Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dakwah dan Perubahan Sosial
Disusun Oleh
Kelompok 5
SOSIOLOGI AGAMA
2020/2021
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-nya,
sehingga makalah "Dampak Perubahan sosial terhadap Dakwah" dapat terselesaikan sesuai
dengan yang diharapkan.
Pemakalah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG............................................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................ 2
C. TUJUAN.................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 3
A. KESIMPULAN....................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua orang menyangka dan sepakat bahwa kehidupan sosial tidak statis dan selalu dinamis.
Tetapi tidak semua orang yang mengartikan sama dalam mengartikan sama dalam mengartikan
perubahan sosial. Perubahan sosial di anggap sebagai sebuah fenomena dan menjadi
problematika sampai sekarang ini. perubahan sosial yang dituju dalam aktivitas dakwah adalah
perubahan yang terencana. Secara garis besar dakwah Rasul mencakup berbagai aspek
diantaranya Sosio Religius berupa pemantapan akidah umat dimulai dengan pembangunan
masjid, Sosio Politik, Sosio Ekonomi dengan perintah zakat dan pelanggaran ria serta
mendorong etos kerja.
Perubahan di abad modern ini dirasa akan lebih sulit, karena perubahan dibanyak aspek, baik
teknologi maupun tekstur masyarakat modren sekarang ini, maka diperlukan kematangan
rencana dan metode yang sistematis. Dakwah sangat dibutuhkan dalam masa modern ini, terbukti
karena manusia tidak hanya membutuhkan pembangunan secara jasmani namun membutuhkan
asupan rohani untuk membentengi dan membangun jiwa agar tidak terjadi kebingungan dalam
menghadapi situasi dan kondisi yang semakin maju. secara tidak sadar dakwah akan terus
menghadapi perubahan sosial yang akan terus berkembang cepat. Dalam makalah ini akan
dijelaskan apa saja prinsip dasar perubahan sosial, peran dakwah bagi pperubahan sosial,
kemudian pola perubahan sosial dan dampak dari perubahan sosial.
B. Rumusan masalah
A. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui prinsip dasar perubahan sosial
2. Untuk mengetahui peran dakwah bagi perubahan sosial
3. Untuk mengetahui bagaimana pola perubahan sosial dari dakwah
4. Untuk mengetahui dampak perubahan sosial dari dakwah
BAB II
PEMBAHASAN
Perubahan sosial adalah proses sosial yang dialami oleh anggota masyarakat serta semua
unsur-unsur budaya dan sistem-sistem sosial, dimana semua tingkat kehidupan masyarakat
secara sukalera atau dipengaruhi oleh unsur-unsur eksternal meninggalkan pola-pola kehidupan,
budaya dan sistem sosial. Dalam waktu lama, kemudian menyesuaikan diri atau menggunakan
pola-pola kehidupan, budaya dan sistem sosial yang baru. (Burhan Bungin;2011,91)
Perubahan sosial dapat dikatakan sebagai suatu perubahan dari gejala-gejala sosial yang
ada di masyarakat; dimulai dari yang bersifat individual hingga yang lebih kompleks. Perubahan
sosial juga dapat dilihat dari segi gejala-gejala terganggunya kesinambungan diantara kesatuan
sosial, walaupun keadaannya relatif kecil. Perubahan ini meliputi struktur, fungsi, nilai, norma,
pranata, dan semua aspek yang dihasilkan dari interaksi antarmanusia, organisasi atau komunitas,
termasuk perubahan dalam hal budaya.
Agar lebih memahami tentang perubahan sosial, beberapa pengertian dari sosiolog di bawah ini
dapat Anda jadikan sebagai batasannya.
1
Lauer Robert H. Perspektif tentang perubahan sosial. (Jakarta :2001. PT Asdi Mahasatya.). hlm. 4
William F. Ogburn, mengemukakan ruang lingkup perubahan sosial meliputi unsur-unsur
kebudayaan material maupun immaterial, yang ditekankan pada pengaruh besar unsur-unsur
kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial.
