Anda di halaman 1dari 25

TUGAS PENGANTAR EKONOMI

EKONOMI INTERNASIONAL (TEORI DAN EXPORT IMPORT)

Disusun Oleh:

Afani Hanifah (40011019060005)

Dosen Pengajar : I’ana Umma, SP.d., MAk

Semester : 1 (Satu)

Program Studi Akuntansi

Sekolah Vokasi PSDKU Pekalongan

Universitas Diponegoro

Tahun Ajaran 2019/2020


I. EKONOMI INTERNASIONAL
A. Pengertian Ekonomi Internasional
Ekonomi internasional adalah ilmu ekonomi yang membahas akibat
saling ketergantungan antara negara-negara di dunia, baik dari segi
perdagangan internasional maupun pasar kredit internasional. Sumber
energi Amerika Serikat, misalnya, sangat bergantung pada produsen luar
negeri, sedangkan Jepang mengimpor hampir setengah dari makanan yang
di konsumsi oleh penduduknya. Sebaliknya, negara-negara berkembang
sangat membutukan teknologi yang dikembangkan dan dihasilkan oleh
negara-negara industri. Dalam jangka panjang, pola perdagangan
internasional ditentukan oleh prinsip-prinsip keunggulan komparatif.
Ekonomi Internasional Sebagai cabang dari ilmu ekonomi yang
mempelajari dan menganalisis tentang transaanksi dan permasalahan
Ekonomi Internasional (Eksport-Import) yang meliputi perdagangan dan
keuanga atau moneter serta organisasi ekonomi (Swasta maupun
Pemerintah) dan kerjasama ekonomi antar negara. Ekonomi International
meliputi seluruh kegiatan perekonomian yang dilakukan antar Negara,
bangsa maupun antara orang - orang perorangan dari Negara yang satu
dengan Negara yang lain
Ilmu Ekonomi Internasional merupakan ilmu yang mempelajari
bagaimana hubungan ekonomi antara satu negara dengan negara lain dapat
mempengaruhi alokasi sumberdaya baik antara dua negara tersebut
maupun antar beberapa negara. Hubungan dalam perekonomian
internasional dapat berupa perdagangan, investasi, pinjaman, serta bantuan
kerjasama internasional.
Berdasarkan pengertian ilmu ekonomi, ilmu ekonomi internasional
yang mempelajari alokasi sumber daya yang langka guna memenuhi
kebutuhan manusia. Masalah alokasi dianalisa dalam hubungan antara
pelaku ekonomi satu Negara dengan Negara lain. Hubungan ekonomi
internasional ini dapat berupa perdagangan, investasi, pinjaman, bantuan
serta kerja sama internasional.
Ekonomi internasional mencakup baik aspek mikro maupun makro.
Aspek mikro misalnya menyangkut masalah jual beli secara internasional
yang saling disebut dengan ekspor-impor. Kegiatan perdagangan
internasional ini tergantung pada keadaan pasar hasil produksi maupun
pasar faktor produksi yang merupakan salah satu topik dalam analisis
ekonomi mikro. Masing-masing pasar saling berhubungan satu dengan
lain yang dapat mempengaruhi pendapatan ataupun kesempatan kerja
masalah ini merupakan topik makro.
B. Ruang Lingkup Ekonomi International
Pengaruh perdagangan internasional terasa pada harga, pendapatan
nasional, dan tingkat kesempatan kerja negara-negara yang terlibat dalam
perdagangan internasional tersebut. Ekspor akan meningkatkan
permintaan masyarakat, yaitu jumlah barang dan jasa yang diinginkan
masyarakat di dalam negeri. Sebaliknya, impor akan menurunkan
permintaan masyarakat di dalam negeri. Permintaan masyarakat akan
memengaruhi kesempatan kerja dan pendapatan nasional, dan di antara
lain akan tergantung pada besarnya ekspor neto, yaitu selisih antara ekspor
dan impor.
Apabila ekspor neto positif, berarti ekspor lebih besar daripada impor,
kesempatan kerja dan pendapatan nasional cenderung akan naik. Besarnya
ekspor neto sangat ditentukan oleh nilai kurs mata uang negara yang
bersangkutan. Misalnya, nilai rupiah turun dibandingkan dengan dolar AS,
harga barang ekspor dari Indonesia relatif akan lebih murah di AS,
sehingga ekspor akan cenderung meningkat. Sebaliknya, harga barang-
barang dari AS relatif menjadi mahal sehingga impor akan akan cenderung
menurun. Dengan demikian, penurunan nilai kurs mata uang sendiri akan
cenderung meningkatkan ekspor neto, demikian pula sebaliknya. Jadi,
kegiatan serta kejadian internasional akan memengaruhi ekonomi dalam
negeri, melalui pengaruh nilai kurs mata uang pada impor, ekspor, dan
akhirnya permintaan masyarakat.
Pengaruh ini terasa pada ekonomi dalam negeri. Bank-bank serta
perusahaan-perusahaan besar dan perorangan dapat meminjamkan
uangnya di dalam negeri maupun luar negeri, tergantung mana yang lebih
menguntungkan. Keuntungan ini tergantung dari tingginya tingkat bunga
yang ditawarkan oleh masing-masing negara. Bila di AS lebih tinggi
tingkat bunganya, misalnya, maka dana akan mengalir banyak ke AS,
begitu pula sebaliknya. Tetapi, mengalirnya banyak dana ke AS akan
mengakibatkan penawaran kredit menjadi meningkat, dan hal ini akan
menurunkan kembali tingkat bunga disana. Demikian seterusnya sehingga
dicapai suau tingkat bunga yang dapat mempertahankan keseimbangan.
C. Bentuk Kerjasama Internasional
1. Bilateral
Kerjasama bilateral adalah bentuk kerjasama ekonomi yang
dilakukan oleh dua negara. Misalnya kerjasama ekonomi Indonesia
dengan Malaysia. Kerjasama bilateral yang diputuskan secara sepihak,
