Anda di halaman 1dari 18

1

Lampiran Materi Pembelajaran


Materi Pertemuan I

A. PENGERTIAN PERDAGANGAN INTERASIONAL

Perdaganganinternasional (international trade) dapat didefinisikan sebagai


kegiatan transaksi dagang antara satu Negara dengan Negara lain, baik
mengenai barang ataupun jasa-jasa, dan dilakukan melewati batas daerah suatu
negara. Misalnya Indonesia mengadakan hubungan dagang dengan Prancis,
Jepang, Cina, Amerika Serkat, Singapura, Malaysia,danlain-lain.

Dengan demikian perdagangan antar Negara/PI memungkinkan terjadinya :


a. tukar-menukar barang-barang dan jasa-jasa,
b. pergerakan sumber daya melalui batas negara, baik sumber daya alam, sumber
daya manusia, maupun sumber daya modal,
c. pertukaran dan perluasan penggunaan teknologi,
d. dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi negara-negara yang terlibat di
dalamnya,
e. mempengaruhi perkembangan ekspor dan impor serta Neraca Pembayaran
Internasional (NPI) atau Balance of Payment,
f. kerjasama ekonomi antar Negara di dunia.

B. MANFAAT PERDAGANGAN INTERASIONAL

Secara garis besar manfaat dari perdagangan internasional bagi suatu Negara
adalah sebagai berikut :
a. Memperoleh sejumlah barang yang dibutuhkan.
b. Mendapatkan harga yang lebih murah daripada barang tersebut diproduksi
sendiri.
c. Melaksanakan kegiatan ekspor dan impor.
d. Menambah devisa Negara dan hasil ekspor.
e. Melakukan alih teknologi dari Negara lain.
f. Mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
g. Meningkatkan pendapatan nasional (Pendapatan Nasional Bruto).

C. FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT PERDAGANGAN


INTERASIONAL
2

Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perdagangan internasional dapat


diuraikan sebagai berikut.
1. Perbedaan sumber daya alam
2. Perbedaan faktor produksi
3. Kondisi ekonomis yang berbeda
4. Tidak semua kebutuhan dapat diproduksi sendiri
5. Adanya motif keuntungan dalam perdagangan
6. Adanya persaingan antar pengusaha dan antar bangsa

Sedangkan factor yang menghambat terjadinya perdagangan internasional dapat


diuraikan sebagai berikut :
1. Perbedaan mata uang antar negara
2. Kualitas sumber daya yang rendah
3. Pembayaran antar negara sulit dan risikonya besar
4. Adanya kebijaksanaan impor dari suatu negara
5. Terjadinya perang
6. Adanya organisasi-organisasi ekonomi regional

D. TEORI PERDAGANGAN INTERASIONAL

1. Pandangan Kaum Merkantilisme ( TEORI MENGGALAKAN EKSPOR


YGY)

Merkantilisme merupakan suatu kelompok yang mencerminkan cita-cita dan


ideologi kapitalisme komersial, serta pandangan tentang politik kemakmuran
suatu negara yang ditujukan untuk memperkuat posisi negara dan kemakmuran
negara melebihi kemakmuran perseorangan.Teori Perdagangan Internasional dari
Kaum Merkantilisme berkembang pesat sekitar abad ke-16 berdasar pemikiran
mengembangkan ekonomi nasional dan pembangunan ekonomi, dengan
mengusahakan jumlah ekspor harus melebihi jumlah impor.

Dalam sektor perdagangan luar negeri, kebijakan merkantilis berpusat pada


dua ide pokok, yaitu :
a. pemupukan logam mulia, tujuannya adalah pembentukan negara nasional
yang kuat dan pemupukan kemakmuran nasonal untuk mempertahankan dan
mengembangkan kekuatan negara tersebut;
b. setiap politik perdagangan ditujukan untuk menunjang kelebihan ekspor
di atas impor (neraca perdagangan yang aktif). Untuk memperoleh neraca
perdagangan yang aktif, maka ekspor harus didorong dan impor harus
3

dibatasi. Hal ini dikarenakan tujuan utama perdagangan luar negeri adalah
memperoleh tambahan logam mulia.

