Anda di halaman 1dari 8

STRATEGI PROMOSI DAYA TARIK WISATA SANGEH UNTUK

MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN

I Putu Pande Ngurah Widiana, Putu Eka Wirawan, Utik Kuntariati


Diploma 4 Manajemen Pariwisata Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional Denpasar
e-mail: ngurahpande999@gmail.com

ABSTRAK

Strategi promosi merupakan sebuah hal yang sangat penting dilakukan oleh suatu objek wisata untuk
mendobrak tingkat kunjungan terhadap objek wisata itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kegiatan
promosi yang dilakukan oleh objek wisata sangeh dalam meningkatkan jumlah kunjungan serta kendala yang ditemui
pada saat melakukan kegiatan promosi.Terdapat tiga Teknik pengumpulan data yaitu wawancara, studi dokumentasi
dan observasi. Analisis data pada penelitian ini menggunakan metoda deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian
yang diperoleh didapatkan bahwa objek wisata sangeh menerapkan sebuah stragtegi promosi yaitu promotion mix yang
meliputi advertising, public relation dan rekomendasi review atau word of mouth. Terdapat tiga kendala yang ditemui
objek wisata sangeh dalam melakukan kegiatan promosi, sehingga mengakibatkan mereka kesulitan dalam melakukan
kegiatan promosi. Kendala tersebut meliputi, kendala pada bagian anggaran, kendala sumber daya manusia dan kendala
pemanfaatan media dalam melakukan kegiatan promosi.
Kata kunci : Strategi promosi,Promotion mix,Kunjungan wisatawan

ABSTRACT

The promotion strategy is a very important thing to do by a tourist attraction to break the level of visits to the
tourist object itself. This study aims to examine the promotional activities carried out by Sangeh tourism objects in
increasing the number of visits and the obstacles encountered during promotional activities. There are three data
collection techniques, namely interviews, documentation studies and observation. Data analysis in this study used a
qualitative descriptive method. Based on the research results obtained, it was found that the Sangeh tourist attraction
applied a promotional strategy, namely the promotion mix which included advertising, public relations and review
recommendations or word of mouth. There are three obstacles encountered by Sangeh tourism objects in carrying out
promotional activities, resulting in difficulties for them in carrying out promotional activities. These constraints
include, constraints on the budget, human resource constraints and constraints on the use of the media in carrying out
promotional activities.
Keyword: Promotion strategy, Promotion mix, Tourist visits

