Anda di halaman 1dari 3

Suhu adalah derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan skala tertentu

dengan menggunakan termometer. Satuan suhu yang biasa digunakan adalah derajat
celcius (C). Sedangkan di Inggris dan beberapa negara lainnya dinyatakan dalam
derajat Fahrenheit (F).C = 5/9 (F 32); F = 9/5(C) + 32(Kartasapoetra, 2005).
Jumlah panas yang sampai ke permukaan bumi disebabkan oleh konduksi
bumi atau hasil proses kimia dan biologi yang tak berarti pada suhu tanah. Temperatur
tanah utamanya sangat tergantung oleh jumlah radiasi yang diterima dari matahari.
Kuantitas dari panas yang didapat dari permukaan bumi oleh konduksi dari bumi atau
berasal dari unsur kimia dan proses biologi yang kecil memberikan efek temperatur
(Baver,1960).

Gambar 1. Mengukur Humidity


Sumber : http://asamoksida.blogspot.co.id/2012/09/mengukur-evapotranspirasi.html
1. Suhu Udara
Suhu udara adalah ukuran energi kinetik rata-rata dari pergerakan
molekul-molekul. Suhu suatu benda ialah keadaan yang menentukan kemampuan
benda tersebut, untuk memindahkan (transfer) panas ke benda-benda lain atau
menerima panas dari benda-benda lain tersebut. Dalam sistem dua benda, benda
yang kehilangan panas dikatakan benda yang bersuhu lebih tinggi (Yani, 2009).
Suhu udara di permukaan bumi adalah relatif, tergantung pada faktor-
faktor yang mempengaruhinya seperti misalnya lamanya penyinaran matahari.
Hal itu dapat berdampak langsung akan adanya perubahan suhu di udara.
Suhu udara bervariasi menurut tempat dan dari waktu ke waktu di
permukaan bumi. Menurut tempat, suhu udara bervariasi secara vertikal dan
horizontal dan menurut waktu dari jam ke jam dalam sehari, dan menurut bulanan
dalam setahun (Wisnubroto,S, dkk. 1982).
Beberapa unsur yang mempengaruhi suhu secara horizontal di permukaan
bumi yaitu letak lintang suatu tempat. Juga suhu udara di atmosfer bervariasi
menurut letak ketinggian tempat, hingga ketinggian tertentu. Suhu udara dapat
menurun, tetapi menurut ketinggian yang lainnya meningkat. Pada lapisan
Troposfer atau lapisan bawah atmosfer suhu udara menurun menurut letak
ketinggian tempat hingga ketinggian 10 km.
2. Panas Air
Panas jenis air jauh lebih besar dari pada panas jenis zat lain. Sebagai
contoh, panas jenis air sepuluh kali lebih besar dari pada panas jenis aluminium.
Karena kapasitas panasnya yang sangat besar, air adalah bahan yang baik sekali
untuk menyimpan energi termis, seperti misalnya dalam sistem pemanasan solar/
matahari. Air juga merupakan pendingin yang baik. Air dalam jumlah banyak,
seperti danau atau lautan, cenderung membuat variasi temperatur tidak berlebihan
di dekatnya karena air dapat menyerap atau melepas energi termis dalam jumlah
yang besar sementara mengalami perubahan temperatur sangat kecil. Karena
panas jenis air praktis konstan meliputi jangkauan temperatur yang lebar, panas
jenis sebuah benda dengan mudah dapat diukur dengan memanaskan benda
sampai suatu temperatur tertentu yang mudah diukur, dengan menempatkannya
dalam bejana air yang massa dan temperaturnya diketahui, dan dengan mengukur
temperatur kesetimbangan akhir. Jika seluruh sistem terisolasi dari sekitarnya
maka panas yang keluar dari benda sama dengan panas yang masuk ke air dan
wadahnya. Prosedur ini dinamakan kalorimetri, dan wadah air yang terisolasi
dinamakan kalorimeter (Tipler, 2004).
Tidak ada usaha dikerjakan oleh sistem atau lingkungan. Sebagai
akibatnya perubahan suhu lingkungan (air) hanyalah karena kalor yang
dipertukarkan antara air dan sistem. Perubahan suhu ini diukur dengan sebuah
termometer, dan kalor yang dipertukarkan dihitung dari massa dan kalor jenis air
yang diketahui. Dari kekekalan tenaga, kalor yang diperoleh oleh sistem adalah
harga negatif dari kalor yang hilang dari lingkungan dan sebaliknya. Dengan
demikian kalorimeter mengukur kalor yang dipertukarkan oleh sistem di bawah
syarat-syarat tertentu (Cromer, 2001).
3. Penyebaran suhu
a. Penyebaran suhu vertikal
Pada lapisan troposfer, secara umum suhu makin rendah menurut
ketinggian. Udara merupakan penyimpan panas terburuk, sehingga suhu
udara sangat dipengaruhi oleh permukaan bumi tempat bersentuhan antara
udara dengan daratan dan lautan. Permukaan bumi tersebut merupakan
pemasok panas utama untuk pemanasan udara.
Lautan mempunyai luas dan kapasitas panas yang lebih besar
daripada daratan, sehingga meskipun daratan merupakan penyimpanan panas
yang lebih buruk tetapi karena udara bercampur secara dinamis , maka
pengaruh permukaan lautan secara vertikal akan lebih dominan. Akibatnya
suhu akan turun menurut ketinggian baik diatas daratan maupun lautan
b. Penyebaran suhu dipermukaan bumi
Suhu dipermukaan bumi makin rendah dengan bertambahnya lintang
seperti halnya penurunan suhu menurut ketinggian. Bedanya, pada
penyebaran suhu secara vertikal permukaan bumi merupakan sumber
pemanasan sehingga makin tinggi tempat makin rendah suhu. Sedangkan
pada penyebaran suhu menurut letak lintang sumber energi utama berasal
dari daerah tropika yang merupakan penerima energi radiasi surya terbanyak.
Sebagian energi tersebut dipindahkan ke daerah lintang tinggi untuk menjaga
keseimbangan energi secara global.
Daratan tidak mempunyai kapasitas yang sama seperti air dalam
kemampuannya menyimpan panas. Akibatnya, daratan akan lebih cepat
bereaksi untuk menjadi panas ketika menerima radiasi matahari daripada
lautan. Sebaliknya, daratan akan lebih cepat pula menjadi dingin daripada
lautan pada waktu tidak ada insulation (pemanasan sinar matahari yang
diterima oleh permukaan bumi). Akibatnya, di daratan terdapat perbedaan
suhu yang amat besar dibandingkan dengan yang terjadi di lautan.
Perpindahan panas juga terjadi antara udara dengan lautan / tanah yang ada
dibawahnya akan dapat memberikan suatu kenaikan tekanan atmosfer pada
daerah-daerah di sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai