Secara garis besar manfaat dari perdagangan internasional bagi suatu Negara
adalah sebagai berikut :
a. Memperoleh sejumlah barang yang dibutuhkan.
b. Mendapatkan harga yang lebih murah daripada barang tersebut diproduksi
sendiri.
c. Melaksanakan kegiatan ekspor dan impor.
d. Menambah devisa Negara dan hasil ekspor.
e. Melakukan alih teknologi dari Negara lain.
f. Mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
g. Meningkatkan pendapatan nasional (Pendapatan Nasional Bruto).
dibatasi. Hal ini dikarenakan tujuan utama perdagangan luar negeri adalah
memperoleh tambahan logam mulia.
Jadi, keuntungan mutlak terjadi bila suatu negara lebih unggul terhadap satu
macam produk yang dihasilkan, dengan biaya produksi yang lebih murah jika
dibandingkan dengan biaya produksi di negara lain.
lain, sehingga negara tersebut lebih unggul dan lebih produktif dalam
menghasilkan barang daripada negara lain. Sebaliknya, di lain pihak negara lain
tertinggal dalam memproduksi barang. Dari uraian di atas dapat disimpulkan,
bahwa jika kondisi suatu negara lebih produktif atas dua jenis barang, maka
negara tersebut tidak dapat mengadakan hubungan pertukaran atau perdagangan.
Jadi, keuntungan komparatif terjadi bila suatu negara lebih unggul terhadap
kedua macam produk yang dihasilkan, dengan biaya tenaga kerja yang lebih
murah jika diban-dingkan dengan biaya tenaga kerja di negara lain.
Teori yang dikemukakan oleh Kaum Klasik dalam teori perdagangan internasional,
berdasarkan atas asumsi berikut ini.
a. Memperdagangkan dua barang dan yang berdagang dua negara.
b. Tidak ada perubahan teknologi.
c. Teori nilai atas dasar tenaga kerja.
d. Ongkos produksi dianggap konstan.
e. Ongkos transportasi diabaikan ( nol).
f. Kebebasan bergerak faktor produksi di dalam negeri, tetapi tidak dapat
berpindah melalui batas negara.
g. Persaingan sempurna di pasar barang maupun pasar factor produksi.
h. Distribusi pendapatan tidak berubah.
i. Perdagangan dilaksanakan atas dasar barter.
4. Teori Permintaan Timbal Balik (Reciprocal Demand) oleh John Stuart Mill
Menurut J.S. Mill selama terdapat perbedaan dalam rasio produksi konsumsi antara
kedua negara, maka manfaat dari perdagangan selalu dapat dilaksanakan di kedua
negara tersebut. Dan suatu negara akan memperoleh manfaat apabila jumlah jam
kerja yang dibutuhkan untuk membuat seluruh barangbarang ekspornya lebih kecil
5
daripada jumlah jam kerja yang dibutuhkan seandainya seluruh barang impor
diproduksi sendiri.
===========================================================
Contoh keunggulan : Komparative
Jam kerja /satuan PERBANDINGAN EFISIENSI
Negara out put TENAGA KERJA DTDN
Mobil Komputer Mobil Komputer
Jepang 10 bh 20 bh (10/15) = 67% (20/25) = 80% 1M : 2K atau 1K : 0,5M
Belanda 15 bh 25 bh (15/10) = 150% (25/20) = 125% 1M : 1,67K atau 1K : 0,6M
Diminta :
a. Hitunglah besarnya dasar tukar dalam negeri!.
b. Tunjukkan spesialisasi dalam produksi barang!.
c. Hitunglah besarnya keuntungan dalam perdagangan untuk kedua negara!.
Belanda mempunyai keunggukan mutlak dalam produksi mobil dan komputer, tetapi secara
comparative :
b. Ongkos produksi mobil di Jepang adalah (10/15)x 100% = 67% dibanding Belanda
Ongkos produksi mobil di Belanda adalah (15/10)x 100% = 150% dibanding Jepang.
Ongkos produksi computer di Jepang adalah (20/25)x 100% = 80% dibanding Belanda
Ongkos produksi computer di Belanda adalah (25/20)x 100% = 125% dibanding Jepang
7
Jadi secara komparatif, ternyata di Jepang ongkos produksi mobil lebih efisien hanya (67%)
dibanding produksi computer yang lebih mahal yaitu sebesar (80%).
Jepang spesialisasi mobil
di Belanda ongkos produksi komputer lebih efisien hanya (125%) dibanding produksi mobil
yang lebih mahal yaitu sebesar (150%).
Belanda spesialisasi computer
Tugas Mandiri:
Sebutkan 5 jenis barang komoditi yang diproduksi oleh negara Indonesia yang
memilki nilai keunggulan mutlak ketika negara kita harus melakukan perdagangan
Internasional dengan negara Jepang!.
Tugas Kelompok:
Carilah data nilai perdagangan negara Indonesia yang meliputi nilai ekspor barang dan
jasa maupun nilai impor barang dan jasa selama tahun 2013!.
Dari data tersebut buatlah analisa :
1. Faktor-faktor apa yang mendorong negara Indonesia melakukan perdagangan
Internasional dengan negara lain!.
2. Faktor-faktor apa yang menghambat negara Indonesia dalam melakukan
perdagangan Internasional dengan negara lain!.