2. Teori Keunggulan Mutlak (Absolut Advantage) oleh Adam Smith.

Dalam teori keunggulan mutlak, Adam Smith mengemukakan ide-ide sebagai


berikut :

a. Adanya Division of Labour (Pembagian Kerja Internasional)


Dalam menghasilkan sejenis barang dengan adanya pembagian kerja, suatu
negara dapat memproduksi barang dengan biaya yang lebih murah
dibanding negara lain, sehingga dalam mengadakan perdagangan negara
tersebut memperoleh keunggulan mutlak.

b. Spesialisasi internasional dan efisiensi produksi


Dengan spesialisasi, suatu negara akan mengkhususkan pada produksi barang
yang memiliki keuntungan. Suatu Negara akan mengimpor barang-barang yang
bila diproduksi sendiri (dalam negeri) tidak efisien atau kurang menguntungkan,
sehingga keunggulan mutlak diperoleh bila suatu Negara mengadakan spesialisasi
dalam memproduksi barang.

Keuntungan mutlak diartikan sebagai keuntungan yang dinyatakan dengan


banyaknya jam/hari kerja yang dibutuhkan untuk membuat barang-barang
produksi. Suatu negara akan mengekspor barang tertentu karena dapat
menghasilkan barang tersebut dengan biaya yang secara mutlak lebih murah dari
pada negara lain. Dengan kata lain, negara tersebut memiliki keuntungan mutlak
dalam produksi barang.

Jadi, keuntungan mutlak terjadi bila suatu negara lebih unggul terhadap satu
macam produk yang dihasilkan, dengan biaya produksi yang lebih murah jika
dibandingkan dengan biaya produksi di negara lain.

3. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage) oleh David Ricardo


David Ricardo menyampaikan bahwa teori keunggulan mutlak yang
dikemukakan oleh Adam Smith memiliki kelemahan, di antaranya sebagai
berikut.
a. Bagaimana bila suatu negara lebih produktif dalam memproduksi dua jenis
barang dibanding dengan Negara lain?
Sebagai gambaran awal, di satu pihak suatu negara memiliki faktor produksi
tenaga kerja dan alam yang lebih menguntungkan dibanding dengan negara
4

lain, sehingga negara tersebut lebih unggul dan lebih produktif dalam
menghasilkan barang daripada negara lain. Sebaliknya, di lain pihak negara lain
tertinggal dalam memproduksi barang. Dari uraian di atas dapat disimpulkan,
bahwa jika kondisi suatu negara lebih produktif atas dua jenis barang, maka
negara tersebut tidak dapat mengadakan hubungan pertukaran atau perdagangan.

b. Apakah negara tersebut juga dapat mengadakan perdagangan internasional?


Pada konsep keunggulan komparatif (perbedaan biaya yang dapat
dibandingkan) yang digunakan sebagai dasar dalam perdagangan internasional
adalah banyaknya tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi suatu
barang. Jadi, motif melakukan perdagangan bukan sekadar mutlak lebih
produktif (lebih menguntungkan) dalam menghasilkan sejenis barang, tetapi
menurut David Ricardo sekalipun suatu negara itu tertinggal dalam segala rupa,
ia tetap dapat ikut serta dalam perdagangan internasional, asalkan Negara tersebut
menghasilkan barang dengan biaya yang lebih murah (tenaga kerja) dibanding
dengan lainnya.

Jadi, keuntungan komparatif terjadi bila suatu negara lebih unggul terhadap
kedua macam produk yang dihasilkan, dengan biaya tenaga kerja yang lebih
murah jika diban-dingkan dengan biaya tenaga kerja di negara lain.

Teori yang dikemukakan oleh Kaum Klasik dalam teori perdagangan internasional,
berdasarkan atas asumsi berikut ini.
a. Memperdagangkan dua barang dan yang berdagang dua negara.
b. Tidak ada perubahan teknologi.
c. Teori nilai atas dasar tenaga kerja.
d. Ongkos produksi dianggap konstan.
e. Ongkos transportasi diabaikan ( nol).
f. Kebebasan bergerak faktor produksi di dalam negeri, tetapi tidak dapat
berpindah melalui batas negara.
g. Persaingan sempurna di pasar barang maupun pasar factor produksi.
h. Distribusi pendapatan tidak berubah.
i. Perdagangan dilaksanakan atas dasar barter.

4. Teori Permintaan Timbal Balik (Reciprocal Demand) oleh John Stuart Mill
Menurut J.S. Mill selama terdapat perbedaan dalam rasio produksi konsumsi antara
kedua negara, maka manfaat dari perdagangan selalu dapat dilaksanakan di kedua
negara tersebut. Dan suatu negara akan memperoleh manfaat apabila jumlah jam
kerja yang dibutuhkan untuk membuat seluruh barangbarang ekspornya lebih kecil
5

daripada jumlah jam kerja yang dibutuhkan seandainya seluruh barang impor
diproduksi sendiri.

INSTRUMEN PENILAIAN PERTEMUAN I

Jawablah dengan singkat dan jelas menurut pendapat anda!


