Anda di halaman 1dari 30

TEORI PERDAGANGAN

INTERNASIONAL
PENDAHULUAN

 Dewasa ini, hampir tidak ada negara yang mampu


memenuhi semua kebutuhannya sendiri tanpa
mengimpor barang/jasa dari negara lain.
 Jepang misalnya, masih mengimpor gas alam cair
(liquid natural gas) dari Indonesia. Sebaliknya,
Indonesia mengimpor barang-barang modal dari
Amerika untuk keperluan pembangunan industri.
 Kesenjangan antara sumber daya yang dimiliki
dengan kemampuan pemenuhannya, telah
mendorong negara-negara untuk melakukan
perdagangan.
PENGERTIAN
PERDAGANGAN INTERNASIONAL

 Perdagangan internasional adalah pertukaran barang dan


jasa antara dua atau lebih negara di pasar dunia.
 Definisi tersebut melahirkan beberapa manfaat bagi
negara-negara yang melakukan transaksi perdagangan
yang dijelaskan melalui beberapa teori.
TEORI PRAKLASIK
MERKANTILISME (1)
 Ide pokok Merkantilisme:

Suatu negara/ raja akan kaya/ makmur dan kuat bila ekspor lebih
besar daripada impor (X > M)

Semakin besar ekspor netto, semakin banyak Logam Mulia (LM)


yang dimiliki atau diperoleh dari luar negeri
TEORI PRAKLASIK
MERKANTILISME (2)

LM yang banyak digunakan oleh raja untuk


membiayai armada perang guna memperluas
perdagangan luar negeri dan penyebaran agama

Penggunaan kekuatan armada perang untuk


memperluas perdagangan luar negeri diikuti dengan
kolonialisasi di Amerika latin, Afrika dan Asia
terutama abad XVI s.d XVIII
KEBIJAKAN MERKANTILISME

Merkantilisme menjalankan kebijakan perdagangan sebagai


berikut:

1.Mendorong ekspor sebesar-besarnya, kecuali LM

2.Melarang/ membatasi impor dengan ketat kecuali LM


KRITIK DAVID HUME : MEKANISME OTOMATIS
(PRICE SPECIE FLOW MECHANISM)

NEGARA/RAJA KAYA

BILA X > M

LM BANYAK MONEY SUPPLY NAIK Px NAIK

Pm TURUN

Qx TURUN
Qm NAIK X – M atau M > X LM TURUN

NEGARA/RAJA
MENJADI MISKIN
KRITIK ADAM SMITH

4. Dengan adanya free trade maka akan menimbulkan persaingan atau


competition yang semakin ketat. Hal ini akan mendorong masing-masing
negara untuk melakukan spesialisasi dan pembagian kerja internasional
dengan berdasarkan kepada keunggulan absolute atau absolute advantage
yang dimiliki masing-masing negara.

5. Spesialisasi dan pembagian kerja internasional yang didasarkan pada absolute


advantage akan memacu peningkatan produktivitas dan efisiensi sehingga
terjadi peningkatan GDP dan perdagangan luar negeri.

6. Peningkatan GDP dan perdagangan internasional ini identik dengan


peningkatan kemakmuran suatu negara
ADAM SMITH

Suatu negara akan memperoleh manfaat dari


perdagangan internasional dan meningkatkan
kemakmurannya bila:

a) Terdapat free trade

b) Melakukan spesialisasi berdasarkan \keunggulan


absolut
MENGAPA FREE TRADE?
BUKAN DIUKUR
DENGAN LM
KEMAKMURAN
DIUKUR DENGAN GDP +
PLN – PERANAN FREE TRADE
PEMERINTAH

PRODUKTIVITAS
SPESIALISASI
(ABSOLUTE PERSAINGAN
EFISIENSI ADVANTAGE)

GDP NAIK + PERDAGANGAN KEMAKMURAN


LUAR NEGERI LUAS MENINGKAT
TEORI KLASIK

1. Kemanfaatan Absolut
(Absolute Advantage)
 Tokohnya Adam Smith
 Teori yang memusatkan
perhatian pada variabell riil
(ex: nilai barang diukur dg
banyaknya tenaga kerja).
 Teori ini menganggap bahwa
tenaga kerja homogen.
TEORI KLASIK

2. Kemanfaatan Relative
(Comparative Advantage)
 Tokohnya J.S. Mill
 Teori ini menyatakan bahwa
suatu negara akan menghasilkan
dan mengekspor barang yang memiliki
comparative advantage terbesar dan
mengimpor barang yang mengalami
comparative disadvantage.
TEORI KLASIK

3. Biaya Relatif (Comparative Cost)


 Tokohnya David Ricardo
 Titik pangkalnya ada pada teori tentang
nilai/value.
 Perdagangan internasional akan
timbul apabila masing-masing
negara memiliki comparative
cost terkecil.
ABSABSOLUT
ADVANTAGE
Setiap negara akan memperoleh manfaat
perdagangan internasional karena melakukan
spesialisasi produksi dan mengekspor barang
jika negara tersebut memiliki keunggulan
mutlak, serta mengimpor barang jika negara
tersebut memiliki ketidakunggulan mutlak
CONTOH
Produk per
satuan TK/ hari Teh Sutra DTDN

