Anda di halaman 1dari 23

“ PANAS BUMI ATAU GEOTERMAL”

OLEH : FIRA LESTARI

GURU PEMBIMBING : TRI MUSTIKA INDAH,S.Pd

KELAS : XI IPS 3

DINAS PENDIDIKAN KAB. OGAN ILIR


SMA NEGERI 1 INDRALAYA
TAHUN AJARAN 2018-2019
DAFTAR ISI

BAB I PENDHULUAN..........................................................................................1
1.1 Latar belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah...............................................................................................1
1.3 Tujuan penulisan................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
2.1 Pengertian Panas Bumi (Geotermal).................................................................2
2.2 Sejarah Panas Bumi (Geotermal)......................................................................2
2.3 Jenis-jenis Energi Panas Bumi..........................................................................3
2.4 Proses Terbentuknya Energi Panas Bumi (Geotermal).....................................4
2.5 Pemanfaatan Energi Panas Bumi (Geotermal)..................................................5
2.6 Kendala Pemanfaatan Energi Panas Bumi (Geotermal)...................................8
2.7 Kelebihan dan Kekurangan Energi Panas Bumi (Geotermal)...........................8
2.8 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)......................10
2.9 Potensi Geotermal Indonesia...........................................................................11
2.10 Produksi Panas Bumi Sedunia......................................................................13
2.11 Dampak Eksploitasi Geotermal Terhadap Lingkungan................................19

BAB III PENUTUP..............................................................................................20


3.1 Kesimpulan.....................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Segala sesuatu di dunia ini sangat bergantung dari energi. Setiap hari kita
selalu berhubangan dengannya. Energi adalah pengatur segala benda, tata nilai, dan
aktivitas manusia dan alam. Krisis energi yang terjadi di dunia
termasuk juga di Indonesia cadangan energi di Indonesia terutama energi fosil
seperti minyak bumi dan batu bara semakin hari semakin menyusut. Hal ini juga
diperparah dengan pemborosan dalam penggunaan energi fosil. Penduduk yang
semakin meningkat juga menyebabkan ketersedian akan energi fosil semakin
berkurang karena konsumsi energi perkapita meningkat. Krisis energi inilah yang
membuat para ilmuwan mengembangkan dan mencari energi-energi alternatif guna
mengganti dan mengurangi penggunaan energi fosil.
Indonesia yang dikenal sebagai negara yang kaya akan sumber daya
alamnya memungkinkan untuk dilakukannya pengembangan terhadap energi
alternatif ini karena memiliki potensi yang besar dalam pengembangan sumber
energi alternatif. Salah satu bentuk energi alternatif yang kini tengah di
kembangkan yaitu energi panas bumi (geotermal). Energi panas bumi ini termasuk
energi yang ramah lingkungan. Di Indonesia sendiri sudah ada beberapa perusahaan
yang mengembangkan energi panas bumi ini seperti yang ada di daerah darajat,
kamojang dan salak, jawa barat.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa yang dimaksud dengan energi panas bumi serta bagaimana potensi energi
panas bumi di Indonesia?
2. Apa saja jenis-jenis energi panas bumi tersebut?
3. Bagaimana pemanfaatan energi panas bumi bagi daerah sekitar?
4. Apa dampak positif dan negatif dari pemanfaatan energi panas bumi tersebut?

1.3 Tujuan penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan tambahan
pengetahuan tentang pentingnya pemanfaatan energi panas bumi sebagai salah satu
energi alternatif pengganti energi fosil serta menjelaskan bagaimana cara dan
proses pengkonversian energi panas bumi menjadi energi listrik sehingga dapat
dimanfaatkan dalam kehidupan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Panas Bumi (Geotermal)


Energi geotermal merupakan sumber energi terbaru berupa energi termal 1
(panas) yang dihasilkan dan disimpan di dalam inti bumi. Istilah geotermal berasal
dari bahasa Yunani yaitu kata, "geo" berarti bumi dan "thermos" berarti panas,
menjadi geotermal yang juga sering disebut panas bumi. Energi panas di inti bumi
sebagian besar berasal dari peluruhan radioaktif dari berbagai mineral di dalam inti
bumi.
Temperatur dibawah bumi bertambah seiring bertambahnya kedalaman.
Suhu dipusat bumi diperkirakan mencapai 5400 0C. Menurut pasal 1 UU no 27
tahun 2003 tentang panas bumi “panas bumi adalah sumber energi panas yang
terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dangas
lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem
panas bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan.”
Energi panas bumi ini berasal dari aktivitas tektonik di dalam bumi yang
terjadi sejak planet ini diciptakan. Panas ini juga berasal dari panas matahari yang
diserap oleh permukaan bumi. Selain itu sumber energi panas bumi ini diduga
berasal dari beberapa fenomena:
1. Peluruhan elemen radioaktif di bawah permukaan bumi.
2. Panas yang dilepaskan oleh logam-logam berat karena tenggelam ke dalam
pusat bumi.
3. Efek elektromagnetik yang dipengaruhi oleh medan magnet bumi
Energi panas bumi ini sendiri sebenarnya sudah digunakan sejak zaman
romawi yang digunakan untuk memanaskan ruangan ketika musim dingin tiba,
namun sekarang lebih populer digunakan sebagai energi listrik. Sekitar 10 gigawatt
pembangkit listrik tenaga panas bumi telah dipasang di dunia pada tahun 2007 dan
menyumbang sekitar 0,3% kebutuhan listrik dunia. Energi panas bumi cukup
ekonomis dan ramah lingkungan namun terbatas hanya pada dekat area perbatasan
lapisan tektonik.

2.2 Sejarah Panas Bumi (Geotermal)


Sejak Paleolithikum manusia telah menggunakan energi ini dan bangsa
Romawi menggunakan panas ini sebagai penghangat ruangan. Bahkan tak mau
kalah dengan manusia, monyet-monyet di jepang sudah menggunakannya untuk
menghangatkan diri. Kemudian pada awal abad ke-19, penggunaan geotermal
secara modern mulai berkembang. Sejak 70 tahun yang lalu di Islandia, geotermal
telah digunakan untuk penggunaan langsung seperti pemanasan rumah, pemanasan
rumah kaca, dll. Dan pada tahun 1904 Italia menemukan kegunaan geotermal untuk
pembangkit listrik. Di Indonesia, eksplorasi ini telah dimulai pada tahun 1918 di
Kamojang, Jawa Barat. Tahun 1926-1929 dimulai pemboran sumur dan didapatkan
sumber uap kering. Salah satu sumur yang masih beroperasi yaitu KMJ-3. Di dunia,
sekitar 10,750 MW listrik mengalir di 24 negara. Dan sekitar 28 Gigawatt
digunakan untuk penggunaan langsung seperti pemanas ruangan, proses industri,
desalinasi, dan agrikultur.
2.3 Jenis-jenis Energi Panas Bumi
Energi panas bumi atau energi geotermal yang terdapat dibumi terdapat
dalam berbagai bentuk. Sumber daya Panas Bumi terdiri dari 4 jenis yaitu,
hidrothermal, Hot dry rocks, Geopressured dan magma. Energi panas bumi yang
umum dimanfaatkan adalah sistem hidrothermal karena pada sistem hidrothermal 2
pori-pori batuan mengandung air, uap, atau keduanya dan reservoir umumnya
terletak tidak terlalu jauh sehingga masih ekonomis untuk diusahakan.

