Anda di halaman 1dari 3

BAB 2

Isi

2.1. Kalor
Kalor adalah tenaga panas yang dapat diterima dan diteruskan oleh satu benda ke
benda lain. Secara sederhana perpindahan kalor dapat melalui hantaran (konduksi),
penyinaran (radiasi), dan aliran (konveksi). Dalam satuan internasional, kalor dinyatakan
dengan Joule (J), satuan lainnya dikenal dengan kalori (kal). Kalor secara alami akan
berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah, sehingga
bersifat cenderung menyamakan suhu kedua benda jika saling bertemu atau
bersentuhan. Jika suhu suatu benda itu tinggi maka kalor yang dikandungnya pun sangat
besar. Sebaliknya, jika suhu suatu benda rendah maka kalornya pun sedikit. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa besar kecilnya kalor yang ada pada benda atau zat menyesuaikan
dengan 3 faktor, yakni massa zat, jenis zat (kalor jenis), dan perubahan suhu. Hubungan
kalor (Q) akan berbanding lurus atau sebanding dengan kenaikan suhu (∆ T), jika massa
(m) dan kalor jenis zat (c) suatu benda itu tetap.
Pada makalah kali ini, penulis lebih memfokuskan untuk membahas tentang
perpindahan kalor secara konveksi. Konveksi adalah perpindahan panas melalui aliran
yang zat perantaranya ikut berpindah. Konveksi umunya terjadi pada zat cair dan gas
(udara/angin). Contoh konveksi yang umum adalah memanaskan air. Air yang panas
duluan ada dibagian bawah, kemudian yang panas akan naik sedangkan air yang masih
dingin berada di permukaan air akan turun. Air yang masih dingin itu menjadi panas
karena api. Begitu seterusnya proses konveksi itu terus terjadi selama proses pemanasan
atau memasak air. Contoh lain dari adanya konveksi dalam kehidupan sehari-hari adalah
terjadinya angin darat dan angin laut.

2.2. Angin darat dan angin laut


Mengutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu, Y. Sri Pujiastuti (2007: 74),
pengertian angin darat didefinisikan sebagai pergerakan udara dari darat menuju laut
akibat tekanan udara di permukaaan laut lebih rendah (karena panas) dari pada tekanan
udara di daratan. Angin darat sendiri dapat terjadi pada malam hari. Hembusan angin darat
inilah yang biasanya dimanfaatkan para nelayan untuk berlayar menuju lautan. Disamping
itu, fungsi angin darat lainnya ialah untuk membantu pembenihan tumbuhan di sekitar
pantai agar terhindar dari serangga penyerbuk ataupun dapat membawa uap air yang
menyejukan saat kemarau.
Selain angin darat, adapula angin laut yang dapat didefinisikan sebagai udara yang
bergerak dari arah lautan menuju daratan (pantai) karena tekanan udara di permukaan laut
lebih tinggi dibanding tekanan udara di daratan pantai. Berbeda dengan angin darat, angin
laut ini berhembus pada siang hari dan berperan untuk memudahkan nelayan kembali ke
tepian pantai. Karena termasuk angin lokal di wilayah pantai, maka secara umum baik
angin darat dan angin laut memiliki peranan yang besar terhadap kegiatan pelayaran, baik
dalam memfasilitasi nelayan ataupun memfasilitasi berbagai hiburan atau olahraga air
seperti para layang ataupun ski air. Di samping itu, kedua angin lokal ini juga dapat
dimanfaatkan sebagai instrumen alternatif pembangkit listrik tenaga angin dengan bantuan
kincir angin.

2.3. Hubungan antara kalor terhadap terjadinya angin darat dan angin laut
Terjadinya angin darat dan angin laut termasuk contoh perpindahan panas secara
konveksi akibat perbedaan suhu di daratan dan di lautan pada malam dan siang hari. Zat
perantara pada konveksi angin darat dan angin laut adalah udara. Pada malam hari terjadi
angin darat karena udara di lautan lebih panas dibandingkan dengan daratan. Akibatnya,
udara panas di lautan akan naik dan posisinya akan digantikan oleh udara dingin dari
daratan. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa daratan lebih cepat panas daripada
lautan (kalor jenisnya kecil), udara di atas daratan ikut panas dan bergerak naik, digantikan
oleh udara dari lautan. Dengan demikian, terjadilah angin laut. Sementara itu, pada siang
hari terjadi angin laut karena udara di daratan lebih panas dibandingkan dengan daratan.
Akibatnya, udara di daratan akan naik dan posisinya akan digantikan oleh udara dingin
dari lautan. Bisa dibilang daerah daratan lebih cepat mendingin daripada lautan, udara di
atas lautan lebih hangat dan bergerak naik, digantikan oleh udara dari daratan. Dengan
demikian, terjadilah angin darat.
Proses terjadinya angin darat dan laut dilihat dari dua sisi, yaitu dilihat dari massa
jenis dan tekanan udara. Jika dilihat dari massa jenis, angin darat terjadi karena di laut
udaranya masih hangat, maka massa jenis udaranya menjadi lebih kecil daripada massa
jenis udara di lautan. Jadi karena udara yang hangat sehingga massa jenisnya berkurang
maka udara di lautan itu akan naik. Setelah udara dari lautan naik, maka akan digantikan
oleh udara yang ada di daerah daratan. Begitu proses itu terus berlanjut hingga fajar tiba.
Sedangkan angin laut terjadi karena kondisi udara di daratan akan lebih panas
dibandingkan dengan udara di lautan. Udara yang lebih panas itu memiliki massa jenis
yang lebih kecil sehingga udara di daratan akan naik kemudian digantikan oleh udara yang
lebih dingin dari lautan. Jadi udara di laut masih memiliki massa jenis yang lebih besar
sehingga mengalir menuju daratan. Proses ini terus berlanjut sampai sore hari. Selain
dilihat dari massa jenis, terjadinya angin darat dan laut dapat dilihat dari tekanan udara.
angin darat terjadi karena suhu udara di daerah daratan yang lebih panas pada waktu
malam hari maka mengakibatkan tekanan udaranya menjadi lebih rendah. Sebaliknya
udara yang dingin di daerah darata memiliki tekanan yang besar. Prinsip tekanan udara
adalah udara mengalir dari tekanan yang tinggi ke tekanan yang lebih rendah. Maka udara
yang ada di daratan akan mengalir menuju ke lautan yang memiliki tekanan udara yang
lebih rendah. Proses ini berlanjut terus menerus hingga fajar atau matahari mulai terbit.
Sedangkan angin laut terjadi karena udara yang lebih panas memiliki tekanan udara yang
rendah yaitu ada di daratan. Kemudian suhu udara yang lebih dingin memiliki tekanan
udara yang lebih besar yang ada di lautan. Jadi udaranya akan mengalir dari tekanan tinggi
ke tekanan rendah. Pada kasus ini udara akan mengalir dari lautan ke daratan.

Anda mungkin juga menyukai