DI SUSUN OLEH :
3. HARTINI ( 15310027 )
2018
BAB I
PENDAHUALUAN
A.Latar Belakang
.Ekonomi internasional mencakup baik aspek mikro maupun makro. Aspek mikro
misalnya menyangkut masalah jual beli secara internasional yang salingdisebut
dengan ekspor-impor. Kegiatan perdagangan internasional ini tergantung pada
keadaan pasar hasil produksi maupun pasar faktor produksi yang merupakansalah
satu topik dalam analisis ekonomi mikro. Masing-masing pasar saling berhubungan
satu dengan lain yang dapat mempengaruhi pendapatan ataupunkesempatan kerja
masalah ini merupakan topik makro.
Dapat ditarik kesimpulan dari uraian diatas adalah pada prinsipnya ada duafaktor
yang menyebabkan timbulnya perdagangan internasional, yakni faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan dan penawaran.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk melengkapi tugasPengantar
Ekonomi Makro dan untuk memberi wawasan kepada para mahasiswa.Ada pula
manfaat dari penulisan makalah ini ialah untuk mengetahui tentang ilmuekonomi
makro sesuai dengan judul dari makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
.Ahli-ahli ekonomi yang tergolong dalam mazhab merkantilis yaitu ahli-ahli ekonomi
yang hidup di sekitar abad keenam belas dan ketujuh belas, berpendapat bahwa
perdagangan luar negeri merupakan sumber kekayaanuntuk sesuatu negara. Menurut
mereka, suatu negara dapat mempertinggikekayaannya dengan cara menjual barang-
barangnya keluar negeri.
Yang dimaksudkan perdagangan bebas adalah sistem perdagangan luar negeri dimana
setiap Negara melakukan perdagangan tanpa ada halangan perdagangan.
1.Pengertian Proteksi
Pengenaan Tarif
Pengertian tarif adalah pembebanan pajak atau custom duties terhadap barang-
barang yang melewati batas suatu Negara. Tarif digolongkanmenjadi:
b.Quota
c.Pelanggaran Impor
d.Subsidi
c.Mendiversifikasikan perekonomian
g.Menghindari dumping
1.Definisi Globalisasi
Globalisasi adalah satu konsep yang sering dinyatakan orang pada masaini, tetapi
yang menyatakan dan pembahasnya mempunyai pengertian yang berbeda mengenai
konsep tersebut. Globalisasi dapat didefinisikan sebaga
a.Keuntungan Globalisasi
Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
a.Keuntungan Globalisasi
Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
b.Kerugian Globalisasi
C. PENGERTIAN PROTEKSI
Proteksi perdagangan merupakan sebuah upaya dari pemerintah suatu negara untuk
melindungi produk-produk dalam negerinya dari serbuan produk asing dalam
melakukan perdagangan internasional. Ada dua alasan kuat yang mendorong lahirnya
kebijakan proteksionisme, yaitu melindungi perekonomian domestik dari tindakan
negara atau perusahaan asing yang tidak adil, dan melindungi industri-industri
domestik yang baru berdiri (infant industry). Proteksi perdagangan yang diterapkan
oleh suatu negara seringkali menimbulkan protes dari negara lain yang ingin
menerapkan perdagangan bebas.
Proteksi perdagangan dapat dilakukan dalam beberapa
bentuk melalui hambatan tarif, yaitu pemberlakuan bea masuk yang tinggi bagi
barang impor, dan non tarif yang di antaranya seperti pembatasan impor (kuota
impor), subsidi pemerintah, dan politik dumping. Bentuk-bentuk proteksi tersebut
adalah kebijakan yang merupakan upaya dari suatu negara agar barang dalam
negerinya tidak kalah bersaing dengan barang impor.
Proteksi perdagangan ini biasanya dilakukan oleh
negara-negara berkembang walaupun tidak menutup kemungkinan negara-negara
maju pun melakukan hal serupa. Contohnya Indonesia yang telah menerapkan
beberapa kebijakan proteksi perdagangan, seperti pelarangan ekspor rotan mentah,
pengenaan bea keluar untuk komoditas tambang mentah dan pengaturan impor
holtikultura. Belakangan ini juga banyak kalangan di Indonesia yang khawatir akan
menjamurnya produk-produk Cina seiring dengan diberlakukannya ASEAN-China
Free Trade Area yang dapat mengancam industri dalam negeri.
Semakin tinggi jabatan seorang karyawan dalam suatu perusahan, semakin besar pula
tanggung jawab yang diembannya. Semakin tinggi tanggung jawab yang diemban
oleh seorang, semakin tinggi pula proteksi yang diberikan oleh perusahaan.
2. Skill (Keahlian)
Karyawan yang lebih mengandlakan kekuatan fisik (Blue Collar), misalnya satuan
pengaman (Satpam), petugas kebersihan atau pekerja bangunan. Biasanya proteksi
yang diberikan oleh perusahaan kepada mereka lebih difokuskan dalam bentuk
perlindungan atas keselamatan kerja.
Kondisi kerja yang diharapkan oleh pekerja untuk satu bidang industri sering kali
berbeda. Sebagai contoh, kondisi kerja bagi pekerja dibidang perminyakan, yang
bekerja di lepas pantai akan berbeda dengan kondisi kerja di darat. Semakin berat
kondisi kerja yang dihadapi oleh pekerja, semakin tinggi program proteksi yang
diterapkan.
Tarif adalah suatu pembebanan atas barang-barang yang melintasi daerah pabean
(costum area). Sementara itu, barangbarang yang masuk ke wilayah negara dikenakan
bea masuk.
Dengan pengenaan bea masuk yang besar atas barang-barang dari luar negeri,
mempunyai maksud memproteksi industri dalam negeri sehingga diperoleh
pendapatan negara. Bentuk umum kebijakan tarif adalah penetapan pajak impor
dengan persentase tertentu dari harga barang yang diimpor.
Tujuan tarif ini adalah untuk melindungi produksi dalam negeri terhadap barang-
barang luar negeri dan sekaligus menjadi pendapatan suatu negara. Barang-barang
mewah seperti barang elektronik, mobil, mesin-mesin dikenakan biaya cukai yang
tinggi tetapi barang-barang yang termasuk bahan pokok yang sangat diperlukan oleh
penduduk tentunya dikenakan tarif terendah agar tidak menjadi beban bagi penduduk.
1. Tarif tunggal (Single Column Tariff). Tarif ini memberlakukan persentase yang
sama untuk
impor komoditas dari negara manapun tanpa kecuali.
3. Tarif Preferensi ( Preferential Tariff). Tarif ini memiliki persentase yang lebih
rendah, bahkan untuk komoditi tertentu bisa nol persen, karena ada hubungan khusus
antara negara pengimpor dengan negara pengekspor.
Ada beberapa macam penggolongan bea dalam perdagangan internasional, antara lain
sebagai berikut :
a. Bea ekspor (export duties) adalah pajak atau bea yang dikenakan terhadap barang
yang diangkut menuju ke negara lain.
b. Bea transito (transit duties) adalah pajak atau bea yang dikenakan terhadap barang
yang hanya melewati negara tersebut karena tujuan akhirnya negara lain (sebagai
transit).
c. Bea impor (impor duties) adalah pajak atau bea yang dikenakan terhadap barang
yang masuk dalam daerah pabean suatu negara dengan ketentuan bahwa negara
tersebut sebagai tujuan akhir.
4. Kuota (quota), barang-barang yang diijinkan yang boleh di impor tetapi secara
terbatas.
Kuota adalah kebijakan pemerintah untuk membatasi barang-barang yang masuk dari
luar negeri.Barang-barang yang boleh di impor tetapi terbatas seperti, barang yang
dapat dihasilkan atau diproduksi oleh negara itu sendiri tetapi dianggap tidak
mencukupi untuk konsumsi dalam negeri seperti misalnya, barang-barang kosmetik,
sepatu,dan barang-barang mewah lainnya.
a. Kuota Impor
2) Negotiated atau bilateral quota adalah kuota yang besar kecilnya ditenrnkan
berdasarkan Perjanjian antara dua negara atau lebih yang terlibat dalam perdagangan.
3) Tarif quota adalah gabungan antara tarif dan kuota. Untuk barang-barang tertentu
jumlahnya dibedakan dan diizinkan masuk atau keluar tetapi dikenakan tarif yang
tinggi.
Adanya kuota impor berarti barang-barang impor di pasaran tersedia terbatas. Hal
tersebut berarti barang-barang sejenis yang dihasilkan di dalarn negeri dapat bersaing.
b. Kuota Ekspor
Kuota ekspor yang diterapkan oleh setiap negara memiliki beberapa tujuan , antara
lain :
1) mencegah barang-barang yang penting agar tidak jatuh ke negara yang dianggap
berbahaya;
Kuota ekspor biasanya dikenakan terhadap bahan mentah yang merupakan komoditas
perdagangan penting.
3). untuk mengadakan pengawasan produksi serta pengendalian harga guna mencapai
stabilitas harga di dalam negeri.
