Anda di halaman 1dari 39

PEMASARAN DAN BRANDING

LAYANAN KESEHATAN

Masih banyak yang rancu pada pengertian brand vs branding. Brand adalah merek
yang dimiliki oleh perusahaan, sedangkan branding adalah kumpulan kegiatan
komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan dalam rangka proses membangun dan
membesarkan brand. Tanpa dilakukannya kegiatan komunikasi kepada konsumen yang
disusun dan direncanakan dengan baik, maka sebuah merek tidak akan dikenal dan
tidak mempunyai arti apa-apa bagi konsumen atau target konsumennya.

Dua puluh tahun yang lalu, mungkin perusahaan tidak harus melakukan proses
pembinaan terhadap brand-nya. Di mana jumlah brand di pasar masih sedikit, berarti
pilihan bagi konsumen juga hanya beberapa saja. Konsumen cenderung menerima
benefit-benefit yang diajukan brand yang ada. Saat ini, pasar kita sudah penuh sesak
dengan bermacam-macam brand, konsumen mempunyai banyak alternatif. Konsumen
mulai memilih-milih dan kritis terhadap pilihan benefit yang disodorkan padanya.

Proses Branding : Sejak awareness hingga loyalty

Dalam proses komunikasi brand, ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian.
Pertama, sudah pada tahap mana branding tersebut? Apakah brand sudah pada tahap
dikenal (aware), tahap pemahaman tentang arti brand tersebut, tahap menyukai, atau
tahap mencintai atau loyal.

Branding yang baik adalah memilih tipe aktivitas brand yang disesuaikan dengan situasi
pencapaian nilai brand itu sendiri. Brand yang belum dikenal, harus fokus pada
awareness building. Brand yang sudah dikenal tetapi kurang pemahaman, berarti perlu
kerja keras untuk menjelaskan apa yang bisa diberikan brand kepada konsumen.

Brand yang sudah dikenal dan dipahami, harus dicarikan kegiatan yang akan
meningkatkan minat mencoba atau membeli. Kegiatan ini sering disebut dengan istilah
Brand Activation. Brand yang sudah dikenal, dipahami, dan dibeli harus dipikirkan untuk
membuat konsumen beli lagi, dan lagi, dan lagi. Ini adalah tahapan yang disebut
dengan proses pembinaan loyalitas brand. Pada tahap ini, brand sudah bisa
dikategorikan sebagai strong brand. Proses branding haruslah kontekstual,
disesuaikan dengan situasi brand dan tahapan pencapaiannya.

Studi Etnografi, seni mengenal konsumen dengan baik.

1
Branding tidak bisa lepas dari pemahaman tentang target audience dari brand
tersebut.Juga mendapatkan umpan balik sejauh apa konsumen atau target audience
sudah menjiwai pemahaman brand.

Pemahaman konsumen jangan dilakukan setengah-setengah. Ethnography pemasaran


adalah sebuah pendekatan riset kontemporer yang membantu memperoleh consumer
insights secara lebih nyata dan mendalam.

Banyak contoh lahirnya ide produk baru dan ide komunikasi iklan yang berhasil, karena
kekuatan consumer insights yang insightful. Contohnya yaitu pengembangan produk
dan komunikasi iklan iPod dan produk-produk Apple lainnya.

Seorang ethnographer melalui studi etnografi bertugas membantu perusahaan


membaca dinamika yang terjadi di dalam kehidupan konsumen yang berhubungan
dengan brand. Melihat dari dekat pengalaman mereka berinteraksi dengan
produk.Menyelami dan memahami secara mendalam bagaimana peranan produk
dalam habitat asli konsumennya.

Memeriksa Kesehatan Brand

Agar tidak terjadi pemborosan uang dalam branding,maka brand manager harus secara
berkala mencari tahu tentang kesehatan brand. Brand yang sehat berarti yang
memberikan keuntungan bagi perusahaan. Berarti masih banyak konsumen yang
mencarinya.

Brand yang sakit, harus segera dicari tahu penyebab penyakitnya dan dicarikan solusi
untuknya. Semakin dini diketahui sebab penyakit, maka semakin sederhana
penyelesaiannya. Banyak perusahaan yang membiarkan masalah brand secara
berlarut-larut. Sehingga pada titik tertentu, sudah sangat mahal biaya untuk
mengembalikannya pada kondisi menguntungkan perusahaan. Pengambil keputusan
yang membuang brand dari perusahaannya, adalah yang sudah secara sadar melihat
bahwa brandini dalam keadaan sekarat, yang justru akan menguras biaya perusahaan
dibandingkan memberikan keuntungan.

Sama halnya dengan manusia, kesehatan brand harus dicek serutin mungkin. Dalam
evaluasi rutin inilah, akan bisa dideteksi sejak awal, penyakit atau calon penyakit yang
menghinggapi. Dengan solusi ringan, brand bisa sehat kembali dan kembali berjalan
sesuai dengan cita-cita perusahaan.

Brand Audit adalah sebuah kegiatan penelitian untuk mengevaluasi brand. Penelitian ini
bersifat internal, ke dalam perusahaan, dan juga eksternal, ke arah ke luar perusahaan.
Secara holistic sebuah brand akan masuk ke dalam pengujian yang lengkap untuk
mendapatkan rapor kesehatannya.

2
Dengan melihat ukuran atau parameter yang jelas, rapor brand dalam segala aspek
branding bisa dipotret. Berbekal rapor inilah, seorang brand manager mengatur strategi
branding-nya.

Tiga unsur terpenting branding adalah 3Cs yaitu Clarity (jelas), Consistency(tetap pada
image-nya), dan Constancy (selalu ada di mana dibutuhkan). Ada beberapa hal yang
bisa menyebabkan perusahaan melakukan perubahan pada branding-nya. Pertama,
akibat tekanan dari pesaing yang tidak mampu ditahannya. Kedua, tekanan dari
perubahan perilaku konsumen, yang mungkin akibat dari berubahnya teknologi. Alasan
lainnya yaitu masalah prioritas perusahaan yang telah berubah.

Perubahan branding yang dikenal dengan nama rebranding dan/atau repositioning


adalah saran terakhir yang bisa diberikan untuk sebuah brand. Selama masih bisa
dipertahankan dan diarahkan kembali ke jalur semula, perusahaan jangan terlalu
terburu-buru untuk mengganti cita-cita brand.

Intisari
Setiap perusahaan harus memahami siapa pesaingnya, bagaimana posisi produk/jasa
pesaing, strategi apa yang mereka mainkan, apa kekuatan dan kelemahan pesaing.
Persaingan dalam bisnis rumah sakit, tentunya menuntut pihak manajemen rumah sakit
harus kreatif sehingga tidak terlindas oleh pesaing. Rumah sakit pemerintah dan swasta
juga akan bersaing dengan rumah sakit swasta asing. Rumah sakit pemerintah dan
swasta sebenarnya sudah bersaing dengan rumah sakit luar negeri, hal ini dapat dilihat
dari banyaknya masyarakat kelas atas yang berobat ke luar negeri.
Dari berbagai alternatif strategi, rumah sakit dapat memilih salah satu yakni co-
branding, namun tetap didahului dengan analisis lingkungan.
Kata Kunci: persaingan, co-branding

Pendahuluan
Rumah sakit merupakan salah satu badan yang bergerak dalam bidang kesehatan
sangat berperan penting bagi terciptanya mutu hidup dan lingkungan hidup bagi
masyarakat, sehingga tercipta derajat kesehatan yang tinggi baik bagi kesehatan
badaniah, rohaniah, maupun sosial. Rumah Sakit mempunyai tugas melaksanakan
upaya kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan untuk hidup sehat setiap masyarakat agar dapat mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat yang optimal.
Menurut WHO rumah sakit merupakan suatu organisasi sosial terintegrasi yang
berfungsi menyediakan pelayanan kesehatan yang lengkap bagi masyarakat.
Pelayanan tersebut dapat berupa pelayanan kuratif, promotif, preventif, dan rehabilitatif.
Selain itu, rumah sakit merupakan tempat pendidikan dan pelatihan bagi petugas
kesehatan.
Keadaan ini dapat dicapai dengan dukungan pembangunan kesehatan dengan
pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit
3
(preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif)
yang harus dilakukan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Tidak hanya dilaksanakan oleh pemerintah tetapi peran serta aktif masyarakat,
termasuk swasta harus sejalan dengan kebijaksanaan pemerintah dan perundang-
undangan yang berlaku, agar tidak terjadi penyimpangan antara kepentingan atau yang
menghambat jalannya pembangunan.
Rumah sakit merupakan sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan, tenaga kesehatan serta
penelitian. Namun saat ini rumah sakit bukan hanya fasilitas sarana kesehatan yang
bergerak dibidang jasa tetapi juga lebih mengarah seperti perusahaan-perusahaan
pada umumnya yakni bertujuan untuk mencari laba (profit oriented).
Semakin banyaknya rumah sakit yang dibangun baik oleh pihak swasta maupun
pemerintah, menuntut sebuah rumah sakit untuk siap bersaing baik bersaing dengan
rumah sakit dalam negeri maupun bersaing dengan rumah sakit internasional.
Persaingan yang semakin ketat mendorong rumah sakit baik swasta maupun
pemerintah mengembangkan pelayanan, pola pemasaran, dan kelengkapan sarana
dan prasarana yang memadai.
Hampir di setiap kabupaten atau kota kita bisa menemukan rumah sakit baik itu rumah
sakit swasta maupun pemerintah. Hal ini mengindikasikan bahwa persaingan rumah
sakit atau usaha kesehatan semakin ketat.
Ada berbagai macam usaha yang dilakukan pihak manajemen rumah sakit agar bisa
menjaga eksistensinya, misalnya: melakukan kerja sama dengan instansi lain baik yang
berkaitan dengan peralatan maupun sumber daya manusia. Dalam mendirikan rumah
sakit hendaknya diperhatikan terlebih dahulu mengenai kondisi lingkungan baik
lingkungan internal maupun eksternal.
Dalam menghadapi persaingan tentunya sebuah organisasi membutuhkan strategi.
Pernyataan strategi secara eksplisit merupan kunci keberhasilan dalam menghadapi
perubahan lingkungan bisnis. Konsep strategi harus jelas sehingga keputusan yang
diambil akan mampu membawa organisasi untuk bertahan bahkan memenangkan
pertarungan yang akan terus berlangsung dalam bisnis.
Menghadapi persaingan setiap perusahaan harus memahami siapa pesaingnya,
bagaimana posisi produk/jasa pesaing, strategi apa yang mereka mainkan, apa
kekuatan dan kelemahan pesaing.
Banyaknya pemain, tentunya menuntut pihak manajemen rumah sakit harus kreatif
sehingga tidak terlindas oleh pesaing. Rumah sakit pemerintah dan swasta juga akan
bersaing dengan rumah sakit swasta asing.

Pengertian Strategi
Kata strategi berasal dari bahasa Yunani strategeia (stratos=militer dan ag= memimpin)
yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal. (Fandy Tjiptono, 1997, 3)

4
Dalam bisnis strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang
dipilih dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya dan usaha suatu
organisasi.

Arti Manajemen Strategi


Manajemen strategi adalah suatu seni dan ilmu dari pembuatan (formulating),
penerapan (implementing) dan evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan strategis
antar fungsi-fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan-tujuan
masa datang (Sri Wahyudi, Agustinus, 1996 : 15).

Strategi Bisnis
Dalam konteks bisnis, strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan
yang dipilih dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya dan usaha
suatu organisasi. Setiap organisasi membutuhkan strategi manakala menghadapi
situasi berikut:
a. Sumber daya yang dimiliki terbatas
b. Ada ketidakpastian mengenai kekuatan bersaing organisasi
c. Keputusan-keputusan harus dikoordinasikan antar bagian sepanjang waktu
d. Ada ketidakpastian mengenai pengendalian inisiatif
Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi ini
berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya: strategi pemasaran,
strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi-
strategi yang berhubungan dengan keuangan.
Rumah sakit sebagai lembaga bisnis juga menghadapi situsi di atas, sehingga rumah
sakit juga membutuhkan strategi.

Unsur Strategi Persaingan


Unsur strategi persaingan dapat dikelompokkan menjadi tiga :
1. Segmentasi pasar
Segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasikan dan membentuk kelompok
pembeli atau konsumen secara terpisah. Masing-masing segmen konsumen ini memiliki
karakteristik, kebutuhan produk, dan bauran pemasaran tersendiri
2. Targeting
Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan
dimasuki.
3. Positioning
Positioning adalah penetapan posisi pasar. Tujuan positioning ini adalah untuk
membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang ada di pasar
ke dalam pikiran konsumen. Positioning berhubungan dengan komunikasi.
Sebelum memulai bisnisnya rumah sakit juga harus memahami STP (Segmentasi,
Trageting, Positioning). Harus jelas siapa yang akan dilayani dan bagaimana
berkomunikasi dengan mereka.

Model Manajemen Strategi


Manajemen strategi pada prinsipnya adalah suatu proses, di mana informasi masa lalu,

5
saat ini dan ramalan masa datang dari operasi dan lingkungan bisnis mengalir melalui
tahap-tahap yang saling berkaitan ke arah pencapaian suatu tujuan.

Intisari
Setiap perusahaan harus memahami siapa pesaingnya, bagaimana posisi produk/jasa
pesaing, strategi apa yang mereka mainkan, apa kekuatan dan kelemahan pesaing.
Persaingan dalam bisnis rumah sakit, tentunya menuntut pihak manajemen rumah sakit
harus kreatif sehingga tidak terlindas oleh pesaing. Rumah sakit pemerintah dan swasta
juga akan bersaing dengan rumah sakit swasta asing. Rumah sakit pemerintah dan
swasta sebenarnya sudah bersaing dengan rumah sakit luar negeri, hal ini dapat dilihat
dari banyaknya masyarakat kelas atas yang berobat ke luar negeri.
Dari berbagai alternatif strategi, rumah sakit dapat memilih salah satu yakni co-
branding, namun tetap didahului dengan analisis lingkungan.
Kata Kunci: persaingan, co-branding

Pendahuluan
Rumah sakit merupakan salah satu badan yang bergerak dalam bidang kesehatan
sangat berperan penting bagi terciptanya mutu hidup dan lingkungan hidup bagi
masyarakat, sehingga tercipta derajat kesehatan yang tinggi baik bagi kesehatan
badaniah, rohaniah, maupun sosial. Rumah Sakit mempunyai tugas melaksanakan
upaya kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan untuk hidup sehat setiap masyarakat agar dapat mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat yang optimal.
Menurut WHO rumah sakit merupakan suatu organisasi sosial terintegrasi yang
berfungsi menyediakan pelayanan kesehatan yang lengkap bagi masyarakat.
Pelayanan tersebut dapat berupa pelayanan kuratif, promotif, preventif, dan rehabilitatif.
Selain itu, rumah sakit merupakan tempat pendidikan dan pelatihan bagi petugas
kesehatan.
Keadaan ini dapat dicapai dengan dukungan pembangunan kesehatan dengan
pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit
(preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif)
yang harus dilakukan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Tidak hanya dilaksanakan oleh pemerintah tetapi peran serta aktif masyarakat,
termasuk swasta harus sejalan dengan kebijaksanaan pemerintah dan perundang-
undangan yang berlaku, agar tidak terjadi penyimpangan antara kepentingan atau yang
menghambat jalannya pembangunan.
Rumah sakit merupakan sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan, tenaga kesehatan serta
penelitian. Namun saat ini rumah sakit bukan hanya fasilitas sarana kesehatan yang
bergerak dibidang jasa tetapi juga lebih mengarah seperti perusahaan-perusahaan
pada umumnya yakni bertujuan untuk mencari laba (profit oriented).
Semakin banyaknya rumah sakit yang dibangun baik oleh pihak swasta maupun
pemerintah, menuntut sebuah rumah sakit untuk siap bersaing baik bersaing dengan
rumah sakit dalam negeri maupun bersaing dengan rumah sakit internasional.
Persaingan yang semakin ketat mendorong rumah sakit baik swasta maupun
pemerintah mengembangkan pelayanan, pola pemasaran, dan kelengkapan sarana

6
dan prasarana yang memadai.
Hampir di setiap kabupaten atau kota kita bisa menemukan rumah sakit baik itu rumah
sakit swasta maupun pemerintah. Hal ini mengindikasikan bahwa persaingan rumah
sakit atau usaha kesehatan semakin ketat.
Ada berbagai macam usaha yang dilakukan pihak manajemen rumah sakit agar bisa
menjaga eksistensinya, misalnya: melakukan kerja sama dengan instansi lain baik yang
berkaitan dengan peralatan maupun sumber daya manusia. Dalam mendirikan rumah
sakit hendaknya diperhatikan terlebih dahulu mengenai kondisi lingkungan baik
lingkungan internal maupun eksternal.
Dalam menghadapi persaingan tentunya sebuah organisasi membutuhkan strategi.
Pernyataan strategi secara eksplisit merupan kunci keberhasilan dalam menghadapi
perubahan lingkungan bisnis. Konsep strategi harus jelas sehingga keputusan yang
diambil akan mampu membawa organisasi untuk bertahan bahkan memenangkan
pertarungan yang akan terus berlangsung dalam bisnis.
Menghadapi persaingan setiap perusahaan harus memahami siapa pesaingnya,
bagaimana posisi produk/jasa pesaing, strategi apa yang mereka mainkan, apa
kekuatan dan kelemahan pesaing.
Banyaknya pemain, tentunya menuntut pihak manajemen rumah sakit harus kreatif
sehingga tidak terlindas oleh pesaing. Rumah sakit pemerintah dan swasta juga akan
bersaing dengan rumah sakit swasta asing.

Pengertian Strategi
Kata strategi berasal dari bahasa Yunani strategeia (stratos=militer dan ag= memimpin)
yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal. (Fandy Tjiptono, 1997, 3)
Dalam bisnis strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang
dipilih dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya dan usaha suatu
organisasi.

Arti Manajemen Strategi


Manajemen strategi adalah suatu seni dan ilmu dari pembuatan (formulating),
penerapan (implementing) dan evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan strategis
antar fungsi-fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan-tujuan
masa datang (Sri Wahyudi, Agustinus, 1996 : 15).

Strategi Bisnis
Dalam konteks bisnis, strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan
yang dipilih dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya dan usaha
suatu organisasi. Setiap organisasi membutuhkan strategi manakala menghadapi
situasi berikut:
a. Sumber daya yang dimiliki terbatas
b. Ada ketidakpastian mengenai kekuatan bersaing organisasi
c. Keputusan-keputusan harus dikoordinasikan antar bagian sepanjang waktu
d. Ada ketidakpastian mengenai pengendalian inisiatif
Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi ini
berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya: strategi pemasaran,
strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi-

7
strategi yang berhubungan dengan keuangan.
Rumah sakit sebagai lembaga bisnis juga menghadapi situsi di atas, sehingga rumah
sakit juga membutuhkan strategi.

Unsur Strategi Persaingan


Unsur strategi persaingan dapat dikelompokkan menjadi tiga :
1. Segmentasi pasar
Segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasikan dan membentuk kelompok
pembeli atau konsumen secara terpisah. Masing-masing segmen konsumen ini memiliki
karakteristik, kebutuhan produk, dan bauran pemasaran tersendiri
2. Targeting
Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan
dimasuki.
3. Positioning
Positioning adalah penetapan posisi pasar. Tujuan positioning ini adalah untuk
membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang ada di pasar
ke dalam pikiran konsumen. Positioning berhubungan dengan komunikasi.
Sebelum memulai bisnisnya rumah sakit juga harus memahami STP (Segmentasi,
Trageting, Positioning). Harus jelas siapa yang akan dilayani dan bagaimana
berkomunikasi dengan mereka.

Banyak para ahli mendefinisikan arti analisis SWOT. Stephen Pelayanan Mary dan
Robbins Coulter (1999, 229) mendefinisikan analisis SWOT adalah suatu analisis
organisasi dengan menggunakan kekuatan, kelemahan, kesempatan serta ancaman
dari lingkungan. Menurut Rangkuti, Freddy (2000 : 18), analisis SWOT adalah
identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.

Analisis SWOT Sebagai Alat Formulasi Strategi


Analisis SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan
strategi selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan
perusahaan.

Pengertian Co-Branding
Co-branding merupakan format kerja sama antara dua atau lebih merek yang sudah
memiliki pengakuan secara signifikan dari konsumen. Masing-masing yang ikut dalam
co-branding memiliki brand yang kuat.
Philip Kotler mendefinisikan co-branding sebagai dua atau lebih brand yang sudah
dikenal dikombinasikan di dalam penawaran, di mana satu sama lain saling
memperkuat dan berharap mendapat perhatian dari audiens baru. Co-branding
merupakan jalan yang efektif untuk mengembangkan merek, memperkuat merek.
Co-branding merupakan perkawinan yang diharapkan akan memberi keuntungan,
keuntungan bagi kedua belah pihak yang bekerja sama serta menaikkan image. Dalam
memilih pasangan yang akan melakukan kerjasama juga harus hati-hati dengan banyak

8
pertimbangan serta perhitungan yang matang.
Co-Branding dinilai sebagai langkah strategis untuk meningkatkan performa merek
dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen yang selalu berubah. Pasar tidak
pernah berhenti untuk meminta sesuatu yang lebih.
Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan melakukan Co-branding:
meningkatkan penjualan, memasuki pasar baru, tambahan keuntungan bagi konsumen,
menekan biaya investasi, hasil dan keuntungan lebih cepat diperoleh, harga yang
terjangkau, keyakinan pelanggan yang tinggi, memperkuat pesan iklan dan
meningkatkan minat pelanggan. Di balik keuntungan melakukan co-branding tentu ada
beberapa risiko yang dapat menghampiri.

Keuntungan Melakukan Co-Branding


Co-branding menawarkan banyak keuntungan dan tergantung pada kondisi pasar dan
perusahaan yang melakukan perkawinan
1. Pendapatan dari Royalti
Perusahaan yang mereknya digunakan dapat menegosiasikan pembayaran tambahan
atau pembayaran royalti
2. Mendongkrak Penjualan
Menggandeng merek setara atau lebih baik, penjualan bisa ditingkatkan, merek yang
lebih baik akan menyelamatkan pasangan co-branding.
3. Kesempatan memasuki pasar yang baru
Sebuah perusahaan dapat memasuki pasar yang sebelumnya tidak bisa dimasuki
dengan cara menggandeng merek lain yang mengusai pasar yang dituju. Jadi terbuka
peluang untuk memperluas pasar
4. Menawarkan Additional Benefit
Selain memberikan keuntungan kepada kedua perusahaan yang melakukan
perkawinan manfaat tambahan juga diperoleh oleh konsumen misalnya bonus
tambahan
5. Meminimalkan Investasi
Untuk mengembangkan usaha dengan memasuki pasar baru dengan melakukan
sendiri biaya yang dikeluarkan mahal. Dengan melakukan co-branding akan terjadi
penghematan yang sangat besar
6. Mengurangi Risiko
Memasuki pasar pasar baru tentu banyak risiko yang mungkin terjadi. Dengan co-
branding risiko tersebut dapat dikurangi.
7. Keuntungan Lebih Cepat didapat
Peluang atau hasil yang diharapkan dapat lebih cepat diperoleh dibandingkan dengan
bila bermain sendiri, sebab usaha dilakukan dengan perusahaan yang sudah punya
reputasi.
8. Harga Premium
Perusaahn bisa membuat harga yang premium dan mempunyai peluang yang besar
untuk sukses di pasar dengan harga tersebut.
9. Mengkomunikasikan Kualitas Produk
Perusahaan bisa dengan cepat mengkomunikasikan keunggulan produk atau jasanya
dengan cepat dan mendapatkan perhatian dan kepercayaan dari pelanggan dengan
cepat.

9
10. Meyakinkan pelanggan
Co-barnding dengan pihak yang ahli dibidangnya akan menghilangkan keragu-raguan
konsumen untuk mencoba produk yang baru. Pelanggan akan cepat yakin dan percaya
dengan produk tersebut.
11. Akses Ke Teknologi Canggih
Perusahan yang lemah atau kurang dalam teknologi dapat melakukan co-branding
dengan perusahaan yang mempunyai reputasi baik dalam teknologi.
12. Memperkuat Pesan Iklan
Dengan melakukan co-branding bisa saling memberikan pesan-pesan yang saling
mendukung dalam iklannya. Saling mendukung dengan pesan dan reputasi masing-
masing
13. Meningkatkan Minat Pelanggan
Pelanggan tidak tertarik dan berminat untuk mencoba merek atau produk baru, dengan
co-branding pelanggan akan berminat untuk mencoba.

Risiko Dalam Co-Branding


Risiko Dalam Co-Branding
1. Kerakusan terhadap Uang
Terlalu memfokuskan pada keuntungan finansial tanpa memperhatikan kepentingan
kerja sama, tanpa berpikir jangka panjang, maka co-branding akan menjadi bumerang
bagi ke dua belah pihak.
2. Perbedaan Corporate Personality
Perusahan yang melakukan co-branding harus dapat berkerjasama dengan baik.
Bergabungnya dua pihak yang berbeda tentu membutuhkan banyak penyesuaian. Bila
tidak melakukan penyesuaian maka perkawinan tersebut tidak akan langgeng
3. Perubahan Status Finansial Partner
Salah satu pihak mengalami krisis finansial atau bahkan bangkrut maka akan menjadi
masalah dalam kerjasama.
4. Merger atau Takeovers
Salah satu pihak melakukan merger atau diakuisisi pihak lain yang tidak terlibat dalam
co-branding, dapat menimbulkan masalah dalam kerja sama yang telah dibuat. Hal
tersebut dapat terjadi karena perubahan kebijakan. Dalam bahasa perkawinan, adanya
kehadiran pihak ke tiga.
5. Perubahan Pada Perilaku Pasar
Pasar selalu dan akan terus berubah. Pihak-pihak yang melakukan co-branding harus
terus melihat perubahan tersebut, jeli mempelajari pasar. Perilaku berubah, pesaing
masuk makan hal tersebut merupakan ancaman.
6. Risiko Kehilangan Identitas
Dalam co-branding bisa terjadi salah satu atau keduanya kehilangan indentitas aslinya
di mata pelanggan. Perusahaan dapat mengalami perubahan image.
7. Perubahan Positioning Partner
Bisa salah satu melakuan perubahan strategi yang berkaitan dengan target market
maka akan menimbulakn masalah bagi partner co-branding
8. Kegagalan Memenuhi Target
Salah satu gagal dalam memenuhi target dapat menyebabkan risiko bagi kelangsungan
kerjasama yang sudah terbentuk, karena pihak yang gagal memenuhi target tentu akan

10
berusaha untuk mengejar target sehingga ada kemungkinan mengabaikan
pasangannya
9. Terciptanya Single Brand
Pelanggan mulai melihat kedua brand sebagai satu brand, maka menjadi masalah
besar yang membutuhkan tindakan untuk mengembalikan ke situasi semula.

Perbedaan Co-branding dengan Kerja Sama Yang Lain


1. Joint Promotion
Biasanya dilakukan perusahaan yang sudah mapan dan dalam jangka pendek, dengan
menciptakan publisitas dan penjualan ekstra dengan cara mengkombinasikan daya
tarik dari kedua mererk.
2. Sponsorhip
Melibatkan organisasi amal yang mempunyai image dan relationship yang kuat dan
fokus agar sebuah perusahaan dapat menjalin hubungan dan memberikan dana.
3. Joint Venture
Kerjasama jangka panjang misalnya dalam kegiatan operasi, dan biasanya dengan
cara membuat perusahaan baru.
4. Aliansi
Kerja sama karena alasan marketing.

Co-Branding Rumah Sakit


Sebagai organisasi yang juga bersaing, lingkungan yang terus berubah maka rumah
sakit dapat melakukan strategi co-branding selain alternatif strategi yang lain. Melihat
keuntungan-keuntungan dengan melakukan co-branding rumah sakit dapat melakukan
perkawinan dengan rumah sakit yang setara atau mempunyai reputasi lebih sehingga
dapat memperluas pasarnya, menghemat investasi dan meningkatkan awareness.
Rumah sakit yang baru berdiri atau rumah sakit yang akan memasuki persaingan dapat
melirik-lirik pasangan yang kira-kira dapat memberi benefit. Hal lirik-melirik dalam
melakukan co-branding sangat penting sehingga perkawinan yang terjadi dapat tetap
langgeng serta kedua pihak terangkat dan saling memberi nilai tambah. Harus ada
saling pengertian dan kasih sayang diantara dua pihak yang melakukan co-branding.
Sebelum melakuan co-branding rumah sakit dapat melakukan analisi SWOT.

Kenapa Rumah Sakit Melakukan Co-Branding?


Seperti disebutkan di atas banyak benefit yang diperoleh dengan melakukan co-
branding, walau ada juga risiko. Investasi rumah sakit dapat ditekan dengan melakukan
co-branding. Rumah sakit dalam negeri dapat melakukan co-branding dengan rumah
sakit asing, karena persinggungan antara rumah sakit sudah sangat jelas. Reputasi
rumah sakit asing dapat mengangkat dan membantu rumah sakit dalam negeri,
demikian juga rumah sakit asing tidak terlalu mengeluarkan biaya yang besar untuk
dapat melayani pasar Indonesia. Co-branding rumah sakit terutama dengan rumah sakit
asing pasarnya sudah sangat jelas, yakni masyarakat yang doyan berobat ke luar
negeri sekaligus akan meningkatkan pangsa pasar, karena konsumen yang tidak
mampu untuk berobat ke luar negeri bisa mendapatkan pelayanan di dalam negeri.

Penutup

11
Salah satu alternatif strategi yang dapat dilakukan rumah sakit adalah dengan
melakukan co-branding. Dengan co-branding dapat memberi value added bagi
konsumen serta akan memberi benefit bagi rumah sakit dalam jangka panjang, namun
sebelum melakukan co-branding harus dianalisis dulu benefit dan risk, sehinga akan
memberikan manfaat yang maksimal. Dengan Co-branding tidak menghasilkan
persaingan yang berdarah-darah atau head to head.

Manfaat branding pada perusahaan


Ketika kita mendengar nama Branding maka apa yang muncul difikiran anda?
Merk? Image? atau pencitraan ketiga hal tersebut saling berkaitan dengan branding.
Dimana dalam dunia marketing, yang namanya Branding adalah mutlak untuk
dilakukan. Mengapa? Karena dengan branding sebenarnya kita sedang membuat
seseorang menjadi familiar dengan nama kita. Semakin familiar maka semakin tumbuh
kepercayaan. Jika kita baru pertama kali mendengar nama suatu merk produk. Apakah
kita akan langsung percaya dan berani mencoba membeli produk itu? Tapi kalau kita
sering mendengar, melihat merk tertentu, baik di iklan, di stiker, di seragam, di buku dan
dimana saja, semakin sering kita menjumpainya, maka tanpa kita sadari, sebetulnya
kita menjadi makin familiar dengan brand tersebut. Yang alhasil, secara tidak disadari,
kita mulai menumbuhkan kepercayaan tahap pertama pada suatu brand. Tentunya
masih ada tahap berikutnya, yaitu pengetahuan tentang produk tersebut dan image
yang dibawa oleh produk tersebut. Apakah imagenya terkesan murahan, atau berkelas,
itu kita sendiri yang seharusnya membangunnya.

Definisi branding itu sendiri adalah :


Branding adalah Sebuah konsep pemasaran yang digunakan untuk menciptakan
kesadaran yang lebih besar dari produk perusahaan Anda dan jasa. Perusahaan yang
tertarik dalam branding mencoba untuk mendapatkan pengguna Web sebanyak
mungkin untuk melihat banner mereka iklan dan logo, dengan perhatian lebih sedikit
untuk jumlah jumlah klik ke situs Web mereka.

Membangun bran image yang kuat tentu tidaklah mudah. Dibutuhkan strategi
pemasaran yang tepat, memakan waktu yang sangat lama, dan pastinya membutuhkan
dukungan biaya yang tidak murah. Maka wajar apabila banyak pelaku usaha yang
akhirnya gagal menjalankan bisnisnya karena mereka tidak berhasil menciptakan brand
image yang cukup kuat, sehingga produk yang dihasilkannya tidak bisa bertahan lama
di tengah deruan pasar yang semakin besar. Kondisi tersebut menjadi bukti nyata bagi
kita bersama, bahwa keberadaan merek menjadi salah satu aset berharga yang akan
membawa sebuah perusahaan menuju puncak kesuksesannya. Banyak manfaat yang
bisa didapatkan para pelaku usaha ketika brand image atau merek yang mereka
bangun berhasil menguasai pasar.
Beberapa manfaat brand image pada perusahaan:
1. Memberikan daya tarik tersendiri bagi para konsumen.
2. Lebih mudah mendapatkan loyalitas pelanggan.
3. Membuka peluang Anda untuk menetapkan harga jual yang lebih tinggi.
4. Peluang bagi pelaku usaha untuk melakukan diferensiasi produk.
5. Menjadi ciri tertentu yang membedakan produk Anda dengan produk milik pesaing.

12
Masih banyak yang rancu pada pengertian brand vs branding. Brand adalah merek
yang dimiliki oleh perusahaan, sedangkan branding adalah kumpulan kegiatan
komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan dalam rangka proses membangun dan
membesarkan brand. Tanpa dilakukannya kegiatan komunikasi kepada konsumen yang
disusun dan direncanakan dengan baik, maka sebuah merek tidak akan dikenal dan
tidak mempunyai arti apa-apa bagi konsumen atau target konsumennya.
Tiga unsur terpenting branding adalah 3Cs yaitu Clarity (jelas), Consistency (tetap pada
image-nya), dan Constancy (selalu ada di mana dibutuhkan). Ada beberapa hal yang
bisa menyebabkan perusahaan melakukan perubahan pada branding-nya. Pertama,
akibat tekanan dari pesaing yang tidak mampu ditahannya. Kedua, tekanan dari
perubahan perilaku konsumen, yang mungkin akibat dari berubahnya teknologi. Alasan
lainnya yaitu masalah prioritas perusahaan yang telah berubah.

Branding Strategy Strategi Pengembangan Brand yang Sukses

Posted on 30/07/2011

Banyak perusahaan yang sudah lupa mengapa mereka memilih brand. Perhatian yang
besar diberikan untuk proses branding ini, yang melibatkan partisipasi dari desainer,
artis grafik, dan biro iklan. Aktivitas ini menjadi akhir dari dirinya sendiri, yaitu menerima
perhatian yang paling banyak.

Dengan demikian, kita lupa bahwa itu hanya berarti untuk mencapai tujuan. Branding
menjadi hak prerogatif eksklusif pemasaran dan staf komunikasi, sehingga
meremehkan pentingnya fungsi perusahaan lain untuk manajemen brand yang sukses.

Sementara branding merupakan kegiatan yang sangat diperlukan, itu hanya tahap
terakhir dalam proses yang melibatkan sumber daya perusahaan dan semua fungsinya,
fokus mereka pada satu tujuan strategis: menciptakan perbedaan. Hanya dengan
memobilisasi semua sumber internal dari nilai tambah perusahaan maka akan bisa
berbeda dari para pesaingnya.

APA ARTI BRANDING ITU SEBENARNYA?


Branding ini lebih dari sekedar penamaan indikasi eksternal suatu produk atau layanan
yang diterima dalam organisasi atau sasarannya.

Sasaran Brand adalah Segmen Pasar


Brand merupakan bagian dari strategi yang bertujuan membedakan pasokan.
Perusahaan berusaha untuk lebih memenuhi harapan kelompok pelanggan tertentu.

13
Ngapain harus Brand building ? Ngapain harus membangun images bagi merek kita?
Ngapain harus bayar mahal untuk promosi dengan tujuan memberikan kesadaran
merek?

Itu pertanyaan diatas sering muncul saat saya memberikan pelatihan & seminar strategi
brand building. Namun semua saya anggap wajar saja, karena memang di Indonesia
mayoritas UKM & UMKM lebih fokus menjual produk, membuat produk, memacu
penjualan dan hanya sebagian yang melakukan agresi brand building.

Secara umum manfaat dari membangun brand adalah :

1. Membangun ciri khas agar membedakan dengan pesaing


Ketika produk anda luar biasa dipuji oleh masyarakat baik harga, kualitas, bentuk, rasa
maka yang akan tertanam dalam benak konsumen adalah mereknya. Ketika orang
bermaksud membeli di toko kelontong di perumahan2 biasanya menyebut merek, baik
itu beli roti, rokok, bumbu masak, mie instan. Iyakan? Nah inilah yang membedakan
satu dengan yang lainnya. Bahkan ketika Indofood punya Indomie, Sarimi dan
Supermie pun dengan beberapa kemiripan, orang tetap akan hafal merek dan beda
ketiganya.
2. Membangun kewajaran harga (logika harga)
Ketika ada mobil seharga 2 milyar, tentu orang kaget tetapi ketika itu produk dari
Mercedez Benz maka dianggap wajar. Sehingga dari kasus ini tentu masyarakat yang
awalnya peka terhadap haraga yang agak mahal, namun ketika dihubungkan dengan
mereknya maka mengatakan sebuah kewajaran. Ini ada suatu kasus nyata di keluarga
isrri saya, memproduksi 3 merek timbangan untuk pedagang pasar.3 Merek itu bahanya
sama catnya yang beda namun ada yang seharga 135 ribu, 175 ribu dan 225ribu. Yang
paling mahalpun 225ribu tetap laku keras. Konsumen tidak sensitif lagi terhadap
perbedaan harga.
3. Memperjelas komunikasi pemasaran
Ketika anda membaca sebuah iklan seminar di Koran, kemudian di sana ada detik
promosi dan logo-logo sponsor, biasanya yang muncul hanya logonya. Namun hanya
dengan logo tersebut maka sudah paham siapa sponsor dan pendukungnya, walau
informasinya hanya dari sebuah logo dari brand saja. Ketika di blog blog membahas
produk2 tentu yang dijadikan identitasnya yang brand2 nya. Ketika ibu2 di arisan
membahas produk-produk tentu brand menjadi tema.
4. Meningkatkan daya tarik untuk peningkatan penjualan
Keterlibatan promosi di banyak tempat. Pemasangan iklan di banyak tempat dengan
biaya mahal maka brandlah yang disiapkan untuk memacu daya tariknnya. Brand
yang kuat dapat mudah mencari distributor, agen di daerah2. Brand yang kuat akan
memudahkan ketika mengajukan proposal kerjasama investasi, dan menangkap
investor dari berbagai peluang. Dengan semakin terlibatnya banyak agen, relasi,
sponsor, parner, investor maka berdampak pada penjualan akhir.

14
5. Peluang memasuki bisnis waralaba
Dengan brand yang kuat maka ketika membangun usaha waralaba lebih mudah dikenal
dan memudahkan klien-klien dalam promosi di daerah-daerah masing-masing. Ketika
ada pewaralaba lain yang sejenis masuk kepasar, maka yang menjadi awal persaingan
adalah kekuatan brand tersebut, terutama persepsi yang melekat terhadap brand.

Waralaba : Hal-hal yang perlu disiapkan dalam memasarkan waralaba

Bisnis : Menjadikan harga bukan alasan pembelian atau penolakan

Bisnis : Konsumen memiliki kekuatan menentukan harga

Strategi Bisnis Toko Online : Pentingnya mengkoneksikan Produk yg dijual di


Toko Online dengan domain

Strategi bisnis : Titik krusial bisnis berbasis kemitraan adalah keunikannya

Hindari bisnis e-book berbasis piramida, apalagi dengan spaming

Kewirausahaan dan Strategi Marketing : 5 Cara Memasarkan usaha baru secara


ringan tanpa konsep yang rumit

Kewirausahaan dan Strategi Bisnis : Arti penting sebuah logo merek usaha

Sukses Bisnis dengan Mempelajari Persepsi Pelanggan (Seri 1 )

Strategi Bisnis : Real Time Service, metode jitu mempertahankan pelanggan

Pengertian Merek Brand Menurut Para Ahli - Menurut Keegan et. Al (1996:318), merek
adalah:
Brand is a complex bundle of images and experiences in the customers mind that
communicates a promise about the benefits of a particular product manufactured by a
particular company.

Jadi dapat disimpulkan bahwa merek adalah nama, istilah, tanda, simbol atau disain
dari produk atau jasa atau kombinasi keseluruhan yang dimaksud untuk
mengidentifikasi barang dan jasa dari seseorang atau kelompok penjual dan untuk
membedakan dari produk pesaing. Merek juga meninggalkan citra dan pengalaman
dibenak konsumen mengenai keuntungan dari produk yang diproduksi dari perusahaan.
Menurut Kotler (2005:82), merek merupakan janji penjual untuk secara konsisten
memberikan tampilan, manfaat dan jasa tertentu pada pembeli. Merek-merek terbaik

15
memberikan mutu, tetapi merek lebih dari sekedar simbol.

Sementara definisi merek yang dikemukakan oleh American Marketing Association


dalam buku The Power of Brand, Freddy Rangkuti (2002:2) adalah: nama, istilah,
simbol atau rancangan atau kombinasi dari hal-hal tersebut. Tujuan pemberian merek
adalah untuk mengidentifikasi produk atau jasa yang dihasilkan sehingga berbeda dari
produk atau jasa yang dihasilkan oleh pesaing.

Merek terbaik akan memberikan jaminan kualitas. Namun pemberian nama atau merek
pada suatu produk handaknya tidak hanya merupakan suatu simbol, karena merek
memiliki enam tingkat pengertian:

Atribut Produk
Merek mengingatkan pada atribut-atribut tertentu, seperti halnya kualitas, gengsi, nilai
jual kembali, desain dan lain-lain. Contohnya, Mercedes menyatakan sesuatu yang
mahal, produk yang dibuat dengan baik, terancang baik, tahan lama, bergengsi tinggi,
nilai jual kembali tinggi, cepat dan lain-lain. Perusahaan dapat memberikan satu atau
lebih atribut-atribut ini atau untuk mengiklankan produknya.

Manfaat
Merek tidak hanya serangkaian atribut. Pelanggan tidak memberi atribut, tetapi
mereka membeli manfaat. Atribut diberikan untuk dikembangkan menjadi
manfaat fungsional atau emosional.

Nilai
Merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai produsen.Contohnya, Mercedes
menyatakan produk yang kinerja tinggi, aman, bergengsi, dan lain-lain. Dengan
demikian produsen Mercedes juga mendapat nilai tinggi di mata masyarakat.
Maka, produsen harus dapat mengetahui kelompok pembeli mobil yang mana
mencari niai-nilai ini.

Budaya
Merek juga mewakili budaya tertentu. Contohnya, Mercedes mencerminkan
budaya Jerman yang terorganisasi, konsisten, tingkat keseriusan tinggi, efesien,
dan berkualitas tinggi.

Kepribadian
Merek juga mencerminkan kepribadian tertentu. Sering kali produk tertentu
mengunakan kepribadian orang yang terkenal untuk mendongkrak atau
menopang merek produkya.

Pemakai
Merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan produk

16
tersebut. Kebayakan pemakai adalah orang-orang yang menghargai nilai budaya
dan kepribadian produk tersebut. Misalnya Mercedes pada umumnya diasosikan
dengan orang kaya, kalangan manajer puncak, dan sebagainya.

PEMASARAN

Pengertian konsep pemasaran sejauh ini memang penulis belum menemukan


pengertian secara khusus mengenai pengertian konsep pemasaran. Namun demikian
dari sekian pembahasan mengenai konsep pemasaran bisa di ambil kesimpulannya
tentang pengertian konsep pemasaran itu sendiri,ialah sebagai berikut :

Pengertian konsep pemasaran adalah suatu konsep dan cara dasar yang di terapkan
dalam melakukan strategi manajemen pemasaran produk atau jasa pada sebuah
organisasi ataupun perusahaan.

Ada juga yang mendefinisikan pengertian konsep pemasaran adalah : Sebuah falsafah
bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat
ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Sebagaimana telah di sebutkan pada tulisan saya sebelumnya bahwa konsep


marketing mencakup 6 hal : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan,
konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global.

Kita akan Bahas satu persatu maksud dari ke enam konsep Marketing tersebut yang
termasuk juga dalam strategi Pemasaran.

17
Sebelumnya kita perlu tahu apa itu pengertian strategi Pemasaran : pendekatan pokok yang
digunakan oleh unit bisnis di dalam mencapai sasaran yang di dalamnya tercantum keputusan-
keputusan mengenai target pasar, penempatan produk, bauran pemasaran, serta tingkat biaya
pemasaran yang diperlukan.

Dari pengertian diatas tentunya nanti akan terbagi lagi menjadi beberapa bagian strategi
pemasaran, tidak dalam pembahasan kali ini ya.

Next..pengertian konsep pemasaran berdasarkan pembagiannya :

Pertama : Konsep produksi

artinya konsep bagaimana supaya konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana
dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya

18
untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah
memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk
yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka.

PENGERTIAN, KONSEP, DEFINISI PEMASARAN

DAN MANAJEMEN PEMASARAN

Menurut Phillip Kotler, Pengertian Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di
mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan
menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.

Pendapat William J Stanton mengenai Pengertian Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan
dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan, baik kepada
pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Muhammad Firdaus mengemukakan pengertian pemasaran, Pemasaran ialah salah satu dari
kegiatan pokok yang harus dilakukan oleh para pengusaha termasuk pengusaha tani
(agribusinessman) dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya (survival),
untuk mendapatkan laba dan untuk berkembang. Berhasilnya suatu usaha yang dijalankan
tergantung pada keahliannya di bidang produksi, pemasaran, keuangan dan sumber daya
manusia.

Pengertian Pemasaran dalam The American Marketing Association, Pemasaran adalah


pelaksanaan kegiatan dunia usaha yang mengakibatkan aliran barang dan jasa dari para produsen
ke para konsumen.

Dari pengertian pemasaran yang diungkapkan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
pemasaran terdiri dari tindakan-tindakan yang menyebabkan berpindahnya hak milik atas
barang serta jasa dan yang menimbulkan distribusi fisik mereka. Proses pemasaran ini meliputi
aspek fisik dan nonfisik. Yang menyangkut perpindahan barang-barang ke tempat di mana
mereka dibutuhkan merupakan aspek fisik, sedangkan aspek nonfisiknya yaitu para penjual harus
mengetahui apa yang diinginkan oleh para pembeli dan pembeli harus pula mengetahui apa yang
dijual.

19
Sekian mengenai pengertian pemasaran menurut pakar, semoga tulisan saya mengenai pengertian
pemasaran menurut pakar dapat bermanfaat.

A. Pengertian Pemasaran

Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah :

a. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.

b. Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan
managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan
dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang
lain.

c. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang
dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.

d. Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.

B. Konsep Pemasaran

Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi,


utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar.
Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu
keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang
kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam.
Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan
kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.

20
C. Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut
Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan
pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan
memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan
perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning),
pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.

Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan,
penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan
mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud
untuk mencapai tujuan tujuan organisasi.

Kesimpulan :

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah sebagai
kegiatan yang direncanakan, dan diorganisasiknan yang meliputi pendistribusian barang,
penetapan harga dan dilakukan pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah dibuat
yang tujuannya untuk mendapatkan tempat dipasar agar tujuan utama dari pemasaran dapat
tercapai.

BAB II

MACAM-MACAM KONSEP PEMASARAN

I. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri
dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan yang
diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.

Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan berbagai cara:

21
1. Temukan keinginan pasar dan penuhilah.

2. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat dibuat.

3. Cintailah pelanggan, bukan produk anda.

4. Lakukanlah menurut cara anda (Burger king)

5. Andalah yang menentukan (United Airlines)

6. Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan yang
sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC. Penney).

Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan
pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep
pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global.

1. Konsep produksi

Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia
dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan
mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang
luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena
konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli
mereka.

2. Konsep produk

Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan
mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat
produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam
penampilan dengan ciri ciri terbaik

3. Konsep penjualan

22
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja, organisasi
harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.

4. Konsep pemasaran

Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari
penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang
diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.

5. Konsep pemasaran sosial

Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan


kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang
diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripasda para pesaing dengan tetap
melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

6. Konsep Pemasaran Global

Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor-
faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang
mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang
terlibat dalam perusahaan.

BAB III

SISTEM PEMASARAN

A. Pengertian Sistem Pemasaran

Sistem adalah sekolompok item atau bagian-bagia yang saling berhubungan dan saling
berkaitan secara tetap dalam membentuk satu kesatuan terpadu. Jadi dapat diartikan sistem
pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran barang, jasa,
ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh dan membentuk
serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya..

23
Dalam pemasaran kelompok item yang saling berhubungan dan saling berkaitan itu
mencakup :

1. Gabungan organisasi yang melaksanakan kerja pemasaran.

2. Produk, jasa, gagasan atau manusia yang dipasarkan.

3. Target pasar.

4. Perantara (pengecer, grosir, agen transportasi, lembaga keuangan).

5. Kendala lingkungan (environmental constraints).

Sistem pemasaran yang paling sederhana terdiri dari dua unsur yang saling berkaitan,
yaitu organisasi pemasaran dan target pasarnmya. Unsur-unsur dalam sebuah sistem
pemasaran serupa dengan unsur-unsur yang ada pada sistem radio stereo. Bekerja secara
terpisah, tetapi pada waktu dipertemukan secara tepat.

B. Macam Macam Sistem Pemasaran

a. Sistem pemasaran dengan saluran vertikal

Pada sistem ini produsen, grosir, dan pengecer bertindak dalam satu keterpaduan.

Tujuan :

Mengendalikan perilaku saluran

Mencegah perselisihan antara anggota saluran

b. Sistem pemasaran dengan saluran horizontal

Pada sistem ini, ada suatu kerjasama antara dua atau lebih perusahaan yang bergabung untuk
memanfaatkan peluang pemasaran yang muncul.

c. Sistem pemasaran dengan saluran ganda

24
Pada sistem ini beberapa gaya pengeceran dengan pengaturan fungsi distribusi dan manajemen
digabungkan, kemudian dari belakang dipimpin secara sentral.

C. Lingkungan Sebuah Sistem Pemasaran

a. Lingkungan makro ekstern.

Lingkungan makro tersebut ialah:

a. Demografi (kependudukan).

b. Kondisi ekonomi.

c. Teknologi.

d. Kekuatan sosial dan budaya.

e. Kekuatan politik dan legal.

f. Persaingan.

b. Lingkungan mikro eksternal

a. Pasar (market)

b. Pemasok

c. Pialang (marketing intermediaries)

c. Lingkungan Non- Pemasaran Intern

Kekuatan non pemasaran lainnya adalah lokasi perusahaan, ketangguhan


bagian penelitian dan pengembangan. Kekuatan intern bersifat menyatu (interest) dalam
organisasi dan dikendalikan oleh manajemen.

BAB IV

25
STRATEGI PEMASARAN

A. Pengertian Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran,


bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang
diharapkan dan kondisi persaingan. Dalam strategi pemasaran, ada tiga faktor utama yang
menyebabkan terjadinya perubahan strategi dalam pemasaran yaitu :

1. Daur hidup produk

Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan, tahap
pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran.

2. Posisi persaingan perusahaan di pasar

Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam persaingan, apakah
memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil dari pasar.

3. Situasi ekonomi

Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan pandangan kedepan,
apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi.

B. Macam-Macam Strategi Pemasaran

macam strategi pemasaran diantaranya:

1. Strategi kebutuhan primer

Strategi-strategi pemasaran untuk merancang kebutuah primer yaitu:

1. Menambah jumlah pemakai dan

2. Meningkatkan jumlah pembeli.

26
2. Strategi Kebutuhan Selektif

Yaitu dengan cara :

a. Mempertahankan pelanggan misalnya:

1. Memelihara kepuasan pelanggan;

2. Menyederhanakan proses pembelian;

3. Mengurangi daya tarik atau jelang untuk beralih merk;

b. Menjaring pelanggan (Acquistion Strategier)

1. Mengambil posisi berhadapan (head to heas positioning)

2. Mengambil posisi berbeda (differentiated positin)

Secara lebih jelas, strategi pemasaran dapat dibagi kedalam empat jenis yaitu:

1. Merangsang kebutuhan primer dengan menambah jumlah pemakai.

2. Merangsang kebutuhan primer dengan memperbesar tingkat pembelian.

3. Merangsang kebutuhan selektif dengan mempertahankan pelanggan yang ada.

4. Merangsang kebutuhgan selektif dengan menjaring pelanggan baru.

C. Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok


pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang
mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Atau segmentasi pasar
bisa diartikan segmentasi pasar adalah proses pengidentifikasian dan menganalisis para
pembeli di pasar produk, menganalisia perbedaan antara pembeli di pasar.

27
1. Dasar-dasar dalam penetapan Segmentasi Pasar

Dalam penetapan segmentasi pasar ada beberapa hal yang menjadi dasarnya yaitu:

1. Dasar dasar segmentasi pasar pada pasar konsumen

a. Variabel geografi, diantaranya : wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, dan kepadatan iklim.

b. Variabel demografi, diantaranya : umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan, pendidikan, dll

c. Variabel psikologis, diantaranya :kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.

d. Variabel perilaku pembeli, diantaranya : manfaat yang dicari, status pemakai, tingkat
pemakaian, status kesetiaan dan sikap pada produk.

2. Dasar dasar segmentasi pada pasar industri

a. Tahap 1: menetapkan segmentasi makro, yaitu pasar pemakai akhir, lokasi geografis, dan
banyaknya langganan.

b. Tahap 2: yaitu sikap terhadap penjual, ciri ciri kepribadian, kualitas produk, dan
pelanggan.

2. Syarat segmentasi Pasar

Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif yaitu :

a. Dapat diukur

b.Dapat dicapai

c. Cukup besar atau cukup menguntungkan

d.Dapat dibedakan

e. Dapat dilaksanakan

28
3. Tingkat Segmentasi Pasar

Karena pembelian mempunyai kebutuhan dan keinginan yang unik. Setiap pembeli, berpotensi
menjadi pasar yang terpisah. Oleh karena itu segmentasi pasar dapat dibangun pada beberapa
tingkat yang berbeda.

a. Pemasaran massal

Pemasaran massal berfokus pada produksi massal, distribusi massal, dan promosi massal untuk
produk yang sama dalam cara yang hampir sama keseluruh konsumen.

b. Pemasaran segmen

Pemasarn segmen menyadari bahwa pembeli berbeda dalam kebutuhan, persepsi, dan perilaku
pembelian.

c. Pemasaran ceruk

Pemasaran ceruk (marketing niche) berfokus pada sub group didalam segmen-segmen. Suatu
ceruk adalah suatu group yang didefiniskan dengan lebih sempit.

d. Pemasaran mikro

Praktek penyesuaian produk dan program pemasaran agar cocok dengan citarasa individu atau
lokasi tertentu. Termasuk dalam pemasaran mikro adalah pemasaran lokal dan pemasaran
individu.

4. Manfaat Segmentasi Pasar

Sedangakan manfaat dari segmentasi pasar adalah:

a. Penjual atau produsen berada dalam posisi yang lebih baik untuk memilih kesempatan-
kesempatan pemasaran.

29
b. Penjual atau produsen dapat menggunakan pengetahuannya terhadap respon pemasaran
yang berbeda-beda, sehingga dapat mengalokasikan anggarannya secara lebih tepat pada
berbagai segmen.

c. Penjual atau produsen dapat mengatur produk lebih baik dan daya tarik pemasarannya

D. Menentukan Pasar Sasaran

Langkah-langkah dalam menetukan pasar sasaran yaitu :

1. Langkah pertama

Menghitung dan menilai potensi keuntungan dari berbagai segmen yang ada

2. Langkah kedua

Mencatat hasil penjualan tahun lalu dan memperkirakan untuk tahun yang akan datang.

BAB V

PERILAKU KONSUMEN

A. Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan individu yang melibatkan pembelian


penggunaan barang dan jasa termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan
menentukan tindakan-tindakan tersebut sebagai pengalaman dengan produk, pelayanan dari
sumber lainnya.

B. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah :

1. Faktor kebudayaan

Faktor kebudayaan meliputi :

30
a. Budaya : faktor-faktor budaya memberikan pengaruhnya paling luas pada keinginan dan
perilaku konsumen. Budaya (culture) adalah penyebab paling mendasar teori keinginan
dan perilaku seseorang.

b. Subbudaya : setiap kebudayaan mengandung sub kebudayaan yang lebih kecil, atau
sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman
dan situasi kehidupan yang sama. Sub kebudayaan meliputi: kewarganegaraan, agama,
ras, dan daerah gegrafis.

c. Kelas sosial : hampir setiap masyarakat memiliki beberapa bentuk struktur kelas sosial.
Kelas-kelas sosial adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen dan tersusun
rapi yang anggota-anggotanya mempunyai nilai-nilai, kepentingan dan perilaku yang
sama.

Perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok
kecil, keluarga serta aturan dan status sosial konsumen. Disini keluarga merupakan
organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan orang
ingin membeli juga dipenggaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap siklus
hidup, pekerjaan, situasi ekonomui, gaya hidup dan kepribadian serta konsep diri.

Selain dari beberapa faktor diatas yang mempengaruhi perilaku konsumen juga
dipengaruhi juga oleh faktor-faktor psikologis seseorang, yang meliputi motivasi, persepsi,
pengetahuan dan keyakinan serta sikap.

C. Proses Pengambilan Keputusan Pembeli

a. Proses Pengambilan Keputusan Pembeli Terhadap produk Baru

Sebuah produk baru adalah barang, jasa, atau ide yang dianggap baru oleh pembeli
potensial. Terkadang produk yang beredar dipasaran telah lama ada, disini konsumen dapat
membuat keputusan untuk menerima / mengadopsinya. Proses adopsi adalah proses mental
yang dilalui seseorang, mulai dari pengenalan pertama sampai pada penerimaan / adopsi
final.

31
Tahap-tahap proses adopsi:

1. Sadar : konsumen menjadi sadar akan adanya produk baru, tetapi kekurangan informasi
mengenainya.

2. Tertarik : konsumen akan menjadoi tertarik untuk mencari informasi mengenai produk
baru.

3. Evalusi : konsumen harus mempertimbangkan apakah produk baru tersebut masuk akal
atau tidak untuk dikonsumsi.

4. Mencoba : konsumen mencoba produk baru tersebut dalam skala kecil untuk
meningkatkan perkiraan nilai produk tersebut.

5. Adopsi : konsumen memutuskan secara penuh dan teratur menggunakan produk baru
tersebut.

b. Tipe-Tipe Perilaku Membeli

Ada empat tipe perilaku membeli, yaitu :

a. Perilaku pembelian yang kompleks

Disini konsumen mengakui keterikatan yang tinggi dalam proses pembeliannya, harga produk
tinggi, jarang dibeli, memiliki resiko yang tinggi. Perilaku konsumen melalui proses tiga
langkah, yaitu: pertama, mengembangkan keyakinan tentang produk tersebut. Kedua,
membangun sikap, dan ketiga melakukan pilihan.

b. Perilaku pembelian yang mengurangi ketidakefisienan

Disini konsumen mengalami keterlibatan tinggi akan tetapi melihat sedikit perbedaan, diantara
merek-merek. Konsumen mengunjungi beberapa tempat untuk mencari yang lebih cocok.

a. Perilaku pembelian karena kebiasaan

32
Disini konsumen rendah sekali dalam proses pembelian karena tidak ada perbedaan
nyata diantara berbagai merek dan harga barang relatif rendah

a. Perilaku pembelian yang mencari keragaman

Disini keterlibatan konsumen yang rendah akan dihadapkan pada berbagai pemilihan
merek.

c. Tahap-Tahap Proses Membeli

Tahap-tahap dalam proses membeli mwliputi :

a. Pengenalan kebutuhan/masalah

Disini orang yang akan memasarkan produk meneliti mengenai apa yang dibutuhkan, apa yang
menyebabkan semua itu muncul dan mengapa seseorang membutuhkan sesuatu. Seorang
pemasar akan mengenalkan pada konsumen agar lebih tertarik.

b. Pencarian informasi

Sumber informasi konsumen terbagi dalam empat kelompok, yaitu :

1. Sumber pribadi, meliputi: keluarga, teman-teman, tetangga, dan kenalan.

2. Sumber niaga, meliputi : periklanan, petugas penjualan, penjual kemasan dan


pemajangan.

3. Sumber umum, meliputi : media massa dan organisasi konsumen.

4. Sumber pengalaman, meliputi: pernah menangani, menguji, dan mempergunakan


produk.

c. Pencarian alternatif

Terdapat lima konsep dasar bagi pemasar dalam penilaian alternatif konsumen, yaitu :

33
1. Sifat-sifat produk, apa yang menjadi ciri-ciri khusus dan perhatian konsumen terhadap
produk atau jasa tersebut.

2. Pemasar lebih memperhatikan pentingnya ciri-ciri produk daripada penonjolan Ciri-ciri


produk.

3. Kepercayaan konsumen terhadap ciri merek yang menonjol

4. Fungsi kemanfaatan, yaitu bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan yang


diperoleh dari produk dengan tingkat alternatif yang berbeda-beda setiap hari

5. Bagaimana prosedur penilaian yang dilakukan konsumen dari sekian banyak ciri-ciri
barang.

d. Keputusan membeli

Ada dua faktor yang menyebabkan seseorang mengambil keputusan untuk

membeli, yaitu :

1. Sikap orang lain : keputusan membeli itu banyak dipengaruhi oleh teman-teman,
tetangga, atau siapa saja yang dipercayai

2. Faktor-faktor situasi yang tidak terduga : seperti faktor harga pendapatan

Pengertian Pemasaran
Banyak ahli yang telah memberikan definisi atas pemasaran ini. Definisi yang
diberikan sering berbeda antara ahli yang satu dengan ahli yang lain. Perbedaan ini
disebabkan karena adanya perbedaan para ahli tersebut dalam memandang dan
meninjau pemasaran. Dalam kegiatan pemasaran ini, aktivitas pertukaran
merupakan hal sentral. Pertukaran merupakan kegiatan pemasaran dimana
seseorang berusaha menawarkan sejumlah barang atau jasa dengan sejumlah nilai
keberbagai macam kelompok sosial untuk memenuhi kebutuhannya. Pemasaran
sebagai kegiatan manusia diarahkan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan
melalui proses pertukaran. Definisi yang paling sesuai dengan tujuan tersebut
adalah: Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai
kepada pihak lain (Kotler,1997). Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti
yang meliputi kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan permintaan (demands).

34
B. Manajemen Pemasaran
Penanganan proses pertukaran memerlukan waktu dan keahlian yang banyak.
Manajemen pemasaran akan terjadi apabila sekurang-kurangnya satu pihak dari
pertukaran potensial memikirkan cara untuk mendapatkan tanggapan dari pihak
sesuai dengan yang diinginkannya. Dengan demikian, manajemen pemasaran
dapat diartikan : Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan
pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan,
barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan
individu dan organisasi (Kotler, 1997)
Definisi ini mengakui bahwa manajemen pemasaran adalah proses yang
melibatkan analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang mencakup
barang, jasa dan gagasan yang tergantung pada pertukaran dengan tujuan
menghasilkan kepuasan bagi pihak-pihak yang terkait.
Manajemen pemasaran dapat diterapkan pada semua bidang usaha. Dalam
manajemen terdapat fungsi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan atau
penerapan serta pengawasan. Tahap perencanaan merupakan tahap yang
menentukan terhadap kelangsungan dan kesuksesan suatu organisasi pemasaran.
Proses perencanaan merupakan satu proses yang selalu memandang ke depan atau
pada kemungkinan masa akan datang termasuk dalam pengembangan program,
kebijakan dan prosedur untuk mencapai tujuan pemasaran.

C. Perkembangan Falsafah Manajemen Pemasaran


Sesuai dengan perkembangannya dan waktu ke waktu terdapat lima konsep
pemasaran yang mendasari cara organisasi melakukan kegiatan pemasarannya.
Adapun perkembangan konsep-konsep tersebut dari awal hingga sekarang akan
diuraikan berikut ini:
1. Konsep Produksi
Dalam konsep berwawasan produksi berpendapat bahwa konsumen menyukai
produk yang tersedia di mana-mana dan dengan harga murah. Produsen yang
berwawasan produksi mi perhatiannya senantiasa tertuju pada usaha mencapai
efisiensi produksi yang tinggi serta daerah penyaluran yang luas bagi barang hasil
produksinya. Konsep produksi ini merupakan konsep yang klasik dan tertua dalam
sejarah perkembangan pemasaran. Dalam konsep produksi ini, kejadian konsumen
akan memilih produk yang murah dan mudah didapat akan berlangsung bila dalam
kondisi:
a. Permintaan barang melebihi penawarannya, dimana konsumen ingin
mendapatkan barang tanpa memperhatikan detil barangnya dan produsen
memusatkan perhatiannya pada tingkat produksi yang tinggi.
b. Biaya produksi tinggi dan harus diturunkan dengan peningkatan produktivitas
untuk memperluas pasar. Tingkat penjualan yang tinggi akan dapat menekan biaya
produksi.
2. Konsep Produk
Produsen yang berwawasan produk berpendapat bahwa konsumen hanya akan
memilih produk yang berkualitas, atau mempunyai kelebihan-kelebihan lain yang

35
sifatnya inovatif menurut anggapan produsen. Oleh karenanya produsen disini akan
memusatkan perhatiannya untuk membuat produk yang lebih baik dan dan selalu
berusaha terus untuk mengembangkan dan menyempurnakannya dan kurang
memperhatikan masukan dari pelanggan. Sebagai akibatnya memang kualitas
produk akan berkembang dan sempurna akan tetapi keinginan pasar terabaikan,
sehingga pada akhirnya produk yang baik tersebut akan kekurangan pasar atau
bahkan kehilangan pasar sama sekali, karena produk yang baik atau sempurna
tersebut belum tentu sesuai dengan keinginan konsumen, baik itu dalam hal model,
kualitas ataupun harga. Konsep produksi ini terutama banyak diterapkan di negara-
negara terbelakang atau sedang berkembang dimana konsumen tidak banyak
pilihan untuk suatu produk, dan rata-rata daya beli konsumen rendah.
3. Konsep Penjualan
Dalam konsep ini produsen berpendapat bahwa agar konsumen membeli produk
yang dihasilkan oleh organisasi maka harus ada upaya aktif dan produsen untuk
melakukan usaha penjualan dan promosi penjualan yang agresif. Konsumen tidak
boleh dibiarkan memilih dan membeli sendiri tanpa upaya aktif dan produsen untuk
membujuknya membeli dalam jumlah tertentu yang diinginkan produsen.
Konsumen yang tidak mempunyai keinginan untuk membeli juga harus diupayakan
agar mereka membeli produk yang dihasilkan. Konsep penjualan ini banyak dipakai
terutama untuk barang-barang yang tidak dicari, atau tidak terpikir oleh konsumen
untuk membelinya, misalnya kebutuhan akan asuaransi, buku ensikiopedi, tanah
kuburan, dan lain-lain. Pada umumnya organisasi atau perusahaan menerapkan
konsep produk ini j ika mereka mengalami kelebihan kapasitas produksinya. Tujuan
mereka terfokus pada upaya menjual apa yang mereka hasilkan dan bukan pada
keinginan pasar. Jadi di sini kebutuhan penjualah yang diutamakan bukan
kebutuhan pasar.

4. Konsep Pemasaran
Konsep yang sangat berbeda dengan tiga konsep yang telah diuraikan adalah
konsep pemasaran. Konsep ini berpendapat bahwa menentukan kebutuhan dan
keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih
efektif dan efisien merupakan kunci utama dalam mencapai sasaran dan tujuan
organisasi. Jadi di sini kebutuhan pasarlah yang paling diutamakan bukan
kebutuhan atau kepentingan penjual. Di sini harus diciptakan bagaimana
menciptakan hubungan yang saling menguntungkan antara produsen dan
konsumen. Produsen harus dapat mengkoordinir semua kegiatan yang berkaitan
dengan pelanggan. Singkatnya konsep berwawasan pemasaran ini berlandaskan
pada empat aspek utama yaitu pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran
terkoordinir, dan keuntungan melalui kepuasan pelanggan.
Konsep pemasaran adalah suatu falsafah manajemen dalam bidang pemasaran
yang berorientasi kepada kebutuhan dan keinginan konsumen dengan didukung
oleh kegiatan pemasaran terpadu yang diarahkan untuk memberikan kepuasan
konsumen sebagai kunci keberhasilan organisasi dalam usahanya mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Jadi konsep pemasaran merupakan orientasi perusahaan

36
yang menekankan bahwa tugas pokok perusahaan adalah menentukan kebutuhan
dan keinginan pasar dan selanjutnya memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut
sehingga dicapai tingkat kepuasan langganan yang melebihi dari kepuasan yang
diberikan oleh para saingan.
Pada hakikatnya konsep pemasaran menekankan orientasi pada kebutuhan dan
keinginan konsumen yang didukung oleh kegiatan pemasaran yang terpadu yang
ditujukan untuk menciptakan kepuasan langganan sebagai kunci untuk keberhasilan
mencapai tujuan perusahaan. Dengan demikian ada empat unsur pokok yang
terdapat dalam konsep pemasaran, yaitu: orientasi pada konsumen (kebutuhan dan
keinginan konsumen), kegiatan pemasaran yang terpadu, kepuasan konsumen atau
pelanggan, dan tujuan perusahaan jangka panjang. Konsep pemasaran ini sering
dicampuradukkan atau dikaburkan dengan istilah konsep penjualan. Konsep
penjualan menekankan orientasi pada produk yang dihasilkan untuk dijual yang
didukung dengan kegiatan penjualan dan promosi, sehingga tujuan perusahaan
jangka pendek dapat dicapai melalui pencapaian target penjualan. Kalau
digambarkan secara skematis perbedaan konsep pemasaran dan konsep penjualan
adalah sebagai berikut :

Pada prinsipnya ada beberapa dasar pemikiran yang digunakan dalam konsep
pemasaran, yaitu:
a. Para konsumen dapat dikelompokkan menjadi beberapa segmen pasar yang
berbeda tergantung pada kebutuhan dan keinginan mereka.
b. Konsumen pada salah satu segmen pasar yang manapun akan memilih
penawaran dari perusahaan yang dianggap paling mampu memberikan kepuasan
atas kebutuhan dan keinginan tertentu mereka.
c. Tugas organisasi perusahaan adalah melakukan riset dan menentukan pasar yang
menjadi sasarannya serta mengembangkan penawaran dan program pemasaran
secara efektif sebagai kunci untuk menarik pembeli dan mempertahankannya
sebagai langganan.

37
Konsep pemasaran merupakan alat untuk mencapai tujuan atau sasaran
perusahaan. Oleh karena itu orientasi perusahaan dalam usaha untuk memuaskan
konsumen dilakukan dalam rangka pencapai tujuan atau sasaran perusahaan
seperti tingkat laba/keuntungan, pertumbuhan dan peningkatan share pasar. Demi
keberhasilan perusahaan, para pemimpin .perusahaan (terutama di Indonesia)
hendaknya memulai mengubah orientasi atau pandangannya, yaitu dengan mulai
menjalankan konsep pemasaran dalam perusahaannya. Dengan menjalankan
konsep pemasaran secara tepat dalam menjalankan kegiatan usaha perusahaan,
maka hal ini akan banyak membantu memecahkan berbagai masalah yang dihadapi
perusahaan di Indonesia dewasa ini.
Suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya harus efisien menjalankan
konsep pemasaran agar keuntungan yang diharapkan dapat terealisasi dengan
baik. Ini menandakan bahwa kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus
dikoordinasi dan dikelola dengan cara yang lebih baik.
Falsafah konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap
keinginan dan kebutuhan konsumen. Kegiatan perusahaan yang berdasar pada
konsep pemasaran ini harus diarahkan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Secara
definitif dapat dikatakan bahwa konsep pemasaran adalah falsafah bisnis yang
menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomis
dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan (Swastha, 1996).
Dari definisi tersebut, perusahaan memiliki konsekuensi seluruh kegiatan
perusahaan harus diarahkan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan mampu
memberikan kepuasan agar mendapat laba dalam jangka panjang. Organisasi
perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran ini disebut organisasi pemasaran.
Konsep pemasaran juga menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan
organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada para pesaing dalam memadukan
kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan pasar sasaran
(Kotler, 1997). Konsep pemasaran ini bersandar pada empat pilar, yaitu : pasar
sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu dan profitabilitas.
Dewasa ini konsep pemasaran mengalami perkembangan yang semakin maju
sejalan dengan majunya masyarakat dan teknologi. Perusahaan tidak lagi
berorientasi hanya pada pembeli saja, akan tetapi berorientasi pada masyarakat
atau manusia. Konsep yang demikianlah yang disebut dengan konsep pemasaran
masyarakat (Swastha, 1996).
Selanjutnya akan dibahas tiga faktor penting yang digunakan sebagai dasar
dalam konsep pemasaran (Swastha, 1996):

a. Orientasi konsumen
Pada intinya, jika suatu perusahaan ingin menerapkan orientasi konsumen ini,
maka :
o Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.
o Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualan.
o Menentukan produk dan program pemasarannya.
o Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan
menafsirkan keinginan, sikap serta tingkah laku mereka.
o Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitik
beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang menarik.

b. Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan

38
Untuk memberikan kepuasan secara optimal kepada konsumen, semua elemen
pemasaran yang ada harus diintegrasikan. Hindari adanya pertentangan antara
perusahaan dengan pasarnya. Salah satu cara penyelesaian untuk mengatasi
masalah koordinasi dan integrasi ini dapat menggunakan satu orang yang
mempunyai tanggung jawab terhadap seluruh kegiatan pemasaran, yaitu manajer
pemasaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa setiap orang dan bagian dalam
perusahaan turut serta dalam suatu upaya yang terkoordinir untuk memberikan
kepuasan konsumen sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

c. Mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen


Salah satu tujuan dari perusahaan adalah untuk mendapatkan profit atau laba.
Dengan laba tersebut perusahaan bisa tumbuh dan berkembang dengan
kemampuan yang lebih besar. Sebenarnya laba merupakan tujuan umum dari
sebuah perusahaan. Banyak perusahaan yang mempunyai tujuan lain disamping
laba. Dengan menggunakan konsep pemasaran ini, hubungan antara perusahaan
dan konsumen akan dapat diperbaiki yang pada akhirnya akan menguntungkan
bagi perusahaan.

39

Anda mungkin juga menyukai