1. Jelaskan pengertian perdagangan internasional berikut maksud suatu negara
mengadakan perdagangan internasional!
2. Jelaskan manfaat dari kegiatan perdagangan antarnegara!
3. Identifikasikan faktor yang mendorong perdagangan internasional!
4. Identifikasikan faktor yang menghambat terjadinya perdagangan internasional!
5. Jika suatu negara dapat memenuhi semua kebutuhannya, menurut pendapatmu
apakah negara tersebut masih perlu melakukan perdagangan internasional?
Jelaskan!
6. Identifikasikan manfaat mempelajari teori perdagangan internasional!
7. Bagaimana teori perdagangan internasional yang dikemukakan oleh kaum
merkantilisme?
8. Jelaskan teori keunggulan mutlak dan teori keunggulan komparatif dalam
perdagangan antarnegara!
9. Identifikasikan asumsi yang digunakan oleh kaum klasik dalam menjelaskan
teori perdagangan internasional!.

10.Perhatikan data tentang perdagangan internasional berikut ini!.


KEUNGGULAN MUTLAK
Hari kerja persatuan out put
Negara Kain TV DTDN
Indonesia 300 m/hari 120 bh/hari 1m kain : 0,4 bh TV
1 bh TV : 2,5m kain
Malaysia 240 m/hari 300 bh/hari 1 m kain : 1,25 bh TV
1 bh TV : 0,8m kain
Diminta :
a. Hitunglah besarnya dasar tukar dalam negeri!. (DTDN lihat di atas)
b. Tunjukkan spesialisasi dalam produksi barang!.
Di Indonesia, memproduksi 1 m kain harus mengorbankan 0,4 bh TV
Di Malasyia, memproduksi 1 m kain harus mengorbankan 1,25 bh TV

Jadi di Indonesia memproduksi kain jauh lebih murah dibanding TV (hanya


mengorbankan 0,4 bh TV bisa membuat 1 m kain, di Malasyia membuat 1 m kain
harus mengorbankan 1,25 bh TV).
6

Indonesia unggul produksi kain dan Malasyia unnggul produksi TV (Malasya


mengorbankan 1m kain dapat memproduksi 1,25TV)

c. Hitunglah besarnya keuntungan dalam perdagangan untuk kedua negara!.


Hari kerja persatuan out put DTDN
Negara Kain TV
Indonesia 300 m/hari 120 bh/hari 1m kain : 0,4 bh TV
1 bh TV : 2,5m kain
Malaysia 240 m/hari 300 bh/hari 1 m kain : 1,25 bh TV
1 bh T V : 0,8m kain
Indonesia, unggul produksi kain, maka nilai 1 TV adalah 2,5m kain
sedangkan Indonesia mampu memproduksi 120TV = 120 x 2,5m = 300m kain
(+) kain yang diproduksi sebelum spesialisai 300m + 300m = 600 m kain
Untuk Malasyia, unggul produksi TV, maka nilai 1m kain adalah 1,25 TV
sedangkan Malasyia mampu memproduksi 240m kain = 240 x 1,25 TV = 300 bh
TV (+) TV yang diproduksi sebelum spesialisai 300TV + 300TV = 600 bh TV

===========================================================
Contoh keunggulan : Komparative
Jam kerja /satuan PERBANDINGAN EFISIENSI
Negara out put TENAGA KERJA DTDN
Mobil Komputer Mobil Komputer
Jepang 10 bh 20 bh (10/15) = 67% (20/25) = 80% 1M : 2K atau 1K : 0,5M
Belanda 15 bh 25 bh (15/10) = 150% (25/20) = 125% 1M : 1,67K atau 1K : 0,6M
Diminta :
a. Hitunglah besarnya dasar tukar dalam negeri!.
b. Tunjukkan spesialisasi dalam produksi barang!.
c. Hitunglah besarnya keuntungan dalam perdagangan untuk kedua negara!.

Belanda mempunyai keunggukan mutlak dalam produksi mobil dan komputer, tetapi secara
comparative :

b. Ongkos produksi mobil di Jepang adalah (10/15)x 100% = 67% dibanding Belanda
Ongkos produksi mobil di Belanda adalah (15/10)x 100% = 150% dibanding Jepang.