 Energi panas bumi yang terdapat di Indonesia dikelompokkan menjadi


beberapa jenis, yaitu :

1. Energi Panas Bumi Uap Basah


Pemanfaatan energi panas bumi yang ideal adalah bila panas bumi yang
keluar dari perut bumi berupa uap kering, sehingga dapat digunakan
langsung untuk menggerakkan turbin generator listrik. Namun uap
kering yang demikian ini jarang ditemukan termasuk di Indonesia dan
pada umumnya uap yang keluar berupa uap basah yang mengandung
sejumlah air yang harus dipisahkan terlebih dulu sebelum digunakan
untuk menggerakkan turbin. Jenis sumber energi panas bumi dalam
bentuk uap basah agar dapat dimanfaatkan maka terlebih dahulu harus
dilakukan pemisahan terhadap kandungan airnya sebelum digunakan
untuk menggerakan turbin. Uap basah yang keluar dari perut bumi
pada mulanya berupa air panas bertekanan tinggi yang pada saat
menjelang permukaan bumi terpisah menjadi kira-kira 20 % uap dan 80
% air. Atas dasar ini maka untuk dapat memanfaatkan jenis uap basah
ini diperlukan separator untuk memisahkan antara uap dan air. Uap
yang telah dipisahkan dari air diteruskan ke turbin untuk menggerakkan
generator listrik, sedangkan airnya disuntikkan kembali ke dalam bumi
untuk menjaga keseimbangan air dalam tanah.

2. Energi Panas Bumi Air Panas


Air panas yang keluar dari perut bumi pada umumnya berupa air asin
panas yang disebut "brine" dan mengandung banyak mineral. Karena
banyaknya kandungan mineral ini, maka air panas tidak dapat
digunakan langsung sebab dapat menimbulkan penyumbatan pada pipa-
pipa sistim pembangkit tenaga listrik. Untuk dapat memanfaatkan
energi panas bumi jenis ini, digunakan sistem biner (dua buah sistem
utama) yaitu wadah air panas sebagai sistem primernya dan sistem
sekundernya berupa alat penukar panas (heat exchanger) yang akan
menghasilkan uap untuk menggerakkan turbin. Energi panas bumi “uap
panas” bersifat korosif, sehingga biaya awal pemanfaatannya lebih
besar dibandingkan dengan energi panas bumi jenis lainnya.
3. Energi Panas Bumi Batuan Panas
Energi panas bumi jenis ketiga berupa batuan panas yang ada dalam
perut bumi terjadi akibat berkontak dengan sumber panas bumi
(magma). Energi panas bumi ini harus diambil sendiri dengan cara
menyuntikkan air ke dalam batuan panas dan dibiarkan menjadi uap 3
panas, kemudian diusahakan untuk dapat diambil kembali sebagai uap
panas untuk menggerakkan turbin. Sumber batuan panas pada
umumnya terletak jauh di dalam perut bumi, sehingga untuk
memanfaatkannya perlu teknik pengeboran khusus yang memerlukan
biaya cukup tinggi.

2.4 Proses Terbentuknya Energi Panas Bumi (Geotermal)


Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air
panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara
genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem Panas Bumi dan untuk
pemanfataannya diperlukan proses penambangan . Panas bumi adalah sumber daya
alam yang dapat diperbarui, berpotensi besar serta sebagai salah satu sumber energi
pilihan dalam keanekaragaman energi. Panas Bumi merupakan sumber energi panas
yang terbentuk secara alami di bawah permukaan bumi. Sumber energi tersebut
berasal dari pemanasan batuan dan air bersama unsur-unsur lain yang dikandung
Panas Bumi yang tersimpan di dalam kerak bumi.
Panas yang berasal dari dalam bumi dihasilkan dari reaksi peluruhan
unsurunsur radioaktif seperti uranium dan potassium. Reaksi nuklir yang sama saat
ini masih terjadi di matahari dan bintang-bintang yang tersebar di jagad raya.
Reaksi ini menghasilkan panas hingga jutaan derajat celcius. Pada kedalaman
10.000 meter atau 33.000 feet, energi panas yang dihasilkan bisa mencapai 50.000
kali dari jumlah energi seluruh cadangan minyak bumi dan gas alam yang masih
tersedia.
Terbentuknya panas bumi, sama halnya dengan prinsip memanaskan air
(erat hubungan dengan arus konveksi). Air yang terdapat pada teko yang dimasak
di atas kompor, setelah panas, air akan berubah menjadi uap air . Hal serupa juga
terjadi pada pembentukan energi panas bumi. Air tanah yang terjebak di dalam
batuan yang kedap dan terletak di atas dapur magma atau batuan yang panas karena
kontak langsung dengan magma, otomatis akan memanaskan air tanah yang terletak
diatasnya sampai suhu yang cukup tinggi ( 100 – 250 C). Sehingga air tanah yang
terpanaskan akan mengalami proses penguapan. Apabila terdapat rekahan atau
sesar yang menghubungkan tempat terjebaknya air tanah yang dipanaskan tadi
dengan permukaan maka pada permukaan kita akan melihat manifestasi thermal.
Salah satu contoh yang sering kita jumpai adalah mata air panas, selain solfatara,
fumarola, geyser yang merupakan contoh manifestasi thermal yang lain.
Uap hasil penguapan air tanah yang terdapat di dalam tanah akan tetap tanah
jika tidak ada saluran yang menghubungkan daerah tempat keberadaan uap dengan
permukaan. Uap yang terkurung akan memiliki nilai tekanan yang tinggi dan
apabila pada daerah tersebut kita bor sehingga ada saluran penghubung ke
permukaan, maka uap tersebut akan mengalir keluar. Uap yang mengalir dengan
cepat dan mempunyai entalpi inilah yang kita mamanfaatkan dan kita salurkan

