Anda di halaman 1dari 14

Dampak Perubahan Sosial Terhadap Dakwah

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dakwah dan Perubahan Sosial

Dosen Pengampu : Dr. Siti Badia’ah S.Ag. M.Ag

Disusun Oleh

Kelompok 5

1. Dinda Dwi Anjani (1831090370)


2. Febrisa Abriya Valentina (1831090341)
3. Taufiq Qurohman (1831090340)

SOSIOLOGI AGAMA

FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarakatuh

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-nya,
sehingga makalah "Dampak Perubahan sosial terhadap Dakwah" dapat terselesaikan sesuai
dengan yang diharapkan.

Kelompok kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini dapat


terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak yang terkait secara langsung maupun tidak
langsung. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Dr. Siti Badi”ah
S.Ag. M.Ag selaku dosen mata kuliah Dakwah dan perubahan Sosial, dan semua pihak yang
terlibat dalam penyusunan makalah ini. Kelompok kami menyadari bahwa makalah ini bukanlah
sebuah proses akhir dari segalanya, melainkan langkah awal yang masih memerlukan banyak
koreksi, olehnya itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bandar Lampung, 05 November 2020

Pemakalah
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... i

DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG............................................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................ 2
C. TUJUAN.................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 3

A. PRINSIP DASAR PERUBAHAN SOSIAL........................................................... 3


B. PERAN DAKWAH BAGI PERUBAHAN SOSIAL.............................................. 5
C. POLA PERUBAHAN SOSIAL BAGI DAKWAH................................................ 6
D. DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL DARI DAKWAH......................................... 8

BAB III PENUTUP............................................................................................................. 10

A. KESIMPULAN....................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semua orang menyangka dan sepakat bahwa kehidupan sosial tidak statis dan selalu dinamis.
Tetapi tidak semua orang yang mengartikan sama dalam mengartikan sama dalam mengartikan
perubahan sosial. Perubahan sosial di anggap sebagai sebuah fenomena dan menjadi
problematika sampai sekarang ini. perubahan sosial yang dituju dalam aktivitas dakwah adalah
perubahan yang terencana. Secara garis besar dakwah Rasul mencakup berbagai aspek
diantaranya Sosio Religius berupa pemantapan akidah umat dimulai dengan pembangunan
masjid, Sosio Politik, Sosio Ekonomi dengan perintah zakat dan pelanggaran ria serta
mendorong etos kerja.

Perubahan di abad modern ini dirasa akan lebih sulit, karena perubahan dibanyak aspek, baik
teknologi maupun tekstur masyarakat modren sekarang ini, maka diperlukan kematangan
rencana dan metode yang sistematis. Dakwah sangat dibutuhkan dalam masa modern ini, terbukti
karena manusia tidak hanya membutuhkan pembangunan secara jasmani namun membutuhkan
asupan rohani untuk membentengi dan membangun jiwa agar tidak terjadi kebingungan dalam
menghadapi situasi dan kondisi yang semakin maju. secara tidak sadar dakwah akan terus
menghadapi perubahan sosial yang akan terus berkembang cepat. Dalam makalah ini akan
dijelaskan apa saja prinsip dasar perubahan sosial, peran dakwah bagi pperubahan sosial,
kemudian pola perubahan sosial dan dampak dari perubahan sosial.
B. Rumusan masalah

1. Apa prinsip dasar perubahan sosial ?


2. Bagaimana peran dakwah bagi perubahan sosial ?
3. Bagaimana pola perubahan sosial dari dakwah ?
4. Bagaimana dampak perubahan sosial dari dakwah ?

A. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui prinsip dasar perubahan sosial
2. Untuk mengetahui peran dakwah bagi perubahan sosial
3. Untuk mengetahui bagaimana pola perubahan sosial dari dakwah
4. Untuk mengetahui dampak perubahan sosial dari dakwah
BAB II
PEMBAHASAN

A. Prinsip Dasar Perubahan Sosial

Perubahan sosial adalah proses sosial yang dialami oleh anggota masyarakat serta semua
unsur-unsur budaya dan sistem-sistem sosial, dimana semua tingkat kehidupan masyarakat
secara sukalera atau dipengaruhi oleh unsur-unsur eksternal meninggalkan pola-pola kehidupan,
budaya dan sistem sosial. Dalam waktu lama, kemudian menyesuaikan diri atau menggunakan
pola-pola kehidupan, budaya dan sistem sosial yang baru. (Burhan Bungin;2011,91)

Perubahan sosial dapat dikatakan sebagai suatu perubahan dari gejala-gejala sosial yang
ada di  masyarakat; dimulai dari yang bersifat individual hingga yang lebih kompleks. Perubahan
sosial juga dapat dilihat dari segi gejala-gejala terganggunya kesinambungan diantara kesatuan
sosial, walaupun keadaannya relatif kecil. Perubahan ini meliputi struktur, fungsi, nilai, norma,
pranata, dan semua aspek yang dihasilkan dari interaksi antarmanusia, organisasi atau komunitas,
termasuk perubahan dalam hal budaya.

Adanya pengenalan teknologi, cara mencari nafkah, migrasi, invensi (penerapan),


pengenalan ide baru dan munculnya nilai-nilai sosial baru untuk melengkapi ataupun
menggantikan nilai sosial yang lama, merupakan beberapa contoh perubahan sosial dalam aspek
kehidupan. Dengan demikian, perubahan sosial merupakan suatu perubahan menuju keadaan
baru yang berbeda dari keadaan sebelumnya.

Agar lebih memahami tentang perubahan sosial, beberapa pengertian dari sosiolog di bawah ini
dapat Anda jadikan sebagai batasannya.

Moore memasukkan ke dalam definisi perubahan sosial berbagai ekspresi mengenai struktur


seperti norma, nilai dan fenomena kultural.1(Robert H. Lauer;2001,4)

1
Lauer Robert H. Perspektif tentang perubahan sosial. (Jakarta :2001. PT Asdi Mahasatya.). hlm. 4
William F. Ogburn, mengemukakan ruang lingkup perubahan sosial meliputi unsur-unsur
kebudayaan material maupun immaterial, yang ditekankan pada pengaruh besar unsur-unsur
kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial.

Kingsley Davis, mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam
struktur dan fungsi masyarakat. Misalnya, timbulnya pengorganisasian buruh dalam masyarakat
kapitalis telah menyebabkan perubahan-perubahan dalam hubungan antara buruh dengan
majikan dan seterusnya menyebabkan perubahan-perubahan dalam organisasi ekonomi dan
politik.

Mac Iver, mengartikan bahwa perubahan sosial sebagai perubahan dalam hubungan sosial
(sosial relationship) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan
sosial.

GilIin & Gillin, mengartikan perubahan sosial adalah suatu variasi dari cara hidup yang telah
diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi
penduduk, dan ideologi maupun karena adanya ditusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam
masyarakat.

Selo Soemardjan, merumuskan perubahan sosial sebagai segala perubahan-perubahan pada


lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem
sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok-
kelompok dalam masyarakat.2

Konsep Islam dalam perubahan sosial itu ada. Bahkan Allah pun menyuruh masyarakat
untuk berubah, kalau tidak mau berubah biar Allah saja yang mengubahnya. Akan tetapi, ada
beberapa jenis masyarakat muslim yang mau melakukan perubahan sosial karena mereka ingin
menjadikan Islam itu agama yang fleksibel. Tapi bukan dalam hal yang prinsip. Namun ada juga
masyarakat Islam yang begitu mereka melakukan perubahan sosial, prinsip-prinsip yang telah
Allah gariskan telah hilang dalam perubahan mereka. Artinya Islam sudah menjadi agama
kenangan. Akan tetapi ada juga masyarakat Islam yang sama sekali tidak ingin melakukan

2
Lauer H. Robert. Perpektif tentang perubahan sosial. (Jakarta: PT Asdi Mahasatya.2001). hlm.23
perubahan. Akhirnya mereka terjebak pada satu agama yang statik/ tidak berubah. Mereka
menjadi terbelakang.3

B. Peran Dakwah bagi Perubahan Sosial

Peran dakwah dalam perubahan sosial adalah sebagai berikut :

