Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ENERGI PANAS BUMI

MUNAWWAR FADHIL EFFENDI 5233530010


YEHEZKIEL SITUMORANG 5231230020

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Energi merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan, baik kehidupan
manusia, hewan, maupun tumbuhan. Kebutuhan energi tersebut tentunya harus
diimbangi dengan tersedianya pasokan energi yang cukup. Akan tetapi semakin
berkembangnya proses kehidupan manusia, energi yang dibutuhkan semakin banyak
sementara ketersediaan energi semakin berkurang. Manusia dan semua makhluk hidup
yang ada di bumi sangat bergantung terhadap energi. Energi yang saat ini banyak
digunakan adalah energi fosil. Ketergantungan terhadap energi fosil menjadi bom
waktu yang dapat meledak seketika. Energi fosil, seperti yang sudah kita ketahui sejak
duduk di bangku sekolah dasar, adalah energi yang tidak dapat diperbarui. Artinya
suatu saat akan habis sehingga diperlukan upaya pencarian sumur minyak baru sebagai
cadangan dan mencari alternatif-alternatif lainnya selain fosil yang sifatnya dapat
diperbaharui untuk mencukupi kebutuhan energi masa depan (Andri 2013).
Berdasarkan statistical world review yang dirilis oleh British Petroleum pada
bulan Juni 2012, cadangan minyak di dalam perut bumi Indonesia hanya tersisa sekitar
4 miliar barel per akhir tahun 2011. Dengan asumsi produksi minyak mentah dalam
negeri adalah 942 ribu barel per hari maka secara matematis minyak-minyak tersebut
akan habis dalam waktu tidak lebih dari 12 tahun. Masih dari data yang sama, Indonesia
juga mengalami defisit minyak mentah sebanyak 488 ribu barel karena kebutuhan yang
mencapai 1,43 juta barel per harinya (Andri 2013). Artinya bahwa pada tahun 2025
Indonesia sudah sangat kekurangan energi yang berasal dari energi fosil, atau bahkan
kehabisan sehingga perlu adanya Energi Baru Terbarukan (EBT) yang harus
dikembangkan oleh Indonesia.
Energi panas bumi merupakan salah satu diantara beberapa energi terbarukan
yang bisa dimanfaatkan dalam kehidupan manusia. Di Indonesia sendiri sampai tahun
2004 diidentifikasi terdapat 252 area yang berpotensi panas bumi sudah termasuk
dalam inventarisasi dan eksplorasi. Sebagian besar berada pada lingkungan vulkanik,
sisanya berada di lingkungan batuan sedimen dan metamorf. Dari jumlah lokasi
tersebut mempunyai total potensi hanya 3% yang dimanfaatkan untuk energi listrik
atau sekitar 807 MWe dan 2% pemakaian energi listrik nasional (Novitasari 2011).
Berdasarkan data dari Kementrian ESDM, sampai dengan November 2009 total potensi
panas bumi Indonesia diperkirakan mencapai 28.112 MWe yang tersebar di 256 titik.
Terdapat penambahan 8 lokasi baru dengan potensi 400 MWe yang berasal dari
penemuan lapangan pada tahun 2009. Pada tahun 2025, diproyeksikan geothermal
Indonesia dapat menghasilkan panas bumi sebesar 9500 MW atau setara dengan 400
ribu Barel Oil Equivalen (BOE) per harinya. Sebuah potensi energi yang sangat besar.
Melihat besarnya potensi tersebut maka perlu adanya perhatian yang lebih dalam upaya
pengembangannya. Sehingga dengan demikian, pemakaian energi dalam kehidupan
dapat dimaksimalkan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan beberapa masalah antara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan energi panas bumi serta bagaimana potensi energi
panas bumi di Indonesia?
2. Apa saja jenis-jenis energi panas bumi tersebut?
3. Bagaimana pemanfaatan energi panas bumi bagi daerah sekitar?
4. Apa dampak positif dan negatif dari pemanfaatan energi panas bumi tersebut?

