Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PROSES PERUBAHAN SOSIAL


(Untuk Memenuhi Mata Kuliah Perubahan dan Perkembangan Sosial Budaya)
Dosen Pengampu : Anita Lisdiana, M. Pd

Disusun oleh :
Kelompok 3
1. Andika Prasetiya (2101071003)
2. Arif Rochman (2101070002)
3. Ervia Friska Dara (2101071008)
4. Helen Raflia (2101071011)
5. Rani Oktafia Anjani (2101070011)
6. Riska Dwi Lestari (2101071018)

PROGRAM STUDI TADRIS IPS


FAKULTAS TARBIYAH ILMU DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO LAMPUNG
TA 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Makalah ini kami susun sebagai salah satu bentuk karya
ilmiah dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Perubahan dan
Perkembangan Sosial Budaya di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro.
Makalah ini berjudul "Proses Perubahan Sosial", yang bertujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah. Kami berharap makalah ini dapat memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang proses perubahan social dan memberikan
kontribusi kecil dalam pengembangan ilmu pengetahuan di bidang ini.
Selama proses penyusunan makalah ini, kami mendapatkan banyak
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Anita Lisdiana, M.Pd yang telah
memberikan panduan, saran, dan masukan yang berharga selama penulisan
makalah ini. Kami juga berterima kasih kepada teman-teman sejawat yang telah
berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta kepada keluarga kami yang selalu
memberikan dukungan moral.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak sempurna, dan masih banyak
kekurangan yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan guna perbaikan makalah di masa yang akan
datang.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
mampu memberikan wawasan yang lebih luas. Kami juga berharap makalah ini
dapat menjadi bahan referensi yang berguna bagi penelitian dan studi lanjutan di
bidang ini.

Metro, 14 September 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah............................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 6

BAB II PEMBAHASAN

A. Modernisasi ..................................................................................... 7
B. Globalisasi ....................................................................................... 10
C. Urbanisasi ........................................................................................ 12
D. Teknologi dan Perubahan Sosial ..................................................... 13

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 17
B. Saran ................................................................................................ 17

Daftar Pustaka

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses perubahan sosial adalah suatu fenomena yang terus-menerus
berlangsung dalam masyarakat manusia. Perubahan sosial mengacu pada
perubahan dalam norma, nilai, struktur sosial, budaya dan institusi yang
mempengaruhi cara hidup dan interaksi antara individu dan kelompok.1
Perubahan sosial merupakan salah satu aspek paling penting dalam kajian
sosiologi karena memahami perubahan ini membantu kita mengerti
bagaimana masyarakat berevolusi dari masa ke masa. Perubahan sosial bisa
terjadi dengan cepat atau lambat, dalam skala kecil atau besar dan dapat
dipengaruhi oleh berbagai faktor. Proses perubahan social meliputi proses
reproduction dan proses transformation.
1. Proses Reproduction
Proses reproduction adalah proses mengulang-ulang,
menghasilkan kembali segala hal yang diterima sebagai warisan budaya
dari nenek moyang kita sebelumnya. Hal ini meliputi bentuk warisan
budaya yang kita miliki, seperti material (kebendaan, teknologi) serta
immaterial (nonbenda, adat, norma dan nilai-nilai).
Roy Bhaskar menyatakan, reproduction berkaitan dengan masa
lampau masyarakat yang berhubungan dengan masa sekarang dan masa
yang akan datang.2 Reproduksi merupakan suatu proses masa depan yang
menjadi ancangan perilaku manusia, yang sebetulnya dasar perilaku
strukturalnya telah tertanam pada masa sekarang dan masa lalu. Dengan
demikian, reproduksi masa depan bukanlah perilaku yang lepas dari dasar
kegiatan manusia pada masa sekarang dan masa lalunya. Kondisi ini
berlaku bagi masyarakat dunia yang menerima perubahan sebagai proses
kematangan sehingga sebenarnya perubahan sosial akan berjalan dengan

1
Heti Zakiyyah, “Modernisasi Dan Perubahan Sosial,” Jurnal Sosial 7 No. 12
(2019): 35.
2
Meipur Yanti, “Perubahan Sosial Dalam Tarian Seudati Pada Masyarakat Aceh,”
Imaji 15, no. 2 (2018): 199, https://doi.org/10.21831/imaji.v15i2.18295.

