alat dan Bahan
a. Alat
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Pipet volume
4. Pemanas
5. Beaker glass
b. Bahan
1. Glukosa 1%
2. Fruktosa 1%
3. Sukrosa 1%
4. Reagen Benedict
2) Langkah-langkah
1. Siapkan 3 tabung reaksi.
2. Tabung reaksi pertama diisi dengan 2 ml glukosa, tabung reaksi kedua diisi dengan
2 ml fruktosa, dan tabung reaksi ketiga diisi dengan 2 ml sukrosa.
3. Tambahkan 2 ml reagen Benedict pada masing-masing tabung.
4. Amati perubahan yang terjadi.
5. Panaskan sampai mendidih selama 5 menit.
6. Amati perubahan yang terjadi.
3) Hasil
Uji Benedict adalah uji kimia untuk mengetahui adanya kandungan gula
pereduksi. Hasil positif ditunjukkan dengan perubahan warna larutan menjadi merah
bata. Pada glukosa dan fruktosa menunjukkan hasil positif yaitu terbentuknya
endapan berwarna merah bata, artinya mengandung gula pereduksi. Sedangkan
sukrosa tidak dapat terdeteksi oleh pereaksi benedict, karena sukrosa mengandung
dua monosakarida (fruktosa dan glukosa) yang terikat melalui ikatan glikosidic,
sehingga tidak mengandung gugus aldehid bebas atau keton bebas. Sukrosa juga tidak
memiliki sifat sebagai pereduksi.

c. Uji Iodine
1) Alat dan Bahan
a. Alat
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Pipet volume
4. Pipet tetes
b. Bahan
1. Akuades
2. HCl
3. NaOH
4. Iodin
2) Langkah-langkah
1. Siapkan 3 tabung reaksi.
2. Masing-masing tabung reaksi diisi dengan 3 ml amilum.
3. Tambahkan 2 tetes akuades pada tabung reaksi pertama, 2 tetes HCl pada tabung
reaksi kedua dan 2 tetes NaOH pada tabung reaksi ketiga.
4. Kocok semua tabung sampai homogen.
5. Tambahkan 1 tetes larutan iodin.
6. Amati perubahan yang terjadi.
3) Hasil
Uji Iodine merupakan salah satu metode pengujian yang digunakan untuk
membedakan polisakarida dari disakarida dan monosakarida. Hasil uji Iodine
menunjukkan amilum termasuk polisakarida karena terjadi perubahan warna menjadi
biru kehitaman. Hasil uji Iodine juga menunjukkan hanya amilum yang menunjukkan
hasil positif, karena dalam larutan pati terdapat unit-unit glukosa yang membentuk
rantai heliks karena adanya ikatan dengan konfigurasi pada tiap-tiap unit glukosanya.
Hal inilah yang menyebabkan amilum menyebabkan warna biru kehitaman.
UJI PROTEIN

1. Tujuan
a. Dapat mengidentifikasi protein yang mengandung tirosin dalam suatu sampel
protein.
b. Dapat mengetahui adanya ikatan peptida pada sampel protein.
c. Dapat mengetahui uji pengendapan protein melalui penambahan alkohol.

2. Hasil dan Pembahasan


a. Uji Millon
1) Alat dan Bahan
a. Alat
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Pipet volume
4. Pipet tetes
5. Beaker Glass
6. Pemanas
b. Bahan
1. Albumin
2. Gelatin
3. Kasein
4. Reagen Millon
2) Langkah-langkah
1. Siapkan 3 tabung reaksi
2. Tabung reaksi pertama diisi dengan 2 ml albumin, tabung reaksi kedua diisi 2 ml
gelatin, dan tabung reaksi ketiga diisi dengan 2 ml kasein.
3. Masing-masing tabung tambahkan dengan reagen millon sebanyak 4 tetes, maka
akan terjadi endapan.
4. Kemudian panaskan dalam pemanas air yang mendidih.
3) Hasil
Uji Millon digunakan untuk mengidentifikasi protein yang mengandung
tirosin dalam suatu sampel protein. Tirosin merupakan asam amino yang mengandung
gugus fenol pada rantai samping-nya (gugus R-nya) Hasil percobaan yang kami
lakukan reagen yang positif adalah kasein dengan menghasilkan warna kuning
kemerahan, sedangkan untuk gelatin dan albumin berwarna putih yang berarti negatif.
b. Uji Biuret
1) Alat dan Bahan
a. Alat
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Pipet volume
4. Pipet tetes
b. Bahan
1. Albumin 20%
2. Gelatin 20%
3. Kasein 20%
4. NaOH 0,1 N
5. CuSO4 0,1 N
2) Langkah-langkah
1. Siapkan 3 tabung reaksi.
2. Tabung pertama diisi dengan 1 ml albumin, tabung kedua diisi dengan 1 ml gelatin,
dan tabung ketiga diisi dengan 1 ml kasein.
3. Tambahkan NaOH 1 ml dan CuSO4 0,1 N sebanyak 2 tetes pada ketiga tabung.
4. Amati perubahan yang terjadi.
3) Hasil
Uji Biuret digunakan untuk mengetahui adanya ikatan peptida pada sampel
protein. Uji ini memberikan reaksi positif yaitu ditandai dengan timbulnya warna
merah violet atau biru violet. Pada uji Biuret hanya larutan gelatin yang positif
mengandung peptida. Karena pada larutan gelatin menunjukkan warna violet dengan
CuSO4. Hal ini menunjukkan bahwa di dalam sampel tersebut mengandung ikatan
peptida yang menggabungkan asam amino yang satu dengan yang lainnya. Sedangkan
larutan kasein dan albumin negatif, tidak mengandung peptida. Hal ini ditunjukkan
kedua larutan tersebut tidak menunjukkan warna violet.

c. Uji Pengendapan
1) Alat dan Bahan
a. Alat
1. Tabung reaksi
2. Pipet tetes
b. Bahan
1. HCl
2. NaOH
3. Buffer asetat 1 M (pH= 4,7)
4. Etanol 95%
2) Langkah-langkah
1. Siapkan 3 tabung reaksi dan isi masing-masing dengan 5 ml protein.
2. Masing-masing tabung reaksi diisi dengan 3 ml amilum.
3. Ke dalam tabung pertama tambahkan 1 ml HCI 0,1 N dan 6 ml etanol 95%, tabung
kedua 1 ml NaOH 0,1 N dan etanol 95%, serta tabung ketiga 1 ml buffer asetat dan
etanol 95%.
4. Letakkan tabung dalam air mendidih selama lima menit.
5. Amati tabung-tabung mana yang tidak larut.
3) Hasil
Hasil percobaan yang kami lakukan pada larutan terdapat warna putih ada
endapan. Namun, terlihat perbedaan dari ketiga tabung tersebut. Tabung pertama
lebih banyak menghasilkan endapan, dikarenakan pengaruh dari HCl yang merupakan
asam kuat. Karena larutan yang bersifat kuat yakni pada percobaan ini yakni HCl
akan lebih banyak menghasilkan endapan.

Anda mungkin juga menyukai