“DIFUSI INOVASI”
Oleh :
KELOMPOK 7
1. Ainun Jariah
2. Anidar Rahmi
3. Ayu Ajriani Putri S
4. Efridayanti Tambunan
5. Fadilatul Aisyah
2019
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah Pengembangan Masyarakat dan Pengorganisasian Masyarakat
ini dengan penuh kemudahan, tanpa pertolongan-Nya mungkin makalah ini tidak dapat kami
selesaikan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah kami.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing Pengantar Ilmu
Kesehatan Masyarakat, Ibu Restu Yuliani, M.Kes yang telah membimbing kami dalam
belajar dan juga pembuatan makalah ini.
Akhir kata, semoga Makalah tentang Pengembangan Masyarakat dan
Pengorganisasian Masyarakat ini bermanfaat bagi para pembaca. Semoga Allah AWT selalu
meridhoi segala usaha kami.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii
1.2 Tujuan.............................................................................................................................. 2
Kesimpulan ............................................................................................................................. 13
Saran ....................................................................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia dengan akalnya telah dapat menunjukkan kelebihan anugrah Tuhan dengan
kemampuannya menciptakan berbagai macam sarana yang dapat digunakan untuk
menguasai, memenfaatkan dan mengembangkan lingkungannya untuk kemajuan dan
kesejahteraan hidupnya.
Pada mulanya ada tiga hal yang dapat menjadi dasar kebangkitan kemajuan
kehidupan umat manusia yaitu diciptakannya bahasa tulis kira-kira lima atau enam ribu tahun
yang lalu. Disusul dengan kemampuan mengopersaikan hitungan sederhana, kira-kira seribu
tahun yang lalu kemudian diciptakannya mesin cetak sekitar lima ratus tahun yang lalu.
Media merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi dalam bidang informasi dan
komunikasi. Pengaruh media massa berbeda-beda terhadap setiap individu. Hal ini
disebabkan karena adanya perbedaan pola pikir, perbedaan sifat yang berdampak pada
pengambilan sikap, hubungan sosial sehari-hari, dan perbedaan budaya.
Dari permasalahan diatas ternyata terdapat jarak antara mengetahui dan mau
menerapkan serta mengguanakan atau menerapkan ide yang beru tersebut. Maka dalam
proses penyebaran inovasi timbul masalah, yakni bagaiman acara untuk mempercepat
diterimanya suatu inovasi oleh masyarakat. Untuk memecahkan masalah tersebut maka difusi
1
inovasi menarik perhatian para ahli pengembangan masyarakat dan dipelajari secara
mendalam.
1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang si atas maka tujuan dari makalah ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengetrian dar difusi inovasi
2. Untuk mengetahui bagaimana sejarah difusi inovasi
3. Untuk mengetahui bagaimana proses difusi inovasi
4. Untuk mengetahui apa saja elemen-elemen difusi inovasi
5. Untuk mengetahui bagaimana tahapan dan proses pengambilan keputusann difusi
inovasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1. Inovator
2. Early Adapter
3. Early majority
4. Late majority
5. Laggard .
Secara akumulatif, distribusi daripada kelima kategori adopter tersebut juga dapat
digambarkan membentuk kurve S. Inovator dan early adopter merupakan kelompok
masyarakat yang dalam waktu singkat mengadopsi inovasi, sedangkan laggard merupakan
kelompok masyarakat yang paling akhir mengadopsi inovasi tersebut. Jika digunakan
perhitungan -perhitungan statistik, maka dari kelima kategori adopter tersebut, early majority
dan late majority merupakan jumlah terbesar, sedangkan innovator merupakan minoritas .
Seperti telah disebutkan sebelumnya, inovasi adalah setiap gagasan, praktek atau
obyek tertentu yang dianggap baru oleh seseorang, sekelompok orang atau sistem sosial
tertentu. Dibutuhkan kurun waktu tertentu sebelum gagasan tersebut juga diterima oleh orang
lain. Kesempatan penyebaran gagasan tersebut dipengaruhi oleh karakter dari inovasi itu
sendiri dan karakter dari anggota masyarakat.
4
Tidak semua orang mempunyai kemampuan adopsi yang sama terhadap suatu inovasi.
Ini dipengaruhi juga oleh ciri -ciri individu tersebut sehingga terdapat perbedaan
dalam keterbukaan dan kecepatannya untuk mengadopsi hal -hal baru.
Early Adopter Status sosial tinggi, Dihargai dan dilihat Hubungan sangat
lingkup usaha besar oleh sesamanya baik dengan
dan spesialistis. sebagai contoh, penyuluh pertanian,
opinion leader yang mampu
sangat berpengaruh. memanfaatkan
informasi dari
5
media massa.
6
pendapatan rendah, terpencil dari keluarga yang
usia lanjut, pergaulan sosial. mempunyai
pendidikan rendah persmaaan nilai,
curiga terhadap
penyuluh pertanian.
Dari skema diatas dapat dilihat bahwa setelah pengambilan keputusan untuk
menggunakan produk masih dilanjutkan dengan tahap konfirmasi dimana keputusan yang
sudah diambil sebelumnya bisa berubah jika kelompok sasaran mengalami kekecewaan
terhadap produk pelayanan yang diterima. Oleh karena itu penting sekali mengembangkan
pelayanan “purna jual” dimana petugas kesehatan tetap menjaga kualitas pelayanan dan
hubungannya dengan konsumen agar konsumen tetap puas terhadap produk yang telah
digunakannya.
8
Contoh : saluran media massa seperti televise, radio, surat kabar, dan sebagainya tepat
digunakan untuk menyampaikan informasi dari seseorang kepada sekelompok orang tertentu.
Sedangkan saluran interpersonal (antar individu), lebih efektif untuk mempengaruhi
seseorang, sahabat, keluarga agar menerima inovasi. Saluran interpersonal dapat pula dipakai
dalam sebuah kelompok
3. Waktu
Waktu merupakan elemen terpenting dalam proses difusi, karena waktu adalah aspek utama
dalam komunikasi. Waktu merupakan aspek dari Setiap kegiatan yang dilakukan. Peranan
dimensi waktu dalam proses difusi yaitu :
a. Proses keputusan inovasi
Ialah proses sejak seseorang mengetahui inovasi pertama kali sampai ia memutuskan
untuk menerima atau menolak inovasi. Terdapat 5 langkah dalam proses keputusan
inovasi, yaitu : i) pengetahuan tentang inovasi; ii) bujukan atau himbauan; iii)
penetapan atau keputusan; iv) penerapan (implementasi); v) konfirmasi
(confirmation).
b. Kepekaan seseorang terhadap inovasi
Tidak semua orang dalam suatu sistem sosial (masyarakat) menerima inovasi dalam
waktu yang sama. Mereka menerima inovasi dalam urutan waktu, artinya ada yang
dahulu ada yang kemudian. Yang menerima inovasi lebih dahulu secara relative lebih
peka terhadap inovasi daripada yang menerima inovasi lebih akhir.
c. Kecepatan penerimaan inovasi
Kecepatan penerimaan inovasi ialah kecepatan relative diterimanya inovasi oleh
warga masyarakat (anggota sistem sosial). pengukuran kecepatan inovasi cenderung
diukur dengan berdasarkan tinjauan penerimaan inovasi oleh keseluruhan warga
masyarakat, bukan penerimaan inovasi secara individual.
4. Sistem Sosial
System social adalah hubungan (interaksi) anatr individu atau unit dengan bekerja
sama untuk memecahkan masalah guna mencapai tujuan. anggota system social dapat
individu, organisasi, kelompok, dan sub system lainya yang saling pengertian dan memberi
hubungan timbale balik. Misalnya : petani di desa, para dosen dan karyawan di perguruan
tinggi, dan sebagainya. Individu akan terpengaruh oleh system social dalam menghadapi
sebuah difusi inovasi.
9
2.6 Tahapan proses Pengambilan Keputusan Difusi Inovasi
Rogers (1983) menerangkan bahwa dalam upaya perubahan seseorang untuk mengadopsi suatu
perilaku yang baru, terjadi berbagai tahapan pada seseorang tersebut, yaitu:
Knowledge (pengetahuan), Persuasion (persuasi), Decision (keputusan), Implementation
(pelaksanaan), dan Confirmation (konfirmasi).
1. Tahap pengetahuan.
Dalam tahap ini, seseorang belum memiliki informasi mengenai inovasi baru. Untuk
itu informasi mengenai inovasi tersebut harus disampaikan melalui berbagai saluran
komunikasi yang ada, bisa melalui media elekt ronik, media cetak, maupun
komunikasi interpersonal diantara masyarakat. Tahapan ini juga dipengaruhi oleh
beberapa karakteristik dalam pengambilan keputusan, yaitu:
a. Karakteristik sosial-ekonomi,
b. Nilai-nilai pribadi dan
c. Pola komunikasi.
2. Tahap persuasi.
Pada tahap ini individu tertarik pada inovasi dan aktif mencari informasi/detail
mengenai inovasi. Tahap kedua ini terjadi lebih banyak dalam tingkat pemikiran
calon pengguna. Inovasi yang dimaksud berkaitan dengan karakteristik inovasi itu
sendiri, seperti:
a. Kelebihan inovasi,
b. Tingkat keserasian,
c. Kompleksitas,
d. Dapat dicoba dan
e. Dapat dilihat.
