Anda di halaman 1dari 16

TUGAS

MANAJEMEN KEUANGAN

INVESTASI DI BIDANG RESORT

OLEH :

I Putu Indra Paryatna

1402011750

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN

UNIVERSITAS HINDU INDONESIA

2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul INVESTASI DI

BIDANG RESORT. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah

Manajemen Keuangan . Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya.

Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga

makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk

pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Denpasar juni 2016

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini banyak tempat peristirahatan bermunculan, mulai dari luxury


hotel, standart hotel, bungalow, villa, bahkan resort. Untuk saat ini, saya
ingin membahas resort, kenapa? Karena saya berencana untuk membangun
sebuah resort yang bisa digunakan untuk pribadi ataupun umum. Walaupun
modal yang dibutuhkan tidak sedikit, tapi laba yang dihaslkan pun tidak
sedikit. Dengan banyaknya fasilitas yang saya buat, pastinya resort saya
nanti tidak kalah jauh dengan resort yang sudah ada sebelumnya.

1.2 Rumusan Masalah


      1. Bagaiman definisi resort itu?
2. Apa saja criteria umum untuk membangun sebuah resort?
3.Apakah investasi di bidang ini menguntungkan?

1.3 Tujuan Penulisan


     1. Agar mengetahui apa itu resort.
     2. Agar mengetahui criteria umum sebuah resort.
3. Agar mengetahui keuntungan dari investasi ini.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Resort

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa resort adalah suatu jenis akomodasi di

daerah peristirahatan yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk

menyediakan jasa penginapan, makan dan minum, sarana fasilitas pelengkap lainnya

serta jasa bagi umum yang dapat mendukung dan memperlancar kegiatan istirahat

para tamu yang bertujuan untuk berwisata/berekreasi di daerah tersebut, dan dikelola

secara komersial

Resort berbeda dengan hotel-hotel yang berada di pusat-pusat kota (city hotel),

yang terutama menekankan pentingnya suasana lingkungan interior, sedangkan hotel

resort ini lebih mementingkan suasana lingkungan di sekitar lokasinya, baru

kemudian menciptakan suasana yang menarik di dalam lingkungan hotel .

2.2 Persyaratan Hotel Resort

   Motivasi utama wisatawan yang menginap di hotel adalah berlibur dan

berekreasi. Berlibur dapat diartikan sebagai kegiatan beristirahat, menghindari

kegiatan rutin, serta mengembalikan kesegaran badan dan pikiran. Berekreasi

diartikan sebagai kegiatan rekreatif, terutama yang menimbulkan rasa senang,

kegembiraan dan kesegaran, untuk rileks dan santai. Adapun kecenderungan yang

dituntut hotel resort adalah :

 Penyediaan macam rekreasi luar/dalam bangunan yang sesuai dengan

kondisi/potensi daerah pariwisatanya dan tujuan kedatangannya.


 Dalam jarak cepat, cukup dekat dari objek-objek rekreasi/pariwisata lain

(kontinuitas objek pariwisata).

 Tersedianya media kontak antar wisatawan.

 Menjamin faktor aman, privacy, confort, dan air bersih.

 Ketentuan setiap fasilitas yang disediakan termasuk dalam tarif hotel.

 Sifat operasi, pelayanan, dan pengawasan dalam ruang lengkap/bangunan

dan site dengan tata cara yang tidak resmi.

2.3. Kriteria Umum Resort

Kecenderungan yang dituntut hotel resort adalah :

 Orientasi bangunan dari koridor-koridor dekat pemandangan (view) yang

langsung terhadap suasana lingkungan seperti sungai, pantai, danau, gunung,

atau bangunan-bangunan bersejarah tergantung jenis hotel resort. Untuk itu

diperlukan penataan tapak yang baik dan kontrol terhadap batas ketinggian

bangunan, sehingga dapat menonjolkan karakteristik hotel resort.

 Penjagaan  rona lingkungan yang spesifik meliputi rona-rona alam yang

menarik seperti pohon-pohon besar, tanaman khas kawasan, atau formasi

geologis (bukit-bukti dan Kontur).

 Pengelompokan fasilitas-fasilitas dan kegiatan wisata.Pengelompokan secara

fungsional tipe akomodasi, fasilitas rekreasi, dan fasilitas komersial.