1
menapak sebagai penahapan model kematangan perilaku manusia, dari
suatu masa ke masa yang lain. Setiap jenis kematangan akan mengikuti
aspek yang telah dilakukan, jauh sebelum sebuah perilaku masyarakat
berubah pada masa kini.
Apabila kita melihat kemajuan-kemajuan seperti sekarang ini,
semuanya tidak lepas dari apa yang sudah dicapai masa lalu. Adanya
pesawat yang canggih sesungguhnya merupakan pengembangan dari
pesawat yang sederhana. Sementara itu, yang bersifat immaterial dapat
kita lihat dari perkembangan pola pendidikan. Misalnya: sebelum anak-
anak masuk taman kanak-kanak (TK), maka ada pendidikan anak usia dini
(PAUD).
2. Proses Transformation
Proses transformation adalah suatu proses penciptaan hal baru
yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi. Yang berubah
adalah aspek budaya yang sifatnya materiil, sedangkan yang sifatnya
norma dan nilai sulit sekali diadakan perubahan (bahkan ada
kecenderungan untuk dipertahankan). Hal ini bisa dilihat dari, meskipun
ditemukan obat dan pengobatan dengan teknologi yang baru, cara-cara
tradisional, seperti penyembuhan penyakit dengan ramuan tertentu masih
dipergunakan.
Teori modernisasi Barat berasal dari akumulasi budaya dan
teknologi Barat (industrialisasi) yang dapat mengubah hal-hal yang bersisi
tradisi, seperti norma dan lain-lain, ditemukannya internet dapat
mengurangi komunikasi secara langsung sehingga mobilitas melalui
transportasi dapat dikurangi dan ini akan mengurangi kemacetan. Namun,
kasus di Indonesia kenyataannya tidaklah demikian.
Perilaku berteknologi modern yang masuk dengan industrialisasi,
tidak disertai dengan perubahan nilai-nilai yang berlaku. Misalnya: pada
kasus di Indonesia, internet tidaklah mengubah perilaku masyarakat untuk
mengurangi komunikasi secara langsung. Kebiasaan berkunjung saat Hari
Raya Idul Fitri terus berlangsung dari tahun ke tahun, sehingga kemacetan

2
tahunan terjadi dan penggunaan bahan bakar minyak yang melampaui
target tidak terhindarkan.
Soekanto dan Sulistyowati mengungkapkan bahwa dalam proses
perubahan social akan terjadi penyesuaian masyarakat terhadap perubahan,
adanya saluran perubahan sosial, serta disorganisasi (disintegrasi) dan
reorganisasi (reintegrasi).3
a. Penyesuaian masyarakat terhadap perubahan
Keserasian atau harmoni dalam masyarakat (social equilibrium)
merupakan keadaan yang diidamkan setiap masyarakat. Keserasian
masyarakat menunjukkan suatu keadaan ketika lembaga-lembaga
kemasyarakatan yang pokok benar-benar berfungsi dan saling mengisi.
Dalam keadaan demikian, individu secara psikologis merasakan akan
adanya ketenteraman karena tidak adanya pertentangan dalam norma-
norma dan nilai-nilai.
Setiap kali terjadi gangguan terhadap keserasian, masyarakat
dapat menolaknya atau mengubah susunan lembaga-lembaga
kemasyarakatannya dengan maksud menerima unsur yang baru. Akan
tetapi, kadangkala unsur baru dipaksakan maksudnya oleh suatu
kekuatan. Apabila masyarakat tidak dapat menolak unsur baru tersebut
karena tidak menimbulkan kegoncangan, namun pengaruhnya tetap
ada tetapi, sifatnya dangkal dan hanya terbatas pada bentuk luarnya.
Norma-norma dan nilai-nilai sosial tidak akan terpengaruh
olehnya dan dapat berfungsi secara wajar. Adakalanya unsur-unsur
baru dan lama yang bertentangan secara bersamaan memengaruhi
norma-norma dan nilai-nilai yang kemudian berpengaruh pula pada
warga masyarakat. Itu berarti adanya gangguan yang kontinu terhadap
keserasian masyarakat. Keadaan tersebut berarti ketegangan-
ketegangan serta kekecewaan di antara para warga tidak mempunyai
saluran pemecahan.
Apabila ketidakserasian dapat dipulihkan kembali setelah terjadi
suatu perubahan, keadaan tersebut dinamakan penyesuaian
3
Dede Sri Kartini, “Pengertian Perubahan Sosial Dan Teori Perubahan Sosial,”
Modul, 2019, 14.