3. Tahap pengambilan keputusan. Pada tahap ini individu mengambil konsep inovasi
dan menimbang keuntungan/kerugian dari menggunakan inovasi dan memutuskan
apakah akan mengadopsi atau menolak inovasi.
4. Tahap implementasi. Pada tahap ini mempekerjakan individu untuk inovasi yang
berbeda-beda tergantung pada situasi. Selama tahap ini individu menentukan
kegunaan dari inovasi dan dapat mencari informasi lebih lanjut tentang hal itu.
5. Tahap konfirmasi. Setelah sebuah keputusan dibuat, seseorang kemudian akan
mencari pembenaran atas keputusan mereka. Tidak menutup kemungkinan seseorang
kemudian mengubah keputusan yang tadinya menolak jadi menerima inovasi setelah
melakukan evaluasi.
10
2.7 Contoh Kasus Difusi Inovasi
KASUS KEBERHASILAN & KEGAGALAN DIFUSI INOVASI DI INDONESIA
Teori Diffusion of Innovations yang dikembangkan Everett M Rogers (2007) adalah
suatu teori yang berusaha menjelaskan bagaimana, mengapa, dan seberapa cepat ide-ide baru
dan teknologi menyebar melalui berbagai budaya. Difusi inovasi adalah proses dimana suatu
inovasi dikomunikasikan melalui saluran tertentu dari waktu ke waktu di antara para anggota
suatu sistem sosial. Artinya difusi inovasi bisa berbeda prosesnya serta berbeda juga hasilnya
pada berbagai bentuk ide atau teknologi baru. Ada 4 elemen difusi yang mempengaruhi
proses yaitu:
1. Inovasinya, yaitu ide, praktek atau objek yang dianggap baru oleh masayarakat.
2. Saluran komunikasi dimana pesan diteruskan dari individu ke individu.
3. Waktu, yaitu rentang waktu yang diperlukan dalam penciptaan ide baru serta waktu
adopsi dalam suatu sistem sosial.
4. Sistem sosial, suatu kesatuan yang saling terkait yang terlibat dalam pemecahan
masalah secara bersama untuk mencapai tujuan bersama.
Rogers juga menyampaikan beberapa faktor yang mempengaruhi difusi inovasi
diantaranya karakteristik inovasi, karakteristik individu, dan karakteristik jaringan sosial.
Faktor-faktor ini ikut mempengaruhi proses difusi inovasi ke masyarakat.
Keberhasilan difusi teknologi informasi yang sangat masif dalam masyarakat kita adalah
salah satu contoh kasus dimana proses difusi inovasi berlangsung sukses dalam jangka
pendek. Contoh bisa dilihat pada begitu cepatnya penyebaran ponsel di masyarakat. Disini
terlihat bahwa semua elemen difusi berfungsi baik dalam kasus ini. Inovasi memang
memiliki nilai manfaat yang sangat tinggi serta berlangsung cepat dan selalu menyesuaikan
dengan kebutuhan masyarakat, saluran komunikasi sangat banyak dan lancar mengalirkan
berbagai informasi terbaru ke masyarakat, waktu proses inovasi juga sangat cepat serta proses
adopsi berlangsung singkat, dan didukung oleh sistem sosial yang juga mendukung.
Dalam kasus pengenalan dan implementasi peraturan wajib helm bagi pengendara
sepeda motor diperlukan waktu lebih panjang. Kemungkinan karena faktor waktu adopsi
yang juga dibuat bertahap oleh pihak berwajib untuk menghindari shock di masyarakat
karena penerapan atau adopsi yang terlalu mendadak. Faktor lain bisa karena sistem sosial
yang kurang mendukung bahkan cenderung menentang di awal pengenalan teknologi ini.
Dalam kasus pengenalan biogas dari kotoran sapi untuk bahan bakar rumah tangga,
kemungkinan kegagalan adalah pada sifat inovasi yang kurang cocok dengan budaya lokal
11
kita yang didukung oleh sistem sosial yang ada. Masyarakat kita menganggap bahwa kotoran
sapi adalah suatu hal yang “menjijikkan” dan bukan pada tempatnya dipakai dan dibawa ke
proses pengolahan makanan. Akan sangat sulit bagi bangsa Indonesia untuk merubah
paradigma tersebut. Artinya eleman pertama dan keempat yaitu produk inovasinya sendiri
serta sistem sosial sudah mengandung kelemahan. Karenanya proses difusi inovasi yang
terjadi mandek dan tidak berhasil.
12
BAB III
PENUTUP
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/36416804/Difusi_inovasi_bab
https://1ptk.blogspot.com/2012/06/kasus-keberhasilan-kegagalan-difusi.html
14