1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk memberikan tambahan pengetahuan
tentang pentingnya pemanfaatan energi panas bumi sebagai salah satu energi alternatif
pengganti energi fosil serta menjelaskan bagaimana cara dan proses pengkonversian
energi panas bumi menjadi energi listrik sehingga dapat dimanfaatkan dalam
kehidupan manusia.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Energi Panas Bumi (Geothermal)


Panas bumi adalah anugerah alam yang merupakan sisa-sisa panas dari hasil reaksi
nuklir yang pernah terjadi pada awal mula terbentuknya bumi dan alam semesta ini.
Reaksi nuklir yang masih terjadi secara alamiah di alam semesta pada saat ini adalah
reaksi fusi nuklir yang terjadi di matahari dan juga di bintang-bintang yang tersebar di
jagat raya. Reaksi fusi nuklir alami tersebut menghasilkan panas berorde jutaan derajat
celcius. Permukaan pada mulanya juga memiliki panas yang sangat dahsyat, namun
dengan berjalannya waktu (dalam orde milyar tahun) suhu permukaan bumi mulai
menurun dan akhirnya tinggal perut bumi saja yang masih panas berupa magma dan
inilah yang menjadi sumber energi panas bumi (Anonim 1998).
Energi panas bumi adalah energi panas yang terdapat dan terbentuk di dalam kerak
bumi. Menurut Pasal 1 UU No.27 tahun 2003 tentang panas bumi, panas bumi adalah
sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan bersama
mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan
dalam suatu sistem panas bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses
penambangan.
Panas bumi atau geothermal merupakan salah satu sumber energi yang dapat
diperbaharui dan berkelanjutan (renewable and sustainable). Panas bumi banyak
ditemui di daerah yang memiliki banyak gunung berapi aktif, seperti Indonesia,
Selandia Baru, Amerika Serikat, Jepang, Filipina, Meksiko, dan Islandia. Panas bumi
berasal dari dalam permukaan bumi atau lebih tepatnya di bawah kerak bumi
(astenosphere hingga lapisan mantel). Pada daerah tersebut terdapat magma yang
sangat panas dan bersifat mobile, yang terbentuk dari lelehan batuan secara alami.
Magma juga berasal dari material radioaktif seperti uranium dan potassium. Energi
panas bumi ini sangatlah menjanjikan, karena selain renewable dan sustaible, kekuatan
energinya lebih besar dari minyak dan gas bumi. Karenanya, tidak heran jika energi
panas bumi ini mulai dikembangkan untuk menjadi energi alternatif (Anonim 2014).
Energi panas bumi merupakan energi panas yang tersimpan dalam batuan di
bawah permukaan bumi dan fluida yang terkandung di dalamnya. Energi panas bumi
telah dimanfaatkan untuk pembangkit listrik di Italia sejak tahun 1913 dan di New
Zealand sejak tahun 1958. Pemanfaatan energi panas bumi untuk sektor non-listrik
(direct use) telah berlangsung di Iceland sekitar 70 tahun. Meningkatnya kebutuhan
akan energi serta meningkatnya harga minyak, khususnya pada tahun 1973 dan 1979,
telah memacu negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat, untuk mengurangi
ketergantungan mereka pada minyak dengan cara memanfaatkan energi panas bumi.
Saat ini energi panas bumi telah dimanfaatkan untuk pembangkit listrik di 24 Negara,
termasuk Indonesia. Disamping itu fluida panas bumi juga dimanfaatkan untuk sektor
non-listrik di 72 negara, antara lain untuk pemanasan ruangan, pemanasan air,
pemanasan rumah kaca, pengeringan hasil produk pertanian, pemanasan tanah,
pengeringan kayu, kertas, dan lainnya.