3
(adjustment). Apabila sebaliknya yang terjadi, itu dinamakan
ketidakpenyesuaian sosial (maladjustment) yang mungkin
4
mengakibatkan terjadinya anomie.
Suatu perbedaan dapat diadakan antara penyesuaian dari
lembagalembaga kemasyarakatan dan penyesuaian dari individu yang
ada dalam masyarakat tersebut. Perubahan dalam kehidupan politik,
yaitu pemilu, dapat menjelaskan bagaimana individu menyesuaikan
perubahan yang dilakukan oleh pemerintah dan DPR, cara memilih
presiden dengan anggota legislatif. Cara memilih presiden secara
langsung yang dimulai sejak tahun 2004 memaksa individu untuk
mengenal masing-masing calon. Begitu pula dengan cara memilih
anggota legislatif yang harus memilih partai atau calon legislatif secara
langsung. Meskipun perubahan ini awalnya membingungkan,
masyarakat berusaha untuk melakukan sesuai dengan aturan. Hal ini
merupakan ciri bahwa penyesuaian terhadap aturan memerlukan
kepatuhan dari tiap individu.
b. Saluran-saluran perubahan social
Saluran-saluran perubahan sosial (avenue or channel of change)
merupakan saluran-saluran yang dilalui oleh suatu proses perubahan.
Umumnya, saluran-saluran tersebut adalah lembaga-lembaga
kemasyarakatan dalam bidang pemerintahan, ekonomi, pendidikan,
agama, rekreasi dan seterusnya. Lembaga kemasyarakatan yang pada
suatu waktu mendapatkan penilaian tertinggi dari masyarakat
cenderung menjadi saluran utama perubahan sosial.
Perubahan lembaga kemasyarakatan tersebut akan membawa
akibat pada lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya karena
lembaga-lembaga kemasyarakatan merupakan suatu sistem yang
terintegrasi.

4
Amalia Yunia Rahmawati, “PERUBAHAN SOSIAL” 1, no. July (2020): 20–22.

4
Dari uraian di atas, Penulis dapat memberi ilustrasi bahwa salah
satu saluran perubahan adalah pemerintah. Misalnya: Walikota
Bandung periode 2013-2018 Ridwan Kamil dengan kewenangannya
mengeluarkan larangan untuk membeli barang dari pedagang kaki lima
(PKL), pembeli yang ketahuan membeli barang dari PKL akan didenda
satu juta rupiah.
Sebelum peraturan tersebut diterapkan, Pemerintah Kota
Bandung menyosialisasikan kepada PKL agar tidak berjualan di
tempat terlarang, memasang spanduk berupa pemberitahuan kepada
warga akan larangan tersebut. Agar peraturan tersebut dapat
ditegakkan, tentunya ada lembaga lain yang terlibat; misalnya: satuan
polisi pamong praja yang mengawasi PKL, pembeli, dan pengadilan
yang akan mengadili pelanggar peraturan ini. Ini menunjukkan bahwa
lembaga-lembaga kemasyarakatan bidang pemerintahan mau tidak
mau terintegrasi. Usaha yang dilakukan oleh Walikota Bandung
tersebut dimaksudkan agar perubahan dikenal, diterima, diakui, serta
dipergunakan oleh khalayak ramai atau dengan singkat mengalami
proses institutionalization (kelembagaan).
Penting untuk diingat bahwa proses perubahan sosial adalah
kompleks dan terkadang bisa sangat lambat. Hal ini juga dapat
melibatkan konflik dan ketegangan dalam masyarakat karena
perubahan seringkali mengganggu status quo yang ada. Namun,
perubahan sosial juga merupakan bagian alami dari perkembangan
masyarakat dan seringkali diperlukan untuk mengatasi masalah-
masalah yang ada dan memajukan masyarakat ke arah yang lebih baik.
dalam makalah ini, kami akan mengeksplorasi lebih lanjut proses
perubahan sosial yaitu modernisasi, globalisasi, urbanisasi, teknologi
dan perubahan sosial.

