1.
2.
3.
NURUL FIDAYAT
(2012320020)
RINA KIKI OKTAVANY
(2012320051)
YIYIK KUSUMA NINGRUM
(2012320060)
TEORI PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
I. TEORI KLASIK
Amerika
8
4
Inggris
10
2
Amerika
6 bakul
10 yard
Inggris
2 bakul
6 yard
1 m Kain
4 hari kerja
5 hari kerja
TK
Ii
Ii
Ii
0
Ii
(a)
Ii
(b)
Indonesia
Ii
K
Jepang
(a)
Indonesia
(b)
Jepang
2
Negara
2
barang
2 F.
produksi
Proses
Produksi
Proporsi
F.
produksi
Isoquant
Isocost
Unit cost
Tabel 3
Teori Proporsi Faktor dengan data hipotetis
Indonesia
Jepang
Pakaia
n
TK
Radio
Labor
intensi
ve
60 unit
(banya
k)
100
unit
$ 400
$4
(murah
)
Capital
intensi
ve
15 unit
(sedikit
)
20 unit
$ 600
$ 30
(mahal
)
Pakaia
n
TK
Radio
Labor
intensi
ve
30 unit
(sediki
t)
100
unit
$ 600
$6
(mahal
)
Capital
intensi
ve
60 unit
(banya
k)
20 unit
$ 400
$ 20
(murah
)
Analisis
manfaat
perdagangan
dapat
menggunakan gambar dibawah ini.
ditunjukkan
dengan
Sebelum perdagangan
Kurva PPC NT bersinggungan dengan kurva indiferen IC. Keseimbangan terjadi dititik A dimana jumlah produksi yang
dihasilkan adalah sama dengan konsumsi masyarakat secara
keseluruhan. Kurva PPC bersinggungan dengan kurva IC
Setelah perdagangan
Apabila dianggap Dasar tukar perdagangan luar negeri ada-lah
garis putus-putus yang ditunjukkan oleh NT, maka ini berarti
melakukan
perdagangan
dengan
negara
lain
akan
menguntungkan, hal ini tercermin dari pergeseran kurva indiferen
kekanan atas yaitu IC. Keseimbangan akan terjadi dititik B
Keterangan:
X
: barang X
: barang Y
PP
ICa
Sebelum perdagangan
a.
Negara A
Dengan kurva kemungkinan produksi PP, negara A akan
menghasilkan barang X sebesar X1 dan menghasilkan barang Y
sebesar Y1. Keseimbangan produksi dan konsumsi negara A
sebelum perdagangan akan terjadi di titik C, yaitu pada
persinggungan PP dan ICa
b.
Negara B
Dengan kurva kemungkinan produksi PP, negara B akan
menghasilkan barang X sebesar sebesar X 3 dan Y sebesar Y3.
Keseimbangan produksi dan konsumsi tercapai di titik E, yaitu
persinggungan antara PP dan ICb
Setelah perdagangan
Setelah kedua negara (negara A dan Negara B) melakukan
perdagangan, dan dasar tukar Internasional yang terjadi adalah
DTI maka : kedua negara akan berpoduksi pada titik yang sama,
yaitu dititik A, yaitu menghasilkan barang X sebesar X 5 dan
barang Y sebesar dan barang Y sebesar Y 5. Manfaat
perdagangan (gain from trade) internasional dapat dilihat dari
peningkatan kesehteraan yang dicerminkan oleh pergeseran
kurva indiferen masing-masing negara (kurva IC negara A
bergeser dari ICa menjadi ICa dan kurva IC negara B bergeser
dari ICb menjadi ICb)
Negara A akan mengkonsumsi dititik B, yaitu mengkonsumsi X
sebesar X2 dan Y sebesar Y2 pada kurva ICa, kekurangan barang
Y akan dipenuhi dengan melakukan impor (sebesar Y 2Y4),
sedangkan kelebihan produksi X akan diekspor (sebesar X 2X5)
Sedangkan negara B akan mengkonsumsi di titik D, yaitu
mengkonsumsi X sebesar X4 dan Y sebesar Y4. Kelebihan
produksi barang Y akan diekspor (sebesar Y 5Y4), dan Kekurangan
barang X akan dipenuhi dengan mengimpor (sebesar X5X4)
Teori Offer Curve ini diperkenalkan oleh dua ekonom inggris yaitu
Marshall dan Edgeworth yang menggambarkan sebagai kurva yang
menunjukkan kesediaan suatu Negara untuk
menawarkan/menukarkan suatu barang dengan barang lainnya
pada berbagai kemungkinan harga.
Kelebihan dari offer curve yaitu masing-masing Negara akan
memperoleh manfaat dari perdagangan internasional yaitu
mencapai tingkat kepuasan yang lebih tinggi.
Permintaan dan penawaran pada faktor produksi akan menentukan
harga factor produksi tersebut dan dengan pengaruh teknologi akan
menentukan harga suatu produk. Pada akhirnya semua itu akan
bermuara kepada penentuan comparative advantage dan pola
perdagangan (trade pattern) suatu negara. Kualitas sumber daya
manusia dan teknologi adalah dua faktor yang senantiasa
diperlukan untuk dapat bersaing di pasar internasional. Teori
perdagangan yang baik untuk diterapkan adalah teori modern yaitu
teori Offer Curve.