Anda di halaman 1dari 6

JURNAL FISTA: FISIKA DAN TERAPANNYA E-ISSN: 2747-1691

Volume 2, Nomor 1 30 April 2021

PENENTUAN TIPE FLUIDA DAN GUGUS FUNGSI MANIFESTASI PANAS BUMI


KAWAH TUA GUNUNG API SOPUTAN

Ronaldo J. Toar, Donny Royke Wenas, Theresje Mandang


Prodi Fisika FMIPA, Universitas Negeri Manado
email: toaraldo5@gmail.com

ABSTRAK. Indonesia adalah negara yang ABSTRACT. Indonesia is a country that has
memiliki sumber daya panas bumi terbesar the largest geothermal resources in the
di dunia berbanding lurus dengan world which is directly proportional to the
banyaknya Gunung Api. Indonesia number of volcanoes. Indonesia is an
merupakan Negara kepulauan yang terletak archipelagic country located at three
pada tiga pertemuan lempeng pegunungan junction of active mountain plates, namely
aktif yaitu lempeng, Eurasia, Indo-Australia the Eurasia, Indo-Australia and Pacific
dan lempeng Pasifik. Dimana Indonesia plates. Where Indonesia is also located in an
juga terletak pada jalur cincin api aktif yang active ring of fire that is associated with
berasosiasi dengan gunung-Gunung Api active volcanoes in Indonesia. North
aktif di Indonesia. Sulawesi Utara Sulawesi is one of the provinces in Indonesia
merupakan salah satu Provinsi di Indonesia which has several active volcanoes, one of
yang memeliki beberapa Gunung Api aktif which is the object of research is Mount
salah satunya yang menjadi objek penelitian Soputan. This volcano is located in South
adalah Gunung Api Soputan. Gunung Api Minahasa and Southeast Minahasa
ini terletak di Kabupaten Minahasa Selatan Districts, North Sulawesi Province. The
dan Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi method used in this research is descriptive
Utara. Metode yang digunakan dalam method and analysis of geothermal fluid
penelitian ini adalah metode deskriptif dan chemical data. Analysis of the ion content in
analisis dari data kimia fluida panas bumi. the fluid using a SpectroDirect Photometer.
Analisis kandungan ion dalam fluida As well as functional group analysis using
menggunakan Photometer SpectroDirect. the FTIR Spectroscopy method (Fourier
Serta analisis gugus fungsi menggunakan Transform Infra Red), this method is an
metode Spektroskopi FTIR (Fourier infrared spectroscopy method equipped with
Transform Infra Red), metode ini adalah Fourier transform for its spectrum analysis.
metode spektroskopi inframerah yang Geothermal manifestation fluid in the Old
dilengkapi dengan transformasi Fourier Crater of Mount Soputan Volcano is a
untuk analisis spektrumnya Untuk bicarbonate type of fluid with an HCO3
mengetahui tipe fluida panas bumi Kawah content of 479 ppm. The high HCO3 content
Tua Gunung Api Soputan dan gugus fungsi is thought to be associated with the increase
molekul fluida panasbumi Kawah Tua in geothermal fluids containing gas,
Gunung Api Soputan Tipe fluida especially CO2, which then experiences
manifestasi panas bumi di Kawah Tua condensation in shallow aquifers.
Gunung Api Soputan adalah tipe fluida
Bikarbonat dengan kandungan HCO3
sebesar 479 ppm. Kandungan HCO3 yang
tinggi diduga berasosiasi dengan naiknya
fluida panas bumi yang mengandung gas
terutama CO2 kemudian mengalami
kondensasi di dalam akuifer dangkal.

Kata kunci: Gunung Soputan, Fluida, Keywords: Soputan Volcano, Fluid, FTIR.
FTIR.

