Anda di halaman 1dari 10

SYAFRINA LETARE LUMSAURA LUBIS 4211210012

TRILITA PUTRI HALASSON PANDERAJA SIHITE 4213510023

PENENTUAN BERAT MOLEKUL SENYAWA BERDASARKAN MASSA JENIS


GAS

I. TUJUAN PERCOBAAN :

1. Mengetahui suhu akhir cairan volatile setelah menguap.


2. Mengetahui massa labu Erlenmeyer setelah dimasukkan cairan volatil yang
sudah ditutup menggunakan aluminium foil.
II. TINJAUAN TEORITIS :
Gas adalah zat yang paling sederhana, yang memenuhi segala wadah yang
ditempatinya. Gas dapat digambarkan sebagai kumpulan molekul molekul dengan gerakan
yang kacau balau, Acak tetapi berKesinambungan, dengan kecepatan yang bertambah jika suhu
dinaikkan. Molekul molekul gas terpisah Jauh satu dengan Yang lainnya. Ada empat variabel
yang digunakan untuk mempelajari sifat sifat dasar dari gas yaitu volume yang ditempati (v) ,
Jumlah zat (jumlah mol), tekanan (P),dan temperatur (T). Hubungan antara Satu variabel
lainnya yang dapat dinyatakan melalui suatu persamaan keadaan. Tekanan pada suatu
permukaan muncul karena adanya gaya yang bekerja pada permukaan itu. Makin besar gaya
yang bekerja makin besar tekanan nya. Jadi tekanan adalah besarnya gaya persatuan luas.
Tekanan memiliki beberapa satuan diantaranya Newton permeter persegi (Nm -2), Pascal (Pa),
atmosfer (atm) , bar, Torr (mmhg) dan Pound perinci kuadrat. satuan tekanan menurut SI adalah
pascal (Pa). Temperatur adalah sifat yang menunjukkan arah aliran energi. Jika energi mengalir
dari A-B, maka dapat dikatakan bahwa Allah mempunyai temperatur yang lebih tinggi daripada
B. Jika tidak ada energi yang mengalir ketika A dan B bersentuhan, maka A dan B. mempunyai
temperatur yang sama dan sudah mencapai keadaan kesetimbangan Termal. Jumlah gas
dilambangkan sebagai n menyatakan jumlah gas dalam satuan mol. Zat yang dimasukkan
dalam suatu wadah, molekul-molekulnya dapat bergerak bebas sehingga memenuhi wadah
yang ditempatinya, zat tersebut adalah gas. Volume gas adalah sama dengan volume wadah
yang ditempatinya. Satuan SI dari pada volume adalah liter dengan lambang L. Persamaan
keadaan gas sempurna adalah persamaan yang menghubungkan variabel variabel tekanan (P),
volume (V), temperatur (T), Dan jumlah gas N. Sebuah gas adalah cairan yang tidak memiliki
bentuk intrinsik , Dan yang mengembang tanpa batas untuk mengisi wadah apapun di mana ia
diselenggarakan. Sifat fisik dari gas yang sempurna benar benar dijelaskan oleh jumlah

1
SYAFRINA LETARE LUMSAURA LUBIS 4211210012
TRILITA PUTRI HALASSON PANDERAJA SIHITE 4213510023

substansi yang terdiri dari ke empat parameter yang tidak independen, dan hubungan diantara
mereka yang dinyatakan dalam hukum gas (Rusman, 2018) .

