Anda di halaman 1dari 141

Pembelajaran 3.

Ekonomi Internasional
A. Kompetensi

Penjabaran model kompetensi yang selanjutnya dikembangkan pada kompetensi


guru bidang studi yang lebih spesifik pada pembelajaran 3.Ekonomi Internasional,
ada beberapa kompetensi guru bidang studi yang akan dicapai pada
pembelajaran ini, kompetensi yang akan dicapai pada pembelajaran ini adalah
guru P3K mampu:
1. Menganalisis Konsep Ekonomi Internasional,
2. Menganalisis Kerjasama Ekonomi Internasional,
3. Menganalisis Perdagangan Internasional, dan
4. Menganalisis Sistem dan Neraca Pembayaran Internasional.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Dalam rangka mencapai kompetensi guru bidang studi, maka dikembangkanlah


indikator - indikator yang sesuai dengan tuntutan kompetensi guru bidang studi.
Indikator pencapaian kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran 3.
Ekonomi Internasional adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis Konsep Dasar Ekonomi Internasional, Perdagangan


Internasional, dan lalu Lintas Keuangan Internasional,
2. Menganalisis pengertian, manfaat,dampak dan lembaga-lembaga Kerjasama
Ekonomi Internasional,
3. Menganalisis Pengertian, Manfaat, Faktor Pendorong terjadinya, Faktor
Penghambat Terjadinya, teori, kebijakan Perdagangan Internasional, Alat
Pembayaran Internasional,
4. Menganalisis Devisa, Kurs Valuta, Sistem dan Neraca Pembayaran
Internasional

C. Uraian Materi

1. Konsep Ekonomi Internasional

Konsep Dasar Ekonomi Internasional

Setiap kegiatan ekonomi bertujuan untuk mencapai kemakmuran.

113 | Ekonomi Ekonomi | 113


Salah satu cara yang ditempuh adalah mengadakan perdagangan baik
interregional maupun internasional, dengan tujuan mendapatkan
keuntungan. Ilmu ekonomi internasional yang sering pula hanya kita
sebut ekonomi internasional kiranya dapat didefinisikan sebagai bagian
dari ilmu ekonomi yang khusus mempelajari perilaku transaksi-transaksi
ekonomi internasional perekonomian bangsa pada khususnya dan
mekanisme bekerjanya perekonomian dunia pada umumnya.

Menurut Oxlay Summary, pengertian ekonomi international


dilihat dari dua segi, yaitu dari segi ilmiah dan dari segi praktisnya.

a. Dari segi ilmiah, pengertian ekonomi international adalah bagian


atau cabang dari ilmu ekonomi yang diterapkan pada kegiatan-
kegiatan ekonomi antar negara atau antar bangsa.
b. Dari segi praktisnya, ekonomi international adalah meliputi
seluruh kegiatan perekonomian yang dilakukan antar bangsa,
negara, maupun antara orang-orang perorangan dari negara
yang satu dengan negara yang lain.
Ilmu ekonomi internasional mempelajari alokasi sumberdaya yang
langka guna memenuhi kebutuhan manusia. Hanya saja masalah
ekonomi dipelajari dalam ruang lingkup internasional. Artinya, masalah
alokasi dianalisis dalam hubungan antara pelaku ekonomi satu Negara
dengan Negara lain. Ekonomi internasional juga mempelajari bagaimana
hubungan ekonomi antara satu Negara dengan Negara lain dapat
mempengaruhi alokasi sumberdaya baik antara dua Negara tersebut
maupun antar beberapa Negara.

Hubungan ekonomi internasional dapat berupa perdagangan,


investasi, pinjaman, bantuan serta kerjasama internasional. Oleh sebab
itu ekonomi internasional lebih luas pengertiannya apabila
dibandingkan dengan perdagangan internasional yang hanya
menyangkut pertukaran barang dan jasa. Pelaku yang mengadakan
hubungan internasional yaitu swasta, pemerintah maupun organisasi
internasional.

114 | Ekonomi Ekonomi | 114


Ekonomi internasional berbeda dengan ekonomi interregional
(antar daerah dalam satu Negara). Ekonomi internasional menyangkut
hubungan antar beberapa Negara dimana: Mobilitas faktor produksi
seperti tenaga kerja dan modal relative lebih sukar (immobilitas faktor
produksi), System keuangan, perbankan, bahasa, kebudayaan serta
politik yang berbeda, Faktor-faktor produksi yang dimiliki (faktor
endowment) berbeda sehingga dapat menimbulkan perbedaan harga
barang yang dihasilkan. (Nopirin: 2017).

Ekonomi Internasional juga membahas akibat saling


ketergantungan antarnegara dunia, baik dari segi perdagangan
internasional maupun pasar kredit internasional. Ini lingkup mikro,
misalnya menyangkut masalah jual beli secara internasional (ekspor-
impor). Kegiatan jual-beli tersebut melahirkan perdagangan internasional.
Perdagangan internasional tergantung pada keadaan pasar hasil
produksi maupun pasar faktor produksi, yang merupakan salah satu
bahasan dalam analisa ekonomi mikro. Sedangkan dalam analisa
ekonomi makro yaitu masing- masing pasar saling berhubungan satu
dengan lain yang dapat mempengaruhi pendapatan dan
kesempatankerja.

Secara khusus, ekonomi internasional membahas mengenai teori


perdagangan internasional, neraca pembayaran, dan pasar valuta asing,
serta makroekonomi perekonomian terbuka (Salvatore:2014). Teori
ekonomi internasional bisa mencakup :

a. Teori Murni Perdagangan Internaional (The Pure


Theory of International Trade).
Teori ini membahas dasar terjadinya perdagangan barang dan
jasa antar negara serta keuntungan-keuntungan dalam
perdagangan.

b. Teori Kebijakan Perdagangan (The Theory of Commercial


Policy). Teori ini mempelajari alasan dan akibat timbulnya
pembatasan- pembatasan terhadap arus bebas (liberalisasi)
perdagangan.

115 | Ekonomi Ekonomi | 115


c. Neraca Pembayaran (The Balance of Payment)
Neraca pembayaran mencatat pembayaran agregat atau total
kepada negara lain dan penerima agregat dari negara lain di
dunia. Hal ini mengenai pertukaran kurs suatu negara (nilai
tukar valuta asing) dengan negara lain.

d. Penyesuaian dalam Neraca Pembayaran (Adjustment in the


Balance of Payment ) membahas mekanisme penyesuaian
terhadap keseimbangan neraca dan pembayaran di bawah
sistem moneter internasional yang berbeda.
Pentingnya Studi Ekonomi Internasional

Pentingnya studi Ekonomi Internasional pada saat ini karena


adanya pengaruh globalisasi ekonomi dunia. Pengaruh globalisasi
ekonomi dunia ini ditandai dengan keterbukaan pasar atau
liberalisasi pasar dan arus uang dan transfer teknologi,
ketergantungan ekonomi suatu negara terhadap dunia luar dimana
adanya perusahaan multi nasional dan persaingan semakin ketat
antar negara atau antar perusahaan untuk meningkatkan
produktifitas, efisiensi, dan efektif yang optimal. Jadi, beberapa
pengetahuan dalam ekonomi internasional sangat diperlukan untuk
memahami apa yang sedang terjadi di dunia saat ini dan untuk
menjadi konsumen, warga, dan pemegang hak pilih yang terdidik
dan cerdas.

Proses transaksi perdagangan ini dapat dilakukan melalui


jaringan maya yang salah satu medianya adalah melalui internet.
Bentuk perdagangan seperti ini sering disebut dengan istilah e-
commerce. Dengan hadirnya e-commerce ini semakin meningkatkan
jaringan perdagangan dunia karena transaksi dalam e-commerce ini
relatif tidak terhalang oleh batasan ruang geografis.Karena
konsumen dapat membeli barang dan jasa dari seluruh pelosok
dunia dipasar lokal maupun melalui jaringan e-commerce maka
pengusaha lokal harus bersaing dengan barang-barang dan jasa-
jasa produk luar negeri.

116 | Ekonomi Ekonomi | 116


Kemajuan teknologi telekomunikasi memberi efek positif yaitu
mengurangi biaya pelayanan internasional dan World Wide Web
nampaknya dapat mempercepat ekspansi pasar. Proses globalisasi
pasar terus berlangsung. Hal ini memberi pesan pada kita akan
makin pentingnya untuk memahami implikasi- implikasi pasar global
market place pada konsumen, bisnis dan pemerintah.

Tujuan Ekonomi International

Tujuan ekonomi internasional yaitu untuk mencapai tingkat


kemakmuran bagi masyarakat pada suatu negara. Tujuan itu dapat
dicapai dengan mengadakan kegiatan-kegiatan dalam bidang
perdagangan, investasi, perkreditan, pengangkutan, perasuransian,
diplosiasi dan lain-lain. Penyelenggaraan perdagangan international
berbeda dengan perdagangan dalam negeri. Hal ini disebabkan oleh
adanya perbedaan negara dalam hukum peraturan jual beli, uang,
peraturan bea, perbedaan bangsa dan daerah menyebabkan
perbedaan dalam kebiasaan, adat istiadat, kesukaaan, musim dan
kondisi pasar dan perbedaan yang disebabkan oleh keadaan politik,
sosial, ekonomi dan kultural.

Konsep Dasar Perdagangan Internasional

Salah satu wacana yang menonjol dalam konteks


perekonomian suatu Negara adalah mengenai pertumbuhan
ekonomi. Meskipun ada juga wacana lain mengenai pengangguran,
inflasi atau kenaikan harga barang- barang secara bersamaan,
kemiskinan, dan pemerataan pendapatan. Pertumbuhan ekonomi
menjadi penting dalam konteks perekonomian suatu Negara karena
dapat menjadi salah satu dari indikator pembangunan atau
pencapaian perekonomian bangsa tersebut. Wijono (2015)
menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu
indikator kemajuan pembangunan. Salah satu hal yang dapat
dijadikan motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi tersebut
adalah perdagangan internasional

117 | Ekonomi Ekonomi | 117


Pengertian Perdagangan Internasional

Perdagangan berasal dari kata dagang yang menurut Kamus


Lengkap Bahasa Indonesia berarti kegiatan menjual dan membeli.
Sehingga, perdagangan internasional adalahkegiatan transaksi
dagang antara satu negara dengan negara lain, baik mengenai
barang ataupun jasa-jasa guna untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri dan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih.

Perdagangan internasional terjadi karena adanya manfaat


yang diperoleh kedua negara dari perbedaan permintaan dan
penawaran produk dari masing-masing negara. Perbedaan
permintaan dan penawaran ini disebabkan oleh adanya perbedaan
harga,selera, dan pendapatan masyarakat. Masyarakat suatu
negara dapat membeli barang yang hargaya lebih rendah dan
mungkin dapat menjual keluar negeri dengan harga yang relatif lebih
tinggi.

Manfaat Perdagangan Internasional

Menurut Sadono sukirno, manfaat perdagangan internasional


adalah sebagai berikut : Memperoleh barang yang tidak dapat
diproduksi di negeri sendiri, Memperoleh keuntungan dari
spesialisasi, Memperluas pasar dan menambah keuntungan, dan
Transfer teknonologi modern.

Faktor Pendorong Terjadinya Perdagangan Internasional


Menurut Sadono Sukirno faktor pendorong suatu negara
melakukan perdagangan internasional yaitu: Untuk memenuhi
kebutuhan barang dan jasa dalam negeri, Keinginan memperoleh
keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara, Adanya
perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi, Adanya kelebihan
produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual
produk

118 | Ekonomi Ekonomi | 118


tersebut, Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam,
iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang
menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya
keterbatasan produksi, Adanya kesamaan selera terhadap suatu
barang, Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan
dukungan dari negara lain, dan Terjadinya era globalisasi sehingga
tidak satu pun negara di dunia dapat hidup sendiri.

