A. Judul
Analisis Spasial Kondisi Kawah dan Kawasan di Sekitarnya dengan
Survei Panas Bumi Terpadu (Geografi, Geologi, Geokimia) (Studi Kasus
Kawah Anjing, Kawah Citaman, Kolam Air Panas di Kawasan Parakan Salak)
B. Latar Belakang Masalah
Letak geografis Indonesia yang terletak dalam ring of fire (cincin gunung
api) mengakibatkan terdapatnya sumber panas bumi yang melimpah. Sekitar
40% atau setara sekitar 27.000 MW panas bumi di dunia berada di Indonesia.
Namun dari potensi tersebut, hanya sebesar 4% atau 1.189 MW yang baru
dimanfaatkan Indonesia menjadi energi listrik. Jawa Barat telah memanfaatkan
sumber panas bumi untuk pembangkit tenaga listrik dengan kapasitas yang
terpasang tersebar sebesar 1057 MW kemudian diikuti oleh Jawa Tengah 60
MW, Sulawesi Utara 60 MW dan Sumatera Utara 12 MW. sehingga masih
banyak panas bumi yang belum dimanfaatkan di Indonesia 1.
Parakan Salak merupakan daerah yang terdapat di Bogor, Jawa Barat.
Disana banyak kawah yang sedikit sekali diketahui oleh orang. Beberapa
diantaranya adalah Kawah Anjing, Citaman, Kolam Lumpur Panas, dan Kolam
Air Panas. Kawah-kawah itu memiliki suhu permukaan yang cukup panas
sehingga dapat diindikasikan terdapat sumber panas bumi sehingga dalam
PKM ini, kami ingin meneliti lebih dalam terhadap kasus tersebut.
C. Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana analisa spasial
kondisi kawah dan kawasan di sekitarnya dengan survei panas bumi terpadu
(Geografi, Geologi, Geokimia) khususnya Kawah Anjing, Kawah Citaman,
Kolam Air Panas di Kawasan Parakan Salak) ?
(http://www.esdm.go.id/siaran-pers/55-siaran-pers/3021-pengembangan-energi-panas-bumi-di-
D. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi spasial kawah
dan kawasan di sekitarnya dengan menggunakan survei panas bumi terpadu.
E. Luaran yang Diharapkan
Penelitian ini diharapkan dapat membantu beberapa pihak yang sedang
atau akan menjadi pengelola Kawasan Parakan Salak yang selanjutnya dapat
menjadi inovasi bagi pengembangan kawasan Parakan Salak secara terpadu
dari hasil analisa secara spasial atau keruangan.
Secara fisik, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu
terbentuknya luaran yang bermanfaat, diantaranya:
1) Peta
Peta yang akan dibuat ini tidak hanya berisi lokasi kawah-kawah yang
diteliti, melainkan juga tergambar lokasi lain yang berada di sekitar area
kawah. Rencana peta yang telah disusun juga akan memberikan informasi
kawasan ekowisata Parakan Salak secara menyeluruh. Jalur trekking yang
merupakan pelengkap informasi daerah pegunungan juga akan tergambar
dalam peta tersebut.
2) Papan Informasi
Papan ini dimaksudkan menjadi pemberi informasi yang setiap saat bisa
diakses siapapun terkait kawah-kawah yang diteliti.
3) Buku Rekomendasi Hasil Analisis
Luaran dalam bentuk buku ini akan diisi dengan pembahasan hasil analisis
penelitian kawah-kawah dan area sekitarnya secara spatial atau keruangan.
Dalam hasil analisis ini juga akan dicantumkan rekomendasi-rekomendasi
terkait pengambangan kawasan Parakan Salak yang lebih efektif untuk
semua pihak yang terkait.
F. Kegunaan
Penelitian terkait empat kawah yang terdapat pada kawasan Parakan Salak
ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.
1)
2)
3)
4)
G. Tinjauan Pustaka
Energi panas bumi didefinisikan sebagai panas dari Bumi. Ini adalah
sumber daya, yang bersih yang menyediakan energi terbarukan di kawasan
seluruh dunia dalam berbagai aplikasi dan sumber daya. Walaupun daerah
dengan indikasi seperti mata air panas lebih jelas dan sering kali menjadi
tempat pertama yang digunakan sumber daya panas bumi, panas bumi yang
tersedia terdapat di mana-mana, Hal ini dianggap sebagai sumber daya
terbarukan karena panas yang berasal dari interior Bumi pada dasarnya
terbatas. Panas akan terus mengalir dari dalam bumi, melalui konduksi,
diperkirakan setara dengan 42 juta megawatt (MW) , dan diharapkan tetap
demikian selama miliaran tahun yang akan datang, menjamin pasokan energi
masa depan.
