Anda di halaman 1dari 18

BAB 8

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Nama : Radittia Agustin


Kelas : XI IPA 2
Absen : 30
Bab 8. PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Materi Pertemuan I

A. PENGERTIAN PERDAGANGAN INTERASIONAL

Perdagangan internasional (international trade) dapat didefinisikan sebagai kegiatan transaksi


dagang antara satu negara dengan negara lain, baik mengenai barang ataupun jasa-jasa, dan
dilakukan melewati batas daerah suatu negara. Misalnya Indonesia mengadakan hubungan
dagang dengan Prancis, Jepang, Cina, Amerika Serkat, Singapura, Malaysia, dan lain-lain.
Dengan demikian perdagangan antarnegara memungkinkan terjadinya:
a. tukar-menukar barang-barang dan jasa-jasa,
b. pergerakan sumberdaya melalui batas negara, baik sumber daya alam, sumber daya manusia,
maupun sumber daya modal,
c. pertukaran dan perluasan penggunaan teknologi, sehingga dapat mempercepat pertumbuhan
ekonomi negara-negara yang terlibat di dalamnya,
d. memengaruhi perkembangan ekspor dan impor serta Neraca Pembayaran Internasional (NPI)
atau Balance of Payment,
e. kerja sama ekonomi antarnegara di dunia.

B. MANFAAT PERDAGANGAN INTERASIONAL

Secara garis besar manfaat dari perdagangan internasional bagi suatu negara adalah sebagai berikut.
a. Memperoleh sejumlah barang yang dibutuhkan.
b . Mendapatkan harga yang lebih murah daripada barang tersebut diproduksi sendiri.
c. Melaksanakan kegiatan ekspor dan impor.
d. Menambah devisa negara dan hasil ekspor.
e. Melakukan alih teknologi dari negara lain.
f. Mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
g. Meningkatkan pendapatan nasional (Pendapatan Nasional Bruto).

C. FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT PERDAGANGAN INTERASIONAL

Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perdagangan internasional dapat diuraikan sebagai
berikut.
1. Perbedaan Sumber Alam
2. Perbedaan Faktor Produksi
3. Kondisi Ekonomis yang Berbeda
4. Tidak Semua Negara Dapat Memproduksi Sendiri Suatu Barang
5. Adanya Motif Keuntungan dalam Perdagangan
6. Adanya Persaingan Antarpengusaha dan Antarbangsa
Sedangkan faktor yang menghambat terjadinya perdagangan internasional dapat diuraikan
sebagai berikut.
1. Perbedaan Mata Uang Antarnegara
2. Kualitas Sumber Daya yang Rendah
3. Pembayaran Antarnegara Sulit dan Risikonya Besar
4. Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara
5. Terjadinya Perang
6. Adanya Organisasi-Organisasi Ekonomi Regional
D. TEORI PERDAGANGAN INTERASIONAL
1. Pandangan Kaum Merkantilisme
Merkantilisme merupakan suatu kelompok yang mencerminkan cita-cita dan ideologi kapitalisme
komersial, serta pandangan tentang politik kemakmuran suatu negara yang ditujukan untuk
memperkuat posisi dan kemakmuran negara melebihi kemakmuran perseorangan. Teori Perdagangan
Internasional dari Kaum Merkantilisme berkembang pesat sekitar abad ke-16 berdasar pemikiran
mengembangkan ekonomi nasional dan pembangunan ekonomi, dengan mengusahakan jumlah ekspor
harus melebihi jumlah impor.
Dalam sektor perdagangan luar negeri, kebijakan merkantilis berpusat pada dua ide pokok, yaitu:
a. pemupukan logam mulia, tujuannya adalah pembentukan negara nasional yang kuat dan
pemupukan kemakmuran nasonal untuk mempertahankan dan mengembangkan kekuatan negara
tersebut;
b. setiap politik perdagangan ditujukan untuk menunjang kelebihan ekspor di atas impor (neraca
perdagangan yang aktif). Untuk memperoleh neraca perdagangan yang aktif, maka ekspor harus
didorong dan impor harus dibatasi. Hal ini dikarenakan tujuan utama perdagangan luar negeri
adalah memperoleh tambahan logam mulia.

2. Teori Keunggulan Mutlak (Absolut Advantage) oleh Adam Smith


Dalam teori keunggulan mutlak, Adam Smith mengemukakan ide-ide sebagai berikut.
a. Adanya Division of Labour (Pembagian Kerja Internasional)
Dalam Menghasilkan Sejenis Barang Dengan adanya pembagian kerja, suatu negara dapat
memproduksi barang dengan biaya yang lebih murah dibanding negara lain, sehingga dalam
mengadakan perdagangan negara tersebut memperoleh keunggulanmutlak.
b. Spesialisasi Internasional dan Efisiensi Produksi
Dengan spesialisasi, suatu negara akan mengkhususkan pada produksi barang yang memiliki
keuntungan. Suatu Negara akan mengimpor barang-barang yang bila diproduksi sendiri (dalam
negeri) tidak efisien atau kurang menguntungkan, sehingga keunggulan mutlak diperoleh bila suatu
Negara mengadakan spesialisasi dalam memproduksi barang.

Keuntungan mutlak diartikan sebagai keuntungan yang dinyatakan dengan banyaknya jam/hari kerja
yang dibutuhkan untuk membuat barang-barang produksi. Suatu negara akan mengekspor barang
tertentu karena dapat menghasilkan barang tersebut dengan biaya yang secara mutlak lebih murah
daripada negara lain. Dengan kata lain, negara tersebut memiliki keuntungan mutlak dalam produksi
barang.

Jadi, keuntungan mutlak terjadi bila suatu negara lebih unggul terhadap satu macam produk yang
dihasilkan, dengan biaya produksi yang lebih murah jika dibandingkan dengan biaya produksi di negara
lain.

3. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage) oleh David Ricardo


David Ricardo menyampaikan bahwa teori keunggulan mutlak yang dikemukakan oleh Adam Smith
memiliki kelemahan, di antaranya sebagai berikut.
a. Bagaimana bila suatu negara lebih produktif dalam memproduksi dua jenis barang dibanding dengan
Negara lain?
Sebagai gambaran awal, di satu pihak suatu negara memiliki faktor produksi tenaga kerja dan alam
yang lebih menguntungkan dibanding dengan negara lain, sehingga negara tersebut lebih unggul dan
lebih produktif dalam menghasilkan barang daripada negara lain. Sebaliknya, di lain pihak negara lain
tertinggal dalam memproduksi barang. Dari uraian di atas dapat disimpilkan, bahwa jika kondisi
suatu negara lebih produktif atas dua jenis barang, maka negara tersebut tidak dapat mengadakan
hubungan pertukaran atau perdagangan.

b. Apakah negara tersebut juga dapat mengadakan perdagangan internasional?