Ongkos produksi computer di Jepang adalah (20/25)x 100% = 80% dibanding Belanda
Ongkos produksi computer di Belanda adalah (25/20)x 100% = 125% dibanding Jepang
7

Jadi secara komparatif, ternyata di Jepang ongkos produksi mobil lebih efisien hanya (67%)
dibanding produksi computer yang lebih mahal yaitu sebesar (80%).
Jepang spesialisasi mobil

di Belanda ongkos produksi komputer lebih efisien hanya (125%) dibanding produksi mobil
yang lebih mahal yaitu sebesar (150%).
Belanda spesialisasi computer

c. Keuntungan yang diperoleh 2 negara setelah spesialisasi produksi


jam kerja /satuan PERBANDINGAN EFISIENSI
Negara out put TENAGA KERJA DTDN
Mobil Komputer Mobil Komputer
Jepang 10 bh 20 bh (10/15) = 67% (20/25) = 80% 1M : 2K atau 1K : 0,5M
Belanda 15 bh 25 bh (15/10) = 150% (25/20) = 125% 1M : 1,67K atau 1K : 0,6M
Jepang, unggul produksi mobil, maka nilai 1 bh komputer adalah 0,5 mobil
sedangkan Jepang mampu memproduksi 20 bh komputer = 20 x 0,5 mobil = 10 mobil
(+) mobil yang diproduksi sebelum spesialisai = 10 bh mobil + 10 bh mobil = 20 bh
mobil
Untuk Belanda, unggul produksi komputer, maka nilai 1 bh mobil adalah 1,67
komputer sedangkan Belanda mampu memproduksi 15 bh mobil = 15 x 1,67
komputer = 25,05 bh komputer (+) komputer yang diproduksi sebelum spesialisai
25,05 + 25 = 50,05 komputer

Tugas Mandiri:
Sebutkan 5 jenis barang komoditi yang diproduksi oleh negara Indonesia yang
memilki nilai keunggulan mutlak ketika negara kita harus melakukan perdagangan
Internasional dengan negara Jepang!.

Tugas Kelompok:
Carilah data nilai perdagangan negara Indonesia yang meliputi nilai ekspor barang dan
jasa maupun nilai impor barang dan jasa selama tahun 2013!.
Dari data tersebut buatlah analisa :
1. Faktor-faktor apa yang mendorong negara Indonesia melakukan perdagangan
Internasional dengan negara lain!.
2. Faktor-faktor apa yang menghambat negara Indonesia dalam melakukan
perdagangan Internasional dengan negara lain!.

Materi Pertemuan 2
A. KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
8

Kebijakan perdagangan internasional merupakan salah satu bentuk kebijakan


ekonomi internasional. Kebijakan perdagangan internasional adalah kebijakan yang
mencakup tindakan pemerintah terhadap rekening yang sedang berjalan (current
account) dari pada neraca pembayaran internasional, khususnya tentang ekspor dan
impor barang.
Kebijakan perdagangan internasional timbul karena meluasnya jaringan-jaringan
hubungan ekonomi antar negara. Jadi, kebijakan perdagangan internasional adalah
segala tindakan pemerintah/negara, baik langsung maupun tidak langsung untuk
memengaruhi komposisi, arah, serta bentuk perdagangan luar negeri atau kegiatan
perdagangan. Adapun kebijakan yang dimaksud dapat berupa tarif, dumping,
kuota, larangan impor, dan berbagai kebijakan lainnya.
Secara umum kebijakan perdagangan internasional dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Kebijakan Perdagangan Inetrnasional di bidang Impor


Kebijakan perdagangan internasional di bidang impor yang sering dilakukan suatu
negara adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk melindungi produksi
dalam negeri (proteksi).
Tujuan kebijakan proteksi adalah:
a. memaksimalkan produksi dalam negeri;
b. memperluas lapangan kerja;
c. memelihara tradisi nasional;
d. menghindari risiko yang mungkin timbul jika hanya menggantungkan diri pada
satu komoditi andalan;
e. menjaga stabilitas nasional, yang dikhawatirkan akan terganggu jika bergantung
pada negara lain.

Politik Proteksi dapat dilakukan melalui kebijakan berikut ini.

a. Tarif dan Bea masuk.


Tarif adalah suatu pembebanan atas barang-barang yang melintasi daerah
pabean (costum area). Dan barang-barang yang masuk ke wilayah negara
dikenakan bea masuk. Dengan pengenaan bea masuk yang besar atas barang-
barang dari luar negeri, mempunyai maksud untuk proteksi atas industri dalam
negeri dan untuk memperoleh pendapatan negara. Bentuk umum kebijakan tarif
adalah penetapan pajak impor dengan prosentase tertentu dari harga barang
yang diimpor tersebut.