Gambar 1: Pembentukan Reservoir Panas Bumi
(http://www.geoenergy.org/images/basics_clip_image002_0006.jpg)
Ketika piringan itu patah akibat gempa bumi, hal tersebut dapat
menimbulkan
beberapa
sumber
daya
panas
bumi
komersial
yang
menguntungkan.
G.2 Sistem Hidrotermal
Sistem hidrothermal di bawah permukaan sering kali ditunjukkan oleh
adanya
manifestasi
panasbumi
di
permukaan
(geothermal
surface
manifestation), seperti mata air panas, kubangan lumpur panas (mud pools),
geyser dan manifestasi panasbumi lainnya.. Manifestasi panas bumi di
permukaan diperkirakan terjadi karena adanya perambatan panas dari bawah
permukaan atau karena adanya rekahan-rekahan yang memungkinkan fluida
panasbumi (uap dan air panas) mengalir ke permukaan. Berdasarkan pada
jenis fluida produksi dan jenis kandungan fluida utamanya, sistim hidrotermal
dibedakan menjadi dua, yaitu sistim satu fasa atau sistim dua fasa. Sistim dua
fasa dapat merupakan sistem dominasi air atau sistem dominasi uap.
Sistim dominasi uap merupakan sistim yang sangat jarang dijumpai
dimana reservoir panas buminya mempunyai kandungan fasa uap yang lebih
dominan dibandingkan dengan fasa airnya. Rekahan umumnya terisi oleh uap
dan pori-pori batuan masih menyimpan air. Reservoir air panasnya umumnya
terletak jauh di kedalaman di bawah reservoir dominasi uapnya. Sistim
dominasi air merupakan sistim panas bumi yang umum terdapat di dunia
dimana reservoirnya mempunyai kandungan air yang sangat dominan
walaupun boiling sering terjadi pada bagian atas reservoir membentuk
lapisan penudung uap yang mempunyai temperatur dan tekanan tinggi.
Dibandingkan dengan temperatur reservoir minyak, temperatur reservoir
panasbumi relatif sangat tinggi, bisa mencapai 3500C. Berdasarkan pada
besarnya temperatur, Hochstein (1990) membedakan sistim panasbumi
menjadi tiga, yaitu:
1. Sistim panasbumi bertemperatur rendah, yaitu suatu sistim yang
reservoirnya mengandung fluida dengan temperatur lebih kecil dari
1250C.
2. Sistim/reservoir bertemperatur sedang, yaitu suatu sistim yang reservoirnya
mengandung fluida bertemperatur antara 1250C dan 2250C.
3. Sistim/reservoir bertemperatur tinggi, yaitu suatu sistim yang reservoirnya
mengandung fluida bertemperatur diatas 2250C.
G.3 Fotografi udara Visible and Near-Infrared
Foto udara, yang merekam bagian terlihat dari spektrum elektromagnetik
merupakan bentuk paling umum dari penginderaan jauh dan merupakan dasar
untuk setiap penyelidikan geologi atau hidrogeologi. Banyak informasi dapat
diperoleh dari stereopairs foto udara hitam-putih, yang memberikan gambar
tiga dimensi permukaan ketika dilihat dengan sebuah stereoskop.
Pola vegetasi, variasi warna abu-abu di dalam tanah dan batuan, pola
drainase, dan fitur linier memungkinkan interpretasi awal geologi, tanah, dan
hidrogeologi. Berikut penggunaan teknik penginderaan jauh di bidang
hidrogeologi :
Metode
Visible and
Near Infrared
Deskripsi
Penggunaan
Interpretasi foto udara dari geologi dan
fitur permukaan
Photographic
Ultraviolet
permukaan;
tercermin
Thermal
Infrared
batuan, variasi
dalam salinitas air tanah, lokasi akuifer
bawah permukaan dangkal dan
kontaminasi air garam pada akuifer yang
lebih dalam
H. Metode Pelaksanaan
1.2.3
Penyusunan laporan
I. Jadwal Kegiatan
J. Rancangan Biaya
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
K. Daftar Pustaka
Rincian
Biaya Internet
Biaya Print
Perbanyak Proposal
Penjilidan Proposal
Citra Aster
Peta Rupa Bumi skala
1:25000 dan 1: 50000
Peta Geologi
Sewa Kamera
Sewa Altimeter
Sewa GPS
Kertas Lakmus
Sewa Geotermometer
Survei Lapang
Transportasi
Perizinan
Sewa Tenda
Pemandu Jalan
Pengolahan dan Analisa
Data
Pengujian di Laboratorium
Tanah
Pengujian di Laboratorium
Kimia
Penulisan Laporan
Finalisasi dan Perbanyak
Laporan
Total Biaya
Biaya
Rp 25.000
Rp 50.000
Rp 50.000
Rp 25.000
Rp 2.000.000
Rp 200.000
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
150.000
200.000
50.000
200.000
100.000
150.000
800.000
800.000
150.000
250.000
200.000
Rp 500.000
Rp 1.000.000
Rp 1.000.000
Rp 100.000
Rp 150.000
Rp 7.970.000
10
Geothermal
Resources
Council.
