Anda di halaman 1dari 7

BISNIS PARIWISATA

“Pemasaran Pariwisata Bagian I”

OLEH KELOMPOK 7 :

1. I Gusti Ayu Agung Ida Ratna Kartika Dewi ( 1702622010305/8 )


2. Made Barry Prasta Wijaya (1702622010309/12)
3. Ni Kadek Milayanti (1702622010311/14)
4. NI Luh Manik Hamu Sulasih (1702622010316/21)
5. Putu Hendra Raditya Priliantama (1702622010336/39)
6. Siti Sofiatus Soleha (1702622010341/44)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

2020
POKOK BAHASAN IX
Pemasaran Pariwisata Bagian I

1. Perencanaan Pariwisata dan Pemasaran

Perencanaan merupakan sebuah aktivitas manajemen yang dilakukan dalam


ruang lingkup internal perusahaan dalam menentukan strategi serta penetapan
tujuan yang akan dicapai perusahaan selama periode kedepan, yang melibatkan
faktor internal serta eksternal perusahaan dalam pelaksanaannya. Aktivitas
multidimensi ini berusaha untuk selalu integratif, yang mencakup faktor - faktor
sosial, ekonomi, politik, psikologi, antropologi, danteknologi dengan
mempertimbangkan masa lalu, kini, dan yang akan dating (Rose1984)
Perencanaan dalam pariwisata sangat diperlukan, karena terdapat fenomena
pariwisata makin kompleks dari yang pernah terpikir sebelumnya, keberadaan
pariwisata dapat berdampak positif dan juga negatif, industri pariwisata semakin
kompetitif dan promosi destinasi wisata makin gencar, pariwisata bisa berakibat
buruk pada sumber daya alam dan budaya, pariwisata memengaruhi semua orang
dalam komunitas tertentu dan semua yang terlibat dalam pariwisata perlu
berpartisipasi dalam proses perencanaan pariwisata. Untuk pemberdayaan potensi
wisata melalui elemen insitusi kepariwisataan yang terdiri atas peranan
pemerintah, peran swasta, dunia usaha, dan peran masyarakat, maka perlu
perencanaan yang lebih menitik-beratkan pada fungsi lingkup tugas, dan peranan
masing - masing. Suatu rencana dapat dilaksanakan pada umumnya mengacu
kepada tersedianya sumber-sumber yang memadai, memperhatikan kondisi
dansituasi dalam masyarakat baik yang bersifat positif dan negatif. Menurut J.
Krippendorf, dalam bukunya “Marketing Et Tourisme” merumuskan Pemasaran
Pariwisata sebagai suatu sistem dan koordinasi yang harus dilakukan sebagai
kebijaksanaan bagi perusahaan-perusahaan kelompok industri pariwisata, baik
milik swasta maupun pemerintah, dalam ruang lingkup lokal, regional, nasional,
atau internasional untuk mencapai kepuasan wisatawan dengan memperoleh
keuntungan yang wajar.
Sedangkan menurut Prof. Dr. Salah Wahab, L.J Crampon, Ma, dan LM
Rothfield, MA dalam buku “TourismMarketing”merumuskan pengertian
Pemasaran Pariwisata sebagai suatu proses manajemen yang dilakukan oleh
organisasi pariwisata nasional atau perusahaan-perusahaan termasuk dalam
kelompok industri pariwisata untuk melakukan identifikasi terhadap wisatawan
yang sudah punya keinginan untuk melakukan perjalanan wisata dan wisatawan
yang mempunyai potensi akan melakukan perjalanan wisata dengan jalan
melakukan komunikasi dengan mereka, memengaruhi keinginan, kebutuhan, dan
memotivasinya, terhadap apa yang disukai dan tidak disukai, pada tingkat daerah-
daerah lokal, regional,nasional maupun internasional dengan menyediakan obyek
dan atraksi wisata agar wisatawan memperoleh kepuasan optimal. Kegiatan
pemasaran dalam pariwisata sangat penting. Hal tersebut dapat ditunjukkan dari
beberapa peran pemasaran pariwisata, yaitu organisasi pariwisata dan destinasi
memiliki kekuatan untuk memengaruhi permintaan wisatawan (pengunjung)
terhadap jenis produk dan pengalaman wisata tertentu dapat lebih meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran para pemangku kepentingan pariwisata, terutama
pangsa pasar utama terhadap upaya pelestarian produk-produk wisata secara
berkelanjutan, strategi pemasaran menyediakan kerangka kordinasi, sehingga para
pemangku kepentingan pariwisata akan memiliki arah yang sama dalam upaya
pengembangan mengelola 72 destinasi, pemasaran memiliki alat yang penting
dalam memahami dan memengaruhi apa yang akan dikonsumsi oleh wisatawan
/pengunjung dan tehnik penyampaian produk yang berkualitas yang dirancang
untuk mempertahankan keberlanjutan lingkungan lokal serta manajer pemasaran
akan memiliki target, terlibat dan bekerja sama dengan pihak pemerintah
(regulator) dan para anggota Dewan Perwakilan Rakyat dalam upaya mencapai
sasaran-sasaran pembangunan pariwisata berkelanjutan.
2. Analisis Lingkungan dan Sumber-Sumber Pemasaran Pariwisata
Analisis lingkungan yang dimaksud adalah analisis yang dilakukan perusahaan
dibidang pariwisata terhadap ancaman dan peluang yang dihadapi oleh unit bisnis
pariwisata tersebut. Analisis lingkungan dimana organisasi pariwisata beroperasi
dapat dikelompokkan menjadi:
1) Lingkungan makro, merupakan kekuatan-kekuatan yang timbul dan
berada di luar jangkauan serta biasanya terlepas dari situasi operasi
perusahaan. Berkaitan denganpeluang dan ancaman terhadap destinasi
atau bisnis pariwisata. Meliputi lingkungansosial politik, teknologi,
ekonomi dan demografi.
2) Lingkungan mikro, merupakan para pelaku yang sacara langsung
berkaitan dengan peusahaan dan keberadaan sangat memengaruhi
perusahaan. Yang termasuk lingkungan mikro adalah: pelanggan,
pemasok, pesaing, publik (masyarakat).
3) Lingkungan kompetisi, meliputi semua pemasok jasa pariwisata terhadap
wisatawanyang sejenis atau target market yang sama.
4) Lingkungan pasar, dalam pariwisata adalah wisatawan yang sedang
berwisata danwisatawan potensial.Analisis terhadap sumber-sumber dari
suatu destinasi atau organisasi kepariwisataan dilakukan untuk
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari organisasi tersebut.
Kekuatan dan kelemahan tersebut diperoleh dari sumber- sumber
pariwisata yang dimilikinya. Analisis lingkungan dan sumber-sumber
memberikan dasar bagi bisnis pariwisata atau destinasi untuk
memformulasikan misi, sasaran dan tujuan. Sasaran yang realistis akan
dapat membantu dalam:
a. Mengetahui apa yang harus dilakukan
b. Mengembangkan perencanaan dan strategi yang efektif
c. Menseting tujuan dalam meningkatkan kinerja unit bisnis pariwisata
secara individu
d. Mengevaluasi hasil