2.2 Proses Terbentuknya Energi Panas Bumi (Geothermal)


Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap
air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya
tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem Panas Bumi dan untuk pemanfataannya
diperlukan proses penambangan . Panas bumi adalah sumber daya alam yang dapat
diperbarui, berpotensi besar serta sebagai salah satu sumber energi pilihan dalam
keanekaragaman energi. Panas Bumi merupakan sumber energi panas yang terbentuk
secara alami di bawah permukaan bumi. Sumber energi tersebut berasal dari
pemanasan batuan dan air bersama unsur-unsur lain yang dikandung Panas Bumi yang
tersimpan di dalam kerak bumi.
Panas yang berasal dari dalam bumi dihasilkan dari reaksi peluruhan unsur-unsur
radioaktif seperti uranium dan potassium. Reaksi nuklir yang sama saat ini masih
terjadi di matahari dan bintang-bintang yang tersebar di jagad raya. Reaksi ini
menghasilkan panas hingga jutaan derajat celcius. Pada kedalaman 10.000 meter atau
33.000 feet, energi panas yang dihasilkan bisa mencapai 50.000 kali dari jumlah energi
seluruh cadangan minyak bumi dan gas alam yang masih tersedia.
Energi panas bumi ini berasal dari aktivitas tektonik di dalam bumi yang terjadi
sejak planet ini diciptakan. Panas ini juga berasal dari panas matahari yang diserap oleh
permukaan bumi. Selain itu sumber energi panas bumi ini diduga berasal dari beberapa
fenomena:
1. Peluruhan elemen radioaktif di bawah permukaan bumi.
2. Panas yang dilepaskan oleh logam-logam berat karena tenggelam ke dalam pusat
bumi.
3. Efek elektromagnetik yang dipengaruhi oleh medan magnet bumi.

Terbentuknya panas bumi, sama halnya dengan prinsip memanaskan air (erat
hubungan dengan arus konveksi). Air yang terdapat pada teko yang dimasak di atas
kompor, setelah panas, air akan berubah menjadi uap air . Hal serupa juga terjadi pada
pembentukan energi panas bumi. Air tanah yang terjebak di dalam batuan yang kedap
dan terletak di atas dapur magma atau batuan yang panas karena kontak langsung
dengan magma, otomatis akan memanaskan air tanah yang terletak diatasnya sampai
suhu yang cukup tinggi (100–250 0C). Sehingga air tanah yang terpanaskan akan
mengalami proses penguapan. Apabila terdapat rekahan atau sesar yang
menghubungkan tempat terjebaknya air tanah yang dipanaskan tadi dengan permukaan,
maka pada permukaan kita akan melihat manifestasi thermal. Salah satu contoh yang
sering kita jumpai adalah mata air panas, selain solfatara, fumarola, geyser yang
merupakan contoh manifestasi thermal yang lain.
Uap hasil penguapan air tanah yang terdapat di dalam tanah akan tetap tanah jika
tidak ada saluran yang menghubungkan daerah tempat keberadaan uap dengan
permukaan. Uap yang terkurung akan memiliki nilai tekanan yang tinggi dan apabila
pada daerah tersebut kita bor sehingga ada saluran penghubung ke permukaan, maka
uap tersebut akan mengalir keluar. Uap yang mengalir dengan cepat dan mempunyai
entalpi inilah yang kita manfaatkan dan kita salurkan untuk memutar turbin sehingga
dihasilkanlah energi listrik (tentunya ada proses-proses lain sebelum uap memutar
turbin) (Maryadi 2012).

