PENDAHULUAN
Kata oseanografi merupakan kombinasi dari dua kata yunani yaitu oceanus
berbagai disiplin ilmu jika ingin diungkapkan. Dalam bahasa lain yang lebih lengkap,
oseanografi dapat diartikan sebagai studi dan penjajahan ilmiah mengenai laut dan
segala fenomenanya. Laut sendiri adalah bagian dari hidrosfer. Seperti diketahui
bahwa bumi terdiri dari bagian yang disebut litosfer, bagian cair yang disebut
mempelajari lautan. Ilmu ini semata-mata bukanlah merupakan suatu ilmu yang
murni, tetapi merupakan perpaduan dari bermacam-macam ilmu dasar yang lain.
Ilmu-ilmu lain yang termasuk di dalamnya ialah ilmu tanah (geology). Ilmu bumi
(geography). Ilmu fisika (physics), ilmu kimia (chemistry). Ilmu hayat (biology) dan
hewan dan mikroorganisme hidup. Biota laut menghuni hampir semua bagian
laut, mulai dari pantai, permukaan laut sampai dasar laut yang teluk sekalipun.
Keberadaan biota laut ini sangat menarik perhatian manusia, bukan saja karena
kehidupannya yang penuh rahasia, tetapi juga karena manfaatnya yang besar
akuatik dapat dilihat dari sifat fisika, kimia dan biologi perairan itu. Tetapi dalam hal
ini kita membahas mengenai factor fisika dan kimianya. Faktor kimianya yaitu
surut, arus, salinitas, dan pH. Sedangkan manfaat dari praktikum oseanografi adalah
agar praktikum dapat mengkaji perilaku cahaya di lautan dengan mengukur suhu air
oseanografi fisika yang meliputi kecepatan arus, kecerahan, pasang surut, substrat
tinggi dan periode gelombang serta parameter kimia meliputi salinitas dan pH di
perairan Bungkutoko.
Tanggal 12 Mei 2019 mulai pukul 09:00 dan dilakukan selama 8 Jam di Perairan
Utara Bungkutoko Timur Kec. Abeli Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 1.PantaiBungkutoko
PerairanBungkutokomerupakansalahsatubagiandariwilayahkeruraha
Pantai ini mempunyai daya tarik tersendiri di bandingkan dengan pantai lainnya.
Keindahan Pantai ini tidak hanya pada pemandangannnya yang indah, tetapi juga
pantai ini sering di lewati oleh kapal-kapal, sebagai porosan untuk menuju pelabuhan.
Secara umum pantai Bungkutoko, yang terletak pada posisi astronomi 3 0, 58’, LS-30,
59’, 30” LS dan 1220, 35’, 15” BT-1220, 37’, 30”BT dengan luas wilayah ± 500 ha.
2.2.1 suhu
Suhu perairan merupakan salah satu faktor yang amat penting bagi kehidupan
rganisme di perairan. Suhu merupakan salah satu faktor eksternal yang paling mudah
untuk diteliti dan ditentkan. Aktifitas metabolisme dan penyebaran organisme air
Kenaikan suhu dapat menyebapkan stratifikasi atau pelapisan air, stratifikasih air
ini dapat berpengaruh dalam rangka penyebaran oksigen sehingga dengan adanya
pelapisan air tersebut di lapisan dasar tidak menjadi anaerob. Perubahan suhu
permukaan dapat di pengaruhi terhadap proses fisik, kimia dan biologi di perairan
Arus merupakan gerakan air yang sangat luas yang terjadi pada seluruh lautan
di dunia. Pergerakan air ini merupakan hasil dari beberapa proses yang terdiri dari
adanya aksi angin di atas permukaan laut dan terjadinya perbedaan kerapatan air laut
yang disebabkan oleh pemanasan matahari. Arus dapat pula dihasilkan dari aktifitas
maka kita akan menjumpai beberapa jenis arus di pantai dan di laut seperti dibawah
ini :arus yang ditimbulkan oleh angin (wind driven currents),arus pasang surut (tidal
currents),arus susur pantai (longshore currents),arus yang ditimbulkan oleh
perbedaan.