5
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah:
1. Apa pengertian modernisasi?
2. Apa pengertian globalisasi?
3. Apa pengertian urbanisasi?
4. Apa pengertian teknologi dan perubahan sosial?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian modernisasi
2. Untuk mengetahui pengertian globalisasi
3. Untuk mengetahui pengertian urbanisasi
4. Untuk mengetahui pengertian teknologi dan perubahan sosial

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. Modernisasi
1. Pengertian Modernisasi
Arti kata modernisasi dengan kata dasar modern berasal dari
bahasa Latin modernus yang dibentuk dari kata modo dan ernus. Modo
berarti cara dan ernus menunjuk pada adanya periode waktu masa kini.5
Modernisasi berarti proses menuju masa kini atau proses menuju
masyarakat yang modern. Modernisasi dapat pula berarti perubahan dari
masyarakat tradisional menuju masyarakat yang modern. Jadi,
modernisasi merupakan suatu proses perubahan di mana masyarakat yang
sedang memperbaharui dirinya berusaha mendapatkan ciri-ciri atau
karakteristik yang dimiliki masyarakat modern.
Modernisasi adalah proses transformasi masyarakat dari pola-pola
tradisional ke pola-pola yang lebih modern. Ini melibatkan perubahan
ekonomi, politik, budaya dan sosial. Modernisasi seringkali dihubungkan
dengan kemajuan teknologi, urbanisasi dan pergeseran dari pertanian ke
sektor industri dan jasa.
2. Ciri Manusia Modern
Modernisasi dapat terwujud apabila masyarakatnya memiliki
individu yang mempunyai sikap modern, menurut Alex Inkeles, terdapat 9
ciri manusia modern. Ciri-ciri itu sebagai berikut:
a. Memiliki sikap hidup yang menerima hal-hal yang baru dan terbuka
untuk perubahan.
b. Memiliki keberanian untuk menyatakan pendapat atau opini mengenai
lingkungannya sendiri atau kejadian yang terjadi jauh di luar
lingkungannya serta dapat bersikap demokratis.
c. Menghargai waktu dan lebih banyak berorientasi ke masa depan
daripada masa lalu.

5
Asep Nanang Yuhana, “Modernisasi Dan Globalisasi,” Manusia Sebagai
Makhluk Sosial 2, no. 1 (2019): 4.

7
d. Memiliki perencanaan dan pengorganisasian.
e. Percaya diri.
f. Perhitungan.
g. Menghargai harkat hidup manusia lain.
h. Percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi.
i. Menunjung tinggi suatu sikap di mana imbalan yang diterima
seseorang haruslah sesuai dengan prestasinya dalam masyarakat.
3. Syarat-Syarat Modernisasi
Selain dorongan modernisasi, terdapat pula syarat-syarat
modernisasi. Menurut Sarjono Soekanto, syarat-syarat tersebut adalah
sebagai berikut :
a. Cara berpikir ilmiah (scientific thinking) yang sudah melembaga dan
tertanam kuat dalam kalangan pemerintah maupun masyarakat luas.
b. Sistem administrasi Negara yang baik dan benar-benar mewujudkan
birokrasi.
c. Sistem pengumpulan data yang baik, teratur, dan terpusat pada suatu
lembaga atau badan tertentu seperti BPS (Badan Pusat Statistik).
d. Penciptaan iklim yang menyenangkan (favourable) terhadap
modernisasi terutama media massa.
e. Tingkat organisasi yang tinggi, terutama disiplin diri.
f. Sentralisasi wewenang dalam perencanaan social (social planning)
yang tidak mementingkan kepentingan pribadi atau golongan.
4. Sikap Mental Manusia Modern
Selain syarat-syarat di atas, agar modernisasi berjalan lancar perlu
dukungan kebudayaan masyarakat. Kebudayaan suatu masyarakat dapat
menjadi pendorong sekaligus penghambat proses modernisasi karena itu,
sikap mental dan nilai budaya suatu masyarakat sangat menentukan
diterima atau ditolaknya suatu perubahan atau modernisasi. Sikap mental
yang dapat menjadi pendorong proses modernisasi antara lain adalah
rajin, tepat waktu, dan berani mengambil resiko.

8
5. Gejala-Gejala Modernisasi
Gejala-gejala modernisasi dapat ditinjau dari berbagai bidang
modernisasi kehidupan manusia berikut ini.
a. Bidang budaya, ditandai dengan semakin terdesaknya budaya
tradisional oleh masuknya pengaruh budaya dari luar, sehingga
budaya asli semakin pudar. Modernisasi budaya mengubah cara orang
berpikir, berinteraksi dan merasakan dunia. Pengaruh media massa,
teknologi komunikasi dan globalisasi dapat memengaruhi modernisasi
budaya.
b. Bidang politik, ditandai dengan semakin banyaknya Negara yang
lepas dari penjajahan, munculnya Negara-negara yang baru merdeka,
tumbuhnya Negara-negara demokrasi, lahirnya lembaga-lembaga
politik dan semakin diakuinya hak-hak asasi manusia. Modernisasi
politik melibatkan perubahan dalam sistem politik, pemerintahan yang
lebih efisien dan partisipasi politik yang lebih besar. Demokratisasi
dan hak asasi manusia seringkali menjadi bagian dari modernisasi
politik.
c. Bidang ekonomi, ditandai dengan semakin kompleksnya kebutuhan
manusia akan barang-barang dan jasa sehingga sektor industri
dibangun secara besar-besaran untuk memproduksi barang.
Modernisasi ekonomi melibatkan peralihan dari pertanian tradisional
ke industri dan sektor jasa yang lebih maju. Ini termasuk
perkembangan teknologi, peningkatan produktivitas dan pertumbuhan
ekonomi.
d. Bidang sosial, ditandai dengan semakin banyaknya kelompok baru
dalam masyarakat, seperti kelompok buruh, kaum intelektual,
kelompok manajer, dan kelompok ekonomi kelas (kelas menengah
dan kelas atas). Modernisasi sosial mengacu pada perubahan dalam
nilai-nilai, norma-norma dan pola keluarga. Pendidikan yang lebih
tinggi, mobilitas sosial dan perubahan dalam peran gender adalah
bagian dari modernisasi sosial.

9
B. Globalisasi
1. Pengertian Globalisasi
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan
peningkatan keterkaitan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia
melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya popular, dan bentuk-
bentuk interaksi yang lain.6
Cochrane dan Pain berpendapat bahwa sebuah globalisasi, yakni
munculnya sebuah sistem ekonomi dan budaya global yang membuat
manusia di seluruh dunia menjadi sebuah masyarakat tunggal yang global.
Sedangkan Cohen dan Kennedy berpendapat bahawa globalisasi adalah
“seperangkat transformasi yang saling memperkuat” dunia, yang meliputi
hal-hal berikut.
a. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu
b. Pasar dan produksi ekonomi di Negara-negara yang berbeda.
c. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa.
d. Meningkatnya masalah bersama, misalnya:
1) Ekonomi
2) Lingkungan
e. Permasalahan lazim lainnya termasuk kesehatan dunia.
Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah
membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru
bahwa dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari
kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah
“dunia yang terus berubah tanpa terkendali” yang ditandai dengan selera
dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta
kenyataan yang mungkin terjadi.
Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai “zaman
transformasi sosial”. Setiap beberapa ratus tahun dalam sejarah manusia,
transformasi hebat terjadi. Dalam beberapa dekade saja, masyarakat telah
berubah kembali baik dalam pandangan mengenai dunia, nilai-nilai dasar,