2.3 Jenis-Jenis Energi Panas Bumi


Energi panas bumi atau energi geothermal yang terdapat di bumi terdapat dalam
berbagai bentuk. Sumber daya Panas Bumi terdiri dari 4 jenis, yaitu hidrotermal, Hot
dry rocks, Geopressured dan magma. Energi panas bumi yang umum dimanfaatkan
adalah sistem hirothermal karena pada sistem hidrothermal pori-pori batuan
mengandung air, uap, atau keduanya dan reservoir umumnya terletak tidak terlalu jauh
sehingga masih ekonomis untuk diusahakan.
Energi panas bumi yang terdapat di Indonesia dikelompokkan menjadi beberapa
jenis, yaitu :
1. Energi Panas Bumi Uap Basah
Pemanfaatan energi panas bumi yang ideal adalah bila panas bumi yang
keluar dari perut bumi berupa uap kering, sehingga dapat digunakan langsung untuk
menggerakkan turbin generator listrik. Namun uap kering yang demikian ini jarang
ditemukan termasuk di Indonesia dan pada umumnya uap yang keluar berupa uap
basah yang mengandung sejumlah air yang harus dipisahkan terlebih dulu sebelum
digunakan untuk menggerakkan turbin. Jenis sumber energi panas bumi dalam
bentuk uap basah agar dapat dimanfaatkan maka terlebih dahulu harus dilakukan
pemisahan terhadap kandungan airnya sebelum digunakan untuk menggerakan
turbin. Uap basah yang keluar dari perut bumi pada mulanya berupa air panas
bertekanan tinggi yang pada saat menjelang permukaan bumi terpisah menjadi kira-
kira 20 % uap dan 80 % air. Atas dasar ini maka untuk dapat memanfaatkan jenis
uap basah ini diperlukan separator untuk memisahkan antara uap dan air. Uap yang
telah dipisahkan dari air diteruskan ke turbin untuk menggerakkan generator listrik,
sedangkan airnya disuntikkan kembali ke dalam bumi untuk menjaga
keseimbangan air dalam tanah.

2. Energi Panas Bumi Air Panas


Air panas yang keluar dari perut bumi pada umumnya berupa air asin panas
yang disebut "brine" dan mengandung banyak mineral. Karena banyaknya
kandungan mineral ini, maka air panas tidak dapat digunakan langsung sebab dapat
menimbulkan penyumbatan pada pipa-pipa sistim pembangkit tenaga listrik. Untuk
dapat memanfaatkan energi panas bumi jenis ini, digunakan sistem biner (dua buah
sistem utama) yaitu wadah air panas sebagai sistem primemya dan sistem
sekundernya berupa alat penukar panas (heat exchanger) yang akan menghasilkan
uap untuk menggerakkan turbin. Energi panas bumi “uap panas” bersifat korosif,
sehingga biaya awal pemanfaatannya lebih besar dibandingkan dengan energi
panas bumi jenis lainnya.

3. Energi Panas Bumi Batuan Panas


Energi panas bumi jenis ketiga berupa batuan panas yang ada dalam perut
bumi terjadi akibat berkontak dengan sumber panas bumi (magma). Energi panas
bumi ini harus diambil sendiri dengan cara menyuntikkan air ke dalam batuan panas
dan dibiarkan menjadi uap panas, kemudian diusahakan untuk dapat diambil
kembali sebagai uap panas untuk menggerakkan turbin. Sumber batuan panas pada
umumnya terletak jauh di dalam perut bumi, sehingga untukmemanfaatkannya
perlu teknik pengeboran khusus yang memerlukan biaya cukup tinggi.