Dimaksudkan untuk menciptakan kemudahan bagi pengunjung dan

perencana infrastruktur sekaligus untuk memperoleh penzoningan yang baik

karena adanya kekontrasan bebrapa kegiatan (beberapa kegiatan bersifat


tenang dan hening serta beberapa kegiatan lainnya yang bersifat sibuk dan

dinamis). 

 Adanya hubungan yang erat antara sarana akomodasi dan atraksi resort yang

utama. Kriteria ini meliputi penataan tapak resort yang menghasilkan akses

yang sangat baik terhadap zona atraksi yang utama, misalnya pantai atau

kolam.

 Akses ke lingkungan resort membatasi jumlah kendaraan dan mengurangi

kemungkinan terjadinya masalah-masalah lalu lintas kendaraan. Biasanya

satu atau dua jalan masuk (access point) sudah cukup, ditambah satu jalan

terpisah untuk kendaraan servis jika diperlakukan. 

 Lokasi resort mudah dicapai terutamanya kendaraan darat motor, mobil.

Kendaraan laut seperti perahu, Jonson, langsung ke area resort. resort harus

terhindar dari pencemaran yang diakibatkan gangguan luar yang berasal dari

suasana bising, bau tidak enak, debu asap, serangga, dan binatang pengerat.

 Bangunan resort memenuhi persyaratan perizinan sesuai dengan peraturan

yang berlaku. Pengaturan ruang hotel ditata sesuai dengan fungsinya

sehingga memudahkan arus tamu, arus karyawan, arus barang/produksi

resort. Untuk unsur-unsur dekorasi lokal harus tercermin dalam ruang lobby,

restoran, kamar tidur, atau function room.

 Untuk fasilitas olahraga dan rekreasi, hotel menyediakan sarana kolam

renang untuk dewasa dan anak-anak yang terpisah atau digabung dan

dilengkapi pengaman, area bermain anak (children playground), dan

diskotik. Sedangkan jenis sarana olahraga dan rekreasi lainnya merupakan

pilihan dari: tennis, bowling, golf, fitness centre, sauna, billiard, dan jogging.
 Terdapat zona pembatas resort. Penataan lansekap sepanjang batas

lingkungan resort dapat menciptakan pemisah dari lingkungan yang

berdekatan, terutama jika kegiatan-kegiatan dalam resort dapat menggangu

lingkungan sekitarnya.

2.4 Letak

Resort ini akan saya bangun di wilayah Seminyak. Dimana disana adalah
lokasi yang tepat untuk sebual resort. Karena banyaknya wisatawan yang
berkunjung dan membutuhkan sebuah resort yang nyaman untuk dihuni
beberapa hari ke depan.

2.5 Fasilitas

Fasilitas yang terdapat di resort ini, diantaranya:

1. Lantai 2
2. AC + Listrik
3. Kolam renang
4. Tempat bermain anak
5. Fasilitas SPA

Resort Bagian Luar


Resort bagian dalam

Lapangan golf pun tersedia


Desain Resort
BAB III
ANALISA INVESTASI

3.1 Neraca

Aktiva

Aktiva lancer

Kas Rp 1.000.000.000

Asuransi dibayar Rp 1.000.000.000


dimuka

Sewa tanah dibayar Rp 1.500.000.000


dimuka

Total aktiva lancer Rp 3.500.000.000

Aktiva tetap

Kendaraan Rp. 300.000.000

Peralatan & Rp 600.000.000


perlengkapan

Bangunan Rp. 4.000.000.000

Interior Rp. 1.600.000.000

Total aktiva tetap Rp 6.500.000.000

Pasiva

Modal sendiri Rp 10.000.000.000

Total pasiva Rp 10.000.000.000


3.2 Laporan laba rugi

Pendapatan:

Pendapatan Rp. 5.760.000.000

Jumlah pendapatan Rp.5.760.000.000

Beban usaha:

Beban gaji Rp. 720.000.000

Biaya listrik dan air Rp. 480.000.000

Biaya lain lain Rp. 140.000.000

Penyusutan Rp. 650.000.000

Jumlah beban (Rp 1.970.000.000)

Laba bersih   Rp. 3.790.000.000

3.3 Analisa cash flow

Penghasilan : 16.000.000 x 360 Rp. 5.760.000.000

Biaya biaya :