pemutusannya disebut secara unilateral.
2. Multilateral
Kerjasama multilateral adalah bentuk kerjasama ekonomi antara
beberapa negara, dimana yang tergabung dalam kerjasama itu saling
membantu di bidang ekonomi, misalnya ASEAN.
3. Regional
Kerjasama regional adalah bentuk kerjasama ekonomi dari negara-
negara kawasan/daerah tertentu, yang bertujuan menjamin kepentingan
ekonomi negara-negara satu kawasan.
4. Antar Regional
Kerjasama antar regional adalah bentuk kerjasama ekonomi antar
regional yang satu dengan regional lainnya. Bertujuan menjamin
kepentingan ekonomi antara dua kawasan, misalnya ASEAN dengan
MEE.
5. Internasional
Kerjasama internasional adalah bentuk kerjasama ekonomi yang
mencakup banyak negara dan bernaung di bawah satu bendera PBB.
Kerjasama ini bertujuan saling membantu di bidang ekonomi untuk
meningkatkan kesejahteraan bersama. Misalnya IMF, WTO, dan lain-
lain.
D. Perdagangann International
Perdagangan internasional merupakan salah satu bentuk kerja sama
ekonomi antarnegara. Setiap negara di dunia semakin sadar akan perlunya
kerja sama antarbangsa, tidak hanya terbatas pada Perdagangan saja, akan
tetapi meluas pada usaha-usaha untuk ikut aktif dalam pembangunan
ekonomi Atas kesadaran tersebut, maka banyak muncul bermacam-macam
lembaga kerja sama ekonomi baik dalam bentuk bilateral regional,
maupun internasional. Untuk lebih jelasnya mengenai bentuk-bentuk kerja
sama ekonomi antarnegara, kalian dapat mempelajarinya pada
pembahasan berikut ini.
Perdagangan Internasional Ekspor dan Impor Untuk pemenuhan
kebutuhan sehari-hari, manusia tidak bisa terlepas dari kegiatan
perdagangan. Orang yang berperan penting dalam kegiatan tersebut adalah
pedagang. Merekalah yang bertugas menyalurkan barang-barang ke
konsumen. Kegiatan jual beli saat ini tidak hanya terbatas antar penduduk
dalam satu negara. Kegiatan perdagangan sudah mulai merambah ke dunia
internasional atau antar negara. Kegiatan tukar menukar barang dan jasa
antara satu negara dengan negara lain inilah yang kemudian disebut
sebagai perdagangan internasional ekspor dan impor.
1. Teori-teori tentang Perdagangan Internasional
a. Teori Keunggulan Mutlak (The Absolute Advantage)
Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith pakar ekonomi
bangsa Inggris dalam bukunya The Wealth of Nations tahun 1776.
Teori ini menyebutkan bahwa perdagangan antara dua negara
terjadi apabila dua Negara itu mempunyai perbedaan keunggulan
absolut pada barang yang dihasilkan tiap-tiap negara. Contoh :
Indonesia memiliki keunggulan absolut pada hem batik,
sedangkan Jepang memiliki keunggulan absolut pada TV. Oleh
karena itu, Indonesia dan Jepang dapat mengadakan hubungan
perdagangan hem batik dan TV.
b. Teori Keunggulan Kompraratif (The Comparative Advantage)
Teori ini dikemukakan oleh David Ricardo.Teori keunggulan
komparatif adalah keuntungan karena salah satu negara dapat
memproduksi barang dan jasa dengan biaya yang berbeda atau
biaya yang lebih murah.
c. Keunggulan Kompetitif
Teori ini dikemukakan oleh Michael Porter. Keunggulan
kompetitif suatu negara dapat bersumber dari:
 Keunggulan suatu negara karena memiliki faktor-faktor
produksi.
 Keunggulan karena banyaknya permintaan.
 Keunggulan karena keterkaitan antarindustri yang
berhubungan.
 Keunggulan dari perusahaan-perusahaan negara karena mampu
bersaing dan berproduksi secara efisien.
2. Sebab Munculnya Perdagangan Internasional Ekspor dan Impor
Banyak teori yang menjelaskan tentang penyebab terjadinya
perdagangan internasional ekspor dan impor. Tokoh-tokoh yang
mengemukakan tentang hal tersebut adalah Adam Smith dan David
Ricardo. Teori yang dipaparkan oleh Adam Smith dikenal dengan
istilah Theory of Absolute Advantage atau teori keunggulan mutlak.
Dalam teori ini disebutkan bahwa suatu negara memiliki
keunggulan mutlak dengan syarat dapat memproduksi barang dan  jasa
yang tidak dapat diproduksi negara lain. Dengan kata lain,
perdagangan internasional akan terjadi, jika ada negara yang memiliki
multi sumber daya barang dan jasa yang tidak dimiliki negara lain,
sehingga mengakibatkan adanya penawaran dan pembelian antar
negara tersebut. Sebagai contoh, Indonesia memiliki sumber daya gas
alam cair. India tidak mempunyai gas alam cair, tetapi mampu
memproduksi mobil. Oleh karena itu, terjadilah perdagangan
internasional antara Indonesia dan India.
Teori lainnya yang dikemukakan oleh David Ricardo yaitu Theory
of Comparative Advantage atau teori keunggulan komparatif. Sedikit
berbeda dari teori Adam Smith, menurut David Ricardo keunggulan
komparatif suatu negara apabila negara tersebut dapat memproduksi
barang dan jasa lebih murah dan lebih efisien dari negara lain.
Misalnya, Indonesia dan Jepang sama-sama memproduksi komputer.
Apabila Jepang dapat mempoduksi komputer dengan harga jual
lebih murah, maka Jepang memiliki keunggulan komparatif
dibandingkan Indonesia dalam memproduksi komputer. Untuk itu,
