OSEANOGRAFI FISIKA
MASSA AIR
OLEH:
M EVRAN FIRDAUS
08051381924076
KELAS: B
DOSEN PENGAMPU:
GUSTI DIANSYAH, S.PI., M.SC
NETTY KURNIAWATI, S.SI., M.SI
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini yaitu:
1. Mahasiswa dapat membuat sebaran menegak dengan menggunakan perangkat
lunak Ocean Data View (ODV)
2. Mahasiswa dapat membuat sebaran mendatar dengan menggunakan pernagkat
lunak Ocean Data View (ODV)
3. Mahasiswa dapat mengoperasikan perngkat lunak Ocean Data View (ODV)
1.3 Manfaat
Adapun manfaat pada praktikum kali ini yaitu :
1. Mahasiswa dapat memahami cara membuat sebaran menegak dengan
menggunakan perangkat lunak Ocean Data View (ODV)
2. Mahasiswa dapat memahami cara membuat sebaran mendatar dengan
menggunakan pernagkat lunak Ocean Data View (ODV
3. . Mahasiswa dapat memahami cara mengoperasikan perngkat lunak Ocean Data
View (ODV)
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Massa Air
Massa air adalah suatu volume besar perairan yang mengandung air laut
dengan densitas yang berbeda dengan perairan lain disekitarnya. Massa air dapat
diikuti jejak gerakannya sampai pada sumbernya. Massa air dibentuk oleh suatu
interaksi antara airdengan atmosfer, serta dapat dibentuk oleh percampuran dua atau
lebih dari dua tipe air (Jayanti, 2020).
Massa air memperoleh sifat-sifatnya di permukaan, hal ini dikarenakan
massa air mempunyai suhu dan salinitas yang spesifik. Oleh karena perbedaan
densitasnya massa airtidak bercampur dengan mudah bila mereka bertemu.
Biasanya massa-massa air inimengalir di atas atau di bawah massa air yang lain.
Massa air yang ringan mengalir di atas massa air yang berat. Karena suhu dan
salinitas merupakan sifat air yang konservatif makamassa air dapat
mempertahankan sifat-sifatnya (Prarikeslan, 2016).
Suatu massa air dapat ditentukan dengan menggunakan diagram T-S yang
ditandai dengan sekelompok harga yang bisa diplot seperti garis atau kurva. Massa
air akan bergerak dari densitas yang rendah ke densitas yang lebih tinggi.Massa air
tersebut akan turun menuju suatu kedalaman yang ditentukan oleh
densitasnya,relatif terhadap air yang berada di atas dan di bawahnya (Nontji, 2002).
Massa air dapat dikenali berdasarkan karakteristik kombinasi dari sifat-sifat
massa air tersebut. Diseluruh perairan laut dunia, suhu dan salinitas suatu massa air
bersifat khas baik secara horizontal maupun vertikal. Saat massa air tenggelam
maka massa air akan membawa sifat-sifat tersebut . Dalam lautan terbuka, beberapa
massa air yang memiliki sifat yang berbeda tersebut bercampur menjadi satu,
namun ada beberapa bagian dari massa air tesebut tetap mempertahankan
karakternya terutama suhu dan salinitas (Erfanda dan Widagdo, 2020).
Massa air adalah suatu volume besar perairan yang mengandung air laut
dengan densitas yang berbeda dengan perairan lain disekitarnya. Massa air dapat
diikuti jejak gerakannya sampai pada sumbernya. Massa air dibentuk oleh suatu
interaksi antara air dengan atmosfer, serta dapat dibentuk oleh percampuran dua
atau lebih dari dua tipe air. . Karakteristik massa air sendiri adalah sifat yang yang
mencirikan kondisi suatu perairan (Fachrudy et al. 2018).
Massa air memperoleh sifat-sifatnya di permukaan, hal ini dikarenakan
massa air mempunyai suhu dan salinitas yang spesifik. Oleh karena perbedaan
densitasnya massa air tidak bercampur dengan mudah bila mereka bertemu.
Biasanya massa-massa air ini mengalir di atas atau di bawah massa air yang lain.
Massa air yang ringan mengalir di atas massa air yang berat. Pemilihan beberapa
parameter fisik yang dilakukan ini merupakan parameter penting yang digunakan
dalam mempelajari kondisi dan sifat perairan (Djunarsah dan Poerbandono. 2005).
