PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hidrodinamika berasal dari kata Hidrolika yang merupakan bahasa Yunani
hyidraulikos yang bila dipecah persuku kata menjadi hydro yang berarti air dan
aulos berarti pipa. Secara sederhana hidrolika adalah salah satu topik dalam
cabang ilmu yang berurusan dengan sifat fisis fluida yang mempelajari aliran air
secara mikro dan secara makro. Hidrodinamika akan meletakkan dasar-dasar teori
hidrolika yang difokuskan pada rekayasa sifat-sifat fluida (seperti densitas,
viskositas, dll) serta perilaku fluida (Cahyana, 2016).
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang dikelilingi sebagian besar oleh
laut.banyak para nelayan yang menggantungkan hidupnya pada laut yaitu bekerja
sebagai nelayan pencari ikan hias atau pun ikan yang dikonsumsi. Dengan banyak
dikelilingi oleh lautan Indonesia, secara otomatis banyak terdapat ikan dilautan
dan akan membuat para nelayan hidup makmur.laut memilki sirkulasi
tersendiri.para ahli berpendapat akibat penggunaan bahan bakar yang
mengeluarkan CO2 dan penggunaan plastik yang berlebihan menyebabkan
pemanasan global dan mempengaruhi terhadap sirkulasi laut. Laut dan daratan
adalah fluida yang berbeda dalam hal kapasitas menyimpan panas
(Tim Oseanografi, 2012).
Peningkatan suhu air (lautan) berlangsung lebih lambat, tetapi air dapat
menyimpan panas lebih lama dibandingkan dengan daratan. Hal ini terjadi karena
air mempunyai panas spesifik yang tinggi. Panas spesifik adalah jumlah energi
yang dibutuhkan untuk meningkatkan suhu 1 gram air sebesar 1 ˚C. Angin yang
berhembus melewati bentangan permukaan air dapat menghambat peningkatan
atau penurunan suhu udara secara drastis pada wilayah daratan disekitarnya. Oleh
sebab itu, iklim diwilayah kepulauan atau dekat pantai akan lebih sejuk untuk
daerah tropis dan lebih hangat untuk wilayah lintang diutara Tropic of Cancer
(misalnya bagian utara pantai barat Amerika Serikat dan Kanada) atau diselatan
Tropic of Capricorn (misalnya kepulauan Selandia Baru) (Cahyana, 2016).
Laut sejak dulu berperan dalam penyebaran panas melalui sirkulasi air laut.
Kemampuan laut dalam menyerap dan menyimpan panas pada beberapa daerah di
bumi berbeda-beda. Pada daerah tropis dimana intensitas sinar matahari
berlangsung sepanjang tahun, suhu air laut cenderung lebih hangat. Semakin ke
arah kutub, intensitas sinar matahari semakin berkurang sehingga suhu air laut
juga cenderung berkurang. Pada daerah dengan suhu tinggi, tingkat penguapan air
laut juga tinggi sehingga salinitas dan tekanan air meningkat. Hal ini memicu
pergerakan massa air laut dari daerah bertekanan tinggi ke rendah. Pada kondisi
ini, massa air hangat yang berada di samudera Pasifik akan bergerak ke samudera
Hindia melalui kepulauan Indonesia menuju samudera Atlantik bagian utara
(Tim Oseanografi, 2012).
Laut memiliki peranan penting dalam mengontrol iklim di Bumi dengan
memindahkan panas dari daerah ekuator menuju ke kutub. Tanpa peranan laut,
maka hampir keseluruhan planet Bumi akan menjadi terlalu dingin bagi manusia
untuk hidup. Laut juga merupakan sumber makanan, energi (baik yang terbarukan
maupun yang tak terbarukan), dan obat-obatan. Daerah pantai juga merupakan
daerah yang sangat besar peranannya bagi kehidupan manusia. Hampir 60%
penduduk Bumi tinggal di daerah sekitar pantai (Cahyana, 2016).
Seperti kita ketahui, lebih dari 70% bagian dari planet Bumi ditutupi oleh
air. Air laut bergerak secara terus-menerus mengelilingi Bumi dalam suatu sabuk
aliran yang sangat besar yang biasa disebut sebagai global conveyor belt, bergerak
dari permukaan ke dalam samudera dan kembali lagi ke permukaan. Angin,
salinitas dan temperatur air laut mengontrol sabuk aliran global ini. Sabuk aliran
inilah yang berperan memindahkan energi panas yang dipancarkan oleh Matahari
ke Bumi. Pergerakan air laut mengelilingi Bumi dalam suatu sabuk aliran global
memerlukan waktu yang sangat lama yaitu sekitar 1000 tahun
(Tim Oseanografi, 2012).
1.2 Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana sebaran vertikal suhu
Mahasiswa dapat mengetahui peranan temperatur dalam sirkulasi
termohaline
1.3 Manfaat
Manfaat dari praktikum tentang temperature adalah untuk mengetahui sebaran
vertikal suhu dan peranan temperatur.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Syafutra dkk. 2014. Studi Pola Sebaran Panas Dengan Pendekatan Aplikasi Model
Hidrodinamika Di Perairan Dumai Pada Musim Barat. Jurnal Oseanografi.
Volume 3 (4) : 698 – 704.
Wisha, dkk. 2015. Hidrodinamika Perairan Teluk Banten Pada Musim Peralihan
(Agustus–September). Jurnal Ilmu Kelautan. Volume 20 (2) : 101 – 112.