Pada konsep keunggulan komparatif (perbedaan biaya yang dapat dibandingkan) yang digunakan
sebagai dasar dalam perdagangan internasional adalah banyaknya tenaga kerja yang digunakan
untuk memproduksi suatu barang. Jadi, motif melakukan perdagangan bukan sekadar mutlak lebih
produktif (lebih menguntungkan) dalam menghasilkan sejenis barang, tetapi menurut David Ricardo
sekalipun suatu negara itu tertinggal dalam segala rupa, ia tetap dapat ikut serta dalam perdagangan
internasional, asalkan Negara tersebut menghasilkan barang dengan biaya yang lebih murah (tenaga
kerja) dibanding dengan lainnya.

Jadi, keuntungan komparatif terjadi bila suatu negara lebih unggul terhadap kedua macam produk yang
dihasilkan, dengan biaya tenaga kerja yang lebih murah jika diban-dingkan dengan biaya tenaga kerja di
negara lain.

Teori yang dikemukakan oleh Kaum Klasik dalam teori perdagangan internasional, berdasarkan atas
asumsi berikut ini.
a. Memperdagangkan dua barang dan yang berdagang dua negara.
b. Tidak ada perubahan teknologi.
c. Teori nilai atas dasar tenaga kerja.
d. Ongkos produksi dianggap konstan.
e. Ongkos transportasi diabaikan (= nol).
f. Kebebasan bergerak faktor produksi di dalam negeri, tetapi tidak dapat berpindah melalui batas
negara.
g. Persaingan sempurna di pasar barang maupun pasar factor produksi.
h. Distribusi pendapatan tidak berubah.
i. Perdagangan dilaksanakan atas dasar barter.

4. Teori Permintaan Timbal Balik (Reciprocal Demand) oleh John Stuart Mill
Menurut J.S. Mill selama terdapat perbedaan dalam rasio produksi konsumsi antara kedua negara,
maka manfaat dari perdagangan selalu dapat dilaksanakan di kedua negara tersebut. Dan suatu negara
akan memperoleh manfaat apabila jumlah jam kerja yang dibutuhkan untuk membuat seluruh
barangbarang ekspornya lebih kecil daripada jumlah jam kerja yang dibutuhkan seandainya seluruh
barang impor diproduksi sendiri.
Materi Pertemuan II
E. KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Kebijakan perdagangan internasional merupakan salah satu bentuk kebijakan ekonomi


internasional. Kebijakan perdagangan internasional adalah kebijakan yang mencakup tindakan
pemerintah terhadap rekening yang sedang berjalan (current account) daripada neraca pembayaran
internasional, khususnya tentang ekspor dan impor barang.
Kebijakan perdagangan internasional timbul karena meluasnya jaringan-jaringan hubungan
ekonomi antarnegara. Jadi, kebijakan perdagangan internasional adalah segala tindakan
pemerintah/negara, baik langsung maupun tidak langsung untuk memengaruhi komposisi, arah, serta
Bentuk perdagangan luar negeri atau kegiatan perdagangan. Adapun kebijakan yang dimaksud dapat
berupa tarif, dumping, kuota, larangan impor, dan berbagai kebijakan lainnya.
Secara umum kebijakan perdagangan internasional dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Kebijakan Perdagangan Inetrnasional di bidang Impor
Kebijakan perdagangan internasional di bidang impor yang sering dilakukan suatu negara adalah
kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk melindungi produksi dalam negeri (proteksi).
Tujuan kebijakan proteksi adalah:
a. memaksimalkan produksi dalam negeri;
b. memperluas lapangan kerja;
c. memelihara tradisi nasional;
d. menghindari risiko yang mungkin timbul jika hanya menggantungkan diri pada satu komoditi
andalan;
e. menjaga stabilitas nasional, yang dikhawatirkan akan terganggu jika bergantung pada negara lain.

Politik Proteksi dapat dilakukan melalui kebijakan berikut ini.


a. Tarif dan Bea masuk.
Tarif adalah suatu pembebanan atas barang-barang yang melintasi daerah pabean (costum area).
Dan barang-barang yang masuk ke wilayah negara dikenakan bea masuk. Dengan pengenaan bea
masuk yang besar atas barang-barang dan luar negeri, mempunyai maksud untuk proteksi atas
industri dalam negeri dan untuk memperoleh pendapatan negara. Bentuk umum kebijakan tarif
adalah penetapan pajak impor dengan prosentase tertentu dari harga barang yang diimpor
tersebut. Akibat dan pengenaan tarif, sebagai berikut : Harga barang naik, Produksi dalam negeri
meningkat, Jumlah barang di pasar turun, dan Impor barang turun
Ada tiga macam penentuan Tarif, atau bea masuk, yaitu :
1) Bea ekspor (export duties) adalah pajak / bea yang dikenakan terhadap barang yang diangkut
menuju negara lain (diluar costum area)
2) Bea transito (transit duties) adalah pajak / bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang
melalui batas wilayah suatu negara dengan tujuan akhir barang tersebut negara lain .
3) Bea impor (import duties) adalah pajak / bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang
masuk dalam suatu negara ( tom area)
b. Pelarangan impor.
Pelarangan impor adalah kebijakan pemerintah untuk melarang masuknya barang-barang dari luar
negeri, dengan tujuan untuk melindungi produksi dalam negeri dan meningkatkan produksi dalam
negeri.
Akibat Kebijakan pelarangan impor sebagai berikut : Harga barang naik, Produksi dalam negeri
meningkat, dan Jumlah barang di pasar turun

a. Kuota
Kuota adalah kebijakan pemerintah untuk membatasi barang-barang yang masuk dari luar negeri.
Akibat kuota serbagai berikut : Harga barang naik, Produksi dalam negeri meningkat, Jumlah
barang di pasar turun, dan Impor barang turun

b. Subsidi
Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk membantu menutupi sebagian biaya produksi perunit
barang produksi dalam negeri. Sehingga produsen dalam negeri dapat menjual barangnya yang
lebih murah dan bisa bersaing dengan barang impor. Dampak kebijakan subsidi sebagai berikut :
Harga barang di pasar tetap, Produksi dalam negeri meningkat, Jumlah barang di pasar tetap dan
Impor barang turun

c. Dumping
Dumping adalah kebijakan pemerintah untuk mengadakan diskriminasi harga, yakni produsen
menjual barang di luar negeri lebih murah dan pada di dalam negeri.
Syarat yang harus dipenuhi dalam kebijakan dumping yaitu :
1) Kekuatan monopoli di dalam negeri lebih besar dan pada luar negeri, sehingga kurva permintaan
di dalam negeri lebih inelastis dibanding kurva permintaan di luar negeri.
2) Terdapat hambatan yang cukup kuat sehingga konsumen dalam negeri tidak dapat membeli
barang dan luar negeri

