Anda di halaman 1dari 6

Tugas Mata Kuliah

Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan

“Energi Geothermal”

Oleh:

Nanda Dewi Pamungkas Siwi

2111030007

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

Program Pasca Sarjana

2021
A. SUMBER DAYA ALAM

Sumber daya alam merupakan sumber daya yang terbentuk karena karena adanya kekuatan
alamiah, seperti tanah, air dan perairan, udara dan ruang, mineral tenaga alam, panas bumi dan
gas bumi, angin, pasang surut/ arus laut (Daryanto, 1995).

Klasifikasi sumber daya alam:


1. Berdasarkan sifat
a. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable)
b. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable)
c. Sumber daya alam yang tidak habis
2. Berdasarkan potensi
a. Sumber daya alam materi
b. Sumber daya alam energi
c. Sumber daya alam ruang
3. Berdasarkan jenis
a. Sumber daya alam nonhayati (abiotik)
b. Sumber daya alam hayati (biotik)

B. GEOTHERMAL (THE EARTH AS A HEAT ENGINE)

Energi panas bumi (geothermal) berasal dari aktivitas tektonik dalam bumi akibat terjadinya
pemanasan pada inti bumi. Aktivitas tektonik ini menyimpan kandungan panas sehingga
membentuk suatu sistem panas bumi yang sudah ada sejak bumi terbentuk. Panas bumi secara
umum merupakan sistem dimana air yang terpanasi terkumpul sehingga sistem panas bumi
mempunyai persyaratan seperti harus tersedianya air, batuan pemanas, batuan sarang, dan batuan
penutup. Sumber panas bumi berkaitan dengan mekanisme pembentukan magma dan kegiatan
vulkanisme.

Sumber geothermal terjadi akibat aktifitas:


1. Radiation (Pancaran)
Radiasai merupakan perpindahan energi panas tanpa adanya zat perantara. Perpindahan
panas secara radiasi tidak membutuhkan zat perantara.
Contoh Perpindahan Panas secara Radiasi:

a. Matahari memancarkan panasnya ke bumi yang langsung bisa kita rasakan panasnya.
b. Dalam kehidupan kita sehari-hari, saat menyalakan api unggun, berada dekat pada
tungku perapian, maka kita yang berada di dekat nyala api tersebut akan merasakan
hangatnya energi panas.

Jumlah radiasi panas yang diserap ataupun dipancarkan oleh suatu benda tergantung pada
warna benda. Benda-benda berwarna gelap merupakan penyerap sekaligus pemancar
panas yang baik, sementara itu benda-benda yang berwarna terang merupakan penyerap
dan pemancar panas yang buruk. Itulah sebabnya kita tidak diwajibkan memakai baju
berwarna hitam di siang hari, dikarenakan  baju berwarna hitam akan membuat kita
semakin terasa kepanasan.

2. Conduction (Hantaran)
Konduksi adalah proses perpindahan energi panas melalui zat perantara tanpa disertai
perpindahan zat perantara. Proses Perpindahan panas dengan cara konduksi pada
umumnya terjadi pada benda padat berbahan logam.

Contoh Perpindahan Panasa secara Konduksi:

a. Pada saat mengaduk teh panas, maka sendok aluminium yang digunakan untuk
mengaduk juga ikut terasa panas. Hal inilah menunjukkan bahwa panas berpindah
dari air teh yang panas ke ujung sendok aluminium yang dipegang.
b. Pada saat memanaskan batang besi di atas api yang sedang menyala. Jika salah satu
ujung besi dipanaskan, kemudian ujung pada bagian lain dipegang, maka semakin
lama semakin panas ujung yang dipegang semakin panas. Hal ini menunjukkan
bahwa Panas berpindah dari ujung besi yang sedang dipanaskan ke ujung besi yang
dipegang.
c. Pada Saat memasak air menyebabkan panas berpindah dari api kompor menuju panci
dan menyebabkan air mendidih. Dari contoh diatas disimpulkan bahwa besi dan
aluminium adalah penghantar panas yang baik.
Peristiwa konduksi sangat  berkaitan dengan daya hantar panas pada suatu zat. Daya
hantar panas suatu zat merupakan kemampuan zat untuk menghantarkan panas .Artinya
suatu zat yang daya hantar panasnya tinggi lebih cepat menghantarkan panas.

3. Convection (Aliran)
Konveksi adalah proses perpindahan energi panas yang disertai dengan perpindahan zat
perantaranya. Konveksi agak mirip dengan konduksi. Bedanya dengan konduksi adalah
perpindahan energi panas tanpa disertai zat perantara sedangkan konveksi merupakan
perpindahan energi yang di disertai zat perantara.

Contoh Perpindahan Panas secara Konveksi

1. Saat memasak air, maka air bagian bawah akan duluan lebih panas, saat air bagian
bawah panas maka akan bergerak ke atas,hal tersebut dikarenakan terjadinya
perubahan masa jenis air. Sedangkan air yang diatas akan bergerak kebawah begitu
seterusnya hingga seluruha air memiliki suhu yang sama.
2. Munculnya angin darat dan angin laut. Pada malam hari angin di daratan lebih cepat
dingin daripada angin di laut. Dikarenakan udara panas di atas laut bergerak naik dan
tempatnya digantikan oleh udara yang lebih dingin dari daratan, sehingga terjadinya
angin darat yang bertiup dari daratan ke lautan.

Sedangkan pada waktu siang , di daratan suhunya lebih cepat panas. Dikarenakan udara
di atas daratan akan bergerak naik dan udara yang lebih dingin yang berada di atas laut
bergerak ke daratan karena tekanan udara di atas permukaan laut lebih besar daripada
tekanan angin di  daratan. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya angin laut yang bertiup
dari permukaan laut ke daratan.

C. SISTEM PANAS BUMI DI INDONESIA

Sistem panas bumi di Indonesia sampai saat ini pada umumnya merupakan sistem panas
bumi hidrotermal. Keberadaannya secara sederhana dapat ditunjukkan oleh adanya menifestasi
permukaan seperti air panas dan solfatara, yaitu hembusan yang mengandung gas belerang.
Indonesia memiliki sumber daya panas bumi sebesar 40% geothermal energi dunia. Namun,
ketergantungan Indonesia terhadap energi fosil dalam memenuhi kebutuhan energi dalam negeri
masih tinggi. Energi fosil memberikan kontribusi 94,3% dari total kebutuhan energi nasional
yang sebesal 1.357 juta SBM (setara barel minyak), sedangkan sisanya sebesar 5,7% dipenuhi
dari energi baru terbarukan.

Kegiatan eksploitasi terhadap sumber daya alam selama ini menyebabkan krisis energi pada
sumber daya fosil. Ketergantungan terhadap energi fosil perlu diakhiri dengan memanfaatkan
potensi energi alternatif yang ada di seluruh wilayah Indonesia seperti tenaga air, angin, panas
bumi dan biomassa. Potensi energi alternatif yang sangat menjanjikan untuk dimanfaatkan
adalah panas bumi.

D. PANAS BUMI, ENERGI TERBARUKAN YANG RAMAH LINGKUNGAN

Beberapa sumber energi terbarukan yang cukup potensial untuk memenuhi kebutuhan energi
listrik, mekanik, atau panas di dunia adalah Bioenergi, Energi Surya, Energi Panas Bumi,
Hydropower, Laut dan Bayu. Kisaran potensi yang dimiliki oleh sumber energi panas bumi
adalah yang terbesar kedua setelah energi surya yaitu antara 118EJ/tahun (minimum) dan
110EJ/tahun (maksimum). Emisi CO2 dari plant berbahan bakar batu bara adalah 940g/kWhe,
plant berbahan bakar gas menyumbang 370 g/kWhe, sedangkan rata-rata dunia untuk plant panas
bumi dengan siklus terbuka untuk lapangan panas bumi suhu tinggi adalah 120 g/kWhe. Bahkan,
untuk plant siklus tertutup, dimana fluida panas bumi diinjeksikan kembali ke dalam tanah tanpa
hilangnya uap atau gas ke atmosfer, emisi CO 2nya adalah nol. Plant panas bumi terbaru, hampir
semuanya di desain sebagai siklus tertutup. Perbandingan yang signifikan.

Kelebihan Energi Geothermal (Panas Bumi)

Pemanfaatan energi geothermal atau panas bumi sebagai salah satu sumber energi alternatif
diyakini mempunyai berbagai keuntungan dan kelebihan. Di antara kelebihan dan keuntungan
pemanfaatan energi geothermal tersebut adalah:

1. Panas bumi merupakan salah satu sumber energi paling bersih. Jauh lebih bersih dari sumber
energi fosil yang menimpulkan polusi atau emisi gas rumah kaca.
2. Geothermal merupakan jenis energi terbarukan yang relatif tidak akan habis. Sumber energi
ini terus-menerus aktif akibat peluruhan radioaktif  mineral.
3. Energi geothermal ramah lingkungan yang tidak menyebabkan pencemaran
(baik pencemaran udara, pencemaran suara, serta tidak menghasilkan emisi karbon dan tidak
menghasilkan gas, cairan, maupun meterial beracun lainnya).
4. Panas bumi dibandingkan dengan energi alternatif lainnya seperti tenaga surya dan angin,
bersifat konstan sepanjang musim. Di samping itu energi listrik yang dihasilkan dari
geothermal tidak memerlukan solusi penyimpanan energi  karena dapat dihasilkan sepanjang
waktu.
5. Untuk memproduksi energi geothermal membutuhkan lahan dan air yang minimal, tidak
seperti misalnya pada energi surya yang membutuhkan area yang luas dan banyak air untuk
pendinginan. Pembangkit panas bumi hanya memerlukan lahan seluas 3,5 kilometer persegi
per gigawatt produksi listrik. Air yang dibutuhkan hanya sebesar 20 liter air tawar per MW /
jam.

Kekurangan Energi Geothermal (Panas Bumi)

Selain memiliki kelebihan, energi geothermal pun memiliki kekurangan. Di antara


kekurangan energi geothermal adalah :

1. Biaya modal yang tinggi. Pembangunan pembangkit listrik geothermal memerlukan biaya


yang besar terutama pada eksploitasi dan pengeboran.
2. Pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya dapat dibangun di sekitar lempeng tektonik di
mana temperatur tinggi dari sumber panas bumi tersedia di dekat permukaan.
3. Pembangunan pembangkit listrik geothermal diduga dapat mempengaruhi kestabilan tanah
di area sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai