DIHADAPI PERUSAHAAN
DISUSUN OLEH:
A. Latar Belakang
Perubahan terjadi dimana-mana, kapan saja, tidak memandang jenis benda dan usia.
Pada faktanya, perubahan juga tidak dapat dihentikan oleh siapapun, sehingga dapat
disimpulkan bahwa perubahan pasti akan terjadi dan akan selalu terjadi.
Perubahan adalah fenomena yang pasti terjadi, berkesinambungan dan akan terus
terjadi. Setiap perusahaan atau organisasi tidak dapat menghindari perkembangan dan
perubahan tersebut baik untuk saat ini maupun di masa yang akan datang. Tujuan perubahan
tersebut adalah untuk kelangsungan hidup organisasi itu sendiri. Hanya perusahaan atau
organisasi yang mampu beradaptasi dengan perubahan yang dapat tetap bertahan hidup.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Klasifikasi Konsumen
2. Pengembangan Konsep Pemasaran
3. Membangun dan Mempertahankan Hubungan yang Baik Dengan Konsumen
4. Tantangan yang Dihadapi Perusahaan
5. Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
6. Pengaruh Faktor Lingkungan dan Perbedaan Perilaku Individu terhadap
Keputusan Pembelian
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 Klasifikasi Konsumen
Ada tiga tahap pengembangan konsep pemasaran, yaitu orientasi produksi, orientasi
penjualan, dan orientasi konsep pemasaran .
1. Orientasi produksi
a. Fase ini dimulai tahun 1850-1920 (akhir).
b. Fokus perusahaan pada memproduksi sebanyak-banyaknya.
c. Jumlah permintaan konsumen lebih banyak dibandingkan dengan persediaan
produk.
2. Orientasi penjualan
a. Fase ini dimulai awal tahun 1930- pertengahan 1950.
b. Fokus perusahaan pada bagaimana menjual produk sebanyak-banyaknya.
c. Jumlah persediaan barang lebih banyak dari permintaan konsumen.
3. Orientasi konsep pemasaran
a. Fase ini dimulai tahun 1950 sampai sekarang.
b. Fokus perusahaan pada konsumen.
c. Kepuasan konsumen lebih diutamakan dibandingkan dengan persaingan.
Konsep pemasaran mutakhir semakin berkembang telah menempatkan konsumen
sebagai fokus utama. Para penniliti dan akademisi berusaha mengkaji aspek-aspek konsumen
untuk mengembangkan strategi pemasaran yang diharapkan mampu meraih pangsa pasar
yang tersedia. Terdapat dua alasan mengapa perilaku konsumen perlu dipelajari dan menjadi
perhatian penting dalam pemasaran (Mowen dan Minor, 2002), yaitu:
1. Nilai konsumen
a. Nilai konsumen merupakan perbandingan antara manfaat atau keuntungan yang
dipersepsikan dengan sumber daya yang digunakan untuk mendapatkan manfaat
dari produk yang dibeli.
b. Nilai konsumen bersifat relatif dan objektif.
c. Nilai konsumen ini sangat kritis, harus menjadi fokus perusahaan.
2. Kepuasan konsumen
Kepuasan konsumen akan tercapai jika persepsi fundamental konsumen terhadap
kinerja produk (persepsi konsumen tentang kinerja produk yang riil) sama dengan
kinerja produk yang diharapkan.
3. Kepercayaan konsumen
Menciptakan dan mempertahankan kepercayaan konsumen merupakan fondasi untuk
menjaga hubungan yang baik dengan konsumen dalam jangka panjang. Kepercayaan
merupakan sikap teguh konsumen pada pendiriannya tentang sesuatu, misalnya
terhadap perusahaan. Jika mempercayai perusahaan, konsumen akan teguh dan loyal,
tidak mudah berpaling ke perusaha lain.
4. Loyalitas konsumen
Tujuan pemasaran adalah meciptakan dan mempertahankan kepuasan konsumen. Ciri
konsumen yang loyal adalah sebagai berikut:
a. Membeli banyak produk.
b. Tidak sensitif terhadap harga.
c. Biaya untuk mempertahankan konsumen yang loyal jauh lebih murah
dibandingkan dengan mencari konsumen baru.
d. Merekomendasikan yang postif dari perusahaan kepada orang lain.
2.4 Tantangan yang Dihadapi Perusahaan
Di era globalisasi seperti sekarang ini persaingan terjadi begitu tajam. Perusahaan
dihadapkan pada sejumlah tantangan. Jika tantangan tersebut dapat dikelola dengan baik,
perusahaan akan terus bertumbuh dan berkembang dalam keunggulan lain dan pada akhirnya
akan memenangkan persaingan. Jika tidak, kontinuitas perusahaan akan terganggu, dan
perusahaan akan kalah dalam persaingan. Ada delapan tantangan yang akan dihadapi
perusahaan, yaitu tantangan pengangguran, tantangan tanggungjawab sosial, tantangan
kesehatan, tantangan etika, tantangan keragaman angkatan kerja, tantangan pertumbuhan
penduduk, tantangan kompetisi global, dan tantangan teknologi.
1. Tantangan pengangguran
Pengangguran merupakan tantangan yang mau tidak mau akan dihadapi perusahaan.
Pengangguran bukan hanya masalah perusahaan, tetapi menjadi masalah nasional,
bahkan internasional. Angka pengangguran yang tinggi disuatu negara merupakan
tantangan serius yang harus dicari jalan keluarnya. Pengangguran erat hubungannya
dengan kriminalitas. Jika keamanan suatu negara terganggu, kelangsungan
operasionalisasi perusahaan pun sulit untuk tidak terganggu.
2. Tantangan tanggung jawab sosial
Perusahaan mempunyai tanggungjawab untuk menyejahterakan semua karyawan. Hal
itu saja tidaklah cukup, perusahaan juga mempunyai tanggungjawab yang lebih luas,
yaitu tanggungjawab sosial. Perusahaan harus lebih peduli dengan lingkungan
sekitarnya. Alangkah tidak tepat jika perusahaan bertumbuh dengan baik, karyawan
sejahtera, tetapi hidup ditengah masyarakat yang penuh dengan kekurangan,
pengangguran, kemiskinan, dan sebagainya.
3. Tantangan kesehatan, makanan, dan perumahan.
Masih banyak masyarakat disekitar kita yang belum mampu memenuhi kebutuhan
dasar seperti kesehatan, makanan, dan perumahan. Ini tantangan yang serius. Jika
kebutuhan dasar manusia belum terpenuhi, bagaimana terlahir masyarakat yang sehat.
Kesehatan adalah syarat utama karyawan atau masyarakat secara keseluruhan untuk
bisa produktif.
4. Tantangan etika
Etika juga merupakan tantangan tersendiri bagi perusahaan. Perusahaan yang berdiri
dan beroperasi tentu saja harus mempertimbangkan etika yang dianut karyawan dan
masyarakat atau lingkungan. Apalagi ketika perusahaan terus bertumbuh melintasi
batas daertah, negara, bahkan benua, masalah etika menjadi tantangan yang lebih
serius. Tiap etnis, tiap negara, bahkan benua memiliki etika yang beragam, yang
berlaku diwilahnya. Tentu saja perusahaan harus perduli dan memperhatikan etika
yang baik.
5. Tantangan keragaman angkatan kerja
Karakteristik angkatan kerja yang masuk dunia kerja beragam: usia, pendidikan, etnis,
agama, keterampilan, pengalaman, dan sebagainya. Hal ini menjadi tantangan
tersendiri yang harus diperhatikan perusahaan.
6. Tantangan pertumbuhan penduduk
Penduduk terus bertumbuh, apalagi di negara berkembang seperti Indonesia. Tingkat
pertumbuhan penduduk yang cepat melebihi pertumbuhan sumber daya yang dimiliki.
Jika tidak diwaspadai, tentu saja akan menjadi masalah tersendiri.
7. Tantangan kompetisi global
Di era seperti sekarang ini kompetisi global tidak akan bisa dihindari. Daripada
mencari jalan untuk menghindarinya, lebih baim perusahaan berupaya menghadapi,
mencari solusi dengan terus berusaha agar memiliki keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan untuk memenangkan persaingan.
8. Tantangan teknologi
Teknologi berkembang dengan pesat. Perusahaan yang selalu mengantisipasi dan
bersiap untuk memanfaatkan, bahkan menciptakan, teknologi tentu akan memiliki
keunggulan kompetitif. Jadi, teknologi akan menjadi tantangan yang menarik untuk
dihadapi bukan untuk dihindari.
2.5 Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
Proses pengambilan keputusan yang digunakan konsumen terdiri atas lima tahap (Kotler dan
Armstrong, 2001), yaitu
1. Pengenalan Masalah
Pengenalan masalah merupakan tahap pertama dari proses pengambilan keputusan
pembeli di mana konsumen mengenali suatu masalah atau kebutuhan. Pembeli
merasakan perbedaan antara keadaan nyata dengan keadaan yang diinginkan. Pada
tahap ini pemasar harus meneliti konsumen untuk menemukan jenis kebutuhan atau
masalah apa yang akan muncul, apa yang memunculkan mereka, dan bagaimana,
dengan adanya masalah tersebut, konsumen termotivasi untuk memilih prosuk
tertentu
2. Pencari Informasi
Konsumen yang telah tertarik mungkin akan mencari lebih banyak informasi.
Pencarian informasi merupakan tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli
di mana konsumen telah tertarik untuk mmencari lebih banyak informasi. Dalam hal
ini, konsumen mungkin hanya dapat memperoleh informasi dari sumber mana pun,
misalnya
a. Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan;
b. Sumber komersial : iklan, wiraniaga, dealer, kemasan, panjangan;
c. Sumber publik : media massa, organisasi penilaian pelanggan;
d. Sumber pengalaman : menangani, memeriksa, dan menggunakan.
3. Evalusi Berbagai Alternatif
Alternatif evaluasi yaitu suatu tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian
di mana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek-merek
alternatif dalam satu susunan pilihan.
4. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian merupakan tahap dalam proses pengambilan keputusan
pembelian sampai konsumen benar-benar membeli produk. Ada dua faktor yang
muncul diantara niat untuk membeli dan keputusan pembelian yang mungkin
mengubah niat tersebut. Yang pertama, adalah sikap orang lain. Yang kedua, situasi
yang tidak diharapkan.
5. Perilaku Pascapembelian
Perilaku pasca pembelian merupakan tahap dalam proses pengambilan keputusan
pembelian di mana konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli
berdasarkan kepuasan atau ketidakpuasan pembeli.
Jika produk gagal memenuhi harapan, maka pembeli akan kecewa; jika harapan
terpenuhi, maka pembeli akan merasa puas; jika harapan terlampaui, maka pembeli
akan sangat puas.
Semakin besar kesenjangan antara harapan dengan kinerja, semakin besar
ketiakpuasan konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa penjual harus membuat
pernyataan yang jujur mengenai kinerja produknya sehingga pembelian bisa
terpuaskan.
2.6 Pengaruh Faktor Lingkungan dan Perbedaan Perilaku Individu terhadap
Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu faktor internal,
faktor eksternal, dan faktor situasional.
PENUTUP
Kesimpulan
Di era globalisasi seperti sekarang ini persaingan terjadi begitu tajam. Perusahaan
dihadapkan pada sejumlah tantangan. Jika tantangan tersebut dapat dikelola dengan baik,
perusahaan akan terus bertumbuh dan berkembang dalam keunggulan lain dan pada akhirnya
akan memenangkan persaingan. Jika tidak, kontinuitas perusahaan akan terganggu, dan
perusahaan akan kalah dalam persaingan.