Akibat dan pengenaan tarif, sebagai berikut :


9

Harga barang impor naik, Produksi dalam negeri meningkat, Jumlah


barang di pasar turun, dan Impor barang turun
Ada tiga macam penentuan Tarif, atau bea masuk, yaitu :

1) Bea ekspor (export duties) adalah pajak / bea yang dikenakan terhadap
barang yang diangkut menuju negara lain (diluar costum area)

2) Bea transito (transit duties) adalah pajak / bea yang dikenakan terhadap
barang-barang yang melalui batas wilayah suatu negara dengan tujuan akhir
barang tersebut negara lain.

3) Bea impor (import duties) adalah pajak / bea yang dikenakan terhadap
barang-barang yang masuk dalam suatu negara ( tom area)

b. Pelarangan impor.
Pelarangan impor adalah kebijakan pemerintah untuk melarang masuknya
barang-barang dari luar negeri, dengan tujuan untuk melindungi produksi dalam
negeri dan meningkatkan produksi dalam negeri.
Akibat Kebijakan pelarangan impor sebagai berikut :

Harga barang impor naik, Produksi dalam negeri meningkat, dan Jumlah
barang impor di pasar turun

a. Kuota
Kuota adalah kebijakan pemerintah untuk membatasi barang-barang yang
masuk dari luar negeri. Akibat kuota serbagai berikut :

Harga barang impor naik, Produksi dalam negeri meningkat, Jumlah


barang di pasar turun, dan Impor barang turun

b. Subsidi
Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk membantu menutupi sebagian biaya
produksi perunit barang produksi dalam negeri. Sehingga produsen dalam
negeri dapat menjual barangnya yang lebih murah dan bisa bersaing dengan
barang impor.
Dampak kebijakan subsidi sebagai berikut :

Harga barang di pasar tetap, Produksi dalam negeri meningkat, Jumlah


barang di pasar tetap dan Impor barang turun
10

c. Dumping
Dumping adalah kebijakan pemerintah untuk mengadakan diskriminasi harga,
yakni produsen menjual barang di luar negeri lebih murah dan pada di dalam
negeri.
Syarat yang harus dipenuhi dalam kebijakan dumping yaitu :
1) Kekuatan monopoli di dalam negeri lebih besar dan pada luar negeri,
sehingga kurva permintaan di dalam negeri lebih inelastis dibanding kurva
permintaan di luar negeri.
2) Terdapat hambatan yang cukup kuat sehingga konsumen dalam negeri tidak
dapat membeli barang dan luar negeri.

2. Kebijakan Perdagangan Inetrnasional di bidang Ekspor


a. Diskriminasi harga
Diskriminasi harga adalah suatu tindakan dalam penetapan harga barang-
barang ekspor yang berbeda antara negara yang satu dengan negara yang
lainnya, artinya untuk barang yang sama harga untuk negara yang satu bisa
lebih murah atau lebih mahal dengan negara lainnya, dan hal ini dilakukan
berdasarkan perjanjian antar negara tersebut.

b. Pemberian Premi (subsidi)


Pemberian premi atau subsidi merupakan kebijakan pemerintah untuk
memajukan ekspor dengan cara memberi premi atau kemudahan kepada
perusahaan yang melakukan ekspor. Bentuk pemberian premi dapat berupa
bantuan biaya produksi, pembebasan pajak atau pajak ekspor 0% dan
fasilitas lain, dengan tujuan agar barang ekspor memiliki daya saing di luar
negeri.

c. Larangan Ekspor
Larangan ekspor adalah kebijakan suatu negara untuk melarang ekspor
barang-barang tertentu ke luar negeri.Contoh : Larangan ekspor Kayu
mentah, larangan ekspor minyak mentah ke negara tertentu, larangan ekspor
hewan-hewan tertentu dan sebagainya.

d. Politik Dagang Bebas


Politik dagang bebas adalah kebijakan pemerintah untuk mengadakan
perdagangan bebas antar negara. Pihak-pihak yang mendukung kebijakan
perdagangan bebas mengajukan alasan bahwa perdagangan bebas akan
memungkinkan bila setiap negara berspesialisasi dalam memproduksi barang
di mana suatu negara memiliki keunggulan komparatif.
11

e. Politik Autarki
Politik autarki adalah kebijakan perdagangan dengan tujuan untuk
menghindarkan diri dari pengaruh-pengaruh negara lain, baik pengaruh
politik, ekonomi, maupun militer, sehingga kebijakan ini bertentangan
dengan prinsip perdagangan internasional yang menganjurkan adanya
perdagangan bebas. itu seorang importir dalam melaksanakan
pembayarannya harus membeli uang dollar terlebih dahulu pada suatu bank
devisa dengan kurs yang berlaku, kemudian ditransfer kepada eksportir di
Amerika.

B. ALAT PEMBAYARAN INTERASIONAL

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pembayaran internasional di antaranya


sebagai berikut.
1. Pembeli (importir) dan penjual (eksportir) terpisah oleh batas negara.
2. Adanya perbedaan mata uang pada masing-masing negara.
3. Komunikasi antar negara dengan teknologi mutakhir begitu cepat, namun
pengangkutan barang terutama yang berbobot berat, tinggi, dan berukuran
besar masih menyita waktu.

1. Cara Pembayaran Internasional


Adapun cara untuk melakukan pembayaran internasional yang timbul akibat
perdagangan dan peminjaman internasional antara lain sebagai berikut.
a. Pembayaran dengan Surat Wesel Dagang (Commercial Bill of Exchange
atau Commercial draft atau Trade Bill)
b. Kompensasi Pribadi (Private Compensation)
c. Pembayaran Tunai (Cash Payment) atau Pembayaran di Muka
d. Pembayaran dengan Letter of Credit (L/C)
e. Pembayaran Kemudian atau Rekening Terbuka (Open Account)
f. Pembayaran dengan Konsinyasi (Consignment)

2. Alat Pembayaran Internasional


Untuk melakukan pembayaran ke luar negeri karena adanya transaksi
internasional diperlukan pembayaran yang dilakukan oleh suatu negara ke negara
lain dalam bentuk mata uang, digunakan dengan membandingkan kurs valuta asing
(exchange rate). Berdasarkan sumber perolehannya, valuta asing atau devisa dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu devisa umum dan devisa khusus.
a. Devisa umum adalah devisa yang diperoleh dari hasil ekspor barang atau dari
penjualan jasa dan transfer. Tingkat kurs devisa umum ditentukan oleh
penawaran dan permintaan valuta asing di pasar valuta asing.
12

b. Devisa kredit adalah devisa yang berasal dari kredit atau pinjaman luar
negeri. Tingkat kurs devisa kredit ditentukan oleh pemerintah, yang bertindak
sebagai debitur, bukan oleh permintaan dan penawaran valuta asing di pasar
valuta asing.

Permintaan akan valuta asing berasal dari:


a. importir, karena seorang importir dalam melakukan pembayaran atas suatu
transaksinya dengan menggunakan mata uang asing,
b. pemerintah yang akan melakukan pembayaran ke luar negeri untuk barang-
barang yang diimpor,
c. para investor dalam negeri yang memerlukan valuta asing untuk
menyelesaikan kewajiban-kewajiban luar negeri yang timbul dari transaksi
pembelian surat berharga penduduk negara lain atau transaksi pemberian
pinjaman kepada penduduk negara lain,
d. wisatawan-wisatawan dalam negeri yang akan melawat ke luar negeri,
e. perusahaan-perusahaan asing yang harus membayar dividen yang dibagikan
kepada para pemegang saham di luar negeri.

Penawaran atas valuta asing berasal dari:


a. eksportir, karena eksportir selalu menerima pembayaran atas transaksi
perdagangan,
b. valuta asing dari kredit luar negeri yang disalurkan ke pasar valuta,
c. wisatawan-wisatawan mancanegara,
d. pemerintah yang menerima pinjaman dari luar negeri,
e. investor asing yang menanamkan modalnya di dalam negeri

Tujuan Penggunaan devisa diantaranya :


a. Membayar impor barang-barang dan jasa
b. Pembiayaan kedutaan-kedutaan, konsulat, atase (perwakilan di luar negeri)
c. Pembiayaan perjalanan dinas dan kunjungan pejabat ke luar negeri
d. Pengiriman kontingen kesenian/kebudayaan dan olah raga ke luar negeri
e. Membayar pokok hutang, cicilan hutang, dan bunga atas pinjaman luar negeri
f. Membantu negara lain yang kekurangan dana dan negara yang dilanda bencana
alam

INSTRUMEN PENILAIAN PERTEMUAN 2


Jawablah dengan singkat dan jelas menurut pendapat anda!
13

1. menurut pendapatmu apakah Indonesia sudah mampu untuk menghilangkan


kebijakan perdagangan internasional tentang kebijakan Tarif? Dan negara mana
saja yang sudah mampu untuk menghilangkan kebijakan tarif?
2. Apa yang terjadi jika negara Indonesia melakukan kebijakan pelarangan impor?
Jelaskan!
3. Bagaimana cara pemerintah untuk memberikan subsidi atas barang produk
ekspor?
4. Gambarkan secara terpisah grafik Dumping dan berilah penjelasan secukupnya!
5. Identifikasikan kebijakan perdagangan internasional di bidang ekspor!

Score : Setiap soal memiliki nilai 5


Nilai akhir : Jumlah Score x 4

TugasMandiri :
Negara Indonesia melakukan kebijakan tarif terhadap produk import dalam
perdagangan Internasional. Jelaskan keuntungan kebijakan tarif bagi :
1. Negara
2. Pelaku usaha

Materi Pertemuan 3

C. NERACA PEMBAYARAN DAN NERACA PERDAGANGAN

1. Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran (balance of payment) adalah catatan (dokumen) sistematis
yang mengikhtisarkan seluruh transaksi ekonomi antara penduduk (resident)
suatu negara, dengan penduduk negana lain selama masa tertentu (1 tahun).

Berikut ini penjelasan singkat mengenai transaksi debit dan transaksi kredit.
1. Transaksi debit,
adalah transaksi yang mengakibatkan bertambahnya kewajiban bagi penduduk
negara yang mempunyai neraca pembayaran tersebut untuk mengadakan pembayaran
kepada penduduk negara lain. (DEVISA KELUAR)

2. Transaksi kredit,
adalah transaksi yang mengakibatkan timbul atau bertambahnya hak bagi
penduduk negara yang mempunyai neraca pembayaran tersebut untuk menerima
pembayaran dari negara lain. (DEVISA MASUK)
14

2. Komponen Neraca Pembayaran


Berdasarkan neraca pembayaran kita dapat mengetahui bahwa neraca dibagi ke
dalam beberapa transaksi ekonomi internasional. Secara garis besar transaksi ekonomi
internasional (luar negeri) atau pos-pos dasar suatu negara dapat dibedakan sebagai
berikut :
a. Transaksi Dagang (Trade Account)
b. Transaksi Pendapatan Modal (Income on Investment)
c. Transaksi Unilateral (Unilateral Transaction)
d. Transaksi Penanaman Modal Langsung (Direct Investment)
e. Transaksi Utang Piutang Jangka Panjang (Long Term Loan)
f. Transaksi Utang-piutang jangka pendek (Short Term Capital)
g. Transaksi Lalu Lintas Moneter (Monetary Acomodating)

Dari transaksi tersebut, maka transaksi ekonomi internasional dikelompokkan


menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Transaksi Berjalan (Current Account) :
- Neraca dagang,
- Neraca Jasa,
- Neraca Hasil Jasa
b. Neraca Modal (Capital Account)
c. Selisih yang Belum Diperhitungkan (Error and Omissions)

3. Pos-Pos Debit dan Kredit dalam Neraca Pembayaran

Transaksi Debit (Devisa Keluar) Transaksi Kredit (Devisa masuk)


1. Neraca barang 1. Neraca barang
- Impor barang dari Negara lain - Ekspor barang ke Negara lain
2. Neraca jasa 2. Neraca jasa
- Pembayaran jasa ke penduduk LN - Penerimaan jasa dari penduduk
- Pembayaran biaya pariwisata ke LN
LN - Penerimaan pariwisata dari LN
3. Neraca Hasil Modal 3. Neraca Hasil Modal
- Pembayaran bunga dan deviden - Penerimaan bunga dan deviden
4. Neraca Modal 4. Neraca Modal
- Kredit yang diberikan ke LN dan - Kredit yang diproleh dari LN
Pembayaran cicilan utang dan Penerimaan cicilan utang
5. Neraca Utang Piutang jangka 5. Neraca Utang Piutang jangka
panjang panjang
15

- Pembelian obligasi dari LN - Penjualan obligasi ke LN

4. Mekanisme Neraca Pembayaran


Terdapat tiga mekanisme atau proses penting yang menyangkut neraca
pembayaran internasional, yaitu sebagai berikut.
a. Penyesuaian melalui perubahan harga-harga atau mekanisme harga (price
effects).
b. Penyesuaian melalui perubahan pendapatan nasional atau mekanisme
pendapatan (income effects).
c. Penyesuaian melalui perubahan stok uang atau mekanisme moneter (real
balance effects).

5. Defisit dan Surplus Neraca Pembayaran


Defisit atau surplus neraca pembayaran yang terjadi pada suatu negara dikarenakan
oleh komponen berikut.
a. Stok Nasional
b. Pinjaman Akomodatif
c. Defisit total adalah besarnya penurunan stok nasional ditambah pinjaman
akomodatif.
c. Surplus total adalah besarnya kenaikan stok nasional ditambah pinjaman
akomodatif.