6
Fadhilah Dwi Widianti, “Dampak Globalisasi Di Negara Indonesia,” Jurnal
Inovasi Sektor Publik 2, no. 1 (2022): 73–95,
http://jurnal.uwp.ac.id/fisip/index.php/jisp/article/view/122/50.

10
struktur politik dan sosial, maupun seni. Lima puluh tahun kemudian,
muncullah sebuah dunia baru. Rosabeth Moss Kanter menganalogikan
globalisasi seperti sebuah pusat perbelanjaan global. Dunia menjadi
sebuah pusat perbelanjaan global dalam gagasan dan produksinya tersedia
di setiap tempat pada saat yang sama. Meskipun demikian, sebagai
mahasiswa, kita perlu hati-hati dalam menggunakan istilah globalisasi
sebagaimana diindikasikan oleh Wiseman: “Globalisasi adalah kata yang
paling rumit yang ada di akhir abad ke-20 karena kata ini memiliki
beragam arti dan dapat dipakai dalam berbagai hal”.
2. Proses Terjadinya Globalisasi
Banyak sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena
di abad ke-20 ini dapat dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi
internasional. Padahal interaksi antarbangsa di dunia telah ada selama
berabad-abad. Bila ditelusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika
manusia mulai mengenal perdagangan antarnegeri sekitar tahun 1000 dan
1500 SM.
Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum
Muslim di Asia dan Afrika. Fase selanjutnya ditandai dengan eksplorasi
dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa, Spanyol, Portugis, Inggris
dan Belanda adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini. Semakin
berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga
memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Fase
selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika Perang
Dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh.
Runtuhnya komunisme sekan memberi pembenaran bahwa
kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia.
Implikasinya, negara-negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai
pasar yang bebas.

11
C. Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.7
Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran
penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan
berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah
peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan
diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat
penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya
tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
1. Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi
a. Kehidupan kota yang lebih modern
b. Sarana dan prasarana kota lebih lengkap
c. Banyak lapangan pekerjaan di kota
d. Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan
berkualitas
2. Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi
a. Lahan pertanian semakin sempit
b. Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
c. Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
d. Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
e. Diusir dari desa asal
f. Memiliki impian kuat menjadi orang kaya
Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan,
definisi Urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah
perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu
penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam,
yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk.
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota
yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas
Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara
saja atau tidak menetap. Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau
7
Nathaniel E Helwig, Sungjin Hong, and Elizabeth T Hsiao-wecksler,
“URBANISASI,” Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan 2, no. 1 (2021): 4.

12
pergi ke kota dari desa, seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh
yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa, impian pribadi,
terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.

D. Teknologi dan Perubahan Sosial


Teknologi merujuk pada aplikasi ilmu pengetahuan, pengetahuan
praktis, alat, dan proses yang digunakan untuk memecahkan masalah,
memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan manusia.8 Ini melibatkan
penerapan pengetahuan dalam praktek yang dapat berupa metode, alat,
mesin, perangkat lunak atau sistem yang digunakan untuk mencapai
tujuan tertentu. Teknologi seringkali digunakan untuk meningkatkan
efisiensi, kenyamanan, produktivitas dan kemampuan manusia dalam
berbagai bidang kehidupan, seperti komunikasi, transportasi, produksi,
kesehatan dan banyak lagi.
Teknologi mencakup berbagai bidang, termasuk teknologi
informasi dan komunikasi (TIK), teknologi medis, teknologi energi,
teknologi transportasi, teknologi industri dan banyak lagi. Ini juga dapat
merujuk pada teknologi konvensional seperti roda, penggilingan gandum,
atau mesin cetak yang digunakan dalam sejarah manusia.
Dalam perkembangannya, teknologi terus berkembang dan
berubah seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan
masyarakat. Inovasi teknologi adalah salah satu driver utama kemajuan
dalam masyarakat modern dan penggunaan teknologi yang bijaksana
dapat membawa manfaat besar bagi manusia dalam berbagai aspek
kehidupan.

