“KESETIMBANGAN KIMIA”
DISUSUN
OLEH:
NIM : 4213510010
JURUSAN : KIMIA
KELAS : PSKM 21 B
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TA. 2022/2023
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat- Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan Critical Book Report ini. Laporan
ini disusun sebagai salah satu tugas matakuliah kimia Analisa Kuantitatif. Penulisan ini,
saya tulis secara ringkas dan sederhana sesuai dengan kemampuan yang penulis miliki.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan Critical Book Reportini masih
jauh dari yang diharapkan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan saran dan
sumbangan pemikiran yang bersifat membangun sehingga penuis kedepannya dapat
melakukan penulisan yang lebih baik lagi. Atas saran dan sumbangan yang diberikan
diucapkan terimakasih.
Mudah-mudahan Critical Book Report ini dapat memenuhi harapan sebgai tugas
mata kuliah kimia Analisa Kuantitatif, dan juga bermanfaat bagi para pembaca pada
umumnya sebagai penambahan pengetahuan dan wawasan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Latar belakang penulisan CBR ini adalah penuntasan atau pemenuhan tugas KKNI
keterampilan membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam meringkas dan
menganalisi sebuah buku serta membandingkan buku yang dianalisis dengan buku yang
lain, mengenal dan memberi nilai serta mengkritik sebuah karya tulis yang dianalisi.
Seringkali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami,
terkadang kita hanya memilih satu buku untuk dibaca tetapi hasilnya masih belum
memuaskan misalnya dari segi analisis bahasa dan pembahasan, oleh karena itu penulis
membuat CBR ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi terkhusus
pada pokok bahasa tentang Kimia Analisa Kuantitatif terutama pada materi pokok bahasa
mengenai Kesetimbangan Kimia.
1.2.Rumusan Masalah
1. Bagaimana isi dari kedua buku tersebut?
2. Bagaimana kelebihan dan kelemahan pada buku utama?
3. Bagaimana kelebihan dan kelemahan pada buku pembanding?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami isi dari kedua buku.
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan buku utama
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan buku pembanding
1.4.Manfaat
1. Agar mahasiswa memahami dan mengetahui isi buku yang dinilai
2. Agar mahasiswa memiliki kreatifitas dalam menilai isi buku
3. Untuk menambah wawasan tentang mata kuliah kesetimbangan kimia
3
1.5.Identitas Buku
Buku Utama
Judul Buku : Kimia Dasar II
Pengarang : Subhan, M.Pd.
Tahun Terbit : 2013
Penerbit : Dua Satu Press
Kota Terbit : Makasar
ISBN : 978-602-1664-06-3
Buku Pembanding
Judul Buku : Kimia Dasar
Pengarang : Heny Ekawati Haryono,M.Pd.
Tahun Terbit : 2019
Penerbit : Deepublish Publisher
Kota Terbit : D.I Yogyakarta
ISBN : 978-623-209-951-7
4
BAB II
RINGKASAN
2.1. Ringkasa Buku Utama
A. Kesetimbangan Dinas
1. Reaksi Reversible dan Irreversible
Perhatikanlah kertas yang terbakar. Apakah abu hasil pembakaran kertas dapat
diubah kembali menjadi kertas seperti semula? Pengalaman menunjukkan bahwa proses
itu tidak dapat dilakukan, bukan? Reaksi seperti itu kita golongkan sebagai reaksi yang
berlangsung searah atau reaksi yang tidak dapat balik (irreversible). Reaksi yang dapat
balik kita sebut reaksi reversible. Salah satu di antaranya adalah reaksi antara nitrogen
dengan hidrogen membentuk amonia. Jika campuran gas nitrogen dan hidrogen
dipanaskan akan menghasilkan ammonia.
N2(g) + 3H2 ---> 2NH3(g) (2.1)
Sebaliknya, jika amonia (NH3) dipanaskan akan terurai membentuk nitrogen dan
hidrogen.
2NH3 (g) ---> N2(g) + 3H,(g) (2.2)
Apabila diperhatikan, ternyata reaksi (2.2) ternyata kebalikan dari (2.1), kedua reaksi
itu dapat digabung sebagai berikut.