49
PENDAHULUAN tipe fluida sumber mata air panas bertujuan
Saat ini energi panas bumi telah untuk mengetahui pemanfaatan dari masing-
dimanfaatkan untuk pembangkit listrik di masing sumber mata air panas berdasarkan
berbagai negara termasuk Indonesia, di mana tipe fluidanya.
usaha pencarian sumber energi panas bumi Metode yang digunakan dalam penelitian
pertama kali dilakukan di daerah Kawah ini adalah metode deskriptif dan analisis dari
Kamojang pada tahun 1918. Di samping itu data kimia fluida panas bumi. Analisis
fluida panas bumi juga dapat dimanfaatkan kandungan ion dalam fluida menggunakan
untuk sektor non-listrik antara lain untuk Photometer SpectroDirect. Serta analisis
pemanasan ruangan, pemanasan air, gugus fungsi menggunakan metode
pemanasan rumah kaca, pengeringan hasil Spektroskopi FTIR (Fourier Transform Infra
produk pertanian, pemanasan tanah, Red), metode ini adalah metode spektroskopi
pengeringan kayu, kertas dan lainnya. inframerah yang dilengkapi dengan
Indonesia adalah negara yang memiliki transformasi Fourier untuk analisis
sumber daya panas bumi terbesar di dunia spektrumnya (Choirul Anam, dkk. 2007).
berbanding lurus dengan banyaknya gunung Metode ini digunakan karena selain murah
api. serta data yang dihasilkan akurat karena
Indonesia merupakan Negara kepulauan berdasarkan foto atau gambar serapan
yang terletak pada tiga pertemuan lempeng gelombang infra merah dari sampel uji dan
pegunungan aktif yaitu lempeng, Eurasia, spektrum infra merah yang dihasilkan oleh
Indo-Australia dan lempeng Pasifik. Dimana suatu senyawa adalah khas dan oleh karena itu
Indonesia juga terletak pada jalur cincin api dapat menyajikan sebuah finger print (sidik
aktif yang berasosiasi dengan gunung-Gunung jari) untuk senyawa tersebut.
Api aktif di Indonesia. Gunug-gunung api aktif
tersebut tersebar di berbagai wilayah di KAJIAN TEORI
Indonesia salah satunya adalah di daerah Tipe Fluida Mata Air Panas
Provinsi Sulawesi Utrara. Tipe fluida ditemukan pada kedelaman di
Sulawesi Utara merupakan salah satu tempat panas bumi dengan temperatur tinggi
Provinsi di Indonesia yang memeliki beberapa pH asam – netral dan klorida sebagai anion
Gunung Api aktif salah satunya yang menjadi yang dominan. Tipe dari fluida dapat
objek penelitian adalah Gunung api Soputan. ditentukan berdasarkan kandungan unsur
Gunung api ini terletak di Kabupaten kimia yang paling dominan dijumpai didalam
Minahasa Selatan dan Minahasa Tenggara, air panas tersebut serta proses-proses fisika
Provinsi Sulawesi Utara. Berdasarkan bentuk yang terjadi. Berikut ini beberapa tipe fluida
morfologinya Gunung api Soputan dan dari air panas (Ellis, J. A &Mahon, J.A .W.
sekitarnya dapat dikelompokkan ke dalam tiga 1977), yaitu:
satuan morfologi yang meliputi satuan 1. Klorida
morfologi tubuh Gunung Api, satuan Tipe air panas ini disebut juga alkali –
morfologi perbukitan dan morfologi dataran klorida atau neutrai – klorida, yaitu tipe pada
(Basuki dkk, 2007). air fluida pada sistem dengan temperatur
Analisis geokimia fluida sangat berperan tinggi. Daerah yang mengandung panas,
dalam interpretasi karakteristik panasbumi sumber panas dan konsentrasi fluida yang
bawa permukaan. Berdasarkan analisis besar dari resevoir yang dalam serta pada zona
geokimia fluida panas bumi dapat diperkirakan permeable. Klorida merupakan anion yang
tipe air, kedudukan manifestasi dalam paling dominan. Unsur lainnya adalah sodium
kedudukan sistem panasbumi, serta suhu dan potassium (dalam rasio 10: 1), sebagai
reservoir. (Emianto Y dan Aribowo Y, 2012). kation utama dengan konsentrasi silika
Untuk mengetahui mengenai aspek kebumian (konsentrasi lebih tinggi pada kenaikan
di daerah tersebut maka perlu dilakukan temperatur dikedalaman), boron dan
evaluasi pada setiap tahap kegiatan, yaitu konsentrasi sulfat dan bikarbonat bervariasi.
mulai dari tahap survei pendahuluan, Kandungan gas adalah hidrogen sulfida
eksplorasi, peniliaian kelayakan hingga ke dengan pH relatif netral antara pH 5 – 9.
tahap eksploitasi dan saat pemanfaatannya. 2. Sulfat
Salah satunya adalah pengklasifikasian tipe-

50
Tipe air ini disebut juga acid-sulfat water (giggenbach, 1988 dalam kusumayudha,
yaitu terbentuk akibat kondensasi gas-gas 2005)
geothermal dekat permukaan. Gas-gas
bersamaan dengan uap air dan unsur volatil
lainnya terbentuk dalam fluida secara terpisah
dengan tipe air klorida melalui proses
pemanasan. Meskipun selalu dijumpai di
permukaan (< 100 meter) air sulfat dapat
terpenetrasi lebih dari akibat sesar melalui
sistem panas bumi, kemudian dipanaskan
mengakibatkan alterasi pada batuan dan
bercampur dengan fluida flourid. Tipe ini
sering dijumpai pada air yang keruh atau Gambar 1. Diagram Trilinier untuk penentuan tipe
berlumpur. Karena terpisah dari tipe fluida mata air panas.
lainnya maka air dipanaskan pada water table.
Sulfat merupakan anion utama yang terbentuk Diagram Ternary Plot
akibat oksidasi dari hydrogen sulfida, Diagram Ternary Plot yang digunakan
menghasilkan pH sekitar 2,8. untuk mengklasifikasi air panas bumi
3. Bikarbonat berdasarkan proporsi relatif ion-ion klorida,
Tipe air ini merupakan tipe kaya fluida silfat dan bikarbonat (Nicholson, 1993).
CO2 atau disebut juga neutral bicarbonate Berikut adalah tahapan dan formula yang
water yang dihasilkan oleh kondensasi uap air digunakan dalam menghitung proporsi
dan gas kedalam poorly-oksigenated sub- masing-masing ion untuk kemudian diplot
surface. Tipe ini merupakan non vulkanogenik pada diagram Ternary Plot.
dan sistem temperature tinggi dengan pH 1. Jumlah konsentrasi klorida (ppm), sulfat
mendekati netral akibat reaksi dengan batuan (ppm) dan bikarbonat (ppm).
sekitarnya. Sulfat dihasilkan dalam jumlah ∑ Konsentrasi = Cl + SO4 +
tertentu dan sedikit klorida. Tipe ini dapat HCLO3
terbentuk akibat beberapa proses, yaitu : 2. Hitung proporsi relatif dari masing-
 Percampuran air klorida dan sulfat masing komponen jumlah di atas dalam
pada kedalaman tertentu persen.
 Air keluar dekat permukaan oksidasi % Cl = (Cl/∑ Konsentrasi) * 100
dari H2S dalam air klorid % SO4 = (SO4/∑ Konsentrasi) *
 Kondensasi magma di dalam bumi 100
 Evaporasi atau pembentukan mineral % HCO3 (HCO3/∑ Konsentrasi) *
sulfur 100
Pada umumnya tipe sulfur klorida 3. Posisi masing-masing mata air pada
terbentuk oleh proses karakteristik dari tipe ini diagram Ternary Plot. Diagram ini
adalah p H 2-5 dengan kandungan sulfat dan membantu menentukan sampel dari mata
klorid yang seimbang. air mana yang paling sasuai untuk
4. Dilute klorid – bikarbonat perhitungan.
Tipe ini terbentuk akibat dilusi dari
klorida oleh air tanah atau air bikarbonat
mengikuti aliran, biasanya dijumpai pada
major upflow zona atau pada sistem panas
bumi bertemperatur tinggi. Klorida merupakan
anion yang dominan dan bikarbonat dalam
jumlah tertentu serta pH air 6-8.
Dari hasil analisis kimia, kemudian
menjadi parameter di dalam penelitian tipe
mataair panas berdasarkan klasifikasi dari Gambar 2. Diagram Ternary (Nicholson, 1993)
diagaram trilinier, modifikasi dari

