Anda di halaman 1dari 64

FILSAFAT

FILSAFAT = EPISTEMOLOGI

FILSAFAT dari bahasa YUNANI ,


Philein = Cinta, Sophia = Kebijaksanaan

EPISTEMOLOGI dari bahasa YUNANI


Episteme = Pengetahuan , Logos = Ilmu
FILSAFAT : adalah studi tentang seluruh fenomena
kehidupan, dan pemikiran manusia secara kritis, dan
dijabarkan dalam konsep mendasar”
1. filasafat ilmu
2. filsafat pendidikan
3. filsafat hukum
4. filsafat agama
5. filsafat Pancasila
6, filsafat Seni
7. Filsafat Bahasa
TOKOH-TOKOH FILSAFAT
( EPISTEMOLOGI )
FILSAFAT KUNO
NO NAMA TOKOH HIDUP TAHUN
01 THALES 625 – 545 SM
02 ANAKSIMANDROS 610 – 540 SM
03 ANAKAIMENES 585 - 528 SM
04 PITAGORAS 580 - 500 SM
05 HERAKLITOS 540 – 480 SM
06 PERMENIDES 515 - SM
07 DEMOKRITOS 460 – 370 SM
08 SOKRATES 469 – 399 SM
09 PLATO 427 – 347 SM
10 ARISTOTELES 384 – 322 SM
11 PYRRHO 365 -275 SM

ABAD PERTENGAHAN

01 AGUSTINUS 354-430 SM

02 ALBERTUS AGUNG 1205 - 1280

03 THOMAS AQUINAS 1225 – 1274


FILSAFAT ARAB

01 IBNU SINA 980 - 1037

02 IBNU ROSHD 1126 - 1198

FILOSOF INDONESIA

01 A. GUNAWAN SETIARDJA
JAYA SUPRANA bukunya KLIRUMONOLOGI

02 FRANZ MAGNIS SUSENO, S, JF

03 CATALANO, J,T:
RASIONALISME

01 N . MALEBRANCHE 1638 - 1715

02 B. DE SPINOZA 1632 - 1677

03 G.W, LEIBNIZ 1646 - 1716

MATERIALISME

01 LUDWIG FEUERBACH 1804 - 1872

02 KARL MARX 1818 - 1883

PHENOMENOLOGI =Phainomai = saya


nampak
01 EDMUND HUSSERI 1859 - 1938

02 NAX SCHELER 1874 - 1928


BAIK:
Kata “baik” diartikan:
a. Nikmat (bagi kaum hedonis)
b. Apa yang diinginkan orang (etika psikolo-
gis, misalnya Hume).
c. Apa yang diinginkan Tuhan (etika teonom).
d. Apa yg bermanfaat dalam evolusi (Spencer).
Mr. Moore tidak dpt diartikan kata “baik”
NILAI:
a. Konsep / keinginan ideal yang memberi arti ke-
pada kehidupan seseorang dan sekaligus
sebagai acuan dalam membuat keputusan &
bertindak.
b. Biasanya nilai lebih dikaitkan kepada
individu- individu daripada kelompok; yang
dapat meliputi kepercayaan agama, orientasi
seks, hubungan fa-mili atau aturan permainan.
NILAI
c. Selain tidak konkrit, nilai juga bersifat
subjektif.

d. Konflik nilai dapat muncul manakala


seseorang secara terpaksa harus berhadapan
dengan sesuatu yang bertentangan dengan
nilai-nilai yg diyakini.
AMORAL / ASUSILA
Baik moral atau tidak bermoral..
- Berada di luar lingkup untuk moral yang
penilaian berlaku.
- Selain moralitas.
Tidak memiliki prinsip-prinsip moral.
IMMORAL:
- Tidak konsisten dengan kemurnian atau
moral yang baik.
- Secara moral salah.
MORAL:
 Standar tentang benar dan salah, yang
dipelajari lewat proses hidup bermasya
rakat.
 Biasanya didasarkan pada keyakinan
agama.
 Umumnya dikaitkan dengan individu-
individu atau kelompok-kelompok kecil.
 Diwujudkan sebagai prilaku yang diselaraskan

dengan kebiasaan-kebiasaan kelompok


ataupun tradisi.
 Ajaran moral memuat nilai-nilai dan

norma-norma moral yang terdapat


diantara sekelompok manusia.