Indonesia lebih baik mengimpor komputer dari Jepang. Adapun sebab-
sebab munculnya perdagangan internasional ekspor dan impor adalah
sebagai berikut:
a. Hasil Produksi yang Sangat Variatif di Tiap Negara
Perbedaan kekayaan alam yang dimiliki tiap-tiap negara,
mengakibatkan adanya usaha untuk menutupi kekurangan
kekayaan alam tersebut. Misalnya, suatu negara memiliki
kekayaan yang melimpah pada barang dan jasa. Sementara itu,
negara lain justru mengalami kekurangan pada produksi barang
dan jasa. Dengan demikian, maka terjadilah perdagangan
internasional ekspor dan impor antara kedua negara tersebut.
b. Diferensiasi Harga Barang Layaknya
Pada suatu pasar konsumen akan selalu mencari pedagang dengan
harga yang lebih kompetitif atau lebih murah dengan kualitas yang
sama. Demikian pula halnya dalam perdagangan internasional.
Jika Amerika dan Korea sama-sama dapat memproduksi komputer
dengan harga yang lebih murah dibandingkan di Indonesia, maka
orang-orang di Indonesia akan lebih memilih membeli komputer
di kedua negara tersebut dengan harapan dapat memeroleh
keuntungan yang lebih besar.
c. Motivasi untuk Menambah Produktivitas
Ketika terjadinya kerjasama lintas negara, produk yang dihasilkan
pun harus sudah berkualitas internasional. Jika tidak, jangan harap
hasil produksi Anda dilirik oleh negara lain. Faktor motivasi dari
dalam diri para pekerja menjadi salah satu penyebab terjadinya
perdagangan internasional.
3. Penghambat Perdagangan Internasional Ekspor dan Impor
Beberapa hal dapat menjadi penghambat aktivitas perdagangan
internasional ekspor dan impor, di antaranya adalah:
a. Situasi Keamanan Suatu Negara Prinsipnya, semakin kondusif suhu
politik dan situasi keamanan suatu negara, maka semakin banyak negara
yang berminat menjalin perdagangan internasional. Demikian
sebaliknya, aktivitas perdagangan internasional akan terhambat
bahkan terhenti, jika kondisi keamanan suatu negara kurang aman
atau kurang kondusif.
b. Regulasi Pemerintah Regulasi pemerintah kerap menjadi
penghambat kelancaran perdagangan internasional ekspor dan
impor, seperti misalnya pembatasan jumlah impor, biaya ekspor
atau impor yang tinggi, serta perizinan yang berbelit-belit.
c. Tidak Stabilnya Kurs Mata Uang Asing Tidak stabilnya kurs mata
uang asing, mengakibatkan sulitnya eksportir maupun impotir
menentukan harga penawaran maupun permintaan dalam
perdagangan internasional. Kendala tersebut membuat para pedagang
internasional enggan melakukan kegiatan ekspor dan impor.
4. Aktivitas Perdagangan Internasional Ekspor dan Impor
Kegiatan perdagangan internasional tidak bisa terlepas dari ekspor
dan impor. Berikut adalah pembahasannya:
a. Kegiatan Ekspor
Ekspor adalah kegiatan menjual barang ke luar negeri.
Badan usaha atau orang yang melakukan kegiatan ekspor disebut
ekspotir. Eksportir tertarik menjual barang ke luar negeri karena
keuntungannya lebih besar jika dibandingkan menjual barang di
dalam negeri. Pemerintah mendapatkan keuntungan berupa devisa
dari kegiatan ekspor. Oleh karena itu, semakin banyak ekspor
maka semakin besar devisa yang didapat pemerintah.
Secara umum, barang-barang yang diekspor Indonesia
terdiri dari dua jenis yaitu barang-barang migas dan non migas.
Barang-barang migas antara lain minyak tanah, bensin, elpiji, dan
solar. Sedangkan barang-barang non migas antara lain hasil
pertanian, perkebunan, industri, dan tambang non migas.
Menjadi eksportir bukan hal mudah karena butuh kejelian
untuk melihat keinginan pasar. Internasional market yang beragam
membuat eksportir harus menerapkan strategi adaptasi. Terutama,
jika brand produk belum mendunia. Berikut ini beberapa cara
untuk masuk ke pasar global.
Licensing. Perjanjian kontraktual ketika satu perusahaan
(licensor) membuat aset yang terlindungi secara hukum dapat
tersedia bagi perusahaan lain (licensee) dengan memberi atau
membayar royalti, license fee, atau bentuk kompensasi lain.
Misalnya, Disney, Coca Cola, dan caterpillar.
Foreign direct marketing (FDI). Aliran investasi keluar dari
negara asal, seperti perusahaan berinvestasi atau mengadakan
pabrik, peralatan, dan berbagai aset di negara lain. Perusahaan
memproduksi, menjual, dan berkompetisi secara lokal. Bentuk dari
FDI adalah joint venture, equity stakes, acquisition, minority atau
majority stake, dan lain-lain.
Franchising merupakan kontrak ketika perusahaan induk
(franchisor) memberi izin perusahaan lain (franchisee) untuk
mengoperasikan bisnis yang dikembangkan franchisor dengan
membayar sejumlah fee tertentu. Misalnya, Mcdonalds, Body
Shop, dan 7 Eleven.
b. Kegiatan Impor Kebalikannya dari ekspor
Impor adalah kegiatan membeli barang dari luar negeri,
untuk dijual kembali di dalam negeri. Orang atau badan usaha
yang melakukan kegiatan impor disebut importir. Alasan importer
membeli barang dari luar negeri adalah untuk mendapat laba.
Barang yang dibeli importir lebih murah jika dibandingkan
membeli dari dalam negeri. Harga barang yang lebih murah
disebabkan karena:
 Negara penjual memiliki sumber daya alam yang melimpah.
 Negara penjual memproduksi barang dengan harga yang lebih
murah.
 Negara penjual mampu memproduksi barang dalam jumlah
yang banyak.
Tidak naif jika setiap negara ingin meningkatkan ekspor
dan membuat minim impor. Era merkantilisme mencatat
demikian. Beberapa langkah untuk membuat impor minim adalah
sebagai berikut:
a) Kuota, pembatasan yang dilakukan pemerintah atas sejumlah
unit atau nilai total dari produk tertentu yang boleh diimpor.
b) Kebijakan diskriminasi pembelian, berupa aturan pemerintah
dan regulasi administratif yang mendiskriminasi pemasok
asing.
c) Prosedur bea masuk (custom procedure). Disebabkan oleh
adanya perbedaan klasifikasi produk dan penentuan nilai
komoditi di berbagai negara yang berbeda.
d) Kebijakan diskriminasi kurs mata uang. Misalnya, Cina yang
menjadikan mata uang yuan sebagai weak currency sehingga
membuat produk produk Cina menjadi lebih kompetitif
daripada produk asing.
e) Pembatasan administratif dan peraturan teknis. Peraturan anti
dumping, peraturan ukuran, dan kandungan bahan baku.
Termasuk, keselamatan dan kesehatan. Contoh lain adalah
aliansi negara untuk membentuk pasar tunggal. Misalnya, EU,
AFTA, dan lain-lain.
5. Akibat Perdagangan Internasional Ekspor dan Impor
Perdagangan internasional ekspor dan impor memberi dampak
positif maupun negatif bagi negara-negara yang terlibat. Dampak
positif adanya perdagangan internasional dirasakan oleh negara
pengekspor maupun pengimpor. Bagi negara pengekspor, mendapat
kemudahan memeroleh pasar, sedangkan bagi negara pengimpor,
memeroleh kemudahan mendapatkan barang.
Selain itu, beberapa dampak positif lainnya adalah mempererat
hubungan persahabatan antar negara, meningkatkan kesejahteraan
suatu negara, membuka dan memperluas lapangan pekerjaan, sebagai
sumber pemasukan negara, mendorong majunya ilmu pengetahuan dan
teknologi. serta diversifikasi konsumsi yang lebih luas bagi penduduk
suatu negara. Di lain pihak, perdagangan internasional ekspor dan
impor juga berdampak negatif terhadap negara yang terlibat. Di
antaranya adalah timbulnya kebergantungan terhadap satu negara,
persaingan yang tidak sehat dalam perdagangan internasional, industri
kecil yang tidak mampu bersaing akan gulung tikar, serta munculnya
penjajahan ekonomi oleh negara yang lebih maju.
E. Manfaat Perdagangan International
Menurut Sadono Sukirno manfaat perdagangan International
adalah sebagai berikut:
1. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi
di setiap negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya, kondisi geografi,
iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya
perdagangan internasional setiap negara mampu memenuhi kebutuhan
yang tidak diproduksi sendiri.
2. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Sebab utama perdagangan internasional adalah untuk memperoleh
keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara
dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang
diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara
tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
3. Memperluas pasar dan menambah keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya
(alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan
terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk
mereka. Dengan adanya perdagangan internasional pengusaha dapat
menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan
produk tersebut keluar negeri, sehinga dapat menunjang kesejahteraan
dalam negri.
4. Transfer teknologi modern
Perdagangan luar negri memungkinkan suatu negara untuk
mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara
manajemen yang lebih modern.
Pengaruh perdagangan internasional bagi perekonomian dalam
negri sangat berpengaruh besar karena dapat menunjang GDP , karena
Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi
peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi
merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Dampak positif dari perdagangan internasional antara lain :
 Kegiatan produksi dalam negeri menjadi meningkat secara kuantitas
dan kualitas.
 Mendorong pertumbuhan ekonomi negara, pemerataan pendapatan
masyarakat, dan stabilitas ekonomi nasional.
 Menambahkan devisa negara melalui bea masuk dan biaya lain atas
ekspor dan impor.
 Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam negeri,
terutamadalam bidang sektor industri dengan munculnya teknologi
baru dapat membantu dalam memproduksi barang lebih banyak dengan
waktu yang singkat.
 Melalui impor, kebutuhan dalam negara dapat terpenuhi.
 Memperluas lapangan kerja dan kesempatan masyarakat untuk berkeja.
 Mempererat hubungan persaudaraan dan kerjasama antar negara.
Dampak negatif dari Perdagangan internasional antara lain :
 Barang-barang produksi dalam negeri terganggu akibat masuknya
barang impor yang dijual lebih murah dalam negeri yang
menyebabkan industri dalam negeri mengalami kerugian besar.
