KELAS : XI IPS 3
BAB I PENDHULUAN..........................................................................................1
1.1 Latar belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah...............................................................................................1
1.3 Tujuan penulisan................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
2.1 Pengertian Panas Bumi (Geotermal).................................................................2
2.2 Sejarah Panas Bumi (Geotermal)......................................................................2
2.3 Jenis-jenis Energi Panas Bumi..........................................................................3
2.4 Proses Terbentuknya Energi Panas Bumi (Geotermal).....................................4
2.5 Pemanfaatan Energi Panas Bumi (Geotermal)..................................................5
2.6 Kendala Pemanfaatan Energi Panas Bumi (Geotermal)...................................8
2.7 Kelebihan dan Kekurangan Energi Panas Bumi (Geotermal)...........................8
2.8 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)......................10
2.9 Potensi Geotermal Indonesia...........................................................................11
2.10 Produksi Panas Bumi Sedunia......................................................................13
2.11 Dampak Eksploitasi Geotermal Terhadap Lingkungan................................19
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
4
untuk memutar turbin sehingga dihasilkanlah energi listrik (tentunya ada proses-
proses lain sebelum uap memutar turbin).
2.5 Pemanfaatan Energi Panas Bumi (Geotermal)
Secara umum pemanfaatan energi panas bumi dapat dibagi menjadi 3 yaitu,
untuk menghasilkan energi listrik, penggunaan geotermal secara langsung, dan
pemanfaatan geotermal untuk pompa panas. Air dan uap panas yang keluar ke
permukaan bumi dapat dimanfaatkan secara langsung sebagai pemanas. Selain
bermanfaat sebagai pemanas, panas bumi dapat dimanfaatkan sebagai tenaga
pembangkit listrik. Air panas alami bila bercampur dengan udara akan
menimbulkan uap panas (steam). Berikut adalah beberapa pemanfaatan energi
panas bumi bagi kehidupan manusia:
1. Menempatkan panas untuk bekerja
Maksudnya adalah sumber air panas geotermal dekat permukaan, air
panas itu dapat langsung dipipakan ke tempat yang membutuhkan panas. Ini
adalah salah satu cara geothermal digunakan untuk air panas, menghangatkan
rumah, untuk menghangatkan rumah kaca dan bahkan mencairkan salju di
jalan. Bahkan di tempat dimana penyimpanan panas bumi tidak mudah diakses,
pompa pemanas tanah dapat membahwa kehangatan ke permukaan dan
kedalam gedung. Cara ini bekerja dimana saja karena temparatur di bawah
tanah tetap konstan selama tahunan. Sistem yang sama dapat digunakan untuk
menghangatkan gedung di musim dingin dan mendinginkan gedung di musim
panas.
5
steam tersebut diarahkan menuju kondenser sehingga steam tersebut terkondensasi
menjadi air. Air ini selanjutnya di recycle untuk menjadi uap lagi secara alami.
Namun, bila panas bumi itu penghasil air panas (hot water), maka air panas tersebut
harus di ubah terlebih dahulu menjadi uap air (steam). Proses perubahan ini
membutuhkan peralatan yang disebut dengan heat exchanger, dimana air panas ini
dialirkan menuju heat exchanger sehingga terbentuk uap air.
Pembangkit yang digunakan untuk meng-konversi fluida geotermal menjadi
tenaga listrik secara umum mempunyai komponen yang sama dengan power plants
lain yang bukan berbasis geothermal, yaitu terdiri dari generator, turbin sebagai
penggerak generator, heat exchanger, chiller, pompa, dan sebagainya.
Terdapat tiga teknologi panas bumi yang digunakan untuk mengkonversi panas
bumi menjadi energi listrik, yaitu :
Panas bumi yang berupa fluida misalnya air panas alam (hot spring) di
atas suhu 1750 0C dapat digunakan sebagai sumber pembangkit Flash Steam
Power Plants. Fluida panas tersebut dialirkan kedalam tangki flash yang
tekanannya lebih rendah sehingga terjadi uap panas secara cepat. Uap panas
yang disebut dengan flash inilah yang menggerakkan turbin untuk meng-
aktifkan generator yang kemudian menghasil-kan listrik. Sisa panas yang
tidak terpakai masuk kembali ke reservoir melalui injection well. Contoh
dari Flash Steam Power Plants adalah Cal-Energy Navy I flash geotermal
power plants di Coso Geothermal field,California, USA.