Faktor Penghambat Terjadinya Perdagangan Internasional


Faktor-faktor penghambat perdagangan internasional yaitu:Tidak
amannya suatu negara, Kebijakan ekonomi internasional yang
dilakukan oleh pemerintah, Tidak stabilnya kurs mata uang asing,
Pembayaran antarnegara sulit dan risikonya besar, Kualitas sumber
daya yang rendah, dan Perbedaan mata uang antarnegara

Teori Perdagangan Internasional


Teori Keunggulan Mutlak (absolute advantage)

Teori keunggulan mutlak dikemukakan oleh Adam Smith


dalam bukunya yang berjudul “Wealth of Nations” yang terbit tahun
1776. Teori ini sering disebut teori murni perdagangan.

Teori Keunggulan Komparatif

Menurut David Ricardo perdagangan internasional terjadi bila


ada perbedaan keunggulan komparatif antar negara. Ia berpendapat
bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara
mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya
yang lebih murah daripada negara lain.

Konsep Dasar Keuangan Internasional


Semua barang dan jasa dari luar negeri telah melibatkan
keuangan internasional. Pengetahuan tentang keuangan
internasional dapat mmbantu manajer untuk menghindari pengaruh
dari kejadian-kejadian internasional yang merugikan dan bahkan
mungkin meraih keuntungan dari kejadian-kejadian tersebut.
Perdagangan internasional telah tumbuh lebih cepat dari

119 | Ekonomi Ekonomi | 119


perdagangan pada umumnya, hal ini telah memberikan manfaat dan
biaya.

Manfaat utama dari perdagangan internasional adalah


pencapaian standar kehidupan, manfaat tersebut berasal dari
eksploitasi efisiensi produksi relatif di berbagai negara. Sedangkan
biaya perdagangan internasional adalah gejala awal munculnya
risiko kurs dan risiko negara. Metode dan pasar telah berkembang
sehingga memungkinkan perusahaan untuk menghindari risiko
tersebut, dan karena perdagangan internasional telah menjadi
semakin penting, maka semakin penting pula untuk mempelajari
metode dan pasar tersebut. Keuangan internasional juga telah
menjadi topik yang semakin penting karena meningktanya
globalisasi pasar keuangan (Levi:2004).

Neraca Pembayaran
Pengertian Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran adalah suatu catatan aliran keuangan
yang menunjukkan nilai transaksi perdagangan dan aliran dana yang
dilakukan di antara suatu Negara dengan Negara lain dalam satu
tahun tertentu (Sukirno:2010). Neraca pembayaran mencatat
semua transaksi yang mempengaruhi penawaran dan
permintaan mata uang di pasar internasional.

Tujuan utama dari neraca pembayaran adalah untuk


memberitahu pemerintah mengenai posisi internasional negara dan
membantunya merumuskan kebijakan moneter, fiskal, dan
perdagangan. Pemerintah juga secara berkala mengamati neraca
pembayaran untuk membuat keputusan kebijakan. Informasi yang
tertera pada neraca pembayaran negara juga sangat diperlukan oleh
bank, perusahaan, dan seseorang yang secara langsung atau tidak
langsung terlibat didalam keuangan dan perdagangan internasional.

Neraca pembayaran sangat penting dibuat oleh suatu


negara. Fungsi neraca pembayaran internasional antara lain
sebagai berikut

120 | Ekonomi Ekonomi | 120


: Sebagai alat pembukuan agar pemerintah dapat mengambil

121 | Ekonomi Ekonomi | 121


keputusan yang tepat mengenai jumlah barang dan jasa yang
sebaiknya keluar atau masuk dalam batas wilayah suatu negara
serta untuk mendapatkan keterangan-keterangan mengenai
anggaran alat-alat pembayaran luar negerinya, Sebagai alat untuk
mengukur kondisi ekonomi yang terkait dengan perdagangan
internasional dari suatu negara, Sebagai alat untuk melihat
gambaran pengaruh transaksi luar negeri terhadap pendapatan
nasional Negara yang bersangkutan, Sebagai alat untuk
memperoleh informasi rinci terkait dengan perdagangan luar negeri,
Sebagai alat untuk membandingkan pos-pos dalam neraca
pembayaran negara tersebut dengan Negara tertentu, dan Sebagai
alat kebijakan moneter yang akan dilaksanakan oleh suatu negara.

Komponen Neraca Pembayaran

Berdasarkan neraca pembayaran kita dapat mengetahui


bahwa neraca dibagi ke dalam beberapa transaksi ekonomi
internasional. Secara garis besar transaksi ekonomi internasional
(luar negeri) atau pos-pos dasar suatu negara dapat dibedakan
sebagai berikut.

(a) Transaksi Dagang (Trade Account)


Transaksi daganga dalah semua transaksi ekspor dan
imporbarang- barang

(merchandise) dan jasa-jasa.

(b) Transaksi Pendapatan Modal (Income on Investment)


Transaksi pendapatan modal adalah semua transaksi penerimaan
atau pendapatan yang berasal dari penanaman modal di luar
negeri serta penerimaan pendapatan modalasing di negeri kita.

(c) Transaksi Unilateral (Unilateral Transaction)


Transaksi unilateral adalah transaksi sepihak atau transaksisatu
arah, artinya transaksi tersebut tidak menimbulkan kewajiban untuk
membayar atas barang atau bantuan yang diberikan.

122 | Ekonomi Ekonomi | 122


(d) Transaksi Penanaman Modal Langsung (Direct Investment)

Transaksi penanaman modal langsungadalah semuatransaksi


yang berhubungan dengan jual beli saham dan jual beli
perusahaan yang dilakukan oleh penduduk suatu Negara dengan
penduduk negara lain.

(e) Transaksi Utang Piutang Jangka Panjang (Long Term Loan)

Transaksi utang piutang jangka panjang adalah semua transaksi


kredit jangka panjang yang pembayarannya lebih dari satu tahun.

(f) Transaksi Utang-piutang jangka pendek (Short Term


Capita1) Transaksi utang piutang jangka pendek adalah semua
transaksi utang piutang yang jatuh temponya tidak lebih dari satu
tahun.

(g) Transaksi Lalu Lintas Moneter (Monetary Acomodating)


Transaksi lalu lintas moneter adalah pembayaran terhadap
transaksi- transaksi pada current account (transaksi perdagangan,
pendapatan modal, dan transaksi unilateral) dan investment
account (transaksi penanaman modal langsung, utang piutang
jangka pendek, dan utang piutang jangka panjang).

Pasar Valuta Asing dan Nilai Tukar

Apabila sesuatu barang ditukar dengan barang lain, tentu di


dalamnya terdapat perbandingan nilai tukar antar keduanya. Nilai
tukar ini sebenarnya merupakan semacam “harga” di dalam
pertukaran tersebut. Demikian pula pertukaran antara dua mata
uang yang berbeda, maka akan terdapat perbandingan nilai/ harga
antara kedua mata uang tersebut. Perbandingan nilai inilah yang
disebut kurs (exchange rate).. Pasar valuta asing tidak hanya
menyangkut kurs/ harga valuta asing saja, tetapi juga pihak- pihak
yang melakukan transaksi. Pihak- pihak ini antara lain eksportir-
importir, bank, pedagang perantara dan bank sentral.

Pengertian Kurs Valuta Asing

123 | Ekonomi Ekonomi | 123


Valuta asing atau Foreign Exchange (FOREX) adalah mata uang
asing atau alat pembayaran lainnya yang digunakan untuk
melakukan atau membiayai transaksi ekonomi keuangan
internasional dan yang mempunyai catatan kurs resmi pada bank
central (Hamdy dalam Putong:2010). Misalnya, di Singapura (Dolar
Singapura), Malaysia (Ringgit) dan Amerika Serikat (US Dolar).
Seseorang yang mengimpor barang dari Singapura harus membeli
dolar Singapura dan jika ingin membeli barang dari Malaysia, perlu
mencari ringgit. Dengan kata lain, untuk membiayai impor dan
beberapa transaksi luar negeri lainnya diperlukan mata uang asing
sebagai alat pembayaran. Nilai valuta asing adalah suatu nilai yang
menunjukkan jumlah mata uang dalam negeri yang diperlukan untuk
mendapat satu unit mata uang asing.

Fungsi Kurs Valuta Asing

Pasar valuta asing memiliki beberapa fungsi pokok dalam


membantu kelancaran lalu lintas pembayaran internasional, di
antaranya sebagai berikut (Salvatore:2014):

a) Mempermudah penukaran valuta asing serta pemindahan dana


dari satu negara ke negara lain. Proses penukaran atau
pemindahan dana ini dapat dilakukan dengan sistem clearing
seperti halnya yang dilakukan oleh bank-bank dan pedagang.

b) Karena sering terdapat transaksi internasional yang tidak perlu


segera diselesaikan pembayaran dan penyerahan barangnya,
pasar valuta asing memberikan kemudahan untuk
dilaksanakannya perjanjian atau kontrak jual beli secara kredit.
c) Memungkinkan dilakukannya hedging (penarikan dana). Seorang
pedagang melakukan hedging jika pada saat yang sama
melakukan transaksi jual dan beli valuta asing di pasar yang
berbeda. Hal ini biasanya dilakukan untuk menghilangkan atau
mengurangi risiko kerugian akibat perubahan kurs.

124 | Ekonomi Ekonomi | 124


Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kurs Valuta Asing

Banyak faktor yang bisa menyebabkan terjadinya perubahan


kurs. Faktor-faktor tersebut di antaranya adalah:

1. Sistem Kurs Yang Dianut


2. Selera (Cita Rasa) Masyarakat
3. Keadaan Neraca Pembayaran
4. Adanya Kebijakan Devaluasi dan Revaluasi
5. Keadaan Kurs Antar negara Maju
6. Kekuatan Permintaan dan Penawaran
Sistem kurs valuta asing

Penetapan sistem kurs dapat dikelompokkan menjadi sebagai


berikut.

a. Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate). Penentuan kurs mata uang


dilakukan dengan jual beli valas. Jika valas banyak masuk ke
suatu negara, pemerintah melalui bank sentral harus membeli
kelebihan valuta asing tersebut. Kurs tetap, yaitu kurs mata uang
yang ditetapkan oleh pemerintah dan tidak di pengaruhi oleh
fluktuasi ekonomi atau permintaan dan penawaran.
b. Kurs Mengambang (Floating Exchange Rate). Kurs yang
ditentukan oleh hukum permintaan dan penawaran atau oleh
kekuatan pasar, yang dibedakan atas clean float dan dirty float.
- Clean float, yaitu besar kecilnya kurs ditentukan oleh
permintaan dan penawaran di pasar dan pemerintah tidak
ikut campur di dalamnya.
- Dirty float, yaitu kurs yang dibiarkan mengambang, tetapi
masih ada campur tangan dari pemerintah.
c. Kurs Stabil (Stable Exchange Rate). Kurs yang ditentukan
melalui kebijakan pemerintah untuk
menstabilkannya. Kestabilan kurs dapat dicapai dengan cara:
aktif, pemerintah menyediakan dana untuk stabilisasi kurs; pasif,
pemerintah menggunakan sistem standar emas.

125 | Ekonomi Ekonomi | 125


d. Kurs Multiple. Kurs yang digunakan dalam jual beli valuta asing,
meliputi kurs jual dan kurs beli.
- Kurs jual, yaitu nilai kurs yang ditentukan oleh bank pada
saat menjual valuta asing atau Kurs yang digunakan pada
saat si pelaku pasar (bank, money changer) membeli valuta
asing.
- Kurs beli, yaitu nilai kurs yang ditentukan oleh bank pada
saat membeli valuta asing atau Perhitungan kurs pada saat
pelaku pasar (bank, money changer) menjual valuta asing.