N2(g) +3H2 (g) ---> 2NH3(g) (2.3)
2. Keadaan Setimbang
sejak v1 = v2, jumlah masing-masing komponen tidak berubah terhadap waktu. Oleh
karena itu, tidak ada perubahan yang dapat diamati atau diukur (sifat makroskopis tidak
berubah), reaksi seolah-olah telah berhenti. Kita katakan bahwa campuran telah
mencapai keadaan setimbang (kesetimbangan). Akan tetapi, melalui percobaan dapat
5
ditunjukkan bahwa dalam keadaan setimbang tersebut reaksi tetap berlangsung pada
tingkat molekul (tingkat mikroskopis). Artinya, reaksi antara nitrogen dengan hidrogen
membentuk amonia tetap berlangsung, demikian pula penguraian amonia membentuk
nitrogen dan hidrogen. Oleh karena itu, kesetimbangan kimia disebut kesetimbangan
dinamis. Perubahan konsentrasi N2, H2, dan NH3 terhadap waktu.
B. Tetapan kesetimbangan
1. Hukum Kesetimbangan
Hubungan yang tetap antara konsentrasi kesetimbangan, yaitu nisbah hasil kali
konsentrasi setimbang zat-zat produk terhadap hasil konsentrasi setimbang zat-zat
pereaksi, masingmasing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya. Hubungan ini
ditemukan oleh Cato Maximillian Gulberg dan Peter Wage pada tahun 1864, dan
selanjutnya disebut hukum kesetimbangan. Nilai dan hukum kesetimbangan disebut
tetapan kesetimbangan dan dinyatakan dengan lambang Ungkapan hukum
kesetimbangan untuk reaksi kesetimbangan di atas dapat dinyatakan sebagai berikut.
Nilai tetapan kesetimbangan bergantung pada suhu. Untuk contoh di atas, nilai
tetapan kesetimbangan yaitu 3,92 pada suhu 1200 K. Perubahan suhu akan mengubah
komposisi kesetimbangan, sehingga nilai tetapan kesetimbangannya berubah.
C. Pergeseran Kesetimbangan
Perhatikanlah lajur pertama pada tabel itu, yaitu percobaan pada suhu tetap 200°C
dengan variasi tekanan. Data tersebut menunjukkan bahwa semakin besar tekanan,
semakin besar pula persentase amonia. Jadi, dapat dikatakan bahwa penambahan
tekanan menggeser kesetimbangan ke kekanan. Kemudian, perhatikanlah data pada
kolom pertama, yaitu percobaan pada tekanan tetap sebesar 10 atm dengan suhu yang
bervariasi. Data tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu, semakin kecil
persentase amonia. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penambahan suhu
menggeser kesetimbangan itu ke kiri. Kesetimbangan dikatakan bergeser ke kanan, jika
6
produk bertambah atau pereaksi berkurang. Kesetimbangan dikatakan bergeser ke kiri,
jika produk berkurang atau pereaksi bertambah.
1. Pengaruh Konsentrasi
- Jika konsentrasi pereaksi diperbesar, kesetimbangan akan bergeser ke kanan
- Jika konsentrasi pereaksi diperkecil, kesetimbangan akan bergeser ke kiri.
2. Pengaruh Tekanan
- Jika tekanan diperbesar ( volum diperkeci),kesetimbangan akan bergeser ke arah
yang jumlah koefisiennya terkecil
- Jika tekanan dipeekecil ( volum diperbesar),kesetimbangan akan bergeser ke arah
yang jumlah koefisiennya terbesar
3. Pengaruh Suhu
- Jika suhu dinaikkan, kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi endoterm
- Jika suhu diturunkan, kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi eksoterm.
2.2. Ringkasan Buku Pembanding
A. Hukum Kesetimbangan Reaksi Kimia
Hubungan antara laju reaksi dengan konsentrasi pereaksi suatu reaksi kimia
dinamakan hukum laju reaksi. Hubungan ini diperoleh langsung dari persamaan reaksi
setimbang pada keseluruhan reaksi. (Hal ini berbeda dengan kinetik reaksi). Secara umum
reaksi dapat ditulis sebagai berikut: aA + bB cC + dD
Pada tahun 1866, berdasarkan hasil percobaan, Guldberg dan Waage berhasil
menunjukkan bahwa pada temperatur tertentu, keadaan setimbang berlaku:
[C]c + [D]d = Kc
[A]a + [B]b
[ ] = tanda konsentrasi zar yang bersangkutan
Kc = dinamakan tetapan kesetimbangan yang merupakan suatu tetapan.
