I. TUJUAN PERCOBAAN :
1
SYAFRINA LETARE LUMSAURA LUBIS 4211210012
TRILITA PUTRI HALASSON PANDERAJA SIHITE 4213510023
substansi yang terdiri dari ke empat parameter yang tidak independen, dan hubungan diantara
mereka yang dinyatakan dalam hukum gas (Rusman, 2018) .
Gas yang memiliki sifat sifat himpunan titik titik Material yang tidak berinteraksi
disebut gas ideal, artinya molekul molekul nya tidak berinteraksi sama sekali. Ini tidak
memperhitungkan volume spesifik molekul yang membentuk gas. Parameter makroskopik this
ideal ditentukan oleh tekanannya (P) , Volume (V), massa (m), dan massa molar. Parameter
ini saling terkait. Tekanan gas adalah (P), yang merupakan dua pertiga dari energi kinetik rata
rata molekul gas persatuan volume, yang kadang kadang disebut persamaan dasar kinetik gas
ideal. Suhu (T) adalah besaran yang mencirikan keadaan kesetimbangan panas, dan suhunya
adalah kelvin (K) . Terkadang kita mengukur suhu dalam derajat Celcius. Mereka saling
berhubungan sebagai berikut: T= T + 273,15. Kuantitas di atas disebut tekanan gas (P), suhu
(T), dan volume dari gas tertentu, parameter keadaan, dan adalah: F(P,V,T) = 0 (1) Jika
persamaan keadaan diketahui, kita dapat menemukan yang ketiga dengan mengetahui dua
parameter. Hukum gas ideal: ketika parameter makroskopik jas yang diberikan tidak berubah,
proses yang menggambarkan hubungan dalam keadan lain disebut proses isotrrmal. Proses
isotermal atau hukum Boyle Marriott. Proses di mana suhu gas ideal tidak berubah disebut
proses isotermal (T= CONST). Rumus ini, disebut persamaan isoterm. Proses isobarik atau
hukum gay lussac. Proses di mana tekanan gas ideal tidak berubah disebut proses isobarik.
Menurut hukum ini, volume gas yang di suplai Pada tekanan konstan berbanding lurus dengan
suhu. Proses isokhorik Atau hukum Charles. Proses di mana volume gas ideal tidak berubah
disebut proses isokhorik (v=konstan). Menurut proses Ini: tekanan gas tertentu pada volume
konstan berbanding lurus dengan suhu. Hukum Dalton: dengan menggunakan hukum ini, kita
dapat menentukan tekanan campuran campuran pada gas (Qizi, 2022) .
Serpih gas mengandung pori - pori berukuran submikron yang dominan dengan luas
permukaan spesifik yang besar. Dalam Pori Pori seperti itu, ukuran Pori mendekati jalur bebas
rata rata Molekuler, dan oleh karena itu aliran gas tidak dapat dimodelkan sebagai proses
kontinum di luar enzim aliran slip dalam Rentang penuh rezim aliran. Gas teradsorpsi Dan gas
bebas hidup berdampingan di Pori Pori Serpih. Gas yang teradsorpsi mengalir dalam bentuk
difusi permukaan, di mana Gradien konsentrasi adalah gaya penggeraknya. Sifat gas efektif
dalam Pori Pori submikron berbeda dari Pori Pori yang lebih besar karena hanya sejumlah kecil
molekul yang dapat hadir dalam volume kecil ini, dan peningkatan interaksi terjadi antara
molekul gas dan permukaan Pori.(Song, et all, 2017) .
2
SYAFRINA LETARE LUMSAURA LUBIS 4211210012
TRILITA PUTRI HALASSON PANDERAJA SIHITE 4213510023
Densitas gas yang selalu mengalami perubahan,peningkatan pressure drop aliran gas
yang terjadi pada sistem proses pengkronpensian adalah indikator utama yang bisa dijadikan
dasar bahwa kompresor dalam jangka waktu operasi tertentu akan mengalami penurunan
Performa. Penurunan Performa tersebut akan meningkatkan biaya operasi secara signifikan
karena input power yang dibutuhkan akan semakin besar untuk memproduksi gas pada jumlah
dan kapasitas yang sama dalam memenuhi Kebutuhan proses produksi gas (Intang, 2014) .