 Moralitas bisa berasal dari satu sumber


atau lebih; yaitu sumber tradisi, adat,
agama atau ideologi.
DEFINISI ETIKA
CATALANO, J,T:

1. Sistem penilaian prilaku dan keyakinan


untuk menentukan perbuatan yang pan
tas guna menjamin adanya
perlindungan
atas hak-hak individu.
2. Etika mencakup cara-cara pembuatan ke
putusan untuk membantu membedakan
perbuatan yang baik dari yang buruk
dan mengarahkan bagaimana yang se
harus nya.
3. Etika berlaku bagi individu-individu, komu
nitas-komunitas kecil ataupun masyarakat.

FRANZ MAGNIS SUSENO, S, J:


1. Etika merupakan filsafat yang merefleksikan
ajaran-ajaran moral.
2. Etika mengandung pemikiran rasional, kritis,
mendasar, sistematis dan normatif.
3. Etika merupakan sarana guna memperoleh
orientasi kritis sehubungan dengan berbagai
masalah moralitas yang membingungkan
 GENE BLOKER
Etika adalah cabang ilmu filsafat moral
yang mencoba mencari jawaban guna
menentukan dan mempertahankan secara
rasional teori yang berlaku secara umum
tentang apa yang benar dan salah, baik dan
buruk sebagai suatu perangkat prinsip
moral yang dapat dipakai sebagai pedoman
bagi tindakan manusia.
RINGKASNYA
 Teori etika mencoba menyajikan sebuah sistem yg
mengandung prinsip-prinsip (principles) &
aturan-aturan (rules) untuk menyelesaikan
dilemma etik.
 Dilemma etik adalah situasi yang memerlukan
kepu-tusan dari dua alternatif yang mungkin
sama-sama tidak menyenangkan atau saling
berselisihan.
 Banyak keputusan di bidang pelayanan yang
mengandung dilemma etik.
RINGKASNYA
 Teori etika membahas keyakinan-
keyakinan dasar ttg benar tidaknya
secara moral serta memberikan alasan
guna mendukung keyakinan-keyakinan tsb.
 Teori etika memberikan dasar-dasar bagi
penyusu- nan kode etik suatu profesi.
KODE ETIK:
 Merupakan daftar ketentuan tertulis (written list) dari rule yang mengandung
nilai-nilai dalam profesi dan sekaligus sebagai standar berprilaku.
 Sebagai kerangka acuan mengambil keputusan etik.
 Selalu dilakukan revisi secara periodik, disesuaikan perkembangan
masyarakat maupun profesi.
 Cakupan lebih luas, tetapi tidak pernah berbenturan dengan ketentuan
hukum.
 Setiap anggota profesi bertanggungjawab thd tegak-nya nilai serta standar
yg termuat dalam kode etik.
 Keberlakuannya menuntut hati nurani, bukan pak-saan.
(Catalano, JT, 1991)
PEDOMAN ETIKA
1. Sumpah (Oath):
- Sumpah Dokter Indonesia (Hipokrates )
- Sumpah Advokat
- Sumpah Hakim
- Sumpah Kepolisan
- Sumpah Anggota Dewan ( DPRD, DPR –RI)
2. Kode Etik:
- Kode Etik Kedokteran Indonesia.
- Kode Etik Kepolisian
- Kode Etik Advokat
- Kode Etik Hakim
- Kode Etik Anggota Dewan ( DPRD, DPR-RI)
- Kode Etik Guru, Dosen
- Kode Etik Jurnalistik

3. Deklarasi (kesepakatan tentang aspek tertentu):


- Deklarasi di Geneva (as amanded at Sydney).
- Deklarasi di Tokyo, 1975.
- Deklarasi di Oslo, 1970.
- Deklarasi di Helsinki (Revised 1975).
FILSAFAT
PANCASILA
ONTOLOGI
Secara ontologi, kajian Pancasila sebagai filsafat
dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui
hakikat dasar sila-sila Pancasila.
Menurut Notonagoro, hakikat dasar ontologi
Pancasila adalah manusia.

 Pancasila sebagai dasar filsafat negara Republik


Indonesia memiliki susunan lima sila yang merupakan
suatu persatuan dan kesatuan serta mempunyai sifat
dasar kesatuan yang mutlak, yaitu berupa sifat kodrat
monodualis, sebagai makhluk individu sekaligus juga
sebagai makhluk sosial, serta kedudukannya sebagai
makhluk pribadi yang berdiri sendiri, juga sekaligus
sebagai makhluk Tuhan.
ONTOLOGI
 Notonagoro lebih lanjut mengemukakan
bahwa manusia sebagai pendukung
pokok sila-sila Pancasila secara ontologi
memiliki hal-hal yang mutlak, yaitu
terdiri atas susunan kodrat, raga dan
jiwa, jasmani dan rohani, juga sebagai
makhluk individu dan sosial serta
kedudukan kodrat manusia sebagai
makhluk pribadi dan makhluk Tuhan
Yang Maha Esa.
EPISTEMOLOGI
 Epistemologi filsafat Pancasila
dimaksudkan sebagai upaya untuk
mencari hakikat Pancasila sebagai suatu
sistem pengetahuan, epistemologi
merupakan bidang filsafat yang
membahas hakikat ilmu pengetahuan
(ilmu tentang ilmu).
EPISTEMOLOGI
 Suatu paham epistemologi, Pancasila
mendasarkan pandangannya bahwa ilmu
pengetahuan pada hakikatnya tidak bebas
nilai karena harus diletakkan pada
kerangka moralitas kodrat manusia serta
moralitas religius dalam upaya untuk
mendapatkan suatu tingkatan
pengetahuan dalam hidup manusia, dasar
epistemologis Pancasila sangat berkaitan
erat dengan konsep dasarnya tentang
hakikat manusia.
AKSIOLOGI
 Filsafat Pancasila pada hakikatnya membahas tentang
nilai praksis atau manfaat suatu pengetahuan tentang
Pancasila, sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem
filsafat memiliki satu kesatuan dasar aksiologi, nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila pada hakikatnya juga
merupakan suatu kesatuan.
 Secara aksiologi, bangsa Indonesia merupakan
pendukung nilai-nilai Pancasila (subscriber of values
Pancasila). Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang
berketuhanan, berkemanusiaan, bepersatuan,
berkerakyatan, dan berkeadilan sosial.
1. NORMA AGAMA :
Konsep yang menata tindakan manusia
dalam pergaulan dengan sesamanya yang
bersumber pada ajaran agamanya
- Bila melawat orang mati sepatu, sendal
harus dilepas pada waktu masuk makam
- Seorang wanita tidak boleh ikut melawat
orang mati sampai masuk makam.
- Pria/laki-lagi beristri ingin nikah lagi tidak
perlu ijin istri pertama.
AGAMA dan SEKTE/TORIKOT
NO AGAMA WILAYAH

A. ISLAM
1. NADATUL ULAMA SELURUH INDONESIA
2. MUHAMMADIYAH SELURUH INDONESIA
3. AHMADIYAH DIBUBARKAN
4. TORIKOT ANASIR MAKASAR –SULAWESI
5. TORIKOT SYATTARIAH BANDA ACEH
6. TORIKAT NASABANDIYAH JAWA TIMUR
KOULIYAH
7. TORIKOT ABOGAI BANYUMAS JATENG
B. 8. KRISTEN, KATHOLIK, HINDU,
BUDHA, JAINESME
KEPERCAYAAN
1. SABTO DARMO
2. SETIA BUDI DARMA (SUBUD)
3. RASA SEJATI
4. TAO
 KRISTEN TERPECAH 46 SEKTE
 1. LUTHERAN
 2. CALVINIS
 3. BAPTIS
 4. METHODIS
 5. PENTAKOSTAL
 6. INJIL ( EVANGELICAL)
 7. ADVENTIS
 8. SAKSI YEHOVA
 AGAMA BUDDHA TERPECAH 18 SEKTE
 1. THERAVADINO (THERAVANDA)
 2. VAJJIPUTTAKA (VATSIPUTRIYA)
 3. MAHIMSASAKA ( MAHISASAKA)
 4. DHAMMUTTARIYA (DHARMOTARIYA)
 5. BHADDAYANIKA (BHADRAYANIKA)
 6. CHANNAGARIKA (SANNAGARIKA)
 7. SAMMITIYA ( SAMMITYA)
 8. SABBATTHIVANDA ( SARVASTIVANDA)
 9. DHAMMAGUTTIKA (DHARMAGUPTAIKA)
 10. KASSAPIYA ( KASYAPIYA)
 11. SANKANTIKA (SAMKRANTIKA)
 12. SUTTAVANDA (SUTRAVADIN)
 13. MAHASANGITIKARAKA (MAHASANGHIKA)
 14. GOKULIKA (KUKKULIKA)
 15. EKABYOHARIKA ( EKAVYAVAHARIKA)
 16. BAHUSSUTAKA ( BAHUSRUTAKA)
 17. PANNATTI VADA (PRAJNAPTIVADA)
 18. CATIYA VADA (CAITIKA)
 AGAMA HINDU TERPECAH 9 SEKTE
 1. CIWA SIDDHANTA
 2. PACUPATA
 3. BHAIRAWA
 4. WESNAWA
 5. BODHA ATAU SOGHATA
 6. BRAHMANA
 7. RSI
 8. SORA
 9. GANECA /GANA
 AGAMA ISLAM TERPECAH 7 SEKTE
1. MU TAZAILAH 20 SUNNI
2. SYIAH 22 NU
3. KHAWARIJ 20
4. MURJIAH 5
5. MUSYABIHAH 1
6. NAJARIAH 3
7. JABARIAH 1

a. Al Jamaah
b. Hr Sunan Ibnu Majah
b. Hr Jabir Ibnu Abdullah
Islam terpecah 73 Sekte
 PERNIKAHAN YANG DILARANG DALAM
SYARI AT ISLAM
1. NIKAH SYIGHAR
2. NIKAH TAHLIL
3. NIKAH MUT AH
4. NIKAH DALAM MASA IDDAH
5. NIKAH DENGAN WANITA KAFIR SELAIN YAHUDI DAN
NASRANI
6. NIKAH DENGAN WANITA SENASAB atau HUBUNGAN
KEKELUARGAAN karena PERNIKAHAN
7. NIKAH DENGAN WANITA SEPERSUSUAN
8. NIKAH DENGAN BIBINYA BAIK DARI AYAHNYA MAUPUN
IBUNYA
9. NIKAH DENGAN ISTRI YANG TELAH DITALAK TIGA
10. NIKAH PADA SAAT SAAT MELAKSANA KAN IBADAH IHRAM
11. NIKAH WANITA YANG MASIH BER SUAMI
12. NIKAH DENGAN WANITA PEZINAH/PELACUR
13. NIKAH DENGAN LEBIH DARI EMPAT WANITA
14. NIKAH BADAL ( Tukar menukar istri )
15. NIKAH POLIANDRI
16. NIKAH SILANG
MEDIA ISLAM Salafiyyah,
Ahlussunah wal Jama ah
MACAM MACAM NIKAH
1. AZ ZAWAF AL WAJIB ( Pernikahan wajib)
2. AZ ZAWAF AL MUSTAHAB ( Pernikahan yang dianjurkan )
3. AZ SAWAF AL MAKRUH
( Pernikahan yang kurang atau tidak disukai ).
4. AZ ZAWAF AL MUBAH ( Pernikahan yang dibolehkan )
5. PERKAWINAN YANG DIHARAMKAN ( Larangan keras )
10 Tempat di Dunia Yang Bebas Bertelanjang
dan Ber Sex

1. Sauna Kotiharju, Helsinki Finlandia


2. Golf La Jenny, Perancis
3. Desa Costa Natura, Spanyol
4. Festival Okayama, Jepang
5.1 Scuba Diving – Fiji di Kota Okayama + 9000
Hadaka Matsuri Festival Telanjang
5.2 Scuba Diving – Fiji Perusahaan Buff Divers
6. Pendaki Gunung Harz, Jerman
7. Pelayaran di Kroasia
8. Danau Tekapo, Selandia Baru memancing
9. Bungy Jumping Nanaimo Kanada
10. Ski Obertraun, Austria
11. Makam Samudera Gunung lawu Grobogan Jateng
DIMANA HAM ???
NO AGAMA atau KEPERCAYAAN DASAR HUKUM ?
UU No: 1/PNPS/1965
01 AHMADIYAH Tentang Penyalahguna
SYIAH an dan Penodaan
BAHAI Agama
YAHUDI INPRES NO; 1470 Th
KONGHUCU 1978 yg ditegaskan SE
MENDAGRI NO:
Nani Maryani Ramli memiliki surat 477/1978 JO TAP MPR
keterangan penduduk th 1956 Daerah NO : II/MPR/1998
Kota Praja JKT tdk ada kolom agama KEPRES NO:6/2000
Oleh GUSDUR
SUMIATI TH 1958 di SURABAYA kurang le Konghucu diakui
bih sama di Jakarta juga tdk ada kolom UU No: 23/2006 TT
agamanya. Administrasi Kependu
dukan
Kompas, Kamis 27 Nop 2014 Hal 7
Islam dinyatakan sesat
Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar )
PENGANUT KEPERCAYAAN DI
REPUBLIK INDONESIA
1. Budi Setia
2. Kawruh Kasunyatan
3. Sunda Wiwitan ( Baduy di Kanekes,
Banten)
4. Parmalim ( Batak )
5. Kaharingan ( Kalimantan)
6. Tonaas Walian ( Minahasa Sulut)
7. Tolottang (Wetu telu dan
8. Naurus ( P. Seram Maluku )
2. NORMA SOSIAL :
Konsep yang menata tindakan manusia
dalam pergaulan dengan sesamanya
1. Menjenguk orang sakit
2. Melawat/tandiyah kalau ada orang mati
Memandikan,mengkafani,dan
menyolati
3. Ikut serta kerja bakti
3. NORMA SUSILA
Konsep yang menata tindakan manusia
dipergaulan sosial sehari-hari, seperti
pergaulan antara PRIA dan WANITA
1. Sopan dalam berucap,
2. Santon dalam bertindak
3. Tunduk, dan menghormati adat
istiadat setempat
4. NORMA HUKUM
Konsep yang harus dipatuhi
karena hukum untuk mengator
1. Hukum itu kekuasaan tetapi ke
kuasaan bukan hukum
2. Penguasa dengan hukum
berhak memaksakan sanksi
3. Hakekat kekuasaan adalah kemam
puan seseorang memaksakan ke
hendaknya pada orang lain
4. Hukum ada karena kekusaan yang
sah revolusi menciptakan hukum
baru kalau didukung rakyat,

AWAS PREMAN !!
Sila – sila Pancasila
 Ketuhanan Yang Maha Esa Pasal 9, 28E, 29,
 Kemanusian Yang Adil dan Beradap Pasal
27,28, 28A-28 J, 29, 30,31
 Persatuan Indonesia Pasal 1, 18, 32,35,36A-
36C,37 (5)
 Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan Dalam Permusyaratan
Perwakilan PASAL 1,2 ,3 ,5,20,22E,28, 37,
 Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia PASAL 23,23A-G,27,28,29,31,33,34
Karakteristik Sistem Filsafat Pancasila
Gambar di samping menunjukkan
pengertian berikut