2.4 Pemanfaatan Energi Panas Bumi


Secara umum pemanfaatan energi panas bumi dapat dibagi menjadi 3, yaitu untuk
menghasilkan energi listrik, penggunaan geothermal secara langsung, dan pemanfaatan
geothermal untuk pompa panas. Air dan uap panas yang keluar ke permukaan bumi
dapat dimanfaatkan secara langsung sebagai pemanas. Selain bermanfaat sebagai
pemanas, panas bumi dapat dimanfaatkan sebagai tenaga pembangkit listrik. Air panas
alami bila bercampur dengan udara akan menimbulkan uap panas (steam). Berikut
adalah beberapa pemanfaatan energi panas bumi bagi kehidupan manusia:
1. Menempatkan panas untuk bekerja
Maksudnya adalah sumber air panas geothermal dekat permukaan, air panas
itu dapat langsung dipipakan ke tempat yang membutuhkan panas. Ini adalah salah
satu cara geothermal digunakan untuk air panas, menghangatkan rumah, untuk
menghangatkan rumah kaca dan bahkan mencairkan salju di jalan. Bahkan di
tempat dimana penyimpanan panas bumi tidak mudah diakses, pompa pemanas
tanah dapat membahwa kehangatan ke permukaan dan kedalam gedung. Cara ini
bekerja dimana saja karena temparatur di bawah tanah tetap konstan selama
tahunan. Sistem yang sama dapat digunakan untuk menghangatkan gedung di
musim dingin dan mendinginkan gedung di musim panas.
2. Pemanfaatan di Sektor Pariwisata
Di sektor pariwisata, energi panas bumi dapat dimanfaatkan karena menjadi
daya tarik tersendiri buat para wisatawan untuk menikmati energi panas dari dalam
bumi seperti air panas maupun uap panas menjadi tempat wisata yang banyak
dikunjungi wisatawan.
3. Pemanfaatan Secara Langsung di Sektor Pertanian
Energi panas bumi dapat digunakan secara langsung (teknologi sederhana)
untuk proses pengeringan terhadap hasil pertanian, perkebunan dan perikanan
dengan proses yang tidak terlalu sulit. Air panas yang berasal dari mata air panas
atau sumur produksi panas bumi pada suhu yang cukup tinggi dialirkan melalui
suatu heat exchanger, yang kemudian memanaskan ruangan pengering yang dibuat
khusus untuk pengeringan hasil pertanian.
4. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Berdasarkan data kementerian ESDM, potensi panas bumi di dunia yang bisa
dimanfaatkan untuk sumber listrik mencapai 113 Giga Watt (GW), dimana 40%
nya dimiliki oleh Indonesia, yaitu sebesar 28 GW. Akan tetapi enenrgi panas bumi
yang dimanfaatkan di Indonesia baru hanya 4% dari total yang tersedia.
Pemanfaatan energi panas bumi untuk pembangkit listrik secara garis besar
dilakukan dengan cara melihat resource dari panas bumi tersebut. Apabila suatu
daerah memiliki panas bumi yang mengeluarkan uap air (steam), maka steam
tersebut langsung dapat digunakan. Steam tersebut secara langsung diarahkan
menuju turbin pembangkit listrik untuk menghasilkan energi listrik. Setelah selesai
steam tersebut diarahkan menuju kondenser sehingga steam tersebut terkondensasi
menjadi air. Air ini selanjutnya di recycle untuk menjadi uap lagi secara alami.
Namun, bila panas bumi itu penghasil air panas (hot water), maka air panas tersebut
harus di ubah terlebih dahulu menjadi uap air (steam). Proses perubahan ini
membutuhkan peralatan yang disebut dengan heat exchanger, dimana air panas ini
dialirkan menuju heat exchanger sehingga terbentuk uap air.
Pembangkit yang digunakan untuk meng-konversi fluida geothermal menjadi
tenaga listrik secara umum mempunyai komponen yang sama dengan power plants
lain yang bukan berbasis geothermal, yaitu terdiri dari generator, turbin sebagai
penggerak generator, heat exchanger, chiller, pompa, dan sebagainya. Saat ini
terdapat tiga teknologi panas bumi yang digunakan untuk mengkonversi panas
bumi menjadi energi listrik, yaitu :
1. Dry Steam Power Plants
Pembangkit tipe ini adalah yang pertama kali ada. Pada tipe ini uap panas
(steam) langsung diarahkan ke turbin dan mengaktifkan generator untuk
bekerja menghasilkan listrik. Sisa panas yang datang dari production well
dialirkan kembali ke dalam reservoirmelalui injection well. Pembangkit tipe
tertua ini per-tama kali digunakan di Lardarello, Italia, pada 1904 dimana saat
ini masih berfungsi dengan baik. Di Amerika Serikat pun dry steam power
masih digunakan seperti yang ada di Geysers, California Utara.

2. Flash Steam Power Plants


Panas bumi yang berupa fluida misalnya air panas alam (hot spring) di
atas suhu 1750oC dapat digunakan sebagai sumber pembangkit Flash Steam
Power Plants. Fluida panas tersebut dialirkan kedalam tangki flash yang
tekanannya lebih rendah sehingga terjadi uap panas secara cepat. Uap panas
yang disebut dengan flash inilah yang menggerakkan turbin untuk
mengaktifkan generator yang kemudian menghasilkan listrik. Sisa panas yang
tidak terpakai masuk kembali ke reservoir melalui injection well. Contoh dari
Flash Steam Power Plants adalah Cal-Energy Navy I flash geothermal power
plants di Coso Geothermal field, California, USA.