2.2 Identifikasi Masa Air
Faktor penting dalam mengidentifikasi suatu massa air adalah temperatur
dan salinitasnya. Proses bercampurnya massa air dengan air disekelilingnya sangat
lambat. Hal ini dikarenakan massa air cenderung untuk mempertahankan
temperatur dan salinitas semula. Pengidentifikasian massa air sangat penting karena
akan memberikan informasi daerah sumber, sirkulasi di lapisan dalam dan
kecepatan bercampurnya air yang berbeda densitasnya (Yanuhar, 2018).
Karakteristik massa ditentukan oleh proses-proses pemanasan, pendinginan,
pembentukan es, penguapan dan pengenceran yang semuanya terjadi di permukaan
dimana massa air terbentuk. Massa air paling berat (dan yang paling dalam)
terbentuk oleh kondisi permukaan yang menyebabkan air menjadi dingin dan asin
(proeses pendinginan dan pembentukan es di daerah kutub). Massa air dekat
permukaan, lebih hangat dan kurang asin. Terbentuk di daerah dimana presipitasi
melebihi evaporasi (P>E). Massa air di kedalaman intermediate, densitasnya
pertengahan. Massa air yang dingin yang berada di bawah termoklin, variasi suhu
dan salinitasnya lebih kecil dibandingkan massa air permukaan (Prarikeslan, 2016).
Ada dua istilah yang perlu diperhatikan yakni Water type (tipe air) :
mempunyai satu harga T dan satu harga S, misalnya air Laut Tengah Water Mass
(masa air) : mempunyai range Salinitas dan Suhu tertentu. Didalam diagram T-S
water type merupakan suatu titik sementara water mass merupakan porsi (bagian)
dari kurva T – S yang mempunyai range suhu dan salinitas tertentu. Pencampuran
dari 2 atau lebih water type membentuk massa air (water mass). Sirkulasi
termohalin merupakan fungsi dari temperatur dan salinitas. Dimana, lapisan ini
berada di lapisan dalam yang gerakan airnya terdapat pada kedalaman tertentu, dan
hampir terpisah secara sempurna dari arus permukaan (Stewart, 2008).
2. 3 Parameter Massa Air
Parameter yang berkaitan dengan massa air selain salinitas dan temperatur
yaitu densitas. Densitas massa air akan meningkat seiring dengan bertambahnya
kedalaman. Dalam kondisi tidak adanya gangguan, massa air yang memiliki
densitas rendah akan selalu berada di atas massa air yang berdensitas tinggi. Adanya
gangguan berpotensi mendistorsi profil tersebut yang mengakibatkan ketidak
stabilan struktur secara vertikal (Prarikeslan, 2016).
Karakteristik massa air sendiri adalah sifat yang yang mencirikan kondisi
suatu perairan. Karakteristik yang dikaji dalam hal ini adalah karakteristik fisik
perairan meliputi suhu, salinitas dan densitas. Pemilihan beberapa parameter fisik
yang dilakukan ini merupakan parameter penting yang digunakan dalam
mempelajari kondisi dan sifatsifat perairan, sebaran dan pelapisan massa air serta
pencampuran massa air di suatu perairan (Kurniawan, 2018).
Parameter yang mempengaruhi massa air yaitu salinitas dan temperatur
dapat diketahui dengan melihat sebaran menegak, mendatar, melintang, dan
diagram T-S pada suatu perairan. Diagram TS adalah diagram yang menunjukkan
hubungan salinitas dan suhu untuk mengetahui kondisi densitas pada perairan.
Densitas yang digunakan adalah sigma–t (σt). Diagram TS ini akan digunakan
dalam mengindentifikasi karakteristik massa air yang terjadi dan juga pencampuran
yang terjadi. Diagram TS menggunakan dua sumbu koordinat yaitu sumbu (Y)
adalah menunjukkan nilai suhu potensial, sedangkan sumbu (X) menunjukkan
salinitas (Napitu et al. 2016)
Pergerakan massa air ini sangat berpengaruh pada pergerakan dari
produktivitas primer yang bermanfaat bagi perikanan. Kondisi perairan ini
dipengaruhi masukan air sungai-sungai kecil dan sungai besar yang berasal dari
daratan di sekitarnya. Masukan air yang berasal dari sungai dan daratan pada
perairan mengakibatkan kondisi perairan ini menjadi perairan yang kompleks.