2.2.3 kecerahan
untuk menembus lapisan air pada kedalaman tertentu. Pada perairan alami kecerahan
merupakan faktor penting bagi prosese fotosintesis dan produksi primer dalam suatu
perairan. Kecerahan air tergantung pada warna dan kekeruhan. Keceraha merupakan
Kecerahan air memberikan petunjuk tentang daya tembus atau fenetrasi cahaya
kedalam air laut. Tingkat kecerahan perairan dapat menunjukan sampai sejauh mana
penetrasi cahaya kedalam air laut. Tingkat kecerahan sangat dipengaruhi oleh
kekeruhan perairan. Maka akan semakin rendah penetrasi cahaya yang menembus air
Pasang surut adalah fluktuasi muka air laut karena adanya gaya tarik benda-
benda langit, terutama matahari dan bulan terhadap massa air laut di bumi. Meskipun
massa bulan jauh lebih kecil dari massa matahari, tetapi karena jaraknya terhadap
bumi jauh lebih dekat, maka pengaruh gaya tarik bulan terhadap bumi lebih besar dari
pada pengaruh gaya tarik matahari. Gaya tarik bulan mempengaruhi pasang surut
adalah 2 kali lebih besar dari pada gaya tarik matahari (Siswanto, 2010).
dangkal yang digerakan oleh gaya gravitasi akibat posisi bulan dan matahari yang
2.2.5 Gelombang
Gelombang laut dapat ditinjau sebagai deretan pulau (pulau yang berurutan
yang terlihat sebagai perubahan ketinggian permukaan air laut, yaitu dari elevasi
laut biasanya memiliki pola yang rumit. Untuk menerangkan secara teoritis proses
laut dan sebagian lagi oleh tekanan tangensial pada partikel air. Angin yang bertiup di
kemudian angin berhenti bertiup maka riak gelombang akan hilang dan permukaan
laut merata kembali. Tetapi jika angin ini bertiup lama maka riak gelombang
membesar terus walaupun kemudian angin berhenti bertiup. Ombak yang sederhana
dapat dilihat sebagai alun (swell) yang terjadi pada keadaan laut tenang. Jika
diperhatikan, alun ini mempunyai puncak – puncak (crests) dan lembah –
lembah (troughs). Selagi gelombang berjalan bergerak di air, jarak anatara dua titik
serupa yang berurutan yakni antara satu puncak dan pucak berikutnya atau pada
(Romimahtarto, 2009)
2.3.1 pH
hidrogen yang terlepas dalam suatu cairan dan merupakan indikator baik buruknnya
suatu perairan, pH suatu perairan merupakan parameter kimia yang cukup pentig
2014)
ukuran beesarnya konsentrasi ion hidrogen dan menunjukkan apakah air itu bersifat
asam atau basa dalam reaksinya. Skala pH berkisar dari 0 sampai 14, denga pH 7
sebagai titik netral. Jadi air yang pH-nya di bawah 7 adalah asam dan air yang pH-
nya di atas 7 adalah basa. Makin beesar jarak pH tersebut dari pH 7, maka semakin
asam maupun basa. pH air netral paling dipengaruhi oleh konsetrasi karbondioksida,
2.3.2 Salinitas
Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam air.Pada
percobaan pengukuran salinitas yang telah kita lakukan di dapat nilai sebesar 290/oo
Pada umumnya salinitas perairan laut memiliki salinitas normal yang berkisar
antara 32,0-34,0/oo. Untuk laut terbuka umumnya salinitas berkisar antara 33-37 0/oo
bahwa besar kecinya fluktuasi salinitas diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya oleh pola sirkulasi air, penguapan (evapora-si), curah hujan (presipitasi)
dan adanya aliran sungai (run off). Rendahnya salinitas di area pengukuran pantai