3. Binary Cycle Power Plants (BCPP)


Binary Cycle Power Plants menggunakan teknologi yang berbeda
dengan kedua teknologi sebelumnya yaitu dry steam dan flash steam. Pada
BCPP air panas atau uap panas yang berasal dari sumur produksi (production
well) tidak pernah menyentuh turbin. Air panas bumi digunakan untuk
memanaskan apa yang disebut dengan working fluid pada heat exchanger.
Working fluid kemudian menjadi panas dan menghasilkan uap berupa flash.
Uap yang dihasilkan di heat exchanger tadi lalu dialirkan untuk memutar turbin
dan selanjutnya menggerakkan generator untuk menghasilkan sumber daya
listrik. Uap panas yang dihasilkan di heat exchanger inilah yang disebut
sebagai secondary (binary) fluid. Binary Cycle Power Plants ini sebetulnya
merupakan sistem tertutup. Jadi tidak ada yang dilepas ke atmosfer.
Keunggulan dari BCPP ialah dapat dioperasikan pada suhu rendah yaitu 90-
1750C. Contoh penerapan teknologi tipe BCPP ini ada di Mammoth Pacific
Binary Geo-thermal Power Plants di Casa Diablo geothermal field, USA.

2.5 Kelebihan dan Kekurangan Tenaga Panas Bumi


Pembangkit listrik tenaga Panas Bumi hampir tidak menimpulkan polusi atau
emisi gas rumah kaca. Tenaga ini juga tidak berisik dan dapat diandalkan. Pembangkit
listik tenaga geothermal menghasilkan listrik sekitar 90%, dibandingkan 65-75 persen
pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Sebagai sebuah sumber energi alternatif dan
sumber energi terbarukan, energi geothermal memiliki kelebihan dan kekurangan.
Layaknya energi lainnya, keunggulan (kelebihan) dan kelemahan (kekurangan) energi
geothermal (panas bumi) jamak, karena tidak ada sumber energi benar-benar yang
sempurna.
Di antara kelebihan dan keuntungan pemanfaatan energi geothermal tersebut
adalah :
1. Panas bumi (geothermal energy) merupakan salah satu sumber energi paling
bersih. Jauh lebih bersih dari sumber energi fosil yang menimpulkan polusi
atau emisi gas rumah kaca.
2. Geothermal merupakan jenis energi terbarukan yang relatif tidak akan habis.
Sumber energi ini terus-menerus aktif akibat peluruhan radioaktif mineral.
3. Energi Geothermal ramah lingkungan yang tidak menyebabkan pencemaran
(baikpencemaran udara, pencemaran suara, serta tidak menghasilkan emisi
karbon dan tidak menghasilkan gas, cairan, maupun meterial beracun
lainnya).
4. Panas bumi (geothermal energy), dibandingkan dengan energi alternatif
lainnya seperti tenaga surya dan angin, bersifat konstan sepanjang musim. Di
samping itu energi listrik yang dihasilkan dari geothermal tidak memerlukan
solusi penyimpanan energi (energy storage) karena dapat dihasilkan
sepanjang waktu.
5. Untuk memproduksi energi geothermal membutuhkan lahan dan air yang
minimal, tidak seperti misalnya pada energi surya yang membutuhkan area
yang luas dan banyak air untuk pendinginan. Pembangkit panas bumi hanya
memerlukan lahan seluas 3,5 kilometer persegi per gigawatt produksi listrik.
Air yang dibutuhkan hanya sebesar 20 liter air tawar per MW/jam.

