Anda di halaman 1dari 20

Strategi Marketing Terhadap Pengembangan Wisata Pantai Lon Malang

Desa Bira Tengah Kecamatan Sokobanah Kabupaten Sampang

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pariwisata sebenarnya bukanlah fenomena baru di dunia, bahkan
sejak peradaban manusia itu sendiri. Hal ini sebagaimana diungkapkan
oleh Spinllane bahwa pariwisata sudah ada sejak dimulainya peradaban
manusia dengan ditandai oleh adanya pergerakan penduduk yang
melakukan ziarah dan perjalanan agama. Manusia menyadari bahwa
pariwisata merupakan agen perubahan yang mempunyai kekuatan besar
dan dahsyat.1
Industri pariwisata, dengan segala aspek yang terkandung di
dalamnya, merupakan industri dinamis dan cenderung berjalan seiring
dengan pengalaman empiris para pelakunya. Sebagai salah satu
penyumbang devisa terbesar, pariwisata tentu dapat menjadi salah satu
prioritas utama grand design pembangunan, terutama karena terkait
dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang juga merupakan inti
dari tujuan pembangunan nasional kita. Karena industri pariwisata selalu
bersifat dinamis, tantangan (strategi) yang dihadapi di ranah pemasaran
juga akan senantiasa berkembang seiring perkembangan zaman.
Di era globalisasi saat ini, sektor pariwisata akan menjadi pendorong
utama perekonomian dunia dan menjadi industri yang mengglobal.
Pariwisata akan memberikan banyak pemasukan bagi daerah yang sadar
akan potensinya terhadap sektor pariwisata. Sektor pariwisata merupakan
kegiatan yang tak pernah mati dan menjadi hal yang sangat penting bagi
suatu negara.2 Dengan adanya pariwisata, lebih dikhususkan untuk
pemerintah daerah bahwa objek wisata akan menjadi pemasukan bagi
daerah itu sendiri. Dengan berkembanganya pariwisata, akan
mendongkrak sektor yang lainnya, Sesuai dengan tujuan kepariwisataan di
Indonesia adalah untuk, meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