2. Kerjasama Ekonomi Internasional

Pengertian Kerjasama Ekonomi Internasional


Kerjasama ekonomi internasional adalah kerjasama yang
menunjukkan hubungan antaranegara yang satu dengan negara yang
lain dalam bidang ekonomi dengan dasar kepentingan tertentu untuk
dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan
peningkatan struktur kegiatan ekonomi nasional.

Manfaat Kerjasama Ekonomi Internasional

Indonesia merupakan negara berkembang yang juga melakukan


kerjasama ekonomi internasional. Untuk dapat menjalin kerjasama
ekonomi internasional maka di perlukan hubungan yang kuat. Tujuan dari
menjalin kerjasama ekonomi internasional adalah untuk dapat
menciptakan kesejahteraan pada negara tersebut. Adapun manfaat
kerjasama internasional adalah sebagai berikut:

1) Meningkatkan perekonomian antar negara

2) Meningkatkan taraf hidup

3) Saling mengisi kekurangan dan kebutuhan dibidang ekonomi

4) Mempererat persahabatan antar negara

5) Memperluas pasar hasil produksi

126 | Ekonomi Ekonomi | 126


6) Meningkatkan devisa negara

Dampak Kerjasama Ekonomi Internasional

Kerjasama ekonomi internasional juga memiliki dampak terhadap


negara yang melakukan dan secara umum dampak tersebut dapat dibagi
menjadi dua yaitu dampak positif dan dampak negatif.

1. Dampak Positif Kerjasama Ekonomi Internasional


a. Semakin lancarnya perdagangan internasional maupun regional
b. Adanya kestabilan harga, permintaan dan penawaran
c. Mengatasi berbagai permasalahan ekonomi bersama
d. Memperkuat posisi perdagangan suatu negara dengan
ditandai meningkatnya ekspor
e. Mengatasi persaingan internasional yang tidak sehat
f. Meningkatnya daya saing
g. Meningkatkan perekonomian dalam negeri
h. Meningkatkan pendapatan negara, terutama devisa
2. Dampak Negatif Kerjasama Ekonomi Internasional:
a. Produk dalam negeri akan cenderung kalah bersaing dengan
produk luar negeri baik dari harga maupun mutunya.
b. Produsen dalam negeri yang tidak mampu bersaing akhirnya
akan menutup usahanya
c. Dapat menimbulkan ketergantungan dengan luar negeri
d. Terjadinya keterikatan yang menyebabkan berkurangnya
kebebasan dan otoritas dalam mengatur kegiatanekonomi,
termasuk perdagangan.
e. Timbulnya eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan
f. Pasar dalam negeri dikuasai oleh produk asing
Bentuk-Bentuk Kerjasama Ekonomi Internasional

Bentuk kerjasama ekonomi internasional merupakan kerjasama


yang terjadi antarnegara. Kerjasama ini merupakan hubungan antara
Negara yang satu dengan Negara yang lainnya. Beberapa Negara ini
tergabung dalam sebuah lembaga atau badan karena ingin mencapai
tujuan yang sama. Berdasarkan bentuknya, kerjasama ekonomi

127 | Ekonomi Ekonomi | 127


internasional terbagi dalam 4 (empat) macam yaitu :

a) Kerjasama Ekonomi Bilateral


Kerjasama ekonomi bilateral adalah bentuk kerjasama ekonomi
yang terjadi antara dua Negara. Dua Negara ini saling membantu terutama
dalam bidang ekonomi antara Negara yang satu dengan Negara yang
lain. Bentuk kerjasama ekonomi internasional secara bilateral lebih sering
dilakukan seperti pertukaran kedutaan besar dan kunjungan antarnegara.

b) Kerjasama Ekonomi Regional

Kerjasama ekonomi regional adalah kerja sama ekonomi di antara


beberapa negara yang berada di kawasan/ daerah tertentu, yang
bertujuan menjamin kepentingan ekonomi Negara- Negara satu kawasan.
Beberapa Negara yang berada di kawasan atau wilayah tertentu ini
memiliki tujuan yang sama adalam bidang ekonomi sehingga mereka
saling membantu antarnegara.

c) Kerjasama ekonomi multilateral

adalah kerjasama ekonomi antara beberapa Negara, dimana yang


tergabung dalam kerjasama itu saling membantu dibidang ekonomi.
Bentuk kerjasama ini tidak dibatasi satu wilayah tertentu jadi negara
yang berada di luar kawasan pun dapat bergabung dalam badan yang
berbentuk kerjasama multilateral ini. Dengan kata lain, bentuk
kerjasama ekonomi ini tidak terikat oleh wilayah yang ada.

d) Kerjasama Ekonomi Antarregional (Internasional)

Kerjasama ekonomi antarregional adalah bentuk kerjasama yang


dilakukan antara dua atau lebih lembaga-lembaga ekonomi regional. Disini
kerjasama antarregional (Internasional) mencakup banyak negara dan
bernaung di bawah satu bendera PBB yakni International Monetary Fund
(IMF), World Trade Organization (WTO), World Bank, United Nation
Development Program (UNDP), dan lain-lain.

128 | Ekonomi Ekonomi | 128


Lembaga Kerjasama Ekonomi Internasional

Lembaga Kerjasama Ekonomi Regional

Beberapa macam kerjasama ekonomi regional yang dilakukan


negara- negara di dunia adalah sebagai berikut :

1. ASEAN (Association of South East Asia Nations). ASEAN atau


persatuan negara- negara Asia Tenggara merupakan suatu kerja
sama negara-negara untuk kestabilan politik, ekonomi, dan sosial
budaya.

2. AFTA (ASEAN Free Trade Area). AFTA atau kawasan perdagangan


bebas ASEAN beranggotakan negara- negara ASEAN.

3. APEC (Asia Pasific Economic Cooperation). Apec merupakan


kerjasama ekonomi Asia Pasifik yang beranggotakan 18 anggota
negara dan mempunyai tujuan pokok melakukan liberalisasi
perdagangan dan investasi serta meningkatkan pemamfaatan sumber
daya alam dan kualitas sumber daya manusia untuk meningkatkan
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Pasifik.

4. EEC (European Economic Community). EEC atau Masyarakat


Ekonomi Eropa (MEE) beranggotakan 12 negara yaitu Belanda, Belgia,
Luxemburg, Perancis, Jerman, Italia, Inggris, Irlandia, Denmark,
Norwegia, Yunani, Spanyol. Tujuan EEC adalah untuk menyusun politik
perdagangan bersama dan mendirikan daerah perdagangan bebas
antara negara negara Eropa Barat.

5. NAFTA (North America Free Trade Area). NAFTA merupakan blok


perdagangan dikawasan Amerika Utara (USA, Kanada dan Meksiko).
NAFTA akan melakukan perdagangan bebas dikawasan Amerika Utara
pada tahun 2010, dimana arus lalu lintas barang dagangan
antaranggota bebas masuk tanpa hambatan/non tariff di kawasan
NAFTA.

6. Colombo Plan. Colombo Plan merupakan rencana kerjasama untuk


mengembangkan ekonomi di Asia Selatan dan di Asia Tenggara.

129 | Ekonomi Ekonomi | 129


Colombo Plan bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di
Asia Selatan dan di Asia Tenggara melalui penyusunan dan
pelaksanaan rencana kerjasama internasional.

Lembaga Kerjasama Ekonomi Internasional

Disamping kerjasama regional, adapula kerjasama ekonomi


internasional yang anggotanya meliputi hampir seluruh negara
didunia. Organisasi kerja sama internasional meliputi dua kelompok,
yaitu organisasi yang berada dibawah PBB dan organisasi yang
berada di luar PBB. Adapun lembaga kerjasama ekonomi
internasional tersebut adalah sebagai berikut.

1) Organisasi Kerjasama Internasional Di Bawah Naungan PBB

a) IBRD (International Bank Recontruction and Development)

IBRD atau World Bank/ Bank Dunia didirikan pada tanggal 27


Desember 1945 dan berkedudukan di Washington Amerika
Serikat. Indonesia masuk menjadi anggota IBRD pada tahun
1945.
b) IMF (International Monetary Fund)
Dana Moneter Internasional (International Monetary
Fund-IMF) adalah lembaga keuangan internasional di bawah
naungan PBB yang didirikan untuk menciptakan
stabilitas sistem keuangan internasional. IMF atau Dana
Moneter Internasional didirikan pada tanggal 27 September
1945, dengan markas besarnya di Washington, Amerika
Serikat. Tujuan IMF adalah untuk memajukan kerjasama
internasional di bidang ekonomi, keuangan dan perdagangan
sehingga mampu memperluas kesempatan kerja dan mencapai
kemakmuran bersama angota- anggotanya.
c) UNIDO (United Nations Industrial Development Organization)
UNIDO atau organisasi pembangunan industri PBB
didirikan pada tanggal 24 Juli 1967 dan
berkedudukan di Wina, Austria. Tujuan UNINDO adalah untuk

130 | Ekonomi Ekonomi | 130


meningkatkan pembangunan dibidang industri bagi negara-
negara sedang berkembang, antara lain dengan memberikan
bantuan teknis, program-program latihan, penelitian dan
penyediaan informasi serta mendanai proyek-proyek di negara
berkembang untuk kesejahteraan jangka panjang.
d) IDA (International Development Association)
IDA atau organisasi pembangunan internasional berkedudukan
di Washington, Amerika Serikat dan mempunyai tujuan
memberikan kredit/pinjaman untuk keperluan pembangunan,
khususnya kepada negara-negara sedang berkembang dengan
syarat yang lunak dan bunga yang relatif murah.
e) IFC(International Finance Coorporation) IFC atau kerja sama
keuangan internasional didirikan pada tanggal 24 Juli 1956 di
Washington, Amerika Serikat. IFC merupakan bagian dari bank
dunia. Tujuan IFC adalah memberikan pinjaman kepada
pengusaha-pengusaha swasta dan membantu mengalihkan
investasi luar negeri ke negara-negara sedang berkembang.

f) UNCTAD (United Nations Conference on Trade and


Development)

UNCTAD atau konferensi perdagangan dan pembangunan


PBB, merupakan forum khusus untuk membahas masalah
perdagangan internasional. Tujuan UNCTAD adalah
mengusahakan kemajuan, kerja sama dan memperlancar
perdagangan internasional dan pembangunan antara negara
industri maju dengan negara sedang berkembang. UNCTAD
didirikan tahun 1964 di Jenewa, Swiss.

g) ILO (International Labour Organization)

ILO merupakan organisasi perburuhan internasional PBB yang


didirikan tanggal 11 April 1949, berkedudukan di Jenewa,
Swiss. Tujuan ILO adalah untuk memperjuangkan nasib dan
hak-hak kaum buruh. Indonesia menjadi anggota ILO pada
tanggal 11
Juni 1950.

131 | Ekonomi Ekonomi | 131


h) WTO (World Trade Organization)

WTO adalah suatu kerja sama internasional yang diadakan


dengan tujuan menghilangkan dan mengurangi rintangan-
rintangan perdangan internasional, khususnya tarif bea cukai
yang tinggi, yang sangat menghambat dan mempersulit ekspor
impor antarnegara.

i) UNDP (United Nations Development Programs)

UNDP adalah organisasi program pembanguan


yang bertujuan memperlancar pembanguan diseluruh
dunia. Contoh, untuk meningkatkan sarana dan prasarana di
Indonesia, negara kita mendapat bantuan dari UNDP.

2) Organisasi Kerjasama Ekonomi Internasional Di Luar PBB


a) OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries).