PENDAHULUAN
Industrii pariwisatai mempunyaii peranani yang cukupi pentingi dalami memberikani kesempatani padai
munculnyai berbagaii sektori formali dalami kaitanyai dengani terbukanyai peluangi kerjai bagii merekai yangi
memilikii skilli dani pengetahuani yangi memadaii untuki masuki padai sektori formali sepertii padai sektori
perhotelan,i restaurant,i dani sektori laini yangi membutuhkani keterampilani untuki menjadii tenagai kerjai yangi
professional.i Pertumbuhani ekonomii dii Indonesiai khususnyai dii Balii telahi demikiani pesatnyai dani
memberikani kontribusii yangi tidaki sedikiti bagii kesejahteraani masyarakat.i Olehi karenai itui integrasii darii
berbagaii bidangi usahai yangi secarai bersama-samai menghasilkani produki maupuni jasai yangi secarai
langsungi maupuni tidaki langsungi dibutuhkani wisatawani dalami kunjungannya. Upaya peningkatan kualitas
baik pelayanan maupun fasilitas pada objek pariwisata secara berkelanjutan terus dilakukan. Mulai dari
pemerintah daerah, para pelaku wisata, serta masyarakat bersama-sama mewujudkan Bali sebagai pulau
yang damai dengan selalu menjaga keamanan dan kenyamanan sehingga wisatawan yang berkunjung ke
Bali benar-benar dapat menikmati liburanya dengan aman dan nyaman (Hidayat, 2017).
Covidi 19i telahi menjadii bencanai yangi mempengaruhii semuai sektori dii seluruhi dunia.i Samai dii
industrii pariwisata.i Larangani perjalanani Indonesiai dani penutupani sementarai jaluri udarai internasionali
olehi pemerintahi Indonesiai telahi mendorongi wisatawani asingi untuki menundai kunjungani merekai kei
Indonesiai darii Mareti hinggai Junii 2020i selamai pandemii Covid-19.i Penerapani Pembatasani Sosiali Berskalai
Besari (PSBB)i telahi diterapkan. Pemerintah Indonesia juga membatasi jumlah penumpang. Penerbangan
menyebabkan wisatawan domestik menunda perjalanan sosial budaya, bisnis, dan rekreasi ke beberapa
kota dan provinsi selama pandemi Covid-19 dari Maret hingga Juni 2020, yang berdampak pada
penurunan jumlah penumpang. Tingkat hunian hotel di beberapa provinsi di Indonesia. Penurunan
okupansi hotel berdampak pada penurunan penerimaan pajak dari hotel dan industri lainnya (Saputra,
2022).
Seiringi dengani meningkatnyai penyebarani Covid-19i dani transmisii lokal,i jumlahi kasusi yangi
terinfeksi,i meninggali dani sembuhi meningkati dii Indonesia,i pemerintahi provinsi,i kota,i dani kabupateni
membuati peraturani pembatasani sosiali berskalai besari dii industrii perhotelan,i antarai lain:Liburi dii tempati
kerja,i pembatasani kegiatani sosiali dani budaya,i pembatasani kegiatani yangi dilakukani dii tempati ataui tempati
umum,i dani pembatasani transportasii darat,i laut,i dani udara. Pembatasan ini tentunya akan mempengaruhi
tingkat kunjungan wisatawan ke daya tarik wisata Sangeh (Suparyanto dan Rosad, 2020) Untuk mencapai
tujuan, industri pariwisata memerlukan publikasi dan strategi promosi baik ditingkatkan lokal, nasional,
maupun internasional, karena keberhasilan pengembangan maupun peningkatan kualitas pariwisata
tergantung pada keefektifan kegiatan promosi dan dibutuhkan adanya kegiatan pusat informasi, selain itu
keberhasilan peningkatan kualitas obyek wisata tergantung pada keseriusan Pemerintah Daerah dalam
strategi pemasaran yang tepat dan efektif agar produk dan jasa yang ditawarkan dapat diterima oleh
konsumen.
Dalami hali inii penelitii mengambili contohi destinasii wisatai yaitui Obyeki Wisatai Sangehi sebagaii
salahi satui tempati tujuani wisatawani baiki itui lokali maupuni mancanegarai yangi berusahai untuki memberikani
pelayanani yangi terbaiki terhadapi wisatawan.i Obyeki Wisatai Sangehi merupakani salahi satui tempati
pariwisatai yangi adai dii pulaui Balii dani terletaki dii Desai Sangeh,i Kecamatani Abiansemal,i Kabupateni
Badung,i Bali.i Yangi membuati sangehi terkenali karenai dii sekitari desai inii monyet-monyeti (beruk)i yangi adai
dii sebuahi hutani berkeliarani secarai bebasi dani menjadii hewani keramati menuruti kepercayaani penduduki
setempat.i Dii tengahi hutani jugai adai sebuahi purai yangi bernamai Purai Bukiti Sari. Keputusan Nomor:
20/DAS/VII/2012 tentang pengelolaan tempat rekreasi DTW Alas Pala Sangeh Kabupaten Badung surat