6. Pengaruh Neraca Pembayaran terhadap Perekonomian Negara


Sebagaimana kamu ketahui, bahwa neraca pembayaran suatu negara mencatat
semua transaksi negara tersebut dengan luar negeri.Adapun dampak neraca
pembayaran terhadap perekonomian adalah sebagai berikut :
a. Perubahan Kurs Devisa
b. Perubahan Harga
c. Perubahan Tingkat Pendapatan
d. Perubahan Tingkat Bunga

7. Mekanisme Dasar Penyeimbangan Kembali Neraca Pembayaran


Faktor-faktor yang menimbulkan ketidakseimbangan neraca pembayaran
internasional antara lain sebagai berikut.
a. Perubahan tingkat harga di dalam negeri.
b. Struktur produksi suatu negara.
c. Perubahan posisi utang piutang dengan luar negeri.
d. Pergeseran permintaan luar negeri terhadap produk dalam negeri.
e. Ketidakstabilan perekonomian dalam negeri, ditandai dengan menurunnya
kegiatan ekspor dan meningkatnya impor.
16

f. Bencana alam.

Pada prinsipnya, cara untuk mengurangi atau menghilangkan defisit neraca


pembayaran internasional yang terjadi di suatu negara dilakukan melalui proses
penyeimbangan kembali neraca pembayaran dengan lima jalur. Kelima jalur tersebut
bekerja melalui perubahan komponen-komponen berikut ini.
a. Pendapatan Nasional
b. Tingkat Harga
c. Kurs Valuta Asing
d. Tingkat Bunga

8. Neraca Perdagangan
Neraca Perdagangan (Balance of Trade) adalah selisih antara nilai ekspor dan
nilai impor barang. Neraca perdagangan Indonesia umumnya mengalami surplus,
yang berarti nilai ekspor lebih besar dari nilai impor.
Dalam neraca perdagangan akan dapat mempengaruhi kurs valuta asing, yaitu :
1. Neraca Perdagangan aktif/surplus, menunjukkan nilai ekspor lebih besar dari
pada nilai impor, sehingga kurs valuta asing mengalami penurunan atau mata uang
dalam negeri mengalami apresiasi

2. Neraca Perdagangan pasif/defisit, menunjukkan nilai ekspor lebih kecil dari


pada nilai impor, sehingga kurs valuta asing mengalami kenaikan atau mata uang
dalam negeri mengalami depresiasi

9. Sistem Kurs Valuta Asing


1. Sistem Standar Emas (Gold Standart System) atau Sistem Kurs Tetap
(Fixed Rate System)
2. Sistem Kurs Mengambang/Sistem Kurs Bebas (Floating Exchange Rate
System)
3. Sistem Kurs Tambatan (Pagged Rate System)
4. Sistem Kurs Mengambang Terkendali atau Kurs yang Distabilkan
(Managed Float/Dirty Float)

INSTRUMEN PENILAIAN PERTEMUAN III


Jawablah dengan singkat dan jelas menurut pendapat anda!
1. Mengapa dalam perdagangan internasional diperlukan adanya pembayaran
internasional?
2. Bagaimana cara pembayaran internasional dengan surat wesel dagang?
3. Apa kesulitan dalam pembayaran internasional dengan menggunakan private
compensation?
17

4. Identifikasikan macam-macam L/C !


5. Bagaimana jika permintaan akan valuta asing lebih besar dari pada penawaran
valuta asing?
6. Bilamana neraca pembayaran suatu negara dikatakan seimbang? Jelaskan!
7. Bilamana negara Indonesia akan terbebas dari utang luar negeri? Usaha apakah
yang harus dilakukan ?
8. Berilah penjelasan secukupnya yang dimaksud dengan kurs valuta asing dalam
sistem standar emas!
9. Bagaimana bentuk campur tangan pemerintah dalam penentuan nilai kurs?
Jelaskan!
10.Rumuskan yang dimaksud dengan kurs mata uang asing! Dan coba kamu
jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan perubahan nilai tukar uang asing!

Score : Setiap soal memiliki nilai 5


Nilai akhir : Jumlah Score x 2

Tugas Kelompok :
1. Lakukan kunjungan ke salah satu Bank Umum terdekat di daerah kalian
kemudian lakukan wawancara guna mendapatkan informasi mengenai cara
pembukaan rekening L/C berikut kemudahan dalam melakukan transaksi
dalam perdagangan Internasional !
2. Buatlah resume tentang nilai kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat
selama sebulan.Buatlah analisa nilai trend tukar menukar tersebut dan
tentukan faktor penyebabnya !
18

Anda mungkin juga menyukai