BAB 1
PENDAHULUAN
Saat ini pemasok utama kebutuhan energi di Indonesia adalah energi fosil
(minyak dan gas bumi), yang mana energi ini tidak dapat diperbarui dan
Energi panas bumi menunjuk pada energi panas yang tersimpan dalam
batuan dan fluida yang terkandung di bawah permukaan bumi. Energi panas bumi
telah dimanfaatkan untuk pembangkit listrik di Italia sejak tahun 1913 dan di New
meningkatnya harga minyak, khususnya pada tahun 1973 dan 1979 telah memacu
mereka pada minyak dengan cara memanfaatkan energi panas bumi. Saat ini
energi panas bumi telah dimanfaatkan untuk pembangkit listrik di berbagai negara
termasuk Indonesia, di mana usaha pencarian sumber energi panas bumi pertama
kali dilakukan di daerah Kawah Kamojang pada tahun 1918. Di samping itu fluida
panas bumi juga dapat dimanfaatkan untuk sektor non-listrik antara lain untuk
Indonesia adalah negara yang memiliki sumber daya panas bumi terbesar
di dunia berbanding lurus dengan banyaknya gunung api. Seperti diketahui bahwa
2
panas bumi dalam bentuk uap air adalah sumber energi terbarukan yang dapat
Di Sulawesi Utara potensi panas bumi mencapai 1700 MW, tapi sampai
saat ini baru dimanfaatkan sekitar 60 MW atau sekitar 3.5%. Prospek panas bumi
ini berkaitan dengan aktivitas gunung berapi yang berada di sekitarnya. Mata air
panas bumi yang terbentuk di bawah permukaan bumi yang diakibatkan oleh
kenampakan panas bumi berupa mata air panas, kolam lumpur, dan tanah beruap.
Salah satu daerah yang memiliki manifestasi panas bumi di Minahasa Utara
Likupang Timur.
Untuk mengetahui berapa besar potensi panas bumi di suatu daerah perlu
dilakukan evaluasi pada setiap tahap kegiatan, yaitu mulai dari tahap survei
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan
analisis dari data kimia fluida panas bumi. Analisis kandungan ion dalam fluida
3
Fourier untuk analisis spektrumnya (Choirul Anam, dkk. 2007). Metode ini
digunakan karena selain murah serta data yang dihasilkan akurat karena
berdasarkan foto atau gambar serapan gelombang infra merah dari sampel uji dan
spektrum infra merah yang dihasilkan oleh suatu senyawa adalah khas dan oleh
karena itu dapat menyajikan sebuah finger print (sidik jari) untuk senyawa
tersebut. Selain itu penelitian ini bertujuan untuk memprediksi besar cadangan
energi panas bumi yang terdapat di daerah Wineru dengan menggunakan metode
air panas. Dengan judul “KAJIAN TIPE FLUIDA DAN GUGUS FUNGSI
Wineru?
desa Wineru.
4
1. Manfaat Metodologi
daerah prospek panas bumi, dari penelitian ini kita melakukan studi awal melalui
metode geokimia dan mendapat informasi data tipe fluida dan gugus fungsi
molekul fluida sehingga kita dapat mengetahui pemanfaatan yang tepat dari
sumber daya alam yang terdapat di daerah penelitian desa Wineru, dan dari
2. Manfaat Teoritis
Penelitian ini bisa menjadi pedoman atau petunjuk bagi peneliti lain yang
3. Manfaat Praktis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
alam yang terjadi seperti gempa bumi, terbentuknya pegunungan, lipatan, palung,
dan juga proses vulkanisme yaitu proses yang berkaitan langsung dengan
dapat mengetahui struktur bumi dari luar sampai ke dalam, yaitu kerak pada
bagian luar, mantel, dan inti pada bagian paling dalam. Semakin ke dalam bumi
(inti bumi), tekanan dan temperatur akan meningkat. Untuk kita ketahui,
temperatur pada inti bumi berkisar ± 4200 C. Panas yang terdapat pada inti bumi
akan ditransfer ke batuan yang berada di bagian mantel dan kerak bumi. Batuan
yang memiliki titik lebur lebih rendah dari temperatur yang diterima dari inti bumi
akan meleleh dan lelehan dari batuan tersebutlah yang kita kenal dengan magma.