Konsep gas ideal menyatakan bahwa semua gas dengan komposisi kimia apapun pada
suhu tinggi dan tekanan rendah cenderung memperlihatkan suatu hubungan sederhana tertentu
diantara sifat sifat mikroskopis nya, yaitu tekanan (P), volume (V), dan temperatur (T). Volume
yang ditempati oleh gas tersebut pada suatu tekanan dan temperatur yang diberikan adalah
sebanding dengan massanya. Konstanta tersebut akan sama dengan banyaknya mol gas (n)
dikalikan dengan konstanta gas universal (R= 8,34 J/mol.K) hubungan tersebut dapat
dinyatakan dalam hukum Boyle-Gay lussac sebagai: PV= nRT Walaupun tidak ada gas yang
merupakan gas ideal merupakan suatu konsep sederhana yang sangat mendekati keadaan yang
sebenarnya. Berdasarkan sifat makroskopis suatu gas, kelajuan, energi kinetik, momentum, dan
massa setiap partikel gas, Gas ideal memiliki sifat antara lain:
● Gas terdiri dari Particle partikel yang disebut Molekel adalah identik atau sama
Sehingga tidak dapat dibedakan dengan molekul lainnya.
● Molekul molekul gas bergerak secara Acak dan memenuhi hukum gerak Newton.
● Jumlah seluruh makhluk juga sangat banyak tetapi tidak terjadi interaksi antar molekul.
● Ukuran molekul gas sangat kecil sehingga dapat di abaikan terhadap ukuran wadah.
● Molekul gas terdistribusi (Kua, 2021) .
III. ALAT DAN BAHAN :
A. ALAT
3
SYAFRINA LETARE LUMSAURA LUBIS 4211210012
TRILITA PUTRI HALASSON PANDERAJA SIHITE 4213510023
← Direndam labu erlenmeyer dalam penangas air dengan suhu kurang 100 oC
hingga cairan volatil menguap
← Dicatat temperature panasnya lalu diangkat
← Dikeringkan bagian luar labu Erlenmeyer lalu didinginkan dalam desikator
← Ditimbang labu Erlenmeyer yang telah dingin tanpa melepas aluminium foil dan
karet gelang
← Ditentukan volume labu Erlenmeyer dengan cara mengisi labu dengan air sampai
penuh
← Diukur tekanan atmosfer dengan menggunakan barometer
HASIL:
Berat erlenmeyer kosong + aluminium foil + karet = 69,4 gram
Massa Erlenmeyer + aluminium foil + karet + Cairan menguap = 70, 3 gram
Massa Volatile setelah menguap = 0, 5 gram
Massa Erlenmeyer + Aluminium foil + Karet + Air penuh = 220,1 gram
Massa volatile setelah menguap + Erlenmeyer + aluminium foil = 0,1 gram
Temperatur penangas air = 85oC
Temperatur air saat cairan volatile menguap = 78oC
Temperatur akhir saat menguap = 66oC
4
SYAFRINA LETARE LUMSAURA LUBIS 4211210012
TRILITA PUTRI HALASSON PANDERAJA SIHITE 4213510023
V. HASIL PERCOBAAN/REAKSI-REAKSI/PEMBAHASAN :
A. HASIL PERCOBAAN
B. REAKSI-REAKSI
● CHCl3 + H2O → HCOOH + 3HCL
● CHCL3(aq) → CHCL3 (g)
C. PERHITUNGAN
● Massa Volatil = (Massa Erlenmeyer + Aluminium + Karet + Cairan Volatil) – (Massa
Erlenmeyer + Aluminium + Karet dalam keasaan kosong )
= 70, 3 gram – 69,4 gram = 0,9 gram
● Massa Air = (Massa Erlenmeyer + Aluminium + Karet + diisi air sampai penuh) –
(Massa Erlenmeyer + Aluminium + Karet setelah menguap)
= 220,1 gram – 0,1 gram = 220 gram
5
SYAFRINA LETARE LUMSAURA LUBIS 4211210012
TRILITA PUTRI HALASSON PANDERAJA SIHITE 4213510023
● = = = 4, 070 g/L
● =
BM =
= 117, 14 gr/mol
D. PEMBAHASAN
Secara teori, gas adalah zat yang paling sederhana, yang memenuhi segala wadah yang
ditempatinya. Gas dapat digambarkan sebagai kumpulan molekul molekul dengan gerakan
yang kacau balau, Acak tetapi ber Kesinambungan, dengan kecepatan yang bertambah jika
suhu dinaikkan. Molekul molekul gas terpisah jauh satu dengan yang lainnya, kecuali selama
tabrakan, dan bergerak tak bergantung satu dengan yang lainnya. Ada empat variabel yang
digunakan untuk mempelajari sifat dari gas yaitu volume (V) , jumlah zat nya (n), tekanan (P)
dan temperatur (T). Senyawa volatil adalah senyawa yang mudah menguap bila terjadi
peningkatan suhu. Suatu gas selalu dipengaruhi oleh perubahan tekanan dan suhu lingkungan.
Kloroform berupa cairan yang mudah menguap dalam suhu ruang. Struktur geometri molekul
nya berbentuk tetrahedral. Massa molekul nya sebesar 119,5 g/mol serta massa jenis Kloroform
adalah 1,48 g/cm3. Titik Leleh dan titik didih Kloroform adalah -63,5 ° C dan 61,2 ° C.