perjanjian kerjasama antara pemerintah Daerah Badung dengan Desa Adat Sangeh Nomor: 403 Tahun
2012.
Kunjungani wisatatawani yangi berkunjungi setiapi tahunnyai kei dayai tariki monkeyi foresti dii tahuni
2021i terjadinyai Penurunani jumlahi kunjungani wisatawani tersebuti menunjukani bahwai objeki wisatai
Sangehi yangi sudahi dikelolai dengani cukupi baiki puni masihi belumi bisai meningkatkani minati berkunjungi
kembalii wisatawani dii objeki wisatai sangehi secarai maksimal.i Meningkatkani ataui mempertahankani jumlahi
pengunjungi objeki wisatai sangehi sangatlahi sulit,i terdapati beberapai faktori yangi mempengaruhii minati
wisatawani untuki berkunjungi kembalii diantaranyai adalahi adanyai wabahi Covidi -19i yangi sangati
mengkahwatirkan.
Menurut Tjiptono dan Diana (2020:3), pemasaran adalah proses menciptakan, mendistribusikan,
mempromosikan, dan menetapkan harga barang, jasa dan gagasan untuk memfasilitasi relasi pertukaran
yang memuaskan dengan para pelanggan dan untuk membangun dan mempertahankan relasi yang positif
dengan para pemangku kepentingan dalam lingkungan yang dinamis. Menurut Daryanto (2011:94),
promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dapat mengarahkan organisasi atau seseorang
untuk menciptakan transaksi antara pembeli dan penjual. Promosi i merupakani kegiatani terakhiri darii
marketingi mixi yangi sangati pentingi karenai sekarangi inii kebanyakani pasari lebihi banyaki bersifati pasari
pembelii dimanai keputusani terakhiri terjadinyai transaksii juali belii sangati dipengaruhii olehi konsumen.i Olehi
karenai itu,i pembelii adalahi raja.i Parai produseni berlombai dengani berbagaii carai melaluii promosii untuki
merebuti hatii pembelii agari tertariki dani maui membelii produki yangi dijualnya.i Kendalai dalami
mempromosikani dayai tariki wisatai sangehi adalahi darii promosii dii masai pandemici sebelumnyai karenai
wisatawani enggani kei objeki wisatai sangeh.
Secarai umumi pengelolaani Objeki Dayai Tariki Wisatai Sangehi cukupi baik,i dilihati darii penataani
saranai dani prasarana.i Salahi satunyai adanyai peraturani yangi wajibi dipatuhii pengunjungi ketikai
mengunjungii Sangehi yangi sudahi adai disetiapi papani pengumumani ataui dii brosur.i Hali inii dikarenakani
daerahi objeki dayai tariki wisatai Sangehi dikelilingii kawasani sucii purai dani harusi diketahuii olehi pengunjung.i
Beberapai fasilitasi telahi ditawarkani olehi pengelolai karenai Sangehi merupakani kawasani OTWAi (Objeki
Tamani Wisatai Alam)i untuki memberikani kemudahani bagii parai pengunjungnya.i Fasilitasi yangi disediakani
olehi pengelolai Sangyei Monkeyi Foresti adalahi pusati layanani informasi,i posi jaga,i layanani foto,i pemandui
wisata,i tokoi suvenir,i restoran,i kamari kecili ataui toilet,i dani tempati parkir.i Objeki dayai tariki wisatai Sangehi
adalahi sebuahi tempati Pariwisatai dii Pulaui Balii yangi terletaki dii Desai Sangeh,i Kecamatani Abiansemal,i
Kabupateni Badung,i 3i Provinsii Bali.i Observasii dii lapangani menunjukkani bahwai tempat-tempati wisatai dii
Sangehi menariki lebihi banyaki wisatawani daripadai yangi adai dii bagiani selatani Badung,i sepertii Garudai
Wisnui Kencanai (GWK),i Pantaii Kuta,i Seminyaki dani pantaii Jimbarani yangi dikunjungi.i Akani
mengunjungii Tempati wisatai Sangehi memilikii dayai tariki yangi sangati kuati terpancari darii hutani lindungi
yangi sangati indah,i namuni Sangehi jugai merupakani rumahi bagii ribuani kerai dani sebuahi purai bersejarahi
bernamai Purai Bukiti Sari.i Monyeti yangi tumbuhi dii Sangehi adalahi monyeti yangi relatifi liar.i Monyeti Sangehi
seringi melakukani penipuani dengani mencurii barang-barangi wisatai sepertii handphone,i kamera,i kacamata,i
topi,i kalung,i anting-anting,i dani perhiasani lainnya.
Hali inii membuati wisatawani takuti untuki mengunjungii tempati wisatai dii Sangeh.i Hali inii
seharusnyai menjadii tantangani bagii pengelolai objeki wisatai Sangehi dalami mengembalikani kepercayaani
wisatawani dani mengembalikani minati berkunjungi kei objeki wisatai Sangeh.i (Sangeh,i 2022)i Permasalahani
yangi seringi timbuli dii masyarakati sebelumi adanyai upayai revitalisasii antarai laini Imagei Objeki Dayai Tariki