51
Gugus Fungsi Molekul Spektroskopi infrared merupakan suatu
Senyawa organik adalah suatu senyawa metode yang mengamati interaksi molekul
yang atom utamanya terdiri dari kombinasi dengan radiasi elektromagnetik yang berada
atom C, H, O, dan N. atom-atom tersebut pada daerah panjang gelombang 0.75-1.000
berikatan dalam suatu konformasi unik dan μm atau pada bilangan gelombang 13.000-
membentuk berbagai senyawa yang memiliki 10cm-1.
sifat dan fungsi khusus. Spektroskopi inframerah sangat berguna
Gugus fungsi adalah suatu kedudukan untuk analisis kualitatif (identifikasi) dari
kereaktifan kimia dalam suatu molekul satu senyawa organik karena spektrum yang unik
kelompok senyawa dengan gugus fungsi yang dihasilkan oleh setiap organik zat dengan
tertentu menunjukkan gejala reaksi tersebut, puncak struktural yang sesuai dengan fitur
maka dapat dikelompokkan pada yang berbeda.
pengelompokkan senyawa (Fessenden, 1986). Infra merah merupakan radiasi
Berikut beberapa contoh gugus fungsi : eletromagnetik dari suatu panjang gelombang
1. Aldehid yang lebih panjang dari gelombang tampak
Aldehid adalah persenyawaan dimana tetapi lebih panjang dari gelombang mikro.
gugus fungsi karboksil diikat oleh gugus alkil. Daerah radiasi sinar infrarmerah terbagi
Adehid merupakan senyawa yang tersusun menjadi 3, antara lain
dari unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen 1. Daerah IR dekat (13000-4000 cm-1)
yang bisa didapatkan dari oksidasi alkohol 2. Daerah IR tengah (4000-200 cm-1)
primer, klorida, asam glikol/alkena, 3. Daerah IR jauh (200-10 cm-1)
hidroformilass (Hart 2003). Setiap molekul memiliki harga energi
2. Alkohol tertentu. Bila suatu senyawa menyerap energi
a. Alkohol Primer : gugus O-H terletak dari sinar IR maka tingkat energi di dalam
pada atom C primer (atom C yang molekul itu akan tereksitasi ketingkatan energi
mengikat hanya 1 atom C lainnya). yang lebih tinggi. Sesuai dengan energi yang
b. Alkohol Sekunder : gugus –OH diserap maka yang akan terjadi pada molekul
terletak pada atom C sekunder. itu adalah perubahan energi vibrasi yang
c. Alkohol Tersier : gugus O-H terletak diikuti dengan perubahan energi rotasi.
pada atom C tersier. Interaksi ini terjadi dengan syarat adanya
3.Asam Karboksilat perubahan momen dipol sebagai akibat dari
Turunan hidrokarbon dengan sebuah vibrasi.
atom karbon ujung yang mempunyai ikatan Setiap senyawa pada keadaan tertentu
rangkap ke oksigen dan sebuah gugus telah mempunyai tima macam gerak, yaitu:
hidroksil disebut asam karboksilat yang 1. Gerak Translasi, yaitu perpindahan
diturunkan dari hidrokarbon alkana yang dari satu titik ke titik lain.
mempunyai rumus molekul umum RCO2H 2. Gerak Rotasi, yaitu berputar pada
yang menyatakan bahwa terdapat gugus porosnya.
karboksil (Brady, 1994) 3. Gerak vibrasi, yaitu bergetar pada
4.Hidrokarbon tempatnya.
Hidrokarbon dapat dibagi menjadi 4 Metode spektroskopi inframerah ini dapat
kelompok besar yaitu alkana, alkena, alkuna, digunakan untuk mengidentifikasi suatu
dan hidrokarbon aromatik. Hidrokarbon ada senyawa yang belum diketahui, karena
yang bersifat jenuh dan tidak jenuh. spektrum yang dihasilkan spesifik untuk
Hidrokarbon juga memiliki struktur dan rumus senyawa tersebut.
molekul yang bermacam-macam sesuai
dengan atom karbon yang berikatan pada METODE PENELITIAN
setiap rangkaiannya (Brown, 1997) Penelitian ini dilakukan Gunung api
Soputan. Gunung api Soputan merupakan
Analisis FTIR (Fourier Transform Infra Gunung api stratovulcano yang terletak pada
Red) poisi geografis Secara geografis, 1°06’52.00”
Salah satu jenis spektroskopi adalah Lintang Utara dan 124°44’15.00” Bujur Timur
spektroskopi infra red (IR). Spektroskopi ini dengan ketinggian 1784 mdpl. Secara
didasarkan pada vibrasi suatu molekul. administratif berada di Kabupaten Minahasa

