Disusun oleh:
I Made Puja Adnyana (04)
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
ISI
A. Definisi Perubahan Sosial
Perubahan merupakan suatu kegiatan yang lazim terjadi dalam kehidupan masyarakat,
baik itu masyarakat desa maupun masyarakat kota. Perubahan dapat dimulai dari hal
kecil sampai hal besar yang dapat mengubah kehidupan sosial dalam masyarakat
tersebut. Secara umum dapat disimpulkan, perubahan sosial adalah bentuk peralihan
yang mengubah tata kehidupan masyarakat secara terus-menerus akibat sifat sosial yang
dinamis dan terus mengalami perubahan. Perubahan ini bisa terjadi pada individu,
kelompok masyarakat, maupun lembaga-lembaga yang dapat mempengaruhi sistem
sosial, termasuk nilai, adat, budaya, hingga sikap dan perilaku dalam masyarakat.
PETA KONSEP
4
2) John Lewis Gillin dan John Philip Gillin:
Perubahan sosial adalah suatu variasi dari cara hidup yang diterima, akibat adanya
perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi,
maupun karena adanya difusi dan penemuan baru dalam masyarakat.
3) Robert M MacIver:
Perubahan-perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan dalam hubungan sosial
(social relationships) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium)
hubungan sosial
4) Selo Soemarjan:
Perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu
masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai, sikap dan
pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
5) William F. Ogburn:
Perubahan sosial menekankan pada kondisi teknologis yang menyebabkan terjadinya
perubahan pada aspek-aspek kehidupan sosial, seperti kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sangat berpengaruh terhadap pola berpikir masyarakat.
6) Selo Soemarjan:
Perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam
suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai-nilai, sikap dan
perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
5
- Konflik dalam masyarakat
- Terjadi pemberontakan atau revolusi
- Faktor dari dalam selain hal tersebut diatas juga terdapat faktor internal lain:
1. Perpecahan dari masyarakat tersebut
2. Individu yang kreatif yang memiliki inisiatif baru
3. Munculnya kelompok sosial yang inovatif dan kreatif
4. Pemimpin yang progresif
Faktor Eksternal
1. Lingkungan alam fisik, misal gempa bumi, bencana alam,
2. Peperangan,
3. Pengaruh kebudayaan lainnya, yaitu melalui difusi, akulturasi dan asimilasi
Terdapat pula faktor-faktor pendorong dan penghambat dari perubahan sosial, adapun
sebagai berikut:
Faktor Pendorong Perubahan Sosial
a. Kontak dengan kebudayaan lain
Terpengaruhnya masyarakat dengan kebudayaan baru dapat menghasilkan perubahan
didalam kehidupan bermasyarakat
b. Sistem pendidikan yang maju
Dengan sistem pendidikan yang maju dapat memberikan manusia nilai nilai tertentu
yang bisa membantu untuk menciptakan kehidupan yang lebih maju
c. Sikap menghargai karya orang lain dan keinginan kuat untuk maju
Dengan sikap saling menghargai karya orang lain dapat mendorong minat masyarakat
untuk selalu berprestasi didalam bidangnya yang membawa harapan perubahan dalam
kehidupan masyarakat
d. Toleransi terhadap perbuatan perbuatan yang menyimpang
Adanya sikap toleransi terhadap perbuatan yang menyimpang di dalam bermasyarakat
akan merubah kebiasaan hidup masyarakat menjadi berani melakukan hal-hal yang
menyimpang dari kebiasaan yang ada
e. Sistem pelapisan masyarakat yang terbuka
6
Dengan adanya sistem ini semua masyarakat mengalami mobilitas vertikal secara luas
yang dimana setiap warga memiliki kesempatan untuk meraih prestasi dan memiliki
kedudukan/status sosial yang lebih tinggi
f. Keadaan masyarakat yang majemuk
Dalam keadaan ini setiap masyarakat pastinya memiliki latar belakang kebudayaan, ras,
ideologi yang berbeda sehingga terjadinya konflik-konflik dan muncul goncangan-
goncangan yang mengakibatkan perubahan dalam kehidupan bermasyarakat
g. Orientasi hidup ke masa depan
Masyarakat yang mampu berfikir ke arah masa depan akan terdorong untuk
mewujudkan cita citanya, sehingga tumbuh sebagai masyarakat yang dinamis, kreatf,
yang selalu berusaha menghasilkan penemuan² baru yang akan merubah kehidupan
masyarakaknya menuju terwujudnya masyarakat yang dicita-citakan
h. Senantiasa ada keinginan untuk memperbaiki tingkat kehidupan
Berkembangnya keyakinan terhadap nilai-nilai hakekat hidup dimana manusia agar bisa
tetap eksis harus berusaha memperbaiki hidupnya, menjadi pendorong masyarakat
untuk selalu berusaha meningkatkan kualitas hidupnya dengan berusaha merubah
kondisi hidupnya ke arah yang lebih baik
7
masyarakat yang statis, dan tidak mampu berkembang karena keterbatasan ilmu
pengetahuannya
c. Sikap masyarakat yang sangat tradisional
Sikap masyarakat yang suka mengagung-agungkan tradisi dan masa lampau, serta
anggapan bahwa tradisi secara mutlak tidak dapat dirubah, akan menjadi penghambat
jalannya proses perubahan, karena masyarakat dihinggapi rasa takut atau menganggap
tabu untuk meninggalkan dan merubah tradisi lama dengan tradisi yang baru.
d Dalam masyarakat terdapat kepentingan yang telah tertanam dengan kuat (vested
interest)
Dalam setiap masyarakat terdapat sistem pelapisan/strtifikasi sosial yang memposisikan
sekelompok orang untuk menikmati posisi/kedudukan sosial pada lapisan atas. Mereka
yang memiliki posisi/kedudukan pada lapisan atas, akan selalu mempertahankan posisi
tersebut dan sukar untuk mau melepaskan kedudukannya.
e. Adanya prasangka buruk terhadap hal-hal baru.