3. Strategi Segmentasi Pemasaran Pariwisata


Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan
lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan secara
lebih efektif dan efisien dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen.
Selain itu, perusahaan dapat melakukan program-program pemasaran yang
terpisah untuk memenuhi kebutuhan khas masing-masing segmen. Tujuan
dilakukannya segmentasi adalah sebagai dasar untuk menetapkan produk yang
dapat lebih memenuhi kebutuhan pasar, untuk meningkatkan penjualan, menjadi
dasar untuk menentukan strategi promosi yang lebih jitu, serta memperkuat posisi
persaingan.
Secara sederhana segmentasi pasar adalah membagi-bagi pasar sesuai dengan
sifat dan karakteristiknya. Menurut Kotler dalam Oka A. Yoeti (2002:74), dalam
industri pariwisata segmentasi pasar adalah membagi pasar pariwisata ke dalam
kelompok-kelompok wisatawan secara tegas, dan tiap kelompok itu dipilih atau
ditetapkan sebagai target pasar yang akan dipengaruhi dengan menggunakan
strategi bauran pemasaran (marketing mix). Berikut ini beberapa variabel utama
yang dapat digunakan dalam melakukan segmentasi menurut Kotler dkk. (2002:
255-261).
1) Segmentasi Geografis: yang membagi pasar ke dalam unitunit geografis,
misalnya daerah/negara asal wisatawan yang berkunjung ke suatu daerah
tujuan wisata. Unit-unit geografis ini dapat berupa negara, provinsi, kota,
kabupaten, kota dan kecamata.
2) Segmentasi Demografis: yang membagi pasar kedalam kelompok-
kelompok berdasar pada variabel demografis seperti umur, jenis kelamin,
pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama dan kebangsaan.
3) Segmentasi Psikografis: yang membagi pasar ke dalam kelompok-
kelompok berdasar kelas sosial, gaya hidup dan karakteristik
pribadi/individu.
4) Segmentasi berdasar perilaku: yang membagi pasar ke dalam kelompok-
kelompok berdasar pengetahuan mereka, sikap, penggunaan atau
tanggapan terhadap suatu produk

4. Strategi Sasaran dan Memposisikan Pemasaran Pariwisata


Setelah pasar dibagi bagi menjadi segmen-segmen, maka perusahaan harus
memutuskan suatu strategi target pasar. Perusahaan dapat memilih dari empat
strategi peliputan pasar, yaitu:
1) Undifferentiated targeting strategy. Strategi ini menganggap suatu pasar sebagai
suatu pasar besar dengan kebutuhan yang serupa, sehingga hanya ada satu tauran
pemesanan yang digunakan untuk melayani semua pasar. Perusahaan
mengandalkan produksi, distribusi,dan periklanan massa guna menciptakan citra
superior di mata sebagian besar konsumen.
2) Differentiated targeting strategy. Perusahaan menghasilkan beberapa produk
yang memiliki karakteritik yang berbeda. Konsumen membutuhkan variasi dan
perubahan sehingga perusahaan berusaha untuk menawarkan berbagai macam
produk yang bisa memenuhi variasi kebutuhan tersebut.
3) Concentrated targeting strategy. Perusahaan lebih memfokuskan
menawarkanbeberapa produk pada satu segmen yang dianggap paling potensial.
4) Custom targeting strategy. Perusahaan lebih mengarah kepada pendekatan
terhadap konsumen secara individual. Langkah dalam mengembangkan targeting
yaitu:
a. Mengevaluasi daya tarik masing - masing segmen dengan menggunakan
variabelvariabel yang dapat mengkuantifikasi kemungkinan permintaan dari
setiap segmen, biaya melayani setiap segmen, dan kesesuaian antara
kompetensi inti perusahaan dan peluang pasarsasaran.
b. Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan
potensi laba segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi korporat
perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Sapta, Setia I Ketut., dan, Ladra, Nengah. 2018. Bisnis Pariwisata. Badung : CV. Noah Aletheia.

Anda mungkin juga menyukai