tersebut termasuk dalam kategori estuaria positif, yaitu sungai sangat memberikan
3.1 AlatdanFungsi
1. Parameter Fisika
a. Suhu
- Termometer Hg : Untukmengukursuhu di laut
b. KecepatanArus
- Taliraffia : Penghubungantarbotolbekas air mineral
- Botolbekas air mineral : Sebagaipemberatdanpelampung
(600ml) 2 buah
- Stopwatch : Menghitungwaktutempuh
c. Kecerahan
- Secchi disk : Mengukurkecerahan air laut
- Karetgelang : Menandai D1dan D2padatalisecchi disk
- Tongkatskala : Mengukurpanjangtali
d. PasangSurut
- Tide Staff : Mengukurpasangsurut air laut
e. Gelombang
- Tongkatskala 2 m : Mengukurtinggigelombang air laut
- Stopwatch : Digunakanuntukmenghitungwaktu
b. Salinitas
- hand refraktometer : Mengukursalinitas air laut
a. Suhu
- Air laut (perairan) : Sebagai media yang diukursuhunya
b. KecepatanArus
- Air laut (perairan) : Sebagai media yang diukurkecepatanarusnya
c. Kecerahan
- Air laut (perairan) : Sebagai media yang diukurkecerahannya
d. Gelombang
- Air laut (perairan) : Sebagai media perairan yang
diukurtinggigelombangdanperiodegelombang
e. PasangSurut
- Air Laut : Sebagai media yang diukurpasangsurutnya
b. Salinitas
- Tissue
: Mengeringkanmembranrefraktometer
- Air laut (perairan)
: Media yang diukursalinitasnya
- Aquades
: Membersihkanmembranrefraktometer
3.2 Sekemakerja
1. Suhu
Thermometer
HasilPengamatan
2. Kecerahan
Sechi disk
HasilPengamatan
3. Kecepatan Arus
LayanganArus
HasilPengamatan
4. Pasang Surut
Tongkat 2 Meter
Ditancapkan pada daerah perairan
pasang surut yang masih terendam air
laut pada jam 13:00 wita
Dicatat perhitungan skala utama jam
13.00 wita sampai perhitungan skala ke
dua puluh satu pada jam 09:00 wita
Dicatat hasil pengukuran pasang surut
tersebut (cm / jam )
HasilPengamatan
5. Gelombang
Tongkat 2 meter
HasilPengamatan
1. pH
KertasLakmus
HasilPengamatan
2. Salinitas
Handrefractometer
Menetralkan handrefraktometer
menggunakan aquades keudian di lap
menggunakan tisu
Diambil setetes air laut kemudian
dilekakan pada kaca optic refraktometer
Ditutup pelan-pelan kemudian diarahkan
kea rah matahari
Ditentukan salinitas perairan dengan
melihat skala pada refraktometer
Dicatat hasil pengamatannya
HasilPengamatan
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Suhu
Hasil pengamatan untuk suhu di perairan Desa Bungkutoko dapat dilihat pada
tabel 1 berikut :
1. 09:31 30
2. 10:02 29
3. 11:37 32
b. kecepatan arus
d. pasang surut
1 01.00 0,8
2 02.00 0,9
3 03.00 1,1
4 04.00 1,2
5 05.00 1,4
6 06.00 1,5
7 07.00 1,6
8 08.00 1,7
9 09.00 1,7
10 10.00 1,6
11 11.00 1,5
12 12.00 1,4
13 13.00 1,2
14 14.00 1,0
15 15.00 0,8
16 16.00 0,7
17 17.00 0,7
18 18.00 0,8
19 19.00 1,0
20 20.00 1,3
21 21.00 1,6
22 22.00 1,8
23 23.00 1,9
24 24.00 1,9
4.2 Pembahasan
Pasang surut adalah fluktuasi muka air laut karena adanya gaya tarik benda-benda
langit, terutama matahari dan bulan terhadap massa air laut di bumi. Meskipun massa
bulan jauh lebih kecil dari massa matahari, tetapi karena jaraknya terhadap bumi jauh
lebih dekat, maka pengaruh gaya tarik bulan terhadap bumi lebih besar dari pada
pengaruh gaya tarik matahari. Gaya tarik bulan mempengaruhi pasang surut adalah 2
kali lebih besar dari pada gaya tarik matahari (Siswanto, 2010).
Pasang surut adalah fluktuasi muka air laut karena adanya gaya tarik benda-benda
langit, terutama matahari dan bulan terhadap massa air laut di bumi. Meskipun massa
bulan jauh lebih kecil dari massa matahari, tetapi karena jaraknya terhadap bumi jauh
lebih dekat, maka pengaruh gaya tarik bulan terhadap bumi lebih besar dari pada
pengaruh gaya tarik matahari. Gaya tarik bulan mempengaruhi pasang surut adalah 2
kali lebih besar dari pada gaya tarik matahari (Siswanto, 2010).Gaya gravitasi benda-
benda luar angkasa seperti bulan mengarah ke atas atau menjauhi bumi akibatnya
massa air akan naik karena adanya gaya tarik bulan. Sedangkan surut terendah terjadi
ketika resultan gaya gravitasi benda-benda luar angkasa mengarah ke bawah atau
masuk ke bumi akibatnya massa air akan turun karena banyak tertarik oleh resultan
gaya Pada hasil pengamatan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pasang
tertinggi terjadi pada pukul 14.00, yaitu dengan ketinggian 110 cm. Pasang tertinggi
terjadi ketika resultan gravitasi tersebut.Pasang dan surut mengalami fluktuasi yang
Suhu perairan merupakan salah satu faktor yang amat penting bagi kehidupan
rganisme di perairan. Suhu merupakan salah satu faktor eksternal yang paling mudah
untuk diteliti dan ditentkan. Aktifitas metabolisme dan penyebaran organisme air
suhu air dipeorleh suhu tertinggi adalah 32 ᵒC pada pukul 11.37 Sedangkan suhu air
terendah adalah 29 ᵒC pada pukul 10.02. Ketika air telah mendapatkan penyinaran
matahari dalam waktu yang cukup lama, yaitu sejak pagi hari. Akumulasi panas
selama penyinaran matahari yang terjadi dari pagi hingga siang mengakibatkan suhu
air naik. Hal ini juga dibuktikan dengan tinggi rendahnya suhu perairan yang juga
dipengaruhi oleh keadaan cuaca yang sebagian besar menentukan keadaan temperatur
air laut. Yang sekaligus menjadi faktor penyebab terjadinya naik dan turun suhu
prairan tersebut Tidak hanya itu saja, suhu air juga dipengaruh oleh musim, lintang,
ketinggian, waktu, sirkulasi udara, penutupan awan, dan aliran serta kedalaman badan
air.
yang disebabkan oleh adanya partikel-partikel kaloid dan suspense dari suatu bahan
pencemaran, antara lain bahan organik dari buangan-buangan industry, rumah tangga,
data kecerahan yang berbeda beda sesuai pada waktu dilakuakanya pengamatan yaitu
pada jam 11,28 didapatkan D1 yaitu 87 cm dan D2 56 cm. Selanjutnya pada jam
dilakukan pada jam 12.08 adalah 89 cm untuk D1 dan 72 cm untuk D2. Keadaan
yang berubah ubah ini jelas dipengaruhi oleh keadaan perairan laut yang disebabkan
oleh beberapa fakto yakni iklim, aktivitas manusia dan lain lain. Hal ini menjadi
tentang daya tembus atau penetrasi cahaya kedalam air laut. Tingkat kecerahan
perairan dapat menentukan sampai sejauh mana penetrasi sinar matahari dapat
kekeruhan perairan. Semakin tinggi kekeruhan perairan, maka akan semakin sulit
Pengukuran kecerahan dilakukan 3 kali yaitu pukul 11.28, 11.48 dan 12.08
dalam air laut. Hingga sampai ditemukan D1 yang ditandai dengan menghilangnya
alat ukur seechidisk oleh kekeruhan air pada kedalaman tertentu yang diukur
sedikit menaikan seechidisk hingga sampai sedikit tampak, kemudian di ukur lagi
dilakukan sebanyak 3 kali dengan kurun waktu yang berbeda dan tempat yang
kecerahan air laut masih cukup jernihn, banyaknya sampah plastik dan limbah rumah
tangga tidak membuat perairan pulang bungku toko cocok dijadikan sebagai destinasi
wisata ataupun sebagai tempat untuk dilakukanya budidaya biota laut. Hal ini
dipengaruhi oleh adanya aktivitas jalur kapal dan nelayan, juga banyaknya limbah
yang membuat air tercemar. Parameter kualitas air laut adalah suhu, salinitas,
rumus yang sudah diketahui, yaitu D=D1+D2. Hal ini banyak di pengaruhi oleh
Didarat kita mengenal sungai yang mengalirkan airnya dari tempat tinggi ke
tempat yang rendah. Aliran sungai seperti keadaan diatas juga terjadi dilaut. Aliran
sungai tadi lebih dikenal dengan arus. Arus laut permukaan merupakan pencerminan
langsung dari pola angin yang bertiup pada waktu itu. Jadi arus permukaan ini
dapat diambil kesimpulan bahwa kecepatan arus yang telah dilakukan pada 3 kali
pengukuran dan di dapatkan hasil yang berbeda yaitu disebabkan oleh adanya faktor
Hasil pengukuran kecepatan arus pada hari minggutanggal 12 mei 2019 pukul
perairan pantai .Bungkutoko arah arusnya pada pengamatan pertama yaitu mengarah
yang terjadi pada saat pengukuran sangat beragam dan fluktuatif.Tinggi gelombang
tertinggi terjadi pada pukul 13:51 dengan nilai teramati sebesar 94,33cm.Tinggi
gelombang sangat dipengaruhi oleh kecepatan angin dan arah angin. Angin yang
oleh kontur atau topografi dasar perairan. Ketika terjadi surut, gelombang akan
melalui tinggi air yang kecil dan daerah yang lebih panjang dibandingkan pada waktu
terjadi pasang. Gelombang akan mengalami gesekan dengan dasar pantai yang
dipenuhi batuan karang, hal ini tentunya menghambat kecepatan gelombang sehingga
diperlukan waktu yang lebih lama untuk sampai ke pantai. Lintasan yang panjang
pantai dan struktur pantai. Semakin banyak gelombang yang terjadi di perairan maka
proses perubahan bentuk pantai juga semakin cepat. Gelombang pada dasarnya mulai
bergesekan dengan dasar laut ketika mendekati pantai disertai dengan terjadinya
turbulensi yang membawa material dari dasar laut atau menyebabkan terkikisnya
gelombang nantinya akan membawa atau menyapu pasir dibibir pantai sehingga akan
Pada umumnya salinitas perairan laut memiliki salinitas normal yang berkisar
antara 32,0-34,0/oo. Untuk laut terbuka umumnya salinitas berkisar antara 33-37 0/oo
bahwa besar kecinya fluktuasi salinitas diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya oleh pola sirkulasi air, penguapan (evapora-si), curah hujan (presipitasi)
dan adanya aliran sungai (run off). Rendahnya salinitas di area pengukuran pantai
tersebut termasuk dalam kategori estuaria positif, yaitu sungai sangat memberikan
kehidupan plankton ( limiting faktor ). Salinitas rata- rata yang dijumpai di lautan
bebas adalah 30 ppt. Sedangkan pertumbuhan fitoplankton yang baik pada salinitas
dapatkan adalah sebesar 30 ppt pada pukul 09.31 berbeda,maka salinitas perairan
tidak dipengaruhi oleh factor-faktor yang terjadi disekitarnya misalnya, curah hujan,
pola sirkulasi air, penguapan, pasang surut, dan pergerakan air laut. Selain itu juga
tidak dipangaruhi oleh suhu udara dan suhu air di tempat tersebut yang dapat
mengakibatkan penguapan. Jika tingkat penguapan besar maka salinitas akan semakin
tinggi sebap, salinitas tertinggi terjadi pada siang hari. Hal ini dikarenakan suhu
perairan disiang hari mengalami peningkatan karena adanya sinar matahari yang
masuk keperairan. Peningkatan suhu perairan akan berdampak pada penguapan air
yang mengakibatkan kadar garam perairan menjadi lebih tinggi. Salinitas rendah
terjadi pada malam hari dimana perairan tidak mengalami penguapan. Oleh karena
terjadi pada pukul 10:34,dan umumnya pH air laut dipengaruhi oleh adanya CO2 dan
ion-ion karbonat dan bikarbonat.Jika semakin tinggi nilai pH, semakin tinggi pula
nilai alkalinitas dan semakin rendah nilai CO2 bebas. Nilai pH yang didapat dari
pengamatan ini tidak bervariatif. Nilai yang didapat hanya sebesar 6 Hal ini
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pengamatan Praktek Lapang
terjadi pada pukul 11:00 WITA yaitu 174 Cm dan surut terendah terjadi
45.49 detik dengan arah angin 1410 tenggara, 02.30.31 menit, arah angin
1140tenggara.
100 cm dan gelombang turun 80 cm pada pukul 17.00 dan gelombang naik
kali. Pada hasil pengukuran kecerahan, kecerahan pada pukul 11.00 WITA
diperoleh hasil 50%, pada pukul 17.00 diperoleh hasil 65% dan pada
Saran saya pada praktikum lapang kali ini yaitu sebaiknya pada praktikum
lapang selanjutnya alat-alat yang akan digunakan lebih diperbanyak lagi agar setiap
kelompok bisa memiliki keseluruhan alat dan bisa menggunakannya tanpa bergantian
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
Efendi, H 2015. Telaah kualitas air bagi pengelolaan sumber daya dan lingkungan
perairan: Karilus
Disusun
SYAHNUL IKSAN (I1B1 18 028)
Kelompok 2