Wisatai Sangehi yangi terkesani memilikii monyeti yangi galaki ataui tidaki jinaki yangi menyerangi wisatawani
yangi berkunjungi dani tidaki adanyai pengawasani yangi ketati membuati wisatawani berpikiri lagii untuki
berkunjungi kei Objeki Dayai Tariki Wisatai Sangeh,i terdapati banyaki bangunani yangi tidaki dapati penanganani
dani tidaki terawat,i pengelolai Objeki Dayai Tariki Wisatai Sangehi kurangi ramahi kepadai wisatawan,i dani
wisatawani kurangi mengetahuii apai yangi menjadii dayai tariki wisatai dii Objeki Dayai Tariki Wisatai Sangeh,i
aksesi jalani menujui Objeki Dayai Tariki Wisatai Sangehi cukupi terbilangi jauhi darii pusati 4i Kotai Denpasar,i
sertai kurangnyai atraksii yangi dapati menariki wisatawan.
Berdasarkani hasili wawancarai singkati menggunakani pedomani wawancarai yangi dilakukani olehi
penelitii padai tanggali 23i julii 2023i kepadai pengelolai dii Dayai Tariki Wisatai Sangeh,i yaitui Bapaki Ii Madei
Mohoni yangi dimanai beliaui menjelaskani dayai tariki wisatai sangehi yangi mengenaii informasii panduani
liburani kei Sangehi Bali.i Sepertii dayai tarik,i jami buka,i lokasi,i sertai hargai tiketi masuki Sangeh,i dani
wisatawani yangi berkunjungi kei dayai tariki wisatai sangehi sudahi darii mancanegarai maupuni domestiki hali inii
disebkani karenai keindahani alamnya,i satwai hewani liari dani tempati sucii yangi ikonik.i Dalami mengenaii
jumlahi kunjungani wisatawani sangehi balii telahi terjadinyai penurunani darii tahuni 2020i yangi diakibatkani
olehi pandemii covid-19,i Berdasarkani jumlahi kunjungani dii atasi darii tahuni 2019i mengalamii peningkatani
jumlahi kunjungani sebesari 129,831,i akani tetapii tidaki dapati tahani lamai dii karenakani adanyai pandemii
covid-19i kunjungani Objeki Dayai Tariki Wisatai Sangehi menjadii sangati turuni drastisi karenai kasusi
terjadinyai penyerangani itui masihi tersebari luasi dii masyarakat.i Hali inii menyebabkani incomei ataui
pendapatani daerahi menjadii menurun.i Terkaiti upayai pengelolai dalami hali merevitalisasii ataui pembaharuani
belumi terlaksanai dikarenakani pendapatani dani promosii yangi kurang.i Sehinggai jikai mengajukani upayai
pembaharuani harusi adanyai persetujuani darii aparati desai terutamai Bendesai Adati Sangeh,i tokohi
masyarakati dani pengelola.i Untuki saati ini,i dilihati darii keuangani yangi ada,i makai yangi dapati dilakukani
adalahi ketersediani pakani monyeti yangi mencukupii dani biayai kebersihani area.i Adapuni beberapai areai
Objeki Dayai Tariki Wisatai Sangehi yangi tidaki dapati penanganani karenai kurangi adanyai pemasukani untuki
pembenahani areai Objeki Dayai Tariki Wisatai Sangeh,i makai darii itui merevitalisasii Objeki Dayai Tariki
Wisatai Sangehi sangati diperlukani untuki meningkatkani minati kunjungani wisatawani kei Objeki Dayai Tariki
Wisatai Sangeh.i Namuni adanyai jumlahi penurunani wisatawani yangi berkujungi kei dayai tariki wisatai sangehi
dii karenakani adanyai Covid-19i dii tahuni 2020i -2021i berdasarkani jumlahi kunjungan.i Dengani adanyai
penurunani penelitii ingini lebihi menelitii strategii penelitiani dii objeki wisatai sangeh.
Dalami penelitiani ini,i penelitii tertariki untuki menganalisisi strategii promosii yangi dii gunakani untuki
meningkatkani jumlahi kunjungani wisatawan.
METODE PENELITIAN
Strategi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan deskriptif dan kualitatif untuk melihat
perkembangan kunjungan yang setiap tahunnya berkunjung ke daya Tarik wisata sangeh ini dan pada tahun
2019 terjadinya banyak penurunan kunjungan di daya Tarik wisata sangeh ini di karena kan adanya COVID -
19 ini penurunan kunjungannya sangat drastis dan tidak ada sama sekali kunjungan karena anjuran
pemerintah untuk diam di rumah demi kesehatan dan supaya tidak ada orang yang terjangkit virus COVID-
19 ini. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah kepala pengurus dan pengurus di Sangeh Monkey
Forest. Instrumen yang peneliti gunakan untuk memperoleh data dilapangan mengenai strategi promosi
Sangeh Monkey forest dalam meningkatkan kunjungan wisatawan Sangeh Monkey Forest,
Abiansemal,Badung itu semua didukung oleh wawancara, observasi, studi dokumen, alat tulis menulis, dan
dokumentasi.