1. Sila 1 meliputi, mendasari,


dan menjiwai sila 2, 3, 4, 5.
2. Sila 2 diliputi, didasari, dijiwai
sila 1, dan mendasari serta
menjiwai sila 3, 4, 5.
3. Sila 3 diliputi, didasari, dijiwai
sila 1, 2, dan mendasari serta
menjiwai sila 4, 5.
4. Sila 4 diliputi, didasari, dijiwai
sila 1, 2, 3 dan mendasari dan
menjiwai sila 5.
5. Sila 5 diliputi, didasari, dijiwai
sila 1, 2, 3, 4.
Inti atau esensi sila-sila Pancasila
meliputi sebagai berikut.
1. Tuhan, yaitu sebagai kausa prima.
2. Manusia, yaitu makhluk individu dan
makhluk sosial.
3. Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian
sendiri.
4. Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus
bekerja sama, dan gotong­royong.
5. Adil, yaitu memberikan keadilan kepada
diri sendiri dan orang lain yang menjadi
haknya.
PANCASILA :
1. Sebagai dasar negara
2. Sebagai Ideologi bangsa
3. Sebagai sumber-sumbernya hukum
I. Undang-Undang dan Peraturan
a. Undang-Undang Dasar (UUD);
b. Undang-undang (UU) / Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-undang (PERPPU);
c. Peraturan Pemerintah (PP);
d. Peraturan Presiden (PERPRES);
e. Peraturan Mentri ( PERMEN )
e. Peraturan Daerah (PERDA);
1. Peraturan Daerah Propinsi, 2.
Peraturan Daerah Kabupaten/Kota, 3.
Peraturan Desa.
.
BESCHIKKING
II. Keputusan (Beschikking)
a. Keputusan Presiden (Keppres),
b. Keputusan Mentri
c. Keputusan Gubernur,
d. Keputusan Bupati/Walikota
e. Keputusan Desa/Kelurahan
AMANAT TRISAKTI
BUNG KARNO
1. Negara Indonesia harus berdaulat di bidang
politik
- Politik luar negeri bebas aktif
- Politik dalam negeri PEMILU LUBER
1. Tanpa Black Kapaing, Money Politic, dll
2. Negara Indonesia harus berdikari di bidang
ekonomi
- Semua zat-zat hidup dilola oleh WNI
AMANAT TRISAKTI
BUNG KARNO
3. Negara Indonesia harus berkepribadian di
bidang kebudayaan
Berkepribadian yaitu : WNI Ramah Tamah ?
SENYUM,
SALAM,
SAPA,
SOPAN,
SANTON
Berkebudayaan yaitu :
 SENYUM :
 Maksudnya memberikan senyum manis kepada siapa saja baik laki
dan maupun perempuan tanpa memandang agama,
 suku, maupun ras.
 SALAM :
 Maksudnya memberikan salam yang sifatnya umum tidak harus
memenuhi memenuhi An. Nur, 27, “Wahai orang2 yang beriman,
janganlah kalian memasuki rumah yang bukan rumah kalian
sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya,
Nur 61, ( Pasal 551 jo Perpu No. 50 Th 1961 )
 An Nisa 86 Jika kalian dihormati dengan suatu penghormatan,
maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau
balaslah (dengan yang serupa )
 HR MUSLIM : Janganlah kalian memulai mengucapkan salam
kepada orang Yahudi dan Nasrani. Jika kalian bertemu dengan
salah seorang di antara mereka di suatu jalan, maka persempit lah
jalannya. Jika ahtul kitab mengucapkan salam kepada kalian, maka
katakanlah kepada mereka , Wa’ alaikum tidak pakai salam
MUKADIMAH
 Assalamu’alaikum warohmatullah hiwabarokatuh ...
 Alhamdulilahhilladzi hadaa naa lihadzaa wamaa kunna linahtadiya
lau laa an hadzaanallah ahmaduhu subkhaa nahu wata’aalaa
waaskuruhu alaa jami’i ni’amihi.
 Waashadu allaa ilaa ha illahhu wahdahu laa syarii kalahu.