1
Hadi Sutrisno, Metode Research II (Yogyakarta: Andi Offset, 2006), 41.
2
Ismayanti, Pengantar Pariwisata ( Jakarta: Grasindo, 2010), 1.
meningkatkan kesejahteraan rakyat, menghapus kemiskinan, mengatasi
pengangguran, melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya,
memajukan kebudayaan, mengangkat citra bangsa, memupuk rasa cinta
tanah air, memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa dan mempererat
persahabatan antarbangsa.3
Indonesia yang merupakan salah satu negara yang memiliki potensi
pariwisata cukup besar, diakui bahwa sumbangan sektor pariwisata
terhadap perolehan devisa yang terus meningkat setiap tahunnya.
Penerimaan devisa pada tahun 2018 diperkirakan mencapai US$ 16,4
miliar atau naik 10,99 persen dibanding penerimaan devisa tahun 2016
yang sebesar US$ 11,2 miliar.4 Hal ini membuktikan bahwa pariwisata
sangat relevan untuk dikelola dengan baik sebagai alat pendapatan devisa
negara. Selain peningkatan ekonomi pariwisata juga dapat menciptkan
lapangan kerja secara makro yang cukup signifikan, banyak tempat di
Indonesia dan bahkan hampir diseluruh wilayahnya terdapat tempat-
tempat menarik yang bisa dimanfaatkan dan menjadi sentra pariwisata.
Usaha mengembangkan suatu daerah tujuan wisata harus memperhatikan
berbagai faktor yang berpengaruh terhadap keberadaan suatu daerah tujuan
wisata, keberadaan suatu objek wisata yang ada disuatu daerah tidak akan
dapat diketahui oleh masyarakat apabila tidak diadakan suatu komunikasi
pemasaran wisata dari daerah pemerintahan setempat.5
Marketing (pemasaran) adalah dunia yang menyentuh kita semua,
baik kita sebagai marketer yang memasarkan produk maupun sebagai
konsumen yang mengkonsumsinya. Pemasaran digunakan untuk menarik
wisatawan untuk berkunjung ke suatu wisata dan juga memberikan kesan
baik serta memberikan citra dalam memasarkan pariwisata. Selain itu
strategi marketing juga bertujuan untuk mencapai kepuasan berkelanjutan
bagi stakeholder (pelanggan, karyawan, pemegang saham). Sebagai ilmu
pengetahuan yang obyektif, yang diperoleh dengan penggunaan
3
Undang-undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, Bab III,
mengenai Prinsip Penyelenggaraan Kepariwisataan Pasal 5 ( Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2010).
4
Badan Pusat Statistik, Jumlah Devisa Sektor Pariwisata Tahun 2016– 2018 (Jakarta:,2021).
5
A Hasan, Marketing dan Kasus Kasus Pilihan, Cetakan pertama (Yogyakarta: CAPS (Center for
academic publishing service, 2013),28.
instrumen-instrumen tertentu untuk mengukur kinerja dari aktivitas bisnis
dalam membentuk, mengembangkan, mengarahkan pertukaran yang saling
menguntungkan dalam jangka panjang antara produsen dan konsumen atau
pemakai.6 Pemasaran pariwisata secara optimal mampu meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, hal ini dibuktikan dengan semakin berkembangnya
dan semakin banyaknya pendayahgunaan pariwisata pada daerah tertentu
maka akan semakin meningkat pula pertumbuhan ekonomi masyarakat,
Sebagian pariwisata menerapkan strategi pemasaran wisata yang
ditekankan pada konsep yang berwawasan pemasaran strategis dan sosial
(Bermasyarakat) secara bersamaan. Konsep berwawasan pemasaran
societal ini menghindarkan konflik yang mungkin terjadi antara keinginan
pengusaha dan kepentingan konsumen, dan kesejahteraan jangka panjang.
Konsep ini untuk mengantisipasi terjadinya perusakan lingkungan,
kelangkaan sumberdaya, meledaknya jumlah penduduk, kelaparan dan
kemiskinan di dunia serta pelayanan masyarakat yang terabaikan. 7 Oleh
karena itu strategi-strategi pemasaran perlu dilakukan untuk
keberlangsungan sebuah perusahaan,
Madura sebagai suatu pulau yang memiliki peninggalan sejarah,
keragaman budaya, pesona alam, dan tradisi yang mengakar di masyarakat
merupakan daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke destinasi
wisata yang ada di Madura. salah satu destinasi wisata yang berada di
Kabupaten Sampang Madura, yaitu Wisata Pantai Lon Malang yang mulai
dikembangkan oleh masyarakat Desa Bira Tengah Kecamatan Sokobanah
Kabupaten Sampang, sejak tahun 2016. Padahal sebelumnya pantai lon
malang ini hanyalah hamparan pasir yang penuh dengan semak belukar,
keberhasilan Wisata Pantai Lon Malang ini adalah dapat mengembangkan
dan memanfaatkan potensi yang ada menjadi destinasi wisata yang
indahnya luar biasa, Tentunya ini tidak akan lepas dari suatu strategi
marketing yang di rancang dalam pengembangan wisata pantai lon
malang. Oleh karena itu, strategi pemasaran pariwisata perlu dirancang
6
Istijanto, Enam Puluh Tiga Kasus Pemasaran Terkini Indonesia (Jakarta: Elex Media
komputindo, 2007), 13.
7
Philp Kotler dan Paul N. Bloom, Teknik dan Strategi Pemasaran Jasa Profesional (Jakarta:
Intermedia, 2005),28.
sedemikian rupa sehingga pada akhirnya mampu menarik minat wisatawan
baik lokal maupun mancanegara. Salah satu tujuannya adalah agar selling
point yang tercapai pada gilirannya akan meningkatkan jumlah wisatawan
dan juga pendapatan daerah, termasuk masyarakat di sekitar kawasan
wisata tersebut. Dengan latar belakang diatas timbullah pertanyaan
sehingga penulis tertarik menulis skripsi yang berjudul STRATEGI
MARKETING TERHADAP PENGEMBANGAN WISATA PANTAI
LON MALANG DESA BIRA TENGAH KECAMATAN SOKOBANAH
KABUPATEN SAMPANG.
2. Rumusan Masalah
Penelitian ini akan menguji pengaruh strategi marketing terhadap
pengembangan wisata Pantai Lon Malang Desa Bira Tengah Kecamatan
Sokobanah Kabupaten Sampang. Berdasarkan latar belakang tersebut
peneliti akan menciba merumuskan masalah sebagai berikut:
a. Adakah pengaruh strategi marketing terhadap pengembangan
wisata Pantai Lon Malang Desa Bira Tengah Kecamatan
Sokobanah Kabupaten Sampang?
b. Seberapa besar pengaruh strategi marketing terhadap
pengembangan wisata Pantai Lon Malang Desa Bira Tengah
Kecamatan Sokobanah Kabupaten Sampang?
3. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh marketing terhadap
pengembangan wisata Pantai Lon Malang Deesa Bira Tengah
Kecamatan Sokobanah Kabupaten Sampang.
b. Untuk mengetahui besarnya pengaruh marketing terhadap
pengembangan wisata Pantai Lon Malang Desa Bira Tengah
Kecamatan Sokobanah Kabupaten Sampang.
4. Kegunaan Penelitian
a. Teoritis, bagi peneliti sebagai tambahan wawasan ilmu
pengetahuan dan pengalaman yang selama ini masih belum
sempurna, serta ingin mengembangkan penelitian ini lebih lanjut.
b. Praktis, bagi wisata pantai lon malang hasil penelitian ini
diharapkan dapat dijadikan masukan dan dapat bisa dijadikan
pertimbangan dalam merumuskan kebijakan yang menyangkut
strategi marketing terhadap pengembangan wisata Pantai Lon
Malang Desa Bira Tengah Kecamatan Sokobanah Kabupaten
Sampang
5. Asumsi Dan Hipotesis
a. Asumsi
Sebelum penulis kemukakan rumusan dalam penelitian ini, kiranya
dipandang perlu untuk mengetahui tentang pengertian asumsi. Hal ini
disebabkan asumsi merupakan dasar berpijak bagi masalah yang
diteliti dan dalam merumuskan hipotesis.
Secara umum, asumsi didefinisikan sebagai hasil abstraksi
pemikiran yang oleh peneliti di anggap benar dan dijadikan pijakan
untuk mengkaji satu atau beberapa gejala. Asumsi dianggap benar dan
tidak perlu di uji.8 Mengambil dari penelitian tersebut, maka penulis
bisa mengemukakan rumusan asumsi sebagai berikut:
1) Strategi marketing merupakan salah satu factor dalam
pengembangan wisata.
2) Kegiatan strategi marketing telah dilakukan oleh Wisata
Pantai Lon Malang Desa Bira Tengah Kecamatan Sokobanah
Kabupaten Sampang
b. Hipotesis
Hipotesis adalah penjelasan sementara tentang suatu tingkah laku,
gejala, atau kejadian tertentu yang telah terjadi. Jadi hipotesis
merupakan rumusan jawaban sementara yang harus diuji
kebenarannya dengan data yang dianalisis dalam kegiatan penelitian,9
Berdasarkan dari pengertian hipotesis di atas maka hipotesis yang
dapat diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut:

