Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MASALAH KEPENDUDUKAN
DALAM MASYARAKAT GLOBAL

OLEH:
1. EUFRASIA BANO (2001100052)
2. FEBRIANI ROHI RIWU (2001100054)
3. JUNFI YULIANTI SNAE (2001100063)
4. MARIA VENSIAN FUNAN (2001100074)
5. MITRO FENNU TPOENIFU (2001100076)
6. MUHAMMAD IRFAN ISLAMI (2001100077)
7. PETRONIUS HALATOSA ASMAN (2001100087)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
TAHUN
2022
KATA PENGATAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpah rahmat,
taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan. Petunjuk maupun pendomaan bagi pembaca dalam adminitrasi pendidikan dalam
profesi keguruan.

Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan – kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, meningat kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi menyempurnakan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan banyak terima kasih kepada media teknologi
seperti google yang telah membantu dan menyediakan informasi-informasi yang kami butuhkan.

Akhir penulis kami sampaikan terima kasih atas perhatianya .


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................


BAB I .............................................................................................................................
PENDAHULUAN .........................................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG ..................................................................................
1.2 KAJIAN TERHADAP MASALAH ..............................................................
1.3 KAJIAN TEORI UNTUK MENUNJANG MASALAH .................................
BAB II ...........................................................................................................................
PEMBAHASAN ...........................................................................................................
2.1 MASYARAKAT GLOBAL .....................................................................................
2.2 KARAKTERISTIK MASYARAKAT GLOBAL .....................................................
2.3 KAJIAN TEORI UNTUK MENUNJANG MASALAH ...........................................
BAB III ..........................................................................................................................
PENUTUP ....................................................................................................................
KESIMPULAN ............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Pertumbuhan populasi dunia terjadi begitu cepat dari masa ke masa.Bumi merupakan satu-
satunya planet yang menjadi tempat tinggal manusiasemakin padat menampung jutaan
kelahiran bayi tiap harinya. Pertumbuhanpopulasi yang tidak terkendali akan menyebabkan
kepadatan penduduk. Halini merupakan fenomena yang terjadi, karena program menahan
lajupertumbuhan penduduk yang belum berhasil. Upaya pengendalian lajupertumbuhan
penduduk melalui berbagai program kependudukan dan Keluarga Berencana dinilai berjalan
lambat. Tentunya ada pihak yang harusbertanggung jawab akan masalah tersebut. Di Indonesia
berbagai kebijakanpemerintah pusat tidak terlaksana hingga ke tingkat kabupaten/ kota
karenaadanya otonomi daerah. Dalam hal ini pemerintah dan DPR sekiranya mulaiperlu
merancang undang-undang pengendalian laju pertumbuhan penduduk,demi kehidupan pada
masa mendatang .
Kuantitas atau jumlah penduduk dapat menjadi potensi ataupun beban pembangunan bagi
suatu negara, akan menjadi potensi apabila jumlah pendudukseimbang dengan sumber daya
yang lain serta mempunyai kualitas hidup yangbaik. Sebaliknya, menjadi beban apabila jumlah
penduduk melampaui kapasitaswilayah suatu negara. Penduduk merupakan semua orang yang
berdomisili diwilayah geografis suatu daerah dengan tujuan untuk menetap dan bukan
tinggalsementara. Aspek kependudukan ditentukan oleh angka fertilitas, mortalitas,
danmigrasi yang mempengaruhi kualitas, kuantitas, laju pertumbuhan, dan strukturpenduduk
dalam suatu wilayah.
1.2.KAJIAN TERHADAP MASALAH
A. Masalah Kependudukan Masyarakat Global di Bidang Pendidikan
B. Masalah Kependudukan Masyarakat Global di Bidang Kesehatan
C. Masalah Kependudukan Masyarakat Global di Bidang Ketahanan Pangan
1.3. KAJIAN TEORI UNTUK MENUNJANG MASALAH
A. Teori Penunjang Masalah di Bidang Pendidikan
B. Teori Penunjang Masalah di Bidang Kesehatan
C. Teori Penunjang Masalah di Bidang Ketahanan Pangan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. MASYARAKAT GLOBAL