Materi Pertemuan 2
A. KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
8
1) Bea ekspor (export duties) adalah pajak / bea yang dikenakan terhadap
barang yang diangkut menuju negara lain (diluar costum area)
2) Bea transito (transit duties) adalah pajak / bea yang dikenakan terhadap
barang-barang yang melalui batas wilayah suatu negara dengan tujuan akhir
barang tersebut negara lain.
3) Bea impor (import duties) adalah pajak / bea yang dikenakan terhadap
barang-barang yang masuk dalam suatu negara ( tom area)
b. Pelarangan impor.
Pelarangan impor adalah kebijakan pemerintah untuk melarang masuknya
barang-barang dari luar negeri, dengan tujuan untuk melindungi produksi dalam
negeri dan meningkatkan produksi dalam negeri.
Akibat Kebijakan pelarangan impor sebagai berikut :
Harga barang impor naik, Produksi dalam negeri meningkat, dan Jumlah
barang impor di pasar turun
a. Kuota
Kuota adalah kebijakan pemerintah untuk membatasi barang-barang yang
masuk dari luar negeri. Akibat kuota serbagai berikut :
b. Subsidi
Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk membantu menutupi sebagian biaya
produksi perunit barang produksi dalam negeri. Sehingga produsen dalam
negeri dapat menjual barangnya yang lebih murah dan bisa bersaing dengan
barang impor.
Dampak kebijakan subsidi sebagai berikut :
c. Dumping
Dumping adalah kebijakan pemerintah untuk mengadakan diskriminasi harga,
yakni produsen menjual barang di luar negeri lebih murah dan pada di dalam
negeri.
Syarat yang harus dipenuhi dalam kebijakan dumping yaitu :
1) Kekuatan monopoli di dalam negeri lebih besar dan pada luar negeri,
sehingga kurva permintaan di dalam negeri lebih inelastis dibanding kurva
permintaan di luar negeri.
2) Terdapat hambatan yang cukup kuat sehingga konsumen dalam negeri tidak
dapat membeli barang dan luar negeri.
c. Larangan Ekspor
Larangan ekspor adalah kebijakan suatu negara untuk melarang ekspor
barang-barang tertentu ke luar negeri.Contoh : Larangan ekspor Kayu
mentah, larangan ekspor minyak mentah ke negara tertentu, larangan ekspor
hewan-hewan tertentu dan sebagainya.
e. Politik Autarki
Politik autarki adalah kebijakan perdagangan dengan tujuan untuk
menghindarkan diri dari pengaruh-pengaruh negara lain, baik pengaruh
politik, ekonomi, maupun militer, sehingga kebijakan ini bertentangan
dengan prinsip perdagangan internasional yang menganjurkan adanya
perdagangan bebas. itu seorang importir dalam melaksanakan
pembayarannya harus membeli uang dollar terlebih dahulu pada suatu bank
devisa dengan kurs yang berlaku, kemudian ditransfer kepada eksportir di
Amerika.
b. Devisa kredit adalah devisa yang berasal dari kredit atau pinjaman luar
negeri. Tingkat kurs devisa kredit ditentukan oleh pemerintah, yang bertindak
sebagai debitur, bukan oleh permintaan dan penawaran valuta asing di pasar
valuta asing.
TugasMandiri :
Negara Indonesia melakukan kebijakan tarif terhadap produk import dalam
perdagangan Internasional. Jelaskan keuntungan kebijakan tarif bagi :
1. Negara
2. Pelaku usaha
Materi Pertemuan 3
1. Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran (balance of payment) adalah catatan (dokumen) sistematis
yang mengikhtisarkan seluruh transaksi ekonomi antara penduduk (resident)
suatu negara, dengan penduduk negana lain selama masa tertentu (1 tahun).
Berikut ini penjelasan singkat mengenai transaksi debit dan transaksi kredit.
1. Transaksi debit,
adalah transaksi yang mengakibatkan bertambahnya kewajiban bagi penduduk
negara yang mempunyai neraca pembayaran tersebut untuk mengadakan pembayaran
kepada penduduk negara lain. (DEVISA KELUAR)
2. Transaksi kredit,
adalah transaksi yang mengakibatkan timbul atau bertambahnya hak bagi
penduduk negara yang mempunyai neraca pembayaran tersebut untuk menerima
pembayaran dari negara lain. (DEVISA MASUK)
14
f. Bencana alam.
8. Neraca Perdagangan
Neraca Perdagangan (Balance of Trade) adalah selisih antara nilai ekspor dan
nilai impor barang. Neraca perdagangan Indonesia umumnya mengalami surplus,
yang berarti nilai ekspor lebih besar dari nilai impor.
Dalam neraca perdagangan akan dapat mempengaruhi kurs valuta asing, yaitu :
1. Neraca Perdagangan aktif/surplus, menunjukkan nilai ekspor lebih besar dari
pada nilai impor, sehingga kurs valuta asing mengalami penurunan atau mata uang
dalam negeri mengalami apresiasi
Tugas Kelompok :
1. Lakukan kunjungan ke salah satu Bank Umum terdekat di daerah kalian
kemudian lakukan wawancara guna mendapatkan informasi mengenai cara
pembukaan rekening L/C berikut kemudahan dalam melakukan transaksi
dalam perdagangan Internasional !
2. Buatlah resume tentang nilai kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat
selama sebulan.Buatlah analisa nilai trend tukar menukar tersebut dan
tentukan faktor penyebabnya !
18