Gas yang memiliki sifat sifat himpunan titik titik Material yang tidak berinteraksi
disebut gas ideal, artinya molekul molekul nya tidak berinteraksi sama sekali. Ini tidak
memperhitungkan volume spesifik molekul yang membentuk gas. Parameter makroskopik this
ideal ditentukan oleh tekanannya (P) , Volume (V), massa (m), dan massa molar. Parameter
ini saling terkait. Tekanan gas adalah (P), yang merupakan dua pertiga dari energi kinetik rata
rata molekul gas persatuan volume, yang kadang kadang disebut persamaan dasar kinetik gas
ideal. Suhu (T) adalah besaran yang mencirikan keadaan kesetimbangan panas, dan suhunya
adalah kelvin (K) . Terkadang kita mengukur suhu dalam derajat Celcius. Mereka saling
berhubungan sebagai berikut: T= T + 273,15. Kuantitas di atas disebut tekanan gas (P), suhu
(T), dan volume dari gas tertentu, parameter keadaan, dan adalah: F(P,V,T) = 0 (1) Jika
persamaan keadaan diketahui, kita dapat menemukan yang ketiga dengan mengetahui dua
parameter. Hukum gas ideal: ketika parameter makroskopik jas yang diberikan tidak berubah,
proses yang menggambarkan hubungan dalam keadan lain disebut proses isotrrmal. Proses
isotermal atau hukum Boyle Marriott. Proses di mana suhu gas ideal tidak berubah disebut
proses isotermal (T= CONST). Rumus ini, disebut persamaan isoterm. Proses isobarik atau
hukum gay lussac. Proses di mana tekanan gas ideal tidak berubah disebut proses isobarik.
Menurut hukum ini, volume gas yang di suplai Pada tekanan konstan berbanding lurus dengan
suhu. Proses isokhorik Atau hukum Charles. Proses di mana volume gas ideal tidak berubah
disebut proses isokhorik (v=konstan). Menurut proses Ini: tekanan gas tertentu pada volume
konstan berbanding lurus dengan suhu. Hukum Dalton: dengan menggunakan hukum ini, kita
dapat menentukan tekanan campuran campuran pada gas (Qizi, 2022) .

Serpih gas mengandung pori - pori berukuran submikron yang dominan dengan luas
permukaan spesifik yang besar. Dalam Pori Pori seperti itu, ukuran Pori mendekati jalur bebas
rata rata Molekuler, dan oleh karena itu aliran gas tidak dapat dimodelkan sebagai proses
kontinum di luar enzim aliran slip dalam Rentang penuh rezim aliran. Gas teradsorpsi Dan gas
bebas hidup berdampingan di Pori Pori Serpih. Gas yang teradsorpsi mengalir dalam bentuk
difusi permukaan, di mana Gradien konsentrasi adalah gaya penggeraknya. Sifat gas efektif
dalam Pori Pori submikron berbeda dari Pori Pori yang lebih besar karena hanya sejumlah kecil
molekul yang dapat hadir dalam volume kecil ini, dan peningkatan interaksi terjadi antara
molekul gas dan permukaan Pori.(Song, et all, 2017) .

2
SYAFRINA LETARE LUMSAURA LUBIS 4211210012
TRILITA PUTRI HALASSON PANDERAJA SIHITE 4213510023

Densitas gas yang selalu mengalami perubahan,peningkatan pressure drop aliran gas
yang terjadi pada sistem proses pengkronpensian adalah indikator utama yang bisa dijadikan
dasar bahwa kompresor dalam jangka waktu operasi tertentu akan mengalami penurunan
Performa. Penurunan Performa tersebut akan meningkatkan biaya operasi secara signifikan
karena input power yang dibutuhkan akan semakin besar untuk memproduksi gas pada jumlah
dan kapasitas yang sama dalam memenuhi Kebutuhan proses produksi gas (Intang, 2014) .

Konsep gas ideal menyatakan bahwa semua gas dengan komposisi kimia apapun pada
suhu tinggi dan tekanan rendah cenderung memperlihatkan suatu hubungan sederhana tertentu
diantara sifat sifat mikroskopis nya, yaitu tekanan (P), volume (V), dan temperatur (T). Volume
yang ditempati oleh gas tersebut pada suatu tekanan dan temperatur yang diberikan adalah
sebanding dengan massanya. Konstanta tersebut akan sama dengan banyaknya mol gas (n)
dikalikan dengan konstanta gas universal (R= 8,34 J/mol.K) hubungan tersebut dapat
dinyatakan dalam hukum Boyle-Gay lussac sebagai: PV= nRT Walaupun tidak ada gas yang
merupakan gas ideal merupakan suatu konsep sederhana yang sangat mendekati keadaan yang
sebenarnya. Berdasarkan sifat makroskopis suatu gas, kelajuan, energi kinetik, momentum, dan
massa setiap partikel gas, Gas ideal memiliki sifat antara lain:

● Gas terdiri dari Particle partikel yang disebut Molekel adalah identik atau sama
Sehingga tidak dapat dibedakan dengan molekul lainnya.
● Molekul molekul gas bergerak secara Acak dan memenuhi hukum gerak Newton.
● Jumlah seluruh makhluk juga sangat banyak tetapi tidak terjadi interaksi antar molekul.
● Ukuran molekul gas sangat kecil sehingga dapat di abaikan terhadap ukuran wadah.
● Molekul gas terdistribusi (Kua, 2021) .
III. ALAT DAN BAHAN :

A. ALAT

NO NAMA ALAT UKURAN JUMLAH


1 Erlenmeyer 100 mL 1
2 Pipet Tetes - 1
3 Aluminium Foil - 1
4 Karet Gelang - 1
5 Jarum - 1
6 Neraca Analitik - 1
7 Penangas Air - 1
8 Termometer - 1
B. BAHAN

3
SYAFRINA LETARE LUMSAURA LUBIS 4211210012
TRILITA PUTRI HALASSON PANDERAJA SIHITE 4213510023

NO NAMA RUMUS KONSEN WUJUD WARNA JUMLAH


BAHAN KIMIA TRASI
1 Kloroform CHCl3 - Cair Bening 5 mL
2 Aquadest H2O - Cair Bening 300

IV. PROSEDUR KERJA :


5mL Cairan Volatile

← Diambil labu erlenmeyer yangberleher kecil, laluditutup dengan aluminium


foildan karet gelang

← Ditimbang labu Erlenmeyer beserta aluminium foil dan karet gelang.

← Dimasukkan 5 ml cairn volatile kedalam labu Erlenmeyer lalu tutup dengan


aluminium foil dan karet gelang
← Dilubangi dengan jarum agar udara dapat keluar

← Direndam labu erlenmeyer dalam penangas air dengan suhu kurang 100 oC
hingga cairan volatil menguap
← Dicatat temperature panasnya lalu diangkat
← Dikeringkan bagian luar labu Erlenmeyer lalu didinginkan dalam desikator

← Ditimbang labu Erlenmeyer yang telah dingin tanpa melepas aluminium foil dan
karet gelang
← Ditentukan volume labu Erlenmeyer dengan cara mengisi labu dengan air sampai
penuh
← Diukur tekanan atmosfer dengan menggunakan barometer

HASIL:
Berat erlenmeyer kosong + aluminium foil + karet = 69,4 gram
Massa Erlenmeyer + aluminium foil + karet + Cairan menguap = 70, 3 gram
Massa Volatile setelah menguap = 0, 5 gram
Massa Erlenmeyer + Aluminium foil + Karet + Air penuh = 220,1 gram
Massa volatile setelah menguap + Erlenmeyer + aluminium foil = 0,1 gram
Temperatur penangas air = 85oC
Temperatur air saat cairan volatile menguap = 78oC
Temperatur akhir saat menguap = 66oC

4
SYAFRINA LETARE LUMSAURA LUBIS 4211210012
TRILITA PUTRI HALASSON PANDERAJA SIHITE 4213510023

V. HASIL PERCOBAAN/REAKSI-REAKSI/PEMBAHASAN :

A. HASIL PERCOBAAN

NO PROSEDUR KERJA HASIL PERCOBAAN


1. Diambil labu Erlenmeyer yang berleher kecil Menghasilkan massa Erlenmeyer
lalu tutup dengan aluminium foil dan karet + aluminium foil + karet gelang
gelang kemudian ditimbang dengan neraca adalah 69,4 gram
analitik.
2. Dimasukkan cairan volatil 5 ml ke dalam labu Menghasilkan masa Erlenmayer +
dengan aluminium foil dan karet gelang, Aluminium foil + karet gelang +
kemudian dibuat lubang kecil pada volatil adalah 70,3 gram
aluminium dengan jarum
3. Direndam labu erlenmeyer Dengan penangas Menghasilkan temperatur cairan
Bunsen dengan suhu kurang 100 ° C sampai volatil mulai menguap adalah 78 °
cairan volatil menguap. Lalu catat temperatur C dan temperatur cairan volatil
panas nya. menguap adalah 66 ° C
4. Dikeringkan bagian luar Erlenmayer Menghasilkan masa erlenmeyer
kemudian ditimbang labu erlenmayer tanpa yang diisi penuh dengan air adalah
melepas aluminium foil dan karet gelang dan 227,6 gram
diisi dengan air

