Anda di halaman 1dari 22

TOURISM AND DESTINATION

MARKETING
Materi 6 & 7

KELOM
Rachelia Hayu Andini
12010118120094 POK-1 Ezza Fendiansyah P
12010118130336

Berliana Citra Hapsari Engel Tekege


12010118140232 12010118100356
Definisi Pemasaran Destinasi
Pariwisata
Pengertian Pemasaran secara umum oleh American Marketing
Association (AMA) pada tahun 2007 yaitu :
“Marketing is the activity, set of institutions, and processes for
creating, communicating, delivering, and exchanging offerings
that have value for customers, clients, partners, and society at
large”.

Pemasaran Destinasi Pariwisata adalah aktivitas destinasi


pariwisata dalam menciptakan, mengkomunikasikan,
menyampaikan dan menukarkan segala penawaran yang
memiliki nilai bagi pelanggan dan dengan memberikan
keuntungan serta tetap bertanggung-jawab terhadap
masyarakat secara luas. (Hidayah, Nurdin, 2017)

Manajemen Pemasaran menurut Kotler & Keller (2016) adalah :


“Marketing Management as the art and science of choosing
target markets and getting, keeping, and growing customers
through creating, delivering, and communicating superior
customer value”.
Tujuan Pemasaran
Pariwisata
Menurut Yoeti (1996) tujuan pemasaran pariwisata terbagi
atas dua tahap yang saling berkaitan yaitu:
 Tujuan pemasaran pariwisata adalah untuk menarik
wisatawan untuk datang berkunjung pada suatu daerah
tujuan wisata, dalam beberapa tingkat baik lokal,
regional, ataupun nasional dengan tujuan agar
wisatawan lebih banyak datang, wisatawan lebih lama
tinggal dan wisatawan lebih banyak menghabiskan
uangnya.
 Menarik wisatawan yang datang untuk menggunakan
semua pelayanan yang diberikan oleh perusahaan-
perusahaan kelompok industri pariwisata yang ada
dalam kawasan wisata itu, dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan usaha masing-masing
perusahaan, karena laba selalu menjadi dorongan untuk
kegiatan pemasaran.
Manfaat Pemasaran
Pariwisata
 Menarik minat wisatawan
 Meningkatkan citra dari suatu daerah
 Menyediakan lapangan kerja bagi penduduk local
 Meningkatkan berbagai fasilitas yang tersedia bagi
masyarakat setempat
 Memberi rasa kebanggan tersendiri bagi warga local di
wilayah wisata
 Memberikan alasan dan pendanaan untuk perbaikan
lingkungan local
Prinsip-Prinsip Pemasaran Destinasi
Pariwisata

Menurut Morrison (2013) terdapat 4 prinsip yaitu:

1. Konsep pemasaran dan orientasi pelanggan (marketing concept & customer orientation)
Menurut Craven (2009), upaya memuaskan pelanggan dapat dilakukan dengan cara berorientasi
kepada pelanggan. Memuaskan pelanggan adalah aktivitas yang sangat penting bagi pengelola
destinasi, karena menurut banyak penelitian, pengunjung yang puas akan cenderung loyal.
Keuntungan yang diperoleh dari loyalitas pelanggan adalah mereka akan melakukan kunjungan ulang
(revisit), meningkatkan tensi kunjungannya atau retention (menigkatkan pengeluaran, lama tinggal
dll.), serta merekomendasikan kepada orang disekitarnya (referral).
Prinsip-Prinsip Pemasaran Destinasi
Pariwisata

2. Daur Hidup Destinasi (Destination Life Cycle)

Informasi dari daur hidup dapat dijadikan acuan dalam berbagai strategi dan kebijakan terkait pemasaran. Ada 7 tahap daur
hidup produk, pada setiap tahap membutuhkan strategi dan taktik tersendiri yaitu:
 Tahap Exploration (Eksplorasi): destinasi baru dikenal oleh sedikit orang
 Tahap Involvment (Keterlibatan): keterlibatan dari beberapa pihak mulai muncul, beberapa investor lokal mulai
berinvestasi
 Tahap Development (Pembangunan): pembangunan dengan perencanaan yang baik dilakukan, seperti promosi serta
fasilitas dibangun dan ditingkatkan
 Tahap Consolidation (Konsolidasi): pertumbuhan kunjungan mulai melambat
 Tahap Stagnation (Stagnasi): tahap kedewasaan, atau puncak dari kunjungan, dengan ciri seperti daya dukung mulai
terbatas, pengembalian investasi sudah terlewati dan terdapat kecenderungan kunjungan mulai memperlihatkan
penurunan
 Tahap Decline (Penurunan): tahap dimana destinasi mulai jenuh, pengunjung mulai bosan sehingga kunjungan mulai
memperlihatkan penurunan yang signifikan. Biasanya ditandai penurunan kualitas fasilitas-fasilitas fisik dan infrastruktur
 Tahap Rejuvenation (Peremajaan): jika setelah tahap stagnasi, destinasi melakukan inovasi-inovasi, maka tahap
stagnasi tidak akan diikuti oleh tahap decline, sehingga destinasi akan kembali remaja dan kunjungan dapat terpelihara
kembali
Prinsip-Prinsip Pemasaran Destinasi
Pariwisata