 Munculnya ketergantungan dengan negara maju.
 Terjadinya persaingan yang tidak sehat, karena pengaruh perdagangan
bebas.
 Bila tidak mampu bersaing maka pertumbuhan perekonomian negara
akan semakin rendah dan bertambahnya pengangguran dalam negeri.
F. Faktor Pendorong Perdagangan Internasional
Faktor-faktor yang mendorong terjadinya perdagangan
antarnegara, diantaranya :
1. Keanekaragaman Kondisi Produksi
Keanekaragaman kondisi produksi merujuk kepada potensi faktor-
faktor produksi yang dimiliki suatu negara. Contohnya Indonesia,
memiliki potensi besar dalam memproduksi barang-barang hasil
pertanian. Dengan kata lain, melalui perdagangan, suatu negara dapat
memperoleh barang yang tidak dapat dihasilkannya di dalam negeri.
2. Penghematan Biaya Produksi/Spesialisasi
Perdagangan internasional memungkinkan suatu negara
memproduksi barang dalam jumlah besar, sehingga menghasilkan
increasing returns to scale atau biaya produksi rata-rata yang semakin
menurun ketika jumlah barang yang diproduksi semakin besar. Jadi,
apabila suatu negara berspesialisasi memproduksi barang tertentu dan
mengekspornya, biaya produksi rata-ratanya akan turun.
3. Perbedaan Selera
Sekalipun kondisi produksi di semua negara adalah sama, namun
setiap negara mungkin akan melakukan perdagangan jika selera
mereka berbeda. Contohnya, Norwegia mengekspor daging dan
Swedia mengekspor ikan. Kedua negara akan memperoleh keunggulan
dari perdagangan ini dan jumlah orang yang berbahagia meningkat.
G. Kebijakan Ekonomi International
1. Kebijakan ekonomi internasional suatu negara. Terdapat dua tinjauan
kebijakan ekonomi internasional, yaitu dalam arti luas dan dalam arti
sempit. Kebijakan ekonomi internasional dalam arti luas meliputi
semua kegiatan ekonomi pemerintah suatu negara yang secara
langsung maupun tidak langung mempengaruhi komposisi, arah dan
kegiatan ekspor impor barang dan jasa yang dilaksanakan oleh
pemerintah tersebut. Karena itu, sekalipun suatu kebihakan ditujukan
untuk mengatasi pemasalahan dalam negeri, tapi bila secara langsung
atau tidak langusng berpengaruh terhadap ekspor dan impor maka
dapat dimasukkan dalam kebijakan ekonomi internasional.
2. Kebijakan ekonomi internasional dalam arti sempit yaitu hanya
meliputi kebijakan yang langsung mempengaruhi ekspor dan impor.
Kebijakann internasional dalam arti sempit ini berkaitan dnegan ekspor
barang dan jasa, oleh karena itu cakupannya sangat luas mengingat
bantaknya barang atau jasa yang diekspor maupun diimpor, mulai dari
barang konsumsi, produksi sampai pada tenaga kerja
Besar kecilnya peran kebijakan ekonomi internasional suatu negara
dapat kita lihat dalam beberapa indikator:
1. Prosentasi besarnya sumbangan ekspor dan impor sebagai bagian dari
GDP. Besarnya pengaruh harga barang di luar negeri terhadap barang
di dalam negeri terutama berkaitan dengan kurs mata uang besar
kecilnya peranan modal asing, baik yang berupa investasi maupun
yang berupa pinjaman terhadap investasi secara keseluruhan baik
melalui badan pemerintah maupun swasta.
2. Besar kecilnya international demonstration effect atau pengaruh pola
hidup atau budaya asing terhadap pola hidup didalam negeri. Hal ini
berkaitan dengan ketergantungan suatu negara terhadap negara lain.
Pokok-pokok tujuan kebijakan ekonomi internasional yaitu :
1. Meningkatkan ekspor agar penerimaan devisa negara semakin besar.
2. Menstabilkan perkembangan ekspor, karena penetapan ekspor
menentukan pembangunan ekonomi suatu negara dalam artian
stabilitas penghasilan ekspor maupun kecepatan pertumbuhannya
sangat penting.
3. Menambah jumlah dan jenis barang yang diekspor sehingga bila satu
atau beberapa jenis barang pasarannya sedang lesu atau mengalami
saingan baru, maka dapat diganti dengan jenis barang uang lain.
4. Merubah struktur barang ekspor dari bahan-bahan mentah dan hasil
pertanian yang suply-nya in-elastis, mudah tergantung pada musim dan
posisinya makin lemah, ke barang-barang industri yang produksinya
mudah diatur.
5. Memperbaiki kelemahan dibidang transportasi sehingga sistem
penentuan harga tidak lagi berdasarkan hitungan FOB (free on board),
dalam artian menghitung harga jual hanya sampai pemuatan barang
dikapal, tetapi mampu menjual atas perhitungan harga CIF (cost
insurance and freight). Artinya kita menghitung harga termasuk
ongkos angkutan dan biaya asuransi ke tempat importir berusaha
memperluas spread effect (efek penyebaran) barang-barang ekspor,
yaitu berusaha memperluas mata rantai produksi kebelakang maupun
kedepan. Maksudnya mencari barang-barang yang mempunyai
keterkaitan secara horizontal maupun vertikal dengan jenis usaha yang
lain.
6. Berusaha mengurangi ketergantungan ekonomi terhadap luar negeri.
Hal ini sangat sulit karena setiap negara menjadi semakin terbuka
terhadap proses globalisasi yang semakin cepat.
II. PROTEKSI DAN PEMBATASAN PERDAGANGAN
A. Pengertian Proteksi
Proteksi merupakan perlindungan dalam perdagangan atau industri,