2. Kebijakan Perdagangan Inetrnasional di bidang Ekspor


a. Diskriminasi harga
Diskriminasi harga adalah suatu tindakan dalam penetapan harga barang-barang ekspor yang
berbeda antara negara yang satu dengan negara yang lainnya, artinya untuk barang yang sama
harga untuk negara yang satu bisa lebih murah atau lebih mahal dengan negara lainnya, dan
hal ini dilakukan berdasarkan perjanjian antar negara tersebut.
b. Pemberian Premi (subsidi)
Pemberian premi atau subsidi merupakan kebijakan pemerintah untuk memajukan ekspor
dengan cara memberi premi atau kemudahan kepada perusahaan yang melakukan ekspor.
Bentuk pemberian premi dapat berupa bantuan biaya produksi, pembebasan pajak atau pajak
ekspor 0% dan fasilitas lain, dengan tujuan agar barang ekspor memiliki daya saing di luar
negeri.
c. Larangan Ekspor
Larangan ekspor adalah kebijakan suatu negara untuk melarang ekspor barang-barang tertentu
ke luar negeri. Contoh : Larangan ekspor Kayu mentah, larangan ekspor minyak mentah ke
negara tertentu, larangan ekspor hewan-hewan tertentu dan sebagainya.
d. Politik Dagang Bebas
Politik dagang bebas adalah kebijakan pemerintah untukmengadakan perdagangan bebas
antarnegara. Pihak-pihak yang mendukung kebijakan perdagangan bebas mengajukan alas an
bahwa perdagangan bebas akan memungkinkan bila setiap negara berspesialisasi dalam
memproduksi barang di mana suatu negara memiliki keunggulan komparatif.
e. Politik Autarki
Politik autarki adalah kebijakan perdagangan dengan tujuan untuk menghindarkan diri dari
pengaruh-pengaruh negara lain, baik pengaruh politik, ekonomi, maupun militer, sehingga
kebijakan ini bertentangan dengan prinsip perdagangan internasional yang menganjurkan
adanya perdagangan bebas. itu seorang importir dalam melaksanakan pembayarannya harus
membeli uang dollar terlebih dahulu pada suatu bank devisa dengan kurs yang berlaku,
kemudian ditransfer kepada eksportir di Amerika.

F. ALAT PEMBAYARAN INTERASIONAL

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pembayaran internasional di antaranya sebagai berikut.


1. Pembeli (importir) dan penjual (eksportir) terpisah oleh batas negara.
2. Adanya perbedaan mata uang pada masing-masing negara.
3. Komunikasi antarnegara dengan teknologi mutakhir begitu cepat, namun pengangkutan barang
terutama yang berbobot berat, tinggi, dan berukuran besar masih menyita waktu.

1. Cara Pembayaran Internasional


Adapun cara untuk melakukan pembayaran internasional yang timbul akibat perdagangan dan
peminjaman internasional antara lain sebagai berikut.
a. Pembayaran dengan Surat Wesel Dagang (Commercial Bill of Exchange atau Commercial draft atau
Trade Bill)
b. Kompensasi Pribadi (Private Compensation)
c. Pembayaran Tunai (Cash Payment) atau Pembayaran di Muka
d. Pembayaran dengan Letter of Credit (L/C)
e. Pembayaran Kemudian atau Rekening Terbuka (Open Account)
f. Pembayaran dengan Konsinyasi (Consignment)

2. Alat Pembayaran Internasional


Untuk melakukan pembayaran ke luar negeri karena adanya transaksi internasional diperlukan
Pembayaran yang dilakukan oleh suatu negara ke negara lain dalam bentuk mata uang, digunakan
dengan membandingkan kurs valuta asing (exchange rate). Berdasarkan sumber perolehannya, valuta
asing atau devisa dapat debedakan menjadi dua, yaitu devisa umum dan devisa khusus.
a. Devisa umum adalah devisa yang diperoleh dari hasil ekspor barang atau dari penjualan jasa dan
transfer. Tingkat kurs devisa umum ditentukan oleh penawaran dan permintaan valuta asing di
pasar valuta asing.
b. Devisa kredit adalah devisa yang berasal dari kredit atau pinjaman luar negeri. Tingkat kurs devisa
kredit ditentukan oleh pemerintah, yang bertindak sebagai debitur, bukan oleh permintaan dan
penawaran valuta asing di pasar valuta asing.
Permintaan akan valuta asing berasal dari:
a. importir, karena seorang importir dalam melakukan pembayaran atas suatu transaksinya dengan
menggunakan mata uang asing,
b. pemerintah yang akan melakukan pembayaran ke luar negeri untuk barang-barang yang diimpor,
c. para investor dalam negeri yang memerlukan valuta asing untuk menyelesaikan kewajiban-
kewajiban luar negeri yang timbul dari transaksi pembelian surat berharga penduduk negara lain
atau transaksi pemberian pinjaman kepada penduduk negara lain,
d. wisatawan-wisatawan dalam negeri yang akan melawat ke luar negeri,
e. perusahaan-perusahaan asing yang harus membayar dividen yang dibagikan kepada para
pemegang saham di luar negeri.
Penawaran atas valuta asing berasal dari:
a. eksportir, karena eksportir selalu menerima pembayaran atas transaksi perdagangan,
b. valuta asing dari kredit luar negeri yang disalurkan ke pasar valuta,
c. wisatawan-wisatawan mancanegara,
d. pemerintah yang menerima pinjaman dari luar negeri,
e. investor asing yang menanamkan modalnya di dalam negeri

