Anda di halaman 1dari 15

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Sebagaimana  kita ketahui kebutuhan akan kesehatan merupakan prioritas utama masyarakat
dari kalangan mana pun mulai dari mahasiswa sampai pelajar bahkan para pegawai dan pekerja
lainya, pria maupun  wanita. Hal ini disebabkan oleh tingkat kesadaran masyarakat akan
kesehatan sudah mulai meningkat dibandingkan yang dulu-dulu. Cara berpikir masyarakat
Indonesia,  Aceh khususnya sudah banyak yang berpikir layaknya manusia modern. Ini ditandai
dengan tingginya tingkat kesadaran akan kesehatan dan untuk memenuhi kebutuhan akan
kesehatan tidak lagi dengan cara mengobati, namun lebih banyak ke hal pencegahan dan
penjagaan terhadap kesehatan, karena mencegah lebih baik dari pada mengobati.

Sehubungan dengan ini pula kesehatan tidak hanya di dapat dari rumah sakit atau dokter-
dokter tapi juga dapat diperoleh dari tempat hiburan, contohnya sarana hiburan yang juga sarana
untuk berolahraga. Dalam hal ini untuk memenuhi kebutuhannya akan kesehatan masyarakat
juga dapat saling berinteraksi dan berkumpul dengan teman misalnya dan lainnya. Sehingga
masyarakat selain mendapat kan kesehatan juga mendapatkan banyak hal positif lainnya seperti
hiburan, berkumpul dengan teman ataupun keluarga atau bahkan dapat mendapatka info-info
terbaru dari fasilitas internet yang tersedia.

Berkenaan akan hal ini, usaha penyewaan lapangan futsal dan cafe merupakan sebuah usaha
yang tepat untuk dijalankan dan di kembangkan. Cafe yang bertempat tepat di sebelah lapangan
futsal akan mempermudah para konsumen untuk beristirahat. Para konsumen yang hanya
menikmati cafe juga akan terfasilitasi oleh WIFI gratis dan hiburan dari fasilitas karaoke. Jadi
dapat dikatakan usaha ini menjadi multi guna atau ALL IN ONE.

1
1.2  Perumusan Masalah

Dari uraian di atas akan timbul masalah yang di rumuskan sebagai berikut :

            Apakah usaha penyewaan lapangan futsal dan cafe layak untuk di jalankan dan
dikembangkan ?

1.3  Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari masalah ini adalah sebagai berikut :

            Untuk mengetahui  usaha penyewaan lapangan futsal dan cafe layak untuk di jalankan
dan dikembangkan  atau tidak.

1.4 Visi dan Misi


Visi :
Membuat usaha yang menyediakan kebutuhan konsumen, berkenaan dengan
kebutuhan akan kesehatan khususnya dalam bidang olahraga.
Misi :
1. Menyediakan fasilitas yang menjamin kualitas dengan memperhatikan
kenyamanan, serta keamanan konsumen dalam berolahraga.
2. Menciptakan usaha yang memberikan hiburan terhadap konsumen dalam
menghilangkan rasa penat dalam bekerja sehari-hari serta dapat menambah rasa
persaudaraan antara sesama.
3. Menciptakan usaha yang dapat meningkatkan kemampuan ekonomi bagi pemilik,
karyawan hingga rekan kerja.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN

Lapangan futsal mulai menjamur di kota-kota besar Indonesia. Selain berpotensi


menjaring bakat baru, juga menjadi lahan bisnis yang cukup menjanjikan. Istilah futsal diambil
dari bahasa Spanyol dan Portugis, kata “FUTbol atau FUTebol” yang berarti “sepak bola”; dan
dari bahasa Perancis atau Spanyol, kata “SALon atau SALa” yang artinya “dalam ruangan”. Jadi
futsal sama dengan sepak bola dalam ruangan.Permainan ini berasal dari Montevideo, Uruguay.
Waktu itu, sekitar tahun 1930, Juan Carlos Ceriani menyelenggarakan kompetisi sepak bola
untuk kalangan remaja. Hanya saja jumlahnya terbatas, masing-masing tim terdiri dari 5 pemain
(termasuk penjaga gawang). Tempatnya pun di lapangan basket yang beralaskan partikel kayu,
bukan rumput seperti sepakbola pada umumnya. Dari sinilah, futsal terus menggelinding dengan
cepat ke berbagai negara. Brasil merupakan satu-satunya negara yang paling banyak
memenangkan kejuaraan futsal. Sepanjang 1965-1979, dari tujuh kali kejuaraan, Brasil enam kali
menyabet South American Cup. Tidak hanya itu, tahun 1980 dan 1984 mereka juga menggondol
Pan American Cup. Masih belum puas juga, Brasil menjuarai Futsal World Champion (FWC)
tahun 1982, 1985, 1989 dan 1992. Tapi baru pada 1989, futsalmenjadi agenda FIFA dan rutin
dilaksanakan tiap 4 tahun sekali. Terakhir, FWC diadakan di Taipei tahun 2004. Saat itu, Brasil
harus merelakan piala direnggut oleh Spanyol. “Futsal sendiri masuk ke Indonesia sejak 2002.
Kala itu, menggandeng McDonald’s sebagai sponsor. Hanya dalam hitungan bulan, tepatnya
Oktober 2002, Indonesia dipilih menjadi tuan rumah kejuaran futsal tingkat ASEAN. Di tingkat
internasional, timnas futsal Indonesia mulai ikut kejuaraan Asia di Makau dan babak pra-
kualifikasi FWC 2004 di Taipei. Sedang di Olimpiade di Athena lalu, futsal masih menjadi
pertandingan exhibition. Di beberapa negara Asia, termasuk Indonesia, mini soccer atau sepak
bola di lapangan berukuran kecil pun sering disebut futsal. Sebagian besar lapangan futsal di
negeri kita pun menggunakan rumput sintetis (artificial grass). Padahal, menurut aturan FIFA,
lapangan futsal seharusnya beralaskan karpet, karet atau partikel kayu. Itu sebabnya, BFN
memakai karpet untuk penyelenggaraan liga. Perbedaan lainnya terletak pada ukuran lapangan.
Panjang lapangan futsal nasional berkisar antara 25m-42m dan lebarnya 15m-25m; sementara
untuk pertandingan internasional panjangnya 38m-42m dengan lebar 18m-22m. Di beberapa

3
futsal center, ukuran lapangannya cuma disesuaikan dengan luas lahan yang ada. Futsal pun
menggunakan bola, sepatu, dan peraturan yang berbeda dengan sepak bola. Tapi gaya bermain
futsal sering masih mengikuti gaya sepak bola pada umumnya. Akibatnya, pelanggaran seperti
tackle atau body charge acap ditemukan. Mungkin, penggunaan rumput sintetis ini ditujukan
untuk mengakomodasi gaya sepak bola konvensional yang dianut para pemain futsal kita.
Pertumbuhan bisnis futsal di Indonesia sangat signifikan, kalau boleh dibilang ruarr
biasa. Bukan cuma di Jakarta. Di Surabaya, Bandung, Yogyakarta, Medan, Palembang,
Makassar, dan kota-kota besar lain, lapangan futsal bermekaran laksana puspa di musim semi.
Futsal menjadi jawaban atas sempitnya lahan bermain di daerah perkotaan. Saat ini, banyak
lahan kosong dan lapangan olahraga lain yang berubah wajah menjadi lapangan futsal. Lapangan
itu tidak hanya dimiliki oleh Pemda melalui gedung-gedung olahraga (GOR), tapi makin hari
makin banyak pula pengusaha yang mencoba terjun ke bisnis ini. Gurihnya bisnis futsal juga
dirasakan oleh PT Premium Interindo (PI), penyedia perlengkapan futsal. Ordernya datang dari
Jakarta, Palembang dan juga Makassar. Menurut Tony S. Tanuwidjojo, Business Unit Manager
PI, investasi untuk satu lapangan futsal dengan kualitas material dari Eropa sekitar Rp 250 juta.
Angka ini belum termasuk biaya untuk konstruksi dan fasilitas pendukung seperti kafe,shower,
toilet dan locker.Kualitas lapangan sangat ditentukan oleh jenis rumput sintetisnya. Rumput
sintetis menyedot biaya sebesar 70%, kemudian 20% untuk tali dan gawang serta 10% untuk
biaya pemasangan dan lainnya. Merek rumput sintetis seperti Domo dari Belgia dan Fieldturf
dari Perancis bisa awet hingga 5 tahun lebih untuk penggunaan lapangan yang rutin. Rupanya
bukan cuma produk elektronik dan motor yang diserbu oleh produk China. Rumput sintetis pun
ikut diinvasi. Parksform adalah salah satu merek asal China yang cukup banyak digunakan.
Perbedaan produk Eropa dengan China terletak pada kualitas yarn (benang) dan UV Stabilizer-
nya. Tony berpendapat, produk China hanya mampu bertahan sekitar 2-3 tahun. Menyadari
persaingan bisnis sangat ketat, selain menjadi showroom perlengkapan futsal, PI juga
menawarkan servis tambahan berupa pemasangan dan konsultasi sebagai added value. Klien
yang ingin berinvestasi di bisnis indoor soccer akan diberikan konsultasi. Mulai dari persiapan
konstruksi, pemasangan jaring, rumput sintetis, pemeliharaaan sampai memperkenalkan mereka
ke Coaching Clinic untuk pembukaan kelas pelatihan. “Dasar-dasar manajemen untuk bisnis ini
juga kami konsultasikan, sehingga klien yang mulanya belum ada gambaran, akan mendapatkan
proyeksi income dan ROI (return on investment) yang lebih jelas. Semuanya kami buat dalam