tujuannya untuk melindungi industri dalam negri dari persaingan barang
impor. Hal ini, misalnya dapat dijalankan dengan tarif. Industri-industri
domestik yang baru berdiri biasanya memiliki struktur biaya yang masih
tinggi, sehingga sulit bersaing dengan industri asing yang memiliki
struktur biaya rendah (karena sudah memiliki skala ekonomi yang besar).
Proteksi ini memberi kesempatan kepada industri domestik untuk belajar
lebih efisien dan memberi kesempatan kepada tenaga kerjanya untuk
memperoleh keterampilan. Kebijakan proteksi biasanya bersifat
sementara. Jika suatu saat industri domestik dirasakan sudah cukup besar
dan mampu bersaing dengan industri asing, maka proteksi akan dicabut.
B. Faktor-Faktor Yang Mendorong Proteksi
1. Mengatasi masalah deflasi dan pengangguran
Perkembangan ekonomi yang efisien di negara-negara lain
adakalanya menimbulkan efek buruk kepada perekonomian.
Perkembngan itu mungkin mengurangi perkembangan ekspor dari
negara yang bersangkutan, atau impornya semakin bertambah besar.
Masalah-masalah ekonomi dalam negari seperti inflansi, tuntutan upah
serikat buruh dan kenaikan biaya yang cukup tinggi juga dapat
menyebabkan ketidakmampuan perusahaan domestik menghadapo
masalah kekurangan permintaan dan terpaksa mengurangi jumlah
pekerja.
2. Mendorong perkembangan industri baru
Apabila biaya produksi tinggi , dan mutu produksinya belumlah
sebanding dengan jenis barang yang sama yang diproduksinya pada
harga yang sama dengan barang-barang buatan luar negri. Dalam
keadaan seperti ini proteksi bertujuan agar industri yang baru didirikan
dapat berkembang dan akhirnya dapat bersaing dengan produksi yang
sama dari luar negeri.
3. Untuk mendiversifikasikan perekonomian
Untuk menaikkan pendapatan dan mengukuhkan struktur ekonomi
adalah penting untuk mendiversifikasikan kegiatan ekonomi, dan
terutama mengembangkan sektor industri.
4. Untuk menghindari kemerosotan industri-industri tertentu
Tujuan ini terutama ingin dicapai oleh negara-negara maju.
Apabila Amerika Serikat dan negara-negara Eropa memberikan
kebebasan kepada rakyatnya untuk mengimpor barang-barang tersebut,
maka industri-industri yang ada dinegara mereka harus ditutup dan
keadaaan pengangguran akan menjadi semakin buruk. Untuk
menghindarinya, kebijakan proteksi dijalankan.
5. Untuk memperbaiki neraca Pembayaran
Apabila cara ini gagal, cara lain yang dapat dilakukan untuk
memperbaiki neraca pembayaran adalah dengan mencatu valuta asing
yang akan digunakan untuk mengimpor beberapa jenis barang tertentu.
6. Untuk menghindari Dumping
Industri-industri di negara tersebut akan kehilangan pasaran, dan
ini selanjutnya dapat menimbulkan pengangguran.Oleh karena itu
dumping dapat menimbulkan efek buruk kepada negara yang membeli
barang yang dilempar dengan harga murah.
7. Untuk Menambah pendapatan Pemerintah
Pendapatan pemerintah bertambah tetapi ia juga dapat mencapai
beberapa tujuan lain seperti mengurangi impor, memperbaiki neraca
pembayaran, dan sebagainya.
C. Alat Pembatasan Perdagangan
Proteksi dan pembatasan perdagangan adalah kebijakan-kaijakan
pemerintah dalam membatasi atau mengurangi barang-barang yang
diimpor. Halangan perdagangan dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:
1. Tarif dan Pajak Impor
a. Hambatan tarif
Hambatan tarif (tariff barrier) adalah suatu kebijakan
proteksionis terhadap barang-barang produksi dalam negeri dari
ancaman membanjirnya barang-barang sejenis yang diimpor dari
luar negeri. Tarif adalah hambatan perdagangan yang berupa
penetapan pajak atas barang-barang impor atau barang-barang
dagangan yang melintasi daerah pabean (custom area). Sementara
itu, barang-barang yang masuk ke wilayah negara dikenakan bea
masuk.  Efek kebijakan ini terlihat langsung pada kenaikan harga
barang.  Dengan pengenaan bea masuk yang besar, pendapatan
negara akan meningkat sekaligus membatasi permintaan konsumen
terhadap produk impor dan mendorong konsumen menggunakan
produk domestik.
b. Jenis tarif
 Ad valorem duties, yakni bea pabean yang tingginya dinyatakan
dalam presentase dari nilai barang yang dikenakan bea tersebut.
 Specific duties, yakni bea pabean yang tingginya dinyatakan
untuk tiap ukuran fisik daripada barang.
2. Kuota Pembatasan Impor
Berbeda dengan tarif, kuota tidak dapat menambah pendapatan
pemerintah. Akan tetapi untuk produksi domestik kuota meruapakan
langkah pemerintah yang lebih meguntungkan arena setelah kuota
impor dipenuhi, mereka tidak lagi menghadapi persaingan dari luar.
3. Hambatan Perdagangan Bukan Tarif
Langkah-langkah pemerintah dan peraturan- peraturan yang akan
mendorong dan memberi keutamaan ke atas konsumsi barang-barang
dalam negara dan tidak mendorong konsumsi barang-barang impor
dinamakan hambatan perdagangan bukan tarif.Hambatan perdangan
bukan tarif juga wujud dalam bentuk peraturan-peraturan yang
menetukan syrat-syarat yang harus dipenuhi agar sesuatu barang impor
dibenarkan masuk ke sesuatu negara.
4. Pembatasan penggunaan Valuta Asing