Selain memiliki kelebihan, energi geothermal pun memiliki kekurangan. Di


antara kekurangan energi geothermal adalah :
1. Biaya modal yang tinggi. Pembangunan pembangkit listrik geothermal
memerlukan biaya yang besar terutama pada eksploitasi dan pengeboran.
2. Pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya dapat dibangun di sekitar
lempeng tektonik di mana temperatur tinggi dari sumber panas bumi tersedia
di dekat permukaan.
3. Pembangunan pembangkit listrik geothermal diduga dapat mempengaruhi
kestabilan tanah di area sekitarnya.

Meskipun energi panas bumi mampu memperbaharui dirinya sendiri, namun


diperlukan perbaharuan secara cepat untuk dapat memenuhi kebutuhan energi
masyarakat, kaenanya dibutuhkan proses pembaharuan dalam pemanfaatan energi
panas bumi tersebut. Di Indonesia, proses pembaharuan energi panas bumi yang sering
dilakukan yaitu dengan cara “hydrothermal convection”. Proses ini terjadi dengan cara
air dingin sisa pemanfaatan energy geothermal, dimasukkan kembali ke dalam kerak
bumi. Di kerak bumi air tersebut dipanaskan lagi secara alami yang selanjutnya akan
menjadi uap. Uap atau steam ini kemudian naik kembali ke permukaan bumi. Proses
yang sangat sederhana ini merupakan salah satu hal positif kenapa kita harus segera
menggunakan energi panas bumi ini pada pembangkit tenaga listrik.

BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan beberapa hal


sebagai berikut :
1. Energi panas bumi adalah energi yang secara alami sudah terdapat di alam
yang berupa panas yang terdapat dan terbentuk di dalam kerak bumi.
2. Panas bumi atau geothermal merupakan salah satu sumber energy yang dapat
diperbaharui dan berkelanjutan (renewable and sustainable).
3. Panas bumi adalah sumber energy yang terbentuk secara alami di bawah
permukaan bumi yang berasal dari pemanasan batuan dan air bersama unsur-
unsur lain yang dikandung Panas bumi yang tersimpan di dalam kerak bumi.
4. Energi panas bumi dapat berupa hidrothermal, Hot dry rocks, Geopressured
dan magma
5. Manfaat energi panas bumi diantaranya dapat menghasilkan energy listrik,
penggunaan geothermal secara langsung, dan pemanfaatan geothermal untuk
pompa panas.
6. Kelebihan energi panas bumi antara lain merupakan energi yang bersih dan
terbaharukan, tidak menyebabkan pencemaran lingkungan, bersifat konstan
sepanjang musin serta tidak membutuhkan lahan yang banyak dalam
memproduksinya.
7. Kekurangan energi panas bumi antara lain biaya mahal, harus dibangun
didaerah yang bertemperatur dan memiliki ketersediaan panas bumi yang
tinggi. Energi panas bumi juga dapat mempengaruhi kestabilian tanah di area
sekitar.

DAFTAR PUSTAKA

Andri. 2013. Mengenal Teknologi Pembangkit Listrik. http//www.mengenal-


teknologi-pembangkit-listrik-panasbumi.html (Diakses tanggal 10 Mei 2017).

Anonim. 1998. EnergiBersih. http://www.greenpeace.org (Diakses tanggal 9


Mei 2017).

Anonim. 2009. Mengenal Teknologi Pebangkit Listrik Tenaga Panas Bumi.


http://www.esdm.go.id (Diakses Tanggal 9Mei 2017).

Anonim. 2014. Energi Panas Bumi. http://id.wikipedia.org/ (Diakses tanggal


10 Mei 2017).

Anonim. 2014. Kelebihan dan Kekurangan Energi Geothermal.


http://alamendah.org. (Diakses Tanggal 10 Mei 2017).
Marwaningsih, Fitri. 2012. Energy Geothermal-Energi Panas Bumi.
http://fitrimarwaningsih.wordpress.com (Diakses Tanggal 9 Mei 2017).

Maryadi. 2012. Potensi Energi Baru-Terbarukan Indonesia.


http://www.esdm.go.id (Diakses tanggal 10 Mei 2017).

Novitasari. 2011. Energi Panas Bumi. http://www.novitasari.blogspot.com


(Diakses tanggal 9 Mei 2017).

Anda mungkin juga menyukai