8
Suharsimi Arikunto, prosedur penelitian suatu pendekatan praktek ( Bandung, rineka cipta,
1997), 65
9
Albert Kurniawan, metode riset untuk ekonomi dan bisnis (Bandung, Alfabeta, 2014), 90.
a. Ada pengaruh strategi marketing terhadap pengembangan wisata
Pantai Lon Malang Desa Bira Tengah Kecamatan Sokobanah
Kabupaten Sampang
b. Strategi marketing berpengaruh tinggi terhadap pengembangan
wisata Pantai Lon Malang Desa Bira Tengah Kecamatan
Sokobanah Kabupaten Sampang
6. Ruang Lingkup Penelitian
Untuk mempermudah penyusun dalam membahas permasalahan
tersebut, penyusun merasa perlu membuat batasan ruang lingkup
penyusunan, Adapun permasalahan yang menjadi poin pembahasan dalam
penyusunan ini dijadikan dua vareabel, yaitu vareabel X dan vareabel Y.
a. Untuk vareabel X (Strategi Marketing) indicator yang ingin diteliti
meliputi:
1) Produk (product)
2) Harga (price)
3) Promosi (promotion)
4) Tempat (place)
b. Vareabel Y (Pengembangan Wisata) indikator yang ingin diteliti
meliputi:
1) Lingkungan
2) Sosial
3) Ekonomi