4
untuk memutar turbin sehingga dihasilkanlah energi listrik (tentunya ada proses-
proses lain sebelum uap memutar turbin).
2.5 Pemanfaatan Energi Panas Bumi (Geotermal)
Secara umum pemanfaatan energi panas bumi dapat dibagi menjadi 3 yaitu,
untuk menghasilkan energi listrik, penggunaan geotermal secara langsung, dan
pemanfaatan geotermal untuk pompa panas. Air dan uap panas yang keluar ke
permukaan bumi dapat dimanfaatkan secara langsung sebagai pemanas. Selain
bermanfaat sebagai pemanas, panas bumi dapat dimanfaatkan sebagai tenaga
pembangkit listrik. Air panas alami bila bercampur dengan udara akan
menimbulkan uap panas (steam). Berikut adalah beberapa pemanfaatan energi
panas bumi bagi kehidupan manusia:
1. Menempatkan panas untuk bekerja
Maksudnya adalah sumber air panas geotermal dekat permukaan, air
panas itu dapat langsung dipipakan ke tempat yang membutuhkan panas. Ini
adalah salah satu cara geothermal digunakan untuk air panas, menghangatkan
rumah, untuk menghangatkan rumah kaca dan bahkan mencairkan salju di
jalan. Bahkan di tempat dimana penyimpanan panas bumi tidak mudah diakses,
pompa pemanas tanah dapat membahwa kehangatan ke permukaan dan
kedalam gedung. Cara ini bekerja dimana saja karena temparatur di bawah
tanah tetap konstan selama tahunan. Sistem yang sama dapat digunakan untuk
menghangatkan gedung di musim dingin dan mendinginkan gedung di musim
panas.

2. Pemanfaatan Di Sektor Pariwisata


Di sektor pariwisata, energi panas bumi dapat dimanfaatkan karena
menjadi daya tarik tersendiri buat para wisatawan untuk menikmati energi
panas dari dalam bumi seperti air panas maupun uap panas menjadi tempat
wisata yang banyak dikunjungi wisatawan.

3. Pemanfaatan Secara Langsung Di Sektor Pertanian


Energi panas bumi dapat digunakan secara langsung (teknologi
sederhana) untuk proses pengeringan terhadap hasil pertanian, perkebunan dan
perikanan dengan proses yang tidak terlalu sulit. Air panas yang berasal dari
mata air panas atau sumur produksi panas bumi pada suhu yang cukup tinggi
dialirkan melalui suatu heat exchanger, yang kemudian memanaskan ruangan
pengering yang dibuat khusus untuk pengeringan hasil pertanian.

4. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi


Berdasarkan data kementerian ESDM, potensi panas bumi di dunia
yang bisa dimanfaatkan untuk sumber listrik mencapai 113 Giga Watt (GW),
dimana 40%-nya dimiliki oleh Indonesia, yaitu sebesar 28 GW. Akan tetapi
enenrgi panas bumi yang dimanfaatkan di Indonesia baru hanya 4% dari total
yang tersedia.
Pemanfaatan energi panas bumi untuk pembangkit listrik secara garis besar
dilakukan dengan cara melihat resource dari panas bumi tersebut. Apabila suatu
daerah memiliki panas bumi yang mengeluarkan uap air (steam), maka steam
tersebut langsung dapat digunakan. Steam tersebut secara langsung diarahkan
menuju turbin pembangkit listrik untuk menghasilkan energi listrik. Setelah selesai

5
steam tersebut diarahkan menuju kondenser sehingga steam tersebut terkondensasi
menjadi air. Air ini selanjutnya di recycle untuk menjadi uap lagi secara alami.
Namun, bila panas bumi itu penghasil air panas (hot water), maka air panas tersebut
harus di ubah terlebih dahulu menjadi uap air (steam). Proses perubahan ini
membutuhkan peralatan yang disebut dengan heat exchanger, dimana air panas ini
dialirkan menuju heat exchanger sehingga terbentuk uap air.
Pembangkit yang digunakan untuk meng-konversi fluida geotermal menjadi
tenaga listrik secara umum mempunyai komponen yang sama dengan power plants
lain yang bukan berbasis geothermal, yaitu terdiri dari generator, turbin sebagai
penggerak generator, heat exchanger, chiller, pompa, dan sebagainya.
 Terdapat tiga teknologi panas bumi yang digunakan untuk mengkonversi panas
bumi menjadi energi listrik, yaitu :

a. Dry Steam Power Plants

Tipe ini merupakan yang paling umum digunakan dalam pembangkit


listrik yang menggunakan geotermal. Uap yang telah dipisahkan dari air
disalurkan ke pipa menuju rumah pembangkit. Kemudian uap yang sudah
terkumpul tersebut digunakan untuk menggerakkan turbin uap. Uap yang
meninggalkan turbin dikondensasikan, sehingga menciptakan kehampaan
sementara yang dapat memaksimalkan pembangkit listrik yang digerakkan
oleh turbin-generator. Umumnya uap panas tersebut dikondensasikan
dengan cara direct contact condenser, atau heat exchanger type condenser.
Dalam direct contact condenser, air yang sudah didinginkan
disemprotkan sehingga bercampur dengan uap panas. Uap yang sudah
terkondensasi tersebut menjadi bagian dari sirkuit air yang sudah
didinginkan tersebut, sementara sebagian lagi menguap dan bergabung
dengan atmosfer melalui cooling tower. Hasil keluaran dari air yang sudah
didinginkan ini dinamakan blow down sering dibuang ke dalam sumur
injeksi yang dangkal.
b. Flash Steam Power Plants

Panas bumi yang berupa fluida misalnya air panas alam (hot spring) di
atas suhu 1750 0C dapat digunakan sebagai sumber pembangkit Flash Steam
Power Plants. Fluida panas tersebut dialirkan kedalam tangki flash yang
tekanannya lebih rendah sehingga terjadi uap panas secara cepat. Uap panas
yang disebut dengan flash inilah yang menggerakkan turbin untuk meng-
aktifkan generator yang kemudian menghasil-kan listrik. Sisa panas yang
tidak terpakai masuk kembali ke reservoir melalui injection well. Contoh
dari Flash Steam Power Plants adalah Cal-Energy Navy I flash geotermal
power plants di Coso Geothermal field,California, USA.

c. Binary Cycle Power Plants

Dalam reservoirs, di mana temperatur umumnya kurang dari 220 derajat


Celsius (430 Farenheit) binary cycle plants umumnya digunakan. Cairan
yang berasal dari reservoir, baik berupa air, uap, maupun campuran
keduanya, disalurkan melalui heat exchanger.
Cairan dalam binary plant kemudian didaur ulang ke dalam heat
exchanger. Cairan yang sudah dingin tersebut kemudian diinjeksikan lagi ke
dalam reservoir. Umumnya efisiensi binary cycle type plants mencapai 7
sampai 12 persen tergantung dari temperatur primer cairan yang ingin
dikondensasikan. Binary Cycle plant secara tipikal bervariasi antara 500
KW hingga 10 MW.

