Sejarah berdirinya Desa Talle berawal dari suatu kerajaan kecil bernama
Bulu yang dipimpim seorang aru yang di beri gelar Arung pulu. Bahwa Arung
sebelum masuknya ajaran Agama Islam). Istri Arung Pulung bernama Beccung
Mita Essoyang nama dalam sejarah bahwa Mappasoko berasala dari Moncong
Loe Kabupaten Gowa, inilah yang dianggap sebagai pemimpin pertama Arung
pulu dan dimasa kepemimpinannya ajaran Islam mulai masuk ke wilayah Arung
pulu yang dibawah oleh sengkepu Dg pagella beliau juga berasal dari Gowa dan
beliau juga di gelar puatta Matintoe di Monro dan tidak lama kemudian beliau
nobatkan menjadi Arung Pulu yang II, dan dalam sejarah perintisan peradaban
sehngga nama beliau sangat dikenang sampai sekarang oleh pihak pemangku
adat tradisi. Setelah Arung Pulu kedua wafat beliau digantikan oleh Lario Dg
Maselle ( Sebelum zaman Kolonial) beberapa tahun kemudian Arung Pulu yang
ketiga ini wafat dan diganti oleh Kampilong Dg Mallureng (Zaman Kolonial)
1
Tim Penyusun, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Desa (LKPD), Desa Talle
Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, Tahun 2017.
53
54
beliau berasal dari keturunan Puatta Terasa Sinjai Barat yang memperistri Timang
Dg Talewa dan dinobatkan sebagai Arung pulu yang ke IV dan setelah beberapa
tahun kemudian beliau wafat dan kemudian digantikan oleh Petta Sau dan
dinobatkan sebagai Arung Pulu yang ke V dan pada saat kepemimpinan beliau
bagian Selatan sampai ke sungai dada dan bagian Barat sampai ke Kaleleng, dan
nama Talle mulai dikenal oleh kalangan masyarakat karena dijadikan pusat
Setelah beliau wafat digantikan oleh Petta Pakki yang mana pada waktu
Indonesia setelah Petta Pakki sebagi Arung Talle Wafat maka terpecahlah
diabadikan namanya dibagian Selatan bernama Desa Talle yang ber Ibukota
Lancibung Dusun Jekka dan dipimpim oleh Kepala Desa pertama dalam Sejarah
Desa Talle dan Kepemimpinan beliau mulai sejak Tahun 1961 s/d tahun 1976
pada saat itulah Desa Talle mulai memacu diri dalam Mengembangkan
digalakkan setiap saat dan Petta Beddang digantikan oleh Bapak H. Muh Yusuf
beliau dari sosok dari seorang TNI AD yang mana masa Kepemimipinana beliau
2
Tim Penyusun, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Desa (LKPD), Desa Talle
Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, Tahun 2017.
3
Tim Penyusun, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Desa (LKPD), Desa Talle
Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, Tahun 2017.
55
jalan baru dengan berasaskan kegotong royongan . dan salah satu keberhasilan
beliau tepatnya pada tanggal 6 Agustus 1987. Desa Talle telah mampu
diTingkat Propinsi dan Lomba Desa di Tingkat Nasional dan dari perjalanan
2. Keadaan Geografis
Desa Talle adalah merupakan Desa yang terletak ± 20 Km dari Ibu Kota
didaratan tinggi dengan ketinggian 275-650 m diatas permukaan air laut dengan
luas wilayah ± 2.298,50 Ha. Desa Talle terbagi atas 8 Dusun yaitu Dusun Jekka,
leppang, Dusun leppang, dan ada 2 Dusun persiapan yaitu Dusun Lempongcellae
dan Dususn Campaga yang mana pada tahun 2017 belum mendapatkan
3. Keadaan Demografis
pembangunan dilain pihak jumlah penduduk yang besar tanpa didukung dengan
Penduduk Desa Talle menurut data monografi per Desember tahun 2017
tercatat sebanyak 4.949 jiwa yang terdiri dari : Laki-laki 2.482 jiwa dan
peluang bagi warga untuk dapat terlibat mengontrol jalannya pemerintahan dan
melalui berbagai kewenangan yang diberikan pada desa. Desa yang dimaksud
5
Tim Penyusun, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Desa (LKPD), Desa Talle
Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, Tahun 2017.
