PENDAHULUAN
persaingan yang sedemikian ketat. Berbagai jenis usaha mulai dari yang
faktor-faktor produksi yang terdiri dari faktor sumber daya alam yang berupa
bahan baku , sumber daya manusia yang berupa tenaga kerja, modal dan
keahlian yang ada didalamnya dengan baik sangat diperlukan agar perusahaan
didukung oleh perusahaan agar karyawan dapat termotivasi untuk bekerja baik
dan merasa puas atas hasil kerjanya. Pekerjaan merupakan lebih dari sekedar
yang acap kali kurang ideal, dll (Robbins and Judge 2008:102). Sehingga
1
Salah satu faktor penting dalam mengatur dan mengembangkan SDM yang
tingkah laku, pola hidup bagi bawahannya. Pemimpin harus mampu menjadi
panutan, tempat bertanya, bahkan tempat untuk mengeluh baik suka maupun
duka bagi karyawannya. Pada titik inilah pemimpin mendapat nilai utama,
skala prioritas, jalan bagi karyawannya dalam dan untuk bekerja. Seorang
Selain peran kepemimpinan, faktor disiplin kerja juga memiliki andil besar
kaitan yang sangat erat dengan prilaku karyawan di perusahaan. Tujuan utama
disiplin kerja pada dasarnya adalah untuk mengatur prilaku karyawan agar
2
perusahaan. Bisa dikatakan jika seorang karyawan memiliki disiplin kerja
yang tinggi, biasanya karyawan tersebut akan memiliki semangat kerja yang
tinggi pula.
2005:52). Disini setiap aktivitas para karyawan sangat terlihat dari bagaimana
semangat kerja yang mereka miliki. Jika karyawan memiliki semangat kerja
yang tinggi maka hasil kerja (dalam hal ini pelayanan terhadap pengunjung)
akan mencerminkan hasil yang baik. Selain itu pemimpin seharusnya mampu
Sedangkan dari segi kedisiplin kerjaan salah satu cara mengetahui apakah
karyawan itu disiplin kerja biasanya tampak dari jumlah absensi karyawan
tergolong karyawan yang disiplin kerja. Selain itu tingkat kehadiran yang
3
1.2 Rumusan Masalah
LPD Kesiman?
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
diantaranya :
1. Cara Berkomunikasi.
2. Pemberian Motivasi
5
3. Kemampuan Memimpin
menyenangkan.
4. Pengambilan Keputusan
yang harus dipenuhi. Dengan kata lain disiplin kerja karyawan adalah suatu
sukarela bekerja secara koperatif dengan para karyawan yang lain serta
6
2. Penggunaan waktu secara efektif
4. Tingkat absensi
kerja yang rendah dapat dilihat apabila Pegawai nampak tidak puas, lekas
marah tidak suka membantu, gelisah dan pesimis terhadap tugas dan
1. Absensi
2. Kerjasama
7
menyumbangkan tenaganya secara sukarela dan sadar untuk membantu
3. Kepuasan
Kepuasan yang dimaksud disini adalah suatu sikap para Pegawai yang
2.1.4 Hipotesis
2. Ada pengaruh positif dan signifikan antara disiplin kerja secara parsial
8
BAB III
METODE PENELITIAN
3.5 Sampel
9
4. Uji korelasi berganda
5. Uji determinasi
6. Uji T Test
7. Uji F Test
10
DAFTAR PUSTAKA
Flippo, Edwin. B., 2002, Manajemen Personalia, Jilid 2, Edisi Keenam, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
11
Simamora, Henry, 2004, Manajemen Sumber Daya manusia, Edisi III, STIE
YKPN, Yogyakarta.
Sondang SP, 2000. Sistem Informasi Untuk Pengambilan Keputusan, CV. Haji
Mas Agung, Jakarta.
Sudjana, 2003, Statistik Untuk Ekonomi dan Niaga, Penerbit Tarsito, Bandung.
Uchjana Onong, Effendy, 2003, Human Relation dan Public Relation. Penerbit
Alumni, Bandung
Umar, H. 2001. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi, Penerbit PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
12