2.6 Kendala Pemanfaatan Energi Panas Bumi (Geotermal)


Ada beberapa kendala yang menghambat perkembangan energi geotermal.
Pertama, Kita tidak bisa membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi
disembarang lahan kosong di suatu tempat. Daerah tempat pembangkit energi
geotermal yang akan dibangun harus mengandung batu-batu panas yang cocok pada 7
kedalaman yang tepat untuk pengeboran. Selain itu, jenis bebatuannya harus mudah
untuk dibor ke dalam. Hal ini penting untuk menjaga area sekitar karena jika lubang
dibor dengan tidak benar, maka mineral dan gas yang berpotensi membahayakan
bisa menyembur dari bawah tanah. Pencemaran dapat terjadi karena pengeboran
yang tidak tepat di stasiun panas bumi. Dan juga, memungkinkan pula pada suatu
area panas bumi tertentu terjadi kekeringan.
Selain itu, masa eksplorasi panas bumi cukup panjang hingga 7 tahun.
Pengusaha panas bumi selama kurun waktu 7 tahun belum mendapatkan revenue,
tetapi pada tahun ke delapan atau ke sembilan baru bisa menikmati hasil usahanya.
Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Tisnaldi
mengatakan bahwa harga panas bumi mahal lantaran dalam eksplorasinya masih
terdapat sejumlah kendala seperti perizinan, sehingga sejak disahkannya UU Panas
Bumi justru mempermudah perizinan. Terpenting dari itu, ada risiko kegagalan
pengeboran yang masih tinggi dimana dari 2 sumur yang dibor, rasio
keberhasilannya hanya 50 persen, atau satu sumur saja yang berhasil, sehingga
kalau risiko gagalnya cukup tinggi akan memengaruhi keekonomian. Pada
umumnya, biaya yang dibutuhkan untuk panas bumi tergolong relatif cukup tinggi
sekitar 8-9 juta dollar AS per 1 sumur.

2.7 Kelebihan dan Kekurangan Energi Panas Bumi (Geotermal)


Pembangkit listrik tenaga Panas Bumi hampir tidak menimpulkan polusi
atau emisi gas rumah kaca. Tenaga ini juga tidak berisik dan dapat diandalkan.
Pembangkit listik tenaga geotermal menghasilkan listrik sekitar 90%, dibandingkan
65-75 persen pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Sebagai sebuah sumber
energi alternatif dan sumber energi terbarukan, energi geotermal memiliki
kelebihan dan kekurangan. Layaknya energi lainnya, keunggulan (kelebihan) dan
kelemahan (kekurangan) energi geotermal (panas bumi) jamak, karena tidak ada
sumber energi benar-benar yang sempurna.
 Kelebihan Energi Geotermal :
1. Panas bumi (geothermal energy) merupakan salah satu sumber energi paling
bersih. Jauh lebih bersih dari sumber energi fosil yang menimpulkan polusi
atau emisi gas rumah kaca.
2. Geothermal merupakan jenis energi terbarukan yang relatif tidak akan habis.
Sumber energi ini terus-menerus aktif akibat peluruhan radioaktif mineral.
3. Energi Geotermal ramah lingkungan yang tidak menyebabkan pencemaran
(baik pencemaran udara, pencemaran suara, serta tidak menghasilkan emisi
karbon dan tidak menghasilkan gas, cairan, maupun meterial beracun
lainnya).
4. Panas bumi (geothermal energy), dibandingkan dengan energi alternatif
lainnya seperti tenaga surya dan angin, bersifat konstan sepanjang musim.
Di samping itu energi listrik yang dihasilkan dari geotermal tidak
memerlukan solusi penyimpanan energi (energy storage) karena dapat
dihasilkan sepanjang waktu.
5. Untuk memproduksi energi geotermal membutuhkan lahan dan air yang
minimal, tidak seperti misalnya pada energi surya yang membutuhkan area
yang luas dan banyak air untuk pendinginan. Pembangkit panas bumi hanya
memerlukan lahan seluas 3,5 kilometer persegi per gigawatt produksi listrik.
Air yang dibutuhkan hanya sebesar 20 liter air tawar per MW / jam.
6. Menghasilkan listrik sekitar 90%, lebih besar jika dibandingkan pembangkit
listrik berbahan bakar fosil yaitu sekitar 65-75 %.
7. Mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.
8. Emisi yang ditimbulkan sangat kecil.
9. Energi yang dihasilkannya berkesinambungan mengingat panas yang
dimanfaatkan jauh lebih kecil daripada sumber panasnya.
10. Pembangkit yang memanfaatkan energi geothermal bisa beroperasi tanpa
terpengaruh waktu dan iklim, sehingga bisa berfungsi untuk memenuhi
beban dasar listrik.

 Kekurangan Energi Geotermal :


1. Biaya modal yang tinggi. Pembangunan pembangkit listrik geotermal
memerlukan biaya yang besar terutama pada eksploitasi dan pengeboran.
2. Pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya dapat dibangun di sekitar
lempeng tektonik di mana temperatur tinggi dari sumber panas bumi
tersedia di dekat permukaan.
3. Pembangunan pembangkit listrik geotermal diduga dapat mempengaruhi
kestabilan tanah di area sekitarnya.
4. Pada suhu relatif rendah, sesuai hukum termodinamika, efisiensi sistem
menurun.
5. Pembangunan pembangkit listrik geotermal juga mempengaruhi kestabilan
tanah di area sekitarnya.
6. Pembangkit listrik yang memanfaatkan energi geothermal dengan tipedry
steam dan flash steam melepaskan emisi karbon dioksida, nitritoksida, dan
sulfur meski dalam jumlah yang sangat kecil.
7. Air yang bersumber dari geothermal juga akan berbahaya bagi mahlukhidup
jika dibuang ke sungai karena mengandung bahan-bahanberbahaya seperti
merkuri, arsenik, antimony dan sebagainya.
8. Tidak bisa membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi disembarang
lahan kosong di suatu tempat.
9. Biaya instalasi awalnya yang sangat mahal.
10. Air/cairan yang bersumber dari geotermal bisa bersifat korosif.
Meskipun energi panas bumi mampu memperbaharui dirinya sendiri,
namun diperlukan perbaharuan secara cepat untuk dapat memenuhi kebutuhan
energi masyarakat, kaenanya dibutuhkan proses pembaharuan dalam
pemanfaatan energi panas bumi tersebut. Di Indonesia, proses pembaharuan
energi panas bumi yang sering dilakukan yaitu dengan cara “hydrothermal
convection”. Proses ini terjadi dengan cara air dingin sisa pemanfaatan energy
geothermal, dimasukkan kembali ke dalam kerak bumi. Di kerak bumi air
tersebut dipanaskan lagi secara alami yang selanjutnya akan menjadi uap. Uap
atau steam ini kemudian naik kembali ke permukaan bumi. Proses yang sangat
sederhana ini merupakan salah satu hal positif kenapa kita harus segera
menggunakan energi panas bumi ini pada pembangkit tenaga listrik.
2.8 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
Pada pusat listrik tenaga panas bumi turbin berfungsi sebagai mesin
penggerak, dimana energi fluida kerja dipergunakan langsung untuk memutar
roda/poros turbin. Pada turbin tidak terdapat bagian mesin yang bergerak translasi,
melainkan gerakan rotasi. Bagian turbin yang berputar biasa disebut dengan istilah
rotor/roda/poros turbin, sedangkan bagian turbin yang tidak berputar dinamai
dengan istilah stator. Roda turbin terletak didalam rumah turbin dan roda turbin
memutar poros daya yang digerakkannya atau memutar bebannya (generator listrik,
pompa,kompresor, baling-baling, dll). Didalam turbin fluida kerja mengalami
ekspansi, yaitu proses penurunan tekanan danmengalir secara kontinyu. Penamaan
turbin didasarkan pada jenis fluida yang mengalir didalamnya, apabila fluida
kerjanya berupa uap maka turbin biasa disebut dengan turbin uap.