Sedangkan tujuan Penggunaan devisa diantaranya :


a. Membayar impor barang-barang dan jasa
b. Pembiayaan kedutaan-kedutaan, konsulat, atase (perwakilan di luar negeri)
c. Pembiayaan perjalanan dinas dan kunjungan pejabat ke luar negeri
d. Pengiriman kontingen kesenian/kebudayaan dan olah raga ke luar negeri
e. Membayar pokok hutang, cicilan hutang, dan bunga atas pinjaman luar negeri
f. Membantu negara lain yang kekurangan dana dan negara yang dilanda bencana alam
Materi Pertemuan III
G. NERACA PEMBAYARAN DAN NERACA PERDAGANGAN

1. Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran (balance of payment) adalah catatan (dokumen) sistematis yang mengikhtisarkan
seluruh transaksi ekonomi antara penduduk (resident) suatu negara, dengan penduduk negana lain
selama masa tertentu (1 tahun).
Berikut ini penjelasan singkat mengenai transaksi debit dan transaksi kredit.
1. Transaksi debit,
adalah transaksi yang mengakibatkan bertambahnya kewajiban bagi penduduk negara yang mempunyai
neraca pembayaran tersebut untuk mengadakan pembayaran kepada penduduk negara lain.
2. Transaksi kredit,
adalah transaksi yang mengakibatkan timbul atau bertambahnya hak bagi penduduk negara yang
mempunyai neraca pembayaran tersebut untuk menerima pembayaran dari negara lain.

2. Komponen Neraca Pembayaran


Berdasarkan neraca pembayaran kita dapat mengetahui bahwa neraca dibagi ke dalam beberapa
transaksi ekonomi internasional. Secara garis besar transaksi ekonomi internasional (luar negeri) atau
pos-pos dasar suatu negara dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Transaksi Dagang (Trade Account)
b. Transaksi Penanaman Modal (Income on Investment)
c. Transaksi Unilateral (Unilateral Transaction)
d. Transaksi Penanaman Modal Langsung (Direct Investment)
e. Transaksi Utang Piutang Jangka Panjang (Long Term Loan)
f. Transaksi Utang-piutang jangka pendek (Short Term Capital)
g. Transaksi Lalu Lintas Moneter (Monetary Acomodating)

Dari transaksi tersebut, maka transaksi ekonomi internasional dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Transaksi Berjalan (Current Account)
b. Neraca Modal (Capital Account)
c. Selisih yang Belum Diperhitungkan (Error and Omissions)

3. Pos-Pos Debit dan Kredit dalam Neraca Pembayaran

Transaksi Debit Transaksi Kredit


1. Neraca barang 1. Neraca barang
- Impor barang dari Negara lain - Ekspor barang ke Negara lain
2. Neraca jasa 2. Neraca jasa
- Pembayaran jasa ke penduduk LN - Penerimaan jasa dari penduduk LN
- Pembayaran biaya pariwisata ke LN - Peenerimaan pariwisata dari LN
3. Neraca Hasil Modal 3. Neraca Hasil Modal
- Pembayaran bunga dan deviden - Penerimaan bunga dan deviden
4. Neraca Modal 4. Neraca Modal
- Kredit yang diberikan ke LN dan - Kredit yang diproleh dari LN dan
Pembayaran cicilan utang Penerimaan cicilan utang
5. Neraca Utang Piutang jangka panjang 5. Neraca Utang Piutang jangka panjang
- Pembelian obligasi dari LN - Penjualan obligasi ke LN

4. Mekanisme Neraca Pembayaran


Terdapat tiga mekanisme atau proses penting yang menyangkut neraca pembayaran internasional,
yaitu sebagai berikut.
a. Penyesuaian melalui perubahan harga-harga atau mekanisme harga (price effects).
b. Penyesuaian melalui perubahan pendapatan nasional atau mekanisme pendapatan (income effects).
c. Penyesuaian melalui perubahan stok uang atau mekanisme moneter (real balance effects).

5. Defisit dan Surplus Neraca Pembayaran


Defisit atau surplus neraca pembayaran yang terjadi pada suatu negara dikarenakan oleh komponen
berikut.
a. Stok Nasional
b. Pinjaman Akomodatif
c. Defisit total adalah besarnya penurunan stok nasional ditambah pinjaman akomodatif.
d. Surplus total adalah besarnya kenaikan stok nasional ditambah pinjaman akomodatif.
6. Pengaruh Neraca Pembayaran terhadap Perekonomian Negara
Sebagaimana kamu ketahui, bahwa neraca pembayaran suatu negara mencatat semua transaksi
negara tersebut dengan luar negeri. Adapun dampak neraca pembayaran terhadap perekonomian
adalah sebagai berikut.
a. Perubahan Kurs Devisa
b. Perubahan Harga
c. Perubahan Tingkat Pendapatan
d. Perubahan Tingkat Bunga
7. Mekanisme Dasar Penyeimbangan Kembali Neraca Pembayaran
Faktor-faktor yang menimbulkan ketidakseimbangan neraca pembayaran internasional antara lain
sebagai berikut.
a. Perubahan tingkat harga di dalam negeri.
b. Struktur produksi suatu negara.
c. Perubahan posisi utang piutang dengan luar negeri.
d. Pergeseran permintaan luar negeri terhadap produk dalam negeri.
e. Ketidakstabilan perekonomian dalam negeri, ditandai dengan menurunnya kegiatan ekspor dan
meningkatnya impor.
f. Bencana alam.

Pada prinsipnya, cara untuk mengurangi atau menghilangkan defisit neraca pembayaran internasional
yang terjadi di suatu negara dilakukan melalui proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran
dengan lima jalur. Kelima jalur tersebut bekerja melalui perubahan komponen-komponen berikut ini.
a. Pendapatan Nasional
b. Tingkat Harga
c. Kurs Valuta Asing
d. Tingkat Bunga
8. Neraca Perdagangan
Neraca Perdagangan (Balance of Trade) adalah selisih antara nilai ekspor dan nilai impor barang.
Neraca perdagangan Indonesia umumnya mengalami surplus, yang berarti nilai ekspor lebih besar dari
nilai impor.
Dalam neraca perdagangan akan dapat mempengaruhi kurs valuta asing, yaitu :
1. Neraca Perdagangan aktif/surplus, menunjukkan nilai ekspor lebih besar dari pada nilai impor,
sehingga kurs valuta asing mengalami penurunan atau mata uang dalam negeri mengalami
apresiasi
2. Neraca Perdagangan pasif/defisit, menunjukkan nilai ekspor lebih kecil dari pada nilai impor,
sehingga kurs valuta asing mengalami kenaikan atau mata uang dalam negeri mengalami depresiasi
9. Sistem Kurs Valuta Asing
1. Sistem Standar Emas (Gold Standart System) atau Sistem Kurs Tetap (Fixed Rate System)
2. Sistem Kurs Mengambang/Sistem Kurs Bebas (Floating Exchange Rate System)
3. Sistem Kurs Tambatan (Pagged Rate System)
4. Sistem Kurs Mengambang Terkendali atau Kurs yang Distabilkan (Managed Float/Dirty Float)
Teori-Teori Perdagangan Internasional