Ada beberapa cara untuk membatasi penggunaan valuta asing
untuk tujuan mengimpor. Salah satu caranya ialah mencatu jumlah
mata uang asing yang digunaka untuk mengimpor barang-barang
mewah.Yang kedua ialah dengan menjual valuta asing dengan harga
yang lebih tinggi dari kurs resmi yang ditetapkan oleh
pemerintah.penjualan valuta asing yang dibatasi tersebut dapat
mengurangi keinginan untuk mengimpor.
III. NERACA PEMBAYARAN
A. Neraca Berjalan
1. Ekspor & Impor Barang Tampak
Ada dalam neraca perdagangan. Jika nilainya (+) maka X > M dan jika
nilainya (-) X < M
2. Ekspor & Impor Barang Tak Tampak
Ekspor dan impor barang tak tampak adalah transaksi yang meliputi biaya
dan pengangkutan, asuransi dari barang yang diekspor atau diimpor.
Perbelanjaan wisatawan dan pendapatan investasi (yang meliputi
keuntungan, bunga atas modal yang diinvestasikan dan deviden) disebut
juga Neraca Jasa. Jika nilainya (+) maka penjualan Jasa ke LN > Jasa
pihak LN yang dibeli didalam negeri.
3. Pembayaran Pindahan
Pembayaran pindahan adalah meliputi pembayaran pindahan yang
dilakukan oleh pihak pemerintah maupun swasta. Transaksi ini meliputi
pembayaran dimana penerimanya tidak perlu “membayar” dalam bentuk
uang atau jasa.
B. Neraca Modal
1. Aliran Modal Jangka Panjang
a. Aliran modal resmi merupakan pinjaman dan pembayaran diantara
badan-badan pemerintah disuatu negara dengan negara lain.
b. Investasi langsung swasta adalah penanaman modal langsung.
2. Modal Swasta
Modal swasta adalah aliran modal dalam bentuk tabungan atau investasi
keuangan yang dapat dengan cepat ditukarkan kembali kepada valuta asal
atau lainnya. Disebut juga "hot money" karena biasa diinvestasikan di
pasar uang atau pasar modal untuk memperoleh keuntungan investasi.
IV. KURS VALUTA ASING
A. Pengertian Kurs Valuta Asing
Kurs ialah harga atau nilai mata uang suatu negara yang diukur
dengan mata uang luar negeri ketika berbelanja atau membeli barang di
luar negeri. Hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan hal terpenting
adalah nilai tukar, karena kurs akan menginformasikan harga dari berbagai
negara ke mata uang negara kita. Valuta asing adalah mata uang negara
lain. Mata uang yang dipertukarkan dengan mata uang lain disebut
transaksi valas (foreign exchange / forex), yaitu nilai mata uang
dibandingkan dengan mata uang lain disebut nilai tukar atau nilai tukar
mata uang. Forex adalah mata uang suatu negara yang dikeluarkan dan
ditukar menjadi instrumen pembayaran yang sah di negara lain.
Jika suatu mata uang dapat ditukar dengan mata uang lain tanpa
batas, pertukaran mata uang asing akan memiliki nilai. Tempat pertemuan
antara penawaran dan permintaan valuta asing disebut Bursa Valuta Asing
(Foreign Exchange Market). Harga mata uang yang akan ditukar dengan
mata uang lain disebut nilai tukar mata uang asing. Jadi, Kurs Valuta
Asing adalah perbandingan nilai atau harga antara mata uang asing yang
dinyatakan atau ditukar dengan nilai mata uang domestik.
B. Sistem Kurs Valuta Asing
Ada beberapa jenis cara yang dilakukan pemerintah dalam
menentukan nilai tukar mata uang asing. Metode-metode ini meliputi:
1. Sistem Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate)
Sistem kurs tetap adalah kondisi di mana nilai tukar mata uang
domestik ditentukan oleh pemerintah. Dalam jenis ini, pemerintah
melakukan berbagai langkah dan kebijakan untuk mengatur nilai mata
uangnya pada harga tertentu. Fluktuasi pergerakan harga yang terjadi
akan diredam oleh pemerintah atau intervensi.
Jika ada kelebihan pasokan, pemerintah akan membelinya.
Sebaliknya, jika ada permintaan berlebih untuk mata uang asing tertentu,
pemerintah akan menjual persediaan mata uangnya. Sistem ini memang
mampu memberikan kepastian tentang nilai tukar mata uang, tetapi
kelemahannya adalah bahwa pemerintah harus memiliki cadangan
devisa yang sangat besar untuk mempertahankan nilai mata uangnya.
2. Sistem Kurs Bebas/Mengambang (Floating Exchange Rate)
Dalam sistem ini, besarnya nilai tukar diserahkan kepada
mekanisme pasar tanpa campur tangan pemerintah. Tinggi dan rendah
dari mata uang ditentukan oleh tingkat permintaan dan penawaran mata
uang itu sendiri.
3. Sistem Tingkat Mengambang Terkendali (Managed Floating Rate)
Sistem ini adalah kombinasi dari dua sistem di atas. Nilai tukar
dapat bergerak bebas naik atau turun, tetapi pemerintah akan melakukan
intervensi untuk menghindari gejolak yang terlalu tajam. Pemerintah
melakukan intervensi untuk mengintervensi ketika harga mencapai batas
tertentu, misalnya 5% di atas atau di bawah tingkat keseimbangan.
Campur tangan atau intervensi yang dilakukan dapat berupa:
1. Dirty Floating (Mengambang kotor) – adalah kondisi di mana
pemerintah melakukan intervensi langsung dengan menjual atau
membeli valuta asing.
2. Clean Floating (mengambang bersih) – adalah kondisi di mana
intervensi pemerintah dilakukan secara tidak langsung, misalnya dengan
mengatur suku bunga.
C. Jenis Kurs Valuta Asing