Magma memiliki densitas yang lebih rendah dari batuan, otomatis batuan yang
telah menjadi magma tadi akan mengalir ke permukaan bumi. Jika magma sampai
ke permukaan maka magma tersebut berubah nama dengan sebutan lava (contoh
lava yang sering kita lihat jika terjadi erupsi (letusan) gunung api.
Secara struktur, lapisan bumi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu kerak bumi
(crush), selimut (mantle), dan inti bumi (core). Suhu di bagian bawah kerak bumi
6
2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat. Suhu di bagian bawah selimut
bumi mencapai 3.000 oC. Inti bumi terdiri dari material cair yang terdapat pada
kedalaman 2900-5200 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya
bumi temperatur naik sebesar 25 – 30ºC. Atau setiap kedalaman bertambah 100
meter temperatur naik sekitar 2,5 sampai 3ºC. Jadi semakin jauh ke dalam perut
bumi suhu batuan akan makin tinggi. Bila suhu di permukaan bumi adalah 27ºC
maka untuk kedalaman 100 meter suhu bisa mencapai sekitar 29,5ºC.
Di dalam kulit bumi, ada kalanya aliran air berada dekat dengan batu-
batuan panas yang temperaturnya bisa mencapai 148°C. Air tersebut tidak
menjadi uap (steam) karena tidak ada kontak dengan udara. Bila air panas tersebut
keluar ke permukaan bumi melalui celah atau retakan di kulit bumi, maka akan
timbul air panas yang biasa disebut dengan hot spring. Air panas alam (hot
spring) ini biasa dimanfaatkan untuk kolam air panas dan banyak pula yang
Apabila air panas alam mengalami kontak dengan udara karena fraktur
atau retakan, maka semburan akan keluar melalui retakan tersebut dalam bentuk
air panas dan uap panas (steam). Air panas dan steam inilah yang kemudian
pembangkitan listrik (power plants). Apabila air panas alam mengalami kontak
dengan udara karena fraktur atau retakan, maka semburan akan keluar melalui
retakan tersebut dalam bentuk air panas dan uap panas (steam). Air panas dan
listrik. Agar energi geotermal dapat dikonversi menjadi energi listrik, tentunya
digunakan dalam pembangkit listrik ini adalah Dry Steam Power plant, Flash
bumi terdiri dari elemen - elemen yang menyusun sistem tersebut. Elemen -
elemen penting penyusun sistem panas bumi terdiri dari tiga yaitu: adanya sumber
panas, adanya batuan reservoir yang permeabel dan adanya fluida yang membawa
aliran panas. Sumber panas berasal dari panas yang dihasilkan dari instrusi batuan
sistem geothermal menjadi empat antara lain: geopressured reservoir, hot dry
a. Sistem Geopressured
Lokasi reservoir ini lebih dalam dari pada reservoir hidrothermal, yaitu
sekitar 2400 m - 9100 m. Reservoir ini memiliki kadar garam yang tinggi, tetapi
memiliki temperatur yang rendah. Sistem ini berasosiasi dengan sistem reservoir
8
gas dan minyak yang dalam. Reservoir ini berisi air panas yang mengandung
banyak sekali gas metana sehingga berada pada lingkungan yang gradien
permeabilitas yang tinggi. Sumber panas yang tinggi dalam batuan impermeabel
berasal dari intrusi magma atau gradient geothermalnya. Tidak terdapat fluida
reservoir ini dengan membuat artificial reservoir (injeksi air dingin pada lapisan
(rekahan buatan) dimana air diinjeksikan dengan tekanan yang besar sehingga
c. Sistem Magma
Eksploitasi pada reservoir ini sangat berbahaya sehingga belum banyak yang
mengkajinya. Caranya adalah dengan mencari reservoir yang berisi magma pada
kedalaman yang relatif dangkal kemudian mengambil magma tersebut dari sebuah
d. Sistem Hidrothermal
Pada reservoir ini, air berasal dari permukaan yang diperoleh dari air hujan
(natural recharge). Air ini kemudian masuk karena adanya perekahan batuan
9
terakumulasi di dalam reservoir sampai penuh dan terpanaskan oleh batuan beku
panas (pluton). Pada reservoir yang sudah berisi air, terjadilah arus konveksi
Gambar 2.1 Skema sebuah sistem Hidrotermal yang ideal (Saptadji, 2001)
10
energi dari dalam bumi yang keluar. Manifestasi permukaan adalah tanda - tanda
alam yang nampak di permukaan tanah sebagai petunjuk awal adanya aktifitas
panas bumi di bawah permukaan bumi. Manifestasi panas bumi ini dapat berupa
tanah hangat (warm ground), permukaan tanah beruap, mata air panas atau
hangat, telaga air panas, fumarole, geyser, kubangan lumpur panas, silika sinter,
tersebut. Selain itu, besarnya potensi cadangan suatu lapangan panas bumi dapat
biasanya merupakan daerah yang pertama kali dicari dan dikunjungi pada tahap
kandungan kimia air kita dapat membuat berbagai perkiraan mengenai sistim
reservoir.
11
Mata air panas merupakan data air yang mempunyai suhu yang jauh lebih
besar dibandingkan suhu udaranya. Pada daerah yang beriklim tropis seperti di
Indonesia dibandingkan dengan suhu udara dimana mata air panas itu berada
(Surhayadi, 1984).
Komposisi kimia unsur-unsur yang terlarut dalam air tanah dapat dibagi
menjadi dua kelompok yaitu “mayor elemen” dan “minor elemen”. Kelompok
mayor elemen terdiri dari kation Ca2+, Mg2+, Na+, dan K+ serta anion HCO3, CO3,
SO42, Cl dan NO3. Sementara kelompok minor elemen umumnya terdiri dari Fe,
Sumber panas dari suatu mata air panas dapat disebabkan dari beberapa faktor
yaitu:
Letak dari massa air tersebut yang berada dekat dengan massa batuan
Keberadaan dari air yang berada jauh dari bumi sehingga massa air
kedalaman.
peningkatan suhu.
sumber panas.
Keberadaan mata air panas pada suatu daerah dapat terbentuk oleh dua
Mata air panas akibat vulkanik aktif dicirikan oleh air panas temperatur
tinggi dengan suhu di atas 1000C, suhunya tetap, dijumpai endapan sinter,
sulfat dan sulfur, memiliki kandungan ion sulfat dan unsur sulfur yang
13
tinggi akibat reaksi oksidasi H2S di atas permukaan tanah dan unsur volatil
Mata air panas akibat tektonik aktif, dicirikan oleh air panas temperatur
rendah dengan suhu antar 20-100 0C, dan memiliki unsur sulfat yang lebih
rendah.
temperatur tinggi pH asam – netral dan klor sebagai anion yang dominan. Tipe
dari fluida dapat ditentukan berdasarkan kandungan unsur kimia yang paling
dominan dijumpai didalam air panas tersebut serta proses-proses fisika yang
terjadi. Berikut ini beberapa tipe fluida dari air panas (Ellis, J. A & Mahon,
1. Klorida
Tipe air panas ini disebut juga alkali – slorida atau neutrai – klorida, yaitu
tipe pada air fluida pada sistem dengan temperatur tinggi. Daerah yang
mengandung panas, sumber panas dan konsentrasi fluida yang besar dari resevoir
yang dalam serta pada zona permeable. Klorida merupakan anion yang paling
dominan. Unsur lainnya adalah sodium dan potassium (dalam rasio 10: 1), sebagai
kation utama dengan konsentrasi silika (konsentrasi lebih tinggi pada kenaikan
2. Sulfat
Tipe air ini disebut juga acid-sulfat water yaitu terbentuk akibat
kondensasi gas - gas geothermal dekat permukaan. Gas – gas bersamaan dengan
uap air dan unsur volatil lainnya terbentuk dalam fluida secara terpisah dengan
permukaan (< 100 meter) air sulfat dapat terpenetrasi lebih dari akibat sesar
batuan dan bercampur dengan fluida flourid. Tipe ini sering dijumpai pada air
yang keruh atau berlumpur. Karena terpisah dari tipe fluida lainnya maka air
dipanaskan pada water table. Sulfat merupakan anion utama yang terbentuk akibat
3. Bikarbonat
Tipe air inimerupakan tipe kaya fluida CO2 atau disebut juga neutral
bicarbonate water yang dihasilkan oleh kondensasi uap air dan gas kedalam
poorly – oksigenated sub - surface. Tipe ini merupakan non vulkanogenik dan
batuan sekitarnya. Sulfat dihasilkan dalam jumlah tertentu dan sedikit klorid. Tipe
Air keluar dekat permukaan oksidasi dari H2S dalam air klorid
Pada umumnya tipe sulfur kloride terbentuk oleh proses karakteristik dari
tipe ini adalah p H 2-5 dengan kandungan sulfat dan klorid yang seimbang.
Tipe ini terbentuk akibat dilusi dari klorida oleh air tanah atau air
bikarbonat mengikuti aliran, biasanya dijumpai pada major upflow zona atau pada
sistem panas bumi bertemperatur tinggi. Klorida merupakan anion yang dominan
tipe mata air panas berdasarkan klasifikasi dari diagaram trilinier, modifikasi dari
Gambar 2.4 Diagram Trilinier untuk penentuan tipe mata air panas berdasarkan
kandungan ion klorida, sulfat dan biokarbonat (modifikasi Giggenbach, 1988
dalam Kusumayudha, 2005)
16
(Nicholson, 1993).
proporsi masing-masing ion untuk kemudian diplot pada diagram Ternary Plot.
persen.
3. Posisi masing-masing mata air pada diagram Ternary Plot. Diagram ini
membantu menentukan sampel dari mata air mana yang paling sasuai untuk
perhitungan.
17
Senyawa organik adalah suatu senyawa yang atom utamanya terdiri dari
konformasi unik dan membentuk berbagai senyawa yang memiliki sifat dan
fungsi khusus.
1. Aldehid
Aldehid adalah persenyawaan dimana gugus fungsi karboksil diikat oleh gugus
alkil. Adehid merupakan senyawa yang tersusun dari unsur – unsur karbon,
18
hidrogen dan oksigen yang bisa didapatkan dari oksidasi alkohol primer, klorida,
2. Alkohol
a. Alkohol Primer : gugus –OH terletak pada atom C primer (atom C yang
3. Asam Karboksilat
ikatan rangkap ke oksigen dan sebuah gugus hidroksil disebut asam karboksilat
yang diturunkan dari hidrokarbon alkana yang mempunyai rumus molekul umum
4. Hidrokarbon
alkuna, dan hidrokarbon aromatik. Hidrokarbon ada yang bersifat jenuh dan tidak
jenuh. Hidrokarbon juga memiliki struktur dan rumus molekul yang bermacam –
macam sesuai dengan atom karbon yang berikatan pada setiap rangkaiannya
(Brown, 1997)
(identifikasi) dari senyawa organik karena spektrum yang unik yang dihasilkan
oleh setiap organik zat dengan puncak struktural yang sesuai dengan fitur yang
berbeda.
gelombang yang lebih panjang dari gelombang tampak tetapi lebih panjang dari
gelombang mikro.
menyerap energi dari sinar IR maka tingkat energi di dalam molekul itu akan
tereksitasi ketingkatan energi yang lebih tinggi. Sesuai dengan energi yang diserap
maka yang akan terjadi pada molekul itu adalah perubahan energi vibrasi yang
diikuti dengan perubahan energi rotasi. Interaksi ini terjadi dengan syarat adanya
gerak, yaitu:
dihasilkan spesifik untuk senyawa tersebut. Daerah serapan spektrum dapat dilihat
Gugus fungsi juga merupakan gugus atom yang menjadi ciri khas suatu
golongan senyawa karbon dan menentukan sifat kimianya. Apabila suatu senyawa
dengan ester, aldehid dengan keton dan asam karboksilat dengan ester. Isomer
posisi terjadi jika gugus fungsi yang diikat berpindah dari posisi semula.
Sedangkan isomer rangka atau rantai terjadi jika gugus alkil yang diikat pada
metode yang berguna untuk menganalisis proses lateral dan vertikal dan tren di
system panas bumi, seperti darah dan urin analisis untuk menentukan fungsi dari
jenis dan karakteristik cairan, untuk memprediksi suhu waduk, dan model bawah
panas bumi. Pada daerah ini ditemukan manifestasi panas bumi berupa mataair
panas dan olumeter. Kimia fluida di daerah panas bumi mengandung informasi
untuk menentukan karakteristik geokimia dan potensi sumber daya dari lapangan
panas bumi ZW. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif dan analisis dari data kimia fluida panas bumi. Hasil data diperoleh dari
pengambilah 5 contoh air panas dari 12 manifestasi yang muncul disekitar lokasi
penelitian. Contoh air panas yang diambil berasal dari mata air panas Cipayung,
Citeduh, Cibeuning, Siun dan kawah Basah. Berdasarkan hubungan rasio unsur
terhadap suatu volume panas bumi, analisis sifat fisik dan analisis geokimia maka
manifestasi kawah Citeduh, Cipayung, kawah Basah dan Cibeuning berada pada
zona upflow. Sedangkan Mata air Panas Siun berada pada zona outflow.
Berdasarkan dari jurnal – jurnal penelitian terkait yang sudah dibaca oleh
penulis, maka penulis dalam kesempatan ini tertarik untuk melakukan penelitian
di bidang geokimia mengenai tipe fluida dan gugus fungsi molekul fluida.
terjadi fenomena – fenomena alam seperti adanya air panas, lumpur panas, tanah
beruap dll. Fenomena – fenomena alam ini menunjukkan adanya suatu sumber
panas di bawah permukaan bumi, yang menandakan bahwa pada daerah tersebut
memiliki potensi panas bumi. Dalam sistem panas bumi terdapat fluida panas, dan
terdapat wadah tempat fluida berkumpul dan terakumulasi yang biasa disebut
reservoir. Reservoir di dalam perut bumi mencapai titik jenuh sehingga mencari
Dari manifestasi mata air panas ini kita memiliki kesempatan untuk
meneliti potensi panas bumi suatu daerah. Dalam kegiatan eksplorasi panas bumi
24
ada banyak metode yang digunakan, salah satunya adalah metode geokimia.
Dengan metode ini kita dapat mengetahui tipe dan gugus fungsi dari fluida
RESERVOIR
BATUAN PENUDUNG
(CAP ROCK)
REKAHAN
MANIFESTASI
(MATA AIR PANAS)
BAB III
METODE PENELITIAN
terlampir)
terlampir)
26
terlampir)
terlampir)
yang tesusun secara sistematis, agar memperoleh hasil yang baik. Tahapan yang
pertama, saat menemukan masalah, masuk dalam studi literatur sebagai teori dasar
bahan yang akan digunakan dalam penelitian dan juga keperluan administrasi
berupa ijin untuk melakukan survey di lapangan. Kemudian masuk pada kegiatan
lapangan dimana akan dilakukan pengambilan data parameter fisik yang dapat
diukur dan pengambilan sampel untuk diuji laboraturium. Setelah itu dilakukan
pengolahan data dari hasil analisa laboraturium kita mengambil kesimpulan dari
teori yang kita pelajari. Dari hasil pengolahan data kemudian dengan
panas bumi yang telah dieksplorasi peneliti memperkirakan besar cadangan energi
panas bumi di desa Wineru. Diagram desain penelitian dapat dilihat pada Gambar
3.2.
28
PERMASALAHAN
pH Gugus
fungsi
1. Tipe fluida
NO KETERANGAN LOKASI
PARAMETER TITIK MANIFESTASI (KOORDINAT)
1 SUHU MANIFESTASI
2 SUHU UDARA
3 pH
Tabel 3.1 Parameter pengukuran di lapangan
wadah. Wadah pertama dibawa ke laboraturium air untuk diuji agar diketahui tipe
fluida dari manifestasi mata air panas tersebut. Kemudian wadah kedua di bawah
Komposisi
MANIFESTAS TOTAL
Bikarbonat
I Klorida (Cl) Sulfat (SO4) (ppm)
(HCO3)
Tabel 3.3 Parameter frekuensi gelombang dan jenis gugus fungsi fluida hasil
analisis laboraturium
3
4
3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Berdasarkan Gambar 3.3, kegiatan pertama yang dilakukan adalah
akan dilakukan uji lab. Di dalam penelitian ini penentuan tipe fluida manifestasi
mengubah data hasil kandungan ion klorida, sulfat, dan bikarbonat dalam bentuk
PENGUMPULAN DATA
TEMPERATUR MANIFESTASI
TEMPERATUR UDARA
SAMPEL AIR
UJI LAB
BAB IV
desa Wineru dan berdekatan dengan gardu induk milik PT. PLN (Persero).
Dengan koordinat GPS (N : 0732852) & (E : 0183581). Mata air panas ini
memiliki suhu 71oC dengan suhu udara 31,3oC. Nilai pH fluida pada mata air
panas ini adalah 6,89 atau hampir mendekati normal. Kenampakan fisik mata air
panas desa Wineru adalah : air jernih, tidak berbau, dan terdapat endapan lumpur.
panas di desa Wineru termasuk kategori mata air panas karena suhu air lebih dari
Komposisi
MANIFESTAS TOTAL
Bikarbonat
I Klorida (Cl) Sulfat (SO4) (ppm)
(HCO3)
Mata Air Panas 4,4 74 622,37 700,77
Wineru memiliki kandungan klorida dan sulfat yang sangat rendah tetapi dengan
= 4,4 + 74 + 622,37
= 700,77
= 0,0062 * 100
= 0,10 * 100
= 10 %
= 0,889 * 100
diagram ternary, sehingga mendapatkan hasil plot seperti pada gambar 4.2.
36
pada daerah bikarbonat, yang menunjukkan bahwa tipe fluida manifestasi mata air
panas desa Wineru adalah bikarbonat dengan konsentrasi di dominasi ion HCO 3
yang diduga berasosiasi dengan naikknya fluida panas bumi yang mengandung
gas terutama CO2 kemudian mengalami kondensasi di dalam akuifer dangkal. Hal
ini didukung dengan banyaknya sumber mata air lain yang berdekatan dengan
dikarenakan reaksi dengan batuan lokal baik pada reservoar dangkal atau selama
Klabat, dan Gunung Mahawu diduga berasosiasi dengan sistem panas bumi
vulkanik. Oleh karena itu yang berperan sebagai heat source atau sumber panas
dalam sistem panas bumi ini adalah batuan vulkanik dan batuan plutonik muda
yang terbentuk pada periode yang sama dengan terbentuknya deretan gunung api
aktif tersebut. Sistem panas bumi yang berada pada deretan pegunungan dengan
kondisi topografi tinggian, maka daerah ini berada pada zona resapan air hujan.
Hal ini didukung pula dengan kondisi sistem kekar serta sesar akibat proses
tektonik yang intensif, maka daerah ini memiliki permeabilitas yang baik.
desa Tondangow yang dilaksanakan oleh Atika M. Sumule pada tahun 2016 dan
37
Tabel 4.4 Tabel perbandingan tipe fluida manifestasi desa Wineru dengan
manifestasi desa Tondangow.
Wineru Lahendong
Bikarbonat : 89 % Bikarbonat : 82 %
Sulfat : 10 % Sulfat : 14 %
Klorida : 1 % Klorida : 3 %
Suhu Manifestasi : 70oC Suhu : 87,8oC
manifestasi panas bumi di desa Wineru dengan fluida manifestasi panas bumi di
lapangan panas bumi Lahendong tepatnya di desa Tondangow memiliki tipe yang
sama yaitu tipe Bikarbonat dengan persentase kandungan ion HCO 3, Cl, dan SO4
yang tidak berbeda jauh. Suhu manifestasi di desa Wineru juga memiliki suhu
yang tinggi maka diprediksi pada daerah Minahasa Utara memiliki potensi sumber
daya panas bumi yang cukup besar maka diperlukan survei lebih lanjut
menggunakan metode geofisika agar memperoleh hasil yang lebih rinci dan
akurat.
air panas di desa Wineru bertipe bikarbonat. Air tipe ini banyak mengandung CO2,
pada sistem yang berasosiasi dengan batuan vulkanik biasanya air bikarbonat
terbentuk pada bagian yang dangkal di tepi lapangan oleh kondensasi uap di
bawah permukaan air tanah. Manifestasi ini terbentuk di zona outflow yang jauh
38
dari reservoir dan fluidanya dipengaruhi oleh meteoric water. Berikut ini ciri –
1. Terbentuk pada daerah pinggir dan dangkal dari sebuah sistem panas
bumi.
2. Terbentuk akibat absorbsi gas CO2 dan kondensasi uap air ke dalam air
tanah.
memperjelas ikatan atom yang terjadi pada senyawa bikarbonat (HCO3). Analisa
menggunakan alat Spektroskopi FTIR didapatkan hasil seperti pada Gambar 4.3
39
Gambar 4.3 Hasil analisa Spektroskopi FTIR fluida manifestasi panas bumi desa
Wineru
FTIR karena metode ini termasuk murah dan cepat, serta spektrum gelombang
infra merah yang dihasilkan senyawa adalah khas dan oleh karena itu dapat
menyajikan sebuah finger print atau sidik jari untuk senyawa yang diuji.
serapan senyawa fluida manifestasi mata air panas desa Wineru dapat dilihat pada
Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Daerah serapan senyawa fluida manifestasi panas bumi desa Wineru
berikut:
ubah.
bumi di desa Wineru memiliki gugus fungsi Alkohol, Alkana, Aromatik dan Eter.
Gugus fungsi alkohol dan eter adalah senyawa karbon yang mengandung
atom oksigen berikatan tunggal. Kedudukan atom oksigen di dalam alkohol dan
eter serupa dengan kedudukan atom oksigen dalam molekul air. Oleh karena itu
dapat dikatakan bahwa struktur alkohol sama dengan struktur air. Satu atom H
pada air merupakan residu hidrokarbon (gugus alkil) pada alkohol. Struktur eter
dikatakan sama dengan struktur air karena kedua atom H pada air merupakan
BAB V
5.1 Kesimpulan
analisis tipe fluida dan gugus fungsi fluida manifestasi mata air panas di desa
1. Tipe fluida manifestasi panas bumi di desa Wineru adalah tipe fluida
HCO3 yang tinggi diduga berasosiasi dengan naiknya fluida panas bumi
mata air lain yang berdekatan dengan manifestasi mata air panas desa
mata air panas karena memiliki suhu di atas 50oC yaitu 71oC, berdasarkan
Discharge karena mata air ini secara kontinyu mengeluarkan air fluidanya.
Manifestasi ini memiliki ciri fisik berupa air jernih, tidak berbau, pH
2.2 Saran
Sistem panas bumi di daerah Minahasa Utara berada pada model sistem
panas bumi daerah tinggian (high terrain) yang berasosiasi dengan kegiatan
daerah resapan sangat baik. Dari kondisi di atas ini menandai ada sistem panas
bumi yang memiliki potensi besar. Maka disarankan perlu dilakukan penyelidikan
lebih lanjut menggunakan metode geofisika agar mendapatkan hasil yang lebih
rinci.
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
48
Gambar 5.5 Lima surute (garis hitam diarsir) yang terdapat di Indonesia akibat
dinamika tektonikyang terjadi (Setiawan, dkk. 2007)
49
Gambar 5.7 Peta seismotektonik daerah manado dan sekitarnya (Setiawan, dkk.
2007)
50
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6