8
Eka Putri Primawanti and Hapzi Ali, “Pengaruh Teknologi Informasi, Sistem
Informasi Berbasis Web Dan Knowledge Management Terhadap Kinerja Karyawan
(Literature Review Executive Support Sistem (Ess) for Business),” Jurnal Ekonomi
Manajemen Sistem Informasi 3, no. 3 (2022): 267–85,
https://doi.org/10.31933/jemsi.v3i3.818.

13
Teknologi mengacu pada aplikasi pengetahuan, alat, dan proses
untuk memenuhi kebutuhan manusia atau untuk memecahkan masalah.
Dalam konteks perubahan sosial, teknologi seringkali merujuk pada
teknologi informasi dan komunikasi (TIK), seperti komputer, internet, dan
smartphone.
1. Peran Teknologi dalam Perubahan Sosial
a. Perubahan Ekonomi
Teknologi telah mengubah cara bisnis dan produksi
dilakukan. E-commerce, automatisasi dan robotika adalah contoh
teknologi yang mempengaruhi sektor ekonomi. Perekonomian
berbasis teknologi tinggi seperti Silicon Valley di Amerika Serikat
adalah contoh bagaimana teknologi dapat menciptakan lapangan
pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi.
b. Perubahan Sosial dan Budaya
Teknologi memengaruhi cara orang berkomunikasi,
berinteraksi, dan berbagi informasi. Media sosial dan platform
berbagi video seperti YouTube telah menciptakan budaya berbagi
dan berpartisipasi di internet.
c. Perubahan Pendidikan
Teknologi telah mengubah pendidikan dengan
memungkinkan pembelajaran jarak jauh, pembelajaran online, dan
sumber-sumber pembelajaran digital. Hal ini menciptakan akses
yang lebih besar ke pendidikan di seluruh dunia.
d. Perubahan Komunikasi
Teknologi komunikasi seperti smartphone dan aplikasi pesan
instan telah mengubah cara orang berkomunikasi, memungkinkan
komunikasi dalam waktu nyata di seluruh dunia. Informasi dapat
disebarkan dengan cepat dan efisien melalui teknologi ini.
e. Perubahan Pekerjaan dan Mobilitas Tenaga Kerja
Teknologi telah menciptakan pekerjaan baru di sektor TIK,
sementara otomatisasi telah mengubah pekerjaan di sektor-sektor

14
lain. Mobilitas tenaga kerja juga dipengaruhi oleh teknologi,
memungkinkan orang untuk bekerja dari jarak jauh.
2. Tantangan dalam Penggunaan Teknologi
a. Ketidaksetaraan Akses
Tidak semua orang memiliki akses yang sama ke teknologi,
menciptakan ketidaksetaraan dalam akses terhadap pendidikan dan
peluang ekonomi.
b. Privasi dan Keamanan
Pertumbuhan teknologi juga menciptakan masalah privasi
dan keamanan data, dengan potensi risiko pelanggaran data
pribadi.
c. Ketidakpastian Pekerjaan
Automatisasi dapat mengancam pekerjaan dalam beberapa
sektor, menciptakan ketidakpastian pekerjaan.
d. Dependensi Terhadap Teknologi
Kemajuan teknologi telah membuat kita semakin bergantung
pada teknologi, yang dapat menciptakan kerentanan jika teknologi
mengalami gangguan.
Contoh-contoh Dampak Teknologi pada Perubahan Sosial:
1) Revolusi Internet: Internet telah merubah cara kita bekerja,
berkomunikasi, berbelanja dan mencari informasi. Ini adalah
salah satu perubahan teknologi yang paling mendalam dalam
masyarakat modern.
2) Revitalisasi Pendidikan: Teknologi telah memungkinkan
pendidikan jarak jauh, MOOCs (Massive Open Online
Courses) dan platform belajar online yang mengubah cara kita
mendapatkan pendidikan.
3) Revolusi Media Sosial: Media sosial seperti Facebook, Twitter
dan Instagram telah menciptakan budaya berbagi dan
berpartisipasi yang memengaruhi cara kita berinteraksi secara
sosial dan berbagi informasi.