57
bermakna dua, desa sebagai pemerintahan terkecil dan desa sebagai masyarat
warga. Jantung utama apakah arah pembangunan desa sesuai dengan tujuan
dikembangkan.6
Desa Talle adalah desa yang menghasilkan produk pertanian baik padi
maupun dari hasil perkebunan, tataguna tanah yang mayoritas lahan persawahan
sangat bagus untuk memacu produktivitas padi karena di tunjang lahan dan
pengairan yang mencukupi. Kegiatan pemerintahan desa berjalan dengan baik dan
pula, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan tokoh masyarakat, Imam Dusun,
6
Prasetyohadi, Dkk. Buku Panduan Pelaksanaan Undang-Undang Desa Berbasis Hak
(Cet. I; Jakarta: Lakpesdam PBNU & The Institute For Ecosoc Right dan The Norwegian Centre
for Human Rights (NCHR), 2016), h. 22.
Tim Penyusun, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Desa (LKPD), Desa Talle
7
selektif,
9
Kemeterian Keuangan, Himpunan Peraturan Mengenai Dana Desa (Jakarta: Direktorat
Jenderal Perrimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2017), h. 17-18.
59
dan tujuan,
masyarakat Desa,
pengelolaan pemerintahan desa itu terpacu pada visi-misi kepala desa untuk 6
musyawarah tingkat desa. Adapun visi Kepala Desa Talle yaitu “Menuju
masyarakat Desa Talle yang Lebih Maju, Mandiri, Aman, dan Sejahtera serta
program yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Desa Talle, sebagai berikut:
10
Penjelasan Pasal 24 Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa. Kementerian
Keuangan, Himpunan Peraturan Mengenai Dana Desa, h. 88-90.
60
terkendali.11
Adapun program yang akan di laksanakan oleh pemerintah desa ada empat
desa memberikan informasi anggaran kepada masyarakat desa dengan cara setiap
tahunnya membuat baliho di setiap titik strategis seperti di setiap daerah dusun
atau mesjid. 12
terkhususnya di Desa Talle yaitu mulai dari infrasturktur desa, pembagunan jalan
dan perbaikan lapangan. Dalam bentuk sosialisasi kepada masyarakat jika ada
11
Umar Said, Sekretaris Desa Talle, Wawancara, Desa Talle Kecamatan Sinjai Selatan,
Tanggal 2 Mei 2018.
12
Umar Said, Sekretaris Desa Talle, Wawancara, Desa Talle Kecamatan Sinjai Selatan,
Tanggal 2 Mei 2018.
61
Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah Badan
a. Penataan Desa;
b. Perencanaan Desa;
13
Umar Said, Sekretaris Desa Talle, Wawancara, Desa Talle Kecamatan Sinjai Selatan,
Tanggal 2 Mei 2018.
Endang Wijayanti, Dkk, Buku Saku Memahami Undang Undang Desa Tanya Jawab
14
Seputar Undang Undang Desa (Cet. I; Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Republik Indonesia, 2015), h. 18.
15
Kemeterian Keuangan, Himpunan Peraturan Mengenai Dana Desa, h. 33.
62
Pasal 55
Badan Permusyawaratan Desa mempunyai fungsi:
a. Membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan Desa bersama
Kepala Desa;
b. menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Desa; dan
c. melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa.
Pasal 56
1) Anggota Badan Permusyawaratan Desa merupakan wakil dari
penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah yang pengisiannya
dilakukan secara demokratis.
2) Masa keanggotaan Badan Permusyawaratan Desa selama 6 (enam)
tahun terhitung sejak tanggal pengucapan sumpah/janji.
3) Anggota Badan Permusyawaratan Desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dapat dipilih untuk masa keanggotaan paling banyak 3 (tiga)
kali secara berturut-turut atau tidak secara berturut-turut. 18
16
Endang Wijayanti, Dkk, Buku Saku Memahami Undang Undang Desa Tanya Jawab
Seputar Undang Undang Desa, h. 19-20.
17
Endang Wijayanti, Dkk, Buku Saku Memahami Undang Undang Desa Tanya Jawab
Seputar Undang Undang Desa, h. 21.
18
Kemeterian Keuangan, Himpunan Peraturan Mengenai Dana Desa, h. 34.
63
dapat diambil adalah eksistensi Desa Talle merupakan kesatuan wilayah hukum
Dengan adanya keselasan antara pemerintah desa dan BPD, tentu akan membawa
anggaran kepada masyarakat desa dengan cara melakukan yang pertama, yaitu
menyampaikan secara tertulis dalam hal ini melalui pemasangan pamflet atau
spanduk, kemudian dalam hal transparansi juga ini dapat lakukan dengan
pemerintahan desa di desa Talle Kecamatan Sinjai Selatan. Apa yang akan
menjadi hasil keputusan untuk di lakasakan sesuai hasil musyawarah. Bentuk dari
gotong royong. 21
masyarakat terkait program yang akan di jalankan, pemerintah desa sangat terbuka
19
Irwan Kareso, Tokoh Masyarakat Desa Talle, Wawancara, Desa Talle Kecamatan Sinjai
Selatan, Tanggal 8 Mei 2018.