52
Selatan dan Minahasa Tenggaara, Provinsi Kawah Tua Gunung Api Soputan memiliki
Sulawesi Utara. (Basuki dkk, 2007) kandungan klorida dan sulfat yang rendah
Diperlukan alat penunjang untuk tetapi dengan kandungan bikarbonat yang
penelitian kali ini antara lain: tinggi. manifestasi panas bumi ini terdapat di
1. Termometer daerah Gunung Api Soputan tepatnya pada
2. GPS Kawah Tua Gunung Api Soputan yang
3. pH Meter terdapat manifestasi berupa Mata Air Panas.
4. Kamera Mata Air Panas ini memiliki suhu 71oC dengan
5. Photometer Spectro Direct suhu udara 31,3oC.dan memiliki nilai pH
6. Reagen Chloride, Sulphure, Bicarbonat. fluida pada mata air panas ini adalah 7 atau
7. Spektrofotometer normal.Kenampakan fisik mata air panas
8. FTIR kawah tua gunung soputan adalah: air
berwarna,dan berbau belerang. Hasil analisis
Rancangan penelitian ini memerlukan kandungan kimia dengan menggunakan
tahapan atau langkah penelitian yang tesusun karakterisasi spektrofotometer menunjukkan
secara sistematis, agar memperoleh hasil yang bahwa tipe fluida manifestasi Panas Bumi
baik. Tahapan yang pertama, saat menemukan Kawah Tua Gunung Api Soputan adalah tipe
masalah, masuk dalam studi literatur sebagai bikarbonat HCO3, dengan persentase 63,7
teori dasar dari penelitian, mempersiapkan persen, seperti diperlihatkan pada Tabel 1.
peta lokasi penelitian, mempersiapkan alat dan
bahan yang akan digunakan dalam penelitian Gugus Fungsi Fluida Manifestasi Panas
dan juga keperluan administrasi berupa ijin Bumi Kawah Tua Gunung Api Soputan
untuk melakukan survei di lapangan.
Kemudian masuk pada kegiatan lapangan Dari hasil analisa laboraturium fisika
dimana akan dilakukan pengambilan data Universitas Negeri Manado menggunakan alat
parameter fisik yang dapat diukur dan Spektroskopi FTIR didapatkan hasil seperti
pengambilan sampel untuk diuji laboraturium. pada Gambar 3.
Setelah itu dilakukan pengolahan data dari
hasil analisa laboraturium kita mengambil
kesimpulan dari teori yang kita pelajari. Dari
hasil pengolahan data kemudian dengan
menggunakan metode perbandingan data
geokimia fluida dengan daerah lapangan panas
bumi yang telah dieksplorasi peneliti
memperkirakan besar cadangan energi panas
bumi di kawah tua gunung api soputan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 3. Hasil analisa Spektroskopi FTIR fluida