15
Teknologi telah menjadi salah satu penggerak utama perubahan
sosial dalam masyarakat modern. Penggunaan teknologi yang bijaksana
dan inklusif dapat membawa manfaat besar, seperti pertumbuhan
ekonomi, akses pendidikan yang lebih besar dan koneksi global. Namun,
tantangan seperti ketidaksetaraan akses, privasi dan perubahan dalam
dunia kerja juga harus diperhatikan dan diatasi. Teknologi akan terus
berperan penting dalam membentuk masa depan masyarakat kita.

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Arti kata modernisasi dengan kata dasar modern berasal dari bahasa Latin
modernus yang dibentuk dari kata modo dan ernus. Modo berarti cara dan
ernus menunjuk pada adanya periode waktu masa kini.
Modernisasi berarti proses menuju masa kini atau proses menuju
masyarakat yang modern.
2. Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan
peningkatan keterkaitan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia
melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya popular, dan bentuk-
bentuk interaksi yang lain.
3. Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi
adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk
yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai
permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan.
4. Teknologi telah menjadi salah satu penggerak utama perubahan sosial
dalam masyarakat modern. Penggunaan teknologi yang bijaksana dan
inklusif dapat membawa manfaat besar, seperti pertumbuhan ekonomi,
akses pendidikan yang lebih besar, dan koneksi global. Namun, tantangan
seperti ketidaksetaraan akses, privasi, dan perubahan dalam dunia kerja
juga harus diperhatikan dan diatasi. Teknologi akan terus berperan
penting dalam membentuk masa depan masyarakat kita.

B. Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan. Kami tetap berharap makalah ini tetap memeberikan manfaat
bagi pembaca. Namun, saran dan kritik yang sifatnya membangun dengan
tangan terbuka kami terima demi kesempurnaan dimasa akan datang.

17
DAFTAR PUSTAKA

Amalia Yunia Rahmawati. “PERUBAHAN SOSIAL” 1, no. July (2020): 20–22.

Helwig, Nathaniel E, Sungjin Hong, and Elizabeth T Hsiao-wecksler.


“URBANISASI.” Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan 2, no. 1 (2021): 4.

Kartini, Dede Sri. “Pengertian Perubahan Sosial Dan Teori Perubahan Sosial.”
Modul, 2019, 14.

Putri Primawanti, Eka, and Hapzi Ali. “Pengaruh Teknologi Informasi, Sistem
Informasi Berbasis Web Dan Knowledge Management Terhadap Kinerja
Karyawan (Literature Review Executive Support Sistem (Ess) for
Business).” Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi 3, no. 3 (2022):
267–85. https://doi.org/10.31933/jemsi.v3i3.818.

Widianti, Fadhilah Dwi. “Dampak Globalisasi Di Negara Indonesia.” Jurnal


Inovasi Sektor Publik 2, no. 1 (2022): 73–95.
http://jurnal.uwp.ac.id/fisip/index.php/jisp/article/view/122/50.

Yanti, Meipur. “Perubahan Sosial Dalam Tarian Seudati Pada Masyarakat Aceh.”
Imaji 15, no. 2 (2018): 199. https://doi.org/10.21831/imaji.v15i2.18295.

Yuhana, Asep Nanang. “Modernisasi Dan Globalisasi.” Manusia Sebagai


Makhluk Sosial 2, no. 1 (2019): 4.

Zakiyyah, Heti. “Modernisasi Dan Perubahan Sosial.” Jurnal Sosial 7 No. 12


(2019): 35.

18

Anda mungkin juga menyukai