OPEC atau organisasi negara negara pengekspor minyak


didirikan pada tanggal 14 September 1960 di Baghdad. Saat itu
anggotanya hanya lima negara. Sejak tahun 1965 markasnya
bertempat di Wina, Austria.
b) OECD (Organization for Economic Cooperation and
Development)
OECD atau organsisasi kerjasama dan pembangunan ekonomi
didirikan pada tanggal 4 Desembar 1960 di Paris, Prancis.
Organisasi ini semula bertujuan untuk membantu memajukan
produksi, kesempatan kerja dan pendapatan nasional negara-
negara anggota (eropa, USA dan Jepang) akan tetapi kemudian
berkembang menjadi suatu organisasi penelitian ilmiah dan
perundingan mengenai masalah-masalah ekonomi, inflasi,
pertumbuhan ekonomi dan bantuan internasional.

3. Perdagangan Internasional

Pengertian perdagangan Internasional

132 | Ekonomi Ekonomi | 132


Perdagangan Internasional (International Trade) ialah kegiatan
transaksi dagangantara satu negara dengan negara lain, baik mengenai
barang ataupun jasa-jasa, dan dilakukan melewati batas daerah suatu
negara. Perdagangan internasional saat ini didorong oleh kebutuhan
manusia akan barang dan jasa yang semakin meningkat, baik kuantitas
maupun kualitasnya. Sementara itu, kemampuan untuk menghasilkan
barang dan jasatersebut cenderung terbatas. Hal ini disebabkan oleh
adanya kelangkaan sumber daya yang tersedia di dalam suatu negara.
Dalam hal ini perdagangan internasional mempunyai peran penting,
terutama untuk pengadaan barang dan jasa yang beraneka ragamyang
dibutuhkan oleh masyarakat suatu negara.
Perdagangan internasional mencakup ekspor dan impor. Perdagangan
internasional dibagi menjadi dua kategori, yakni perdagangan barang
(fisik) dan perdagangan jasa. Perdagangan jasa, antara lain, meliputi
transportasi, perjalanan (travel), asuransi, dan jasa konsultan asing.
Manfaat Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional memiliki manfaat penting bagi


perekonomian suatu negara, termasuk Indonesia, yaitu sebagai motor
penggerak perekonomian nasional. Dengan melakukan perdagangan
internasional maka akan diperoleh manfaat sebagai berikut :

1. Meningkatkan cadangan valuta asing (devisa negara)


2. Realokasi sumber daya produksi, diversifikasi produk (output), dan
internal returns to scale
3. Dapat mencukupi kebutuhan akan barang-barang dan jasa yang tidak
diproduksi di dalam negeri
4. Menciptakan efisiensi dan spesialisasi,
5. Mendorong inovasi
6. Menjalin kerjasama dan persahabatan antarnegara,
7. Memperluas lapangan kerja
8. Mendorong alih teknologi.

133 | Ekonomi Ekonomi | 133


Faktor Pendorong Terjadinya Perdagangan Internasional

Banyak faktor-faktor yang mendorong suatu negara melakukan


perdagangan internasional, diantaranya sebagai berikut:

1. Perbedaan sumber daya alam


2. Adanya spesifikasi
3. Adanya perbedaan selera
4. Perbedaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
5. Tidak semua negara dapat memproduksi sendiri suatu barang
6. Perbedaan iklim
Faktor-faktor penghambat perdagangan internasional yaitu:

1. Tidak amannya suatu negara


2. Kebijakan ekonomi internasional yang dilakukan oleh pemerintah
3. Tidak stabilnya kurs mata uang asing
4. Pembayaran antarnegara sulit dan risikonya besar
5. Kualitas sumber daya manusia yang rendah
6. Perbedaan nilai mata uang antarnegara

Teori Perdagangan Internasional

Teori perdagangan internasional mencoba memahami alasan setiap


negara melakukan perdagangan (pertukaran) dengan negara-negara lain.
Pada dasarnya ada 3 teori yang menerangkan tentang timbulnya
perdagangan internasional. Berikut ini adalah paparan dari teori-teori
tersebut.

Teori Pra-klasik

a. Merkantilisme
Merkantilisme merupakan suatu kelompok yang mencerminkan cita-
cita dan ideologi kapitalisme komersial, serta pandangan tentang politik
kemakmuran suatu negara yang ditujukan untuk memperkuat posisi dan
kemakmuran negara melebihi kemakmuran perseorangan. Teori
Perdagangan Internasional dari Kaum Merkantilisme berkembang pesat
sekitar abad ke-16 berdasar pemikiran mengembangkan ekonomi nasional

134 | Ekonomi Ekonomi | 134


dan pembangunan ekonomi, dengan mengusahakan jumlah ekspor harus
melebihi jumlah impor. Dalam sektor perdagangan internasional, kebijakan
merkantilis berpusat pada dua ide pokok, yaitu:

a) Pemupukan logam mulia, tujuannya adalah pembentukan negara


nasional yang kuat dan pemupukan kemakmuran nasional untuk
mempertahankan dan mengembangkan kekuatan negara tersebut;
b) Setiap politik perdagangan ditujukan untuk menunjang kelebihan
ekspor di atas impor (neraca perdagangan yang aktif). Untuk
memperoleh neraca perdagangan yang aktif, maka ekspor harus
didorong dan impor harus dibatasi. Hal ini dikarenakan tujuan utama
perdagangan luar negeri adalah memperoleh tambahan logam mulia.
Teori klasik

a) Kemanfaatan absolut (absolute advantage: Adam Smith)


Teori keunggulan mutlak dikemukakan oleh Adam Smith dalam
bukunya yang berjudul “Wealth of Nations” yang terbit tahun
1776. Teori ini lebih mendasarkan pada besaran (variable) rill
bukan moneter sehingga sering dikenal dengan nama teori
murni (pure theory) perdagangan internasional. Murni dalam arti
bahwa teori ini memusatkan perhatiannya pada variable rill
seperti nilai sesuatu barang diukur dengan banyaknya tenaga
kerja yang dipergunakan untuk menghasilkan barang. Makin
banyak tenaga kerja yang digunakan akan makin tinggi nilai
barang tersebut(labor theory of value).

b) Kemanfaatan relatif (Comparative Advantage: J.S Mill)

Teori ini menyatakan bahwa suatu negara akan menghasilkan


dan kemudian mengekspor suatu barang yang memiliki
comparative advantage terbesar dan mengimpor barang yang
memiliki comparative disadvantage, yaitu suatu barang yang
dapat dihasilkan dengan lebih murah dan mengimpor barang
yang kalua dihasilkan sendiri memakan ongkos yang besar.

Teori ini pada dasarnya menyatakan bahwa nilai suatu barang

135 | Ekonomi Ekonomi | 135


ditentukan oleh banyaknya tenaga kerja yang dicurahkan untuk
memproduksi barang tersebut. Makin banyak tenaga kerja yang
dicurahkan untuk memproduksi suatu barang, makin mahal
barang tersebut.

c) Biaya relatif (Comparative Cost: David Ricardo)

Titik pangkal teori Ricardo tentang perdagangan internasional


adalah teorinya tentang nilai/value. Menurut dia nilai/ value sesuatu
barang tergantung dari banyaknya tenaga kerja yang dicurahkan
untuk memproduksi barang tersebut (labor cost value theory).
Perdagangan antar Negara akan timbul apabila masing- masing
Negara memiliki comparative cost yang terkecil.

Teori Modern

Teori Ketersediaan Faktor Produksi

Menurut Heckscher-Ohlin, suatu negara akan melakukan


perdagangan dengan negara lain disebabkan negara tersebut memiliki
keunggulan komparatif yaitu keunggulan dalam teknologi dan
keunggulan faktor produksi.Teori Perdagangan Internasional modern
dimulai ketika ekonom Swedia yaitu Eli Hecskher (1919) dan Bertil
Ohlin (1933) mengemukakan penjelasan mengenai perdagangan
internasional yang belum mampu dijelaskan dalam teori keunggulan
komparatif. Sebelum masuk ke dalam pembahasan teori H-O, tulisan
ini sedikit akan mengemukakan kelemahan teori yang mendorong
munculnya teori H-O.

Kebijakan Perdagangan Internasional

Di samping memiliki manfaat, meluasnya hubungan perdagangan


internasional antarnegara dapat mematikan industri dalam negeri yang
baru tumbuh. Hal ini mendorong munculnya kebijakan perdagangan
internasional. Kebijakan perdagangan internasional yang dianut tiap
negara berbeda-beda. Ada negara yang menganut kebijakan perdagangan
bebas (free trade),ada pula yang menganut kebijakan perdagangan
proteksionis

136 | Ekonomi Ekonomi | 136


(perlindungan). Berikut adalah penjelasan kebijakan perdagangan
internasional tersebut :

Kebijakan Perdagangan Bebas

Kebijakan perdagangan bebas adalah kebijakan perdagangan yang


menginginkan kebebasan dalam perdagangan, sehingga tidak ada
rintangan yang menghalangi arus produk dari dan ke luar negeri.
Kebijakan perdagangan bebas berkembang dengan berpedoman pada
ajaran aliran klasik (liberal) yang tidak menghendaki adanya rintangan-
rintangan (hambatan-hambatan) dalam arus perdagangan internasional.

Kebijakan Perdagangan Proteksionis

Kebijakan perdagangan proteksionis adalah kebijakan


perdagangan yang melindungi industri dalam negeri dengan cara
membuat berbagai rintangan (hambatan) yang menghalangi arus
produk dari dan ke luar negeri.

Alat Pembayaran Internasional

Dalam sebuah transaksi perdagangan internasional, dibutuhkan suatu


alat pembayaran yang dapat diterima oleh semua pihak karena perbedaan
jenis dan nilai mata uang. Menurut Sugiharsono (2018), alat/sistem
pembayaran yang sering kali digunakan dalam perdagangan internasional
adalah sebagai berikut.

1. Pembayaran secara tunai (cash) yang dapat menggunakan


mata uang eksportir atau importir.
2. Pembayaran dengan emas (full bodied money), cara ini
pembayaran dilakukan dengan mengirimkan emas senilai
dengan harga produk yang diperdagangkan dan harus ada
izin pemerintah.
3. Pembayaran menggunakan cek (cheque) dengan bantuan
pihak bank. Sebelum melakukan transaksi, pihak importer
telah membuka rekening di bank yang mempunyai cabang
di

137 | Ekonomi Ekonomi | 137


Negara eksportir. Pada saat terjadi impor, pihak importer
tinggal mengirim cek kepada eksportir, sehingga eksportir
dapat mencairkan cek pada bank yang bersangkutan.
4. Pembayaran menggunakan wesel (bill of change), yaitu
pembayaran dengan member surat perintah kepada bank
agar membayarkan sejumlah dana kepada pihak yang
bersangkutan.
5. Pembayaran dengan letter of credit(L/C). L/C adalah
pernyataan tertulis dari pihak bank atas permintaan importir
untuk menyediakan sejumlah dana bagi eksportir.
6. Pembayaran dengan kompensasi pribadi (private
compensation) adalah pembayaran yang melibatkan
beberapa pihak, yaitu menukar utang piutang antara
eksportir dan importir.

4. Sistem dan Neraca Pembayaran Internasional

Devisa

1. Pengertian Devisa
Apabila ada orang Indonesia membeli barang dari luar negeri, maka ia
tidak akan dapat melakukan pembayaran dengan menggunakan uang
rupiah seperti yang biasa ia pakai saat melakukan transaksi perdagangan di
dalam negeri. Ia harus membayar dengan mata uang yang diakui negara
asal barang yang ia beli atau alat pembayaran lain yang dapat diterima
secara internasional. Alat pembayaran internasional inilah yang dimaksud
dengan devisa. Devisa dapat berbentuk, mata uang kuat (hard
currency)/valuta asing, emas, wesel (bill of exchange) dan traveller cheque.
Dunia mengakui ada delapan mata uang sebagai hard currencies, yaitu US
Dollar, Jepang- Yen, Inggris-Poundsterling, Prancis- Franc, Switzerland-
Franc, Germany- DM (Deutsche Mark), Canada-Dollar, dan European-Euro.