 Pusat listrik tenaga panas bumi (PLTP) mempunyai beberapa peralatan


utama sebagai berikut :
1. Turbin uap (steam turbine).
2. Condensor (Condenser).
3. Separator.
4. Demister.
5. Pompa-pompa.

 Secara sederhana cara kerja PLTP dapat digambarkan sebagai berikut:


1. Air disuntikan kedalam perut bumi dimana terdapat sumber panas alami
melalui injektor.
2. Air akan mengalami pemanasan dan menjadi uap bertekanan dan keluar
melalui sumur produksi.
3. Uap yang keluar masih mengandung air sehingga harus dilakukan pemisahan
antara uap dan air pada separator.
4. Dari sini uap kering akan menuju turbin dan selanjutnya menjalankan
generator untuk digunakan sebagai pembangkit listrik, sedangkan airnya
akan menuju kembali kedalam injector.
5. Setelah uap menyelesaikan tugasnya menggerakan turbin maka akan menuju
kondensor untuk dijadikan air kembali. Air dari kondensor akan didinginkan
pada tangki pendingin melalui sistim pendinginan udara untuk selanjutnya
air dapat di injeksikan kembali pada sumur injeksi.

 Keuntungan dan Kelemahan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi


(PLTP)
 Keuntungan :
1. Bebas emisi (binary-cycle).
2. Dapat bekerja setiap hari baik siang dan malam. 10
3. Sumber tidak fluktuatif dibanding dengan energi terbarukan lainnya
(angin, Solar cell dll).
4. Tidak memerlukan bahan bakar.
5. Harga yang competitive.
 Kelemahan :
1. Cairan bersifat Korosif.
2. Effisiensi agak rendah, namun karena tidak perlu bahan bakar,
sehingga effiensi tidak merupakan faktor yg sangat penting.
3. Untuk teknologi dry steam dan flash masih menghasilkan emisi
walau sangat kecil.

2.9 Potensi Geotermal Indonesia


Indonesia termasuk dalam jalur banyak gunung berapi sehingga memiliki
potensi sumber daya panas terbesar di dunia, yaitu: sumber cadangan (13.296GWe)
dan cadangan (15.687 GWe) dengan total 29, 163 GWe yang tersebar di 276 daerah
titik potential panas bumi. Namun saat ini pemanfaatannya hanya mencapai 1.226
GWe (4,2%). Hal ini membuat Indonesia kalah dari Filipina yang bisa
mengeksplorasi 70% potensi panas buminya.
Panas bumi merupakan sumber energi terbarukan yang apabila
dikembangkan sebagai energi listrik, selain sebagai sumber energi yang ramah
lingkungan, juga dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Optimalisasi
pemanfaatan panas bumi di seluruh wilayah Indonesia, yang sampai saat ini
mengalami berbagai kendala antara lain pengembangan panas bumi yang berada
pada wilayah konservasi. Namun, melalui UU Panas Bumi yang telah disahkan ini, 11
Pemerintah dapat mempercepat proyek panas bumi terutama yang berada
dikawasan hutan lindung. Sedangkan, manfaat dari UU Panas Bumi adalah
memudahkan bagi para investor dari luar negeri untuk berinvestasi diIndonesia gun
a mempercepat kegiatan pembangkit panas bumi yang ramah lingkungan. Pasalnya,
dengan adanya UU baru ini, akan melindungi secara hukum potensi yang besar
untuk energi panas bumi yang ada di seluruh Indonesia.

 Indonesia Merupakan Negeri Terkaya Energi Panas Bumi

Berdasarkan data Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)


Republik Indonesia, Kita memiliki potensi energi panas bumi sebesar 27.000 MW
yang tersebar di 253 lokasi atau mencapai 40% dari cadangan panas bumi dunia.
Dengan kata yang lebih ekstrim, kita merupakan negara dengan sumber energi
panas bumi terbesar di Dunia.
Peta potensi panas bumi di negara kita dapat dilihat di gambar berikut.
Namun, ironisnya hanya sekitar kurang dari 4 % yang baru dimanfaatkan. Oleh
karena itu, untuk mengurangi krisis energi nasional kita, pemerintah melalui PLN
akan melaksanakan program percepatan pembangunan pembangkit listrik nasional
10.000 MW tahap ke-11 yang salah satu prioritas sumber energinya adalah panas
bumi (Geotermal). Untuk lebih mudah melihat progress pengembangan energy
panas bumi di Indonesia sampai April 2008, kita dapat melihat wilayah
pengembangan panas bumi berikut :
Kemudian, untuk mengenal lebih dalam tentang pembangkit listrik tenaga
panas bumi, kita sebaiknya tahu tentang apa itu panas bumi dan bagaimana cara
pengembangannya sehingga menghasilkan energi listrik.

12

 Sumatera Selatan Memiliki Potensi 10% Panas Bumi di Indonesia


Salah potensi invetasi yang luas dibidang energi terdapat di sumatera
Selatan Salah yaitu energi panas bumi. Panas bumi merupakan energi terbarukan
yang bisa dijadikan solusi untuk kebutuhan energi bagi masyarakat. Terlebih lagi
dengan terus naiknya harga minyak dunia, panas bumi dapat menjadi alternatif
pengganti yang tepat.
Di daerah Sumatera Selatan sendiri, panas bumi yang ada dapat
menyediakan listrik sebesar 1911 MW. Saat ini ada enam lokasi yang punya
potensi energi panas bumi (geotermal) di Sumsel, seperti di Tanjung Sakti (Lahat)
dengan potensi spekulatif 50 MWe. Lalu di Rantau Dedap (Muara Enim) dengan
potensi spekulatif 225 MWe, di Lumut Balai (Muara Enim) dengan potensi
hipotetik 235 MWe dan cadangan terduga sekitar 600 MWe.
Lalu di Ulu Danau (OKUS), dimana potensi spekulatif 225 MWe dan
potensi hipotetik 6 MWe. Kemudian di Marga Bayur (OKUS) dengan potensi
hipotetik 145 MWe dan cadangan terduga sebesar 194 MWe. Juga ada di
Wai Selabung (OKUS) dengan potensi spekulatif 225 MWe dan potensi hipotetik 6
MWe. Jika potensi panas bumi ke lima daerah tersebut dapat dikelola, maka energi
dari listrik tersebut dapat digunakan untuk pembangkit listrik dengan kapasitas
yang besar.