Senyawa volatil lainnya adalah Aseton. Aseton berbentuk cairan dan memiliki bau yang khas.
Aseton memiliki berat molekul 58,08 g/mol dan massa jenis 0,79 g /mol. Aseton memiliki titik
didih 56,2 ° C.
Secara praktikum, percobaan ini bertujuan untuk mengetahui cara menentukan berat
molekul suatu senyawa volatil berdasarkan pengukuran massa jenis senyawa tersebut.
Penentuan berat molekul ini, dilakukan dengan menggabungkan persamaan gas ideal dan
massa jenis gas senyawa volatil. Prinsip kerja dari penentuan berat molekul berdasarkan
pengukuran massa jenis adalah suatu cairan volatil yang memiliki titik didih di bawah 100 ° C
dimasukkan ke dalam labu Erlenmayer yang ditutup dengan aluminium foil. Cairan volatil akan
menguap dan mendorong udara yang ada di dalam erlenmeyer sampai udara tersebut keluar
semua dari erlenmeyer melalui lubang yang telah dibuat dan akan berhenti jika kondisinya
6
SYAFRINA LETARE LUMSAURA LUBIS 4211210012
TRILITA PUTRI HALASSON PANDERAJA SIHITE 4213510023
telah mencapai kesetimbangan yaitu tekanan uap di dalam Erlenmayer sama dengan tekanan
uap di luar erlemmeyer.
Langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan massa dari erlenmeyer kosong +
aluminium foil + karet gelang. Pada perlakuan ini massa yang dihasilkan adalah 69,4 g, masa
cairan volatil telah setelah menguap 0,9 g. Selanjutnya saat volatil dipanaskan volatil menguap
pada suhu 78 ° C. Setelah menguap, Erlenmayer diangkat dan di dinginkan untuk selanjutnya
dihitung massanya ketika sudah mencair kembali yaitu 0,9 g. Dengan mengubah cairan klorofil
menjadi gas, sesuai dengan sifatnya yang mudah berubah gas tersebut akan menempati seluruh
ruang atau volume labu Erlenmayer. Selain mencari massa Kloroform, kami juga menentukan
massa air dengan perlakuan yang sama dengan mengisi penuh Erlenmayer dengan air
kemudian dihitung masanya. Massa air yang didapatkan adalah 220 g. Selanjutnya, penentuan
volume cairan volatil dapat ditentukan dengan membandingkan nilai massa cairan yang telah
ditimbang dengan massa jenisnya. Berat molekul volatil dari yang sudah dijabarkan pada
bagian perhitungan menunjukkan, bahwa berat molekul volatil yang sudah kami uji adalah
117,14 g per mol. Sedangkan secara teoritis, Berat molekul Kloroform sebesar 119,14 g per
mol maka bisa dijabarkan persen kesalahan pada saat percobaan yaitu:
−2,36 gr/mol
= x 100 % = [0,02] x 100 %
119,5 gr/mol
=2%
VI. KESIMPULAN :
Berdasarkan Percobaan yang telah dilakukan pada saat praktikum, maka dapat
disimpulkan bahwa :
7
SYAFRINA LETARE LUMSAURA LUBIS 4211210012
TRILITA PUTRI HALASSON PANDERAJA SIHITE 4213510023
Jawaban :
Jawaban :
Nama larutran volatilenya adalah kloroform yaitu 117,14 gr/mol dan densitasnya adalah
4,070 gr/L dimana secara teoritis kloroform mempunyai berat molekul yaitu 119,5 gr/mol
LAMPIRAN :
8
SYAFRINA LETARE LUMSAURA LUBIS 4211210012
TRILITA PUTRI HALASSON PANDERAJA SIHITE 4213510023
DAFTAR PUSTAKA
Intang, A . (2014). Analisa Pengaruh Parameter Sistem Penkonversian Wet Gas Terhadap
Kua, M.Y. (2020). Tabung Suntik Untuk Hukum-Boyle, Simulasi Pengukuran Tekanan
kukurmin dari tepung kunyit (Cucurma domestica Val) pada berbagai suhu air. Universitas
HKBP Nommensen, Medan.
Qizi, J.S.A. (2022). Status Equation And Laws Of Ideal Gas. Jurnal Academicia Globe
Inderscience Research, 3(6) : 96-99.
Rusman. (2018). Gas Dan Termodinamika. Buku Untuk Mahasiswa. Jakarta : Syiah Kuala
University Press.
Song, W., Yao, J., Ma, J., Couples, G., Li,Y. (2017). Assessing Relative Contributions Of
SYAFRINA LETARE LUMSAURA LUBIS 4211210012
TRILITA PUTRI HALASSON PANDERAJA SIHITE 4213510023