Devisa bisa juga diartikan sebagai valuta asing yang telah memiliki
catatan kurs resmi di bank sentral atau Bank Indonesia. Sedangkan valuta

138 | Ekonomi Ekonomi | 138


asing belum tentu disebut devisa, jika tidak memiliki catatan kurs di Bank
Indonesia.Semenetara itu, valuta asing belum tentu disebut devisa, jika
tidak memiliki catatan kurs di Bank Indonesia. Selanjutnya devisa juga
bisa berarti semua barang ataukekayaan suatu negara yang dapat
berfungsi sebagai alat pembayaran dalam perdagangan internasional dan
bersifat convertible.

Jenis devisa dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu devisa umum


dan devisa kredit.

a. Devisa umum, yaitu devisa yang diperoleh dari aktivitas


perdagangan (ekspor).
b. Devisa kredit, yaitu devisa yang diperoleh dari pinjaman luar negeri.
Baik pemerintah maupun swasta dalam melakukan perdagangan
internasional harus memiliki cadangan devisa guna menjaga stabilitas
moneter dan ekonomi makro suatu negara. Cadangan devisa sendiri
merupakan indikator moneter yang menunjukkan kuat lemahnya ekonomi
suatu negara. Cadangan devisa diartikan sebagai sejumlah valuta asing
yang dicadangkan Bank Sentral (Bank Indonesia) untuk keperluan
pembiayaan dan pembayaran kewajiban terhadap luar negeri, seperti
pembiayaan impor dan pembayaran utang kepada pihak asing.

Dalam perkembangan perekonomian nasional dikenal dua


terminologi cadangan devisa yaitu :

a. Official foreign exchange reserve merupakan cadangan


devisa milik Negara yang dikelola, diurus, dan
ditatausahakan oleh bank sentral.

b. Country foreign exchange reserve mencakup seluruh devisa


yang dimiliki badan, perseorangan, lembaga, terutama
lembaga keuangan nasional yang secara moneter
merupakan bagian dari kekayaan nasional.
2. Sumber Devisa
Beberapa sumber perolehan devisa negara antara lain sebagai berikut
:

139 | Ekonomi Ekonomi | 139


a. Kegiatan ekspor
b. Perdagangan jasa
c. Kegiatan pariwisata
d. Pinjaman luar negeri (bantuan luar negeri)
e. Hibah dan hadiah dari luar negeri
f. Pendapatan warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri.
g. Bunga atau pendapatan dari investasi
3. Fungsi Devisa
Devisa memiliki beberapa fungsi, yaitu:

a. Sebagai alat pembayaran antarnegara.


b. Sebagai cadangan moneter negara.
c. Sebagai satuan hitung dan pengukur nilai dalam
perdagangan internasional.
d. Sebagai alat penimbun kekayaan.
e. Sebagai alat penukar dalam perdagangan internasional.

Sesuai dengan fungsinya, devisa dapat digunakan untuk:


a. membayar barang-barang konsumsi yang diimpor, seperti
handphone dan kain.
b. membayar barang-barang modal yang diimpor, seperti
mesin.
c. membayar jasa-jasa luar negeri seperti jasa konsultan
asing.
d. membiayai pengiriman tim kesenian dan olahraga.
e. membiayai perjalanan dinas para pejabat ke luar negeri.
f. membiayai korps diplomatik di luar negeri.
g. membiayai para pemuda dan mahasiswa yang belajar di
luar negeri.
h. memberikan sumbangan ke negara-negara lain yang
mengalami musibah.
i. membangun berbagai fasilitas umum di dalam negeri.

140 | Ekonomi Ekonomi | 140


Kurs Valuta

1. Pengertian Kurs Valuta

Pertukaran barang yang terjadi dalam perdagangan internasional


tidak akan terlepas dari valuta sebagai alat pembayarannya. Namun,
masalah muncul jika mata uang (valuta) yang digunakan setiap negara
berbeda nilainya. Oleh karena itu, perlu diadakan perbandingan
antarvaluta sehingga transaksi perdagangan dapat berjalan dengan
lancar.

Setiap negara di dunia memiliki mata uang sendiri-sendiri sehingga


kita mengenal rupiah (Indonesia), ringgit (Malaysia), peso (Philiphina),
dolar Amerika (Amerika), dolar Singapura (Singapura), dolar Australia
(Australia), yuan (China) dan masih banyak lagi. Karena perbedaan
pemakaian mata uang di tiap negara maka muncullah kurs mata uang
(kurs valuta). Dengan adanya kurs valuta, kita bisa menghitung berapa
nilai (harga) suatu barang bila dinyatakan dalam berbagai mata uang
negara lain. Pada umumnya, kurs menunjukkan perbandingan nilai
berbagai mata uang asing terhadap mata uang dalam negeri (rupiah).
Dengan demikian, kurs bisa diartikan sebagai nilai tukar (perbandingan)
mata uang (valuta) suatu negara dengan valuta negara lain. Contoh
penghitungan kurs valuta: untuk menentukan nilai kurs valuta biasanya
digunakan standar US $ yang merupakan hard currency dan diterima
banyak negara. Misalnya, US$ 1 = Rp 13.200,- sementara US$1 = RM
4. Ini berarti Rp 13.200,- = RM 4. Dengan demikian RM 1 = Rp 3.300,-.

Tinggi rendahnya nilai valuta (harga valuta) pada dasarnya


ditentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran valuta yang
bersangkutan. Dalam hal ini berlaku hukum permintaan dan penawaran.
Semakin tinggi permintaan valuta suatu negara maka akan semakin tinggi
pula valuta negara tersebut atau sebaliknya. Sementara itu semakin
banyak penawaran valuta suatu negara nilai valuta negara tersebut akan
semakin turun, atau sebaliknya.

141 | Ekonomi Ekonomi | 141


Faktor yang mempengaruhi permintaan valuta antara lain impor
barang dan jasa. Semakin banyak impor berarti semakin banyak
dibutuhkan valuta asing sehingga permintaan valuta asing meningkat,
atau sebaliknya. Sementara itu semakin banyak ekspor akan menambah
banyak cadangan valuta asing di dalam negeri.

2. Pasar Valuta Asing

Pasar valuta asing merupakan terjadinya pertemuan (hubungan)


antara pemilik dan pembeli valuta (permintaan dan penawaran valuta) dari
berbagai negara. Pasar valuta asing memiliki beberapa fungsi pokok
dalam membantu kelancaran lalu lintas pembayaran internasional, di
antaranya: (Salvatore:2014)

a. Mempermudah penukaran valuta asing serta pemindahan dana


dari satu negara ke negara lain. Proses penukaran atau
pemindahan dana ini dapat dilakukan dengan sistem clearing
seperti halnya yang dilakukan oleh bank- bank dan pedagang.
b. Karena sering terdapat transaksi internasional yang tidak perlu
segera diselesaikan pembayaran dan penyerahan barangnya,
pasar valuta asing memberikan kemudahan untuk
dilaksanakannya perjanjian atau kontrak jual beli secara kredit.
c. Memungkinkan dilakukannya hedging (penarikan dana).
Seorang pedagang melakukan hedging jika pada saat yang
sama melakukan transaksi jual dan beli valuta asing di pasar
yang berbeda. Hal ini biasanya dilakukan untuk menghilangkan
atau mengurangi risiko kerugian akibat perubahan kurs.
Hedging dapat dilakukan pada pasar jangka (forward market).
Pasar jangka adalah pasar tempat transaksi jual-beli terjadi
dengan harga yang disetujui pada saat transaksi dilakukan,
tetapi penyerahan barangnya dilakukan kemudian hari. Hal ini,
berbeda dengan spot market, yaitu transaksi dan penyerahan
barang terjadi pada saat yang bersamaan.

142 | Ekonomi Ekonomi | 142


3. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Perubahan Kurs Valuta

Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kurs valuta.


Faktor- faktor tersebut di antaranya adalah:

a. Sistem Kurs Yang Dianut

Ada tiga macam sistem kurs, yaitu sistem kurs bebas, sistem kurs
tetapdan sistem kurs mengambang terkendali. Sistem kurs yang
dianut suatunegara sangat mempengaruhi cepat lambatnya
perubahan kurs. Pada sistem kurs bebas, kurs sangat mudah
berubah. Pada sistem kurs tetap, kurstidak pernah berubah
(kecuali diinginkan oleh pemerintah). Pada sistem kurs
mengambang terkendali, perubahan kurs bisa dikendalikan
pemerintah.

b. Selera (Cita Rasa) Masyarakat

Selera masyarakat yang meningkat pada produk suatu negara,


membuat permintaan terhadap produk negara tersebut juga
meningkat. Peningkatan permintaan terhadap produk negara
tersebut, tentu akan diikuti oleh peningkatan permintaan terhadap
valuta negara tersebut (untuk membayar impor). Oleh karena itu,
nilai tukar valuta negara tersebut juga akan meningkat.

c. Keadaan Neraca Pembayaran

Apabila neraca pembayaran suatu negara mengalami surplus


(lebih), itu berarti telah terjadi kelebihan permintaan valuta negara
tersebut. Kelebihan permintaan tersebut akan menyebabkan nilai
tukar valuta negara tersebut mengalami kenaikan, sehingga
terjadilah perubahan kurs.

d. Adanya Kebijakan Devaluasi dan RevaluasiDevaluasi adalah


kebijakan pemerintah melalui bank sentral untuk menurunkan nilai
mata uang dalam negeri (rupiah) terhadap mata uang asing
dengan tujuan meningkatkan ekspor. Sedangkan revaluasi adalah
kebijakan pemerintah melalui bank sentral untuk menaikkan nilai

143 | Ekonomi Ekonomi | 143


mata uang dalam negeri (rupiah) terhadap mata uang asing.
e. Keadaan Kurs Antarnegara Maju

Jika kurs di negara-negara maju mengalami perubahan, maka


perubahan tersebut akan berpengaruh terhadap kurs negara-
negara berkembang seperti Indonesia. Negara-negara maju
memiliki pengaruh kuat terhadap perekonomian negara
berkembang. Negara-negara maju umumnya bertindak sebagai
pemberi pinjaman kepada negara-negara berkembang, sehingga
bila kurs antar negara maju berubah maka perubahan tersebut
akan berpengaruh terhadap kurs negara berkembang sebagai
penerima pinjaman.

f. Kekuatan Permintaan dan Penawaran

Pada umumnya, perubahan kurs disebabkan oleh perubahan


kekuatan permintaan dan penawaran terhadap suatu mata uang.
Bila permintaan terhadap suatu mata uang bertambah, sedang
penawarannya tetap, maka nilai tukar (kurs) mata uang tersebut
akan meningkat. Sebaliknya bila permintaan terhadap suatu mata
uang berkurang, sedangkan penawarannya tetap maka nilai tukar
(kurs) mata uang tersebut akan menurun.

4. Sistem Kurs Valuta

Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan kurs


tersebut, salah satu faktornya ialah sistem kurs yang dianut. Penetapan
sistem kurs dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut.

a. Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate)

Kurs mata uang yang ditetapkan oleh pemerintah dan tidak


dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi atau permintaan dan
penawaran.

b. Kurs Mengambang (Floating Exchange Rate) Kurs yang ditentukan


oleh mekanisme permintaan dan penawaran atau oleh kekuatan
pasar, yang dibedakan atas clean float dan dirty float.

144 | Ekonomi Ekonomi | 144


• Clean float, yaitu besar kecilnya kurs ditentukan oleh
permintaan dan penawaran di pasar dan pemerintah tidak ikut
campur tangan di dalamnya.
• Dirty float, yaitu kurs yang dibiarkan mengambang, tetapi
masih ada campur tangan dari pemerintah.
c. Kurs Stabil (Stable Exchange Rate)

Kurs yang ditentukan melalui kebijakan pemerintah


untuk menstabilkannya. Kestabilan kurs dapat dicapai
dengan cara:

a) aktif, pemerintah menyediakan dana untuk stabilisasi kurs;

b) pasif, pemerintah menggunakan sistem standar emas.

d. Kurs Multiple

Kurs yang digunakan dalam jual beli valuta asing, meliputi kurs
jual dan kurs beli.

