Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI PENDIDIKAN


“Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Penanggulangan Dampak
Perubahan Sosial Budaya”

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Hj. Neviyarni, S, M.S.
Soeci Izzati Adlya, S.Pd., M.Pd.

Kelompok 2:
Intan Zulian Apri (21006122)
Lailatul Afifah Ardi (21006123)
Nurul Akilah (21006135)
Ramadhani Putri Ardan (21006123)

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Sosiologi dan Antropologi Pendidikan dan tentunya juga untuk menambah
wawasan khususnya mengenai konsep perubahan sosial budaya.
Pada kesempatan kali ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Prof. Dr. Hj. Neviyarni, S,M.S. dan Ibu Soeci Izzati Adlya, S.Pd., M.Pd.
selaku dosen pembimbing mata kuliah Sosiologi dan Antropologi Pendidikan.
Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dan telah
membantu dalam proses penyelesaian makalah ini.
Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
perbaikan dan kelancaran penulisan makalah selanjutnya, mengingat makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan dan penulis masih dalam proses belajar. Penulis
berharap semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para pembaca.

Padang, Oktober 2022

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
A. Pengertian Perubahan Sosial Budaya ........................................................... 3
B. Faktor Penyebab dan Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya ............ 4
C. Proses Berlangsungnya Perubahan Sosial Budaya ...................................... 8
D. Cara dan Bentuk Perubahan Sosial Budaya ............................................... 10
E. Layanan BK dalam Penanganan Dampak Positif dan Negatif Perubahan
Sosial Budaya ............................................................................................. 12
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 14
A. Kesimpulan ................................................................................................ 14
B. Saran........................................................................................................... 14
KEPUSTAKAAN ................................................................................................ 15
SOAL DAN KUNCI JAWABAN ....................................................................... 16
A. Objektif ...................................................................................................... 16
B. Essay .......................................................................................................... 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan semua hal pasti akan mengalami perubahan. Perubahan
merupakan suatu proses yang akan selalu terjadi dalam masyarakat, baik besar
maupun kecil. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan ke arah yang lebih
baik atau juga sebaliknya perubahan menjadi semakin buruk. Perubahan juga
mengenai cara mempertahankan hidup, cara berpikir, cara bertingkah laku,
dan perubahan-perubahan lainnya. Manusia merupakan makhluk yang tidak
akan berhenti berubah dalam mempertahankan atau menjalankan
kehidupannya. Sebagai makhluk yang terus mencari dan menyempurnakan
dirinya, manusia senantiasa berusaha dan berjuang memenuhi kebutuhan
hidupnya untuk tetap eksis dan survive di tengah kebersamaannya dengan
manusia lain. Perjuangan memenuhi kebutuhan hidup ini telah memotivasi
manusia untuk menggunakan akal budinya secara maksimal di manapun ia
berada.
Perubahan sosial budaya meliputi perubahan fungsi kebudayaan dan
perilaku manusia dalam masyarakat dari keadaan tertentu ke keadaan lain. Ini
berarti bahwa perubahan yang terjadi meliputi perubahan sosial dan budaya
yang terjadi di masyarakat serta menghasilkan keadaan baru bagi manusia.
Globalisasi membawa isu yang mampu mengubah dunia secara keseluruhan,
homogenisasi budaya, dan kapitalis. Disadari atau tidak, evolusi dari teknologi
dan media baru memberikan dampak yang dapat dikatakan mengepung segala
aspek kehidupan manusia, begitu pula dalam hal perubahan sosial budaya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu perubahan sosial budaya?
2. Apa saja yang menjadi faktor penyebab atau faktor pendorong terjadinya
perubahan sosial budaya?
3. Bagaimana proses berlangsungnya perubahan sosial budaya?
4. Bagaimana cara dan bentuk perubahan sosial budaya?