3. Segmentasi Pasar (Market Segmentation)


Pemasaran destinasi pariwisata akan lebih optimal jika destinasi secara fokus mengejar kelompok pasar yang spesifik
dibandingkan dengan menyasar pasar yang secara luas (mass market), karena destinasi tidak akan mungkin bisa melayani
semua pasar secara luas. Hal tersebut dikarenakan oleh beberapa hal seperti:

 Sifat dari sumber daya yang selalu terbatas;

 Semakin luas atau semakin umum pasar yang disasar akan semakin tidak personal, dan tidak tajam;

 Kompetisi akan semakin ketat, jika memasuki pasar yang tidak tersegmentasi

Proses segmentasi pasar akan membantu pemasar dalam memfokuskan terhadap segmen yang memiliki daya tarik tinggi
sehingga dapat diselaraskan dengan kekuatan internal. Segmentasi pasar disini bukan hanya untuk memilah-milah pelanggan
saja, tetapi termasuk arena bersaing (market place), dan para pesaing (competitor).
Prinsip-Prinsip Pemasaran Destinasi
Pariwisata

4. Bauran pemasaran (Marketing Mix)

Dalam industri jasa pariwisata, bauran pemasaran digunakan sebagai upaya untuk memuaskan
konsumen dengan lebih menitik beratkan pada kualitas obyek pariwisata yang dapat diukur dengan
tujuh variable (7P) yaitu:

a. Produk (product)
Produk adalah segala sesuatu baik yang sifatnya berwujud maupun tidak berwujud yang dapat
memenuhi kebutuhan utama serta keinginan konsumen agar terpuaskan (Laksana, 2008).

b. Harga (price)
Harga adalah sesuatu yang sangat penting utuk dipertimbangkan oleh pembeli untuk memutuskan
membeli atau tidak membeli terhadap barang dan jasa yang dibutuhkan Kotler dan Keller (2009).
Harga merupakan unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi
perusahaan.
c. Promosi (promotion)
Perusahaan berusaha untuk mengenalkan produk dan jasanya ke pasar melalui strategi promosi.
Barang dan jasa yang diproduksi oleh perusahaan harus dikenal, diketahui, dibutuhkan dan diminta
oleh konsumen, maka perusahaan akan melakukan usaha- usaha untuk mempromosikan produk
mereka melalui periklanan dan promosi (Suryana 2013).

d. Tempat (place)
Tempat yang menarik bagi konsumen adalah tempat yang paling strategis, menyenangkan, dan
efisien (Suryana 2013).

e. Orang (people)
Untuk kelancaran menjalankan sebuah bisnis sangat diperlukan para karyawan yang memiliki
kemampuan dan semangat kerja yang tinggi. Hal ini tentu sajadimaksudkan agar pekerjaan yang
sudah diberikan sesuai dengan keahlian masing-masing karyawan tersebut, sehingga dapat
diselesaikan dengan baik dan memberikan hasil yang maksimal bagi perusahaan.
f. Proses (process)
Strategi proses adalah sebuah pendekatan bisnis untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan
jasa. Proses merupakan gabungan semua aktivitas yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu prosedur,
jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas, dan hal-hal rutin dimana jasa dihasilkan dan disampaikan
kepada konsumen (Lupiyoadi 2001).

g. Bukti fisik (physical evidence)


Bukti fisik adalah keadaan atau kondisi dan juga termasuk suasana. Karakteristik lingkungan
merupakan segi paling nampak dalam kaitannya dengan situasi. Bukti fisik merupakan suatu hal yang
secara langsung turut mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan produk
jasa yang ditawarkan.
Karakteristik Pemasaran Destinasi
Pariwisata

1. Karakteristik Produk Destinasi Pariwisata


Destinasi pariwisata termasuk kedalam produk jenis jasa, dimana pelanggannya harus datang ke
tempat penyedia jasa. Sehingga produk destinasi pariwisata sangat terkait dengan industri jasa
perjalanan (travel). Karakteristiknya:
 Harus dapat dikunjungi atau didatangi
 Tidak berwujud
 Tidak dapat disimpan
 Tidak dapat dipisahkan
 produk destinasi pariwisata yang dihasilkan tidak akan pernah sama atau identik
 Bukan dihasilkan oleh satu penyedia produk yang tunggal
 Saling melengkapi
 Biaya tetap yang tinggi
Karakteristik Pemasaran Destinasi
Pariwisata