Sistem Pembayaran Internasional

Di dunia internasional dikenal sistem pembayaran yang


memungkinkan suatu negara dapat saling berhubungan satu dengan
negara lain. Sistem tersebut disebut sebgai sistem moneter internasional.
Sistem moneter internasional menunjukkan seperangkat kebijakan,
institusi, praktik, peraturan dan mekanisme yang menentukan tingkat
suatu mata uang ditukarkan dengan mata uang lain.

Jika dalam skala domestik atau nasional problema


ketidakseimbangan pembayaran antar daerah dapat disesuaikan melalui
pergerakan modal ataupun kebijakan fiskal dan moneter. Dalam skala
internasional sistem pembayaran tersebut akan lebih rumit. Pembayaran
yang tidak seimbang antar negara dapat diselesaikan melalui perubahan
kebijakan domestik untuk menggeser pola perdagangan dan investasi,
melaui kontrol devisa untuk melakukan penjatahan pasokan devisa. Di
samping itu juga bisa dilakukan dengan cara membiarkan nilai tukar mata
uang berubah sesuai situasi dan kondisi perekonomian. Jadi yang

145 | Ekonomi Ekonomi | 145


terpenting dalam sistem moneter internasional adalah tersedianya alat
atau cara untuk menyesuaikan ketidakseimbangan pembayaran
internasional.

Sistem pembayaran internasional dapat dilakukan dengan beberapa cara


sebagai berikut:

a. Cash in advance/ preparyment

Pembayaran ini dilakukan dengan menggunakan check atau bank


draft, pada saat barang dikirim oleh eksportir atau sebelumnya.
Pembayaran ini

dilakukan secara tunai baik secara keseluruhan (full payment) atau


sebagian (partial payment) karena beberapa alasan:

1) Permintaan atas produk melebihi penawaran produk

2) Penjual dan pembeli belum saling mengenal dan kurang saling


percaya

3) Dalam situasi darurat, misalnya peperangan

4) Mata uang Negara importir termasuk mata uang lemah (soft


currency) yang beresiko tinggi.
b. Open account

Cara ini merupakan kebalikan daripada cash. Sebab dengan cara


open account barang telah dikirimkan kepada importir tanpa disertai
surat perintah membayar serta dokumen-dokumen. Pembayaran
dilakukan setelah beberapa waktu atau terserah kebijaksanaan
importir. Dalam hal ini resiko sebagiab besar ditanggung eksportir,
misalnya eksportir harus mempunyai banyak modal dan apabila
pembayaran akan dilakukan dengan mata uang asing maka resiko
perubahan kurs menjadi tanggungannya. Cara ini akan baik
digunakan apabila:

• Pembeli sudah dikenal dengan baik

• Keadaan ekonomi dan politik yang stabil

146 | Ekonomi Ekonomi | 146


• Dekat dengan pasar

c. Commercial bills of exchange

Cara ini yang paling umum dipakai. Commercial bills of exchange


sering disebut drafts atau trade bills, adalah surat yang ditulis oleh
penjual yang berisi perintah kepada pembeli untuk membayar
sejumlah uang tertentu pada waktu tertentu di masa datang. Surat
perintah semacam ini sering disebut wesel. Apabila si pembeli
menyetujui maka dia lalu membubuhkan tanda tangan pada drafts
tersebut, sehingga drafts tersebut dapat diperjualbelikan (disebut
trade drafts).

Jenis draft ini ada:

• Clean drafts yakni draft yang tidak disertai jaminan dokumen


barang

• Documentary draft yakni draft yang disertai jaminan dokumen pengiriman


serta asuransi barang.

Waktu kapan pembayaran drafts itu dilakukan disebut tenor atau


usance. Dalam hubungan dengan tenor/ usance, maka draft dapat
dibagi dalam:

• Sight draft: yakni draft yang dibayar sesaat setelah


diperlihatkan pada pembeli. Jadi mungkin pembayarannya
sebelum barangnya tiba di tempat pembeli sebab draft dikirim
melalui kapan laut
• Arrival draft: yakni draft yang dibayar sesaat setelah
barangnya datang
• Date draft: yakni draft yang pembayarannya dilakukan pada
tanggal tertentu atau beberapa hari setelah tanggal tersebut.
d. Private compensation

Adalah suatu metode pembayaran internasional yang dilakukan


antara pembeli dan penjual (eksportir dan importir) dengan jalan
melakukan kompensasi penuh atau sebagian utang piutang, baik

147 | Ekonomi Ekonomi | 147


secara langsung maupun tidak langsung (melalui pihak ketiga)
sehingga mengurangi atau meniadakan transfer valas ke luar negeri.
Dengan metode private compesantion ini maka: Importir B di
Singapura tidak perlu melakukan transfer internasional untuk
melakukan pembayaran kepada eksportir A di Jakarta dan cukup
dengan melakukan transfer domestic kepada importir C di Singapura.

e. Letter of credit (L/C)

Dalam cara dengan letter of credit wesel ditarik kepada Bank


bukan kepada importir, sehingga transaksinya akan lebih terjamin.
Yang dimaksud dengan letter of credit adalah suatu surat yang
dikeluarkan oleh bank atas permintaan pembeli barang (importir) di
mana bank tersebut yang menyetujui dan membayar wesel yang
ditarik oleh penjual barang (eksportir). Dengan demikian letter of
creditmerupakan suatu alat pengganti kredit bank dan dapat
menjamin pembayarannya bagi eksportir.

Pada saat ini lebih dari 50% pembayaran internasional menggunakan


L/C karena metode ini mempunyai beberapa kelebihan, antara lain:

a. Adanya jaminan pembayaran bagi eksportir/ penjual

b. Adanya jaminan penerimaan barang bagi importir melalui


perbankan yang akan menyerahkan pembayaran sesuai
dengan syarat-syarat yang ditetapkan dalam L/C
c. Adanya fasilitas kredit eksportir atau importir melalui perbankan

d. Adanya fasilitas hedging.


Neraca Pembayaran (Balance Of Payment)

Neraca pembayaran adalah catatan sistematis mengenai semua


transaksi ekonomi antarpenduduk suatu negara dengan negara-negara
lain selama periode tertentu. Pengertian penduduk dalam hal ini meliputi
perorangan (individu), perusahaan, badan hukum, badan pemerintah, atau
siapa saja yang tempat tinggal utamanya di negara tersebut. Transaksi
ekonomi berarti pertukaran nilai barang atau jasa ekonomi atau
pengalihan

148 | Ekonomi Ekonomi | 148


kekayaan penduduk suatu negara ke negara lain.

Neraca pembayaran memberikan gambaran kepada pemerintah


mengenai posisi internasional negara dan membantunya merumuskan
kebijakan moneter, fiskal dan perdagangan. Pemerintah selalu mengamati
neraca pembayaran dalam membuat keputusan kebijakan. Informasi yang
tertera pada neraca pembayaran negara juga sangat diperlukan oleh
bank, perusahaan dan seseorang secara langsung atau tidak langsung
terlibat didalam perdagangan internasional (Salvatore : 2014).

Selanjutnya, untuk menyusun neraca pembayaran luar negeri atau


neraca pembayaran internasional, perlu dibedakan antara sisi debit
dengan sisi kredit dimana antara jumlah debit dengan kredit harus selalu
seimbang. Kredit adalah transaksi yang menimbulkan hak menerima
pembayaran dari penduduk negara lain. Contohnya, Indonesia menjual
jasa ke Malaysia, maka transaksi tersebut menimbulkan hak untuk
menerima pembayaran dari Malaysia, maka transaksi tersebut merupakan
transaksi kredit yang dicatat dalam neraca pembayaran dengan tanda
positif (+).

Sementara sisi debit adalah transaksi yang menimbulkan kewajiban


membayar kepada penduduk negara lain. Contohnya, Indonesia membeli
jasa dari Malaysia, maka transaksi tersebut menimbulkan kewajiban untuk
mengadakan pembayaran kepada Malaysia, sehingga transaksi jasa
tersebut merupakan transaksi debit yang dicatatdalam neraca
pembayaran dengan tanda minus (-).

Neraca pembayaran sangat penting dibuat oleh suatu negara.


Fungsi neraca pembayaran internasional antara lain sebagai berikut :

a. Sebagai alat pembukuan agar pemerintah dapat mengambil


keputusan yang tepat, mengenai jumlah barang dan jasa
yang sebaiknya keluar atau masuk dalam batas wilayah
suatu negara serta untuk mendapatkan keterangan-
keterangan mengenai anggaran alat-alat pembayaran luar
negeri.

149 | Ekonomi Ekonomi | 149


b. Sebagai alat untuk mengukur kondisi ekonomi yang terkait

150 | Ekonomi Ekonomi | 150


dengan perdagangan internasional dari suatu negara.
Sebagai alat untuk melihat gambaran pengaruh transaksi
luar negeri terhadap pendapatan nasional negara yang
bersangkutan.
c. Sebagai alat untuk memperoleh informasi rinci terkait dengan
perdagangan luar negeri.
d. Sebagai alat untuk membandingkan pos-pos dalam neraca
pembayaran negara tersebut dengan negara tertentu.
e. Sebagai alat kebijakan moneter yang akan dilaksanakan oleh
suatu negara.
Komponen-komponen yang termuat dalam neraca pembayaran
adalah sebagai berikut.

1. Current Account (Neraca Transaksi Berjalan)


a. Current account terdiri atas neraca perdagangan (balance of
trade), neraca jasa (service account), dan neraca transaksi
sepihak (unilateralaccount).
b. Transaksi ekspor pada current account dicatat sebagai
transaksi kredit atau positif karena menghasilkan devisa.
c. Transaksi impor pada current account dicatat sebagai
transaksi debit atau negatif karena mengeluarkan devisa.
2. Balance of Trade (Neraca Perdagangan)
Dalam neraca ini dicatat seluruh transaksi ekspor dan impor barang
dengan ketentuan sebagai berikut: sebagai transaksi kredit atau positif

a. impor barang dicatat sebagai transaksi debit atau negatif.


3. Service Account (Neraca Jasa)
Transaksi yang dimasukkan ke dalam neraca jasa adalah seluruh
transaksi ekspor dan impor jasa yang meliputi hal-hal sebagai berikut:

a. pembayaran bunga,
b. biaya transportasi
c. biaya asuransi,

151 | Ekonomi Ekonomi | 151


d. remittance (jasa TKI/TKW/TKA, fee/royalty teknologi dan
konsultasi),
e. tourisme.
4. Unilateral Account (Neraca Transaksi Sepihak)
Neraca ini merupakan transaksi sepihak yang umumnya terdiri atas
bantuan sosial yang diterima atau diberikan dari/ke luar negeri, tanpa
kewajiban untuk membayar kembali.

5. Capital Account (Neraca Modal)


a. Capital account ini terdiri atas ekspor dan impor modal, baik
untuk jangka panjang maupun jangka pendek.
b. Penjumlahan saldo current account ditambah saldo transaksi
impor/ekspor modal jangka panjang.
c. Berbeda dengan pencatatan pada current account maka
dalam capitalaccount berlaku ketentuan sebagai berikut:
transaksi impor modal dicatat sebagai transaksi kredit atau
positif,dan transaksi ekspor modal dicatat sebagai transaksi
debit atau negatif.
6. Reserve Account (Perubahan Cadangan Devisa)
Reserve account adalah neraca yang menunjukkan perubahan
cadangan atau saldo devisa yang diperoleh dari tahun yang
bersangkutan dari hasil penjumlahan saldo current account dan
saldo capital account.

