Anda di halaman 1dari 11

ACADEMIA: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 2 No.

1 Agustus 2019
E-ISSN: 2622-8726 ejournal.unu.ac.id/index.php/academia


PENGARUH KEPUASAN, KEPERCAYAAN DAN
KOMITMEN TERHADAP LOYALITAS NASABAH DI
BMT NU SEJAHTERA CABANG KECAMATAN
GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN

Arfeani Eka Hapsari


Lintang Pamugar Mukti Aji
Universitas Nahdlatul Ulama Surakarta

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepuasan, kepercayaan
dan komitmen terhadap loyalitas nasabah. Penelitian ini menggunakan
metode analisis deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di Bank BMT
NU Sejahtera cabang Gemolong yang bertempat di Ruko Jl. Solo -
Purwodadi RT. 4/1 Gemolong Kab. Sragen. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Variabel bebas yang paling dominan berpengaruh terhadap Loyalitas
nasabah adalah variabel komitmen, hal ini dapat dilihat dari hasil uji t
dengan nilai t hitung sebesar 3,247, jika dibandingkan dengan variabel bebas
lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa variabel komitmen berpengaruh yang
paling besar terhadap Loyalitas Nasabah.
Kata kunci: Kepuasan, Kepercayaan, Komitmen, Loyalitas Nasabah

Abstract
This research aims to find out the influence of satisfaction, trust and
commitment to customer loyalty. This research uses quantitative descriptive
analysis methods. This research was conducted at Bank BMT NU Sejahtera
Gemolong branch located at Ruko Jl. Solo - Purwodadi RT. 4/1 Gemolong
Kab. Sragen. The results showed that the most dominant free variable
affecting customer loyalty is the commitment variable, this can be seen from
the results of the t test with a calculated t value of 3,247, when compared to

Published by Universitas Nahdlatul Ulama Surakarta. This is an open-access


article under the CC-BY-SA license. © 2019 author(s)
ACADEMIA: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, Vol. 2 No 1 Agustus 2019

other free variables. This shows that the variable commitment has the most
influence on Customer Loyalty.
Keywords: Satisfaction, Trust, Commitment, Customer Loyalty

A. PENDAHULUAN
Bank Islam atau Bank Syariah merupakan bank yang berpotensi
dengan bermuamalah berdasarkan prinsip dan hukum agama Islam atau tidak
menerapkan sistem bunga akan tetapi menggunakan sistem bagi hasil.1
Selain itu, perkembangan perbankan syariah memunculkan kesadaran
masyarakat muslim akan riba yang secara tegas dilarang dalam Al-Qur’an.2
Di era globalisasi perkembangan lembaga keuangan berbasis syariah
semakin pesat, yang dahulunya dipelopori oleh berdirinya Bank Muamalat
Indonesia di tahun 1991 sebagai bank syariah pertama sehingga hal tersebut
memicu munculnya lembaga perbankan syariah lainnya salah satunya adalah
BMT. Mungkin di lingkungan luas BMT belum begitu dikenal oleh
masyarakat akan tetapi BMT cukup unggul dalam pendekatan humanisnya
kepada nasabah.
Perkembangan perbankan syariah tentunya akan membuat
masyarakat semakin memiliki pilihan untuk menentukan keputusannya
dalam menyimpan danannya.Secara operasional Bank Syariah tidak dapat
menyentuh masyarakat kecil inilah yang mendasari munculnya Lembaga
Keuangan BMT (Baitul Maal Wat Tamwil) yang bergerak pada level mikro.
Perkembangan BMT juga semakin pesat di daerah pedesaan, sistem
operasional BMT berdasarkan prinsip – prinsip berekonomi secara halal,
adil, dan menguntungkan. “Dalam konteks Lembaga Keuangan Syariah,
BMT adalan unit usaha yang cara kerjanya hampir sama dengan Bank
Syariah lainnya, namun ada perbedaan yang terletak pada mekanisme
Operasionalnya”.3


1
Khaerul Umam, Perbankan Syariah Indonesia, (Jakarta: Rajawali, 2013), hal. 15.
2
Departemen Agama RI, Al – Qur’an dan Terjemahnya, (Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri, 2018), hal 103
3
Makhalul Ilmi, Teori dan Praktik Mikro Keuangan syariah (Yogyakarta: UII Press, 2002), hal.
48

81
ACADEMIA: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, Vol. 2 No 1 Agustus 2019

Pelaksanaan operasional BMT diatur dalam peraturan mentri


koperasi dan usaha kecil dan menengah Republik Indonesia4 mengubah
KJKS menjadi KSPPS yaitu koperasi simpan pinjam dan pembiayaan
syariah BMT (Baitul Maal Wat Tamwil) dari dua istilah, yaitu baitul maal
dan baitul tamwil lebih mengarah pada usaha-usaha pengumpulan dan
penyaluran dana yang non profit seperti zakat, infaq, dan sedekah. Adapun
baitul tamwil sebagai usaha pengumpulan dan penyaluran dana komersial.5
Dalam operasionalnya BMT sama seperti Bank Syariah lainnya pada bagian
penghimpunan dana, BMT menggunakan akad wadi’ah dan mudharabah.
Wadiah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak lain,
baik individu maupun badan hukum. Mudharabah adalah akad kerjasama
usaha antara kedua belah pihak dimana pihak pertama (shohibul maal)
menyediakan seluruh modal. Sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola.
Keuntungan usaha dibagi kesepakatan yang sudah di tentukan. Sedangkan
apabila rugi di tanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan
akibat kelalaian pengelola.6
Melalui keunggulan-keunggulan tersebut diatas tentunya BMT akan
terus berkembang di tahun-tahun yang akan datang, tentunya dengan
pelayanan dan tawaran produk perbankan yang mampu memenuhi
kebutuhan nasabah.
Loyatitas nasabah dibentuk berdasarkan kepuasan, kepercayaan dan
komitmen nasabah. Kepercayaan dibangun berdasarkan kejujuran,
komunikasi daripengelolakarena dengan kejujuran dan komunikasi yang
baik tidak akan timbul prasangka yang negatif terhadap kedua belah pihak.
Kemajuan BMT juga dipengaruhi oleh integritas yang baik dalam
melaksanakan kegiatan operasionalnya seperti menjaga kepuasan,
kepercayaan, komitmen, menepati janji terhadap nasabah maupun dengan
pihak yang bersangkutan.
Dengan kepuasan, kepercayaan dan komitmen yang sudah dibangun
maka akan tercipta loyalitas nasabah kepada Bank BMT. Loyalitas menjadi
hal yang sangat penting bagi kelangsungan BMT, dengan nasabah yang loyal

4
peraturan mentri koperasi dan usaha kecil dan menengah Republik Indonesia nomor
16/per/M.KUKM/IX/2015
5
Nurul Huda dan Muhamad Heykal, Lembaga Keuangan Islam: Tinjauan Teoritas Dan Praktis
(Jakarta: Prenada Media Group, 2010 ), hal. 363
6
Antonio, Bank Syariah Dari Teori Dan Praktik, (Jakarta: Gema Insani Press, 2001 ), hal. 85

82
ACADEMIA: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, Vol. 2 No 1 Agustus 2019

ia akan setia terhadap produk dan jasa BMT, atau bahkan akan mengajak
atau menyarankan orang lain untuk menggunakan jasa atau produk BMT
dengan begitu perilaku nasabah tersebut dapat memberikan keuntungan
terhadap BMT dalam hal promosi jasa dan produk BMT.
Dalam meningkatkan loyalitas nasabah dapat dilakukan dengan
memperhatikan kepuasan nasabah agar dapat tetap eksis dan berkompetisi
dalam dunia perbankan yang tingkat persaingannya semakin tinggi dan
menumbuhkan kepercayaan. kepercayaan sebagai suatu kerelaan untuk
bergantung kepada patner dalam suatu hubungan transaksi dimana dalam diri
patner itu terletak keyakinan. Kepercayaan menggambarkan penting dari
penempatan internal atau sikap yang diasosiasikan dengan loyalitas nasabah.
Oleh karena itu, untuk memperoleh loyalitas pasar saat ini, pemasar harus
memfokuskan pada pembentukan dan pemeliharaan kepercayaan terhadap
produk atau jasa maka meningkatkan loyalitas nasabah.
Selain kepuasan dan kepercayaan yang mempengaruhi loyalitas
nasabah adalah komitmen. Komitmen merujuk pada keinginan untuk
mempertahankan sebuah hubungan yang bernilai . Komitmen adalah sebagai
suatu keadaan di mana seorang individu memihak organisasi serta tujuan –
tujuan dan keinginan untuk mempertahankan keanggotaannya dalam
organisasi7.
Dewasa ini BMT juga banyak dikelola oleh suatu organisasi
keagamaan, salah satunya adalah Nahdlatul Ulama. Selain berkecimpung
memajukan bidang pendidikan, kesehatan, keagamaan dan lain sebagainya
NU juga melebarkan sayapnya dalam kemajuan bidang ekonomi yaitu
dengan mendirikan BMT, yang dinamakan BMT NU.
BMT NU Sejahtera berkembang diberbagai wilayah, salah satunya di
Gemolong. Dimana bertujuan untuk melayani masyarakat di Gemolong
untuk memenuhi dan membantu dalam mengelola kebutuhan keuangan
melalui produk dan jasa yang berbasis syari’ah. BMT NU Sejahtera cabang
Gemolong dalam membangun kepuasan nasabah yaitu dengan memberikan
pelayanan yang baik terhadap nasabah yang nantinya akan memberikan
referensi yang baik produk atau jasa BMT NU Sejahtera kepada orang lain.
Dan membangun kepercayaan nasabah adalah dengan membina hubungan


7
Robbins And Judge, Perilaku Organisasi, (Jakarta: Selemba Empat, 2007) hal. 45

83
ACADEMIA: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, Vol. 2 No 1 Agustus 2019

yang baik antar nasabah dalam jangka panjang. Sehingga semakin tinggi
tingkat kepercayaan yang diberikan kepada nasabah maka semakin tinggi
pula tingkat loyalitasnya. Selain membangun kepuasan dan kepercayaan,
BMT NU Sejahtera cabang Gemolong juga membangun komitmen yang
baik dengan nasabah, di mana selalu memberikan pelayanan terbaik,
menepati janji sehingga dari masing-masing pihak akan bersedia bekerja
sama dalam membangun dan mempertahankan hubungan anatar nasabah dan
penyedia jasa (BMT NU Sejahtera cabang Gemolong).
Loyalitas nasabah terhadap suatu produk dan jasa dilandasi oleh
beberapa faktor. Maka dari itu, dalam penelitian ini faktor-faktor tersebut
akan menjadi variabel penelitian. Terhadap berbagai faktor yang
mempengaruhi loyalitas nasabah BMT NU Sejahtera cabang Gemolong,
diantaranya adalah kepuasan, kepercayaan dan komitmen. Dengan
memberikan kepuasan dan membangun kepercayaan penuh nasabah,
komitmen yang erat BMT NU Sejahtera akan disukai nasabah.

B. METODE PENELITIAN
Penelitian menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif.
Penelitian ini dilakukan di Bank BMT NU Sejahtera cabang Gemolong yang
bertempat di Ruko Jl. Solo - Purwodadi RT. 4/1 Gemolong Kab. Sragen.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


Variabel Kepuasaan ini terdiri dari 4 butir pernyataan. Pengujian
validitas menggunakan teknik one shot methods yaitu dengan
membandingkan nilai r hitung dengan r table.
Tabel 1. Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan
No Butir Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan
1 KP1 0,553 0,238 Valid
2 KP2 0,800 0,238 Valid
3 KP3 0,667 0,238 Valid
4 KP4 0,575 0,238 Valid

84
ACADEMIA: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, Vol. 2 No 1 Agustus 2019

Semua butir pertanyaan variabel Kepuasan dinyatakan valid, hal ini


dibuktikan dengan diperolehnya nilai koefisien korelasi (rhitung) > 0,238.
Nilai 0,238 diperoleh dari rtabel dengan N = 50.
Tabel 2. Hasil Uji Validitas Variabel Kepercayaan
No Butir Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan
1 KY1 0,661 0,238 Valid
2 KY2 0,653 0,238 Valid
3 KY3 0,834 0,238 Valid
4 KY4 0,748 0,238 Valid
5 KY5 0,636 0,238 Valid
Semua butir pertanyaan variabel Kepercayaan dinyatakan valid, hal
ini dibuktikan dengan diperolehnya nilai koefisien korelasi (rhitung) > 0,238.
Nilai 0,238 diperoleh dari rtabel dengan N = 50.
Tabel 3. Hasil Uji Validitas Variabel Komitmen
No Butir Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan
1 KT1 O,833 0,238 Valid
2 KT2 0,665 0,238 Valid
3 KT3 0,886 0,238 Valid
Semua butir pertanyaan variabel Komitmen dinyatakan valid, hal ini
dibuktikan dengan diperolehnya nilai koefisien korelasi (rhitung) > 0,238.
Nilai 0,238 diperoleh dari rtabel dengan N = 50.
Tabel 4. Hasil Uji Validitas Variabel Loyalitas Nasabah
No Butir Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan
1 LY1 0,674 0,238 Valid
2 LY2 0,774 0,238 Valid
3 LY3 0,605 0,238 Valid
4 LY4 0,711 0,238 Valid
5 LY5 0,569 0,238 Valid
Semua butir pertanyaan variabel Loyalitas dinyatakan valid, hal ini
dibuktikan dengan diperolehnya nilai koefisien korelasi (rhitung) > 0,238.
Nilai 0,238 diperoleh dari rtabel dengan N = 50.

85
ACADEMIA: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, Vol. 2 No 1 Agustus 2019

Tabel 4.9. Hasil Uji Reliabilitas


Variabel Cronbach Alpha Keterangan
Kepuasan 0,752 Reliabel
Kepercayaan 0,779 Reliabel
Komitmen 0,826 Reliabel
Loyalitas 0,764 Reliabel
Nilai Cronbach Alpha dari keempat variabel menujukkan nilai lebih
dari 0,60. Hal ini mengindikasikan bahwa responden menjawab secara
konsisten. Pengukuran ini merupakan pengukuran sekali (one shot) karena
hanya dilakukan satu kali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan
pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan
Tabel 5. Hasil Uji t
Variabel Dependen thitung ttabel Signifikansi
Kepuasan -0,702 2,013 0,486
Kepercayaan 2,797 2,013 0,007
Komitmen 3,247 2,013 0,002
1. Kepuasan (X1) terhadap LoyalitasNasabah (Y)
H1: Kepuasan berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Nasabah.
Terlihat pada kolom signifikansi variabel bebas Lokasi
memiliki nilai signifikan sebesar 0,487 lebih besar dari nilai
probabilitas 0,05 atau nilai 0,487 > 0,05 , maka H1 ditolak dan H0
diterima. Variabel X1 mempunyai t hitung sebesar -0,702 dengan t
tabel 2,013 jadi t hitung < t tabel maka dapat disimpulkan bahwa
variabel X1 berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Y.
Nilai t negatif menunjukkan bahwa variabel X1 mempunyai
hubungan berlawanan arah dengan Y. Jadi dapat disimpulkan
Kepuasan memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
loyalitas nasabah, dan hipotesis ditolak.
2. Kepercayaan (X2) terhadap Loyalitas Pelanggan (Y)
H2: Kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas
Nasabah.
Terlihat pada kolom signifikansi variabel bebas Kepercayaan
memiliki nilai signifikan sebesar 0,007 lebih kecil dari nilai

86
ACADEMIA: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, Vol. 2 No 1 Agustus 2019

probabilitas 0,05 atau nilai 0,007< 0,05 , maka H1 diterima dan H0


ditolak. Variabel X2 mempunyai t hitung sebesar 2,797 dengan t
tabel 2,013 jadi t hitung > t tabel maka dapat disimpulkan bahwa
variabel X2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap Y. Nilai t
positif menunjukkan bahwa variabel X2 mempunyai hubungan
yang searah dengan Y. Jadi dapat disimpulkan Kepuasan memiliki
pengaruh positif signifikan terhadap loyalitas nasabah, dan hipotesis
diterima.
3. Komitmen (X3) terhadap Loyalitas Nasabah (Y)
H3: Komitmen berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Nasabah.
Terlihat pada kolom signifikansi variabel bebas Komitmen
memiliki nilai signifikan sebesar 0,002 lebih kecil dari nilai
probabilitas 0,05 atau nilai 0,002< 0,05 , maka H1 diterima dan H0
ditolak. Variabel X3 mempunyai t hitung sebesar 3,247 dengan t
tabel 2,013 jadi t hitung > t tabel maka dapat disimpulkan bahwa
variabel X3 berpengaruh positif dan signifikan terhadap Y. Nilai t
positif menunjukkan bahwa variabel X3 mempunyai hubungan
yang searah dengan Y. Jadi dapat disimpulkan Komitmen memiliki
pengaruh positif signifikan terhadap loyalitas nasabah, dan hipotesis
diterima.
Tabel 6. Hasil Uji F
ANOVAb
Model Sum of Df Mean F Sig.
Squares Square
1 Regression 102.741 3 34.247 8.792 .000a
Residual 179.179 46 3.895
Total 281.920 49
a. Predictors: (Constant), Komitmen, Kepercayaan,
Kepuasan
b. Dependent Variable:
Loyalitas

87
ACADEMIA: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, Vol. 2 No 1 Agustus 2019

Pengujian pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap


variabel terikatnya dilakukan dengan uji F. Hasil pengujian statistik
menunjukkan nilai Fhitung sebesar 8,792 > F tabel sebesar 2,802 dengan taraf
signifikan sebesar 0,000< 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
kepuasan, kepercayaan, komitmen secara bersama-sama mempengaruhi
variabel loyalitasnasabah secara signifikan.
Tabel 7. Hasil Uji Koefisien Determinasi R2
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 .604a .364 .323 1.97363
a. Predictors: (Constant), Komitmen, Kepercayaan, Kepuasan
b. Dependent Variable: Loyalitas

Angka koefisien adjusted R square = 0,323atau 32,3%. Hal ini berarti


kemampuan variabel – variabel independen yang terdiri dari variabel
kepuasan, kepercayaan, komitmen dalam menjelaskan variabel dependen
yaitu loyalitas nasabah di BMT NU Sejahtera cabang Gemolong sebesar
32,3% sisanya (100% - 32,3% = 67,7%) dipengaruhi oleh variabel lain di
luar model yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Hasil penelitian mengenai pengaruh Kepuasan, Kepercayaan, dan
Komitmen terhadap Loyalitas Nasabah di BMT NU Sejahtera adalah sebagai
berikut:
1. Pengaruh Kepuasan terhadap Loyalitas Nasabah.
Kepuasan berpengaruh negatif dan tidak berpengaruh
signifikan terhadap Loyalitas Nasabah, hal tersebut dapat dilihat
dari hasil uji thitung sebesar -0,702 dan nilai signifikansi sebesar
0,486 serta koefisien regresi sebesar – 0,416.
2. Pengaruh Kepercayaan terhadap Loyalitas Nasabah.
Kepercayaan berpengaruh Positif dan berpengaruh signifikan
terhadap Loyalitas Nasabah, hal tersebut dapat dilihat dari hasil
uji thitung sebesar 2,797 dan nilai signifikansi sebesar 0,007 serta
koefisien regresi sebesar 0,432.

88
ACADEMIA: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, Vol. 2 No 1 Agustus 2019

3. Pengaruh Komitmen terhadap loyalitas Nasabah.


Komitmen berpengaruh positif dan berpengaruh signifikan
terhadap Loyalitas Nasabah, hal tersebut dapat dilihat dari hasil
uji thitung sebesar 3,247 dan nilai signifikansi sebesar 0,002 serta
koefisien regresi sebesar 0,531.
4. Pengaruh Variabel Kepuasan, kepercayaan, Komitmen terhadap
Loyalitas Nasabah.
Pada tabel uji F diketahui F hitung sebesar 8,792 yang berarti
lebih besar dari F tabel 2,802 dan nilai signifikan sebesar 0,000
yang berarti lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel independen secara simultan atau bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
5. Nilai R square Determinasi (R2) sebesar 0,323
Besarnya angka koefisien determinasi 0,323 sama dengan
32,3% angka tersebut mengandung arti bahwa kepuasan,
kepercayaan, komitmen secara bersama – sama memberi
kontribusi terhadap variabel Loyalitas Nasabah sebesar 32,3%.
Sedangkan sisanya (100% - 32,3% = 67,7%) dipengaruhi oleh
variabel lain di luar model yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
6. Variabel Bebas Yang Paling Dominan Berpengaruh Terhadap
Loyalitas Nasabah
Variabel bebas yang paling dominan berpengaruh terhadap Loyalitas
nasabah adalah variabel komitmen, hal ini dapat dilihat dari hasil uji t
dengan nilai t hitung sebesar 3,247, jika dibandingkan dengan variabel bebas
lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa variabel komitmen berpengaruh yang
paling besar terhadap Loyalitas Nasabah.

D. KESIMPULAN
Variabel kepuasan berpengaruh negatif dan tidak berpengaruh signifikan
terhadap Loyalitas Nasabah, hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji thitung
sebesar -0,702 dan nilai signifikansi sebesar 0,486 serta koefisien regresi
sebesar – 0,416. Variabel kepercayaan berpengaruh Positif dan berpengaruh

89
ACADEMIA: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, Vol. 2 No 1 Agustus 2019

signifikan terhadap Loyalitas Nasabah, hal tersebut dapat dilihat dari hasil
uji thitung sebesar 2,797 dan nilai signifikansi sebesar 0,007 serta koefisien
regresi sebesar 0,432. Variabel komitmen berpengaruh positif dan
berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Nasabah, hal tersebut dapat
dilihat dari hasil uji thitung sebesar 3,247 dan nilai signifikansi sebesar 0,002
serta koefisien regresi sebesar 0,531. Variabel bebas yang paling dominan
berpengaruh terhadap Loyalitas nasabah adalah variabel komitmen, hal ini
dapat dilihat dari hasil uji t dengan nilai t hitung sebesar 3,247, jika
dibandingkan dengan variabel bebas lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel komitmen berpengaruh yang paling besar terhadap Loyalitas
Nasabah.

REFERENSI
Khaerul Umam, Perbankan Syariah Indonesia, (Jakarta: Rajawali, 2013)
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Solo: PT. Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri, 2018)
Makhalul Ilmi, Teori dan Praktik Mikro Keuangan syariah (Yogyakarta: UII
Press, 2002)
Peraturan menteri koperasi dan usaha kecil dan menengah Republik
Indonesia nomor 16/per/M.KUKM/IX/2015
Nurul Huda dan Muhamad Heykal, Lembaga Keuangan Islam: Tinjauan
Teoritas Dan Praktis (Jakarta: Prenada Media Group, 2010)
Antonio, Bank Syariah Dari Teori Dan Praktik, (Jakarta: Gema Insani Press,
2001)
Robbins And Judge, Perilaku Organisasi, (Jakarta: Selemba Empat, 2007)

90

Anda mungkin juga menyukai