Keseluruhan persamaan di atas dinamakan hukum ketetapan reaksi kimia. Frksi
sebelah kiri dari persamaan diatas dinamakan quotient reaksi atau ungkapan aksi massa
disingkat Q. Jadi Q akan sama dengan Kc hanya bila reaksi telah dalam keadaan setimbang.
Q = Kc. Hubungan antara konsentrasi dengan waktu ditunjukkan oleh gambar berikut:
7
B. Tetapan Kesetimbangan
Tetapan kesetimbangan (K) merupakan angka yang dihitung dari data eksperimen.
Ada dua cara, yaitu pertama menggunakan energi bebas standar reaksi dan kedua ialah
dengan pengukuran langsung konsentrasi kesetimbangan yang dapat disubstitusikan ke
dalam ungkapan aksi massa.
Harga tetapan kesetimbangan sangat berguna baik secara kuantitatif maupun
kualitatiif. Secara kuantitatif, memungkinkan menghitung konsentrasi pereaksi dan atau
hasil reaksi dalam sistem kesetimbangan, sedang secara kualitatif memberikan informasi
tentang sejauh mana reaksi berlangsung ke arah reaksi sempurna. Misal : A B
8
E. faktor – faktor yang mempengaruhi Kesetimbangan
“ Bila pada sistem kesetimbangan dinamik ada gangguan sehingga kesetimbangan
terganggu (rusak) maka sistem akan berubah sedemikian rupa sehingga gangguan itu
berkurang dan bila mungkin akan kembali ke keadaan setimbang lagi.”
Faktor – faktor yang mempengaruhi antara lain :
1. Pengaruh temperatur terhadap kesetimbangan
2. Pengaruh konsentrasi terhadap kesetimbangan
3. Pengaruh katalis terhadap kesetimbangan
9
BAB III
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN
10
BAB IV
KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan
Hubungan yang tetap antara konsentrasi kesetimbangan, yaitu nisbah hasil kali
konsentrasi setimbang zat-zat produk terhadap hasil konsentrasi setimbang zat-zat
pereaksi, masingmasing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya. Hubungan ini
ditemukan oleh Cato Maximillian Gulberg dan Peter Wage pada tahun 1864, dan
selanjutnya disebut hukum kesetimbangan. Nilai dan hukum kesetimbangan disebut
tetapan kesetimbangan dan dinyatakan dengan lambang Ungkapan hukum
kesetimbangan untuk reaksi kesetimbangan di atas dapat dinyatakan sebagai berikut.
Nilai tetapan kesetimbangan bergantung pada suhu. Untuk contoh di atas, nilai tetapan
kesetimbangan yaitu 3,92 pada suhu 1200 K. Perubahan suhu akan mengubah komposisi
kesetimbangan, sehingga nilai tetapan kesetimbangannya berubah
Hubungan antara laju reaksi dengan konsentrasi pereaksi suatu reaksi kimia
dinamakan hukum laju reaksi. Hubungan ini diperoleh langsung dari persamaan reaksi
setimbang pada keseluruhan reaksi. (Hal ini berbeda dengan kinetik reaksi). Secara
umum reaksi dapat ditulis sebagai berikut: aA + bB cC + dD
4.2. Saran
Untuk memperoleh buku yang baik untuk dijadikan pedoman dan referensi
dalam belajar maka kita harus mengulas buku secara kritis. Kita harus menilai buku
dari berbagai segi yaitu mulai dari bagian depan buku sampai kepada bagian isi buku.
Baik tidaknya buku untuk dijadikan sebagai sumber pembelajaran juga tergantung
pada pengkritik buku. Oleh karena itu, mari kita dapat mengkritik buku secara kritis
dan terperinnci sehingga kita memperoleh buku buku yang unggul sebagai pedoman
pembelajaran.
11
DAFTAR PUSTAKA
12