Kingsley Davis, mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam
struktur dan fungsi masyarakat. Misalnya, timbulnya pengorganisasian buruh dalam masyarakat
kapitalis telah menyebabkan perubahan-perubahan dalam hubungan antara buruh dengan
majikan dan seterusnya menyebabkan perubahan-perubahan dalam organisasi ekonomi dan
politik.
Mac Iver, mengartikan bahwa perubahan sosial sebagai perubahan dalam hubungan sosial
(sosial relationship) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan
sosial.
GilIin & Gillin, mengartikan perubahan sosial adalah suatu variasi dari cara hidup yang telah
diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi
penduduk, dan ideologi maupun karena adanya ditusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam
masyarakat.
Konsep Islam dalam perubahan sosial itu ada. Bahkan Allah pun menyuruh masyarakat
untuk berubah, kalau tidak mau berubah biar Allah saja yang mengubahnya. Akan tetapi, ada
beberapa jenis masyarakat muslim yang mau melakukan perubahan sosial karena mereka ingin
menjadikan Islam itu agama yang fleksibel. Tapi bukan dalam hal yang prinsip. Namun ada juga
masyarakat Islam yang begitu mereka melakukan perubahan sosial, prinsip-prinsip yang telah
Allah gariskan telah hilang dalam perubahan mereka. Artinya Islam sudah menjadi agama
kenangan. Akan tetapi ada juga masyarakat Islam yang sama sekali tidak ingin melakukan
2
Lauer H. Robert. Perpektif tentang perubahan sosial. (Jakarta: PT Asdi Mahasatya.2001). hlm.23
perubahan. Akhirnya mereka terjebak pada satu agama yang statik/ tidak berubah. Mereka
menjadi terbelakang.3
1) Pemberian motivasi
Pemberian motivasi merupakan pendekatan dalam rangka pergerakan dakwah. Dakwah islam
seharusnya motivasi yang mendorong, para pelaku dakwah itu hanya semata-mata mengharap
keridhoan Allah swt. Seorang da’i pun harus memperhatikan segi-segi kemanusiaan dalam
rangka membangkitkan semangat kerja dan pengabdian. Seperti pengikutsertaan dalam proses
pengambilan keputusan, pemberian informasi yang lengkap, pengakuan dan penghargaan
terhadap sumbangan yang telah diberikan, suasana yang menyenangkan, penempatan yang tepat,
dan pendelegasian wewenang.
2) Bimbingan
3) Perjalinan hubungan
4) Penyelenggaraan komunikasi
3
https://media.neliti.com/media/publications/37174-ID-perubahan-sosial-keagamaan-di-kecamatsan-pelayangan-
kota-jambi.pdf
Dakwah daam komunikasi sering disebut tablig. Tujuan dari komunikasi dakwah ini adalah
terjadinya perubahan tingkah laku, sikap atau perbuatan yang sesuai dengan Al-Qur’an dan
Sunnah.
Sumber daya manusia adalh potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan
perannya sebagai mahkluk sosial yang adaptif dan transpormatif yang mampu mengolah dirinya
sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan
kehidupan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Cara muntuk
meningkatkan sumber daya manusia adalah dengan cara edukasi atau pendidikan, training,
competency, dan learning atau pembelajaran.4
Perubahan sosial adalah perubahan dalam segi stuktur dan hubungan sosial. Perubahan
sosial yang bergerak melalui rekayasa sosial terutama dapat dimulaidari perubahan individual,
yang baik dalam cara berfikir maupun bersikap. Dalam konteks dakwah, arah perubahan yang
dituju adalah pembentukan Khairu al-ummah (umat terbaik). Hal itu diawali dengan
pembentukan khairu al-bariyah (mahluk terbaik), yaitu mentransformasikan iman kedalam amal
saleh sosial. Secara berkelanjutan, khairu al-bariyah yang menjadi basis khairu al-usrah
(keluarga yang harmonis) akan memunculkan pembentukan khairu al-usrah, lalu dari khairu al-
usrah yang merupakan khairu jamaah akan melahirkan khairu jamaah, demkian selanjutnya akan
melahirkan khairu al-ummah.