1) Pemberian motivasi

Pemberian motivasi merupakan pendekatan dalam rangka pergerakan dakwah. Dakwah islam
seharusnya motivasi yang mendorong, para pelaku dakwah itu hanya semata-mata mengharap
keridhoan Allah swt. Seorang da’i pun harus memperhatikan segi-segi kemanusiaan dalam
rangka membangkitkan semangat kerja dan pengabdian. Seperti pengikutsertaan dalam proses
pengambilan keputusan, pemberian informasi yang lengkap, pengakuan dan penghargaan
terhadap sumbangan yang telah diberikan, suasana yang menyenangkan, penempatan yang tepat,
dan pendelegasian wewenang.

2) Bimbingan

Bimbingan merupakan tindakan pimpinan yang dapat menjamin terlaksananya tugas-tugas


dakwah yang sesuai dengan rencana, kebijaksanaan dan ketentuan, agar apa yang menjadi tujuan
dan sasaran dakwah dapat dicapai dengan sebaik-baiknya.

3) Perjalinan hubungan

Untuk menjalin terwujudnya  keharmonisan dan sinkronisasi, usaha-usaha dakwah


diperlukan adanya perjalinan hubungan, dimana para da’i ditempatkan dalam berbagai bagian
dapat dihubugkan satu sama lain, agar mencegah terjadinya kekacauan kesamaan dan lain
sebagainya.

4) Penyelenggaraan komunikasi

3
https://media.neliti.com/media/publications/37174-ID-perubahan-sosial-keagamaan-di-kecamatsan-pelayangan-
kota-jambi.pdf
Dakwah daam komunikasi sering disebut tablig. Tujuan dari komunikasi dakwah ini adalah
terjadinya perubahan tingkah laku, sikap atau perbuatan yang sesuai dengan Al-Qur’an dan
Sunnah.

5) Sumber daya manusia

Sumber daya manusia adalh potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan
perannya sebagai mahkluk sosial yang adaptif  dan transpormatif yang mampu mengolah dirinya
sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan
kehidupan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Cara muntuk
meningkatkan sumber daya manusia adalah dengan cara edukasi atau pendidikan, training,
competency, dan learning atau pembelajaran.4

C. Pola Perubahan Sosial dari Dakwah

Perubahan sosial adalah perubahan dalam segi stuktur dan hubungan sosial. Perubahan
sosial yang bergerak melalui rekayasa sosial terutama dapat dimulaidari  perubahan individual,
yang baik dalam cara berfikir maupun bersikap. Dalam konteks dakwah, arah perubahan yang
dituju adalah pembentukan Khairu al-ummah (umat terbaik). Hal itu diawali dengan
pembentukan khairu al-bariyah (mahluk terbaik), yaitu mentransformasikan  iman kedalam amal
saleh sosial. Secara berkelanjutan, khairu al-bariyah yang menjadi basis khairu al-usrah
(keluarga yang harmonis) akan memunculkan pembentukan khairu al-usrah, lalu dari khairu al-
usrah yang merupakan khairu jamaah akan melahirkan khairu jamaah, demkian selanjutnya akan
melahirkan khairu al-ummah.

Pembentukan khairu al-ummah memiliki nilai strategi bagi umat manusia pada
umumnyadalam kedudukannya sebagai saksi. Meskipun islam tidak mengenal paksaan dalam
beragama, namun dalam hal ini tidak menafikan bahwa manusia harus bergerak merencanakan
arah perubahan, sekuat tenaga.5

4
Wahidin Saputra. Pengantar Ilmu Dakwah. (Jakarta; Rajagrafindo Persada), hlm. 301-304
5
IBID., hlm. 136-137
Menurut jalaludin rakhmat  (1999), rekayasa sosial dapat dipahami sebagai pemasaran
sosial. Sebagai upaya merekayasa umat menuju kearah khairu ummah, peran dai dalam
dakwahnya dapat dikatakan memasarkan rencana dan solusi atas problem-problem sosial yang
dihadapi masyarakat, dalam konteks penegakan kebenaran dan keadilan.

Dalam Qur’an surah Al-Hadid [57]: 25 terkandung antara lain tiga istilah yang dipahami oleh
jalaludin rakhmat sebagai tiga macam cara bagaimana Rasulullah Saw. merekayasa umat.

 Al-Kitab, yaitu mengembalikan umat manusia pada fitrali kemanusiaan dan nilai-nilai
ilahiyah.
 Al-Mizan, yaitu mengembangkan argumentasi rasional dan akal sehat agar tercipta
kejerhnihan pola pikir.
 Al-Hadid, yaitu berusaha memiliki kekuasaan yang sepenuhnya digunakan untuk
menegakkan keadilan.

Sebagai suatu sistem, rekayasa sosial mempunyai beberapa unsur yaitu sebab, pelaku
perubahan, media perubahan dan unsur strategi perubahan. Strategi perubahan dapat berupa
strategi pembangunan, strategi revolusi merupakan strategi perubahan sosial dengan kekuasaan.
Strategi persuasi dalam sategi ini melalui media massa. Dan strategi normatif reeducative atau
dapat dikatakan norma termasyarakatkan lewat pendidikan.6

Pelaku perubahan pada pokoknya terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok leaders bisa
terdiri dari pengarah perubahan, pendukung perubahan, administrator, teknisi/konsultan,
organizer. Dan kelompok  supporters bisa terdiri dari aktivis, penyumbang yang tidak ikut aktif
dan simpatisan.

Adapun unsur target perubahan, hal itu bersifat kondisional disesuaikan dengan
rekomendasi hasil penelitian dan pertimbangan di lapangan tentang apa yang dirasa mendesak
untuk dilesaikan. Target itu dapat berupa membantu (korban dari masalah sosial) atau
memprotes atau memperbaharui institusi-institusi sosial.

6
Rakmat, Jalaludin. Rekayasa Sosial Revormasi, Revolusi, atau Manusia Besar. (Bandung:1999
Remaja Rosdakarya). Hlm 53-54
Sedangkan dalam unsur media dapat dibedakan menjdai dua yaitu, yang pertama media
pengaruh adalah media konukasi yang digunakan pelaku perubahan untuk mencegah sasaran
perubahan. Dan yang kedua media respond adalah media komunikasi yang digunakan oleh
sasaran perubahan untuk menggulingkan tanggapan.

D. Dampak Perubahan Sosial dari Dakwah

Menurut Alvin Toffler abad yang kita masuki sekarang adalah abad perubahan manusia dari
gelombang pertama, kedua, menuju gelombang perubahan ketiga. pada masa peradapan ketiga
ini,, bentuk manifestasi yang paling jelas adalah perkembangan dalam sains dan teknologi,
revolusi komunikasi, revolusi informasi, dan revolusi sosial. Oleh karena itu dampak perubahan
sosial diantaranya adalah sebagai berikut :

a) Integrasi sosial

Dalam perubahan sosial di masyarakat, perlu diikuti adanya penyesuaian baik unsur masyarakat
maupun unsur baru. Hal demikian sering disebut sebagai integrasi sosial. Unsur yang saling
berbeda dapat saling menyesuaikan diri. Indonesia yang terdiri dari beranekaragam suku bangsa
dan budayanya, diharapkan semua unsur atau komponen bangsa dapat menyesuaikan diri. Oleh
karena itu akan terciptakan integrasi sosial atau integrasi nasional Indonesia.

b) Disintegrasi social

Disintegrasi sering diartikan sebagai proses terpecahnya suatu kesatuan menjadi bagian-bagian
kecil yang trpisah satu sama lain. Sedangkan disintegrasi sosial adalah proses terpecahnya suatu
kelompok sosial menjadi beberapa unit sosial yang terpisah satu sama lain. Proses ini terjadi
akibat hilangnya ikatan kolektif yang mempersatukan anggota kelompok satu sama lain.

Perubahan sosial sering ditandai dengan perubahan unsur kebudayaan, tanpa diimbangi
perubahan unsur kebudayaan yang lain yang saling terkait. Biasanya unsur yang cepat berubah
adalah kebudayaan kebendaan bila dibandingkan dengan kebudayaan rokhani.

Aktualisasi sistem dakwah disertai  dengan serangkaian masalah yang kompleks.

Pertama, ketika dakwah Islam diccanangkan dalam masyarakat yang belum Islam oesan Islam
oleh masyarakat setempat dipandang asing/pendatang. Penerimaan terhadap pesan dakwah
dibarengi dengan sikap kritis berupa penilaian : apakah Islam “sejalan dengan apa yang elah
dimiliki atau bahkan bertentangan secara diametral. Disini dakwah dihadapkan dengan pilihhan
yang kadangkala dapat mengaburkan pesan itu sendiri. Sinkritisme baik dalam bentuk lama
maupun yang baru menyangkut kebijaksanaan da’i dalam mengatasi pilihan ini.

Kedua, bahwa pemilikan Islam sebagai hasil kegiatan dakwah berjalan secara lambat atau secara
cepat. Ketika Islam mulai dipeluk dan kenyataan sosial baru menampakkan diri, penghayatan
terhadap aaran Islam oleh para pemelukmua mulai mendapat tantangan baruyaitu adanya
keterbatasan untuk menangkap dan kemampuan memberikan kerangka terhadap kenyataan baru
berdasarkan ajaran Islam dapat melahirkan sikap atau anggapan bahwa Islam tidak memiliki
relevansi dengan kenyataan. Disini dakwah Islam dihadapkan dengan kemampuan
menterjemahkan kembali ajaran Islam agar tetap memiliki kesinambungan dengan kenyataan
baru.

Ketiga, ketika perubaan sosio-kultural semakn kompleks menyebabkan masalah kemanusiaan


semakin meluas, dakwah Islam dihadapkan dengan keharusan memberikan jawaban yang elas
menyangkut kepentingan manusia dalam berbagai segi kehidupan. Penataan lembaga dakwah
dimulai kembali, perumusan pesan ditinjau kembali, penanganan masalah secara kongkrit harus
dikedepankan, secara keseluruhan sistem dakwah harus ditinjau kembali baik efektivitas,
efisiensi maupun jangkauan penanganan masalah yang dihadapi. Karena tanpaupaya yang
berkesinambungan dalam pemikiran sistem dakwah, Islam semakin tidak mnegakar dalam sistem
sosial-budaya.7

7
Lauer Robert H.. Perspektif tentang perubahan sosial. (Jakarta :2001, PT Asdi Mahasatya).
hlm. 16
BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Perubahan sosial dapa dikatakan sebagai suatu perubahan dari gejala-gejala sosial yang
ada di masyarakat, dimulai dari yang bersifat individual himgga yang lebih kompleks. Dakwah
sendiri bertujuan untuk membimbing atau menyeru masyarakat di tengah dinamika perubahan
sosial sehingga tidak ada satu sudut kehidupan yang lepas dari perhataian dakwah itu sendiri.

Dengan demikian dakwah akan senntiasa bergumul menjadi satu dengan realitas yang
baru. Selain pola dakwah untuk menghadapi perubahan sosial yang diartikan sebagai tablig tau
penyampaian untuk merealisasikan ajaran islam pada kehidupan sehari-hari. Sehingga
berdakwah pada persepsi penerima ajaran islam tentang apa yang selaras bertentangan dalam
hidup, menghadapi kenyataan yang ada dengan ajaran islam yang telah di peluk dan dakwah
islam dituntut untuk membrerikan jawaban yang jelas dan rinci dari segala sisi kehidupan
manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan. 2011. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana.

Lauer Robert H. 2001. Perspektif tentang perubahan sosial. Jakarta : PT Asdi Mahasatya.

Rakmat, Jalaludin. 1999. Rekayasa Sosial Revormasi, Revolusi, atau Manusia Besar. Bandung ;


Remaja Rosdakarya.

Saputra, Wahidin. 2011.  Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta; Rajagrafindo Persada.

https://media.neliti.com/media/publications/37174-ID-perubahan-sosial-keagamaan-di-
kecamatsan-pelayangan-kota-jambi.pdf

Anda mungkin juga menyukai