Waasy hadu anna sayyidinaa muhamadan ab duhu warosuluhu.
 Allahhumma sholli wsallim wabaarik a’laa sayyidinaa muhammadiu
wa’alla aalihi wa askhabihi
 Ammabadu
 IDOLOGI NON PANCASILA ?
ALMAIDAH 5 Ayat 44, 45 dan 47
 Barangsiapa yang memutuskan sesuatu
tidak dengan yang Allah turunkan, maka
termasuk orang yang kafir”
 Demikian juga dalam ayat 45, dan 47. Jadi
umat Islam harus menegakkan hukum
syariah Islam secara keseluruhan, karena
Allah telah memerintahkan agar ummat-
Nya masuk Islam secara keseluruhan (QS
2: 208)
Surat Al Ma’idah Jus 5 ayat 51
“Wai orang orang yang beriman. Janganlah
kamu menjadikan orang Yahudi dan Nasrani
sebagai teman setia (mu), mereka satu sama
lain saling melindungi. Barang siapa di
antara
kamu yang menjadikan mereka teman setia,
maka sesungguhnya dia termasuk golongan
mereka, Sungguh, Allah tidak memberi
petunjuk. Kepada orang orang yang zalim”.
 Sebaik baiknya masa adalah masa pada saat
Nabi Muhammad, setelah itu masa sahabat
Nabi Muhammad, setelah itu masa sahabat
Bani Umayyah, setelah itu masa sabat Bani
Abbasiyah, setelah itu masa ulama ulama
sampai sekarang,
 Pada abad Bani Abbasiyah khalifah
Abbasiyah ke-16 Sultan Khalifah Al Muktadid
Billah pernah mengangkat seorang gubernur
namanya Umar bin Yusuf, seorang Kristen
taat menjadi gubernur di Al Anbar Irak.
Apakah waktu itu tidak ada surat Al maidah
51 ?
 HADITS MUSLIM
 Hadits shahih yang terdapat dalam Shahih
Muslim yang meriwayatkan, bahwa Nabi
Muhammad s,a,w, mengutus salah seorang
sahabatnya bernama MUADH bin JABBAI
ke Arabia Selatan ( Yaman ).
 Ketika MUADH menerima amanat dari Nabi,
nabi bertanya :
Nabi : Dengan apakah kamu menghukum/
mengadili sesuatu perkara yang ka
mu hadapi didaerah itu ?
Muadh : Dengan Kitabullah ( Al Qur’an )
Nabi : Bagaimana bila hal itu tidak ter
dapat dalam Qur’an ?
Muadh : Saya gunakan Sunnah Nabiku.
Nabi : Bagaimana kalau juga tidak ter
dapat dalam Sunnahku ?
 Muadh : Lalu akan aku gunakan pikiranku
(berasaskan Qur’an dan Sunnah )
Nabi : Alangkah bangganya aku mempu
nyai sahabat seperti Muadh.
SURAH AL HUJURAT Jus 49 : Ayat 13
Wahai manusia ! Sungguh, Kami telah
mencip takan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan, kemudian.
Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku agar kamu saling
mengenal. Sungguh, yang paling mulia di
antara kamu disisi Allah ialah orang yang
paling bertakwa. Sunggguh Allah Maha
Mengetahui, Mahateliti
PASAL 156 A KUHP
Dipidana dengan pidana penjara selama-
lamanya 5 tahun, barang siapa dengan se
ngaja di muka umum mengeluarkan pera
saan atau melakukan perbuatan :
(a) yang ada pada pokoknya bersifat per
musuhan penyalah -gunaan atau peno
daan terhadap suatu agama yang di
anut di Indonesia.
(b) dengan maksud agar orang tidak meng
anut agama apapun juga yang bersen
dikan Ketuhnan Yang Maha Esa
DAFTAR PUSTAKA
 Kaelan. 2005. Filsafat Pancasila sebagai
Filsafat Bangsa Negara Indonesia. Makalah
disajikan pada Kursus Calon Dosen
Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta.
 Notonagoro. 1971. Pengertian Dasar bagi
Implementasi Pancasila untuk ABRI. Jakarta:
Departemen Pertahanan dan Keamanan.
 Poespowardoyo, Soeryanto. 1989. Filsafat
Pancasila. Jakarta: Gramedia.
 Pranarka, A.W.M. 1985. Sejarah Pemikiran
tentang Pancasila. Jakarta: CSIS.
SOAL
1. Jelaskan apa itu norma hukum itu ?

Anda mungkin juga menyukai