Bagi masyarakat yang pernah dijajah oleh bangsa-bangsa Barat, prasangka negatif serta
sikap yang tertutup tersebut masih sering melekat dengan kuat, karena tidak bisa
melupakan pengalaman-pengalaman pahit yang pernah mereka terima selama dijajah.
Oleh sebab itu masuknya hal-hal baru cenderung ditolak oleh masyarakat
e. Rasa takut akan terjadi keguncangan integrasi
Masuknya unsur-unsur budaya luar sering disikapi dengan kekhawatiran dapat
menyebakan terjadinya perubahan pada unsur-unsur kebudayaan tersebut dan
menggoyahkan integras masyarakatnya, sehingga cenderung ditolak.
g. Adanya hambatan yang bersifat ideologis
Masuknya unsur budaya baru yang dianggap tidak sesuai apalagi bertentangan dengan
nilai nilai ideologi tersebut, cenderung akan ditolak karena menghawatirkan dapat
mengganggu kestabilan dan integrasi dalam kehidupan mereka
h. Hambatan yang bersifat adat dan kebiasaan
Ada kalanya adat atau kebiasaan tersebut begitu kokoh ternanam dalam kehidupan
masyarakatnya, sehingga sulit untuk diubah, seperti yang berkaitan dengan bidang
kepercayaan, sistem mata pencaharian, pembuatan rumah, cara berpakaian tertentu.
8
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Jadi adapun kesimpulan dari materi kami yaitu:
1) Perubahan sosial dapat diartikan sebagai suatu hal yang terjadi dalam skala kecil
maupun besar di lingkungan masyarakat yang tak hanya terjadi di masyarakat desa tapi
juga di masyarakat kota yang mengubah tingkah laku masyarakat awal seperti
keseharian, mata pencaharian, interaksi sosial dan lainnya.
2) Faktor-faktor perubahan sosial dapat dibagi menjadi dua macam yaitu
Faktor pendorong (kontak dengan kebudayaan lain, sistem pendidikan yang
maju, sikap menghargai hasil karya orang lain dan keinginan kuat untuk maju,
toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpan, sistem pelapisan
masyarakat yang terbuka, keadaan masyarakat yang majemuk, orientasi hidup ke
masa depan, serta senantiasa ada keinginan untuk memperbaiki tingkat
kehidupan).
Faktor penghambat (kurangnya hubungan dengan masyarakat lain,
perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat, sikap masyarakat yang
tradisional, dalam masyarakat terdapat kepentingan yang telah tertanam dengan
kuat, adanya prasangka buruk terhadap hal-hal baru, tasa takut akan terjadi
keguncangan integrasi, adanya hambatan yang bersifat ideologis, serta hambatan
yang bersifat adat dan kebiasaan).
Disamping faktor-faktor diatas terdapat juga beberapa faktor yang dikemukakan oleh
Soerjono Soekanto, seperti:
Faktor internal (bertambah atau berkurangnya penduduk, penumuan baru baik
discovery maupun invention, konflik dalam masyarakat, terjadi pemberontakan
atau revolusi, individu yang kreatif yang memiliki inisiatif baru, munculnya
kelompok sosial yang inovatif dan kreatif, serta pemimpin yang progresif).
Faktor eksternal (lingkungan alam fisik seperti bencana alam, peperangan, serra
pengaruh kebudayaan lain)
9
Semoga materi yang kita persembahkan ini dapat bermanfaat untuk menambah
wawasan rekan-rekan sekalian. Kami merasa Sangat bangga karena dapat diberikan
kepercayaan untuk membuat makalah ini, karena kami yakin bahwa tak semua orang
bisa, walaupun didalam pembuatan makalah ini banyak kekurangannya, untuk
perhatiannya kami sampaikan terima kasih.
10
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi, Yad. DKK. (2016). “Sosiologi 3 Untuk Kelas XII SMA”. Perpustakaan
Nasional Katalog Dalam Terbitan. Penerbit Yudhistira.
Swawikanti, Kenya. (2023, 15 Juli). “Perubahan Sosial: Pengertian, Teori, Dampak &
Karakteristik”. Diakses pada 22 Agustsus 2023 melalaui Perubahan Sosial:
Pengertian, Teori, Dampak & Karakteristik (brainacademy.id)
Djazifah, Nur ER; M.Si. (2012) “PROSES PERUBAHAN SOSIAL DI
MASYARAKAT Untuk Kelas XII SMA”. Modul Sosiologi Perubahan Sosial.
Universitas Negeri Yogyakarta.
Goa, Lerintius. 2017. “Perubahan Sosial Dalam Kehidupan Bermasyarakat”. Vol. 2 No.
2. Malang.
Putra, Alfian Tamara. “Sosiologi”. Edukaloka. Media Karya Putra. Jawa Tengah.
11