Indonesia 12 kg 3m 4 kg = 1 m
1 kg = ¼ m

Cina 4 kg 8m ½ kg = 1m
1 kg = 2m
ANALISIS CONTOH
 Analisis :

 Di Indonesia

 1 kg teh dinilai sama dengan ¼ sutra

 1 m sutra dinilai sama dengan 4 kg teh

 Di Cina

 1 kg teh dinilai sama dengan 2 m sutra

 1 m sutra dinilai sama dengan ½ kg teh

 Kesimpulan 1:

 Harga 1 kg teh di indonesia lebih murah (hanya ¼ sutra) dibandingkan di Cina lebih mahal (2 m sutra)

 Harga 1 m sutra di Cina lebih murah ( hanya ½ kg teh)dibandingkan dengan di Indonesia yang lebih mahal
(4 kg teh)
ANALISIS CONTOH

 Kesimpulan 2 :

Indonesia memiliki keunggulan absolut dalam produksi the

Cina memiliki keunggulan absolut dalam produksi sutra

 GAIN FROM TRADE

Indonesia mendapat keuntungan : 2m – ¼ m = 1 ¾ m sutra

Cina Mendapat keuntungan : 4 kg – ½ kg = 3 ½ kg teh


HUBUNGAN COMPARATIVE ADVANTAGE &
COMPARATIVE COST

 Comparative advantage berbicara ttg sejumlah tertentu tenaga kerja di


msing-masing negara.
 Comparative cost berbicara ttg sejumlah output tertentu dan waktu
yang berbeda antar negara.
KELEMAHAN TEORI ADAM SMITH

 Perdagangan internasional akan terjadi dan menguntungkan


kedua negara bila masing-masing negara memiliki keunggulan
absolut yang berbeda
 Bila hanya satu negara yang memiliki keunggulan absolut , maka
tidak akan terjadi perdagangan internasional yang
menguntungkan
COMPARATIVE ADVANTAGE
(DAVID RICARDO)
1. Cost Comparative Advantage (Labor Efficiency)

2. Production Comparative Advantage (Labor Productivity)


KELEMAHAN TEORI
COMPARATIVE ADVANTAGE
 Tidak dapat menjelaskan mengapa terjadi perbedaan harga untuk barang/ produk
sejenis walaupun fungsi faktor produksi (produktivitas dan efisiensi) sama di
kedua negara

 Teori H-O menjelaskan bahwa perdagangan internasional dapat terjadi karena


adanya perbedaan fungsi faktor produksi.

 Perbedaan fungsi menimbulkan terjadinya perbedaan produktivitas dan efisiensi


Timbul perbedaan harga
 Logika : Jika efisiensi dan produktivitas sama , maka tidak terjadi perdagangan
karena harga sama.
ASUMSI TEORI PERDAGANGAN
KLASIK
 Terjadi hanya antara 2 negara.
 2 barang
 Full employment
 Persaingan sempurna
 Mobilitas yang tinggi
KELEMAHAN TEORI KLASIK

 Tenaga kerja heterogen.


 Mobilitas tenaga kerja tidak seperti yang diasumsikan.
 Nilai suatu barang hanya diukur berdasarkan banyaknya tenaga
kerja.
TEORI MODERN

1. Faktor Proporsi
 Tokohnya Heckser & Ohlin
 Teori ini menyatakan bahwa
perdagangan internasional akan
terjadi jika terjadi perbedaan faktor
produksi.
 Ex: Negara A memiliki tenaga kerja
lebih banyak dari negara lainnya dan
negara lainnya memiliki kapital lebih
banyak dari negara A.
TEORI MODERN

2. Kesamaan Harga Faktor Produksi


(Factor Price Equalization)
 Perdagangan internasional mengakibatkan harga
faktor-
faktor produksi sama di beberapa
negara.
TEORI MODERN

3. Teori Permintaan & Penawaran


 Perdagangan internasional akan
terjadi jika ada permintaan dan
penawaran terhadap produk
barang/jasa di antara negara.
ASUMSI TEORI PERMINTAAN &
PENAWARAN
a. Persaingan sempurna
b. Faktor produksi tetap
c. Tidak ada ongkos angkut
d. Kesempatan kerja penuh
e. Tidak ada perubahan teknologi
f. Produksi dengan ongkos yang menaik
g. Tidak ada capital flight
TEORI MODERN

4. Kurva kemungkinan produksi dan perbedaan


 Ekonomi internasional terjadi tergantung anggapan
tentang ongkos alternatif yang digunakan.
 2 kondisi yang diperhatikan:
a. Constant cost
b. Increasing cost
TEORI MODERN

5. Kurva permintaan (offer curve)


 Tokohnya James Meade
 Berkaitan dengan teori
keseimbangan.
LATIHAN SOAL

1. Diketahui 2 negara mempunyai kemampuan produksi komoditi


sebagai berikut:

Dari data hipotesis di atas, tentukan:


a) Teori yang akan mendasari perdagangan internasional!
b) Hitung dasar tukar dalam negeri masing-masing produk di kedua negara!serta
berikan kesimpulan berdasarkan DTDN tsb.
c) Hitung Gain from Trade masing-masing negara!

Anda mungkin juga menyukai