Ada tiga jenis nilai tukar mata uang asing yang perlu kita ketahui:
1. Kurs Jual  adalah harga yang diberikan oleh bank kepada seseorang
yang ingin membeli mata uang asing
2. Kurs beli adalah harga yang diberikan oleh bank kepada seseorang yang
ingin menukar mata uang asing.
3. Kurs tengah adalah harga yang diberikan oleh bank antara kurs jual dan
kurs beli (jumlah kurs beli dan kurs jual dibagi dua)
V. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS
1. Perubahan Dalam Citarasa Masyarakat
Cita rasa masyarakat emmpengaruhi corak konsumsi mreka. maka
perubvahan citarasa masyarakat akan megubah corak konsumsi mreka
keatas barang bvarang yang diproduksikan didalam negri maupun yang
diimpor. perbaikan kualitas barang barang dalam negri menyebabkan
keinginan mengimpor berkurang dan ia dapat pula menaikan ekspor.
sednagkan perbaikan kualitas barang barang impor menyebabkan
keinginan masyarakatb untuk mengimpor beratmbah besar.
2. Perubahan Harga Barang Ekspor Dan Impor
Harga sesuatu barang merupakan alah satu faktor penting yang
menentukan apakah sesuatu barang akan diimpor atau diekspor. barang
barang dalam negri yang dapat dijual dengan harga yang relatif murah
akan menaikan ekspor dan apabila harganya naik maka eksporya aka
berkurang. barang impor akan mengiurangi impor. dengan demikian
[perubahan harga harga barang ekspor dan impor akan menyebabkan
perubahan dalam penawaran dan peminatan ketas mata uang negar
tersebut.
3. Kenaikan Harga Umum (Inflasi)
Inflasi sangat besar pengaruhnya kepada kurs pertukaran valuta asing.
inflasi yang berlaku pada umumnya cenderung untuk menurunkan nilai
valuta asing. kecenderungan seperti ini wujud disebabakan efek inflasi
berikut :
 Infalsi menyebabkan harga didalam negri lebih mahal dari pada harga
harga diluar negri dan oleh sebab itu inflasi berkecenderungan
bertambah impor
 Inflasi menyebabkan harga harga ekspor menjadi lebih mahal oleh
sebab itu inflasi berkecenderungan mengurangi ekspor
4. Perubahan Suku Bunga Dan Tingkat Pengembalian Inflasi
Suku bunga dan tingkat pengembalian inflasi sangta penting
perananya dalam mempengaruhi aliran modal. suku bunga dan tingkat
pengembalian investasi yang rendah cenderung akan menyebabkan modal
dalam negri mengalir keluar negri dan sebaliknya. nilai mata uang suatu
negara akan merosot apabila lebih banyak  modal negara dialirkan ke luar
negri karna suku bunga dan tingkat pengembalian modal investasi yang
lebih tinggi di negara lain.
5. Pertumbuhan Ekonomi
Efek yang akan diakibatkan oleh kemajuan ekonomi kepada nilai
mata uangnya tergantung kepada corak pertumbuhan eknoomi yang
berlaku . apabila kemajuan itu terutama diakibatkan oleh perkembangan
ekspor, maka permintaan keatas mata uang negar itu akan bertambah lebih
cepat dari penawarannya dan oleh karena itu mata uang negara tersebut
naik. akan tetapi apabila kemajuan tersebut meyebabkan impor
berkembang lebih cepat dari ekspor , penawaran mata uang itu akan lebih
cepat bertambah permintaanya dan oleh karenanya nilai mata uang negara
tersebut akan merosot. 
VI. MASALAH DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM EKONOMI
TERBUKA
Dalam perekonomian terbuka, masalah yang dihadapi suatu negara
menjadi lebih rumit, dan kebijakan yang perlu dirumuskan dan diiaksanakan
pemerintah perlu difikirkan dengan lebih baik. Dalam perekonomian tertutup
hanya dua masalah yang perlu difikirkan pemeriatah dalam merumuskan
kebijakan ekonomi, yakni masalah pengangguran dan masalah inflasi. Dalam
perekonomian terbuka, di samping memperhatikan masalah tersebut harus
pula diperhatikan efek dari kebijakan pemerintah yang dirumuskan terhadap
neraca pembayaran dan kestabilan kurs pertukaran. Defisit dalarn neraca
pembayaran akan menimbulkan efek buruk terhadap kestabilan kurs pertukan.
Pada akhirnya kedua masalah itu akan menimbulkan efek buruk kepada
masalah pengangguran dan kestabilan harga-harga. pada dasarnya masalah
yang dihadapi oleh sesuatu perekonomian terbuka akan berbentuk salah satu
dari empat masalah berikut :
 Perekonomian menghadapi masalah pengangguran, tetapi terdapat surplus
dalam neraca pembayaran  
 Perekonomian menghadapi masalah inflasi tetapi terdapat surplus dalam
neraca Pembayaran
 Perekonomian menghadapi masalah pengangguran dan di samping itu
menghadapi masalah defisit dalam neraca pernbayaran.
 Perekonomian menghadapi masalah inflasi dan di samping itu
menghadapi masaiah defisit dalam neraca pembayaran.
DAFTAR PUSTAKA

https://konsepblackbook.blogspot.com/2013/06/pengertian-ekonomi-
international.html?m=1

https://www.academia.edu/18551380/Peranan_Ekspor_Impor_Dalam_Perdaganga
n_Internasional

http://bloghanii.blogspot.com/2017/06/makalah-makro-proteksi-dan-
pembatasan.html?m=1

https://www.academia.edu/32787287/Neraca-pembayaran

http://asthreenovianti.blogspot.com/2012/06/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
kurs.html

https://www.academia.edu/7319220/KEBIJAKAN_PEMERINTAH_DALAM_P
EREKONOMIAN_TERBUKA

Anda mungkin juga menyukai