NIM : 4415120305
MK : Filsafat Sejarah
___________________________________________________________
Tutty Alawiyah:
1
“Wikipedia - Tuty Alawiyah” <http://id.wikipedia.org/wiki/Tuty_Alawiyah>, diakses 1 Juni
2014, pukul 19.30 WIB.
yang berjasa besar dalam pengembangan pendidikan dan dakwah Islam
melalui pendirian perguruan Asy-Syafi’iyah di Jakarta. Dan bisa dibilang
kegiatan-kegiatan yang dilakukan KH Abdullah Syafi’ie ini terwariskan
pada anaknya, yakni Tutty Alawiyah. Di samping itu, memang landasan
keagamaan Islamlah salah satunya yang merupakan fondasi pemikiran
Tutty Alawiyah dalam menjalani setiap kegiatannya.
Kegiatan lainnya dari Tutty Alawiyah yakni pada tahun 1963 ia mulai
memperkenalkan seni qasidah di TVRI. Salah satunya adalah dengan
menampilkan pelajar-pelajar menyanyikan koor lagu-lagu As-Syafi’iyah
yang ia ciptakan sendiri. Lagu-lagu ciptaannya direkam ke kaset atas
bantuan seorang qori (pelantun Al-Quran laki-laki), almarhum H.
Muhammadong. Sedangkan kaset ceramah direkam di Radio As-
Syafi’iyah. Sebuah radio yang kemudian dirintisnya tahun 1967. Radio ini
menyajikan program “Santapan Rohani Pagi”, “Berita Pagi”, “Dunia
Selintas Kilas”, “Renungan Malam”, “Varia As-Syafi’iyah”, “Pilihan
Pendengar”. Di Bulan Ramadhan dibuat program khusus bernama
“Renungan Sahur” yang dibawakan oleh Tutty selama 17 tahun sejak
tahun 1968-1985.
2
“Ensiklonesia - Ensiklopedi Tokoh Indonesia”,
<http://www.tokohindonesia.com/tokoh/article/282-ensiklopedi/2032-tutty-alawiyah>,
diakses 30 April 2014, pukul 19.25 WIB.
3
Istilah untuk pendakwah / penceramah perempuan (dalam bahasa Arab).
masyarakat dapat disetarakan dengan peranan laki-laki. Kemampuan
intelektualnya dan banyaknya jam terbang menjadi pembicara dan
penceramah di berbagai kota di lima benua, hanyalah sedikit bukti bahwa
perempuan memiliki kesempatan dan hak yang sama dengan laki-laki
dalam berkarya di berbagai sektor bagi bangsa ini.
5
“Tuti Alawiyah, Perempuan Harus Mampu Beri Semangat Baru”
<http://berita.plasa.msn.com/nasional/republika/tuti-alawiyah-perempuan-harus-mampu-
beri-semangat-baru>, diakses 27 Mei 2014, pukul 22.23 WIB.
6
“Hj Tutty Alawiyah AS, Usia Bukan Halangan Dakwah”
<http://www.republika.co.id/berita/senggang/sosok/14/01/06/myz6z3-hj-tutty-alawiyah-as-
usia-bukan-halangan-dakwah>, diakses 31 Mei 2014, pukul 23.50 WIB.
Allah di tengah masyarakat Islam yang semakin haus nilai-nilai spiritual
seperti saat ini.”7 Ia pun berharap, dengan semakin tersebarnya majelis
taklim di seluruh pelosok daerah maka syiar Islam yang rahmatan lil
alamin (rahmat bagi seluruh alam) akan terus terjaga.
10
ibid.
banyak tampil dalam berbagai persaingan dan terus bergerak menuju ke
arah kemajuan dalam berbagai sektor kehidupan sehingga peranan
perempuan Indonesia tidak dipandang sebelah mata.
Sebagai penutup, beberapa teladan yang bisa kita tiru dari gagasan
dan tindakan Tutty Alawiyah tersebut, yaitu hendaknya kita dapat secara
sungguh-sungguh dalam mencari ilmu pengetahuan, kemudian
berkontribusi dalam perkembangan pendidikan dengan mendidik dan
memberikan sebagian ilmu pengetahuan yang telah kita peroleh, karena
proses mendidik dan berbagi tersebut tidak akan mengurangi ilmu
pengetahuan yang telah kita peroleh, malah justru makin memperkuat
serta memperluas khazanahnya. Selain itu, semoga dalam kehidupan ini,
kita bisa menjadi pribadi yang mampu memberikan manfaat dan inspirasi
yang konstruktif bagi banyak orang di sekitar kita. Di sini, bolehlah kiranya
saya mengutip penggalan hadits Nabi Muhammad SAW yang
mengatakan bahwa sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang
memberikan manfaat bagi orang lain.
________________
Daftar Referensi
“Aksi Dukungan pada Tutty Alawiyah Berlanjut”
<http://www.tempo.co/read/news/2002/08/14/05726713/Aksi-
Dukungan-pada-Tutty-Alawiyah-Berlanjut>, diakses 1 Juni 2014,
pukul 10.33 WIB.