1
5. Bagaimana pelayanan BK dalam penanganan dampak positif dan negatif
perubahan sosial budaya?
C. Tujuan
1. Memahami apa itu perubahan sosial budaya.
2. Mengetahui faktor-faktor penyebab atau faktor pendorong terjadinya
perubahan sosial budaya.
3. Mengetahui proses berlangsungnya perubahan sosial budaya.
4. Mengetahui bagaimana cara dan bentuk perubahan sosial budaya.
5. Mengetahui bagaimana pelayanan BK dalam penanganan dampak positif
dan negatif perubahan sosial budaya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perubahan Sosial Budaya


Perubahan sosial budaya sebenarnya berasal dari dua konsep yang
berbeda, yang pertama yaitu perubahan sosial yang dilihat dari kacamata
sosiologi dan yang kedua perubahan kebudayaan yang dilihat dari kacamata
antropologi (Yuristia, 2017). Perubahan-perubahan sosial budaya menurut
Dahlia Sarkawi (2016) mencakup perubahan fungsi-fungsi kebudayaan dan
perilaku manusia dalam masyarakat dari keadaan tertentu ke keadaan lainnya.
Ini berarti bahwa perubahan yang terjadi di masyarakat menghasilkan keadaan
baru bagi manusia. Aguste Comte (Yuristia, 2017) menyatakan bahwa dalam
kehidupannya, masyarakat harus menjalani berbagai tahap evolusi yang
masing-masing tahapan tersebut dihubungkan dengan pola pemikiran tertentu.
Soemardjan mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan
yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat (Marius, 2006). Ketika
struktur masyarakat berubah, maka fungsi, peran, pola pikir, dan pola sikap
masyarakat pun berubah. Perubahan sosial oleh Kingsley Davis (Zaitun, 2009)
diartikan sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi
masyarakat. Selanjutnya, Selo Soemarjan (Zaitun, 2009) juga memberikan
pendapatnya tentang pengertian perubahan sosial, yaitu segala bentuk
perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu
masyarakat yang dapat mempengaruhi sistem sosial masyarakat tersebut,
termasuk nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok
dalam masyarakat.
Kemudian perubahan sosial menurut Mac Iver (Anwar, 2009) adalah
perubahan-perubahan dalam hubungan sosial atau sebagai perubahan terhadap
keseimbangan hubungan sosial. Samuel Koenig (Septiarti, dkk., 2017)
mengartikan perubahan sosial sebagai modifikasi-modifikasi yang terjadi pada
pola kehidupan manusia. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan
bahwa perubahan sosial merupakan segala bentuk perubahan yang terjadi di
dalam masyarakat, baik itu dalam struktur dan fungsinya sehingga hal tersebut

3
mempengaruhi sistem sosial dari masyarakat tersebut. Sedangkan perubahan
budaya menurut Zaitun (2009) adalah bentuk perubahan yang berhubungan
dengan perubahan yang bersifat rohaniah seperti keyakinan, nilai-nilai,
pengetahuan, ritual, apresiasi seni, dan sebagainya.
Perubahan sosial budaya merupakan sebuah gejala berubahnya suatu
struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial
budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam
kehidupan dan setiap perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat
dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Jadi dapat
disimpulkan bahwa perubahan sosial budaya merupakan segala bentuk
perubahan yang terjadi pada unsur-unsur sosial dan unsur-unsur budaya dalam
kehidupan masyarakat.
B. Faktor Penyebab dan Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya
Umumnya dapat dikatakan bahwa penyebab atau pendorong terjadinya
perubahan tersebut adalah dari masyarakat itu sendiri dan juga dari faktor-
faktor lain. Faktor penyebab terjadinya perubahan sosial budaya tersebut
antara lain ialah:
1. Bertambahnya atau berkurangnya penduduk
Pertambahan penduduk yang sangat cepat menyebabkan terjadinya
perubahan dalam struktur tatanan masyarakat terutama lembaga-lembaga
kemasyarakatan. Sedangkan berkurangnya penduduk mungkin disebabkan
karena perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari daerah-daerah
lain misalnya transmigrasi. Perpindahan penduduk tersebut dapat
menyebabkan kekosongan, misalnya dalam bidang pembagian kerja yang
mempengaruhi lembaga-lembaga kemasyarakatan.
2. Penemuan-penemuan baru akibat kemajuan IPTEK
Penemuan-penemuan baru sebagai sebab terjadinya perubahan dapat
dibedakan dalam pengertian discovery atau invention. Discovery adalah
penemuan unsur yang diciptakan oleh individu atau serangkaian ciptaan
sekelompok individu. Sedangkan invention terjadi ketika masyarakat