4
simulasi komputer,“ papar Tony bersemangat. Biaya lain seperti jaring lapangan (netting)
berkisar Rp 20-25 juta, sedang sepasang gawang harganya Rp 3 juta. Jadi total investasi untuk
sebuah lapangan diperkirakan sekitar Rp500 juta. Beberapa pengusaha di bisnis ini tidak
bersedia menyebutkan total nilai investasinya. Tapi mereka tidak menolak ketika disodorkan
angka 1,5-2 miliar untuk membangun sebuah futsal center dengan kapasitas tiga lapangan.
Menurut Ardy, setiap futsalcenter sebaiknya memiliki minimal tiga lapangan agar lebih optimal.
“Untuk tiga lapangan saja,baru bisa break even point setelah dua tahun lebih,”.

2.3. LAYOUT

Lapangan futsal, yang akan saya buka tepatnya berada di jalan seminyak dengan jumlah
lapangan sebanyak 3 buah lapangan.
Lapangan tersebut akan didesain dengan fasilitas yang mengagumkan yang memiliki
kenyamanan dan keamanan dengan standar internasional. Terdapat sebuah kafe mini yang
senantiasa menyajikan makanan dan minuman yang fresh.

 Adapun sketsa lapangan futsal ini :

5

6
7
8
BAB III
ANALISA ASPEK-ASPEK
KELAYAKAN BISNIS FUTSAL

3.1. ASPEK HUKUM

Bentuk pelaksanaan bisnis ini adalah merupakan badan usaha perseorangan karena resiko
dari usaha ini relative kecil dan modal investasinya juga mampu 100% dari perseorangan.
Legalitas dalam bisnis merupakan hal yang sangat riskan. Dalam urusan legalitas lapangan
nakama futsal zone tidak mendapatkan masalah karena nakama futsal zone akan dibangun di
jalan raya antara dua kecamatan dan waktu usaha pun tidak akan mengganggu aktivitas warga
sekitar karena waktu usaha kami di mulai pukul 06-00 pagi-21.00 malam selain itu juga
penduduk di sekitar tempat usaha masih sangat jarang dan mayoritas dari masyarakat juga
penggemar dari olahraga futsal oleh karena itu untuk legalitas dari masyarakat sudah kami
dapatkan melalui kepala desa sekitar. Sehingga untuk perizinan selanjutnya kepada pemerintah
daerah terkait dengan izin usaha, izin lokasi izin gangguan dan IMB. Untuk perizinan tersebut di
daerah Denpasar sangatlah dipermudah sehingga masalah legalitas nakama futsal zone telah
layak.

3.2. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Penyewaan lapangan futsal merupakan bisnis di bidang layanan jasa. Untuk prospek
pasar kedepan bisnis lapangan futsal sangat menjanjikan hal ini di karenakan kegemaran
masyarakat akan olahraga futsal sangat besar namun dengan keterbatasan area lapangan bisa
sangat menghambat terutama di daerah perkotaan, maka dari itu jasa menyedia lapangan futsal
sangat menjanjikkan.