2.10 Produksi Panas Bumi Sedunia


Asosiasi Panas Bumi Internasional (IGA) melaporkan pada tahun 2010
bahwa 10.715 megawatt(MW) daya pembangkit listrik tenaga panas bumi
terpasang di 24 negara dan diharapkan dapat membangkitkan 67.246 GWh energi
listrik.angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 20% dari tahun 2005.
IGA memproyeksikan pertumbuhan hingga 18.500 MW pada tahun 2015,
dikarenakan banyaknya proyek yang saat ini sedang dalam pertimbangan dan sering
kali di daerah yang sebelumnya dikira hanya dapat sedikit dieksploitasi sumber
dayanya.
Pada tahun 2010, Amerika Serikat memimpin produksi listrik panas bumi
dunia dengan kapasitas 3.086 MW dari 77 pembangkit; gugusan pembangkit listrik
tenaga panas bumi terbesardi dunia terletak di The Geysers, ladang panas bumi
di Kalifornia. Filipina mengikuti AS sebagai produsen kedua tertinggi listrik tenaga
panas bumi di dunia. Dengan kapasitas 1.904 MW, tenaga panas bumi
menghasilkan hingga sekitar 27% listrik yang dibangkitkan Filipina. 13
Januari 2011: Al Gore mengatakan dalam KTT Asia Pasifik untuk Proyek
Iklim bahwa Indonesia bisa menjadi negara adidaya energi panas bumi dunia.
Kanada adalah satu-satunya negara besar diCincin Api Pasifik yang belum
mengembangkan tenaga panas bumi. Wilayah dengan potensi terbesar
adalah Cordillera Kanada, yang membentang dari British Columbia hingga ke
Yukon, dengan taksiran output berkisar antara 1.550 MW hingga 5.000 MW.

 Pembangkit Kelas Utilitas


Gugusan pembangkit listrik tenaga panas bumi terbesar di dunia terletak
di The Geysers, ladang panas bumi di Kalifornia, Amerika Serikat. Pada tahun
2004, lima Negara (El Salvador, Kenya, Filipina, Islandia, dan Kosta
Rika) menghasilkan lebih dari 15% listrik mereka dari tenaga panas bumi.
Listrik panas bumi dihasilkan di 24 negara, yang tercantum dalam tabel
di bawah. Sepanjang tahun 2005 Amerika Serikat membuat beberapa kontrak
untuk 500 MW kapasitas tambahan, sementara di 11 negara lainnya, ada
beberapa pembangkit yang sedang dibangun .Sistem panas bumi yang
ditingkatan dengan kedalaman beberapa kilometer sudah beroperasi diPerancis
dan Jerman, dan sedang dikembangkan atau setidaknya dievaluasi di empat
Negara lainnya.

 Kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi


 Panas Bumi Sebagai Energi Masa Depan
Disadari atau tidak, perlahan tapi pasti Indonesia akan mengalami krisis
energi. Ketergantungan terhadap energi fosil menjadi bom waktu yang dapat
meledak seketika. Energi fosil, seperti yang sudah kita ketahui sejak duduk di
bangku sekolah dasar, adalah energi yang tidak dapat diperbarui. Artinya suatu saat 14
ia akan habis sehingga diperlukan upaya pencarian sumur minyak baru sebagai
cadangan dan mencari alternatif-alternatif energi masa depan.
Berdasarkan statistical world review yang dirilis oleh British Petroleum
pada bulan Juni 2012, cadangan terbukti minyak di dalam perut bumi Indonesia
hanya tersisa sekitar 4 miliar barel perakhir tahun 2011. Dengan asumsi produksi
minyak mentah dalam negeri adalah 942 ribu barel per hari maka secara matematis
minyak-minyak tersebut akan habis dalam waktu tidak lebih dari 12 tahun. Masih
dari data yang sama, Indonesia juga mengalami defisit minyak mentah sebanyak
488 ribu barel karena kebutuhan yang mencapai 1,43 juta barel per harinya.
Kondisi sumur produksi minyak di Indonesia tergolong sumur tua sehingga
produksi yang dihasilkan tidak lagi optimal. Cadangan minyak tersebut akan habis
jika upaya eksplorasi sumur minyak yang baru tidak menunjukkan hasil yang
positif. Data menunjukkan bahwa memang potensi cadangan minyak masih tersisa
sebanyak 50 miliar barel di sepanjang laut Indonesia. Akan tetapi, data tersebut
belum dapat dibuktikan kebenarannya. Solusi terbaik adalah dengan mulai
melakukan diversifikasi energi dan pencarian sumber energi baru untuk masa
depan.
Berdasarkan blue print pengelolaan energi nasional tahun 2006-2005 sesuai
dengan Peraturan Presiden no 5 tahun 2006, pada tahun 2025 ketergantungan energi
pada minyak bumi akan dialihkan pada sumber energi lain seperti gas, Energi Baru
Terbarukan (EBT), dan batu bara.

Terlihat pada grafik di atas bahwa pada tahun 2025, ketergantungan


Indonesia terhadap bahan bakar minyak secara perlahan akan dikurangi.
Pemanfaatan sumber energi lain seperti gas dan batubara masih secara dominan
menjadi pilihan pemerintah sedangkan 17% di antaranya adalah pemanfaatan
Energi Baru Terbarukan (EBT) yang kemudian difragmentasi lagi

15
menjadi beberapa sumber energi seperti panas bumi, bahan bakar nabati, biomassa
dan lainnya.
Gas dan batu bara, sama halnya dengan minyak bumi, adalah sumber energi
yang tidak terbarukan. Bergantung secara mutlak kepada kedua jenis sumber energi
tersebut sebagai alternatif bukanlah pilihan yang bijak mengingat mereka juga
sewaktu-waktu dapat habis serta penggunaan energi yang tidak ramah
lingkungan. Oleh sebab itu, porsi pemanfaatan energi baru terbarukan harus mulai
ditingkatkan.
Pemerintah mulai melakukan langkah-langkah pemanfaatan EBT secara
optimal dengan menambah kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Mikro Hidro
menjadi 2,846 MW pada tahun 2025, kapasitas terpasang Biomasa 180 MW pada
tahun 2020, kapasitas terpasang angin (PLTB) sebesar 0,97 GW pada tahun 2025,
surya 0,87 GW pada tahun 2024, dan nuklir 4,2 GW pada tahun 2024. Total
investasi yang diserap pengembangan EBT sampai tahun 2025 diproyeksikan
sebesar 13,197 juta USD.

