1 Agustus 2019
E-ISSN: 2622-8726 ejournal.unu.ac.id/index.php/academia
PENGARUH KEPUASAN, KEPERCAYAAN DAN
KOMITMEN TERHADAP LOYALITAS NASABAH DI
BMT NU SEJAHTERA CABANG KECAMATAN
GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepuasan, kepercayaan
dan komitmen terhadap loyalitas nasabah. Penelitian ini menggunakan
metode analisis deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di Bank BMT
NU Sejahtera cabang Gemolong yang bertempat di Ruko Jl. Solo -
Purwodadi RT. 4/1 Gemolong Kab. Sragen. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Variabel bebas yang paling dominan berpengaruh terhadap Loyalitas
nasabah adalah variabel komitmen, hal ini dapat dilihat dari hasil uji t
dengan nilai t hitung sebesar 3,247, jika dibandingkan dengan variabel bebas
lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa variabel komitmen berpengaruh yang
paling besar terhadap Loyalitas Nasabah.
Kata kunci: Kepuasan, Kepercayaan, Komitmen, Loyalitas Nasabah
Abstract
This research aims to find out the influence of satisfaction, trust and
commitment to customer loyalty. This research uses quantitative descriptive
analysis methods. This research was conducted at Bank BMT NU Sejahtera
Gemolong branch located at Ruko Jl. Solo - Purwodadi RT. 4/1 Gemolong
Kab. Sragen. The results showed that the most dominant free variable
affecting customer loyalty is the commitment variable, this can be seen from
the results of the t test with a calculated t value of 3,247, when compared to
other free variables. This shows that the variable commitment has the most
influence on Customer Loyalty.
Keywords: Satisfaction, Trust, Commitment, Customer Loyalty
A. PENDAHULUAN
Bank Islam atau Bank Syariah merupakan bank yang berpotensi
dengan bermuamalah berdasarkan prinsip dan hukum agama Islam atau tidak
menerapkan sistem bunga akan tetapi menggunakan sistem bagi hasil.1
Selain itu, perkembangan perbankan syariah memunculkan kesadaran
masyarakat muslim akan riba yang secara tegas dilarang dalam Al-Qur’an.2
Di era globalisasi perkembangan lembaga keuangan berbasis syariah
semakin pesat, yang dahulunya dipelopori oleh berdirinya Bank Muamalat
Indonesia di tahun 1991 sebagai bank syariah pertama sehingga hal tersebut
memicu munculnya lembaga perbankan syariah lainnya salah satunya adalah
BMT. Mungkin di lingkungan luas BMT belum begitu dikenal oleh
masyarakat akan tetapi BMT cukup unggul dalam pendekatan humanisnya
kepada nasabah.
Perkembangan perbankan syariah tentunya akan membuat
masyarakat semakin memiliki pilihan untuk menentukan keputusannya
dalam menyimpan danannya.Secara operasional Bank Syariah tidak dapat
menyentuh masyarakat kecil inilah yang mendasari munculnya Lembaga
Keuangan BMT (Baitul Maal Wat Tamwil) yang bergerak pada level mikro.
Perkembangan BMT juga semakin pesat di daerah pedesaan, sistem
operasional BMT berdasarkan prinsip – prinsip berekonomi secara halal,
adil, dan menguntungkan. “Dalam konteks Lembaga Keuangan Syariah,
BMT adalan unit usaha yang cara kerjanya hampir sama dengan Bank
Syariah lainnya, namun ada perbedaan yang terletak pada mekanisme
Operasionalnya”.3
1
Khaerul Umam, Perbankan Syariah Indonesia, (Jakarta: Rajawali, 2013), hal. 15.
2
Departemen Agama RI, Al – Qur’an dan Terjemahnya, (Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri, 2018), hal 103
3
Makhalul Ilmi, Teori dan Praktik Mikro Keuangan syariah (Yogyakarta: UII Press, 2002), hal.
48
81
ACADEMIA: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, Vol. 2 No 1 Agustus 2019
82
ACADEMIA: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, Vol. 2 No 1 Agustus 2019
ia akan setia terhadap produk dan jasa BMT, atau bahkan akan mengajak
atau menyarankan orang lain untuk menggunakan jasa atau produk BMT
dengan begitu perilaku nasabah tersebut dapat memberikan keuntungan
terhadap BMT dalam hal promosi jasa dan produk BMT.
Dalam meningkatkan loyalitas nasabah dapat dilakukan dengan
memperhatikan kepuasan nasabah agar dapat tetap eksis dan berkompetisi
dalam dunia perbankan yang tingkat persaingannya semakin tinggi dan
menumbuhkan kepercayaan. kepercayaan sebagai suatu kerelaan untuk
bergantung kepada patner dalam suatu hubungan transaksi dimana dalam diri
patner itu terletak keyakinan. Kepercayaan menggambarkan penting dari
penempatan internal atau sikap yang diasosiasikan dengan loyalitas nasabah.
Oleh karena itu, untuk memperoleh loyalitas pasar saat ini, pemasar harus
memfokuskan pada pembentukan dan pemeliharaan kepercayaan terhadap
produk atau jasa maka meningkatkan loyalitas nasabah.
Selain kepuasan dan kepercayaan yang mempengaruhi loyalitas
nasabah adalah komitmen. Komitmen merujuk pada keinginan untuk
mempertahankan sebuah hubungan yang bernilai . Komitmen adalah sebagai
suatu keadaan di mana seorang individu memihak organisasi serta tujuan –
tujuan dan keinginan untuk mempertahankan keanggotaannya dalam
organisasi7.
Dewasa ini BMT juga banyak dikelola oleh suatu organisasi
keagamaan, salah satunya adalah Nahdlatul Ulama. Selain berkecimpung
memajukan bidang pendidikan, kesehatan, keagamaan dan lain sebagainya
NU juga melebarkan sayapnya dalam kemajuan bidang ekonomi yaitu
dengan mendirikan BMT, yang dinamakan BMT NU.
BMT NU Sejahtera berkembang diberbagai wilayah, salah satunya di
Gemolong. Dimana bertujuan untuk melayani masyarakat di Gemolong
untuk memenuhi dan membantu dalam mengelola kebutuhan keuangan
melalui produk dan jasa yang berbasis syari’ah. BMT NU Sejahtera cabang
Gemolong dalam membangun kepuasan nasabah yaitu dengan memberikan
pelayanan yang baik terhadap nasabah yang nantinya akan memberikan
referensi yang baik produk atau jasa BMT NU Sejahtera kepada orang lain.
Dan membangun kepercayaan nasabah adalah dengan membina hubungan
7
Robbins And Judge, Perilaku Organisasi, (Jakarta: Selemba Empat, 2007) hal. 45
83
ACADEMIA: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, Vol. 2 No 1 Agustus 2019
yang baik antar nasabah dalam jangka panjang. Sehingga semakin tinggi
tingkat kepercayaan yang diberikan kepada nasabah maka semakin tinggi
pula tingkat loyalitasnya. Selain membangun kepuasan dan kepercayaan,
BMT NU Sejahtera cabang Gemolong juga membangun komitmen yang
baik dengan nasabah, di mana selalu memberikan pelayanan terbaik,
menepati janji sehingga dari masing-masing pihak akan bersedia bekerja
sama dalam membangun dan mempertahankan hubungan anatar nasabah dan
penyedia jasa (BMT NU Sejahtera cabang Gemolong).
Loyalitas nasabah terhadap suatu produk dan jasa dilandasi oleh
beberapa faktor. Maka dari itu, dalam penelitian ini faktor-faktor tersebut
akan menjadi variabel penelitian. Terhadap berbagai faktor yang
mempengaruhi loyalitas nasabah BMT NU Sejahtera cabang Gemolong,
diantaranya adalah kepuasan, kepercayaan dan komitmen. Dengan
memberikan kepuasan dan membangun kepercayaan penuh nasabah,
komitmen yang erat BMT NU Sejahtera akan disukai nasabah.
B. METODE PENELITIAN
Penelitian menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif.
Penelitian ini dilakukan di Bank BMT NU Sejahtera cabang Gemolong yang
bertempat di Ruko Jl. Solo - Purwodadi RT. 4/1 Gemolong Kab. Sragen.
84
ACADEMIA: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, Vol. 2 No 1 Agustus 2019
85
ACADEMIA: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, Vol. 2 No 1 Agustus 2019
86
ACADEMIA: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, Vol. 2 No 1 Agustus 2019
87
ACADEMIA: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, Vol. 2 No 1 Agustus 2019
88
ACADEMIA: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, Vol. 2 No 1 Agustus 2019
D. KESIMPULAN
Variabel kepuasan berpengaruh negatif dan tidak berpengaruh signifikan
terhadap Loyalitas Nasabah, hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji thitung
sebesar -0,702 dan nilai signifikansi sebesar 0,486 serta koefisien regresi
sebesar – 0,416. Variabel kepercayaan berpengaruh Positif dan berpengaruh
89
ACADEMIA: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, Vol. 2 No 1 Agustus 2019
signifikan terhadap Loyalitas Nasabah, hal tersebut dapat dilihat dari hasil
uji thitung sebesar 2,797 dan nilai signifikansi sebesar 0,007 serta koefisien
regresi sebesar 0,432. Variabel komitmen berpengaruh positif dan
berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Nasabah, hal tersebut dapat
dilihat dari hasil uji thitung sebesar 3,247 dan nilai signifikansi sebesar 0,002
serta koefisien regresi sebesar 0,531. Variabel bebas yang paling dominan
berpengaruh terhadap Loyalitas nasabah adalah variabel komitmen, hal ini
dapat dilihat dari hasil uji t dengan nilai t hitung sebesar 3,247, jika
dibandingkan dengan variabel bebas lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel komitmen berpengaruh yang paling besar terhadap Loyalitas
Nasabah.
REFERENSI
Khaerul Umam, Perbankan Syariah Indonesia, (Jakarta: Rajawali, 2013)
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Solo: PT. Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri, 2018)
Makhalul Ilmi, Teori dan Praktik Mikro Keuangan syariah (Yogyakarta: UII
Press, 2002)
Peraturan menteri koperasi dan usaha kecil dan menengah Republik
Indonesia nomor 16/per/M.KUKM/IX/2015
Nurul Huda dan Muhamad Heykal, Lembaga Keuangan Islam: Tinjauan
Teoritas Dan Praktis (Jakarta: Prenada Media Group, 2010)
Antonio, Bank Syariah Dari Teori Dan Praktik, (Jakarta: Gema Insani Press,
2001)
Robbins And Judge, Perilaku Organisasi, (Jakarta: Selemba Empat, 2007)
90