Terkait dengan segmentasi pasar dari lapangan futsal sendiri sangatlah luas yaitu meliputi
remaja dan dewasa laki-laki yang berusia berkisar antara 15-40 tahun. Namun tidak menutup

9
kemungkinan konsumen akan datang di luar segmen kami misalnya saja saat ini banyak
akademi-akademi futsal junior yang berusia di bawa15 tahun.

Persaingan dalam hal lapangan futsal masih relative mudah dan pesaing belumlah
banyak. Lapangan futsal di kota besar cenderung lebih banyak dari pada di kota-kota kecil
namun keseimbangan antara penawaran dan permintaan masih sangat jauh selisihnya, untuk saat
ini permintaan akan lapangan futsal masih lebih besar dari pada penawaran. Jadi untuk aspek
pasar dan pemasaran nakama futsal zone adalah layak karena analisis permintaan pasar saat ini
masih lebih besar dari pada penawaran.

3.3. ASPEK TEKNIK/OPERASI DAN TEKNOLOGI

Untuk aspek operasional dari nakama futsal zone meliputi pemesanan lapangan yang bisa
dilakukan secara manual datang ke nakama futsal zone maupun online di
www.nakamafutsalzone.com atau juga melalui hotline di 085755500414. Selain itu adalah
perawatan peralatan dan perlengkapan yang meliputi lapangan, gawang, bola, lampu penerangan,
Jarring (net) dst. Sedangkan untuk biaya operasional yang telah diuraikan di atas nakama futsal
zone memperkirakan adalah 35% dari omset keseluruhan dari nakama futsal zone

3.4.ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI

Manajemen dan organisasi nakama futsal zone relative sederhana dengan struktur
organisasi yang flat dengan seorang general manajer di bantu 1 bagian administrasi yang
bertanggung jawab mengenai urusan administrasi dan keuangan perusahaan dan 1 manajer
pemasaran yang mengurusi terkait pemasaran dan komunikasi pemasaran nakama futsal zone.
Terkait dengan karyawan/pegawai akan dihandle langsung oleh general manajer nakama futsal
zone.

10
3.5. ASPEK SOSIAL, EKONOMI, POLITIK DAN BUDAYA

Masarakat Indonesia dikenal sebagai masarakat yang memiliki animo yang sangat tinggi
terhadap olahraga khususnya sepakbola dan tidak menutup kemungkinan futsal. Keadaan budaya
pekerjaan orang Indonesia juga mendukung untuk lebih sering berolahraga, ambil contoh saja
seorang karyawan penjaga ook yang keseharianya dalam pekerjaanya adalah dilakukan dengan
posisi duduk. Secara naluri orang tersebut akan mengatakan bahwasanya dia kurang bergerak
dan berolahraga sehingga akan miuncul keinginanaya untuk olahraga. Dan di perkotaan
tempat/lapangan kosong untuk olahraga sangat sulit ditemukan sehingga banyak dari mereka
akan datang ke tempat-tempar penyewaan jasa lapangan. Saat ini lapangan futsal merupakan jasa
penyewaan lapangan yang paling popular.

Politik di Indonesia saat ini sangat carut-marut khususnya dalam bidang induk olahraga
sepak bola PSSI yang sampai saat ini belum jelas arah dan titik terangnya. Namun hal tersebut
tidak banyak berpengaruh pada animo masarakat terhadap olahraga yang dipermasalahkan
tersebut.