 Seperti Apa Peran Sumber Energi Lainnya?


Setidaknya ada beberapa syarat suatu sumber energi dapat dijadikan sebagai
energi masadepan :
1. Mudah diperoleh.
2. Efisiensi energi yang tinggi.
3. Ongkos produksi yang murah.
4. Ramah lingkungan.
Ada banyak sumber energi di Indonesia yang dapat dijadikan alternatif
energi fosil.cSelama ini nuklir menjadi salah satu primadona bagi negara-negara
maju. Namun pemanfaatan nuklir sebagai sumber energi selalu mengundang
kontroversi dan tidak jarang beririsan dengan agenda politik. Stigma nuklir yang
mudah meledak dan menghancurkan seisi kota seperti bomnuklir di kota Hiroshima
dan Nagasaki masih membayangi rakyat Indonesia sehingga LSM berbondong-
bondong menyerukan pemboikotan nuklir. Belum lagi kejadian gempa di Jepangya
ng mengakibatkan bocornya PLTN Fukushima Daichi memberikan fobia yang
semakin memperburuk stigma tersebut.
Mikrohidro, angin, dan sel surya adalah contoh-contoh energi baru
terbarukan yang dapat digunakan untuk menggantikan posisi minyak bumi dan gas.
Masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan tersendiri. Rerata kesulitan
adalah pada pembangunan infrastruktur. Menurut Direktur Jenderal Energi Baru
Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energidan Sumber Daya Mineral
(ESDM), Kardaya Warnika, tidak adanya keberpihakan membuat target untuk
pengembangan energi baru terbarukan sulit dicapai. Menurut beliau, keberpihakan
mengandung arti semua energi baru dan terbarukan harus serentak didorong untuk
menggantikan energi fosil. Namun, saat ini justru energi fosil yang memperoleh
subsidi.
Salah satu sumber energi terbarukan yang tidak kalah baik dan penting
adalah energi panas bumi. Ia sudah semakin dikembangkan oleh pemerintah dan
diproyeksikan dapat berperanaktif untuk mengganti peran energi fosil.
 Mengapa Panas Bumi?
Energi panas bumi atau energi geotermal adalah energi yang dihasilkan oleh
fluida, gas dan batuan yang terkandung di dalam perut bumi sehingga memerlukan
proses pertambangan untuk memperolehnya. Geotermal termasuk energi terbarukan
karena siklus produksinya memanfaatkan fluida untuk mengambil panas dari dalam 16
bumi ke permukaan dan fluida tersebut akan diinjeksikan kembali ke dalam tanah
untuk proses produksi berkelanjutan.

Dengan banyaknya gunung vulkanik, Indonesia seharusnya menjadi raksasa


dalam eksplorasi panas bumi sebagai sumber energi.
Pencarian sumber energi panas bumi sudah dilakukan sejak masa hindia
belanda. Awal pekerjaan tersebut dilakukan pada tahun 1918 di lapangan
kamojang, Jawa Barat. Namun hingga saat ini pemanfaatannya masih belum
optimal. Potensi panas bumi Indonesia terletak di 256 lokasi dan hampir
setengahnya berada di kawasan konservasi dengan potensi 28,1 GW atau setara
dengan 12 barel minyak bumi untuk pengoperasian selama 30 tahun.
Data dari Kementrian ESDM menunjukkan bahwa dari potensi 40% panas
bumi dunia, hanya 4% atau sekitar 1189 MW saja yang dimanfaatkan di bumi
Indonesia. Daerah panas bumi yang sudah dimanfaatkan untuk pembangkit listrik
baru 7 dari 256 lokasi atau sekitar 3% dengan kapasitas total terpasang 1189 MW.
Dalam aspek ekonomi, panas bumi adalah bentuk energi yang unik. Ia tidak
dapat disimpan dan tidak dapat ditransportasikan dalam jarak jauh. Kondisi ini
membuat panas bumi terlepas dari dinamika harga pasar. Selain itu panas bumi
dapat menjadi alternatif yang sangat baik bagi bahan bakar fosil terutama untuk
pemanfaatan pembangkit listrik sehinga dapat mengurangi subsidi energi.
Dalam aspek lingkungan, limbah yang dihasilkan hanya berupa air yang
tidak merusakatmosfer dan lingkungan. Limbah buangan air pembangkit panas
bumi akan diinjeksikan jauh kedalam lapisan tanah (reservoir) dan tidak akan
mempengaruhi persediaan air tanah. Emisi CO2 nya pun hanya berkisar di angka
200 kg/MWh, jauh lebih rendah bahkan kurang dari setengah emisi yang dihasilkan
oleh gas alam, minyak bumi, diesel ataupun batu bara.
Menurut Sukhyar, Kepala Badan Geologi Departemen ESDM, energi panas
bumi memiliki beberapa keunggulan dibandingkan sumber energi terbarukan yang
lain, di antaranya hemat ruang dan pengaruh dampak visual yang minimal. Selain
itu, energi panas bumi mampu berproduksi secara terus menerus selama 24 jam,

17
sehingga tidak membutuhkan tempat penyimpanan energi. “Tingkat ketersediaan
(availability) juga sangat tinggi, yaitu di atas 95%.”
Indonesia benar-benar dianugerahi dengan potensi alam yang luar biasa.
Panas bumi yang terkandung di dalam perut buminya merupakan bentuk energi
hasil rekayasa alam sehingga tidak diperlukan variasi rekayasa buatan untuk
menggali potensi energi tersebut. Investasi yang diperlukan pun jauh lebih murah
jika dibandingkan dengan negara lain. Dengan kisaran investasi yang sama, energi
yang dihasilkan oleh Panas bumi Indonesia 10 kali lebih besar jika dibandingan
dengan panas bumi dari negara lain.
Potensi geotermal Indonesia belum dimanfaatkan secara optimal. Lapangan
geotermal kamojang menjadi salah satu sumur produksi panas bumi paling
produktif. Sumur ini masih dimanfaatkan hingga sekarang walau sudah beroperasi
selama 27 tahun dan masih memiliki kapasitas panas bumi sebanyak 93%. Efisiensi
energi yang sangat baik diperlihatkan oleh panas bumi sebagai sumber energi.