Pembentukan khairu al-ummah memiliki nilai strategi bagi umat manusia pada
umumnyadalam kedudukannya sebagai saksi. Meskipun islam tidak mengenal paksaan dalam
beragama, namun dalam hal ini tidak menafikan bahwa manusia harus bergerak merencanakan
arah perubahan, sekuat tenaga.5
4
Wahidin Saputra. Pengantar Ilmu Dakwah. (Jakarta; Rajagrafindo Persada), hlm. 301-304
5
IBID., hlm. 136-137
Menurut jalaludin rakhmat (1999), rekayasa sosial dapat dipahami sebagai pemasaran
sosial. Sebagai upaya merekayasa umat menuju kearah khairu ummah, peran dai dalam
dakwahnya dapat dikatakan memasarkan rencana dan solusi atas problem-problem sosial yang
dihadapi masyarakat, dalam konteks penegakan kebenaran dan keadilan.
Dalam Qur’an surah Al-Hadid [57]: 25 terkandung antara lain tiga istilah yang dipahami oleh
jalaludin rakhmat sebagai tiga macam cara bagaimana Rasulullah Saw. merekayasa umat.
Al-Kitab, yaitu mengembalikan umat manusia pada fitrali kemanusiaan dan nilai-nilai
ilahiyah.
Al-Mizan, yaitu mengembangkan argumentasi rasional dan akal sehat agar tercipta
kejerhnihan pola pikir.
Al-Hadid, yaitu berusaha memiliki kekuasaan yang sepenuhnya digunakan untuk
menegakkan keadilan.
Sebagai suatu sistem, rekayasa sosial mempunyai beberapa unsur yaitu sebab, pelaku
perubahan, media perubahan dan unsur strategi perubahan. Strategi perubahan dapat berupa
strategi pembangunan, strategi revolusi merupakan strategi perubahan sosial dengan kekuasaan.
Strategi persuasi dalam sategi ini melalui media massa. Dan strategi normatif reeducative atau
dapat dikatakan norma termasyarakatkan lewat pendidikan.6
Pelaku perubahan pada pokoknya terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok leaders bisa
terdiri dari pengarah perubahan, pendukung perubahan, administrator, teknisi/konsultan,
organizer. Dan kelompok supporters bisa terdiri dari aktivis, penyumbang yang tidak ikut aktif
dan simpatisan.
Adapun unsur target perubahan, hal itu bersifat kondisional disesuaikan dengan
rekomendasi hasil penelitian dan pertimbangan di lapangan tentang apa yang dirasa mendesak
untuk dilesaikan. Target itu dapat berupa membantu (korban dari masalah sosial) atau
memprotes atau memperbaharui institusi-institusi sosial.
6
Rakmat, Jalaludin. Rekayasa Sosial Revormasi, Revolusi, atau Manusia Besar. (Bandung:1999
Remaja Rosdakarya). Hlm 53-54
Sedangkan dalam unsur media dapat dibedakan menjdai dua yaitu, yang pertama media
pengaruh adalah media konukasi yang digunakan pelaku perubahan untuk mencegah sasaran
perubahan. Dan yang kedua media respond adalah media komunikasi yang digunakan oleh
sasaran perubahan untuk menggulingkan tanggapan.
Menurut Alvin Toffler abad yang kita masuki sekarang adalah abad perubahan manusia dari
gelombang pertama, kedua, menuju gelombang perubahan ketiga. pada masa peradapan ketiga
ini,, bentuk manifestasi yang paling jelas adalah perkembangan dalam sains dan teknologi,
revolusi komunikasi, revolusi informasi, dan revolusi sosial. Oleh karena itu dampak perubahan
sosial diantaranya adalah sebagai berikut :
a) Integrasi sosial
Dalam perubahan sosial di masyarakat, perlu diikuti adanya penyesuaian baik unsur masyarakat
maupun unsur baru. Hal demikian sering disebut sebagai integrasi sosial. Unsur yang saling
berbeda dapat saling menyesuaikan diri. Indonesia yang terdiri dari beranekaragam suku bangsa
dan budayanya, diharapkan semua unsur atau komponen bangsa dapat menyesuaikan diri. Oleh
karena itu akan terciptakan integrasi sosial atau integrasi nasional Indonesia.
b) Disintegrasi social
Disintegrasi sering diartikan sebagai proses terpecahnya suatu kesatuan menjadi bagian-bagian
kecil yang trpisah satu sama lain. Sedangkan disintegrasi sosial adalah proses terpecahnya suatu
kelompok sosial menjadi beberapa unit sosial yang terpisah satu sama lain. Proses ini terjadi
akibat hilangnya ikatan kolektif yang mempersatukan anggota kelompok satu sama lain.
Perubahan sosial sering ditandai dengan perubahan unsur kebudayaan, tanpa diimbangi
perubahan unsur kebudayaan yang lain yang saling terkait. Biasanya unsur yang cepat berubah
adalah kebudayaan kebendaan bila dibandingkan dengan kebudayaan rokhani.
Pertama, ketika dakwah Islam diccanangkan dalam masyarakat yang belum Islam oesan Islam
oleh masyarakat setempat dipandang asing/pendatang. Penerimaan terhadap pesan dakwah
dibarengi dengan sikap kritis berupa penilaian : apakah Islam “sejalan dengan apa yang elah
dimiliki atau bahkan bertentangan secara diametral. Disini dakwah dihadapkan dengan pilihhan
yang kadangkala dapat mengaburkan pesan itu sendiri. Sinkritisme baik dalam bentuk lama
maupun yang baru menyangkut kebijaksanaan da’i dalam mengatasi pilihan ini.
Kedua, bahwa pemilikan Islam sebagai hasil kegiatan dakwah berjalan secara lambat atau secara
cepat. Ketika Islam mulai dipeluk dan kenyataan sosial baru menampakkan diri, penghayatan
terhadap aaran Islam oleh para pemelukmua mulai mendapat tantangan baruyaitu adanya
keterbatasan untuk menangkap dan kemampuan memberikan kerangka terhadap kenyataan baru
berdasarkan ajaran Islam dapat melahirkan sikap atau anggapan bahwa Islam tidak memiliki
relevansi dengan kenyataan. Disini dakwah Islam dihadapkan dengan kemampuan
menterjemahkan kembali ajaran Islam agar tetap memiliki kesinambungan dengan kenyataan
baru.
7
Lauer Robert H.. Perspektif tentang perubahan sosial. (Jakarta :2001, PT Asdi Mahasatya).
hlm. 16
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perubahan sosial dapa dikatakan sebagai suatu perubahan dari gejala-gejala sosial yang
ada di masyarakat, dimulai dari yang bersifat individual himgga yang lebih kompleks. Dakwah
sendiri bertujuan untuk membimbing atau menyeru masyarakat di tengah dinamika perubahan
sosial sehingga tidak ada satu sudut kehidupan yang lepas dari perhataian dakwah itu sendiri.
Dengan demikian dakwah akan senntiasa bergumul menjadi satu dengan realitas yang
baru. Selain pola dakwah untuk menghadapi perubahan sosial yang diartikan sebagai tablig tau
penyampaian untuk merealisasikan ajaran islam pada kehidupan sehari-hari. Sehingga
berdakwah pada persepsi penerima ajaran islam tentang apa yang selaras bertentangan dalam
hidup, menghadapi kenyataan yang ada dengan ajaran islam yang telah di peluk dan dakwah
islam dituntut untuk membrerikan jawaban yang jelas dan rinci dari segala sisi kehidupan
manusia.
DAFTAR PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/37174-ID-perubahan-sosial-keagamaan-di-
kecamatsan-pelayangan-kota-jambi.pdf