4
sudah mengakui dan menerima serta menerapkan penemuan-penemuan
baru itu.
3. Pertentangan atau konflik yang terjadi di masyarakat
Pertentangan atau konflik yang terjadi di masyarakat mungkin pada
dasarnya menjadi sebab dari terjadinya perubahan sosial budaya. Tidak
jarang muncul pertentangan antara kepentingan individu dan kepentingan
kelompok yang dalam hal-hal tertentu dapat menyebabkan perubahan.
4. Terjadinya pemberontakan atau revolusi
Pemberontakan atau revolusi dapat menjadi penyebab terjadinya
perubahan sosial budaya di masyarakat. Contohnya revolusi pada Oktober
tahun 1917 di Rusia telah menyebabkan terjadinya perubahan besar pada
negara Rusia yang awalnya mempunyai bentuk kerajaan absolut berubah
menjadi diktator proletariat.
5. Toleransi pada hal-hal baru atau perubahan yang menyimpang
Sifat atau sikap toleran terhadap hal baru ataupun terhadap
perubahan-perubahan yang menyimpang dapat menjadi salah satu
penyebab terjadinya perubahan sosial di masyarakat.
6. Kemajuan dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan serta teknologi
Adanya kemajuan di dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan serta
teknologi juga dapat menjadi salah satu sebab terjadinya perubahan sosial
budaya di masyarakat. Hal tersebut terjadi karena dengan semakin
majunya ilmu pengetahuan dan teknologi itu akan berdampak juga pada
pemikiran dan perilaku masyarakat.
7. Rasa tidak puas terhadap pola hidup lama atau monoton
Pada dasarnya perubahan sosial budaya terjadi karena anggota
masyarakat yang pada waktu tertentu merasa tidak puas lagi terhadap
keadaan kehidupan yang lama atau monoton. Norma-norma atau lembaga
sosial atau sarana penghidupan yang lama dianggap sudah tidak memadai
lagi untuk memenuhi kebutuhan hidup yang baru sehingga masyarakat
merasa perlu melakukan perubahan sosial budaya. Menurut Moh. Dulkiah
dan Sarbini (2020) perubahaan sosial budaya terjadi karena adanya

5
kehendak dan kesediaan anggota-anggota masyarakat untuk merubah
unsur-unsur budaya dan sistem sosial yang lama dan mulai beralih
menyesuaikan dengan unsur-unsur budaya dan sistem sosial yang baru.
Selanjutnya, faktor-faktor penyebab perubahan sosial budaya yang berasal
dari luar masyarakat itu sendiri:
a. Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik/geografis yang di
sekitar manusia
Terjadinya bencana seperti gempa bumi, banjir, longsor, dan lainnya
mungkin menyebabkan masyarakat tersebut harus meninggalkan tempat
tersebut. Jika masyarakat tersebut menempati tempat tinggal yang baru
maka mereka perlu menyesuaikan diri lagi dengan keadaan alam atau
lingkungan yang baru tersebut. Hal tersebut dapat mengakibatkan
terjadinya perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatannya.
b. Peperangan
Peperangan dengan negara lain juga dapat menjadi penyebab
terjadinya perubahan sosial budaya di masyarakat. Itu karena biasanya
negara yang menang akan memaksakan kebudayaan negaranya pada
negara yang kalah atau negara yang dijajah.
c. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain/budaya asing
Pengaruh dari masyarakat/budaya asing itu terjadi karena hubungan
yang dilakukan secara fisik antara dua masyarakat memiliki
kecenderungan untuk menghasilkan pengaruh timbal balik, artinya
masing-masing masyarakat memberi pengaruh terhadap masyarakat lain
dan masing-masing masyarakat menerima pengaruh dari masyarakat lain.
Proses penerimaan pengaruh kebudayaan asing dalam antropologi disebut
dengan akulturasi.
d. Perubahan ekonomi dunia
Perubahan ekonomi dunia juga dapat menjadi penyebab terjadinya
perubahan sosial budaya. Ini karena perubahan ekonomi tentu akan
berdampak pada pola kehidupan masyarakat itu sendiri.

6
e. Munculnya berbagai media massa yang menyuguhkan aneka informasi
yang inovatif
Adanya media massa yang memberikan berbagai informasi yang
inovatif dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya. Hal
tersebut terjadi karena dengan tersedianya berbagai informasi yang
beragam dan bisa diperoleh di mana saja akan mempengaruhi pola
kehidupan masyarakat.
Tak hanya itu, terdapat faktor pendorong terjadinya perubahan sosial
budaya di masyarakat, faktor-faktor tersebut antara lain ialah:
1) Kontak dengan kebudayaan lain
Apabila terdapat dua atau lebih kelompok manusia yang memiliki
kebudayaan berbeda hidup secara berdampingan dalam waktu yang relatif
lama, maka secara tidak sadar hal tersebut akan saling mempengaruhi
unsur-unsur kebudayaan masing-masing. Ini didorong karena kebutuhan
hidup manusia yang tidak selamanya dapat dipenuhi oleh kelompok
masing-masing serta sifat sugesti dan imitasi yang dimiliki oleh manusia.
2) Sistem pendidikan formal yang maju
Salah satu fungsi pendidikan bagi manusia ialah untuk meningkatkan
kemampuan berpikir, emosional, sosial, spiritual, dan kemampuan
manajerial, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Dengan
peningkatan kemampuan-kemampuan tersebut, manusia diharapkan
mampu menggunakan teknologi untuk menemukan unsur-unsur baru yang
berguna bagi manusia.
3) Toleransi terhadap perilaku-perilaku yang menyimpang
Perbuatan menyimpang yang dilakukan oleh setiap anggota atau
kelompok masyarakat terdiri atas dua macam, yaitu:
a) Penyimpangan primer atau penyimpangan yang masih dapat di
toleransi, karena penyimpangan yang dilakukan dikategorikan tidak
merugikan orang lain.
b) Penyimpangan sekunder atau penyimpangan yang tidak dapat
ditoleransi, karena penyimpangan yang dilakukan dikategorikan

7
melanggar norma (hukum) dan sifatnya merugikan orang lain sehingga
kepada pelakunya harus diberi sanksi.
4) Sistem terbuka lapisan masyarakat
Sistem lapisan masyarakat yang terbuka dan demokratis
memungkinkan terjadinya mobilitas sosial naik. Sistem ini memberikan
kesempatan pada setiap individu atau kelompok untuk mengembangkan
kemampuannya dan secara tidak langsung mendorong masyarakat untuk
melakukan perubahan.
5) Penduduk yang heterogen
Masyarakat dengan latar belakang yang bervariasi mendorong
masyarakat untuk melakukan persaingan atau bahkan terjadi
konflik/pertentangan yang mengarah pada disorganisasi dan disintegrasi
sosial. Hal ini merupakan salah satu faktor pendorong perubahan sosial
budaya.
C. Proses Berlangsungnya Perubahan Sosial Budaya
Proses awal terjadinya perubahan sosial budaya menurut Sriyana (2020)
adalah sebagai berikut:
1. Komunikasi
Melalui kontak komunikasi unsur-unsur baru dapat menyebarluas, baik
berupa ide, gagasan, maupun keyakinan. Proses penyebaran unsur
kebudayaan dari satu masyarakat ke masyarakat lain disebut dengan
proses difusi.
2. Akulturasi
Akulturasi merupakan proses penerimaan unsur-unsur kebudayaan baru
dari luar secara lambat dengan tidak menghilangkan sifat khas kepribadian
kebudayaan.
3. Asimilasi
Asimilasi adalah suatu proses sosial yang terjadi pada berbagai golongan
manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda setelah mereka
bergaul secara intensif sehingga sifat khas dari unsur-unsur kebudayaan

8
golongan itu masing-masing berubah menjadi unsur-unsur kebudayaan
campuran.
Selanjutnya Horton dan Hunt (Sriyana, 2020) mengemukan bahwa
terdapat tiga proses perubahan sosial budaya, yaitu:
a. Penemuan
Paul B. Horton dan Chester L. Hunt (Sriyana, 2020) menyatakan
bahwa penemuan menambahkan sesuatu yang baru pada kebudayaan
karena meskipun kenyataan tersebut sudah lama ada, namun kenyataan itu
baru menjadi bagian dari kebudayaan pada saat kebudayaan tersebut
ditemukan. Penemuan baru menjadi satu faktor dalam perubahan sosial
jika penemuan tersebut diterapkan untuk kegunaan baru.
b. Invensi
Invensi sering disebut sebagai suatu kombinasi baru atau cara
penggunaan baru dari pengetahuan yang suda ada. Invensi merupakan
proses yang berkesinambungan, setiap invensi baru diawali oleh
serangkaian invensi dan penemuan terdahulu.
c. Difusi
Difusi merupakan suatu proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan
masyarakat. Bersamaan dengan penyebaran dan migrasi kelompok
manusia, maka ikut tersebar pula berbagai unsur-unsur kebudayaan.
Kemudian proses berlangsungnya perubahan sosial budaya menurut
Syahrial Syarbaini, Rusdiyanta, dan Fatkhuri (2012) meliputi proses sebagai
berikut, yaitu:
1) Proses penyesuaian terhadap perubahan
Masyarakat selalu menghendaki adanya keseimbangan sosial, di mana
berbagai lembaga sosial diharapkan tetap berfungsi secara baik. Setiap kali
terjadi gangguan terhadap keseimbangan (dinamika sosial) selalu
distabilkan melalui perubahan lembaga sosial atau orang perorangan yang
menyesuaikan diri pada perubahan (conformity).

9
2) Saluran perubahan sosial
Pada umumnya saluran proses perubahan masyarakat ialah bidang
pemerintahan, perekonomian, keagamaan, pendidikan, rekreasi/wisata dan
sebagainya. Saluran mana yang efektif pada perubahan sosial sangat
tergantung pada lembaga kemasyarakatan apa yang dominan dan
dijunjung tinggi masyarakatnya.
3) Disorganisasi
Apabila terjadi perubahan, maka norma dan nilai-nilai kemasyarakatan
mengalami proses pemudaran, maka akan muncul problema sosial berupa
penyimpangan (deviation). Proses seperti itu disebut disorganisasi
(disintegrasi), sebalinya proses pembentukan norma dan nilai-nilai baru
dalam bentuk penyesuaian diri dalam lembaga kemasyarakatan yang
mengalami perubahan disebut dengan reorganisasi.
D. Cara dan Bentuk Perubahan Sosial Budaya
Soerjono Soekanto (Yuristia, 2017) berpendapat bahwa perubahan sosial
dan budaya dapat dibedakan dalam beberapa bentuk, di antaranya ialah:
1. Perubahan Lambat dan Perubahan Cepat
Perubahan lambat merupakan perubahan-perubahan yang memerlukan
waktu lama dan rentetan-rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti
dengan lambat, atau juga dinamakan dengan evolusi. Perubahan tersebut
terjadi karena usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan
keperluan, keadaan, dan kondisi-kondisi baru yang timbul sejalan dengan
pertumbuhan masyarakat. Ada beberapa teori tentang evolusi pada
umumnya, yaitu sebagai berikut:
a. Unliniear theories of evolution
Teori ini dipelopori oleh Auguste Comte, Herbert Spencer yang pada
intinya berpendapat bahwa manusia dan masyarakat termasuk juga
kebudayaannya mengalami perkembangan sesuai dengan tahapan-
tahapan tertentu, bermula dari bentuk yang sederhana kemudian ke
bentuk yang lebih kompleks hingga sampai pada tahap yang sempurna.

10
b. Universal theory of evolution
Prinsip-prinsip teori ini diuraikan oleh Herbert Spencer yang
mengatakan bahwa masyarakat merupakan hasil perkembangan dari
kelompok homogen ke kelompok heterogen, baik sifat maupun
susunannya. Teori ini menyatakan bahwa masyarakat tidak perlu
melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Teori ini mengemukakan
bahwa kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi
tertentu.
c. Multilines theories of evolution
Teori ini lebih menekankan pada penelitian-penelitian terhadap tahap-
tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat
Kemudian perubahan-perubahan sosial budaya yang berlangsung
dengan cepat dan menyangkut dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan
masyarakat dinamakan dengan revolusi. Unsur-unsur pokok revolusi
adalah adanya perubahan yang cepat dan perubahan tersebut terkait
dengan dasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat.
2. Perubahan Kecil dan Perubahan Besar
Perubahan kecil merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada
unsur-unsur struktur sosial yang tidakmembawa pengaruh langsung bagi
masyarakat, contohnya perubahan mode pakaian yang tidak membawa
pengaruh apa-apa bagi masyarakat dalam keseluruhan. Sebaliknya,
perubahan bear sangat berarti serta membawa pengaruh positif dan negatif
pada masyarakat.
3. Perubahan yang Direncanakan dan Perubahan yang Tidak Direncanakan
Perubahan yagng direncanakan atau perubahan yang dikehendaki
merupakan perubahan yang telah diperkirakan atau telah direncanakan
oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan dalam masyarakat.
Pihak yang menghendaki perubahan disebut Agent of Change, yaitu
seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan dari
masyarakat sebagai pemimpin suatu lembaga kemasyarakatan. Sedangkan
perubahan yang tidak direncanakan atau tidak dikehendaki merupakan

11
perubahan-perubahan yang terjadi tanpa didesain terlebih dahulu, terjadi di
luar jangkauan pengawasan masyarakat dan akan berpengaruh terhadap
kehidupan masyarakat.
Secara umum, para ahli sosiologi membedakan bentuk perubahan sosial
budaya menjadi dua, yaitu:
a. Progress, yaitu perubahan yang membawa ke arah kemajuan sehingga
dapat menguntungkan dalam kehidupan masyarakat. Bentuk progress ini
dibedakan pula menjadi:
1) Planned progress (kemajuan yang dikehendaki); contohnya ialah
masuknya listrik di daerah yang terisolir.
2) Unplanned progress (kemajuan yang tidak dikehendaki); contohnya
adalah akibat dari letusan gunung merapi yang menyebabkan
masyarakat sekitar semakin makmur dengan pertanian yang bertambah
subur.
b. Regress, yaitu perubahan yang membawa ke arah kemunduran sehingga
kurang menguntungkan atau merugikan bagi masyarakat. Contohnya
adalah peperangan yang mengakibatkan hancurnya barang-barang dan
sarana infrastruktur masyarakat serta merenggut nyawa manusia.
E. Layanan BK dalam Penanganan Dampak Positif dan Negatif Perubahan
Sosial Budaya
Dimensi kesosialan dan kebudayaan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi perilaku individu. Perilaku seorang individu pada dasarnya
merupakan hasil dari lingkungan sosial budaya dimana ia hidup. Sejak lahir, ia
sudah dididik dan dibimbing untuk mengembangkan pola-pola perilaku
sejalan dengan tuntutan sosial budaya yang ada di sekitarnya. Namun, dalam
kehidupan pasti akan terjadi perubahan, begitupun perubahan sosial budaya.
Kegagalan dalam memenuhi tuntutan sosial budaya dapat mengakibatkan
individu tersingkir dari lingkungannya (Aisyah, 2018).
Apabila perbedaan ataupun perubahan dalam sosial budaya ini tidak
dijembatani, maka dapat saja muncul konflik internal maupun eksternal yang
pada akhirnya dapat menghambat proses perkembangan pribadi dan perilaku

12
individu yang besangkutan dalam kehidupan pribadi maupun sosialnya.
Dalam proses konseling akan terjadi komunikasi interpersonal antara konselor
dengan klien, yang mungkin antara konselor dan klien memiliki latar sosial
dan budaya yang berbeda.
Semakin derasnya perubahan sosial budaya dan semakin kompleksnya
keadaan masyarakat maka akan meningkatkan rasa tidak aman bagi individu.
Kondisi ini ternyata sangat kondusif bagi berkembangnya masalah-masalah
pribadi yang terekspresikan dalam suasana psikologis yang kurang nyaman,
perasaan cemas, stress, perasaan terasingkan, serta sering terjadi
penyimpangan moral dalam sistem nilai. Pada faktor sosial budaya, muncul
semacam kesadaran tentang kemungkinan besarnya pengaruh perubahan-
perubahan dan masalah-masalah yang timbul sebagai akibat dari
perkembangan zaman dan kemajuan masyarakat. Tidak semua individu
berhasil mengatasi masalah-masalah yang timbul, jadi peserta didik harus
disiapkan untuk mengatasi tantangan dan masalah-masalah tersebut.
Layanan bimbingan dan konseling akan membantu para peserta didik atau
konseli untuk menangani berbagai dampak positif ataupun dampak negatif
yang terjadi dari perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat. Layanan
tersebut dapat diberikan melalui layanan informasi, layanan konseling
perorangan, konseling kelompok, bimbingan kelompok, dan layanan lainnya
sesuai dengan permasalahan yang dihadapi.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang
masa dalam kehidupan dan setiap perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat
dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Perubahan
sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya suatu struktur sosial dan pola
budaya dalam suatu masyarakat. Jadi dapat disimpulkan bahwa perubahan
sosial budaya merupakan segala bentuk perubahan yang terjadi pada unsur-
unsur sosial dan unsur-unsur budaya dalam kehidupan masyarakat.
Perubahan sosial budaya ini terjadi melalui beberapa proses, di antaranya
ialah melalui proses penemuan, invensi, dan difusi. Kemudian, perubahan
sosial budaya ini dapat terjadi secara lambat atau cepat, perubahan kecil atau
perubahan besar, dan perubahan yang direncanakan atau yang tidak
direncanakan. Yang mana perubahan-perubahan sosial budaya ini disebabkan
dan didorong oleh beberapa faktor, baik faktor dari masyarakat itu sendiri atau
pun faktor di luar dari masyarakat tersebut.
B. Saran
Diharapkan pembahasan dalam makalah ini dapat menambah wawasan
pembaca khususnya terkait tentang perubahan sosial budaya di masyarakat.
Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan makalah
ini, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca sehingga dapat dijadikan sebagai pembelajaran untuk penulisan
makalah ke depannya.