Tunai Rp.1.320.000.000

Penyusutan Rp.650.000.000

Total biaya Rp. 1.970.000.000

_______________
Laba operasional Rp. 3.790.000.000

Pajak (10%) Rp. 379.000.000

Laba setelah pajak Rp. 3.411.000.000


Dengan demikian aliran kas dari investasi tersebut diperkirakan :

Tahun kas keluar kas masuk

0 Rp. 6.500.000.000

1 Rp.4.061.000.000

2 Rp. 4.061.000.000

3 Rp. 4.061.000.000

4 Rp. 4.061.000.000

5 Rp. 4.061.000.000

6 Rp. 4.061.000.000

7 Rp. 4.061.000.000

8 Rp. 4.061.000.000

9 Rp. 4.061.000.000

10 Rp. 4.061.000.000

3.4 Payback period

Investasi awal Rp. 10.000.000.000

Proceed tahun 1 Rp. 4.061.000.000

Sisa investasi tahun 2 Rp. 5.939.000.000

Proceed tahun 2 Rp. 4.061.000.000

Sisa investasi tahun 3 Rp.1.878.000.000


Karena pada tahun ke 2 kas masuk bersih sebesar Rp. 4.061.000.000 maka sisa

sekitar Rp. 1.878.000.000 diharapkan akan kembali dalam waktu :

1.878.000.000/ 4.061.000.000 x 12 bulan = 5.54 bulan

Dengan demikian periode payback investasi ini adalah 2 tahun 5.54 bulan

3.5 Net Present Value

= Rp. 4.061.000.000 ( 4,659) – 10.000.000.000

= 18.920.199.000 – 10.000.000.000

= 8.920.199.000

Jadi NPV positif sebesar Rp. 8.920.199.000, maka investasi ini menguntungkan atau
dapat dilaksanakan

3.6 Profitability Index (PI)

18.920.199.000
PI = _______________ = 1,89

10.000.000.000

Karena PI > 1 investasi dapat diterima

3.7 Internal Rate Return (IRR)

Pada tingkat bunga 17% PV proceeds sebesar RP. 18.920.199.000

PV penerimaan pada tingkat bunga 18%

PV = 4.061.000.000 (4,494)

= 18.250.134.000
IRR = 17 + 8.920.199.000 x (18 -17)
18.920.199.000 - 18.250.134.000
= 17 + 13,31
= 30,31

Karena IRR > dari tingkat keuntungan yang disyaratkan (17%) maka investasi
diterima

3.8 Perbandingan

Dengan beberapa metode penilaian profabilitas investasi yang saya lakukan di atas,
saya akan lebih memilih untuk melaksanakan investasi saham dibanding investasi
yang saya anggarkan diatas karena bunga saham yang keuntunganya lebih tinggi.
Hal itu dikarenakan bunga tiap tahun :

Tahun Saham awal Bunga 18% Total saham

1 10.000.000.000 1.800.000.000 10.180.000.000

2 11.800.000.000 2.124.000.000 13.924.000.000

3 13.924.000.000 2.506.320.000 16.430.320.000

4 16.430.320.000 2.957.457.000 19.387.777.600

5 19.387.777.600 3.489.799.968 22.877.577.568

6 22.877.577.568 4.117.963.962 26.995.541.530

7 26.995.541.530 4.859.197.475 31.854.739.005

8 31.854.739.005 5.733.853.020 37.588.592.025

9 37.588.592.025 6.765.946.564 44.354.538.589

10 44.354.538.589 7.983.816.946 52.338.355.535

Jadi hasil investasi beserta bunga pada tahun ke 10 adalah Rp. 52.338.355.535. itu
lebih besar dibanding jika saya menginvestasikan uang saya pada investasi ini.
Dimana pada tahun ke 10 saya mendapatka laba bersih sebesar   Rp.
38.732.000.000. jadi menurut saya investasi saham lebih menguntungkan dibanding
resort
BAB IV
KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
Dengan memilih menjadi wirausahan dan mendirikan resort adalah

salah satu jalan yang tepat. Selain kita bisa menjadi boss dan jam kerjanya pun

flexible. Selain itu banyak keuntungan yang di dapat, tidak hanya keuntungan

materi tapi resort tersebut juga bisa menjadi hunian pribadi di saat tidak ada

wisatawan yang menyewanya. Tapi jika dibandingkan dengan membeli saham

dengan tingkat bunga yang ditentukan sebesar 18% maka lebih baik jika

investasi tersebut dialihkan ke saham.

Anda mungkin juga menyukai