1. Teori Keunggulan Mutlak atau Ablosut (Absolute Advantage)


Keunggulan absolut Adam Smith dilandaskan pada beberapa asumsi, termasuk:
 Input atau faktor produksi hanya tenaga kerja dan biaya produksi barang dihitung dari jumlah
relatif tenaga kerja yang diperlukan.
 Perdagangan melibatkan dua negara dan dua barang.
 Barang mengalir bebas antar kedua negara (perdagangan bebas).
 Tenaga kerja tidak bisa bergerak (immobile) antar negara tapi bergerak bebas (mobile) hanya di
dalam negara.
 Tidak ada biaya transportasi yang dapat mempengaruhi harga jual saat barang tiba di negara
tujuan.

Adam Smith merupakan orang yang mengemukakan teori keunggulan mutlak. Ia berpendapat bahwa teori
keunggulan mutlak dijelaskan sebagai kondisi dimana suatu negara dapat menghasilkan atau memproduksi
barang atau jasa lebih banyak dibandingkan dengan para pesaingnya dengan mengeluarkan biaya yang
lebih rendah dalam produksinya sehingga mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Negara dapat dikatakan mempunyai keunggulan mutlak apabila dapat menghasilkan sesuatu yang tidak
dapat dihasilkan negara lain. Sebagai contoh Jepang adalah negara yang memproduksi mobil dalam jumlah
besar dengan merk-merk ternama seperti Honda, Suzuki, dan lain-lain.
Dalam hal ini, Jepang memiliki keunggulan mutlak dalam produksi mobil-mobil bermerek tersebut karena di
negara lain tidak dapat menghasilkannya. Untuk lebih memahami penerapan keunggulan mutlak yang
sebenarnya terjadi di lapangan, simak tabel berikut.
Kemampuan Bekerja 1 orang untuk 1 hari
Produksi
Nama Negara Nilai Tukar Dalam Negeri
Barang
Beras
Elektronik

40 kg per 1 kg beras sama dengan 1


Indonesia 40 unit per hari
hari unit barang elektronik

30 kg per 1 kg beras sama dengan 3


China 90 unit per hari
hari unit barang elektronik

Dari tabel di atas diketahui bahwa Indonesia mampu memproduksi beras lebih baik daripada China. Dapat
dikatakan Indonesia memiliki keunggulan absolut pada beras. Akan tetapi China lebih unggul dalam hal
produksi barang-barang elektronik sehingga memiliki keunggulan absolut pada barang-barang elektronik.
Maka dari itu Indonesia sebaiknya melakukan spesialisasi pada produksi beras, sementara China melakukan
spesialisasi pada barang-barang elektronik sehingga ketika kedua negara melakukan perdagangan
internasional, keduanya akan sama-sama memperoleh keuntungan.

2. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage)


Beberapa asumsi penting dalam teori keunggulan komparatif Ricardo adalah:
 Produksi hanya melibatkan dua jenis barang dan dua negara
 Tidak ada biaya transportasi, yang mana dapat mengeliminasi efek dari biaya peluang dan
mempengaruhi harga jual
 Pasar beroperasi pada persaingan sempurna di kedua negara
 Faktor produksi hanya terdiri dari tenaga kerja
 Tenaga kerja adalah mobile di pasar domestik tapi immobile antar negara
Teori ini dikemukakan oleh seorang bernama David Ricardo. Teori ini muncul untuk mengatasi kelemahan
dalam teori keunggulan absolut dimana negara yang tidak memiliki keunggulan absolut berbeda nasibnya
dibandingkan dengan negara yang memiliki keunggulan absolut.
memiliki keunggulan absolut tetap dapat berkontribusi dalam perdagangan internasional dengan cara
melakukan spesialisasi pada produk-produk yang dihasilkan di negara tersebut. Selain itu, keunggulan
komparatif akan muncul ketika negara dapat memproduksi barang atau jasa dengan mengeluarkan biaya
tenaga kerja yang lebih murah dibandingkan dengan negara lain.

Untuk lebih memahami bagaimana konsep dari teori keunggulan komparatif, simak tabel di bawah ini.

Kemampuan Bekerja 1 orang untuk 1 hari


Produksi
Nama
Nilai Tukar Dalam Negeri
Negara Barang
Beras
Elektronik

40 kg per 1 unit barang elektronik sama dengan


Indonesia 40 unit per hari
hari 1 kg beras

60 kg per 120 unit per 1 unit barang elektronik sama dengan


China
hari hari 0,5 kg beras

Dari tabel di atas, China unggul pada produksi beras dan barang-barang elektronik. China memiliki
keunggulan terbesar pada barang-barang elektronik. Sedangkan Indonesia lemah pada kedua produksi,
namun kelemahan paling kecil ada di produksi beras.
Seharusnya Indonesia berspesialisasi pada beras dan China pada barang-barang elektronik sehingga apabila
kedua negara melakukan perdagangan internasional, akan saling menguntungkan satu sama lain. Maka dari
itu, walau Indonesia memiliki kelemahan absolut, namun tetap dapat berkontribusi melalui ekspor beras
yang lebih baik daripada China.

Perbedaan teori keunggulan mutlak dan komparatif


Keunggulan mutlak Keunggulan komparatif
Memperlihatkan dominasi tak terkalahkan dari Mengacu pada kemampuan negara untuk
suatu negara dalam memproduksi komoditas menghasilkan barang atau jasa, dengan biaya
tertentu marjinal dan biaya peluang lebih rendah
dibanding negara lain
Mewakili perbedaan produktivitas suatu negara Mewakili perbedaan biaya peluang dalam
produksi barang atau jasa
Keunggulan ini menentukan alokasi sumber Keunggulan ini menjadi penentu arah
daya, pola perdagangan, serta volume perdagangan serta produksi internasional
perdagangan
Tidak adanya timbal balik perdagangan Adanya hubungan timbal balik
Melibatkan faktor biaya . Melibatkan faktor biaya peluang.
Kurs Valuta Asing:
Pengertian, Fungsi, Jenis dan Contoh Perhitungan

Kurs dan valuta asing merupakan indikator atau parameter yang digunakan oleh perorangan, badan, dan
negara dalam melakukan transaksi ekonomi. Mungkin sudah banyak orang yang sudah mengetahui dan
mengerti apa itu kurs dan valuta asing. Namun, sudah tahukah kalian bahwa ada istilah kurs valuta asing?
Kurs valuta asing terdiri dari dua istilah yang berbeda, yakni kurs dan valuta asing. Oleh karena itu, sebelum
membahas tentang kurs valuta asing maka hal yang pertama perlu untuk dibahas ialah pengertian kurs,
valuta asing, dan kurs valuta asing. Mari kita simak penjelasan tentang kurs, valuta asing, dan kurs valuta
asing.

Daftar Isi
 A. Pengertian Kurs
 B. Pengertian Valuta Asing
 C. Mata Uang Yang Aktif di Valuta Asing
 D. Fungsi Valuta Asing
o 1. Alat tukar dan pembayaran internasional
o 2. Alat pengendali kurs
o 3. Alat memperlancar perdagangan internasional
 E. Jenis-Jenis Pasar Valuta Asing
o 1. Pasar Spot
o 2. Pasar Forward
o 3. Pasar Currency Futures
o 4. Pasar Currency Option
 F. Jenis-Jenis Transaksi Valuta Asing
o 1. Transaksi spot
o 2. Value today (Value tod atau Cash)
o 3. Value tomorrow (Value tom)
o 4. Value spot
o 4. Transaksi forward
o 5. Transaksi swap
o 6. Transaksi option
 G. Pengertian Kurs Valuta Asing
 H. Sistem Kurs Valuta Asing
o 1. Sistem kurs tetap (fixed exchange rate)
o 2. Sistem kurs mengambang (floating exchange rate)
o 3. Sistem kurs mengambang terkendali (floating exchange rate)
 I. Jenis-Jenis Kurs Valuta Asing
o 1. Kurs jual
o 2. Kurs beli
o 3. Kurs tengah
 J. Contoh Perhitungan Kurs Valuta Asing
 K. Kesimpulan
A. Pengertian Kurs

Kurs salah satu istilah yang sering digunakan dalam bidang keuangan dan dikenal dengan sebutan nilai
tukar (exchange rate). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kurs adalah nilai mata uang yang
dimiliki sebuah negara yang dinyatakan dengan nilai mata uang negara yang lain.
Secara umum, kurs dapat diartikan sebagai harga nilai mata uang yang dapat diukur dengan nilai mata uang
luar negeri serta bisa dibeli atau ditukar dengan mata uang lain.

B. Pengertian Valuta Asing

Valuta asing dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti mata uang asing yang digunakan dalam
perdagangan internasional. Valas juga termasuk ke dalam salah satu bagian devisa.
Secara sederhana, valuta asing atau biasa disebut dengan valas adalah mata uang asing yang diakui dan
bisa diterima oleh negara lain. Valuta asing dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah saat
melakukan transaksi ekonomi internasional atau perdagangan internasional.
Untuk dapat lebih memahami valuta asing dan devisa, Grameds dapat membaca buku Adler Haymans
Manurung yang berjudul Cadangan Devisa & Kurs Valuta Asing yang ada dibawah ini.

C. Mata Uang Yang Aktif di Valuta Asing

Nilai mata uang asing akan selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Pada umumnya, mata uang
yang memiliki nilai jual paling tinggi akan diperjualbelikan di dalam forex. Apa itu forex? Forex merupakan
akronim dari foreign exchange yang memiliki arti yaitu suatu transaksi pertukaran mata uang.
Mungkin bagi sebagian orang belum mengetahui tingkatan mata uang yang memiliki nilai tukar paling tinggi
dalam transaksi pertukaran mata uang atau forex. Supaya bisa mengetahui tingkatan nilai mata uang maka
bisa simak informasi dari tabel berikut ini.

Peringkat Nama Mata Uang Kode


1 United States Dollar (Dolar Amerika) USD
2 Eurozone Euro (Euro) EUR
3 Japanese Yen (Yen Jepang) JPY
4 British Poundsterling (Poundsterling Inggris) GBP
5 Swiss Franc CHF
6 Australian Dollar (Dolar Australia) AUD
7 Canada Dollar (Dolar Kanada) CAD
8 Deutsche Mark (Mark Jerman) DM/DEM
Jika berdasarkan tabel di atas, mata uang Dolar Amerika yaitu United States Dollar menjadi peringkat
kesatu dalam transaksi pertukaran mata uang. Namun, pada umumnya, semua mata uang yang berada di
dalam tabel tersebut sering diperjualbelikan dengan cara berpasang-pasangan atau dikenal dengan
sebutan pair. Contoh, EUR/GBP, GBP/USD, EUR/USD, AUD/USD, dan GBP/JPY.

Mata uang Dolar Amerika menjadi mata uang yang paling banyak diperjualbelikan dalam transaksi
pertukaran mata uang. Hal itu dikarenakan lebih dari setengah bagian dari seluruh transaksi pertukaran
mata uang dikuasai atau didominasi oleh mata Dolar Amerika.
Adapun beberapa alasan yang bisa menyebabkan Dolar Amerika memegang kendali dalam pasar forex.
Berikut beberapa alasan tersebut.
1. Tingkat perekonomian Amerika Serikat merupakan yang terbesar di dunia.
2. Dolar Amerika merupakan mata uang cadangan dunia.
3. Sistem politik yang dimiliki oleh Amerika Serikat cukup stabil dan kuat.
4. Dolar Amerika merupakan alat tukar atau pembayaran yang digunakan dalam transaksi perdagangan
internasional.
5. Amerika Serikat memiliki pasar keuangan terbesar dan paling cair di dunia.

Untuk dapat lebih memahami valuta asing, buku Pasar Valuta Asing bisa dijadikan referensi bagi Grameds
yang menjadi pelaku pasar valuta asing yang membahas mengenai teori dan praktik, dari fondasi mikro
hingga makro, beserta kasus seputar pasar valuta asing dunia.

D. Fungsi Valuta Asing

Seiring perkembangan dunia, khususnya dalam bidang ekonomi membuat sektor perdagangan ikut
berkembang sehingga banyak negara yang melakukan perdagangan internasional. Dalam perdagangan
internasional dibutuhkan alat pertukaran mata uang dunia dan alat itu adalah valuta asing.
Valuta asing memiliki tiga fungsi, yaitu alat tukar dan pembayaran internasional, alat pengendali kurs, dan
alat memperlancar perdagangan internasional. Agar lebih mengerti tentang ketiga fungsi tersebut. Simak
penjelasannya sebagai berikut.

1. Alat tukar dan pembayaran internasional


Pada umumnya, semua transaksi membutuhkan alat tukar seperti uang. Dalam perdagangan internasional
baik berupa barang atau jasa alat tukar menukar yang digunakan ialah valuta asing. Dengan demikian, bisa
dikatakan bahwa valuta asing berfungsi sebagai uang yang digunakan untuk alat tukar menukar dalam
perdagangan internasional baik berupa barang atau jasa.
Contoh kasus jika valuta asing berfungsi sebagai alat tukar dan pembayaran internasional adalah ketika
Indonesia mengimpor kendaraan dari Jepang, maka penduduk mata uang yang harus dibayarkan ke orang
Jepang adalah mata uang Yen.

2. Alat pengendali kurs


Kurs mata uang yang dimiliki oleh suatu negara akan terus berubah sehingga membutuhkan sebuah alat
untuk mengendalikan perubahan pada kurs mata uang negara lain dan alat itu adalah kurs valuta asing.
Penggunaan kurs valuta asing tertentu pada suatu negara, maka negara tersebut bisa mengatasi atau
mengendalikan nilai tukar mata uang menjadi lebih mudah.
Misalnya, dengan adanya kurs Rupiah ke Dolar Amerika Serikat, maka nilai tukar Rupiah bisa diketahui
apakah sedang mengalami kenaikan atau penurunan. Dengan kata lain, kurs menjadi tolok ukur menjaga
kestabilan nilai mata uang suatu negara.

3. Alat memperlancar perdagangan internasional


Dalam perdagangan internasional membutuhkan kelancaran dalam transaksi supaya tidak memerlukan
waktu yang banyak. Valuta asing merupakan alat yang bisa memperlancar transaksi perdagangan
internasional sehingga proses jual beli berjalan dengan lancar tanpa terkendala dengan mata uang yang
dimiliki masing-masing negara. Oleh karena itu, setiap negara yang ingin bertransaksi di perdagangan
internasional memerlukan kurs valuta asing.
Misalnya, valuta asing yang sering digunakan dalam perdagangan internasional adalah Dolar Amerika
Serikat karena mata uang tersebut mudah ditukarkan ke dalam mata uang negara lain (yang melakukan
transaksi) sehingga transaksi perdagangan internasional berjalan dengan mudah.

E. Jenis-Jenis Pasar Valuta Asing


Pasar valuta asing merupakan pasar yang digunakan sebagai transaksi pertukaran mata uang. Bagi
seseorang yang baru ingin masuk ke dalam transaksi pertukaran mata uang perlu mengetahui jenis-jenis
pasar valuta. Dengan mengetahui jenis-jenis pasar valuta asing maka para pemula tidak salah langkah
dalam bertransaksi pertukaran mata uang.

Berikut jenis-jenis pasar valuta asing sebagai berikut:

1. Pasar Spot
Pasar spot adalah pasar yang memfasilitasi transaksi penukaran mata uang yang dilakukan di bank
dan money changer dengan segera. Transaksi di pasar spot biasanya dilakukan ketika sedang ingin berlibur
ke luar negeri.
Para trader biasanya memainkan transaksi yang ada di pasar spot. Misalnya, ketika sudah memasuki libur
masa sekolah maka permintaan Dolar Singapura akan bertambah karena banyak keluarga yang akan pergi
ke Singapura.

2. Pasar Forward
Pasar forward adalah pasar yang melayani pembelian mata uang asing dengan sebuah kontrak. Biasanya,
nilai kontrak pembelian mata uang di pasar ini bisa mencapai jutaan dolar AS.
Transaksi forward biasanya dilakukan oleh individu atau lembaga baik dari bank atau non bank yang sudah
memiliki kontrak khusus pada suatu bank sehingga transaksi ini bisa dikatakan sebagai transaksi yang
terjadi antar bank.

3. Pasar Currency Futures


Pasar Currency Futures adalah pasar yang menyediakan perdagangan kontrak Currency Futures. Satu jenis
kontrak Currency Futures bisa memastikan suatu volume standar dari suatu valuta tertentu yang bisa
ditukarkan pada tanggal penyelesaian tertentu di masa depan.
Pada pasar Currency Futures terdapat dua jenis objek transaksi, yaitu valuta asing (financial futures market)
dan komoditas (comodity futures market). Adapun manfaat dari pasar ini yakni membatasi risiko (hedging)
dan tujuan spekulatif.

4. Pasar Currency Option


Pasar Currency Option adalah pasar yang menyediakan perdagangan atau jual beli kontrak Currency Option.
Kontrak Currency Option terbagi menjadi dua kelompok, yaitu Currency Call dan Currency Put.

F. Jenis-Jenis Transaksi Valuta Asing

Jenis-jenis transaksi valuta asing terbagi menjadi empat jenis, yaitu transaksi spot, transaksi forward,
transaksi swap, dan transaksi option. Simak penjelasan tentang jenis-jenis valuta asing sebagai berikut.

1. Transaksi spot
Transaksi spot adalah transaksi yang berupa pembelian dan penjualan valuta asing (valas) atau mata uang
dengan cara serah terima dan pembayaran antar bank yang segera diselesaikan dalam waktu dua hari
kerja.
Ada beberapa cara yang digunakan ketika menyerahkan dana dalam transaksi spot, yaitu

1. Value today (Value tod atau Cash)


Value today adalah penyerahan dana yang dilakukan pada tanggal atau hari yang sama dengan tanggal
atau hari dilakukannya suatu transaksi. Cara seperti ini dikenal juga dengan istilah same day settlement.
2. Value tomorrow (Value tom)
Value tomorrow adalah penyerahan dana yang dilakukan pada hari kerja berikutnya atau hari kerja
setelah pembuatan kontrak. Cara seperti ini biasa disebut dengan one day settlement.

3. Value spot
Value spot adalah penyerahan dana yang dilakukan selama dua hari kerja setelah tanggal terjadinya
transaksi. Biasanya cara seperti ini dilakukan pada transaksi internasional.

