Dalam pandangan Islam, kepemimpinan merupakan amanah dan tanggungjawab yang tidak hanya
dipertanggungjawabkan kepada anggota-anggota yang dipimpinnya, tetapi juga akan
dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Swt
Nabi bersabda: Setiap kalian adalah pemimpin, dan kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas
kepemimpinannya (HR. Bukhori)
Imam Al-Mawardi dalam Al-ahkam Al sulthoniyah, beliau mengatakan bahwa keberadaan pemimpin
(imamah) sangat penting, artinya, antara lain karena imamah mempunyai dua tujuan:
1. Likhilafati an-Nubuwwah fi-Harosati ad-Din, yakni sebagai pengganti misi kenabian untuk menjaga
agama.
1. adil (adalah)
2. Memiliki pengetahuan
2. As-syura (bermusyawarah)
3. Al-adalah (berkeadilan)
MEMBERANTAS KECURANGAN
Dari Penjelasan diatas tujuannya antara lain untuk memberantas kecurangan.
Dua serigala yang lapar yang dilepas pada (kerumunan) kambing tidak lebih merusak daripada ambisi
seseorang terhadap harta dan kedudukan (dalam merusak) agamanya. (HR. Ahmad dan at-Tirmidzi)
2. Lemahnya iman.
Orang yang lemah imannya merasa tidak ada yang mengawasi dalam hidupnya, sehingga ia boleh
berbuat sekehendak hatinya. padahal ia selalu diawasi oleh dua malaikat yaitu Rakib dan
Atid. Apapun yang dilakukannya selalu dicatat oleh dua malaikat ini
Segala kesesatan yang ada di muka bumi ini pada dasarnya tidak keluar dari salah satu dari dua
hal: kebodohan, dan mengikuti hawa nafsu.
Kekuasaan adalah amanah yang diemban untuk mengatur kehidupan manusia agar selalu berada
pada jalan yang lurus. Menebarkan keadilan serta mewujudkan rasa aman dan nyaman pada diri
rakyat adalah tanggung jawab pemerintah. Demikian pula hendaknya mereka menindak setiap
kezaliman harus dengan tindakan yang sehingga tidak adanya lagi penyelewengan terhadap
kekuasaan dalam kepemimpinan.