Dalam grafik yang diperoleh dari salah satu sumber di atas, potensi produksi
sumur geotermal terus meningkat sejak pertama kali proses produksi dilakukan.
Pada tahun 2025 diproyeksikan geotermal Indonesia dapat menghasilkan panas
bumi sebesar 9500 MW atau setara dengan 400 ribu barel oil equivalen (boe) per
harinya. Sebuah potensi energi yang sangat besar.
Berdasarkan informasi dari Kementrian ESDM, sampai dengan November
2009 total potensi panas bumi Indonesia diperkirakan mencapai 28.112 MW yang
tersebar di 256 titik. Terdapat penambahan 8 lokasi baru dengan potensi 400 MW
yang berasal dari penemuan lapangan pada tahun 2009.
Dengan segala potensi yang dimiliki, Indonesia seharusnya mampu
menjadikan panas bumi sebagai sumber energy utama dan menjadi acuan bagi
negara lainnnya. Selama ini kita masih berkiblat pada selandia baru dan islandia
dalam upaya pemanfaatan teknologi panas bumi.
2.11 Dampak Eksploitasi Geotermal Terhadap Lingkungan
Fluida yang ditarik dari dalam bumi membawa campuran beberapa gas,
diantaranya karbon dioksida(CO2), hidrogen sulfida(H2S), metana(CH4), dan
amonia(NH3). Pencemar-pencemar ini jika lepas ikut memiliki andil
pada pemanasang lobal, hujan asam, dan bau yang tidak sedap serta beracun. 18
Pembangkit listrik tenaga panas bumi yang ada saat ini mengeluarkan rata-rata 40
kg CO2 per megawatt-jam (MWh), hanya sebagian kecil dari emisi pembangkit
berbahan bakar fosil konvensional. Pembangkit yang berada pada lokasi dengan
tingkat asam tinggi dan memiliki bahan kimia yang mudah menguap, biasanya
dilengkapi dengan sistem kontrol emisi untuk mengurangi gas buangannya.
Pembangkit listrik tenaga panas bumi secara teoritis dapat menyuntikkan kembali
gas-gas ini ke dalam bumi sebagai bentuk penangkapan dan penyimpanan karbon.
Selain gas-gas terlarut, air panas dari sumber panas bumi mungkin juga
mengandung sejumlah kecil bahan kimia beracun, seperti
merkuri, arsenik, boron, antimon, dan garam-garam kimia. Bahan-bahan kimia ini
keluar dari larutan saat air mendingin dan dapat menyebabkan kerusakan
lingkungan jika dilepaskan. Praktek modern menyuntikkan kembali fluida panas
bumi ke dalam bumi untuk merangsang produksi, memiliki manfaat sampingan
mengurangi bahaya lingkungan ini.
Pembangunan pembangkit dapat juga merusak stabilitas tanah. Hal ini
terjadi ketika air diinjeksikan ke lapisan batuan kering ketika di sana tidak ada air
sebelumnya. Uap kering dan uap dalam skala kecil juga membebaskan dalam level
rendah gas karbon dioksida, nitrit oksida, sulfur meskipun hanya sekitar 5% dari
level jika menggunakan bahan bakar fosil. Meskipun demikian, pembangkit listrik
tenaga geotermal dapat dibangun dengan sedikit emisi dengan membuat sistem
kontrol yang dapat menginjeksikan gas-gas ke dalam tanah dengan mengurangi
emisi karbon agar kurang dari 0.1% dari total emisi dengan pembangkit listrik
dengan bahan bakar fosil. Meskipun lapisan geotermal dapat menghasilkan panas
dalam beberapa decade akan tetapi secara spesifik beberapa lokasi akan mengalami
pendinginan karena pembangunan sumber yang terlalu luas sementara hanya sedikit
energi yang tersedia.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Potensi panas bumi Indonesia mencapai 29, 163 Gwe atau sekitar 40% dari 19
potensi dunia, akan tetapi pemanfaatannya masih belum optimal, baru mencapai
1.226 GWe(4,2%).
2. Prinsip kerja PLTP adalah menginjeksikan air ke dalam sumber panas bumi,
lalu uap panas yang naik dipisahkan oleh separator kemudian uap kering akan
menuju turbin dan selanjutnya menjalankan generator untuk digunakan sebagai
pembangkit listrik.
3. Pemanfaatan energi panas bumi dibagi menjadi 2, secara langsung dan tidak
langsung. Secara langsung digunakan untuk keperluan green houses, ruangan,
proyek pemanasan distrik dan industri. Sedangkan secara tidak langsung yaitu
sebagai pembangkit listrik.
4. Terdapat 3 teknologi yang umum digunakan dalam proses pemanfaatan energi
panas bumi yaitu dry steam power plant, flash steam power plant, dan binary
cycle power plant.
5. Eksploitasi panas bumi dapat berdampak buruk terhadap lingkungan bila proses
yang dilakukan tidak sesuai prosedur yang seharusnya dan tidak berjalan
dengan sempurna.
6. Kelebihan energi panas bumi antara lain merupakan energi yang bersih dan
terbaharukan, tidak menyebabkan pencemaran lingkungan, bersifat konstan
sepanjang musin serta tidak membutuhkan lahan yang banyak dalam
memproduksinya.
7. Kekurangan energi panas bumi antara lain biaya mahal, harus dibangun
didaerah yang bertemperatur dan memiliki ketersediaan panas bumi yang tinggi.
Energi panas bumi juga dapat mempengaruhi kestabilian tanah di area sekitar.
DAFTAR PUSTAKA

Andri, 2013. Mengenal Teknologi Pembangkit Listrik. http//www.mengenal-teknologi-


pembangkit-listrik-panasbumi.html (Diakses tanggal 30 maret 2015).
20
Anonim,1998.EnergiBersih.http://www.greenpeace.org (Diakses tanggal 29 Maret
2015).

Anonim, 2009. Mengenal Teknologi Pebangkit Listrik Tenaga Panas Bumi.


http://www.esdm.go.id (Diakses Tanggal 1 April 2015).

Anonim, 2014. Energi Panas Bumi http://id.wikipedia.org/ (Diakses tanggal 30 maret


2015).

Anonim. 2014. Kelebihan dan Kekurangan Energi Geothermal. http://alamendah.org.


(Diakses Tanggal 30 Maret 2015).

Marwaningsih, Fitri. 2012. Energy Geothermal-Energi Panas Bumi.


http://fitrimarwaningsih.wordpress.com (Diakses Tanggal 29 Maret 2015).

Wikipidia.org/panas bumi diakses tanggal 10 sept 2014Ipb.ac.id/energi dan


permasalahannya diakses tanggal 10 sept
2014http://www.kadinindonesia.or.id/doc/energy/3%20%20Geothermal%20(PGE)
%20.pdfdiakses tanggal 17 sept 2014

21

Anda mungkin juga menyukai