2. Transaksi forward
Transaksi forward adalah transaksi yang berupa kontrak yang disetujui pada hari yang sama, tetapi
penunaiannya akan dilakukan di masa depan (tanggal yang sudah disepakati). Karena hal itulah transaksi ini
disebut juga dengan transaksi berjangka.
Secara sederhana, ketika melakukan transaksi forward, kurs akan ditetapkan pada waktu kontrak dilakukan,
tetapi pembayaran dan penyerahannya akan dilakukan pada kontrak telah jatuh tempo.

3. Transaksi swap
Transaksi swap adalah suatu transaksi yang melibatkan kontrak pembelian dan penjualan valuta asing
dengan menggunakan harga spot yang sudah dikombinasikan dengan transaksi pembelian dan penjualan
valuta asing yang sama dengan harga forward. Dengan demikian, transaksi ini merupakan gabungan dari
transaksi spot dan transaksi forward.
Secara singkat, transaksi ini dilakukan oleh pembuat pasar (dealer) dengan membeli suatu mata uang
dengan transaksi spot dan pembayarannya dilakukan dengan jumlah yang sama, tetapi dengan
transaksi forward.

4. Transaksi option
Transaksi option adalah suatu kontrak yang dipakai untuk mendapatkan hak dalam upaya untuk membeli
atau menjual sejumlah valuta asing pada harga, rentang waktu, dan tanggal akhir tertentu.
Pembelajaran terkait dasar usaha ivnestasi jual bei valuta asing secara online, melalui analisis pergerakan,
dan masih banyak lagi juga bisa Grameds baca pada buku Investasi Valuta Asing yang ada dibawah ini.

G. Pengertian Kurs Valuta Asing

Setelah mengetahui pengertian dari kurs dan valuta asing maka kurs valuta asing bisa diartikan
sebagai rasio/perbandingan nilai mata uang dalam negeri dan mata uang luar negeri.
Kurs valuta asing sering digunakan pada perdagangan internasional sehingga suatu negara sebelum
melakukan transaksi pada perdagangan internasional maka akan melihat dan mengamati perkembangan
kurs valuta asing.

H. Sistem Kurs Valuta Asing

Valuta asing mempunyai beberapa sistem dalam penggunaannya. Adapun sistem-sistem tersebut
dibagi menjadi tiga, yaitu sistem kurs tetap, sistem kurs bebas atau mengambang, dan sistem kurs
mengambang terkendali.

Simak penjelasan ketiga kurs tersebut.

1. Sistem kurs tetap (fixed exchange rate)


Sistem kurs tetap adalah suatu sistem nilai tukar mata uang yang bersifat tetap atau harus
mengikuti atauran-aturan yang sudah dbuat oleh bank sentral (pemerintah).
Dalam sistem kurs ini, bank sentral atau pemerintah memiliki peran dalam pasar valuta asing dengan
membeli atau menjual valuta asing jika nilai kurs tidak sesuai dengan standar atau aturan yang sudah
ditetapkan.

2. Sistem kurs mengambang (floating exchange rate)


Sistem kurs bebas atau mengambang adalah suatu sistem yang nilai tukar mata uangnya
dipengaruhi atau ditentukan oleh kekuatan-kekuatan pasar. Penawaran dan permintaan pada mata
uang asing akan menentukan nilai mata uang itu sendiri.
Sistem ini bersifat bebas atau akan selalu berubah sehingga bagi para peserta pasar valuta asing harus
terus mengamati perkembangan yang terjadi pada kurs mata uang asing.

3. Sistem kurs mengambang terkendali (floating exchange rate)


Sistem kurs mengambang terkendali adalah suatu sistem nilai valuta asing yang di mana
pemerintah dan pasar sama-sama mempunyai hak untuk menentukan nilai tukar valuta asing.

I. Jenis-Jenis Kurs Valuta Asing

Setelah mengetahui pengertian dan sistem kurs valuta asing, rasanya belum lengkap jika tidak
membahas jenis-jenis kurs valuta asing. Kurs valuta asing terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu kurs jual,
kurs beli, dan kurs tengah. Berikut penjelasan ketiga jenis kurs tersebut.

1. Kurs jual
Kurs jual adalah harga mata uang valuta asing yang diberikan atau ditentukan oleh bank atau money
changer kepada seseorang yang ingin menjual valuta asing atau menukarkan Rupiah dengan valuta
asing.
2. Kurs beli
Kurs beli adalah harga mata uang valuta asing yang diberikan atau ditentukan oleh bank atau money
changer kepada seseorang yang ingin membeli valuta asing atau menukarkan valuta asing dengan
Rupiah.
3. Kurs tengah
Kurs tengah adalah kurs yang diberikan bank atau money changer antara kurs jual dan kurs beli (kurs jual
dan kurs beli dijumlah kemudian dibagi dua).

J. Contoh Perhitungan Kurs Valuta Asing

Suatu hari Putri sedang diberikan pekerjaan ke luar negeri dan ia mendapatkan bayaran dari perjalanan itu
sebesar Rp 45.000.000,00.
Pada saat melakukan pekerjaannya, nilai tukar yang berlaku sebagai berikut.
Kurs jual Rp 15.000,00 per US $ 1
Kurs beli Rp 14.500,00 per US $ 1
Berapa bayaran yang akan diperoleh Putri dalam nilai Dolar Amerika Serikat?

Putri akan menukarkan mata uang Rupiah ke Dolar Amerika Serikat, berikut cara menghitung kurs jual.
Rp. 45.000.000,00 : Rp 15.000 = US $3.000
Jadi, uang yang dimiliki oleh Putri dalam bentuk Dolar Amerika sebesar US $3.000

K. Kesimpulan
Bagi suatu negara yang ingin melakukan transaksi dalam perdagangan internasional baik itu impor atau
ekspor perlu memerhatikan kurs valuta asing. Sedangkan, bagi perorangan jika ingin melakukan transaksi
penukaran nilai mata uang pada forex perlu mengetahui jenis-jenis pasar valuta asing.
Dolar Amerika Serikat merupakan mata uang yang memiliki nilai tertinggi dalam valuta asing. Salah satu
penyebab mata uang Amerika Serikat menjadi nilai tertinggi di transaksi pertukaran mata uang adalah
Amerika Serikat memiliki pasar uang terbesar dan paling cair di dunia.

Anda mungkin juga menyukai