Neraca pembayaran Indonesia atau neraca pembayaran luarnegeri


dapat diperoleh dari beberapa penerbitan resmi, diantaranya sebagai
berikut.

a. Nota keuangan dan RAPBN yang diterbitkan setahun


sekaliuntuk masing- masing tahun anggaran oleh
DepartemenKeuangan Republik Indonesia.

b. Bank Indonesia: Laporan tahun pembukuan, yangditerbitkan


setiap tahun sekali untuk masing-masing tahunanggaran
oleh

152 | Ekonomi Ekonomi | 152


Bank Indonesia
c. Statistik Ekonomi–Keuangan lndonesia, yang diterbitkandua
bulan sekali oleh Bank Indonesia.
d. Statistik Indonesia: Statistical Yearbook of Indonesia,
yangditerbitkan oleh Biro Pusat Statistik setahun sekali.
e. Indikator Ekonomi, yang diterbitkan oleh Biro Pusat
Statistiksebulan sekali.
Berdasarkan neraca pembayaran kita dapat mengetahui bahwa
neraca dibagi kedalam beberapa transaksi pembayaran internasional.
Secara garis besar transaksi pembayaran internasional (luar negeri)
meliputi pos-pos dasar suatu negara yang dapat dibedakan sebagai
berikut.

a. Transaksi Dagang (Trade Account)


Transaksi dagang adalah semua transaksi ekspor dan imporbarang-
barang (merchandise) dan jasa-jasa. Transaksi dagang dibedakan
menjadi transaksi barang (visible trade) yang merupakan transaksi
ekspor dan impor barang dagangan, dan transaksi jasa (invisible
trade) yang merupakan transaksi eskpor dan impor jasa. Untuk
transaksi ekspor dicatat disisi kredit, sedangkan transaksi impor
dicatat di sisi debit.

b. Transaksi Pendapatan Modal (Income on Investment)


Transaksi pendapatan modal adalah semua transaksi penerimaan
atau pendapatan yang berasal dari penanaman modal di luar negeri
serta penerimaan pendapatan modal asing di negeri kita. Pendapatan
tersebut dapat berupa bunga, dividen, dan keuntungan lain.
Penerimaan bunga dan dividen merupakan transaksi kredit,
sedangkan pembayaran bunga dan dividen kepada penduduk negara
asing merupakan transaksi debit.

c. Transaksi Unilateral (Unilateral Transaction)


Transaksi unilateral adalah transaksi sepihak atau transaksi satu arah,
artinya transaksi tersebut tidak menimbulkan kewajiban untuk

153 | Ekonomi Ekonomi | 153


membayar atas barang atau bantuan yang diberikan. Berikut ini yang
tergolong dalam transaksi unilateral adalah hadiah (gift), bantuan (aid),
dan transfer unilateral. Apabila

suatu negara memberi hadiah atau bantuan ke negara lain, maka


transaksi ini termasuk transaksi debit. Sebaliknya, jika suatu negara
menerima hadiah atau bantuan dari negara lain, termasuk dalam
transaksi kredit.

d. Transaksi Penanaman Modal Langsung (Direct Investment)


Transaksi penanaman modal langsung adalah semua transaksi yang
berhubungan dengan jual beli saham dan jual beli perusahaan yang
dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain.
Apabila terjadi pembelian saham atau perusahaan dari tangan
penduduk negara lain, maka pos direct investment didebit, dan bila
terjadi penjualan saham atau penduduk asing yang mendirikan
perusahaan di wilayah kekuasaannya, maka pos ini dikredit.

e. Transaksi Utang Piutang Jangka Panjang (Long Term Loan)


Transaksi utang piutang jangka panjang adalah semua transaksi kredit
jangka panjang yang pembayarannya lebih dari satu tahun. Sebagai
contoh transaksi penjualan obligasi kepada penduduk negara lain,
menerima pembayaran kembali pinjaman-pinjaman jangka panjang
yang dipinjamkan kepada penduduk negara lain, atau mendapatkan
pinjaman jangka panjang dari negara lain, maka pos ini dicatat di
sebelah kredit, dan bila terjadi transaksi pembelian obligasi atau
lainnya yang berkaitan dengan utang piutang jangka panjang, maka
pos ini dicatat di sebelah debit.

f. Transaksi Utang-piutang jangka pendek (Short Term Capita1)


Transaksi utang piutang jangka pendek adalah semua transaksi utang
piutang yang jatuh temponya tidak lebih dari satu tahun. Transaksi ini
umumnya terdiri atas transaksi penarikan dan pembayaran surat-surat
wesel.

g. Transaksi Lalu Lintas Moneter (Monetary Acomodating)

154 | Ekonomi Ekonomi | 154


Transaksi lalu lintas moneter adalah pembayaran terhadap transaksi-
transaksi pada current account (transaksi perdagangan, pendapatan
modal, dan transaksi unilateral) dan investment account (transaksi
penanaman modal langsung, utang piutang jangka pendek, dan utang
piutang jangka panjang). Apabila jumlah pengeluaran current
accountdan investment account lebih besar

daripada penerimaannya, maka perbedaan tersebut merupakan defisit


yang harus ditutup dengan saldo kredit monetary acomodating.

Dari transaksi tersebut, maka transaksi pembayaran internasional


dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu:

a. Transaksi Berjalan (Current Account)


Transaksi berjalan adalah semua transaksi ekspor danimpor barang-
barang dan jasa-jasa. Secara umum meliputi: transaksi perdagangan,
transaksi pendapatan modal dan transaksi unilateral.

b. Neraca Modal (Capital Account)


Neraca modal adalah neraca yang menunjukkan perubahan dalam
harta kekayaan (asset) suatu negara di luar negeri dan aset asing di
suatu negara, di luar aset cadangan pemerintah. Neraca modal
meliputi: transaksi penanaman modal langsung, transaksi utang
piutang jangka panjang dan transaksi utang piutang jangka pendek.

c. Selisih yang Belum Diperhitungkan (Error and Omissions)


Selisih yang belum diperhitungkan merupakan rekening penyeimbang
apabila nilai transaksi-transaksi kredit tidak sama persis dengan nilai
transaksi debit. Dengan adanya rekening selisih perhitungan ini, maka
jumlah total nilai transaksi kredit dari suatu Neraca Pembayaran
Internasional (NPI) akan selalu sama dengan transaksi debitnya.

155 | Ekonomi Ekonomi | 155


D. Rangkuman

1. Ekonomi Internasional adalah Sebagai cabang dari ilmu ekonomi yang


mempelajari dan menganalisis tentang transaksi dan permasalahan
Ekonomi Internasional (Eksport-Import) yang meliputi perdagangan dan
keuanga atau moneter serta organisasi ekonomi (Swasta maupun
Pemerintah) dan kerjasama ekonomi antar negara.
2. Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan penduduk
suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan
bersama.
3. Faktor pendorong perdagangan internasional adalah perbedaan sumber
daya, kondisi geografis, iklim, penguasaan ilmu pengetahuan, dan
teknologi.
4. Faktor penghambat perdagangan internasional adalah tidak amannya
suatu Negara, Kebijakan ekonomi internasional yang dilakukan oleh
pemerintah, tidak stabilnya kurs mata uang asing, pembayaran
antarnegara sulit dan risikonya besar, kualitas sumber daya yang rendah,
perbedaan mata uang antarnegara
5. Perdagangan internasional mempunyai manfaat sebagai berikut:
a. memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri,
b. memperluas pasar dan menambah keuntungan, dan
c. transfer teknologi modern.
6. Perdagangan internasional adalah kegiatan transaksi dagang antar
negara atau dilakukan melewati batas negara.
7. Menurut Teori Keunggulan Mutlak yang dikemukakan oleh Adam Smith,
perdagangan internasional terjadi jika suatu negara memiliki keunggulan
untuk suatu produk tertentu.
8. Menurut Teori Keunggulan Komparatif, perdagangan internasional terjadi
jika suatunegara memiliki keunggulan dalam biaya tenaga kerja yang
dibutuhkan untukmemproduksi suatu barang.
9. Neraca pembayaran internasional (balance of payment /BOP) adalahsuatu
catatan yang disusun secara sistematis tentang seluruh transaksi ekonomi
yang meliputi perdagangan barang/jasa, transfer keuangan dan moneter

156 | Ekonomi Ekonomi | 156


antara penduduk (resident) suatu negara dan penduduk luar negeri (rest
of the world) untuk suatu periode waktu tertentu, biasanya satu tahun.
10. Kerjasama ekonomi internasional adalah kerjasama yang menunjukkan
hubungan internasional dalam bidang ekonomi dengan dasar kepentingan
tertentu untuk dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi, pertumbuhan
ekonomi, dan peningkatan struktur kegiatan ekonomi nasional.
11. Manfaat kerjasama ekonomi internasional ialah: a. Meningkatkan
perekonomian antar negara, b. Meningkatkan taraf hidup, c. Mengisi
kekurangan dan kebutuhan, d. Mempererat persahabatan internasional, e.
Memperluas hasil pasar produksi, f. Meningkatkan devisa negara
12. Dampak positif kerjasama ekonomi internasional: a. Semakin lancarnya
perdagangan internasional maupun regional, b. Adanya kestabilan harga,
permintaan dan penawaran, c. Mengatasi berbagai permasalahan
ekonomi bersama, d. Memperkuat posisi perdagangan suatu negara
dengan ditandai meningkatnya ekspor, e. Mengatasi persaingan antar
negara yang tidak sehat, f. Meningkatnya daya saing, g. Meningkatkan
perekonomian dalam negeri, h. Meningkatkan pendapatan negara
13. Dampak negatif kerjasama ekonomi internasional: Produk dalam negeri
akan kalah bersaing dengan produk luar negeri baik dari segi harga dan
mutunya, b. Produsen dalam negeri yang tidak mampu bersaing akhirnya
akan menutup usahanya, c. Dapat menimbulkan ketergantungan terhadap
luar negeri,d. Terjadinya keterikatan yang menyebabkan berkurangnya
kebebasan dalam mengatur sendiri kegiatan ekonomi/perdagangan, e.
Timbulnya proteksi-proteksi yang melindungi dan mementingkan negara
anggotanya sendiri (diskriminasi), f. Timbulnya eksploitasi sumber daya
alam yang berlebihan, g. Pasar dalam negeri dikuasai oleh produk asing
14. Bentuk-bentuk kerjasama ekonomi internasional :a. bilateral, b. regional,
c. multilateral, d. antar regional
15. Badan kerjasama ekonomi regional di antaranya: a. ASEAN, b. AFTA, c.
APEC, d. EEC, e. NAFTA, f. Colombo Plan
16. Badan kerjasama ekonomi internasional di bawah PBB antara lain :a.
IBRD, b. IMF, c. UNDP, d. UNINDO, e. IDA, f. IFC, g. UNCTAD, h. ILO, i.
WTO
17. Badan kerjasama ekonomi internasional di luar PBB antar lain:a. OPEC,

157 | Ekonomi Ekonomi | 157


b. CGI, c. OECD
18. Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar
kesepakatan bersama.
19. Faktor pendorong perdagangan internasional adalah perbedaan
sumber daya, kondisi geografis, iklim, penguasaan ilmu
pengetahuan, dan teknologi.
20. Perdagangan internasional mempunyai manfaat sebagai berikut:

a. memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri


sendiri,
b. memperluas pasar dan menambah keuntungan, dan
c. transfer teknologi modern.
21. Menurut pandangan Kaum Merkantilisme, perdagangan
internasional ditujukanuntuk menunjang kelebihan ekspor daripada
impor dan pemupukan logam mulia,karena logam mulia dianggap
sebagai tanda kekayaan.
22. Menurut Teori Keunggulan Mutlak yang dikemukakan oleh
Adam Smith, perdagangan internasional terjadi jika suatu negara
memiliki keunggulan suatu produk tertentu (adanya spesialisasi
produksi).
23. Menurut Teori Keunggulan Komparatif, perdagangan
internasional terjadi jika suatunegara memiliki keunggulan dalam
biaya tenaga kerja yang dibutuhkan untukmemproduksi suatu
barang.
24. Menurut Heckscher-Ohlin, suatu negara akan
melakukan perdagangan dengan negara lain disebabkan negara
tersebut memiliki keunggulan komparatif yaitu keunggulan dalam
teknologi dan keunggulan faktor produksi.
25. Kebijakan perdagangan luar negeri memiliki dua tujuan
utama, yaitu meningkatkan ekspor dan mengurangi
ketergantungan impor.