What
is
Geothermal.
Minyak.
http://www.lintasberita.com/Nasional/Bisnis/wow..-potensi-
geothermal-panas-bumi-indonesia-setara-19-miliar-barrel-minyak
(16 Oktober
2010)
Ronald Dipippo. 2007. Geothermal Power Plants: Priciples, Aplications, Case
Studies and Enviromental Impact. Dartmouth: Massachusetss.
L. Lampiran
Biodata Hidup Peserta (Ketua)
1. Nama lengkap
3. Alamat rumah
: 0906515105
5. Nomor telp/handphone
: 085228474281
6. Email
: wido.cepaka@ui.ac.id
11
3. Alamat rumah
4. NPM
: 0906514935
5. Nomor telp/handphone
7. Riwayat pendidikan
12
Ibni Sabil A Z M
Biodata Peserta (Anggota)
1. Nama lengkap
: Miqdad Anwarie
3. Alamat rumah
4. NPM
: 0906515004
5. Nomor telp/handphone
7. Riwayat pendidikan
13
Anggota
Miqdad Anwarie
: Arif Hidayat
3. Alamat rumah
4. NPM
: 0906514714
5. Nomor telp/handphone
7. Riwayat pendidikan
14
Anggota
Arif Hidayat
: Ahmad Munir
3. Alamat rumah
4. NPM
: 0706265150
5. Nomor telp/handphone
: 08568741672 (email:ahmad.munir@ui.ac.id)
7. Riwayat pendidikan
15
Anggota
Ahmad Munir
Pernikahan
Alamat Rumah
16
Kode Pos
No. Telepon
No. HP
E-mail
: 12520
: ( 021) 7800019
: 0811848149
: adi.w@ui.ac.id
PUBLIKASI
2004 Merentang Waktu, Menapak Cerita di Sekitar Parakan Salak Geo Spasial
Edisi 2/Th II Agustus 2004
2005 Membaca, memahami dan menulis dengan Peta Geo Spasial Edisi 31 Juni
2005
2005 Mewujudkan Mimpi Geo Spasial Edisi 31 Juni 2005
2006 Pembangunan Basis Data SIG Disajikan dalam kegiatan Apresiasi Teknik
Analisis Penyusunan RTRQ di Wilayah IV, diselenggarakan DPU, 11-13
September 2006, Sorong Irian Jaya
2006 Sitem Informasi Geografis
Workshop BMG "Meteorologi, klimatologi dan Geofisika untuk Media Massa dan
Pengguna Jasa, 14-15 Juni 2006, Bogor
2007 Cariying Capacity in Jakarta City Sistem Informasi Kepegawaian
1st Joint Seminar "Curent Research in NAtural and Mathematical Sciences
Collaboration Opportunity at UI and UKM, 19 -20 Juni 2007, FMIPA UI
2007 Sebaran Manifes Panasbumi di Parakan Salak HIBAH SETILA FMIPA UI
2007-2008
2008 Analisis Spasial Geo Spasial Edisi Mei 2008
2008 Analisis Spasial dalam SIG: Adi Wibowo ,Geo Spasial Vol 6/No 1 Mei 2008
2008 Distribution of Manifestacion Geothermal on Parakan Salak ICRS,
Kolombo, 2008
2008 GPS Navigasi untuk Pemetaan Semiar Sehari/Kuliah Umum tema GPS
untuk Navigasi dan Pemetaan, 14 April 2008, Gd. B 101 FMIPA UI Depok
2009 Pemetaan Ekologis Sempadan Sungai (Studi Kasus Ci Liwung) Jurnal
Geografi, Vol 2. No.1 Janurai 2004 hal. 64 - 76, Dept. Geografi FMPA UI
2009 Pemetaan Evaluasi Ekosistem Estuari Forum Riset Geomarin: Neraca dan
Akutansi Sumberdaya Alam Laut Sarana Pembangunan Berkelanjutan
17