PEMBAHASAN
1. Gambaran Umum Objek Penelitian
Komponen 4 A objek daya tarik wisata sangeh
Keeksistensian daya tarik wisata edukasi di Saung Angklung Udjo telah didukung dengan
terpenuhinya syarat daya tarik wisata yang memiliki empat komponen wisata, seperti yang dikatakan oleh
Cooper (1995:81) mengemukakan bahwa terdapat empat komponen yang harus dimiliki oleh sebuah objek
wisata, yaitu: Atraksi, Aksesibilitas, Amenitas dan Ancilliary service.
Atraksi Objek wisata sangeh
Objek wisata sangeh merupakan Kawasan suci yang di dalamnya terdapat kera ekor Panjang dan
pohon yang berusia ribuan tahun. Objek wisata ini buka setiap hari mualai dari hari senin sampai dengan hari
minggu pada jam 08.00 WITA sampai dengan jam 17.00 WITA Untuk harga tiketnya juga terjangkau umtuk
wisatawan yang berkujung wisatawan domestic 15.000 dewasa,anak-anak 5.000 dan untuk wisatawan
mancanegara 30.000. Dengan harga tiket tersebut pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan kera ekor
Panjang yang ada di objek wisata monkey forest selain itu pengunjung juga bisa melihat pepohonan yang
berusia ratusan tahun yang di pandu oleh pemandu tempat wisata sangeh. Pengunjung bisa berfoto dengan
kera ekor Panjang yang ada disana yang akan di pandu guide local yang ada di sana karena di jaman
sekarang lagi bumingnya berfoto dengan kera ekor panjang dan di sana juga ada patung rahwana melawan
kera yang menjadi ikon tempat berfoto di objek wisata sangeh.
Fasilitas di objek wisata sangeh
Sangeh merupakan objek wisata yang memiliki pengunjung mencapai 100 orang perharinya. Demi
mendukung kenyamanan pengunjung yang datang setiap harinya, Objek Wisata Sangeh memiliki fasilitas
lengkap seperti: 1) Parkiran yang disediakan oleh Objek Wisata Sangeh terdiri dari dua bagian yaitu area
Mobil dan Motor. Supaya wisatawan yang akan berkunjung ke objek wisata sangeh menjadi tertata rapi. 2)
Toilet yang di sediakan oleh objek wisata sangeh ada 2 untuk laki -laki dan perempuan toilet yang di
sediakan juga lumayan bagus dan wangi. 3) Tempat penjualan souvenir yang di sediakan di Objek Wisata
Sangeh untuk pengunjung, di sini pengunjung bisa membeli oleh -oleh yang di sediakan di kios yang
menjual aneka ragam souvenir mulai dari baju,makanan,lukisan dll. 4) tempat penjualan tiket masuk objek
wisata di sini pengelola menyediakan 1 loket tiket untuk wisatawan yang akan berkunjung ke sangeh.
Akses ke Objek wisata sangeh
Jarak Bandara Ngurah Rai ke Sangeh sekitar 36,9 km. Berkunjung ke Sangeh Monkey Forest akan
disuguhkan dengan panorama hutan homogen yang luasnya mencapai 10 hektar yang ditumbuhi oleh pohon
pala yang sudah berumur ratusan tahun. Uniknya, hutan di sini dihuni oleh ratusan ekor kera abu ekor
panjang yang cukup jinak. Selain sebagai tempat wisata yang asik, Sangeh Monkey Forest ini juga
digunakan sebagai tempat sesi foto praweding. Tidak jauh dari Sangeh Monkey Forest terdapat tempat
wisata lainnya yang layak untuk dikunjungi yakni Taman Mumbul, Tanah Wuk, Bumi Perkemahan
Blahkiuh, dan Air Terjun Pengempu
Ancilliary service atau pelayanan tambahan
Layanan pemandu wisata yang memandu wisatawan berkeliling di sekitar objek wisata dan
memberikan informasi yang ada di objek wisata sangeh dan juga objek wisata sangeh juga ada meyediakan
foto langsung jadi bagi pengunjung yang mau memakai jasa dari fotografer buat kenang – kenangan pernah
perkunjung ke objek daya tarik sangeh.