7. Definisi Operasional
Untuk lebih memahami penggunaan istilah dan untuk menghindari
adanya kesalah fahaman atau misunderstanding, maka peneliti perlu
menjelaskan pemakaian kata sebagai berikut:
a. Strategi marketing
Strategi adalah suatu perencanaan jangka Panjang yang
disusun untuk menghantarkan pada suatu pencapaian akan tujuan
dan sasaran tertentu. Sedangkan marketing adalah sebuah aktivitas
dan proses menciptakan, mengomunikasikan, menyampaikan, dan
mempertukarkan, tawaran yang bernilai bagi pelanggan,
klien,mitra, dan masyarakat umum, tujuannya adalah supaya
produk atau jasa yang di tawarkan mampu dikenal oleh khalayak
ramai.
Dari paparan diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa strategi
pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan
aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran
perusahaan dalam waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan
dan acuan serta alokasi, terutama sebagai tanggapan perusahaan
dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan.
b. Pengembangan wisata
Pengembangan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara
sadar, terencana dan terarah untuk membuat atau memperbaiki,
sehingga menjadi produk yang semakin bermanfaat untuk
meningkatkan dan mendukung serta meningkatkan kualitas sebagai
upaya menciptakan mutu yang lebiih baik. Sedangkan wisata
adalah salah satu jenis industry kreatif yang yang memanfaatkan
potensi yang ada baik itu alam atau buatan.
Dari definisi diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa
pengembangan wisata adalah suatu usaha untuk mengembangkan
atau memajukan objek wisata, agar objek wisata tersebut lebih baik
dan lebih menarikditinjau dari segi tempat maupun benda-benda
yang ada didalamnya untuk dapat menarik minat wisatawan untuk
mengunjunginya.
B. LANDASAN TEORI
1. Strategi Marketing
Kata “strategi” berasal dari bahasa Yunani yaitu “strategas” (stratus:
militer dan Ag: pemimpin) yang berarti “generalship” atau sesuatu yang
dikerjakan oleh para panglima perang dalam membuat rencana untuk
memenangkan perang. Konsep ini relevan pada zaman dahulu yang sering
diwarnai perang dimana panglima perang dibutuhkan untuk memimpin
suatu angkatan. Sementara itu, secara konseptual, strategi dapat dipahami
sebagai suatu garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai sasaran
yang telah ditentukan.10
Strategi adalah aksi potensial yang membutuhkan keputusan
managemen puncak dan sumber daya perusahaan dalam jumlah yang
besar. Selain itu, strategi mempengaruhi perkembangan jangka Panjang
perusahaan, biasanya untuk lima tahun kedepan, dan karenanya
berorientasi multifungsional atau multidivisional serta perlu
mempertimbangkan segala aspek yang ada.11
Sedangkan pemasaran adalah proses sosial dan manajerial yang di
dalamnya individu dan kelompok untuk mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan
nilai.12 Dengan kata lain pemasaran yaitu berbagai tindakan atau kinerja
yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak yang lain, yang pada dasarnya
tidak dapat dilihat dan tidak menghasilkan hak milik terhadap sesuatu.
Produksinya pun dapat berkenaan dengan sebuah produk fisik ataupun
tidak. Maka strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran,
kebijakan dan aturan yang memberikan arahan kepada usaha-usaha
pemasaran dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan
serta lokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam
menghadapi lingkungan dan keadaan pesaing yang selalu berubah.