Telah dilakukan pengambilan sampel manifestasi panas bumi Kawah Tua Gunung Api
fluida untuk dilakukan analisis laboraturium di Soputan
laboraturium PT. Water Laboratory Nusantara
Indonesia sehingga diperoleh data hasil Dari Gambar 3, terlihat bahwa terjadi ikatan
pengujian laboraturium seperti pada Tabel 1. hidrogen O-H pada bilangan gelombang 3416
cm-1 . Hal ini sesuai dengan tipe fluida yang
Tabel 1. Data hasil pengujian kandungan kimia diperoleh dari karakterisasi spektrofotometer
fluida yaitu tipe bikarbonat HCO3 .
Komposisi
KESIMPULAN
MANIFESTASI ppm
Cl SO4 HCO3 Berdasarkan dari hasil penelitian yang
telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
Mata Air sebagai berikut:
204 69 479 752
Panas Tipe fluida manifestasi panas bumi di
Kawah Tua Gunung Api Soputan adalah tipe
Berdasarkan data hasil pengujian dapat fluida Bikarbonat dengan kandungan HCO 3
dilihat bahwa fluida manifestasi Panas Bumi sebesar 479 ppm, dengan persentase 63,7

53
persen. Kandungan HCO3 yang tinggi diduga Emianto Y, Y.Aribowo , “Studi Geoki,Ia
berasosiasi dengan naiknya fluida panas bumi Fluida Panasbumi Daerah Prospek
yang mengandung gas terutama CO2 Nglimut, G. Ungaran Kecamatan
kemudian mengalami kondensasi di dalam Limbangan, Kabupaten Kendal
akuifer dangkal. Hal ini sesuai dengan Jawa Tengah” Teknik, Vol. 32, no.
karakterisasi FTIR. 3,pp. 230-233,Feb 2012.
Fessenden, R.J. (1986) : Organic Chemistry
DAFTAR PUSTAKA (Edisi 2), Willard Grant Press
Basuki dkk, Pengamatan Terpadu Gunung Api Publisher, USA.
Soputan, Sulawesi Utara, Juni 2007,
PVMBG. Giggenbach, WF (1988) : Chemical
techniques in Geothermal
Brady, J. (1994) : Kimia Universitas. exploration, New Zealand.
Erlangga, Jakarta.
Hart, H. (2003) : Kimia Organik, Terjemahan
Brown, T. L. dan Lemey, E. (1997) : Seminar Setiadi Achmadi, Erlangga,
Chemistry the Central Science. Jakarta.
Printice Hall. INC, New Jersey.
Nicholson, K. (1993): Geothermal Fluids:
Choirul, A. dan Sirojudin : Analisis gugus Chemistry and exploration
fungsi pada sampel uji, Bensin dan techniques. Springer-Verleg, Berlin
Spiritus menggunakan metode Heldedeberg.
Spektroskopi FTIR.Jurnal Berkala
Fisika Volume 10. No. 1. Tahun Wenas, D.R., C.A.N. Bujung. 2018. Analysis
2007. of mineral composition of alteration
rock in warm ground and steaming
Ellis, A.J. dan Mahon, W.A.J. (1977) : ground in Lahendong North Sulawesi
Geochemistry and Geothermal using SEM-EDX and FTIR. Vol. 7
System, Academic Press, New York. (4.28). IJET.

54

Anda mungkin juga menyukai