Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Melalui bekerja, karyawan menghasilkan sesuatu yang disebut kinerja

keseluruhan. Kinerja keseluruhan umum adalah hasil akhir dari pekerjaan

seorang pekerja selama periode waktu tertentu dibandingkan dengan

berbagai kemungkinan, misalnya standar, sasaran/sasaran atau kriteria

yang telah ditentukan dan disepakati bersama. kinerja khas adalah hasil

lukisan yang dapat dilakukan oleh seseorang atau organisasi melalui laki-

laki dan perempuan dalam suatu organisasi sesuai dengan pemerintah

dan tanggung jawab masing-masing dengan maksud untuk secara hukum

dapat mencapai tujuan perusahaan yang bersangkutan tanpa keluar

melanggar peraturan. . peraturan dan sesuai dengan pedoman dan etika.

Kesuksesan adalah hasil akhir dari sebuah lukisan yang diselesaikan

dengan menggunakan seseorang yang melukiskan kewajiban yang

diberikan secara khusus atas dasar kemampuan, kesenangan dan

ketulusan, serta waktu. Kinerja keseluruhan yang biasa ini merupakan

kombinasi dari 3 faktor penting, terutama potensi dan hobi orang,

kemampuan dan daya tarik pernyataan proyek yang didelegasikan, serta

peran dan tahap motivasi karyawan (Muis et al., 2018).

1
2

Selanjutnya, kinerja keseluruhan universal dibandingkan dengan

mengecat satu karyawan. Siapa yang akan memberikan kinerja yang

sesuai, detail yang paling dominan adalah pemandu manusia, meskipun

rencana telah disusun dengan benar dan baik, namun jika manusia atau

staf yang mengganggu mereka tidak bersertifikat dan tidak memiliki

semangat yang berlebihan, maka rencana yang telah disusun menjadi sia-

sia. Ariant, (2018). Pemenuhan keinginan perusahaan sangat bergantung

pada kedudukan manajer, manajer harus dapat mengarahkan dengan

baik agar para personel dapat melaksanakan perintahnya dengan senang

hati dan tanpa paksaan. Pemimpin juga harus mampu mengarahkan

bawahannya untuk bekerja sama mencapai tujuan organisasi.

Manajemen merupakan faktor penting yang menentukan keseluruhan

kinerja keseluruhan karyawan dan potensi perusahaan untuk berkembang

dalam lingkungan yang berubah. kontrol yang kokoh perlu memandu

upaya semua personel untuk mencapai tujuan perusahaan. tanpa

manajemen, hubungan antara tujuan rekan atau wanita dan impian agensi

tidak akan sepihak. Situasi ini akan mengarah pada skenario di mana

seorang pekerja hanya bekerja untuk mencapai tujuan pribadinya,

meskipun seluruh organisasi menjadi tidak efisien dalam mencapai satu

keinginan. kontrol adalah keterampilan terdepan, yang bergantung pada

berbagai faktor, baik dari dalam maupun dari luar, Jufrizen, (2017).

demikian pula, kepemimpinan adalah bagian yang membentuk orang yang

berbeda dan membiarkan mereka melukis impian yang diharapkan dan


3

mencapainya dengan antusias ketika datang ke pencapaian organisasi

dalam mencapai keinginan, yang pada dasarnya didorong melalui

manajemen dan kinerja keseluruhan karyawan yang berlebihan

pelaksanaan tugas mereka sebagai keseluruhan (Arianty, 2018).

Setiap kepala suku memiliki pribadi dan karakter laki-laki atau

perempuan hal ini didorong dengan menggunakan unsur-unsur yang

dapat disubordinasikan untuk memasok dan membentuk lingkungan di

mana pemimpin tumbuh dan berkembang. karakter luar biasa tersebut

mendorong penggunaan gaya manajemen yang berbeda yang dilakukan

dengan bantuan masing-masing pemimpin. pola kepemimpinan adalah

norma perilaku yang digunakan oleh seseorang sementara pria atau

wanita itu berusaha untuk mempengaruhi perilaku orang lain menurut cara

dia melihatnya. Gaya manajemen yang dipekerjakan oleh penyelia

melakukan fungsi penting dalam mengembangkan lingkungan kerja di

mana hubungan antara atasan dan bawahan sebagian besar ditentukan

oleh penggunaan gaya kepemimpinan yang digunakan. Teori kontrol yang

memikat peneliti untuk pengetahuan teknologi perilaku adalah manajemen

transformasional dan transaksional. setiap jenis gaya manajemen

dijelaskan dalam frase komponen perilaku yang digunakan untuk

membujuk kekasih.

Manajemen transformasional adalah suatu sistem yang dengannya

manusia berinteraksi dengan orang lain dan menciptakan hubungan yang

membangun motivasi dan moral pada pemimpin dan penggemar. Untuk


4

menjernihkan kompleksitas yang terkait dengan aspek peningkatan moral

Northhouse, (2021) manajemen Transformasi alami. Rivai dalam Muis et

al., (2018) Kepemimpinan transformasional adalah semacam manajemen

yang memandu atau memotivasi penggemar di sepanjang jalan untuk

mencapai tujuan dengan menggunakan peran yang memperjelas dan

persyaratan yang sulit. Tipe pemimpin ini memberi pria atau wanita minat

dan rangsangan intelektual dan memiliki karisma. Kepala transformatif

mendengarkan keprihatinan dan permintaan fanatik pribadi untuk

pembangunan; berbagi pengetahuan kekasih tentang masalah dengan

membantu mereka melihat masalah dengan cara baru; dan mereka

mampu menggairahkan, menggairahkan, dan mendorong penggemar

untuk menuju serta mencapai tujuan institusi.

Thomas dan Velthouse dalam Muis et al., (2018) Manajemen

transaksional dapat disebut kepemimpinan yang menawarkan motivasi

kepada karyawan dan imbalan yang mereka dapatkan jika keinginan yang

ditetapkan terpenuhi agar karyawan termotivasi untuk bekerja lebih baik.

Kepemimpinan transaksional adalah kepemimpinan yang memotivasi

bawahan melalui menarik bagi pengejaran mereka sendiri. perilaku

manajemen berspesialisasi dalam melakukan hasil dan anggota keluarga

karyawan yang sesuai sebagai imbalan atas imbalan yang disukai.

Manajemen transaksional mendorong para pemimpin untuk

mengembangkan gaya dan perilaku mereka untuk mengenali harapan

para pengikut.
5

Ukuran yang ada dalam manajemen transaksional dan

transformasional adalah dimensi yang sangat vital bagi seorang pelopor

untuk melakukan, yaitu, harus ada pertukaran yang fantastis antara

pemimpin dan bawahan, dan harus ada motivasi, suasana kerahasiaan,

dan saran yang dibuat oleh pemimpin untuk lebih jauh. merangsang

ditambah kinerja keseluruhan dalam kewajiban mereka. Bawahan tanpa

pertukaran yang bermanfaat, tentu saja seorang pekerja tidak akan rela

melakukan suatu pekerjaan, sehingga tanpa keterkaitan motivasi dan

inovasi yang muncul dari inspirasi dan karisma seorang pemimpin,

tentunya pertukaran yang bermanfaat ini tidak akan bertahan lama.

Uraian ini menunjukkan bahwa gabungan kepemimpinan

transformasional dan transaksional akan berdampak sangat baik terhadap

efektifitas manajemen tersebut. Anda dapat menjalankan kewajiban Anda

lebih optimal melebihi harapan para pemimpin Anda karena pengalaman

keajaiban dan kepatuhan yang muncul dari aura kerahasiaan seorang

pemimpin dalam manajemen transformasional. Munculnya motivasi dan

inovasi yang tinggi dalam bekerja akan berpengaruh terhadap kinerja

pegawai.

Gaya kepemimpinan transformatif dan gaya hidup kepemimpinan

transaksional dirancang untuk mengarahkan motivasi lukisan dan inovasi

kerja dengan cara yang dapat mengarah pada efektivitas kinerja karyawan

secara keseluruhan. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Gaya


6

Manajemen Transformasi dan Gaya Manajemen Transaksi Terhadap

Pengembangan Motivasi Lukisan dan Inovasi Lukisan Pegawai di

Lingkungan Lukisan Bupati Kabupaten Enrekang”.

B. Komponen Masalah

Berdasarkan sejarah di atas, unsur-unsur persoalan dalam uji ilmiah ini

berikut:

1. Apa memang corak pembawaan transformatif dan berefek pada

motivasi hasil kerja pegawai di lingkungan kerja Bupati di Kabupaten

Enrekang?

2. Apa memang corak pembawaan transformasional berefek terhadap

inovasi tugas aparatur di lingkungan Kantor Bupati Enrekang?

3. Apa memang corak pembawaan transaksional berefek pada insentif

pegawai di lingkungan kerja Bupati Kabupaten Enrekang?

4. Apa memang corak pembawaan transaksional berpengaruh

terhadap inovasi lukisan staf kantor di Kantor Bupati Enrekang?

C. Tujuan Studi

Berdasarkan sejarah dan metode kerumitan sebelumnya, akhir dari

penelitian ilmiah ini:

1. Menemukan bukti efek corak manajemen transformasional pada

motivasi pegawai di lingkungan kantor Bupati Kabupaten Enrekang.

2. Menemukan bukti pengaruh gaya kepemimpinan transformasional

pada inovasi lukisan pegawai di lingkungan kerja Bupati Kabupaten

Enrekang.
7

3. Menemukan bukti pengaruh gaya manajemen transaksional

terhadap motivasi pegawai di lingkungan kantor Bupati Kabupaten

Enrekang.

4. Menemukan bukti pengaruh gaya kepemimpinan transaksional

terhadap inovasi kerja aparatur di lingkungan kerja Bupati

Kabupaten Enrekang.

D. Mempelajari Keunggulan

Manfaat studi yang diprediksi dan dapat ditemukan dari hasil tes ini

terdiri:

1. Terarah Pustaka

Terarah Pustaka, penelitian ini berguna efek melatih,

meningkatkan, dan menumbuhkan kekuatan memikirkan pada klinis,

tersusun berarah, serta teknik peneliti untuk mendirikan tema baru yang

memperkaya tubuh kelilmuan.

2. Terarah Mudah

Dalam pelaksanaannya, hasil investigasi ini diharapkan dapat

memberikan informasi kepada kelompok-kelompok terkait dan

masyarakat, khususnya di mana investigasi ini berlangsung, sehingga

dapat dipertahankan untuk memenuhi tanggung jawabnya.

Anda mungkin juga menyukai