Masyarakat global Community atau masyarakat adalah kelompok-kelompok orang-
orang yang menempati sebuah wilayah (territorial) tertentu, yang hidup secara relatif lama,
saling berkomunikasi, memiliki simbol-simbol dan aturan-aturan tertentu serta system hukum
yang mengontrol tindakan anggota masyarakat, memiliki system stratafikasi, sadar sebagai
bagian dari anggota masyarakat tersebut serta relatif dapat menghidupi dirinya sendiri.
Seiring dengan perkembangan yang terjadi di muka bumi ini terutama pada bidang teknologi
infirmasi ,perkembangan teknologi informasi khusunya internet yang begituh pesat
merupakan suatu bentuk masyarakat ,perubahan ,bentuk masyarakat dari bentanportasi
sertauk masyarakat dunia lokal menjadi masyarakat yang global .sebuah dunia yang sangat
transparan terhadap perlembangan informasi .terportasi serta teknologi yang begituh caepat
dan begituh besar mempengaruhi peradaban manusia .
Perkembangan teknologi informasi juga tidak saja mampu menciptakan masyarakat dunia
global .namun secara materi mampu mengembangkan ruang gerak kehidupan baru bagi
masyarakat ,sehingga tanpa di sadari ,kimunitas manusia telah hidup dalam dunia kehidupan
,yaitu :
 Masyarakat nyata. yaitu sebuah kehidupan masyarakat yang secara inderawi dapat
dirasakan dan dapat disaksikan sebagaimana apa adanya melalui penginderaan.
 Masyarakat maya (cybercommunity). yaitu sebuah kehidupan masyarakat manusia
yang tidak dapat secara langsung diindera melalui penginderaan manusia, namun dapat
dirasakan dan disaksikan sebagai sebuah realitas. Kemajuan teknologi yang telah
mengubah dunia maya yang terdiri dari berbagai macam gelombang magnetik dan
gelombang radio, serta sifat kematerian yang belum ditemukan manusia, sebagai ruang
kehidupan baru yang sangat prospektif bagi aktivis manusia yang memiliki nilai
efisiensi yang sangat tinggi.
2.2. KARATERISTIK MASYARAKAT GLOBAL
Proses globalisasi berjalan dengan sangat cepat, sehingga mendorong perubahan pada
lembaga, pranata, dan nilai-nilai sosial budaya. Dampak lebih lanjut, globalisasi menyebabkan
terjadinya perubahan tingkah laku (seperti gaya hidup, dan struktur masyarakat) menuju ke
arah kesamaan global yang menembus batas-batas etnik, agama, daerah, wilayah, bahkan
negara. Ada pun beberapa karateristik masyarakat global Kemampuan mengenal dan
mendekati masalah sebagai warga masyarakat global yaitu :
 Kemampuan bekerjasama dengan orang lain dan memikul
 tanggung jawab atas peran atau kewajibannya dalam masyarakat
 Kemampuan untuk memahami, menerima, dan menghormati
 perbedaan-perbedaan budaya
 Kemampuan berpikir kritis dan sistematis
 Kemampuan menyelesaikan konflik dengan cara damai tanpa
 kekerasan
 Kemampuan mengubah gaya hidup dan pola makanan pokok
TEORI KEPENDUDUKAN :
1. Teori Sosial
2. Teori Natural
3. Teori Transisi Demografi
Teori Sosial
Robert Malthus pertumbuhan penduduk adalah akibat dari proses pembangunan. Namun
pertambahan penduduk tidak bisa terjadi tanpa peningkatan kesejahteraan yang sebanding.
Jika tingkat akumulasi modal meningkat, permintaan atas tenaga kerja juga meningkat.
Kondisi demikian mendorong pertumbuhan penduduk.

Arsene Dumont Pada tahun 1890 Arsene Dumont melancarkan Teori Kapilaritas Sosial (
theory of social capalirity ) yang mengacu pada : “ Keinginan seseorang untuk mencapai
kedudukan yg tinggi di masyarakat”. Teori ini dapat berkembang baik pada Negara
Demokrasi.

Teori Natural
RAYMOND S. PEARL Sudut pandang naturalistik Arah pertumbuhan penduduk
mengikuti kurva normal, akibat pengaruh kepadatan penduduk di ruang hidup. Semakin
tinggi kepadatan penduduk, maka tingkat fertilitas berkurang. Jika ada perubahan, misalnya
sistem ekonomi berubah, maka akan terbentuk kurva normal yang baru.
RAYMOND S. PEARL sudut pandang statistik biologi Pertumbuhan penduduk mengikuti
kurva parabola matematik. Mula-mula pertumbuhan cepat, mencapai kedewasaan,
kemudian tua dan menurun jumlahnya berdasarkan kondisi sel-sel tubuh manusia. Turunnya
daya reproduksi karena kelelahan psikologis akibat persaingan dalam masyarakat.