B. REAKSI-REAKSI
● CHCl3 + H2O → HCOOH + 3HCL
● CHCL3(aq) → CHCL3 (g)

C. PERHITUNGAN
● Massa Volatil = (Massa Erlenmeyer + Aluminium + Karet + Cairan Volatil) – (Massa
Erlenmeyer + Aluminium + Karet dalam keasaan kosong )
= 70, 3 gram – 69,4 gram = 0,9 gram
● Massa Air = (Massa Erlenmeyer + Aluminium + Karet + diisi air sampai penuh) –
(Massa Erlenmeyer + Aluminium + Karet setelah menguap)
= 220,1 gram – 0,1 gram = 220 gram

● Volume Air = = = 221,1 mL = 0,2211 L

5
SYAFRINA LETARE LUMSAURA LUBIS 4211210012
TRILITA PUTRI HALASSON PANDERAJA SIHITE 4213510023

● = = = 4, 070 g/L

● =

1 atm. BM = (4,070gr/L) . (0,082 atm/mol K) . (273 + 78 )

BM =

= 117, 14 gr/mol

D. PEMBAHASAN

Secara teori, gas adalah zat yang paling sederhana, yang memenuhi segala wadah yang
ditempatinya. Gas dapat digambarkan sebagai kumpulan molekul molekul dengan gerakan
yang kacau balau, Acak tetapi ber Kesinambungan, dengan kecepatan yang bertambah jika
suhu dinaikkan. Molekul molekul gas terpisah jauh satu dengan yang lainnya, kecuali selama
tabrakan, dan bergerak tak bergantung satu dengan yang lainnya. Ada empat variabel yang
digunakan untuk mempelajari sifat dari gas yaitu volume (V) , jumlah zat nya (n), tekanan (P)
dan temperatur (T). Senyawa volatil adalah senyawa yang mudah menguap bila terjadi
peningkatan suhu. Suatu gas selalu dipengaruhi oleh perubahan tekanan dan suhu lingkungan.
Kloroform berupa cairan yang mudah menguap dalam suhu ruang. Struktur geometri molekul
nya berbentuk tetrahedral. Massa molekul nya sebesar 119,5 g/mol serta massa jenis Kloroform
adalah 1,48 g/cm3. Titik Leleh dan titik didih Kloroform adalah -63,5 ° C dan 61,2 ° C.
Senyawa volatil lainnya adalah Aseton. Aseton berbentuk cairan dan memiliki bau yang khas.
Aseton memiliki berat molekul 58,08 g/mol dan massa jenis 0,79 g /mol. Aseton memiliki titik
didih 56,2 ° C.

Secara praktikum, percobaan ini bertujuan untuk mengetahui cara menentukan berat
molekul suatu senyawa volatil berdasarkan pengukuran massa jenis senyawa tersebut.
Penentuan berat molekul ini, dilakukan dengan menggabungkan persamaan gas ideal dan
massa jenis gas senyawa volatil. Prinsip kerja dari penentuan berat molekul berdasarkan
pengukuran massa jenis adalah suatu cairan volatil yang memiliki titik didih di bawah 100 ° C
dimasukkan ke dalam labu Erlenmayer yang ditutup dengan aluminium foil. Cairan volatil akan
menguap dan mendorong udara yang ada di dalam erlenmeyer sampai udara tersebut keluar
semua dari erlenmeyer melalui lubang yang telah dibuat dan akan berhenti jika kondisinya

6
SYAFRINA LETARE LUMSAURA LUBIS 4211210012
TRILITA PUTRI HALASSON PANDERAJA SIHITE 4213510023

telah mencapai kesetimbangan yaitu tekanan uap di dalam Erlenmayer sama dengan tekanan
uap di luar erlemmeyer.

Langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan massa dari erlenmeyer kosong +
aluminium foil + karet gelang. Pada perlakuan ini massa yang dihasilkan adalah 69,4 g, masa
cairan volatil telah setelah menguap 0,9 g. Selanjutnya saat volatil dipanaskan volatil menguap
pada suhu 78 ° C. Setelah menguap, Erlenmayer diangkat dan di dinginkan untuk selanjutnya
dihitung massanya ketika sudah mencair kembali yaitu 0,9 g. Dengan mengubah cairan klorofil
menjadi gas, sesuai dengan sifatnya yang mudah berubah gas tersebut akan menempati seluruh
ruang atau volume labu Erlenmayer. Selain mencari massa Kloroform, kami juga menentukan
massa air dengan perlakuan yang sama dengan mengisi penuh Erlenmayer dengan air
kemudian dihitung masanya. Massa air yang didapatkan adalah 220 g. Selanjutnya, penentuan
volume cairan volatil dapat ditentukan dengan membandingkan nilai massa cairan yang telah
ditimbang dengan massa jenisnya. Berat molekul volatil dari yang sudah dijabarkan pada
bagian perhitungan menunjukkan, bahwa berat molekul volatil yang sudah kami uji adalah
117,14 g per mol. Sedangkan secara teoritis, Berat molekul Kloroform sebesar 119,14 g per
mol maka bisa dijabarkan persen kesalahan pada saat percobaan yaitu:

(Secara praktikum) −(Secara teoritis)


% Kesalahan = . 100 %
Secara teoritis

(117,14 gr/mol) −(119,5 gr/mol)


= = 100 %
115,9 gr/mol

−2,36 gr/mol
= x 100 % = [0,02] x 100 %
119,5 gr/mol

=2%

VI. KESIMPULAN :

Berdasarkan Percobaan yang telah dilakukan pada saat praktikum, maka dapat
disimpulkan bahwa :

● Suhu akhir cairan habis menguap adalah 66 ° C


● Massa labu Erlenmeyer setelah dimasukkan cairan volatile yang sudah ditutup
menggunakan aluminium foil adalah 70,3 gram

7
SYAFRINA LETARE LUMSAURA LUBIS 4211210012
TRILITA PUTRI HALASSON PANDERAJA SIHITE 4213510023

VIII. JAWABAN DAN PERTANYAAN TUGAS :

1. Hitunglah Berat Molekul dan densitas larutan volatile

Jawaban :

Massa Volatil 0,9 gram


Densitas ρ Volatil = = = 4, 070 g/L
Volume air 0,2211

ρ. BM = ρ Volatil . R . T (Suhu dalam kelvin)


1 atm. BM = (4,070gr/L) . (0,082 atm/mol K) . (273 + 78 )
(4,070gr/L) .(0,082 atm/mol K) .(351 K)
BM = = 117, 14 gr/mol
1atm
1. Berdasarkan berat molekul dan densitas larutan volatile yang telah and acari, tentukan
nama larutan volatile tersebut?

Jawaban :

Nama larutran volatilenya adalah kloroform yaitu 117,14 gr/mol dan densitasnya adalah

4,070 gr/L dimana secara teoritis kloroform mempunyai berat molekul yaitu 119,5 gr/mol

LAMPIRAN :

8
SYAFRINA LETARE LUMSAURA LUBIS 4211210012
TRILITA PUTRI HALASSON PANDERAJA SIHITE 4213510023

DAFTAR PUSTAKA
Intang, A . (2014). Analisa Pengaruh Parameter Sistem Penkonversian Wet Gas Terhadap

Kua, M.Y. (2020). Tabung Suntik Untuk Hukum-Boyle, Simulasi Pengukuran Tekanan

kukurmin dari tepung kunyit (Cucurma domestica Val) pada berbagai suhu air. Universitas
HKBP Nommensen, Medan.

Qizi, J.S.A. (2022). Status Equation And Laws Of Ideal Gas. Jurnal Academicia Globe
Inderscience Research, 3(6) : 96-99.

Rusman. (2018). Gas Dan Termodinamika. Buku Untuk Mahasiswa. Jakarta : Syiah Kuala
University Press.

Samatra, M. Y. (2022). Bovidae-based gelatin : Extractions method , physicochemical and


functional properties , applications , and future trends. April, 3153–3176.
https://doi.org/10.1111/1541-4337.1296

Song, W., Yao, J., Ma, J., Couples, G., Li,Y. (2017). Assessing Relative Contributions Of
SYAFRINA LETARE LUMSAURA LUBIS 4211210012
TRILITA PUTRI HALASSON PANDERAJA SIHITE 4213510023

Anda mungkin juga menyukai