3.6. ASPEK FINANSIAL

1.a. Neraca

Aktiva lancar
Kas Rp 1.000.000.000
Sewa dibayar dimuka Rp 1.000.000.000
Asuransi dibayar dimuka Rp 300.000.000
Total aktiva lancar Rp 2.300.000.000
Aktiva tetap
Perlengkapan Rp 1.200.000.000
Gedung Rp 1.500.000.000
Total aktiva tetap Rp. 2.700.000.000
TOTAL AKTIVA Rp 5.000.000.000

PASIVA
Modal Rp 5.000.000.000

11
TOTAL PASIVA Rp 5.000.000.000

a. Taksiran rugi laba per tahun


Penghasilan : 360 x 4 x 1.000.000 Rp. 1.440.000.000
Jumlah pendapatan Rp 1.440.000.000
Biaya-biaya :
Air dan listrik Rp. 100.000.000
Biaya gaji Rp. 72.000.000
Penyusutan Rp. 270.000.000
Jumlah beban Rp (442.000.000)
Laba Bersih Rp. 998.000.000

b. Analisa Cash Flow

Penghasilan : 360 x 4 x 1.000.000 Rp. 1.440.000.000


Biaya – biaya :
Tunai Rp. 172.000.000
Penyusutan Rp. 270.000.000
Total Biaya Rp. 442.000.000
Laba Operasional Rp. 998.000.000
Pajak 30% Rp. 299.400.000
Laba setelah pajak Rp. 698.600.000

Dengan demikian aliran kas dari investasi tersebut diperkirakan :

Tahun Kas keluar Kas masuk


1 Rp. 2.700.000.000
2 Rp. 968.000.000
3 Rp. 968.000.000
4 Rp. 968.000.000
5 Rp. 968.000.000
6 Rp. 968.000.000
7 Rp. 968.000.000
8 Rp. 968.000.000
9 Rp. 968.000.000
10 Rp. 968.000.000
11 Rp. 968.000.000

12
Payback period
Investasi awal Rp. 5.000.000.000
Proceed tahun 1 Rp. 968.000.000
Sisa investasi tahun 2 Rp. 4.031.400.000
Proceed tahun 2 Rp. 968.000.000
Sisa investasi tahun 3 Rp. 3.062.800.000
Proceed tahun 3 Rp. 968.000.000
Sisa investasi tahun 4 Rp. 2.094.200.000
Proceed tahun 4 Rp. 968.000.000
Sisa investasi tahun 5 Rp. 1.125.600.000
Proceed tahun 5 Rp. 968.000.000
Sisa investasi tahun 6 Rp. 157.000.000

Karena pada tahun ke 5 kas masuk bersih Rp. 968.000.000 maka sisa sebesar
Rp. 157.000.000 diharapkan akan kembali dalam waktu : Rp. 157.000.000 /Rp. 968.000.000 x
12 bulan = 1,94 bulan
Dengan demikian payback period investasi ini adalah 5 tahun 1,94 bulan.
Dengan ini dapat disimpulkan bahwa payback periodenya pendek yaitu 5 tahun 1,94 bulan
maka usulan investasi dinyatakan diterima.

c. Net Present Value (NPV)

NPV = Rp. 968.600.000 (6,144) – Rp. 5.000.000.000


= Rp. 5.1951.078.000 – Rp. 5.000.000.000

= Rp. 951.078.000

Jadi NPV positiv sebesar Rp. 951.078.000 maka investasi ini menguntungkan atau dapat
dilaksanakan.

Profitability Index (PI)

13
Profitability Index (PI)
5. 951 . 078 .000
PI =
5.000 .000 .000
= 1,19
PI ¿ 1 investasi diterima.

Internal Rate of Return (IRR)

Pada tingkat bunga 10%

PV penerimaan positif sebesar Rp 5.951.078.000

PV penerimaan pada tingkat bunga 11%

PV = 968.600.000 x 5,875
= 5.690.525.000
IRR 951.078 .000
= 10+ × 11−10
5.951.078 .000−5.690 .525 .000
951.078 .000
= 10+
260.553 .000
= 10 +3,65
= 13,65

Karena IRR > dari keuntungan yang disyaratkan (10%) maka investasi diterima.

14
BAB IV

KESIMPULAN

Dilihat dari aspek pemasaran bisnis di bidang jasa lapangan futsal sangat potensial
dengan pasar yang luas dan persaingan yang relatif tidak ketat. Untuk permodalan bisnis ini
membutuhkan modal yang cukup besar namun juga menjanjikan keuntungan yang sangat
menggiurkan. Untuk masalah aspek teknis dan SDM dalam bisnis ini tidak terlalu berpengaruh
namun aspek ini pun telah terpenuhi sehingga studi kelayakan bisnis nakama futsal zone adalah
layak

15

Anda mungkin juga menyukai