5. Pelarangan Impor
6. Pelarangan Ekspor
7. Subsidi
Setiap pemerintah ingin mendorong produksi buatan dalam negerinya sendiri, upaya
pemerintah pada umumnya untuk meningkatkan produksi lokal dan mengurangi
ketergantungan terhadap produk-produk luar negeri dengan misalnya menetapkan
peraturan-peraturan bahwa bahan-bahan baku atau sebagian produk harus
menggunakan produk dalam negeri, maka dengan demikian pemerintah memberikan
bantuan subsidi kepada industi dalam negeri agar bisa berkembang menjadi industri
yang besar. Pemberian subsidi oleh pemerintah kepada industri dalam negeri
biasanya berupa:
8. Premi
9. Deskriminasi Harga
a. Kekuatan monopoli di dalam negeri lebih besar daripada di luar negeri atau
dengan kata lain bahwa kurva permintaan di dalam negeri relatif kurang elastis
dibandingkan dengan luar negeri yang keadaan pasarnya persaingan sempurna.
b. Konsumen di dalam negeri tidak dapat membeli barangnya dan luar negeri.
10. Dumping
Dumping adalah kebijakan pemerintah untuk mengadakan dis¬kriminasi harga, yakni
produsen menjual barang di luar ne¬geri lebih murah dan pada di dalam negeri.
- Kekuatan monopoli di dalam negeri lebih besar dan pada luar negeri, sehingga
kurva permintaan di dalam negeri lebih inelastis dibanding kurva permintaan di luar
negeri.
- Terdapat hambatan yang cukup kuat sehingga konsumen da¬lam negeri tidak dapat
membeli barang dan luar negeri.
4. menghindari risiko yang mungkin timbul jika hanya menggantungkan diri pada
satu komoditi andalan;
8. Mendiversifikasikan perekonomian
Proteksi meliputi tarif dan nontarif melalui tarif bea masuk, digolongkan atas
dua jenis, yakni tarif nominal dan tarif efektif. Tarif nominal dinyatakan beberapa%
dari nilai impor (fob), sedangkan tarif efektif dihitung dengan mengetahui lebih dulu
nilai tambah suatu komoditi, yang dapat diciptakan di dalam negeri dan nilai tambah
komoditi itu di pasar internasional. Kemudian, dihitung persentase perbedaannya.
Proteksi nontarif dapat berupa pelarangan impor, membatasi impor, rintangan-
rintangan administrasi, dan lisensi impor.
Ada dua masalah dalam menghitung tingkat proteksi dengan cara sederhana di atas.
1. Jika asumsi negara kecil buka merupakan pertimbangan yang akurat, maka
sebagian dampak tarif akan menurunkan harga ekspor dan sebagian lagi berupa
peningkatan harga Domestik, dan dampak dari kebijakan perdagangan terhadap harga
ekspor terkadang sangat berarti. Dalam teori (meskipun jarang terjadi dalam
kenyataan) sebetulnya bisa saja terjadi di mana tarif sebetulnya bisa menurunkan
harga yang diterima produsen dalam negeri.
2. Tarif bisa menimbulkan dampak yang berbeda di setiap tahapan produksi suatu
barang.
ALASAN PROTEKSI
4. Mencegah over-specialization
4. CONTOH KASUS
Salah satu kasus yang terjadi antar anggota WTO kasus antara Korea dan
Indonesia, dimana Korea menuduh Indonesia melakukan dumping woodfree copy
paper ke Korsel sehingga Indonesia mengalami kerugian yang cukup besar. Tuduhan
tersebut menyebabkan Pemerintah Korsel mengenakan bea masuk anti dumping
(BMAD) sebesar 2,8 persen hingga 8,22 persen terhitung 7 November 2003. dan
akibat adanya tuduhan dumping itu ekspor produk itu mengalami kerugian. Ekspor
woodfree copy paper Indonesia ke Korsel yang tahun 2002 mencapai 102 juta dolar
AS, turun tahun 2003 menjadi 67 juta dolar.
Penyelesaian Sengketa
a. Forum
b. Putusan
Panel menilai Korea Selatan telah melakukan kesalahan dalam pembuktian adanya
praktik dumping terhadap produk kertas Indonesia, yaitu panel menyimpulkan bahwa
Komisi Perdagangan Korea telah bertindak tidak konsisten dengan ketentuan anti
dumping dalam menentukan batas dumping untuk sebuah perusahaan Indonesia.
Kemudian Badan Penyelsaian sengketa mengadopsi laporan panel. Dengan demikian,
gugatan Indonesia terhadap Korea Selatan terhadap sengketa anti-dumping
dikabulkan oleh WTO.
BAB III
PENUTUP
• Kesimpulan
https://www.academia.edu/3891512/PERDAGANGAN_LUAR_NEGERI
https://diahsafit3blogku.blogspot.com/2017/10/ekonomi-proteksi-dalam-perdagangan.html
https://kunyit7.blogspot.com/2016/12/hukum-ekonomi-internasional-kasus-kasus.html