Teori Trasansai Demografi


Perubahan penduduk terjadi dari tingkat pertumbuhan stabil tinggi (fertilitas dan mortalitas
tinggi) ke tingkat pertumbuhan rendah (fertilitas dan mortalitas rendah). Menghubungkan 2
variabel : angka kelahiran akan lebih tinggi drpd angka kematian.
Fase Pra Transisi
Tingkat kelahiran dan kematian tinggi, karena reproduksi tidak terkendali, daya tahan tubuh
rendah, wabah, teknologi rendah. Pertambahan penduduk rendah.
Fase Transisi
Permulaan Transisi : tingkat mortalitas mulai turun, tetapi fertilitas masih tinggi. Adanya
perbaikan kesehatan dgn ditemukannya obat2an (tingkat pertumbuhan penduduk tinggi :
terjadi population explotion) Pertengahan Transisi :tingkat mortalitas dan fertilitas turun,
dengan penurunan mortalitas lebih cepat. Akhir Transisi ; tingkat mortalitas konstan atau
menurun sedikit, tingkat kelahiran sedang-rendah atau menurun. Kesehatan masyarakat
sudah baik dan pengetahuan ttg kontrasepsi meluas.
Fase Paska Transisi
Tingkat mortalitas dan fertilitas penduduk rendah. Pertambahan penduduk sangat rendah.
2.3. KAJIAN TEORI UNTUK MENUNJANG MASALAH
A. Teori Penunjang Masalah di Bidang Pendidikan
 Konsep Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu indikator utama pembangunan dan kualitas
sumber daya manusia, sehingga kualitas sumber daya manusia sangat tergantung
dari kualitas pendidikan. Pendidikan merupakan bidang yang sangat penting dan
strategis dalam pembangunan nasional, karena merupakan salah satu penentu
kemajuan suatu bangsa. Pendidikan bahkan merupakan sarana paling efektif untuk
meningkatkan kualitas hidup dan derajat kesejahteraan masyarakat, serta yang
dapat mengantarkan bangsa mencapai kemakmuran.
Definisi pendidikan lainnya yang dikemukakan oleh M. J. Langeveld (Revrisond
Baswir dkk, 2003: 108) bahwa:
 Pendidikan merupakan upaya manusia dewasa membimbing manusia yang
belum dewasa kepada kedewasaan.
 Pendidikan ialah usaha untuk menolong anak untuk melaksanakan tugas-
tugas hidupnya agar dia bisa mandiri, akil-baliq dan bertanggung jawab.
 Pendidikan adalah usaha agar tercapai penentuan diri secara etis sesuai
dengan hati nurani.
Pengertian tersebut bermakna bahwa, pendidikan merupakan kegiatan untuk
membimbing anak manusia menuju kedewasaan dan kemandirian. Hal ini
dilakukan guna membekali anak untuk menapaki kehidupannya di masa yang
akan datang. Jadi dapat dikatakan bahwa, penyelenggaraan pendidikan tidak
lepas dari perspektif manusia dan kemanusiaan.
B. Teori Penunjang Masalah di Bidang Kesehatan
 Teori Kesehatan Menurut H.L Blum
Kesehatan sangat erat hubungannya dengan faktor keturunan, lingkungan, perilaku,
dan pelayanan kesehatan.

Keempat faktor tersebut saling berpengaruh positif dan sangat berpengaruh kepada
status kesehatan seseorang. Berikut ini akan dijelaskan satu per satu keempat faktor
tersebut:
Faktor Keturunan
Faktor ini lebih mengarah pada kondisi individu yang berkaitan dengan asal usul
keluarga, ras, dan jenis golongan darah.
Faktor Pelayanan Kesehatan.
Faktor ini dipengaruhi oleh seberapa jauh pelayanan kesehatan yang diberikan.
Faktor Perilaku
Faktor Perilaku berhubungan dengan perilaku individu atau masyarakat, perilaku
petugas kesehatan,
dan perilaku para pejabat pengelola pemerintahan (pusat dan daerah) serta perilaku
pelaksana bisnis
Faktor Lingkungan.
Faktor lingkungan sangat besar pengaruhnya terhadap status kesehatan. Faktor
lingkungan terdiri dari 3 bagian ;
 Lingkungan fisik, terdiri dari benda mati yang dapat dilihat, diraba, dan
dirasakan.
 Lingkungan biologis, terdiri dari makhluk hidup yang bergerak, baik yang
dapat dilihat maupun tidak.
 Lingkungan sosial. Lingkungan sosial adalah bentuk lain secara fisik dan
biologis di atas.