20
Irwan Kareso, Tokoh Masyarakat Desa Talle, Wawancara, Desa Talle Kecamatan Sinjai
Selatan, Tanggal 8 Mei 2018.
21
Irwan Kareso, ookoh Masyarakat Desa Talle, Wawancara, Desa Talle Kecamatan Sinjai
Selatan, Tanggal 8 Mei 2018.
65
sangat terbuka dalam menerima kritik dan saran. Harapan dari pemerintah desa
pertimbangan bagi masyarakat karena tidak semudah dalam memilih kepala desa
(MTQ), Majelis Taklim, pembangunan jalan, kegiatan bidang pertanian, dan lain-
lain. 23
dikeluarkan oleh pemerintah desa dan melaksanakan apa yang telah disepakati
Irwan Kareso, Tokoh Masyarakat Desa Talle, Wawancara, Desa Talle Kecamatan Sinjai
22
oleh pemerintah desa sangat banyak mulai dari program mulai dari fisik maupun
non fisik, terutama dari infrastruktur seperti pembangunan jalan dusun, jalan tani
dan mengenai persoalan keagamaan. Namun ada saja kendala dihadapi dalam
belum faham akan konsep atau aturan yang sudah dibuat oleh Kementerian Desa
mufakat kemudian ada beberapa hal yang sudah disepakati bersama dan biasanya
bahwa yang akan dikerjakan dan biasanya akan dilakukan oleh pemerintah dengan
informasi yang sudah ada kemudian akan kerjakan secara gotong royong. 26
mesjid dan bisa juga di sampaikan dengan cara memasang baliho, program apa
yang akan diprogramkan di desa begitu juga dengan anggarannya jadi masyarakat
25
Sudirman, Kepala Dusun Pangisoreang Desa Talle, Wawancara, Desa Talle Kecamatan
Sinjai Selatan, Tanggal 3 Mei 2018.
26
Sudirman, Kepala Dusun Pangisoreang Desa Talle, Wawancara, Desa Talle Kecamatan
Sinjai Selatan, Tanggal 3 Mei 2018.
67
desa.27
Desa (BPD) ataupun ke aparat desa atau bahkan kepala desa dan masyarakat bisa
pemerintah tentunya dengan ada pemahaman, adanya komunikasi yang baik dari
pemerintah desa dengan masyarakat sehingga semua masalah mulai dari maslah
kecil sampai besar itu bisa ada solusinya sehingga bisa teratasi semua masalah
landasan terhadap hak dan kewajiban desa dan masyarakat desa, yaitu sebagai
berikut:
Pasal 67
1. Desa berhak:
a. Mengatur dan mengurus kepentingan masyaraka berdasarkan hak asal
usul, adat istiadat, dan nilai sosial budaya masyarakat Desa;
b. Menetapkan dan mengelola kelembagaan Desa; dan
c. Mendapatkan sumber pendapatan.
2. Desa berkewajiban:
a. Melindungi dan menjaga persatuan, kesatuan, serta kerukunan
masyarakat Desa dalam rangka kerukunan nasional dan keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia;
b. Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Desa;
c. Mengembangkan kehidupan demokrasi;
d. Mengembangkan pemberdayaan masyarakat Desa; dan
e. Memberikan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Desa.
Pasal 68
Sudirman, Kepala Dusun Pangisoreang Desa Talle, Wawancara, Desa Talle Kecamatan
27
beragam. Desa merupakan sebuah penggambaran dari sebuah bangsa dan konsep
penerapan yang tepat adalah pruralisme hukum dalam arti yang kuat (strong legal
pemerintahan desa, baik desa pada umumnya sesuai dengan ketentuan undang-
undang tentang desa, maupun desa adat yang mengatur kehidupan mereka
berdasarkan adat istiadat setempat sebagaimana diatur dalam Pasal 107 Undang-
28
Endang Wijayanti, Dkk, Buku Saku Memahami Undang Undang Desa Tanya Jawab
Seputar Undang Undang Desa, h. 40-41.
69
Undang No. 6 Tahun 2014 tentang desa, yang menjadikan desa sebagai tatanan
menegaskan bahwa pemilihan kepala desa secara langsung oleh warga desa yang
dimulai dari tahap pencalonan melalui penjaringan dan penyaringan calon kepala
desa oleh panitia pemilihan, berlanjut pada proses pemungutan suara, dan
Pasal 54 ayat (1) Undang-Undang No. 6 tahun 2014 tentang Desa yang
bersama dengan nilai komunal dan gotong royong dalam masyarakat adat.
29
Setyo Nugroho, Demokrasi dan Tata Pemerintahan dalam Konsep Desa dan
Kelurahan, Jurnal Cita Hukum. Vol. I, No. 2 Desember 2013, h. 258.
70
diimplementasikan dengan cara yang berbeda sesuai dengan kebiasaan hidup yang
berlaku di masyarakat. 30
seluruh umat Islam hanya memiliki satu tempat pertemuan. Maka beliau
membangun sebuah masjid yang diberi nama “Baitullah”. Di masjid ini, selain
30
Setyo Nugroho, Demokrasi dan Tata Pemerintahan dalam Konsep Desa dan
Kelurahan, Jurnal Cita Hukum. Vol. I, No. 2 Desember 2013, h. 258-259.
31
Setyo Nugroho, Demokrasi dan Tata Pemerintahan dalam Konsep Desa dan
Kelurahan, Jurnal Cita Hukum. Vol. I, No. 2 Desember 2013, h. 258-259.
71
pemerintahan.32
Terjemahnya:
Maka berkat rahmat dari Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah
lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras lagi dan berhati
kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu
maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila
kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah.
Seungguh Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.33
bersedia memberi maaf, karena boleh jadi ketika melakukan musyawarah terjadi
perbedaan pendapat, atau keluar dari pihak lain kalima atau pendapat yang
menyinggung, dan bila mampir ke hati, akan mengeruhkan pikiran bahkan boleh
32
Syamruddin Nasution, Sejarah Peradaban Islam (Cet. III: Pekanbaru: Yayasan Pusaka
Riau, 2013), h. 43-44.
33
Kementerian Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta: Sinergi Pustaka, 2012), h.
90.
34
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an (Vol.
II; Jakarta: Lentera Hati, 2001), h. 245.
72
barangkali dapat menjadi rujukan. Ayat ini menunjukan tiga sikap yang
diperintahkan oleh Allah swt kepada Nabi Muhammad saw dalam melakukan
musyawarah. Pertama, berlaku lemah lembut. Sikap ini penting, terutama bagi
seorang pemimpin. Sikap yang kasar dan mau menang sendiri bisa membuat mitra
yang diajak musyawarah tidak menaruh simpati dan melakukan aksi walk out.
terjadi argumentasi yang alot dan menegangkan. Keadaan ini bisa mengakibatkan
tersinggungnya satu pihak terhadap pihak lain. Hal ini harus dihadapi dengan
sikap dingin dan terbuka. Ketiga, hal yang perlu diperhatikan dari ayat tersebut
adalah hubungan vertikal dengan Allah swt. Musyawarh harus diiringi dengan
terbaik untuk semua. Barulah setelah dicapai kesepakatan, semua hasil tersebut
ada dua hal yang identik, sebagian lain memandangnya sebagai dua konsep yang
35
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an, h.
247.
36
Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Maudhu’I atas Pelbagai Persoalan Umat
(Cet. II; Bandung Mizan, 1996), h. 474-475.
73
berasal dari kata sya-wa-ra yang secara etimologis berarti mengeluarkan madu
dari sarang lebah. Sejalan dengan pengertian ini, kata syura’ atau dalam bahasa
diambil atau dikeluarkan dari yang lain (termasuk pendapat) untuk memperoleh
kebaikan. Hal ini samakna dengan pengertian dengan lebah yang mengeluarkan
madu yang berguna bagi manusia. Dengan demikian, keputusan yang diambil
berdasarkan syura merupakan sesuatu yang baik dan berguna bagi kepentingan
kehidupan manusia.37
satu pemerintahan atau negara, boleh saja musyawarah ini dilakukan dengan
Dalam lembaga ini boleh jadi para anggotanya melakukan musyawarah secara
berkala pada periode tertentu atau sesuai dengan permasalahan yang terjadi.
Keanggotaan lembaga ini juga bisa dibatasi jangka waktu tertentu yang disepakati
bersama. 38
pendapat tersebut lebih logis dan lebik dari mayoritas. Sebagai contoh Khalifah
Muhammad Iqbal, Fiqh Siyasah: Kontekstualisasi Doktrin Politik Islam (Cet. I; Jakarta
37
Abu Bakar pernah mengabaik suara mayoritas dalam masalah siakp terhadap para
pembangkang zakat. Sebagai besar sahabat senior yang dimotori Umar bin
Abu Bakar tetap Muslim dan tidak usah diperangi. Sementara sebagian kecil
kedua.pendapat ini akhirnya disetujui oleh forum dan Abu Bakar pun memerangi
mereka.
Sebagian besar sahabat yang dijurubicarai oleh Bilal ibn Rabah dan ‘Abd al-
sebagaian kecil sahabat berpendapat supaya tanah tersebut dibiarkan tetap pada
melalui adu argumentasi yang cukup menegangkan dan demokratis, Umar bin
esensi ajaran Islam yang wajib diterapkan dalam kehidupan sosial umat Islam.
Musyawarah dapat dilakukan dalam hal-hal apa saja asalakan tidak bertentangan
amanat oleh Allah swt, untuk memimpin rakyat, yang di akhirat kelak akan
39
Muhammad Iqbal, Fiqh Siyasah: Kontekstualisasi Doktrin Politik Islam, h. 219-220.
75
bebas dan berbuat dan memerintah apa saja kepada rakyatnya. Akan tetapi,
masyarakat.
Umat Islam harus patuh dan taat kepada pemerintah, Allah swt berfirman
masyarakat yang adil dan makmur, anggotanya tolong menolong, dan bantu
membantu, taat kepada Allah swt, Rasul, tunduk kepada ulil amri, menyelesaikan
tersebut juga memerintahkan kaum mukmin agar mentaati putusan hukum dari
tercantum dalam Al-Qur’an dan taatilah Rasulnyam yakni Muhammad saw, dalam
dna perkenankan jug perintah ulil amri, yakni yang berwenang menangani urusan-
40
Kementerian Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 144.
76
mukmin, dan selama perintahnya tidak bertentangan dengan perintah Allah dna
perintah Rasulnya.41
Pendapat ulama berbeda-beda pendapat tentang makna kata ulil amri, dari
segi bahasa uli adalah bentuk jamak dari waliy yang berarti pemilik atau yang
mengurus dan menguasai. Bentuk jamak dari kata tersebut menunjukkan bahwa
mereka itu banyak, sedangkan kata al-amr adalah perintah atau urusan. Dengan
demikian, ulil amri adalah orang-orang yang berwenang mengurus urusan kaum
adalah penguasa atau pemerintah. Ada yang berpendapat juga mereka adalah
ulama. Dan ada juga yang mengatakan bahwa mereka adalah yang mewakili
pemerintah, yaitu
41
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an, h.
459.
42
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an, h.
461.
77
صلَّى اللّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم َي ُق ْو ُل ىِف َبْيىِت ه َذا اللَّ ُه َّم َم ْن ِ ِ
َ ت م ْن َر ُس ْول اللّه
ِ عن عائِ َشةَ مَسِ ع
ُ ْ َ َْ
َو َم ْن َوىِل َ ِم ْن اَْم ِر اَُّمىِت َشْيئًا َفَرفَ َق هِبِ ْم.َوىِل َ ِم ْن اَْم ِر اَُّمىِت َشْيئًا فَ َش َّق َعلَْي ِه ْم فَا ْش ُق ُق َعلَْي ِه
فَ ْارفُ ْق بِه
Artinya:
Dari ‘Aisyah r.a katanya: “Aku mendengar Rasulullah saw mendo’a di
rumahku, katanya: “Wahai Allah! Siapa yang menjabat suatu jabatan
dalam pemerintahan umatku, lalu dia mempersulit urusan mereka, maka
persulit pulalah dia, dan siapa yang menjabat suatu jabatan dalam
pemerintahan umatku, lalu dia berusaha menolong mereka, maka tolong
pulalah dia!”. 44
Kandungan hadits tersebut berisi ancaman yang sangat kerap terhadap para
suato persoalan. Rasulullah saw telah mendoakan agar Allah swt mempersulit
Al Imam Muslim, Terjemahan Shahih Muslim Jilid 1,2,3, dan 4. Penerjemah Ma’Mur
43
Daud, h. 217.
78
semudah mungkin agar aktifitas kerja berjalan baik. Wajib atas setiap pemimpin
untuk menggunakan yang terbaik dan memilih yang terbagus sesuai dengan
kadarnya.45
kepada peneliti, jika terdapat ada masyarakat ingin mengadakan sebuah urusan
administrasi maka dilayani dengan segera oleh aparat pemerintah desa Talle.
Kemudian dalam hal pengambilan kebijakan yang akan ditetapkan oleh Kepala
tersebut bukan saja untuk mengadakan rapat namun ada tujuan lain yaitu menjalin
45
Abdullah bin Abdurrahman Al Bassam, Taudhih Al Ahkam min Bulugh Al Maram, Terj.
Thahirin Suparta, Dkk, Syarah Bulughul Maram (Jakarta: Pustaka Azzam 2007), h. 503