2. Strategi promosi yang di lakukan Objek Wisata sangeh


Strategi promosi sangat penting dalam memperkenalkan dan memasarkan objek wisata. Dengan
menggunakan strategi yang efektif, objek wisata dapat dikenal lebih luas, meningkatkan kunjungan
wisatawan, dan pada gilirannya, mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Strategi promosi membantu
meningkatkan kesadaran tentang objek wisata di kalangan masyarakat. Melalui 65 penggunaan media dan
saluran promosi yang tepat, objek wisata dapat menjangkau target pasar potensial, membuat mereka tahu
tentang keberadaan dan keunikan objek wisata. Strategi promosi yang efektif membantu objek wisata untuk
menarik perhatian calon wisatawan dari pesaing. Melalui pesan yang menarik, kreatif, dan unik, objek wisata
dapat membedakan dirinya dari tempat wisata lainnya dan menarik minat wisatawan. Selain itu dapat
mendorong wisatawan untuk melakukan pembelian atau partisipasi dalam kegiatan wisata. Melalui
penawaran khusus, diskon, atau program loyalitas, objek wisata dapat memberikan insentif bagi wisatawan
untuk segera mengambil tindakan dan merencanakan kunjungan ke objek wisata. Dari pentingnya strategi
promosi tersebut adapun elemen dari bauran promosi (promotion mix) yang harus diterapkan demi
tercapainya tujuan dari promosi tersebut. Diantaranya antara lain, advertising, personal selling, sales
promotion, dan public relation. Seperti apa yang dilakukan oleh objek wisata yang dimana mereka
menerapkan elemen promosi sejak awal berdiri pada tahun 2019. Dari apa yang dilakukan pengelola objek
wisata sangeh untuk meningkatkan minat berkunjung wisatawan Pada pelaknasaan promosinya dalam
meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan Objek wisata sangeh menerapkan elemen dari bauran promosi
(promotion mix) sebagai berikut:
Advertising
Periklanan/advertising yang dilakukan melalui media digital mereka meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang keberadaannya. Dengan iklan yang menarik dan efektif mereka dapat menarik perhatian
calon wisatawan dan membangkitkan minat mereka untuk mengunjungi objek wisata tersebut. Dari promosi
yang dilakukan menawarkan paket preweding murah untuk masyarakat yang ingin menggunakan objek
wisata sangeh untuk melakukan sesi foto di area objek wisata sangeh, adapun harga yang di tawarkan adalah
200 ribu untuk melakukan sesi foto di sekitaran area tersebut.
Public Relation
Marketing public relations atau yang biasa disebut sebagai Marketing Communication berperan sangat
penting terhadap setiap program yang dijalankan oleh perusahaan. Dimana ia harus dapat mengetahui setiap
isu-isu yang sedang terjadi hingga pengevaluasian program kerja yang telah dilaksanakan. Marketing
Communication juga bertugas sebagai jembatan antara perusahaan dengan stakeholder yang telah
bekerjasama, dari pihak sponsorship hingga awak media. Sehingga seorang Marketing Communication harus
dapat mempresentasikan dirinya dimana publik serta harus dapat menyampaikan informasi mengenai
perusahaannya dengan baik. Public relation atau hubungan dengan masyarakat sekitar sebagai upaya untuk
membangun dan mempertahankan hubungan yang baik antara organisasi dan publiknya. Ini melibatkan
komunikasi yang disengaja dan strategis untuk mempengaruhi opini, sikap, dan persepsi masyarakat
terhadap organisasi atau merek. Aktivitas hubungan masyarakat mencakup kampanye promosi yang berfokus
pada membangun citra positif dan hubungan yang saling menguntungkan dengan publik. Dari hasil
waawancara tersebut dapat peneliti simpulkan bahwa pihak Objek wisata sangeh telah menjalin hubungan
baik dengan masyarakat sekitar.
Rekomendasi Review
Word-of-mouth atau sering disebut mulut ke mulut yang merupakan promosi yang terjadi ketika
orang-orang berbagi pengalaman mereka tentang objek wisata dengan orang lain. Ini dapat terjadi melalui
rekomendasi dari mulut ke mulut, ulasan online, atau interaksi di media social, tour guide, travel agent. Dari
wacana Objek wisata sangeh memanfaatkan ulasan serta interaksi dari pengguna media online tersebut dalam
mempromosikan objek wisata mereka.

3. Kendala Yang Ditemui Dalam Mempromosikan Objek Wisata Sangeh


Mempromosikan objek wisata membutuhkan biaya yang cukup besar, seperti iklan, pemasaran digital,
dan kegiatan promosi lainnya. Keterbatasan anggaran dapat menjadi kendala dalam melaksanakan strategi
pemasaran yang Permintaan dalam industri pariwisata sangat tinggi, sehingga objek wisata harus bersaing
dengan destinasi lain untuk menarik minat wisatawan. Persaingan ini dapat membuat promosi menjadi lebih
dikenal. Jika objek wisata tersebut kurang dikenal atau informasinya sulit diakses, maka mempromosikan
dan menjangkau target pasar wisatawan akan menjadi lebih sulit. Kurangnya kesadaran atau informasi
mengenai objek wisata juga dapat menyebabkan kurangnya minat wisatawan untuk mengunjunginya.
Perubahan tren atau preferensi wisatawan: Perubahan tren atau preferensi wisatawan dapat menjadi kendala
dalam mempromosikan objek wisata. Misalnya, jika ada pergeseran minat wisatawan dari objek wisata alam
ke objek wisata budaya atau sebaliknya, objek wisata harus beradaptasi dan mempromosikan diri secara
efektif agar tetap menarik bagi wisatawan.
Kendala Promosi Dalam Biaya
Kendala biaya objek wisata merujuk pada tantangan finansial yang dihadapi dalam mengelola dan
mempromosikan objek wisata. Beberapa kendala biaya yang mungkin terjadi meliputi:
Objek wisata memerlukan pemeliharaan rutin agar tetap dalam kondisi baik dan menarik bagi
pengunjung. Hal ini meliputi biaya perawatan lahan, fasilitas, pembersihan, kebersihan, dan pemeliharaan
keseluruhan objek wisata. Jika anggaran terbatas, pemeliharaan mungkin tidak dapat dilakukan secara
optimal, yang dapat mempengaruhi citra dan daya tarik objek wisata.
Objek wisata biasanya memerlukan biaya operasional untuk menjalankan kegiatan sehari-hari. Ini
termasuk biaya gaji karyawan, biaya listrik, air, bahan bakar, asuransi, perlengkapan, dan peralatan. Biaya
operasional yang tinggi dapat mempengaruhi kemampuan objek wisata untuk menawarkan layanan yang
baik kepada pengunjung.
Promosi objek wisata membutuhkan investasi finansial untuk menghasilkan kampanye pemasaran
yang efektif. Ini meliputi pembuatan konten promosi, pengiklanan, partisipasi dalam acara promosi,
pembelian media, dan lain sebagainya. Jika anggaran promosi terbatas, objek wisata mungkin kesulitan
mencapai audiens yang luas dan bersaing dengan objek wisata lainnya yang memiliki anggaran promosi
yang lebih besar.
Jika objek wisata membutuhkan pembangunan baru atau pengembangan fasilitas yang ada, biaya
tersebut dapat menjadi kendala. Pembangunan atau pengembangan dapat melibatkan investasi besar dalam
infrastruktur, bangunan, peningkatan fasilitas, atau perbaikan. Jika objek wisata tidak memiliki sumber dana
yang cukup, pembangunan atau pengembangan mungkin ditunda atau tidak dilaksanakan.
Untuk mengatasi kendala biaya objek wisata, beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:
1. Pengelolaan anggaran yang efektif: Membuat dan mengelola anggaran secara efisien untuk memastikan
bahwa sumber daya yang tersedia digunakan dengan bijaksana dan sejalan dengan prioritas
pengembangan objek wisata.
2. Peningkatan pendapatan: Mencari sumber pendapatan tambahan, seperti kerja sama dengan mitra bisnis,
peningkatan tarif masuk, pengembangan produk wisata baru, atau pemungutan retribusi tambahan, jika
memungkinkan.
3. Peningkatan efisiensi operasional: Mencari cara untuk mengurangi biaya operasional dengan
menyederhanakan proses, memanfaatkan teknologi, atau meningkatkan produktivitas karyawan.
4. Mendapatkan dukungan dari pemerintah dan mitra bisnis: Mencari bantuan dan dukungan dari
pemerintah daerah, pihak swasta, atau organisasi pariwisata dalam bentuk subsidi, hibah, atau kerja
sama untuk mengurangi beban finansial.
5. Memanfaatkan kekuatan lokal: Melibatkan masyarakat setempat sebagai mitra dalam pengelolaan objek
wisata, sehingga dapat memanfaatkan sumber daya yang ada secara efektif dan mengurangi biaya
operasional.
6. Diversifikasi pendapatan: Mengembangkan berbagai sumber pendapatan, seperti layanan pendukung,
produk wisata, atau penyewaan fasilitas untuk acara atau kegiatan lainnya, untuk menyediakan aliran
pendapatan yang lebih stabil.
Hasil Penjelasan diatas merupakan kendala biaya umum yang terjadi diobjek daya tarik wisata sangeh,
selain itu di objek daya tarik wisata juga memiliki kendala biaya yang mendalam sebagai berikut:
1. Anggaran terbatas: Objek wisata sering kali tidak memiliki anggaran yang besar untuk kegiatan
pemasaran dan promosi. Ini dapat menjadi kendala dalam melaksanakan strategi promosi yang efektif,
seperti iklan di media massa, kampanye digital, pengembangan situs web yang profesional, atau
partisipasi dalam pameran pariwisata.
2. Biaya iklan dan pemasaran: Biaya iklan dan pemasaran dapat menjadi kendala, terutama jika objek
wisata ingin meraih audiens yang lebih luas atau menargetkan pasar internasional. Iklan di media massa
atau platform digital populer sering kali membutuhkan biaya yang tinggi. Seiring dengan itu, biaya
untuk menciptakan konten pemasaran yang menarik, seperti foto, video, atau materi promosi lainnya
juga dapat membebani anggaran.
3. Biaya promosi online: Walaupun promosi online dapat menjadi lebih terjangkau dibandingkan dengan
media tradisional, tetapi masih ada biaya yang terkait dengan kampanye online. Sebagai contoh, biaya
iklan Google AdWords, banner iklan di situs web tertentu, atau biaya penggunaan influencer untuk
mempromosikan objek wisata.
Kendala Promosi Dalam Sumber Daya Manusia
1. Kurangnya keahlian dan pengetahuan: Tim promosi mungkin tidak memiliki keahlian dan pengetahuan
yang cukup dalam strategi pemasaran dan promosi pariwisata. Mereka mungkin tidak terlatih dalam
penggunaan alat-alat pemasaran digital, manajemen media sosial, analisis data, atau pembuatan konten
yang efektif. Hal ini dapat membatasi kemampuan tim promosi untuk merencanakan dan melaksanakan
kampanye promosi yang efektif.
2. Kurangnya pengalaman: Tim promosi mungkin tidak memiliki pengalaman yang cukup dalam
melakukan promosi objek wisata. Mereka mungkin tidak terbiasa dengan dinamika industri pariwisata,
tren promosi terkini, atau strategi pemasaran yang sukses. Kurangnya pengalaman dapat menghambat
kemampuan tim promosi untuk mengidentifikasi peluang promosi, merencanakan strategi yang efektif,
dan mengukur hasil promosi.
3. Kurangnya motivasi dan keterlibatan: Jika anggota tim promosi tidak termotivasi atau tidak merasa
terlibat dengan objek wisata yang dipromosikan, hal ini dapat mempengaruhi kualitas dan tujuan
promosi. Keterlibatan karyawan dalam misi dan visi objek wisata sangat penting untuk menciptakan
kampanye promosi yang meyakinkan dan menginspirasi.
Kendala Promosi Melalui Media Sosial
1. Persaingan yang ketat
Media sosial adalah tempat yang ramai dengan konten dan promosi. Persaingan untuk menarik
perhatian pengguna sangat tinggi. Objek promosi harus berusaha keras untuk membuat konten yang
unik dan menarik agar dapat bersaing dengan pesaing mereka.
2. Kesulitan dalam membangun basis pengikut
Banyak objek promosi yang berjuang untuk membangun basis pengikut yang besar dan berinteraksi
secara aktif. Peningkatan jumlah pengikut dapat lebih sulit daripada yang diharapkan, terutama jika
objek promosi baru atau tidak terlalu dikenal.
3. Manajemen waktu dan konten
Promosi melalui media sosial membutuhkan waktu dan upaya yang signifikan. Membuat konten yang
menarik, mengelola postingan dan tanggapan pengguna, dan melacak hasil promosi dapat menjadi tugas
yang menuntut. Objek promosi sering kali memiliki keterbatasan waktu dan sumber daya untuk
mengelola semua ini dengan efektif.
4. Perubahan tren dan kebiasaan pengguna
Tren dan kebiasaan pengguna media sosial dapat berubah dengan cepat. Platform media sosial yang
populer juga dapat berubah seiring waktu. Objek promosi harus tetap memperbarui strategi mereka dan
beradaptasi dengan perubahan tren dan kebutuhan pengguna untuk tetap relevan dan mendapatkan
perhatian.
5. Adanya spam dan konten negatif
Media sosial juga sering dipenuhi dengan spam dan konten negatif. Objek promosi harus berhati-hati
dalam memantau komentar dan tanggapan pengguna untuk memastikan reputasi mereka tetap terjaga
dan melindungi citra merek dari konten yang tidak pantas atau spam.
6. Pengukuran keberhasilan
Mengukur keberhasilan promosi melalui media sosial dapat menjadi tantangan. Meskipun ada statistik
dan metrik yang tersedia, menentukan apakah promosi berhasil atau tidak dapat menjadi rumit. Objek
promosi perlu memperhatikan metrik seperti jumlah tayangan, interaksi, dan konversi untuk
memastikan promosi mereka efektif dan berdampak positif.
SIMPULAN
Objek wisata sangeh menggunakan strategi (promosi mix) diantaranya menggunakan media social
melakukan periklanan/advestising yang di lakukan objek wisata sangeh untuk meningkatkan kunjungan ke
objek wisata sangeh personal selling disini mereka menggunakan strategi promosi dari mulut ke mulut
sehingga orang – orang lebih mengenal Objek wisata sangeh dan mereka juga mengajak travel – travel yang
ada di bali untuk bekerja sama suapaya jumlah kunjungan semakin meningkat. Public relation di objek
wisata sangeh yang mengelola objek wisata sangeh ini adalah masyarakat sekitar ada 40 orang yang bekerja
di sana karena sangat membantu masyarakat di sana rekomendasi review ini adalah berinteraksi secara
langsung dengan wisatawan melalui media social seperti Tripadvesor di sana lah pengelola mengetahui
kekurangan dan review dari wisatawan yang sudah berkunjung. Dari kegiatan promosi yang dilakukna oleh
objek wisata sangeh terdapat berbagai kendala yang ditemui pada saat melakukan kegiatan tersebut
diantaranya, terdapat kendala pada biaya promosi sehingga hal tersebut berdapak terhadap jalannya kegiatan
promosi pada objek wisata tersebut, kemudian kendala pada bagian SDM dimana objek wisata sangeh belum
memiliki SDM yang kompeten pada bagian marketing. Terjadinya kendala pada bagian SDM tersebut
berdampak terhadap aktifitas promosi melalui media social dimana dari dampak tersebut terjadi dikarenakan
kurangnya SDM yang kompeten pada bagian marketing.

DAFTAR RUJUKAN
Assauri, S. 2007. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Bitner, M. J. dan Zeithaml, V. A., 2013, Service Marketing (3rd ed.), Tata McGraw Hill, New Delhi
Djaslim, S. 1996. Unsur – Unsur Inti Pemasaran dan Manajemen Pemasaran. Bandung: CV. Mandar Maju
Kotler, P dan Keller, K. L. 2016. Manajemen Pemasaran Jilid I. Erlangga. Jakarta.
Kotler, P. 2010. Manajemen Pemasaran. Edisi tiga belas Bahasa Indonesia.Jilid 1 dan 2. Jakarta : Erlangga.
Lupiyoadi dan Hamdani, 2006. Manajemen Pemasaran jasa Edisi kedua. Penerbit Salemba Empat: Jakarta.
Yusuf, M. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan. Jakarta : prena damedia
group
Putra, I. N. D. 2013. Localizing the Global and Globalizing the Local: Opportunities and Challenges in Bali
Island Tourism Development, Jurnal Kajian Bali, Volume 03, Nomor 02, Oktober 2013 pp. 119-
136.
Rangkuti, F. 2009. Strategi Promosi yang kreatif & Analisis kasus – Integrated
Sugiyono. 2019. Statistika untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai