Anda di halaman 1dari 21

Jurnal Manajemen Trisakti (e-Journal)

Volume. 2 Nomor. 1 Februari 2015


Hal.61-81

ISSN : 2339-0824

ANALISIS PENGARUH IKLAN TERHADAP MINAT PEMBELIAN


KONSUMEN1

Setiawaty Nuralamy
Farida Jasfar
Abstract
The purpose of this research is to analyze the influence of ethicality of the
Advertisement, Likeability of the Advertisement, Attitude Towards the Advertiser,
Attitude Towards the Brand toward the Purchase Intention. Research data obtained through
questionnaires to 160 respondents who has seen Air Asias advertisements. The data
collected was processed using methods Multiple Regression Test using Statistical Package
for the Social Science (SPSS) 11.5. Hypotesis testing results showed the positive
relationship between Ethicality of the Advertisement and Purchase Intention, Likeability of
the Advertisement and Purchase Intention, Attitude Towards the Advertiser and Purchase
Intention, Attitude Towards the Brand and Purchase Intention, For further research is
expected to increase the number of respondents to the results obtained more varied.
Keywords :Ethicality of the Advertisement, Likeability of the Advertisement, Attitude
Towards the Advertiser, Attitude Towards the Brand, Purchase Intention.

PENDAHULUAN
Dewasa ini persaingan di bidang penjualan semakin tinggi dalam meraih pasar
sasarannya.Banyak perusahaan berlomba-lomba dalam memenangkan minat pembelian
konsumen, termasuk perusahaan maskapai penerbangan. Semakin tingginya tingkat
persaingan perusahaan maskapai penerbangan menyebabkan setiap perusahaan harus dapat
menunjukkan strategi yang berbeda dari perusahaan lain untuk mendapatkan market share
dan penjualan produk yang tinggi. Pemasaran modern dewasa ini tidak lagi hanya
dipandang sekedarmemasarkan produk yang berkualitas, membuat produk dengan harga
murah danmenempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen.Kini perusahaan
harusmemikirkan bagaimana berkomunikasi dengan konsumen untuk mengenalkanproduk
mereka secara intensif, salah satu bentuk komunikasi tersebut melalui iklan.Hal inilah yang
menyebabkan perusahaan tidak hanya dapat memahami needs dan wants dari
konsumen.Dengan kompetisi yang semakin ketat, khususnya marketer, harus mengerti
61

62 Analisis Pengaruh Iklan__________________________________________________

anxiety (kegelisahan) dan desire (impian) dari konsumen.Perusahaan harus aktif berinovasi
produk untuk memenuhi keinginan konsumen. Setiap produk baru tentunya juga akan
diikuti oleh promosi-promosi yang gencar. Oleh sebab itu, setiap perusahaan harus cermat
dalam memilih cara yang tepat untuk menginformasikan produk perusahaannya(Kotler &
Keller, 2010).
Secara umum dapat dikatakan bahwa untuk meraih sukses dalam mencapai pasar
sasaran suatu perusahaan, diperlukan strategi yang tepat sasaran.Oleh sebab itu diperlukan
seorang pemasar yang mampu membaca situasi dan kondisi pasar secara tepat. Untuk
mencapai sasaran dalam suatu usaha pemasaran selalu membutuhkan alat dalam
penyampaian informasi kepada konsumennya, salah satunya adalah dengan cara
mengeluarkan iklan tentang produk suatu perusahaan yang menarik bagi konsumen, yang
pada akhirnya konsumen juga akan tertarik untuk menggunakan produk yang diiklankan.
Penyampaian iklan akan membantu dalam mengenalkan produk kepada konsumen, iklan
mempunyai peranan penting dalam menancapkan merek suatu produk ke pikiran
konsumen.
Uraian di atas menunjukkan bahwa iklan dapat menentukan minat pembelian
konsumen.Maka sangat relevan untuk melakukan suatu penelitian guna mengkaji ulang
alasan konsumen membeli suatu produk. Penelitian ini akan menitikberatkan pada produk
tiket pesawat terbang sebagaimana maskapai penerbangan Low Cost carrier atau bertarif
rendah. Salah satu maskapai penerbangan yang bersaing di pasar pada saat ini adalah Air
Asia.Persaingan ketat menyebabkan pemasar Air Asia gencar dalam melakukan promosi
melalui iklan mereka.Maka itu, Selain diperlukan kreatifitas dalam melakukan kegiatan
periklanan, pemasar juga perlu berhati-hati dan memerhatikan etika pada periklanan demi
menarik minat pembelian konsumen.Selain itu pengaruh iklan terhadap sikap konsumen
sikap konsumen pada iklan perusahaan, citra perusahaan dan terhadap merek atau
brandperusahaanitu sendiri juga harus diperhatikan oleh pihak pemasar perusahaan.
Adapun minat pembelian dari konsumen menjadi target penting bagi produsen karena
minat pembelian dapat meningkatkan pembelian yang berdampak baik terhadap
pendapatan perusahaan.
Perumusan masalah dalam penelitian ini: Apakah terdapat pengaruh etika iklan,
sikap konsumen pada iklan, sikap konsumen pada citra perusahaan dan sikap konsumen
pada brand perusahaan terhadap minat pembelian dari konsumen?
Tujuan Penelitian ini adalah untuk menguji dan mendapatkan bukti secara empiris
atas beberapa hal sebagai berikut : 1) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh etika
iklan perusahaan terhadap minat pembelian dari konsumen, 2) Untuk mengetahui dan
menganalisis pengaruh sikap konsumen pada iklan perusahaan terhadap minat pembelian
dari konsumen, 3) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh sikap konsumen pada
citra perusahaan terhadap minat pembelian dari konsumen dan 4) Untuk mengetahui dan
menganalisis pengaruh sikap konsumen pada brand perusahaan terhadap minat pembelian
dari konsumen.
Hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak yang terkait, yaitu : 1)
Bagi Perusahaan yaitu hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan input kepada
perusahaan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pemasaran dan
Volume. 2 Nomor. 1 Februari 2015
hal. 61-81, ISSN : 2339-0824

_________________________________________Setiawaty Nuralamy/Farida Jasfar 63

periklanan produk kepada konsumen. 2) Bagi Penelitian Lainnya yaitu hasil penelitian ini
diharapkan dapat menambah wawasan dan dapat dijadikan bahan acuan untuk penelitian
selanjutnya dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan pengaruh iklan
terhadap minat pembelian. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
bahan pemikiran pada topik yang sama yaitu untuk menerapkan kebijakan yang berkaitan
dengan terhadap minat pembelian konsumen di Indonesia, terutama konsumen maskapai
penerbangan.

LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN


HIPOTESIS

Etika Iklan
Iklan adalah segala bentuk presentasi non pribadi dan promosi gagasan, barang atau jasa
oleh sponsor tertentu yang harus dibayar (Kotler & Keller, 2010).Etika adalah ilmu
mengenai hal yang baik dan buruk yang berkaitan dengan hak dan kewajiban moral. Jika
perusahaan ingin memaksimumkan angka penjualan maka perusahaan tersebut akan
melakukan promosi dengan cara beriklan di Televisi, media cetak, Radio dan lain-lain.
Agar proses pemasaran bekerja secara bermanfaat bagi seluruh masyarakat, para pelaku
pasar dan konsumen sama-sama harus mengerti dan mempraktikkan perilaku yang etis
maksudnya konsumen tidak bisa dipaksa untuk membeli barang/jasa yang tidak mereka
butuhkan (De Mooij, 2013). Pemasar kadang-kadang berusaha untuk mempengaruhi
seorang konsumen untuk membeli apa yang tidak mereka butuhkan. Konsumen tersebut
setelah menyadari bahwa mereka tidak membutuhkan produk yang telah dibeli, tidak
menggunakan, menyimpan atau memberikan kepada orang lain. Akibatnya image produk
pun turun dalam sudut pandang konsumen yang bersangkutan dan akan berpengaruh pada
penjualan produk dimasa yang akan datang.
Iklan tidak hanya dapat menarik minat pembeli namun juga dapat membuat produk
suatu perusahaan bertahan di pasaran dalam waktu yang cukup lama.Namun sayangnya,
banyak sekali iklan atau promosi yang justru merugikan para pembeli, oleh sebab itu perlu
adanya promosi dan pemasaran yang beretika.

Pengaruh Iklan Terhadap Sikap Konsumen


Menurut Ajzen dan Fishbein (2012) sikap adalah evaluasi, perasaan emosional, dan
kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan
lama dari seseorang terhadap beberapa obyek atau gagasan.Sikap terhadap iklan
menunjukkan perasaan yang dimiliki konsumen dan sikap keseluruhan terhadap format
iklan yang ditampilkan.Yang termasuk di dalam sikap terhadap iklan adalah pendapat
seseorang atas kenyamanan atau ketidaknyamanan yang diterima seseorang terhadap iklan
dan juga sikap keseluruhan konsumen terhadap suatu iklan.
Volume. 2 Nomor. 1 Februari 2015
hal. 61-81, ISSN : 2339-0824

64 Analisis Pengaruh Iklan__________________________________________________

Pengaruh atau dampak menurut Du Plessis (2013) mengacu pada kemampuan iklan dalam
mengontrol proses persepsi pemirsa untuk mengatasi ketidakacuhan khalayak, merebut
perhatian, memelihara minat dan menanamkan produk dengan kuat dalam ingatan.
Beberapa faktor yang ikut mempengaruhi dampak adalah perhatian, pengertian dan
penerimaan audiens terhadap pesan-pesan yang disampaikan melalui media.
Pengaruh Iklan Terhadap Citra Perusahaan
Iklan yang terdapat diberbagai media massa pada dasarnyaberusaha untuk menarik
perhatiankhalayak
dengan
menawarkankelebihannya
masing-masing
dari
setiapkomponennya. Yang harus diperhatikanoleh para pengiklan bahwa setiapkomponen
dari iklan yang akan digunakansebagai senjata untuk menarik parakonsumen haruslah
dipersiapkan dandiperhatikan benar-benar sehinggadiharapkan akan membentuk citra
yangbaik akan sebuah produk.Citra merek yang baik merupakansalah satu cara yang
efektif dalammenjaring konsumen, karena konsumendengan sadar atau tidak sadar
akanmemilih suatu produk yang memiliki citramerek yang positif, sehingga
terciptapersepsi yang baik di mata konsumen, danakan mempengaruhi konsumen
dalamproses keputusan pembelian yang padaakhirnya dapat menciptakan loyalitasterhadap
suatu merek produk tertentu.
Menurut Algesheimer, Dholakia, dan Herrmann (2013), mendefinisikan citramerek
terdiri dari pengetahuan dankepercayaanterhadap ciri merek, konsekuensi penggunaan
merek, danpemanfaatan yang tepat, disampingevaluasi, perasaan dan emosi
sehubungandengan suatu merek.Pengaruh iklan terhadap citra merek dinyatakan oleh
Akaka dan Alden (2013)sebagai: Processing refers to immediate responses to elements of
an advertisement that occur during exposure to that ad. Appropriate processing responses
have to occur in order to establish or maintain communication effect, which are enduring
responses associated with the brand image.Berdasarkan pernyataan ini
menunjukkanbahwa dengan adanya tayangan iklan ditelevisi akan menimbulkan tanggapan
darimasyarakat, dimana tanggapan tersebutdapat berupa asosiasi merek dalambenaknya
untuk menghasilkan citra merekyang baik.
Berbicara mengenai citra perusahaan telah banyak sekali pengertian mengenai citra
perusahaan yang diantara para ahli komunikasi perusahaan dan praktisi. Seringkali kata
citra diartikan sebagai identitas atau reputasi atau dalam arti yang lebih sempit diartikan
sebagai persepsi internal dari perusahaan yang diyakini oleh karyawan . Konsumen yang
mempersepsikan perusahaan sebagai perusahaan dengan citra baik akan terdorong untuk
membeli produk dari perusahaaan (Yau O.H.M, 2013). Citra dideskripsikan sebagai
jaringan hirarki bermakna yang tersimpan dalam memori dengan rentang mulai dari kesan
umum holistik sampai elaborasi evaluasi dari objek dan pengertian ini berkaitan dengan
nilai personal dari individu (Individual personal values). Citra perusahaan dibentuk oleh
berbagai faktor citra (Kotler dan Keller, 2010) yaitu Corporate Social Conduct, Corporate
Contribution Conduct, Corporate Employees Conduct, Product, Communications, Price,
Support, Services, Distribution channels, Sales forces, Company Business
conduct.Komunikasi disini termasuk iklan, kegiatan konsumer lainnya seperti sales promo

Volume. 2 Nomor. 1 Februari 2015


hal. 61-81, ISSN : 2339-0824

_________________________________________Setiawaty Nuralamy/Farida Jasfar 65

girl, program konsumer. Berdasarkan penelitian-penelitian diatas maka variabel dari citra
perusahaan dalam penelitian ini adalah komunikasi iklan, produk dan perceived value.
Pengaruh Iklan Terhadap Merek Perusahaan
Merek merupakan salah satu faktor penting dalam pemasaran karena kegiatan
memperkenalkan dan menawarkan produk atau jasa tidak terlepas dari merek yang tertera
pada produk tersebut.Hal ini menunjukkan bahwa merek menjadi pembeda antara produk
satu dengan produk lainnya, oleh karena itu pengelolaan merek pada suatu produk harus
dilakukan.Mengelola merek merupakan menciptakan suatu asosiasi terhadap merek
tersebut sehingga sebuah produk atau merek dapat menancap di benak konsumen dengan
citra positif.Citra merek yang baik merupakan salah satu aset bagi perusahaan, karena citra
merek tersebut mempunyai suatu dampak pada setiap persepsi konsumen, dimana
masyarakat akan mempunyai kesan positif terhadap merek tersebut. Hal ini juga
merupakan upaya agar produk atau merek memiliki posisi yang strategis di pasar, memiliki
daur hidup produk-merek yang lebih panjang, dan dapat bersaing lebih kuat di pasar.Citra
merek dapat dianggap sebagai jenis asosiasi yang muncul dalam benak konsumen ketika
mengingat suatu merek tertentu. Asosiasi tersebut secara sederhana dapat muncul dalam
bentuk pemikiran atau citra tertentu yang dikaitkan dengan suatu merek, sama halnya
ketika kita berpikir tentang orang lain. Asosiasi ini dapat dikonseptualisasi berdasarkan
jenis, dukungan, kekuatan dan keunikan.
Menurut Frith, K.T. dan Tsao, J (2013)mengatakan bahwa citra merek adalah
persepsi tentang merek yang merupakan refleksi memori konsumen akan asosiasinya pada
merek tersebut. Bagi perusahaan citra berarti persepsi masyarakat terhadap jati diri
perusahaan. Persepsi ini didasarkan pada apa yang masyarakat ketahui atau kira tentang
perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itulah perusahaan yang sama belum tentu
memiliki citra yang sama pula dihadapan orang. Citra merek mempresentasikan
keseluruhan persepsi dari suatu merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa
lalu terhadap merek itu.Citra terhadap merek berhubungan sikap yang berupa keyakinan
dan preferensi terhadap suatu merek.Konsumen yang biasa menggunakan merek tertentu
dan cenderung mempunyai konsistensi terhadap citra merek, hal ini disebut kepribadian
merek (brand personality).Dari beberapa pengertian di atas, dapat diketahui bahwa citra
merek merupakan sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan oleh konsumen terhadap merek
tertentu.
Brand awareness atau kesadaran merek merupakan langkah awal untuk
membangun sebuah merek produk.Aspek paling penting dari brand awareness adalah
bentuk informasi dalam ingatan di tempat yang pertama.Sebuah titik ingatan brand
awareness adalah penting sebelum brand association dapat dibentuk.Brand awareness
didefinisikan dalam hal kemampuan yang dimiliki konsumen untuk mengasosiasikan suatu
merek dengan kategori produknya.Brand awareness meliputi suatu proses mulai dari
perasaan tidak mengenal merek itu hingga yakin bahwa merek itu adalah satu-satunya
dalam kelas produk atau jasa tertentu. Dalam hal ini apabila suatu merek sudah dapat

Volume. 2 Nomor. 1 Februari 2015


hal. 61-81, ISSN : 2339-0824

66 Analisis Pengaruh Iklan__________________________________________________

merebut suatu tempat yang tetap di benak konsumen maka akan sulit bagi merek tersebut
Top of mind brand/puncak pikiran : yaitu merek yang pertama kali diingat.
Minat Pembelian Konsumen pada Produk Perusahaan
Minat pembelian merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek
atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat
kemungkinan konsumen melakukan pembelian.Menurut Barber(2013) minat pembelian
adalah perilaku konsumen yang muncul sebagai respon terhadap objek yang menunjukkan
keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian. Faktor psikologis yang mempengaruhi
seseorang untuk membeli terdiri dari empat faktor, yaitu: motivasi (dorongan seseorang
untuk bertindak guna memuaskan kebutuhannya sehingga dapat mengurangi ketegangan
yang dimilikinya), persepsi (proses seseorang individu memilih, mengorganisasi dan
menginterpretasi masukan-masukan untuk menciptakan gambaran yang bermakna),
pengetahuan (pembelajaran yang meliputi perubahan dalam perilaku seseorang yang
timbul dari pengalaman), serta keyakinan dan pendirian yang dapat diperoleh seseorang
melalui bertindak dan belajar. Motivasi sebagai kekuatan dorongan dari dalam diri
individu yang memaksa mereka untuk melakukan tindakan. Jika seseorang mempunyai
motivasi yang tinggi terhadap obyek tertentu, maka dia akan terdorong untuk berperilaku
menguasai produk tersebut. Sebaliknya jika motivasinya rendah, maka dia akan mencoba
untuk menghindari obyek yang bersangkutan. Implikasinya dalam pemasaran adalah untuk
kemungkinan orang tersebut berminat untuk membeli produk atau merek yang ditawarkan
pemasaran atau tidak.
Pengaruh Etika Iklan Terhadap Minat Pembelian Konsumen
Seperti dua atribut iklan yang berkaitan adalah etika dan sikap konsumen pada
iklan, asumsi bahwa iklan yang disukai dan etis maka semakin besar potensi penjualan
terhadap efek penjualan tersebut (Graham R. Massey, 2013).Kekuatan pengaruh dapat
bergantung pada pemikiran etis atas minat pembelian dan diperlukan adanya evaluasi atas
suatu konteks iklan seperti menghindari adanya konten dewasa berbau seksual dan SARA.
Selain itu, yang terpenting adalah perusahaan harus tetap menjaga integritasnya dengan
jujur dalam memberikan informasi terkait harga produk, fasilitas produk dan lain
sebagainya agar iklan tetap dinilai etis oleh konsumen. Adapun hipotesis yang pertama
adalah sebagai berikut:
H1. Semakin besar etika iklan yang diterima konsumen, maka semakin besar minat
pembelian pada produk
Pengaruh Sikap Konsumen Pada Iklan Terhadap Minat Pembelian Konsumen
Kemampuan iklan untuk menciptakan sikap mendukung terhadap produk sering
tergantung pada konsumen.Iklan yang diminati atau dievaluasi secaramenguntungkan
dapat menghasilkan sikap yang lebih terhadap produk, sehingga dapat menyebabkan
keputusan untuk membeli. Semakin seringnya konsumen mengetahui produk yang
Volume. 2 Nomor. 1 Februari 2015
hal. 61-81, ISSN : 2339-0824

_________________________________________Setiawaty Nuralamy/Farida Jasfar 67

diiklankan, makakonsumen akan mengingat produk dan timbul keyakinan atas produk
yang diiklankan. Bila konsumen sudah yakin terhadap produk, maka secara otomatis
tertanam di benak konsumen (Top Of Mind), yang mengakibatkan semakin kuatnya niat
pembelian dari konsumen.
Iklan yang efektif adalah iklan yang harus disukai oleh konsumen. Iklan yang
disukai dapat membuat kesan menarik pada target penonton dan menjadikan merek unggul
secara kompetitif (Graham R. Massey, 2013). Iklan tersebut haruslah sebuah iklan yang
menyenangkan sebaiknya menarik perhatian konsumen, menciptakan kesadaran merek,
dan meningkatkan minat pembelian. Iklan yang baik adalah iklan yang memiliki efek
persuasif karena secara positif mempengaruhi perasaan konsumen terhadap sebuah merek,
dan sebaiknya diasosiasikan dengan minat pembelian yang lebih besar. Terlebih lagi,
sebuah iklan yang disukai akan cenderung diasosiasikan dengan sikap yang lebih positif
terhadap pengiklan. Keputusan membeli atau tidak membeli suatu produk akan tercermin
dari komponen perilaku dari sikap (Du Plessis, 2013). Berikut adalah hipotesis yang
kedua:
H2. Semakin besar kesukaan konsumen terhadap iklan, maka semakin besar minat
pembelian pada produk
Pengaruh Sikap Konsumen Pada Citra Perusahaan Terhadap Minat Pembelian
Konsumen
De Mooij(2013).menjelaskanbahwa corporate image is the consumers response
to the total offering and is defined as a sum the belief, ideas, and impressions that a public
has an organization. Artinya citra perusahaan adalah respon konsumen pada keseluruhan
penawaran yang diberikan perusahaan dan didefinisikan sebagai sejumlah kepercayaan,
ide-ide, dan kesan masyarakat pada suatu organisasi. Sedangkan Ajzen dan Fishbein
(2013) mengungkapkan bahwa citra perusahaan sebagai: Corporate image is described as
overall impression made on the minds of the public about organization. It is related to
business name, architecture, variety of product/services, tradition, ideology, an to the
impression of quality commuicated by each employee interacting with the organizations
clientsArtinya citra perusahaan merupakan keseluruhan kesan yang terbentuk dibenak
masyarakat tentang perusahaan. Dimana citra tersebut berhubungan dengan nama bisnis,
arsitektur, variasi dari produk, tradisi, ideologi dan kesan pada kualitas komunikasi yang
dilakukan oleh setiap karyawan yang berinteraksi dengan klien organisasi.
Citra dapat dikatakan sebagai persepsi masyarakat dari adanya pengalaman,
kepercayaan, perasaan, dan pengetahuan masyarakat itu sendiri terhadap perusahaan,
sehingga aspek fasilitas yang dimiliki perusahaan, dan layanan yang disampaikan
karyawan kepada konsumen dapat mempengaruhi persepsi konsumen terhadap
citra.Dengan demikian citra merupakan salah satu aset terpenting dari perusahaan atau
organisasi yang selayaknya terus menerus dibangun dan dipelihara.Citra yang baik
merupakan perangkat kuat, bukan hanya untuk menarik konsumen dalam memilih produk
atau perusahaan, melainkan juga dapat memperbaiki sikap dan kepuasan pelanggan
Volume. 2 Nomor. 1 Februari 2015
hal. 61-81, ISSN : 2339-0824

68 Analisis Pengaruh Iklan__________________________________________________

terhadap perusahaan.Citra perusahaan tidak bisa direkayasa, artinya citra tidak datang
dengan sendirinya melainkan dibentuk oleh masyarakat, dari upaya komunikasi dan
keterbukaan perusahaan dalam usaha membangun citra positif yang diharapkan. Upaya
membangun citra tidak bisa dilakukan secara serampangan pada saat tertentu saja, tetapi
merupakan suatu proses yang panjang. Karena citra merupakan semua persepsi atas objek
yang dibentuk oleh konsumen dengan cara memproses informasi dari berbagai sumber
sepanjang waktu. Dikarenakan hal tersebut maka hipotesis berikutnya adalah:
H3. Semakin positif sikap konsumen terhadap citra suatu perusahaan, maka semakin besar
minat pembelian pada produk
Pengaruh Sikap Konsumen Pada Merek Perusahaan Terhadap Minat Pembelian
Konsumen
Kemampuan iklan untuk menciptakan sikap yang mendukung terhadap produk
sering tergantung pada konsumen dengan adanya iklan.Iklan yang diminatiatau dievaluasi
secara menguntungkan dapat menghasilkan sikap yang lebih positif terhadap
produk.Sehingga dapat menyebabkan keputusan untuk membeli (pertamakali konsumen
mempunyai kepercayaan terhadap merek, mengembangkan sikapterhadap merek, dan
kemudian memutuskan apakah membeli atau tidak). Dan semakin seringnya konsumen
mengetahui produk yang diiklankan, maka konsumen akan mengingat produk tersebut dan
timbulkeyakinan dari konsumen atas produk yang diiklankan tersebut. (Graham R.
Massey, 2013)dalam penelitiannya menyatakan, iklan yang diminati dan dievaluasi yang
secara menguntungkan dapat menghasilkan sikap konsumen yang lebih positif terhadap
produk, akan mengakibatkan niat pembelian dari konsumen. Dan bila konsumen sudah
yakin dengan produk tersebut, maka produk tersebutsecara otomatis tertanam di benak
konsumen (Top Of Mind), dapat menumbuhkan keyakinan konsumensehingga akan
mengakibatkan niat pembelian dari konsumen.
Sikap terhadap merek (brand attitude), komponen paling abstrak dari asosiasi
merek didefinisikan sebagai evaluasi keseluruhan tentang merek yang dilakukan oleh
konsumen dan merefleksikan respon konsumen terhadap merek tersebut.Brand attitudes
dapat dibentuk dari kepercayaan tentang atribut intrinsik dari suatu merek dan juga
manfaat fungsional serta pengalaman yang menyertainya (Shen, D., Dickson, M.A.,
Lennon, S., Montalto, C. and Zhang, L, 2013).Brand attitude dapat juga dibentuk melalui
kepercayaan dasar seseorang tentang atribut ekstrinsik dari suatu merek dan juga manfaat
simbolik yang ada didalamnya.
H4. Semakin positif sikap konsumen terhadap merek suatu perusahaan, maka semakin
besar minat pembelian pada produk

Volume. 2 Nomor. 1 Februari 2015


hal. 61-81, ISSN : 2339-0824

_________________________________________Setiawaty Nuralamy/Farida Jasfar 69

Gambar 1
Kerangka Pemikiran

ETIKA
IKLAN

SIKAP
KONSUMEN
PADA IKLAN

H1

H2

H3
SIKAP KONSUMEN
PADA CITRA
PERUSAHAAN

MINAT
PEMBELIAN
KONSUMEN PADA
PRODUK
PERUSAHAAN

H4
SIKAP KONSUMEN
PADA MEREK
PERUSAHAAN

METODE PENELITIAN
Variabel Pengukuran
Pada penelitian ini terdapat lima variabel, yaitu: 1) Etika Iklan, 2) Sikap Konsumen
pada iklan perusahaan, 3) Sikap konsumen pada citra perusahaan, 4) Sikap konsumen
pada Brand Perusahaan, 5) Minat Pembelian Konsumen terhadap produk perusahaan.
Semua item diukur dengan tujuh point skala likert, dimana 1 menunjukkan sangat tidak
setuju (STS) dan 7 menunjukkan sangat setuju (SS).
Populasi dan Sampel
Data dalam penelitian ini merupakan data primer. Data primer diperoleh melalui
penyebaran kuesioner, yaituteknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkatpertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

Volume. 2 Nomor. 1 Februari 2015


hal. 61-81, ISSN : 2339-0824

70 Analisis Pengaruh Iklan__________________________________________________

dijawab.Kuesioner yang disebar sebanyak 160 responden yang merupakan konsumen yang
pernah melihat iklan Air Asia.
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yang
merupakan salah satu teknik non probability sampling, dimana sampel dipilih berdasarkan
pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu (Sekaran Uma, 2010).Kriteria yang digunakan
dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah melihat iklan Air Asia. Berdasarkan
data yang diperoleh melalui penyebaran 160 kuesioner, diketahui karakteristik responden
seperti usia, pekerjaan dan tingkat pendapatan responden.
Uji Instrumen Penelitian
Uji instrumen dilakukan dengan menguji validitas dan realibilitas. Validitas
berkaitan dengan ketepatan instrumen dalam mengukur variable yang akan diteliti,
sedangkan realibilitas berkaitan dengan konsistensi, akurasi, prediktabilitas suatu alat ukur.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner, untuk menguji instrumen
penelitian tiap pertanyaan akan dilakukan uji validitas dengan teknik korelasi dan uji
realibilitas dengan koefisien Cronbachs Alpha menggunakan 160 kuesioner.
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Tabel 1
Pengujian Statistik Deskriptif untuk variabel Etika Iklan
No

Pernyataan

Mean

Standard
Deviation

1
2
3

Iklan perusahaan
Jujur
Informasi Iklan
perusahaan Tepat
Iklan perusahaan
benar secara
moral
Iklan
perusahaansecara
budaya dan
tradisional dapat
diterima
Iklan
perusahaandapat
diterima oleh
keluarga saya

Volume. 2 Nomor. 1 Februari 2015


hal. 61-81, ISSN : 2339-0824

160

3.99

.552

160

4.84

.602

160

4.09

.773

160

4.01

.603

160

3.82

.791

_________________________________________Setiawaty Nuralamy/Farida Jasfar 71

Iklan
perusahaansecara
budaya dapat
diterima
Rata-rata

160

5.21

.663

160

4.32

0.664

Sumber : Data diolah dengan menggunakan SPSS (Data terlampir)

Dari tabel di atas bahwa variabel Etika Iklan perusahaanterdiri dari 6 item
pernyataan dalam kuesioner dilihat dari keseluruhan nilai standar deviasi paling besar
sebesar 0.791 mendekati angka 1 menunjukkan bahwa penyebaran data (jawaban
responden) adalah bersifat heterogen atau bervariasi. Nilai rata-rata 4.32 artinya bahwa
iklan perusahaandapat diterima oleh keluarga konsumen.

Tabel 2
Pengujian Statistik Deskriptif untuk variabel Likeability
(Sikap Konsumen terhadap Iklan Perusahaan)
No

Pernyataan

Mean

Standard
Deviation

Saya menyukai Iklan

160

4.09

.752

160

3.88

.502

160

4.01

.573

Iklan perusahaanmenarik

160

4.01

.673

Rata-rata

160

3.99

0.625

perusahaan
2

Saya rasa iklan


perusahaanpositif

Iklan perusahaanadalah
salah satu iklan favorit
saya

Sumber : Data diolah dengan menggunakan SPSS (Data terlampir)

Volume. 2 Nomor. 1 Februari 2015


hal. 61-81, ISSN : 2339-0824

72 Analisis Pengaruh Iklan__________________________________________________

Dari tabel di atas bahwa variabel Sikap Konsumen terhadap Iklan perusahaanterdiri
dari 4 item pernyataan dalam kuesioner dilihat dari keseluruhan nilai standar deviasi paling
besar sebesar 0.752 mendekati angka 1 menunjukkan bahwa penyebaran data (jawaban
responden) adalah bersifat heterogen atau bervariasi. Nilai rata-rata 3.99 artinya bahwa
konsumen menyukai iklan perusahaan.

Tabel 3
Pengujian Statistik Deskriptif untuk variabel Sikap Konsumen terhadap Citra
Perusahaan
No

Pernyataan

Mean

Standard
Deviation

Saya sangat menyukai

160

4.82

.702

160

4.44

.632

160

4.21

.511

160

4.31

.633

160

4.44

0.61

perusahaan
2

Saya memiliki kesan


yang baik terhadap
perusahaan

Ada perasaan senang dan


puas pada perusahaan

Perusahaanmemiliki
reputasi yang baik
Rata-rata

Sumber : Data diolah dengan menggunakan SPSS (Data terlampir)

Dari tabel di atas bahwa variabel Sikap Konsumen terhadap Citra perusahaanterdiri
dari 4 item pernyataan dalam kuesioner dilihat dari keseluruhan nilai standar deviasi paling
besar sebesar 0.702 mendekati angka 1 menunjukkan bahwa penyebaran data (jawaban
responden) adalah bersifat heterogen atau bervariasi. Nilai rata-rata 4.44 artinya bahwa
perusahaanmemiliki citra yang baik sehingga konsumen sangat menyukai perusahaan

Volume. 2 Nomor. 1 Februari 2015


hal. 61-81, ISSN : 2339-0824

_________________________________________Setiawaty Nuralamy/Farida Jasfar 73

Tabel 4
Pengujian Statistik Deskriptif untuk variabel Sikap Konsumen terhadap Brand
Perusahaan
No

Pernyataan

Mean

Standard
Deviation

2
3

Membeli produk
perusahaan adalah
keputusan yang
benar/baik
Perusahaanadalah brand
yang memuaskan
Perusahaanadalah brand
yang bermanfaat
Rata-rata

160

3.21

.772

160

3.89

.632

160

4.33

.776

160

3.81

0.72

Sumber : Data diolah dengan menggunakan SPSS (Data terlampir)

Dari tabel di atas bahwa variabel Sikap Konsumen terhadap Brand


perusahaanterdiri dari 3 item pernyataan dalam kuesioner dilihat dari keseluruhan nilai
standar deviasi paling besar sebesar 0.776 mendekati angka 1 menunjukkan bahwa
penyebaran data (jawaban responden) adalah bersifat heterogen atau bervariasi. Nilai ratarata 3.81 artinya bahwa Air Asia adalah brand yang bermanfaat.

Tabel 5
Pengujian Statistik Deskriptif untuk variabel Minat Pembelian Konsumen terhadap
Perusahaan
No
Pernyataan
N
Mean
Standard
Deviation
1

Saya kemungkinan
membeli produk
perusahaan lain kali atau
pada masa yang akan
datang
Saya akan membeli
produk perusahaan
ketika saya butuh
Saya pasti akan membeli

Volume. 2 Nomor. 1 Februari 2015


hal. 61-81, ISSN : 2339-0824

160

4.45

.902

160

3.09

.772

160

4.55

.729

74 Analisis Pengaruh Iklan__________________________________________________

produk perusahaan
Rata-rata

160

4.03

0.801

Sumber : Data diolah dengan menggunakan SPSS (Data terlampir)

Dari tabel di atas bahwa variabel Sikap Konsumen terhadap Brand perusahaan
terdiri dari 3 item pernyataan dalam kuesioner dilihat dari keseluruhan nilai standar deviasi
paling besar sebesar 0.902 mendekati angka 1 menunjukkan bahwa penyebaran data
(jawaban responden) adalah bersifat heterogen atau bervariasi. Nilai rata-rata 4.03 artinya
bahwa konsumen kemungkinan membeli produk perusahaan lain kali atau pada masa yang
akan datang.
Hipotesis 1 : Etika Iklan
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis maka terlebih dahulu dianalisa hubungan antar
variabel yang akan diuji untuk mengetahui apakah kedua variabel tersebut layak atau
cocok untuk dapat dilihat pengaruhnya. Dalam penelitian ini, hipotesis pertama tentang
Etika Iklan perusahaan dirumuskan sebagai berikut:
Tabel 6
Hasil Korelasi Etika Iklan Perusahaan terhadap Minat Pembelian Konsumen

Model

R-Square

0.503

0.606

Sumber : Data diolah dengan menggunakan SPSS(Terlampir)

Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai R menunjukkan hubungan antara variabel Etika
Iklan perusahaan dengan minat pembelian konsumen. Nilai R sebesar 0.503 yang berarti
variabel Etika Iklan perusahaan dengan minat pembelian konsumen memiliki hubungan
yang cukup kuat. Dari hasil ini dapat dikatakan bahwa model fit karena memiliki
hubungan yang cukup kuat. Nilai R-Square (R2) sebesar 0.606 yang artinya bahwa variabel
Etika Iklan perusahaan dengan minat pembelian konsumen sebsar 60% dan sisanya 40%
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
Selanjutnya, pengujian hipotesis tentang Etika Iklan perusahaan terhadap minat
pembelian konsumen. Hipotesis null (Ho) dan Hipotesis Alternatif (Ha) yang dikemukakan
adalah sebagai berikut :
Ho : Tidak terdapat pengaruh positif Etika Iklan perusahaan terhadap minat pembelian
konsumen
H1 : Terdapat pengaruh positif Etika Iklan perusahaan dengan minat pembelian konsumen
Volume. 2 Nomor. 1 Februari 2015
hal. 61-81, ISSN : 2339-0824

_________________________________________Setiawaty Nuralamy/Farida Jasfar 75

Hasil Pengujian Hipotesis 1


Hipotesis 1
Terdapat
positif

pengaruh
Etika

perusahaan
minat

p-value

Keputusan Ho

0.000

Ho ditolak

Iklan
dengan

pembelian

konsumen
Sumber : Data diolah dengan menggunakan SPSS(Terlampir)

Hasil pengujian hipotesis pertama pada tabel di atas menunjukkan bahwa p-value
lebih kecil dari nilai signifikan 0.05, artinya bahwa Ho ditolak; sehingga dapat dikatakan
terdapat pengaruh positif Etika Iklan perusahaan dengan minat pembelian konsumen hal
tersebut apabila iklan-iklan perusahaan mempertahankan etika (jujur, sopan dan
menghormati kultur Negara dimana perusahaan /Air Asia dipasarkan.
Hipotesis 2 : Sikap konsumen terhadap iklan Perusahaan
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis maka terlebih dahulu dianalisa hubungan antar
variabel yang akan diuji untuk mengetahui apakah kedua variabel tersebut layak atau
cocok untuk dapat dilihat pengaruhnya. Dalam penelitian ini, hipotesis pertama tentang
sikap konsumen terhadap iklan perusahaan dirumuskan sebagai berikut:
Tabel 7
Hasil Korelasi Sikap konsumen terhadap iklan Perusahaan terhadap Minat
Pembelian Konsumen
Model

R-Square

0.603

0.446

Sumber : Data diolah dengan menggunakan SPSS(Terlampir)

Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai R menunjukkan hubungan antara variabel Sikap
konsumen terhadap Iklan perusahaan dengan minat pembelian konsumen. Nilai R sebesar
0.603 yang berarti variabel Sikap konsumen terhadap Iklan perusahaan dengan minat
pembelian konsumen memiliki hubungan yang cukup kuat. Dari hasil ini dapat dikatakan
bahwa model fit karena memiliki hubungan yang cukup kuat. Nilai R-Square (R2) sebesar
0.446 yang artinya bahwa variabel Sikap konsumen terhadap Iklan perusahaan dengan
Volume. 2 Nomor. 1 Februari 2015
hal. 61-81, ISSN : 2339-0824

76 Analisis Pengaruh Iklan__________________________________________________

minat pembelian konsumen sebesar 44% dan sisanya 56% dijelaskan oleh variabel lain
yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
Selanjutnya, pengujian hipotesis tentang Sikap konsumen terhadap Iklan
perusahaan dengan minat pembelian konsumen. Hipotesis null (Ho) dan Hipotesis
Alternatif (Ha) yang dikemukakan adalah sebagai berikut :
Ho : Tidak terdapat pengaruh positif Sikap konsumen terhadap Iklan perusahaan dengan
minat pembelian konsumen
H2 : Terdapat pengaruh positif Sikap konsumen terhadap Iklan perusahaan dengan minat
pembelian konsumen

Tabel 8
Hasil Pengujian Hipotesis 2
Hipotesis 2
Terdapat pengaruh positif

p-value

Keputusan Ho

0.000

Ho ditolak

Sikap konsumen terhadap Iklan


perusahaan dengan minat
pembelian konsumen
Sumber : Data diolah dengan menggunakan SPSS(Terlampir)

Hasil pengujian hipotesis pertama pada tabel di atas menunjukkan bahwa p-value
lebih kecil dari nilai signifikan 0.05, artinya bahwa Ho ditolak; sehingga dapat dikatakan
terdapat pengaruh positif sikap konsumen terhadap Iklan perusahaan dengan minat
pembelian konsumen hal tersebut apabila konten iklan Air Asia selalu menarik minat
pembelian konsumen.
Hipotesis 3 : Sikap konsumen terhadap citra Perusahaan

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis maka terlebih dahulu dianalisa hubungan antar
variabel yang akan diuji untuk mengetahui apakah kedua variabel tersebut layak atau
cocok untuk dapat dilihat pengaruhnya. Dalam penelitian ini, hipotesis pertama tentang
sikap konsumen terhadap citra perusahaan dirumuskan sebagai berikut:

Volume. 2 Nomor. 1 Februari 2015


hal. 61-81, ISSN : 2339-0824

_________________________________________Setiawaty Nuralamy/Farida Jasfar 77

Tabel 9
Hasil Korelasi Sikap Konsumen terhadap Citra Perusahaan terhadap Minat
Pembelian Konsumen
Model

R-Square

0.539

0.441

Sumber : Data diolah dengan menggunakan SPSS(Terlampir)

Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai R menunjukkan hubungan antara variabel Sikap
konsumen terhadap citra perusahaan dengan minat pembelian konsumen.Nilai R sebesar
0.539 yang berarti variabel Sikap konsumen terhadap citra perusahaan dengan minat
pembelian konsumen memiliki hubungan yang cukup kuat. Dari hasil ini dapat dikatakan
bahwa model fit karena memiliki hubungan yang cukup kuat. Nilai R-Square (R2) sebesar
0.441 yang artinya bahwa variabel Sikap konsumen terhadap citra Iklan Air Asia dengan
minat pembelian konsumen sebesar 44% dan sisanya 56% dijelaskan oleh variabel lain
yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
Selanjutnya, pengujian hipotesis tentang Sikap konsumen terhadap citra Air Asia
dengan minat pembelian konsumen. Hipotesis null (Ho) dan Hipotesis Alternatif (Ha) yang
dikemukakan adalah sebagai berikut :
Ho : Tidak terdapat pengaruh positif Sikap konsumen terhadap Citra perusahaan dengan
minat pembelian konsumen
H3 : Terdapat pengaruh positif Sikap konsumen terhadap Citra perusahaan dengan minat
pembelian konsumen
Tabel 10
Hasil Pengujian Hipotesis 3
Hipotesis 3
p-value
Terdapat pengaruh positif

0.000

Keputusan Ho
Ho ditolak

Sikap konsumen terhadap


Iklan perusahaan dengan
minat pembelian
konsumen
Sumber : Data diolah dengan menggunakan SPSS(Terlampir)

Volume. 2 Nomor. 1 Februari 2015


hal. 61-81, ISSN : 2339-0824

78 Analisis Pengaruh Iklan__________________________________________________

Hasil pengujian hipotesis pertama pada tabel di atas menunjukkan bahwa p-value lebih
kecil dari nilai signifikan 0.05, artinya bahwa Ho ditolak; sehingga dapat dikatakan
terdapat pengaruh positif Sikap konsumen terhadap Citra perusahaan dengan minat
pembelian konsumen hal tersebut apabila perusahaan tidak melakukan suatu kasus atau
tindakan pelanggaran, meraih semakin banyak penghargaan terkait pesawat terbaik dan
terlibat dalam acara-acara positif yang dapat membangkitkan citra positif perusahaan.
Hipotesis 4 : Sikap konsumen terhadap Brand Perusahaan
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis maka terlebih dahulu dianalisa hubungan antar
variabel yang akan diuji untuk mengetahui apakah kedua variabel tersebut layak atau
cocok untuk dapat dilihat pengaruhnya. Dalam penelitian ini, hipotesis pertama tentang
sikap konsumen terhadap citra perusahaan dirumuskan sebagai berikut:
Tabel 11
Hasil Korelasi Sikap Konsumen pada Brand Perusahaan terhadap Minat Pembelian
Konsumen
Model
R
R-Square
1

0.499

0.511

Sumber : Data diolah dengan menggunakan SPSS(Terlampir)

Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai R menunjukkan hubungan antara variabel Sikap
konsumen terhadap brand perusahaan dengan minat pembelian konsumen.Nilai R sebesar
0.499 yang berarti variabel Sikap konsumen terhadap brand perusahaan dengan minat
pembelian konsumen memiliki hubungan yang cukup kuat. Dari hasil ini dapat dikatakan
bahwa model fit karena memiliki hubungan yang cukup kuat. Nilai R-Square (R2) sebesar
0.511 yang artinya bahwa variabel Sikap konsumen terhadap brand Iklan perusahaan
dengan minat pembelian konsumen sebesar 51% dan sisanya 49% dijelaskan oleh variabel
lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
Selanjutnya, pengujian hipotesis tentang Sikap konsumen terhadap brand
perusahaan dengan minat pembelian konsumen. Hipotesis null (Ho) dan Hipotesis
Alternatif (Ha) yang dikemukakan adalah sebagai berikut :
Ho : Tidak terdapat pengaruh positif Sikap konsumen terhadap brand perusahaan dengan
minat pembelian konsumen
H4 : Terdapat pengaruh positifSikap konsumen terhadap brand perusahaan dengan minat
pembelian konsumen

Volume. 2 Nomor. 1 Februari 2015


hal. 61-81, ISSN : 2339-0824

_________________________________________Setiawaty Nuralamy/Farida Jasfar 79

Tabel 12
Hasil Pengujian Hipotesis 4
Hipotesis 4
p-value
Terdapat pengaruh positif

0.000

Keputusan Ho
Ho ditolak

Sikap konsumen terhadap


Iklan perusahaan dengan
minat pembelian
konsumen
Sumber : Data diolah dengan menggunakan SPSS(Terlampir)

Hasil pengujian hipotesis pertama pada tabel di atas menunjukkan bahwa p-value
lebih kecil dari nilai signifikan 0.05, artinya bahwa Ho ditolak; sehingga dapat dikatakan
terdapat pengaruh positif Etika Iklan Air Asia dengan minat pembelian konsumen hal
tersebut apabila konsumen Air Asia banyak yang setia menggunakan Air asia dan Air Asia
mampu menancapkan sebagai Low Cost Airlines dalam benak konsumen.
SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, menunjukkan bahwa: 1) Etika
Iklan Air Asia berpengaruh positif terhadap minat pembelian konsumen. Semakin
konsumen merasa suatu iklan beretika maka minat pembeliannya juga akan semakin kuat.
2) Sikap Konsumen terhadap iklan Air Asia berpengaruh positif terhadap minat pembelian
konsumen. Semakin konsumen merasa senang pada suatu iklan maka minat pembeliannya
juga akan semakin kuat. 3) Sikap Konsumen terhadap citra Air Asia berpengaruh positif
terhadap minat pembelian konsumen. Semakin konsumen merasa citra perusahaan baik
maka minat pembeliannya juga akan semakin kuat. 4) Sikap Konsumen terhadap
merek/brandAir Asia berpengaruh positif terhadap minat pembelian konsumen. Semakin
konsumen merasa merek perusahaan baik maka minat pembeliannya juga akan semakin
kuat
Adapun Penelitian ini yaitu 1) hanya dilakukan pada konsumen yang pernah menggunakan
Air Asia, 2) Variabel yang mempengaruhi minat pembelian konsumen terbatas pada
variabel Etika Iklan, Likeability (Sikap konsumen pada iklan), Sikap konsumen terhadap
pada citra perusahaan dan Attitude Toward Brands (Sikap konsumen pada
Brandperusahaan).
Adapun saran dalam penelitian ini adalah :1) Minat beli konsumen masih sangat
dipengaruhi oleh iklan sehingga untuk menarik minat beli tersebut harus lebih
meningkatkan kualitas periklanan. 2) Untuk peneliti selanjutnya diharapkan tidak terbatas
pada satu daerah saja,
Volume. 2 Nomor. 1 Februari 2015
hal. 61-81, ISSN : 2339-0824

80 Analisis Pengaruh Iklan__________________________________________________

misalkan dapat melakukan penelitian dibeberapa daerah maupun membandingkan


antara satu daerah dengan daerah lain.

DAFTAR PUSTAKA
Ajzen, I. and Fishbein, M. (2012), Understanding Attitudes andPredicting Social Behavior,
Prentice Hall, Englewood Cliffs,NJ.
Akaka, M.A. and Alden, D.L. (2013), Global brand positioning and perceptions:
international
advertising and global consumer culture, International Journal of Advertising, Vol. 29No.
1, pp. 37-56.
Algesheimer, R., Dholakia, U.M. and Herrmann, A. (2013),The social influence of brand
community: evidence fromEuropean car clubs, Journal of Marketing, Vol. 69,
July,pp. 19-34 (1)
Armstrong Scott (2012), Marketing and Advertising. Carnegie-Mellon University, USA
Barber, N. (2013), How self-confidence and knowledgeeffects the sources of information
selected during purchasesituations, Texas Tech University, Lubbock, TX, doctoral
dissertation.\
Daugherty;Logan; Chu; & Huang (2012). Department of Hospitality Management,
University of New Hampshire, Durham, New Hampshire, USA
De Mooij, M. (2013), Global Marketing and Advertising Understanding Cultural
Paradoxes,Sage, London.
Du Plessis, E.C. (2013), Understanding and using likeability, Journal of Advertising
Research,Vol. 34 No. 5, pp. 3-10.
Dwinda Aulia Melati (2012) Iklan dan Komunikasi Pemasaran.Jakarta : Erlangga
Fishbein, M. and Ajzen, I. (2013), Belief, Attitude, Intention and Behavior: An
Introduction toTheory and Research, Addison-Wesley, Reading, MA. (2)
Franzen, G. (2013), Advertising Effectiveness: Findings from Empirical Research, NTC
Publications, Henley-on-Thames.
Frith, K.T. and Tsao, J. (2013), Advertising and cultural China: challenges and
opportunities inAsia, Asian Journal of Communication, Vol. 8 No. 2, pp. 1-17.
Graham R. Massey(2013), Marketing to Different Asian Communities, Department of
Marketing, University of Technology, Sydney, Australia.
Gregory, G.D. and Munch, J.M. (2013), Cultural values in international advertising: an
examination of familial norms and roles in Mexico, Psychology & Marketing,
Vol. 14 No. 2,pp. 99-119
Junghwa Son and Byoungho Jin (2013), Consumers purchase intentiontoward foreign
brand goods The University of North Carolina at Greensboro (UNCG),
Greensboro,North Carolina, USA, doctoraldissertation.
Kennedy, R. and Sharpe, B. (2013), Do people pay more attention to likeable ads?

Volume. 2 Nomor. 1 Februari 2015


hal. 61-81, ISSN : 2339-0824

_________________________________________Setiawaty Nuralamy/Farida Jasfar 81

(A Preliminaryexamination of whether of whether ad likeability works via attitude


or attention),Proceedings from the Australia New Zealand Marketing Academy
Conference, DunedinNew Zealand
Kotler, P. & Keller, K.L. (2010), Manajemen Pemasaran (13th ed), Jakarta : Erlangga
Lye, A., Shao, W., Rundle-Thiele, S. and Fausnaugh, C.(2013), Decision waves:
consumer decisions in todayscomplex world, European Journal of Marketing,
Vol. 39Nos 1/2, pp. 216-30. (1)
Renald Khasali (2009), Wirausaha Muda Mandiri. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Schiffman, L.G., & Kanuk, L.L. (2009), Perilaku Konsumen (8th ed), Jakarta : Indeks.
Sekaran, U. (2009), Research Methods for Business (6th ed.), Jilid 2, Jakarta : Salemba
Empat
Shen, D., Dickson, M.A., Lennon, S., Montalto, C. and Zhang, L. (2013), Cultural
influences onChinese consumers intentions to purchase apparel: test and extension
of the Fishbein
behavioral intentional model, Clothing and Textile Research Journal, Vol. 21 No. 2,
pp. 89-99. (2)
Terpstra, V. and Sarathy, R. (2013), International Marketing, 7th ed., Dryden Press, Forth
Worth,TX.
Yau, O.H.M. (2013), Chinese cultural values and their marketing implications,
paper presentedat the Academy of International Business Southeast Asia
Regional Conference, Taipei,June 26-28.

Volume. 2 Nomor. 1 Februari 2015


hal. 61-81, ISSN : 2339-0824

Anda mungkin juga menyukai