12
15
menjadi beberapa sumber energi seperti panas bumi, bahan bakar nabati, biomassa
dan lainnya.
Gas dan batu bara, sama halnya dengan minyak bumi, adalah sumber energi
yang tidak terbarukan. Bergantung secara mutlak kepada kedua jenis sumber energi
tersebut sebagai alternatif bukanlah pilihan yang bijak mengingat mereka juga
sewaktu-waktu dapat habis serta penggunaan energi yang tidak ramah
lingkungan. Oleh sebab itu, porsi pemanfaatan energi baru terbarukan harus mulai
ditingkatkan.
Pemerintah mulai melakukan langkah-langkah pemanfaatan EBT secara
optimal dengan menambah kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Mikro Hidro
menjadi 2,846 MW pada tahun 2025, kapasitas terpasang Biomasa 180 MW pada
tahun 2020, kapasitas terpasang angin (PLTB) sebesar 0,97 GW pada tahun 2025,
surya 0,87 GW pada tahun 2024, dan nuklir 4,2 GW pada tahun 2024. Total
investasi yang diserap pengembangan EBT sampai tahun 2025 diproyeksikan
sebesar 13,197 juta USD.
17
sehingga tidak membutuhkan tempat penyimpanan energi. “Tingkat ketersediaan
(availability) juga sangat tinggi, yaitu di atas 95%.”
Indonesia benar-benar dianugerahi dengan potensi alam yang luar biasa.
Panas bumi yang terkandung di dalam perut buminya merupakan bentuk energi
hasil rekayasa alam sehingga tidak diperlukan variasi rekayasa buatan untuk
menggali potensi energi tersebut. Investasi yang diperlukan pun jauh lebih murah
jika dibandingkan dengan negara lain. Dengan kisaran investasi yang sama, energi
yang dihasilkan oleh Panas bumi Indonesia 10 kali lebih besar jika dibandingan
dengan panas bumi dari negara lain.
Potensi geotermal Indonesia belum dimanfaatkan secara optimal. Lapangan
geotermal kamojang menjadi salah satu sumur produksi panas bumi paling
produktif. Sumur ini masih dimanfaatkan hingga sekarang walau sudah beroperasi
selama 27 tahun dan masih memiliki kapasitas panas bumi sebanyak 93%. Efisiensi
energi yang sangat baik diperlihatkan oleh panas bumi sebagai sumber energi.
Dalam grafik yang diperoleh dari salah satu sumber di atas, potensi produksi
sumur geotermal terus meningkat sejak pertama kali proses produksi dilakukan.
Pada tahun 2025 diproyeksikan geotermal Indonesia dapat menghasilkan panas
bumi sebesar 9500 MW atau setara dengan 400 ribu barel oil equivalen (boe) per
harinya. Sebuah potensi energi yang sangat besar.
Berdasarkan informasi dari Kementrian ESDM, sampai dengan November
2009 total potensi panas bumi Indonesia diperkirakan mencapai 28.112 MW yang
tersebar di 256 titik. Terdapat penambahan 8 lokasi baru dengan potensi 400 MW
yang berasal dari penemuan lapangan pada tahun 2009.
Dengan segala potensi yang dimiliki, Indonesia seharusnya mampu
menjadikan panas bumi sebagai sumber energy utama dan menjadi acuan bagi
negara lainnnya. Selama ini kita masih berkiblat pada selandia baru dan islandia
dalam upaya pemanfaatan teknologi panas bumi.