C. Teori Penunjang Masalah di Bidang Ketahanan Pangan


Maxwell dan Smith dalam Gevisioner (2010:15) mengatakan bahwa ketahanan
pangan menunjukkan adanya akses setiap individu untuk dapat memenuhi kebutuhan
pangan setiap waktu. Hal ini berarti ketahanan pangan memiliki empat dimensi, yaitu:
 kecukupan pangan, yang ditunjukkan oleh tingkat kecukupan energi untuk aktif dan
hidup sehat,
 akses pangan, yang berarti adanya kemampuan untuk memproduksi, membeli
panganmaupun menerima pemberian pangan,
 jaminan, yaitu adanya jaminan untuk memperoleh cukup pangan dan
 waktu, yaitu adanya jaminan untuk memperoleh cukup pangan secara
berkelanjutan.
Ketahanan Pangan Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan
adalah kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang
tercermin dari tersedianya Pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman,
beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama,
keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara
berkelanjutan. Pengertian Ketahanan pangan tersebut dapat dijabarkan lebih lanjut
sebagai berikut:
 Pangan disini bukan hanya beras tetapi mencakup makanan dan minuman yang
berasal dari tumbuhan dan hewan termasuk ikan baik produk primer maupun
turunannya termasuk air minuman dengan demikian proses produksi pangan
tidak hanya dihasilkan oleh kegiatan sector pertanian tetapi juga pada industri
pengolahan pangan.
 Menyediakan pangan yang cukup diartikan sebagai penyediaan dalam jumlah
yang sesuai dengan kebutuhan setiap individu untuk memenuhi asupan zat gizi.
 Tersedianya pangan dalam kondisi aman diartikan sebagai bebas dari
kandungan bahan biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu dan
merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta aman dari aspek kaidah
agama.
 Disamping keamanan pangan pemenuhan pangan perlu diperhatikan aspek
mutu yang mencakup kenampakan fisik, citarasa, kandungan, zat gizi maupun
keanekaragaman dan kelengkapan zat gizi.
 Tersedianya pangan dengan kondisi yang merata diartikan pangan tersedia
setiap saat disetiap daerah lokasi penduduk diseluruh daerah
 Terpenuhinya pangan dengan kondisi terjangkau, diartikan pangan mudah
diperoleh setiap rumah tangga secara fisik maupun ekonomi yaitu dalam jarak
dan harga yang terjangkau setiap saat.
BAB III
PENUTUP

3.1.KESIMPULAN
 Masyarakat global Community atau masyarakat adalah kelompok-kelompok orang-
orang yang menempati sebuah wilayah (territorial) tertentu, yang hidup secara relatif
lama, saling berkomunikasi, memiliki simbol-simbol dan aturan-aturan tertentu serta
system hukum yang mengontrol tindakan anggota masyarakat, memiliki system
stratafikasi, sadar sebagai bagian dari anggota masyarakat tersebut serta relatif dapat
menghidupi dirinya sendiri.
 TEORI KEPENDUDUKAN :
 Teori Sosial
 Teori Natural
 Teori Transisi Demografi
 Konsep Pendidikan, Pendidikan merupakan salah satu indikator utama pembangunan
dan kualitas sumber daya manusia, sehingga kualitas sumber daya manusia sangat
tergantung dari kualitas pendidikan.
 Teori Kesehatan Menurut H.L Blum
Kesehatan sangat erat hubungannya dengan faktor keturunan, lingkungan, perilaku,
dan pelayanan kesehatan.
 Maxwell dan Smith dalam Gevisioner (2010:15) mengatakan bahwa ketahanan
pangan menunjukkan adanya akses setiap individu untuk dapat memenuhi kebutuhan
pangan setiap waktu
DAFTAR PUSTAKA

JURNAL SOSIAL HUMANIORA DAN PENDIDIKAN (Elsa Manora 1, Fany Aulia Putri 2)
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/LAINNYA/MEITRI_HENING/Bahan_Presentasi/Kependdk2
_%5BCompatibility_Mode%5D.pdf (TEOTI KEPENDUDKAN: Robert Malthus, Arsene
Dumont, RAYMOND S. PEARL,dan RAYMOND S. PEARL)
Teori Kesehatan Menurut H.L Blum
Ketahanan Pangan Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012
Teori Penunjang Masalah di Bidang Ketahanan Pangan,Maxwell dan Smith dalam Gevisioner
(2010:15)
Definisi pendidikan lainnya yang dikemukakan oleh M. J. Langeveld (Revrisond Baswir dkk,
2003: 108)

Anda mungkin juga menyukai