2. Karakteristik Pasar Destinasi Pariwisata


Pasar destinasi pariwisata memiliki keunikan yang khas dibandingkan dengan karakteristik pasar
secara umum. Pengertian pasar disini adalah pelanggan dari destinasi itu sendiri. Adapun pelanggan
destinasi menurut (Hidayah, Nurdin, 2017) terbagi 2 macam yaitu pelanggan akhir (end consumer)
yang disebut sebagai pengunjung (visitor), dan pelanggan bisnis seperti tour operator atau biro
perjalanan wisata (BPW). Beberapa karakteristik dari pasar destinasi:
 Permintaan dipengaruhi oleh waktu luang dan kemampuan
 Sensitif terhadap perubahan lingkungan
 Musiman
Karakteristik Pemasaran Destinasi
Pariwisata

3. Keunikan Pemasaran Destinasi Pariwisata


Mengenai keunikan pemasaran destinasi pariwisata dibandingkan dengan industri yang lain, seperti
pemasaran barang (consumer goods), usaha jasa pariwisata seperti hotel, perjalanan wisata dll.
Morrison (2013) mengemukakan beberapa keunikan mengenai pemasaran dan pengelolaan destinasi
pariwisata sebagai berikut:
 Kelemahan dalam mengendalikan kualitas dan kuantitas pelayanan
 Kelemahan dalam melakukan fungsi penetapan harga (pricing)
 Kebutuhan untuk memuaskan semua pihak
 Kebutuhan untuk membangun konsesnsus antar pemangku kepentingan
 Kebutuhan untuk peka terhadap kepentingan penduduk lokal
 Kebutuhan untuk menunjukan dampak ekonomi secara makro
 Sulit dalam mengukur kinerja
Strategi Bersaing Destinasi
Pariwisata

Strategi bersaing destinasi pariwisata dapat diraih dengan mengoptimalkan peran dari fungsi-fungsi
destinasi. Oleh karena itu setiap fungsi destinasi memiliki fungsi strategis masing-masing, dalam
rangka menjadikan destinasi unggul dalam persaingan. Peran setiap fungsi-fungsi destinasi dalam
upaya mencapai keunggulan bersaing dalam gambar berikut:
Peran Fungsi-fungsi Destinasi
Pariwisata
Model Pemasaran Destinasi
Wisata
Strategi dan Taktik Pemasaran
Destinasi Wisata
Customer Value dalam Perspektif Pemasaran
Destinasi Pariwisata

Dalam pemasaran destinasi pariwisata, pengertian customer value adalah


perbandingan antara apa yang pengunjung dapatkan dengan apa yang pengunjung
korbankan. Gambar berikut merupakan rumusan nilai pelanggan dalam pemasaran
destinasi pariwisata

Konsep customer value dapat memberikan pemahaman yang mendasar bagi


pengelola destinasi dalam bagaimana mengkreasikan value yang akan di ciptakan,
dikomunikasikan dan disampaikan ke target marketnya.
Perkembangan Pemasaran di Bidang
Pariwisata

Pemasaran terus berkembang mengikuti perkembangan zaman, tak terkecuali pemasaran pariwisata.
Hal ini mengakibatkan munculnya perusahaan sektor pariwisata yang bergerak pada virtual
pariwisata. Perusahaan tersebut menyediakan kebutuhan berdasarkan pencarian konsumen, fasilitas,
harga, dan ketersediaan difasilitasi oleh kemampuan pencarian di internet (wifi area) dan lain-lain.
Perusahaan memudahkan penyampaian pesannya dengan membuat situs-situs web untuk
memudahkan promosi wisatanya. Selain itu pemasaran juga berkembang menyediakan informasi dari
mitranya untuk mempromosikan kepada pembeli menggunakan aplikasi ataupun laman web seperti
AirBnB, Traveloka serta Pegipegi yang memberikan layanan aplikasi dalam memasarkan pariwisata
dan sangat populer karena perubahan sikap perilaku wisatawan ataupun masyarakat yang
menginginkan layanan akses yang cepat dan mudah di era industri 4.0. Perusahaan tersebut
bertujuan untuk memberikan layanan melalui struktur yang cepat, fleksibel, dan datar melalui virtual
marketing.
Video Ilustrasi Pemasaran Destinasi
Pariwisata

Menurut Morrison (2013) terdapat 4 prinsip yaitu:

1. Konsep pemasaran dan orientasi pelanggan (marketing concept & customer orientation)
Menurut Craven (2009), upaya memuaskan pelanggan dapat dilakukan dengan cara berorientasi
kepada pelanggan. Memuaskan pelanggan adalah aktivitas yang sangat penting bagi pengelola
destinasi, karena menurut banyak penelitian, pengunjung yang puas akan cenderung loyal.
Keuntungan yang diperoleh dari loyalitas pelanggan adalah mereka akan melakukan kunjungan ulang
(revisit), meningkatkan tensi kunjungannya atau retention (menigkatkan pengeluaran, lama tinggal
dll.), serta merekomendasikan kepada orang disekitarnya (referral).
Sekian dan
Terima Kasih..

Anda mungkin juga menyukai