OLEH
KELOMPOK OSEANOGRAFI
Laporan Praktek Kuliah Lapangan Dua tentang mengukur Kecepatan Arus Laut,Salinitas
dan Jenis Vegetasi Pantai Jenilu di Desa Jenilu Kecamatan Belu telah melakukan PKLG II
oleh mahasiswa Jurusan Geografi. Laporan ini telah diperiksa dan dinyatakan diterima.
Kelompok Osenaografi
MENGETAHUI
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun Laporan Praktek Kerja
Lapangan II ini dengan baik dan tepat pada waktunnya. Dalam laporan ini kami membahas
mengenai “ Kecepatan Arus Laut, Salinitas dan Jenis Vegetasi Pantai jenilu desa jenilu
kabupaten belu
Laporan ini dibuat dengan bantuan dari berbagai pihak untuk membantu
menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnnya kepada semua pihal yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada laporan ini.
Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun penulisan laporan praktek lapangan ini. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan laporan lapangan selanjutnnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Salinitas adalah jumlah (gram) zat-zat yang terlarut dalam satu kilogram air
laut, dengan anggapan bahwa semua karbonat-karbonnat telah diubah menjadi oksida-
oksidanya, brom dan yodium digantikan oleh chlor dan semua bahan-bahan organik
telah dioksidasi dengan sempurna.Salinitas merupakan parameter penting dalam
oseanografi. Seperti halnya terhadap suhu, ikan juga mempunyai kesenangan untuk
hidup di perairan dengan harga salinitas tertentu. Air laut merupakan campuran yang
sangat kompleks dari senyawa-senyawa yang ada di air. Perbandingan antara
komponen-komponen yang ada di semua air laut menunjukan suatu
kesamaan.Seangkan penguapan dan penambahan air dari sungai akan menimbulkan
adanya variasi kandungan senyawa-senyawa yang ada. Perbandingan antara
komponen-komponen senyawa-senyawa kimia yang terlarut di air laut adalah tetap
pada perairan atau laut terbuka di dunia ini. Hal ini merupakan penemuan terpenting
pada Ekspedisi Challenger yang dilakukan oleh Inggris pada tahun 1872 -
1876. Untuk mengukur kandungan total senyawa-senyawa kimia laut adalah mudah.
Ambillah 1 kilogram air laut dan panaskanlah sampai kering, kemudian buanglah
sisa-sisa yang ada. Sisa dari satu kilogram air laut kira-kira adalah 35 gram.
1. Kadar Penguapan
Salah satu faktor yang memengaruhi salinitas air laut adalah kadar penguapan air
laut.adanya penguapan air laut, pastinya akan mengurangi volume air laut Meski
mengurangi volume air laut, tapi kadar garam yang ada di laut ternyata tidak ikut
menguap. Sehingga pada saat penguapan tinggi, maka salinitas (kadar garam) juga
ikut tinggi.
2. Curah Hujan
Curah hujan dapat memengaruhi salinitas air laut. Curah hujan juga menjadi
faktor yang memengaruhi salinitas air laut, Pada saat curah hujan tinggi, maka
salinitas (kadar garam) akan rendah. Hal ini mirip dengan teh manis yang
ditambahkan air Semakin banyak air yang kamu tuang ke gelas maka tingkat
kemanisan teh tersebut akan semakin berkurang.
3. Arus Laut
Arus laut bisa menjadi faktor yang memengaruhi tingkat keasinan air laut. Tapi,
memang begitulah adanya. Pasalnya, arus laut ini memungkinkan kadar garam
untuk menyebar sehingga memengaruhi konsentrasi kadar garam.
4. Banyak Sedikitnya Air Tawar/Es yang Masuk ke Laut
Banyaknya air tawar/es dapat memengaruhi salinitas air laut.Selanjutnya, banyak
sedikitnya air tawar/es yang masuk ke laut dapat memengaruhi tingkat keasinan
air laut. Konsep ini sebenarnya mirip dengan curah hujan. Jadi, semakin banyak
air tawar yang masuk ke laut maka salinitas (kadar garam) akan semakin rendah.
Dari rumus diatas dapat disimpulkan bahwa kecepatan arus laut dengan
jarak 10 meter dapat di tempuh dengan waktu 1 menit memiliki kecepatan rata-
rata 38,14m/detik. Kecepatan arus permukaan di pengaruhi oleh angin yang
membangkitkan arus permukaan.
C. SALINITAS
Salinitas (salinity) adalah salah satu parameter penting pada air laut yang
dikaji untuk menentukan banyak hal. Pengujian salinitas pada air laut berfungsi
sebagai penentu densitas air laut, mengetahui bentuk arus alir laut, prediksi
pertukaran air antara atmosfir dan lautan, studi ekosistem laut, serta mengetahui
proses biologi dan fisika yang terjadi pada air pesisir dan sekitarnya. Fungsi lain
dari pengukuran salinitas ini adalah untuk mengetahui kadar mineral yang terdapat
pada air laut untuk proses pembuatan garam ataupun tambak serta untuk
mengetahui kadar pencemaran yang terjadi. International Association of Physical
Sciences of the Oceans (IAPSO) Standard Seawater menyebutkan bahwa
pengukuran kadar salinitas pada air laut dapat dilakukan menggunakan metode
refraktometri maupun secara elektrokimia dengan alat yang digunakan berupa
refraktometer atau salinmeter.