14
KEPUSTAKAAN

Aisyah, S. (2018). Perlunya Pelayanan Bimbingan Konseling di Sekolah (Ditinjau


dari Aspek Psikologis, Sosial Budaya dan Perkembangan Iptek). Jurnal
Education and Development, 4(1), 56-56.
Anwar, S. (2009). Antropologi Budaya: Perspektif Ekologi dan Perubahan
Budaya. Pekanbaru: Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Riau.
Dulkiah, M., & Sarbini, S. (2020). Sosiologi Pendidikan. Bandung: LP2M UIN
SGD Bandung.
Hati, S. T. (2021). Perubahan Sosial Budaya. Medan: UIN Sumatera Utara.
Marius, J. A. (2006). Perubahan Sosial. Jurnal Penyuluhan, 2(2).
Sarkawi, D. (2016). Perubahan Sosial dan Budaya Akibat Media Sosial. Jurnal
Administrasi Kantor, 4(2), 307-338.
Septiarti, S. W. (2017). Sosiologi dan Antropologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY
Press.
Suci, G. S., Wijoyo, H., & Indrawan, I. (2019). Pengantar Psikologi Pendidikan.
Pasuruan: CV Penerbit Qiara Media.
Syarbaini, S. (2012). Konsep Dasar Sosiologi dan Antropologi: Teori dan
Aplikasi. Jakarta Timur: Hartomo Media Pustaka.
Sriyana. (2020). Perubahan Sosial Budaya. Malang: Literasi Nusantara.
Yuristia, A. (2017). Keterkaitan Pendidikan, Perubahan Sosial Budaya,
Modernisasi, dan Pembangunan. Ijtimaiyah Jurnal Ilmu Sosial dan
Budaya, 1(1).
Zaitun. (2009). Sosiologi Pendidikan. Pekanbaru: Mahkota Riau.

15
SOAL DAN KUNCI JAWABAN

A. Objektif
1. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat,
pernyataan tersebut merupakan pengertian dari...
a. Perubahan sosial
b. Perubahan perkembangan remaja
c. Perubahan organisasi
d. Struktur sosial masyarakat
e. Stratifikasi sosial
2. Berikut merupakan faktor penyebab terjadinya perubahan sosial budaya,
kecuali...
a. Bertambahnya atau berkurangnya penduduk
b. Terjadinya pemberontakan atau revolusi
c. Adanya transmisi budaya
d. Rasa tidak puas terhadap pola hidup lama
e. Toleransi pada hal-hal baru
3. Proses penerimaan unsur-unsur kebudayaan baru dari luar secara lambat
dengan tidak menghilangkan sifat khas kepribadian kebudayaan tersebut
merupakan pengertian dari...
a. Difusi
b. Akulturasi
c. Transmisi
d. Kelompok kebudayaan
e. Budaya
B. Essay
1. Apa yang dimaksud dengan perubahan sosial budaya?
Jawab:
Perubahan sosial budaya merupakan segala bentu kperubahan yang
terjadi pada unsur-unsur sosial dan unsur-unsur budaya dalam kehidupan
masyarakat.

16
2. Jelaskan pengertian dari difusi!
Jawab:
Difusi merupakan suatu proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan.
Bersamaan dengan penyebaran dan migrasi kelompok-kelompok
manusia, maka berbagai unsur kebudayaan juga ikut menyebar.

17

Anda mungkin juga menyukai