10
John A pearce dan Richard B. Robinson, Manajemen Strategi (Jakarta: Salemba Empat, 2014),
19.
11
David, Managemen Strategi: konsep edisi 12 (Jakarta: penerbit Selemba Empat, 2010), 21.
12
Philip kotler dan G. Amstrong, Principle Of Marketing, Twelfth Edition, Alih Bahasa Bob
Sabran, Prinsip - Prinsip Pemasaran , Edisi ke-12, Jilid I (Jakarta: Erlanga, 2008),3.
Strategi pemasaran dapat dipahami sebagai logika pemasaran dengan
unit usaha yang berharap dapat mencapai sasaran pemasarannya. 13 Atau
dengan kata lain Strategi pemasaran sebagai strategi fungsional sangat
penting untuk mendukung strategi perusahaan Yang berarti analisis,
strategi pengembangan, dan pelaksanaan kegiatan dalam pemilihan pasar
sasaran produk pada setiap unit bisnis, penetapan tujuan pemasaran, dan
pengembangan, pelaksanaan, serta pengelolaan strategi program
pemasaran penentuan posisi pasar yang dirancang untuk memenuhi
keinginan konsumen pasar sasaran.
Proses strategi pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan
mencakup Memilih konsumen yang ingin dituju, mengidentifikasi
keinginan konsumen, dan menentukan bauran pemasaran. Dengan adanya
strategi pemasaran tersebut maka usaha yang dijalankan harus
direncanakan dan dipersiapkan secara matang agar target yang ingin dituju
bisa tercapai, dan strategi tersebut juga dapat membantu dan
mengantisipasi segala perubahan lingkungan dan perkembangan yang
berlaku di pasar sasaran.
Dalam melaksanakan kegiatan pemasaran, perusahaan perlu
mengkombinasikan empat variabel yang sangat mendukung didalam
menentukan strategi pemasaran, kombinasi keempat variabel ini dikenal
dengan istilah bauran pemasaran.14 Bauran pemasaran merupakan strategi
yang mencampur kegiatan-kegiatan marketing, agar dicari kombinasi
maksimal sehingga mendatangkan hasil yang memuaskan. Kegiatan yang
merupakan inti dari system pemasaran yakni:15
a. Product (produk)
Produk merupakan barang dan jasa yang dapat diperjual
belikan atau ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran dan bisa
memuaskan keinginan ataupun kebutuhan.16 produk wisata
merupakan rangkaian kegiatan usaha yang saling terkait satu sama
lain. Produk wisata yang bersumber pada budaya dan kekayaan
13
Ibid., 3.
14
Ibid., 215.
15
Ibid., 216
16
Ibid., 216.
alam merupakan objek dan daya tarik wisata sesuai dengan sistem
ekologi yang seimbang, alam perlu dikembangkan dan dibina
sesuai dengan sistem ekologi yang seimbang dan dinamis sehingga
bisa melaksanakan pembangunan kepariwisataan yang ramah
lingkungan dengan mengutamakan aspek kehidupan masyarakat
setempat. Untuk memanfatkan kondisi potensi alam yang ada,
pimpinan usaha wisata perlu melakukan strategi pengembangan
produk yang bertitik tolak pada strategi diversifikasi, yakni dengan
menciptakan produk-produk yang beraneka ragam untuk segmen
pasar yang ada. Menentukan produk wisata alam dan buatan
manusia adalah bagian dari sebuah proses strategi marketing
dalam meraih keunggulan bersaing melalui peningkatan kualitas
produk.17
b. Strategi Place (tempat)
Strategi place adalah tempat kegiatan perusahaan yang
membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran. Penentuan
lokasi dan distribusi serta sarana dan prasarana pendukung
menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar konsumen mudah
menjangkau setiap lokasi yang ada serta mendistribusikan barang
atau jasa. Demikian pula sarana dan prasarana harus memberikan
rasa yang aman dan nyaman kepada seluruh konsumennya.18
c. Strategi Price (harga)
Penetapan harga yaitu proses menentukan berapa yang akan
diterima perusahaan dalam penjualan produknya. Harga
merupakan titik sentral dalam strategi posisi perusahaan.
Pertumbuhan dan kinerja keuangan perusahaan akan benar-benar
luar biasa. Dalam menentapkan strategi harga harus jelas dan
mempunyai tujuan (yakni kinerja laba) secara signifikan
tergantung pada keberhasilan strateginya.Melihat keragaman harga
barang-barang sudah tentu diperlukan kebijaksanaan dalam
strategi harga. Strategi harga rendah dan strategi harga tinggi dapat
17
Harries Madiistriyatno, Strategi Pemasaran Produk Wisata (Jakarta: Indigo Media, 2013
18
Kasmir, Manajemen Perbankan (Jakarta: Raja Grafindo, 2000), 112.
menjadi efektif pada situasi yang berbeda. Harga rendah misalnya,
umumnya menyebabkan voleme penjualan yang lebih besar.
Harga tinggi biasanya membatasi ukuran pasar tetapi
meningkatkan laba per unit. Harga tinggi juga dapat menarik
konsumen karena mengisyaratkan bahwa produk memiliki kualitas
yang sangat tinggi. Keputusan penetapan harga juga dipengaruhi
oleh kebutuhan untuk dapat tetap bertahan dalam pasar yang
bersaing, melalui kepedulian sosial dan etika, dan bahkan melalui
citra korporasi.19 Kesesuaian tarif berkaitan dengan persepsi
konsumen atas kesesuaian tarif dengan fasilitas wisata yang
diberikan. Daya tarik tarif berkaitan dengan kemampuan tarif yang
ada untuk menarik konsumen berkunjung ke objek wisata, Dalam
berbagai situasi tertentu, konsumen melakukan penilaian atau
tertentu tentang apa yang mereka peroleh sebagai balasan dari apa
yang mereka berikan.
d. Strategi Promotion (promosi)
Promosi adalah salah satu bagian dari bauran pemasaran yang
besar peranannya. Dalam strategi pemasaran perusahaan jasa
memusatkan perhatian pada pelanggan dan karyawan. Perusahaan
jasa memahami rantai laba jasa, yang menghubungkan laba
perusahaan jasa dengan karyawan dan kepuasan pelanggan.
Strategi pemasaran jasa meliputi pemasaran eksternal, pemasaran
internal, dan pemasaran interaktif.20
2. Pengembangan
Pengembangan pariwisata adalah suatu usaha untuk mengembangkan
atau memajukan objek wisata agar objek wisata tersebut lebih baik dan
lebih menarik ditinjau dari segi tempat maupun benda-benda yang ada di
dalamnya supaya dapat menarik minat wisatawan untuk
mengunjunginya.21 Pengembangan pariwisata dilakukan bertujuan untuk
menjadikan pariwisata maju dan berkembang kearah yang lebih baik dari
19
Ibid., 126.
20
Philip kotler dan G. Amstrong, Principle Of Marketing, 294.
21
Londo, Peluang dan Kendala dalam Pengembangan Objek Wisata Pantai di Indonesia (Jakarta:
Bapindo, 1995), 45.
segi kualitas sarana prasarana, memudahkan akses kemana saja, menjadi
destinasi yang diinginkan, dan menjadikan manfaat yang baik secara
ekonomi bagi masyarakat sekitar.22
Pengembangan kepariwisataan saat ini tidak hanya untuk menambah
devisa negara maupun pendapatan pemerintah daerah. Akan tetapi juga
diharapkan dapat memperluas kesempatan berusaha disamping
memberikan lapangan pekerjaan baru untuk mengurangi pengangguran
dan pariwisata dapat menaikkan taraf hidup masyarakat yang tinggal di
kawasan tujuan wisata tersebut melalui keuntungan secara ekonomi,
dengan cara mengembangkan fasilitas yang mendukung dan menyediakan
fasilitas rekreasi, wisatawan dan penduduk setempat saling diuntungkan.23
Pariwisata bukan saja sebagai sumber devisa, tetapi juga merupakan
faktor dalam menentukan lokasi industri dalam perkembangan daerah-
daerah yang miskin sumber alam sehingga perkembangan pariwisata
adalah salah satu cara untuk memajukan ekonomi di daerah-daerah yang
kurang berkembang tersebut sebagai akibat kurangnya sumber-sumber
alam, Pengembangan pariwisata bertujuan memberikan keuntungan baik
bagi wisatawan maupun warga setempat maka pengembangan komponen-
komponen produk wisata sendiri merupakan hal yang diperlukan dalam
rangka peningkatan kontribusi terhadap penerimaan pemerintah daerah
dari sektor pariwisata. Untuk memanfatkan kondisi potensi alam yang ada,
pimpinan usaha wisata perlu melakukan strategi pengembangan produk
yang bertitik tolak pada strategi diversifikasi, yakni dengan menciptakan
produk-produk yang beraneka ragam untuk segmen pasar yang ada.24
Pengembangan produk wisata alam dan buatan manusia merupakan
bagian dari sebuah proses yang berkesinambungan untuk meraih
keunggulan bersaing melalui peningkatan layanan profesional, penguasaan
pangsa pasar potensial, memanfaatkan kedekatan jarak antar destinasi, dan
mengomptimalkan berbagai prasarana dan sarana keparawisataan. Pada
22
Eren Dea Ajeng Inggil Santosa, Choirul Shaleh, Minto Hadi,”Pengembangan Objek Pariwisata
Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Ekonomi Lokal (Studi Kasus Objek Wisata Banyu Biru di
Kabupaten Pasuruan)”, Jurnal Administrasi Publik (JAP), Volume 3, Nomor 1 (Desember 2013),
89.
23
Londo, peluang dan kendala dalam pengembangan objek wisata, 46.
24
Ibid.,50.
sisi lain pimpinan usaha wisata perlu melakukan strategi promosi yang
lebih gencar secara terpadu, melakukan kerjasama interen secara terpadu,
menambah keanekaragaman produk wisata alam atau wisata buatan
manusia, meningkatkan luas lahan agar mampu untuk mengembangkan
produk jasa wisata.25
Dalam pengembangan pariwisata perlu memerhatikan tiga elemen
utama dalam pembangunan pariwisata yang berkelanjutan untuk
menyokong tingkat kesuksesan pemasaran dalam pengembangan
pariwisata yaitu sebagai berikut ini26:
a. Lingkungan
Lingkungan adalah sesuatu yang terkait dengan seluruh
bidang kehidupan kita, hubungan kita dengan lingkungan adalah
hubungan sebab akibat, dimana jika kita merawat lingkungan
maka lingkungan pun akan memberikan manfaat pada kita,
begitupun juga sebaliknya. Namun Sebagian besar dari kita masih
kurang peduli dengan lingkungan sekitar, hal ini disebabkan
karena tidak adanya keuntungan langsung didalamnya, maka, kita
banyak melihat pelaku industry yang hanya mementingkan
bagaimana menghasilkan uang sebanyak-banyaknya tanpa
melakukan upaya apapun untuk melestarikan lingkungan, padahal
dengan melestarikan lingkungan mereka akan mendapatkan
keuntungan yang lebih terutama dari sisi kesehatan, kenyamanan,
dan sumber daya alam yang lebih terjamin kelangsungannya.
Beberapa program berpijak pada elemen ini biasanya berupa
penghijauan lingkungan hidup, penyediaan sarana air bersih,
perbaikan pemukiman, ataupun pengembangan pariwisata
(ekowisata).27
b. Sosial
Menyadari bahwa masyarakat merupakan stakeholder
penting bagi perusahaan, karena dukungan mereka, terutama

25
Firsta Justa Iskandar, Perencanaan Objek Dan Daya Tarik Wisata (Bandung: BPLP, 1998), 54.
26
Ike janita dewi, pengembangan pariwisata berkelanjutan (Jakarta: Pinus Publisher,2011), 22.
27
Ibid., 24.
masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi bagi keberadaan,
kelangsungan hidup, dan perkembangan prerusahaan, maka
sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat
lingkungan, perusahaan perlu berkomitmen untuk berupaya
memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada mereka. Perlu
disadari bahwa operasi perusahaan berpotensi memberikan
dampak kepada masyarakat, karenanya perusahaan perlu untuk
melakukan berbagai kegiatan yang menyentuh masyarakat.28
c. Ekonomi
Ekonomi merupakan unsur terpenting dan menjadi tujuan
utama dari setiap kegiatan usaha. Profit sendiri pada hakikatnya
merupakan tambahan pendapatan yang dapat digunakan untuk
menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Sedangkan aktivitas
yang dapat ditempuh untuk mendongkrak profit antara lain
dengan meningkatkan produktivitas dan melakukan efisiensi
biaya, sehingga perusahaan memiliki keunggulan kompetitif yang
dapat memberikan nilai tambah semaksimal mungkin.29

C. METODE PENELITIAN

28
Ibid., 25.
29
Ibid., 26.
1. Desain Penelitian
Desain penelitian ini berawal dari masalah yang bersifat
kuantitatif dan membatasi permasalahan yang ada pada rumusan
masalah. Rumusan masalah dinyatakan dalam kalimat pertanyaan,
selanjutnya peneliti menggunakan teori untuk menjawabnya. 30
Menyatakan bahwa “desain penelitian harus spesifik, jelas dan rinci,
ditentukan secara mantap sejak awal, menjadi pegangan langkah demi
langkah”. Desain penelitian menghubungkan antara variable X dan
variable Y. penelitian ini terdiri dari dua variable, yaitu variable bebas
(X) yaitu strategi marketing dan variable terkait (Y) yaitu
pengembangan wisata pantai lon malang.

2. Sumber Data
Menurut sumber perolehannya, data dapat dibagi menjadi dua
yaitu:
a. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung
dilapangan oleh orang yang melakukan penelitian.31 Data ini
diperoleh langsung dari penyebaran daftar pertanyaan dari
pengelola wisata pantai lon malang sebagai responden yang terpilih
untuk dijadikan penelitian.
b. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari literatur-
literatur, jurnal penelitian, dan data-data yang ada kaitannya dengan
penelitian.
3. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah himpunan dari unsur-unsur yang sejenis.32
Sedangkan menurut suharsimi arikunto, populasi adalah jumlah
keseluruhan objek penelitian.33 Populasi ini juga merupakan jumlah
30
Sugiyono (2004, 23.)
31
M. Iqbal hasan, pokok-pokok materi metodelogi penelitian dan aplikasinya (Jakarta: ghalia
Indonesia, 2002), 82.
32
Hadaie efendy & Abdul Muin, Statistik Pendidikan dan Ekonomi ( Pamekasan: Duta Media
Publishing, 2018), 45.
33
Suharsimi Arikunto, prosedur penelitian suatu pendekatan praktek (Jakarta: Rineka Cipta,
2002), 130.
sekelompok elemen lengkap yang biasanya berupa orang, transaksi,
atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajari atau menjadi
objek penelitian, sedangkan populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh pengelola wisata pantai lon malang yaitu 30 orang
b. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi.34sedangkan menurut


Muhammad sampel ialah bagian sejumlah cuplikan tertentu yang
diambil dari suatu populasi dan diteliti secara rinci. 35 Adapun sampel
dalam penelitian ini adalah pengelola wisata pantai lon malang yang
mudah ditemui untuk dijadikan sampel. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan teknik pengambilan sampel nonprobability sampling
yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang dan
kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel.36 Metode pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah accindental sampling yaitu
memilih sampel dari orang atau unit yang paling mudah dijumpai atau
diakses.37 Jika jumlah populasi kurang dari 100 orang maka sampel
nya dapat diambil 100%, jika populasi lebih dari 100 orang maka
dapat diambil sampel penelitian 20-25% atau lebih. Penelitian ini
menggunakan teknik random centrict sampling. Dalam hal ini
sampelnya sebanyak 30.

4. Metode Pengumpulan Data


Penelitian ini merupakan penelitian lapangan atau field research
dengan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
a. Angket / questionnaire
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang hal-
hal yang diketahui.38 Tujuan pokok pembuatan angket adalah untuk
34
Hadaie efendy & Abdul Muin, Statistik Pendidikan dan Ekonomi, 45.
35
Muhammad, Metodelogi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif (Jakarta: Rajawali
Pers, 2008), 162.
36
Tim Penyusun, pedoman penulisan skripsi, ( Sampang: stai walisongo, 2009), 24.
37
Ibid., 174.
38
Sutrisno Hadi, metodelogi research (Yogyakarta: Andi, Cet. Ke-25, 2000), 128.
memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian dan
memperoleh informasi dengan reliabilitas atau validitas setinggi
mungkin.39 Dalam penelitian ini, angket atau questionnaire yang
dipakai adalah model tertutup karena jawaban telah disediakan dan
pengukurannya dengan skala Likert yang digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial. Angket ini dimaksud sebagai suatu daftar
pertanyaan untuk memperoleh data-data berupa jawaban dari para
pengelola wisata atas pertanyaan-pertanyaan tentang strategi marketing
terhadap pengembangan Wisata Pantai Lon Malang. Data yang
diperoleh oleh peneliti melalui angket, dianalisis dalam bentuk angka,
yaitu dalam bentuk kuantitatif. Langkah yang diambil untuk merubah
data angket menjadi data kuantitatif adalah dengan cara memberi nilai
pada setiap item jawaban dari responden. Sebelum membuat daftar
pertanyaan, terlebih dahulu dibuat ksis-kisi instrument dengan
menjabarkan variable menjadi sub variable yang akan diukur,
Adapun indikator-indikator pembuatan soal angket berkenaan
dengan strategi marketing (variabel X) diantaranya yaitu:
1) Produk
2) Harga
3) Tempat
4) Promosi

Adapun indikator-indikator pembuatan soal angket berkenaan


dengan pengembangan wisata (variabel Y) diantaranya yaitu :

1) Lingkungan
2) Sosial
3) Ekonomi
Indikator-indikator diatas digunakan sebagai patokan untuk
menyusun instrument yang berupa pertanyaan atau pernyataan
instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi

39
Masri Singarimbun, metode penelitian survei (Jakarta: Pustaka LP3ES, 1995), 69.
dengan sangat negative sampai sangat positif dengan tiga alternatif
jawaban, dengan jawaban masing-masing sebagai berikut:
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju

Masing-masing jawaban memiliki nilai sebagai berikut:

S :3

N :2

TS :1

b. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable
yang berupa catatan, transkip, buku-buku, surat kabar, majalah notulen
rapat, agenda dan sebagainya.40 Dokumentasi ini untuk mendapatkan
data tentang tinjauan historis, letak geografis, sarana prasarana juga
instruktur organisasi, dan data pengelola wisata Pantai Lon Malang
Bira Tengsn Sokobanah Sampang.
c. Observasi
Observasi yaitu pengalaman dan pencatatan secara sistematis
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.41 Metode ini
dilakukan untuk mendapatkan data yang belum diperoleh dari angket
dan dokumentasi, mengenai strategi marketing dalam pengembangan
pariwisata di wisata Pantai Lon Malang Desa Bira Tengah Sokobanah
Sampang.
5. Analisis Data
Setelah data terkumpul maka langkah selanjutnya adalah menganalisis
data tersebut. Dalam analisis ini menggunakan teknik analisis data
statistik. Adapun tahapan analisis dan rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut:
a. Uji validitas
40
Moh Nazir, metode penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998), 234.
41
Ibid.,234.
Validitas data penelitian ditentukan oleh proses pengukuran yang
akurat. Suatu instrument pengukur dikatakan valid jika instrument
tersebut mengukur apa yang harus diukur. Dengan kata lain instrument
tersebut dapat mengukur construct sesuai dengan yang diharapkan oleh
peneliti. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengkorelasikan
skor yang diperoleh pada setiap item dengan skor total dari masing-
masing atribut. Teknik korelasi yang digunakan adalah product
moment.
Adapun rumus yang digunakan adalah:

Keterangan :
r = koefisien korelasi antara item (x) dengan skor total (y)
X = skor setiap item
Y = skor total
N = jumlah responden
Setelah perhitungan dilakukan, dalam hal ini proses perhitungan
dibantu dengan program (SPSS) kemudian nilai r yang diperoleh
dibandingkan dengan nilai r table sesuai dengan basis n dan taraf
signifikan = 5% dalam pengujian validitas, kuesioner dikatakan valid
apabila r hitung > r table
b. Uji reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu
hasil pengukuran relative konsisten apabila pengukuran diulangi dua
atau lebih.42 Dalam setiap penelitian, adanya kesalahan pengukuran
yang sebenarnya, kesalahan pengukuran itu sangat diperhitungkan.
Penelitian yang digunakan pada koefisien tersebut dikenal dengan
rumus Sperman Brown Prophecy :
2rb
r1=
1+rb
Keterangan :
r1 = reliabilitas internal seluruh instrument

42
Suharsimi, prosedur penelitian, 170.
rb = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua.
c. Uji Besarnya Pengaruh
Uji besarnya pengaruh pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel independent secara individual dalam
menerangkan variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan
menggunakan signifikan level 0,05 (a=5%). Penerimaan atau
penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:
1) Jika nilai signifikan >0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien
regresi tidak signifikan). Hal ini berarti secara parsial variabel
independen tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen.
2) Jika nilai signifikan < 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien
regresi signifikan). Hal ini berarti secara parsial variabel
independen tersebut memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen.43

43
Ibid.

Anda mungkin juga menyukai