Karakteristik massa air laut penting untuk menentukan jenis massa air yang
melewati suatu perairan laut, baik secara vertikal dan horizontal. Secara vertikal,
massa air memiliki lapisan-lapisan yang terbentuk dengan komposisi properti fisik
seperti temperatur, salinitas, densitas, dan tekanan. Pemilihan beberapa parameter
fisik yang dilakukan ini merupakan parameter penting perairan (Stewart, 2008).
III METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Oseonografi Kimia dilaksanakan secara virtual melalui aplikasi
Zoom, pada hari selasa 12 Maret 2021 pada pukul 14.00 WIB S/d, bertempat di
Komplek Ppi blok E7 no.10. Talang Kelapa, Kecamatan Alang-alang Lebar, Kota
Palembang, Sumatera selatan 30153.
Buka terlebih dahulu software ODV (Ocean Data View) lalu klik File dan pilih
New.
Pindahkan Temperature, Salnt, Depht dengan klik >> lalu klik Ok.
Ubah data field menjadi ocean, data type menjadi profiles dan primary menjadi
depth.
Klik paremeter sebelah kiri apabila belum terdapat tanda bintang lalu klik
Associate dan klik OK.
Klik kanan pada layar lalu pilih Full Domain
Klik kanan, lalu pilih Layout Template kemudian pilih 2 Scatter Windows
Klik kanan pada kotak sebaran lalu pilih Extras, lalu klik Add Graphic Object
dan pilih Symbol Set.
Klik BPPT lalu klik nama dikotak dibawahnya kemudian klik tanda <
Ganti nama dengan sesuai keperluan lalu klik OK. Lakukan sampai selesai
Setelah stasiun dibuat lalu klik kanan, pilih Save Plot Save untuk menyimpan
grafik sebaran menegak.
Klik kanan, lalu pilih Layout Template kemudian pilih 2 Surface Windows.
Klik kanan lalu pilih Properties, pada Display Style ubah Gridded field menjadi
DIVA gridding, dan ubah nilai dibawahnya menjadi 80 dan 80.
Klik Contours lalu pada Line kotak ketiga diganti menjadi dotted, lalu klik
tanda <
Ganti pilihan terakhir menjadi last, ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan
temperature di permukaan dengan salinitas di kedalaman
Klik kanan, lalu pilih Layout Template kemudian pilih 1 Scatter Windows.
Klik kanan, lalu pilih layout template kemudian pilih 2 saction windows
Klik kanan pada gambar lalu pilih Manage saction, pilih define Saction
Lalu titik pada stasiun digambar, lalu isi section tittle menjadi 1, lalu klik ok
Klik kanan lalu pilih Porperties, pada display style, ubah gridded field menjadi
DIVA gridding, dan ubah nilai bawahnya menjadi 80 dan 80
Klik Contours lalu pada Line kotak ketiga diganti menjadi dotted, lalu klik
tanda <
3.4 Analisa Data
3.4.1 Sebaran Menegak
1. Buka aplikasi ODV pada komputer kita
M EVRAN FIRDAUS
08051381924076
M EVRAN FIRDAUS
08051381924076
M EVRAN FIRDAUS
08051381924076
M EVRAN FIRDAUS
08051381924076
M EVRAN FIRDAUS
08051381924076
7. Klik Ctrl+F, lalu klik kanan, pilih layout templates, lalu pilih 2 Scatter windows
M EVRAN FIRDAUS
08051381924076
8. Klik data, pilih extras, add graphics object, pilih symbol set
M EVRAN FIRDAUS
08051381924076
M EVRAN FIRDAUS
08051381924076
M EVRAN FIRDAUS
08051381924076
M EVRAN FIRDAUS
08051381924076
16. Lalu klik Klik kanan, pilih properties, pada data ubah X-Axis menjadi salinity
M EVRAN FIRDAUS
08051381924076
17. Lakukan hal yang sama seperti sebelumnya sampai 20 stasiun lalu Save plot as
M EVRAN FIRDAUS
08051381924076
3.4.2 Sebaran Mendatar
1. Klik view, pilih layout templates, lalu pilih 2 surface windows
M EVRAN FIRDAUS
08051381924076
2. Klik kanan, Pilih properties, lalu ubah menjadi DIVA Gridding, dan isi Scale
Lengh sesuai cakupan yang diinginkan
M EVRAN FIRDAUS
08051381924076
3. Pada contour, ubah menjadi dotted dan pindahkan ke samping kiri, lakukan
pada kedua nya, lakukan hal tersebut pada salinitas juga
M EVRAN FIRDAUS
08051381924076
4. Pilih view, pilih Isosurface Variabels, Pilih Temperature dan Salinitas, lalu ubah
menjadi Last dan Add
M EVRAN FIRDAUS
08051381924076
M EVRAN FIRDAUS
08051381924076
M EVRAN FIRDAUS
08051381924076
4. Lalu pilih properties, pada data X-axis ubah menjadi Section distance lalukan hal
yang sama pada salinitas
M EVRAN FIRDAUS
08051381924076
M EVRAN FIRDAUS
08051381924076
3.4.4 Diagram TS
1. Klik view, Derived Variabel, lalu pilih Potential Temperature, klik add
M EVRAN FIRDAUS
08051381924076
M EVRAN FIRDAUS
08051381924076
4. Klik kanan properties pilih general, pada Axis style hilangkan ceklis di Draw gird
M EVRAN FIRDAUS
08051381924076
M EVRAN FIRDAUS
08051381924076
6. Lalu untuk Line Color pilih 4, klik Swith on maka akan muncul warna
M EVRAN FIRDAUS
08051381924076
M EVRAN FIRDAUS
08051381924076
Variasi tahunan suhu rata-rata di perairan Indonesia kurang dari 2°C, kecuali
di beberapa tempat seperti laut Arafuru, laut Timor dan selatan Jawa yang memiliki
variasi suhu lebih tinggi yaitu 3-4°C. Suhu pada permukaan laut mengikuti pola
musiman. Suhu pada permukaan laut dipengaruhi oleh kondisi meteorologis
dimana faktor-faktor seperti curah hujan, penguapan, kelembaban, suhu, kecepatan
angin dan intensitas cahaya matahari merupakan faktor-faktor yang berperan dalam
mempengaruhi suhu pada permukaan laut.
Secara alami suhu permukaan air laut merupakan lapisan hangat karena
mendapatkan penyinaran matahari pada siang hari. Karena pengaruh angin
mengakibatkan lapisan permukaan hingga lapisan pada kedalaman 50-70 m terjadi
proses pengadukan sehingga pada lapisan teraduk tersebut dapat memiliki suhu
hingga 28°C atau biasa disebut lapisan homogen.
Laut pula terdapat fenomena naik turunnya temperatur permukaan laut
dengan pola penjalaran timur- barat mendekati daerah Indoensia. Fenomena itu
terjalin di Samudera Pasifik, ialah peristiwa El Nino- Southern Oscillation ( ENSO)
yang diketahui dengan nama El Nino- La Nina, sebaliknya di Samudera Hindia
diucap Indian Ocean Dipole ( IOD). Keduanya mempengaruhi terhadap keragaman
hujan di Indonesia.
4.1.2 Salinitas
M EVRAN FIRDAUS
08051381924076
M EVRAN FIRDAUS
08051381924076
M EVRAN FIRDAUS
08051381924076
Ocean Information View ialah sesuatu program fitur lunak yang digunakan
dalam pengolahan ataupun visualisasi informasi oseanografi, profil suasana,
georeferensi, ataupun informasi time- series. Peragkat ini mempunyai visualisasi
berbentuk sebaran menegak (scatter), melintang (section) bersumber pada jarak
serta koordinat (longitude serta latitude), permukaan (surface), stasiun (station)
ataupun histogram distribusi frekuensi dari tiap- tiap variabel yang telah terdapat.
Tetapi ODC mempunyai keahlian yang lain semacam bisa melaksanakan
perhitungan statistik serta visualisasi sebagian variabel yang bersumber pada
variabel utama.
Studi tentang massa air sangat penting untuk karena berkaitan dengan
percampuran. Percampuran massa air menjadi sangat penting karena
mempengaruhi distribusi nutrien, persebaran panas, yang akan berimbas pada
iklim. Percampuran turbulen massa air biasanya dalam memiliki efek signifikan
terhadap transport momentum. model transport massa air Arlindo, Arlindo
berefek pada kopel atmosfer-lautan berimplikasi terhadap ENSO (El-Nino and
Southern Oscillation) dan fenomena muson. model transport massa air Arlindo,
Arlindo berefek pada kopel atmosfer-lautan berimplikasi terhadap ENSO (El-
NinoandSouthern Oscillation) dan fenomena muson.
4.3 Sebaran Melintang
4.3.1 Temperature
M EVRAN FIRDAUS
08051381924076
M EVRAN FIRDAUS
08051381924076
M EVRAN FIRDAUS
08051381924076