2.11 Dampak Eksploitasi Geotermal Terhadap Lingkungan
Fluida yang ditarik dari dalam bumi membawa campuran beberapa gas,
diantaranya karbon dioksida(CO2), hidrogen sulfida(H2S), metana(CH4), dan
amonia(NH3). Pencemar-pencemar ini jika lepas ikut memiliki andil
pada pemanasang lobal, hujan asam, dan bau yang tidak sedap serta beracun. 18
Pembangkit listrik tenaga panas bumi yang ada saat ini mengeluarkan rata-rata 40
kg CO2 per megawatt-jam (MWh), hanya sebagian kecil dari emisi pembangkit
berbahan bakar fosil konvensional. Pembangkit yang berada pada lokasi dengan
tingkat asam tinggi dan memiliki bahan kimia yang mudah menguap, biasanya
dilengkapi dengan sistem kontrol emisi untuk mengurangi gas buangannya.
Pembangkit listrik tenaga panas bumi secara teoritis dapat menyuntikkan kembali
gas-gas ini ke dalam bumi sebagai bentuk penangkapan dan penyimpanan karbon.
Selain gas-gas terlarut, air panas dari sumber panas bumi mungkin juga
mengandung sejumlah kecil bahan kimia beracun, seperti
merkuri, arsenik, boron, antimon, dan garam-garam kimia. Bahan-bahan kimia ini
keluar dari larutan saat air mendingin dan dapat menyebabkan kerusakan
lingkungan jika dilepaskan. Praktek modern menyuntikkan kembali fluida panas
bumi ke dalam bumi untuk merangsang produksi, memiliki manfaat sampingan
mengurangi bahaya lingkungan ini.
Pembangunan pembangkit dapat juga merusak stabilitas tanah. Hal ini
terjadi ketika air diinjeksikan ke lapisan batuan kering ketika di sana tidak ada air
sebelumnya. Uap kering dan uap dalam skala kecil juga membebaskan dalam level
rendah gas karbon dioksida, nitrit oksida, sulfur meskipun hanya sekitar 5% dari
level jika menggunakan bahan bakar fosil. Meskipun demikian, pembangkit listrik
tenaga geotermal dapat dibangun dengan sedikit emisi dengan membuat sistem
kontrol yang dapat menginjeksikan gas-gas ke dalam tanah dengan mengurangi
emisi karbon agar kurang dari 0.1% dari total emisi dengan pembangkit listrik
dengan bahan bakar fosil. Meskipun lapisan geotermal dapat menghasilkan panas
dalam beberapa decade akan tetapi secara spesifik beberapa lokasi akan mengalami
pendinginan karena pembangunan sumber yang terlalu luas sementara hanya sedikit
energi yang tersedia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Potensi panas bumi Indonesia mencapai 29, 163 Gwe atau sekitar 40% dari 19
potensi dunia, akan tetapi pemanfaatannya masih belum optimal, baru mencapai
1.226 GWe(4,2%).
2. Prinsip kerja PLTP adalah menginjeksikan air ke dalam sumber panas bumi,
lalu uap panas yang naik dipisahkan oleh separator kemudian uap kering akan
menuju turbin dan selanjutnya menjalankan generator untuk digunakan sebagai
pembangkit listrik.
3. Pemanfaatan energi panas bumi dibagi menjadi 2, secara langsung dan tidak
langsung. Secara langsung digunakan untuk keperluan green houses, ruangan,
proyek pemanasan distrik dan industri. Sedangkan secara tidak langsung yaitu
sebagai pembangkit listrik.
4. Terdapat 3 teknologi yang umum digunakan dalam proses pemanfaatan energi
panas bumi yaitu dry steam power plant, flash steam power plant, dan binary
cycle power plant.
5. Eksploitasi panas bumi dapat berdampak buruk terhadap lingkungan bila proses
yang dilakukan tidak sesuai prosedur yang seharusnya dan tidak berjalan
dengan sempurna.
6. Kelebihan energi panas bumi antara lain merupakan energi yang bersih dan
terbaharukan, tidak menyebabkan pencemaran lingkungan, bersifat konstan
sepanjang musin serta tidak membutuhkan lahan yang banyak dalam
memproduksinya.
7. Kekurangan energi panas bumi antara lain biaya mahal, harus dibangun
didaerah yang bertemperatur dan memiliki ketersediaan panas bumi yang tinggi.
Energi panas bumi juga dapat mempengaruhi kestabilian tanah di area sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
21