158 | Ekonomi Ekonomi | 158


26. Alat/sistem pembayaran internasional, dapat berupa cash,
full bodied money, cheque, bill of change, letter of credit, dan
private compensation.
27. Valuta asing atau mata uang asing adalah jenis-jenis mata uang

159 | Ekonomi Ekonomi | 159


yang digunakan di negara lain.
28. Kurs valuta asing didefinisikan sebagai nilai satu unit
valuta (mata uang asing) apabila ditukarkan dengan mata
uang dalam negeri.
29. Kebijakan perdagangan luar negeri memiliki dua tujuan
utama, yaitu meningkatkan ekspor dan mengurangi
ketergantungan impor.
30. Devisa merupakan kekayaan negara, tujuan
penggunaannya adalah melakukan transaksi pembelian dan
penjualan valuta asing.
31. Sistem pembayaran internasional dapat dilakukan
dengan beberapa cara yaitu cash in advance, open account,
commercial bills of exchange, private compensation dan L/C.
32. Neraca pembayaran internasional (balance of payment
/BOP) adalahsuatu catatan yang disusun secara sistematis
tentang seluruh transaksi ekonomi yang meliputi perdagangan
barang/jasa, transfer keuangan dan moneter antara penduduk
(resident) suatu negara dan penduduk luar negeri (rest of the
world) untuk suatu periode waktu tertentu, biasanya satu
tahun.
33. Fungsi neraca pembayaran internasional antara lain
sebagai berikut :
a. Sebagai alat pembukuan agar pemerintah dapat mengambil
keputusan yang tepat
b. Sebagai alat untuk mengukur kondisi ekonomi yang terkait
dengan perdagangan internasional dari suatu negara.
c. Sebagai alat untuk melihat gambaran pengaruh transaksi
luar negeri terhadap pendapatan nasional Negara yang
bersangkutan.
d. Sebagai alat untuk memperoleh informasi rinci terkait
dengan perdagangan luar negeri.
e. Sebagai alat untuk membandingkan pos-pos dalam neraca

160 | Ekonomi Ekonomi | 160


Diktat Kewirausahaan

pembayaran negara tersebut dengan negara


tertentu.
f. Sebagai alat kebijakan moneter
yang akan dilaksanakan oleh
suatu negara.

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 1
Diktat Kewirausahaan

BAB I
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP KEWIRAUSAHAAN

Kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan


membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif,
peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses
tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau
ketidakpastian.
Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau
sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya (1). Richard
Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri
(self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga
tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak
menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang
menghadapi resiko atau ketidakpastianBerbeda dengan Cantillon, menurut
Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang
di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979)
kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau
melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum
teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui
sepenuhnya. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut
wirausahawan
Pengertian Wirausaha :
Orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan
bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil
keuntungan dan tindakan yang cepat dalam memastikan kesuksesan.
Pengertian Kewirausahaan :
Semangat , sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani
usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara kerja teknologi dan produk

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 2
Diktat Kewirausahaan
baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang
lebih baik dan keuntungan yang lebih besar.

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 3
Diktat Kewirausahaan

Tujuan Kewirausahaan:
a) Meningkatkan Jumlah wirausaha yang berkualitas
b) Menyadarkan masyarakat atau memberikan kesadaran berwirausaha yang
tangguh dan kuat terhadap masyarakat
c) Menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat
d) Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan
di kalangan masyarakat
Sasaran Kewirausahaan:
a) Instansi pemerintah, BUMN, organisasi profesi dan kelompok masyarakat
b) Pelaku ekonomi: pengusaha kecil, koperasi
c) Generasi Muda: anak-anak putus sekolah, calon wirausahawan.
Manfaat Kewirausahan:
a) Menambah daya tampung tenaga kerja
b) Sebagai generator pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi,
pemeliharaan lingkungan dan kesejahteraan
c) Memberi contoh bagaimana bekerja keras, tekun dan memeiliki pribadi
unggul yang patu diteladai
d) Mendidik karyawan jadi orang mandiri, disiplin tekun, jujur dalam
menghadapi pekerjaan
e) Mendidik masyarakat hidup efisien dan sederhana
Keuntungan :
a) Terbuka lebar kesempatan untuk menjadi bos dalam perusahaan
b) Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara
maksimal
c) Terbuka peluang untuk memperlihatkan potensi wirausaha secara penuh
d) Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dalam usaha
e) Terbuka peluang untuk mencapai tujuan usaha yang dikehendaki
Kelemahan
a) Tanggung jawab sangat besar dan berat di dalam menghadapi
permasalahan bisnis
b) Bekerja keras dan waktunya sangat panjang

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 4
Diktat Kewirausahaan

c) Memperoleh pendapatan yang tidak pasti dan memiliki resiko yang sangat
besar.
Ruang Lingkup
a) Lapangan Agraris
b) Lapangan Peternakan
c) Lapangan Perkebunan
d) Lapangan Pemberi jasa
e) Lapangan Pertambangan dan energi
f) Lapangan Industri dan Kerajinan

1.1 Etimologi
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang,
pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak
agung. Usaha adalah perbuatan amal, bekerja, dan berbuat sesuatu. Jadi wirausaha
adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu.

1.2 Sejarah Kewirausahaan


Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan
penemuan-penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal, dll. Tujuan utama
mereka adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan
kreativitas. Keuntungan dan kekayaan bukan tujuan utama.
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard
Castillon pada tahun 1755. Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal
sejak abad 16, sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20. Beberapa
istilah wirausaha seperti di Belanda dikenaL dengan ondernemer, di Jerman
dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak
1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak
1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen
usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat
memberikan pendidikan kewirausahaan. Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari
baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan
dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 5
Diktat Kewirausahaan

kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di


segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.
Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang
berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai
kesempatan Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan
berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam
kondisi tidak pasti. (Kasmir, 2007 : 18).

1.3 Pengertian Kewirusahaan


Pengertian kewirausahaan relatif berbeda-beda antar para ahli/sumber
acuan dengan titik berat perhatian atau penekanan yang berbeda-beda, diantaranya
adalah penciptaan organisasi baru (Gartner, 1988), menjalankan kombinasi
(kegiatan) yang baru (Schumpeter, 1934), ekplorasi berbagai peluang (Kirzner,
1973), menghadapi ketidakpastian (Knight, 1921), dan mendapatkan secara
bersama faktor-faktor produksi (Say, 1803). Beberapa definisi tentang
kewirausahaan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
Richard Cantillon (1775)
Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-employment).
Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan
menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi
definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi resiko
atau ketidakpastian
Jean Baptista Say (1816)
Seorang wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai alat-alat
produksi dan menemukan nilai dari produksinya.
Frank Knight (1921)
Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar.
Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi
ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang worausahawan disyaratkan untuk
melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan
pengawasan

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 6
Diktat Kewirausahaan

Joseph Schumpeter (1934)


Wirausahawan adalah seorang inovator yang mengimplementasikan
perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru.
Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk (1) memperkenalkan produk baru
atau dengan kualitas baru, (2) memperkenalkan metoda produksi baru, (3)
membuka pasar yang baru (new market), (4) Memperoleh sumber pasokan
baru dari bahan atau komponen baru, atau (5) menjalankan organisasi baru
pada suatu industri. Schumpeter mengkaitkan wirausaha dengan konsep
inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan
kombinasi sumber daya.
Penrose (1963)
Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam
sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan
kapasitas kewirausahaan.
Harvey Leibenstein (1968, 1979)
Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk
menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum
terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi
produksinya belum diketahui sepenuhnya.
Israel Kirzner (1979)
Wirausahawan mengenali dan bertindak terhadap peluang pasar.
Entrepreneurship Center at Miami University of Ohio
Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan
membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif,
peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasila akhir dari
proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi
resiko atau ketidakpastian.
Peter F. Drucker
Kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda. Pengertian ini mengandung maksud bahwa seorang wirausahan
adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru,

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 7
Diktat Kewirausahaan

berbeda dari yang lain. Atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda
dengan yang sudah ada sebelumnya.
Zimmerer
Kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan (usaha). Salah satu kesimpulan yang bisa ditarik dari berbagai
pengertian tersebut adalah bahwa kewirausahaan dipandang sebagai fungsi
yang mencakup eksploitasi peluangpeluang yang muncul di pasar. Eksploitasi
tersebut sebagian besar berhubungan dengan pengarahan dan atau kombinasi
input yang produktif. Seorang wirausahawan selalu diharuskan menghadapi
resiko atau peluang yang muncul, serta sering dikaitkan dengan tindakan yang
kreatif dan innovatif.
1.4 Hakikat dan Konsep Dasar Kewirusahaan
Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga
kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya
dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru.
Selain itu, seorang wirausahawan menjalankan peranan manajerial dalam
kegiatannya, tetapi manajemen rutin pada operasi yang sedang berjalan tidak
digolongkan sebagai kewirausahaan. Seorang individu mungkin menunjukkan
fungsi kewirausahaan ketika membentuk sebuah organisasi, tetapi selanjutnya
menjalankan fungsi manajerial tanpa menjalankan fungsi kewirausahaannya. Jadi
kewirausahaan bisa bersifat sementara atau kondisional.
Kesimpulan lain dari kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu
yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan,
memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima
balas jasa moneter dan kepuasan pribadi.
Istilah wirausaha muncul kemudian setelah dan sebagai padanan
wiraswasta yang sejak awal sebagian orang masih kurang sreg dengan kata
swasta. Persepsi tentang
Wirausaha sama dengan wiraswasta sebagai padanan entrepreneur.
Perbedaannya adalah pada penekanan pada kemandirian (swasta) pada wiraswasta
dan pada usaha (bisnis) pada wirausaha. Istilah wirausaha kini makin banyak

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 8
Diktat Kewirausahaan

digunakan orang terutama karena memang penekanan pada segi bisnisnya.


Walaupun demikian mengingat tantangan yang dihadapi oleh generasi muda pada
saat ini banyak pada bidang lapangan kerja, maka pendidikan wiraswasta
mengarah untuk survival dan kemandirian seharusnya lebih ditonjolkan.
Sedikit perbedaan persepsi wirausaha dan wiraswasta harus dipahami,
terutama oleh para pengajar agar arah dan tujuan pendidikan yang diberikan tidak
salah. Jika yang diharapkan dari pendidikan yang diberikan adalah sosok atau
individu yang lebih bermental baja atau dengan kata lain lebih memiliki
kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasarn advirsity (AQ) yang berperan untuk
hidup (menghadapi tantangan hidup dan kehidupan) maka pendidikan wiraswasta
yang lebih tepat. Sebaliknya jika arah dan tujuan pendidikan adalah untuk
menghasilkan sosok individu yang lebih lihai dalam bisnis atau uang, atau agar
lebih memiliki kecerdasan finansial (FQ) maka yang lebih tepat adalah pendidikan
wirausaha. Karena kedua aspek itu sama pentingnya, maka pendidikan yang
diberikan sekarang lebih cenderung kedua aspek itu dengan menggunakan kata
wirausaha. Persepsi wirausaha kini mencakup baik aspek finansial maupun
personal, sosial, dan profesional (Soesarsono, 2002 : 48)
1.5 Wirausaha Dan Wiraswasta
1.5.1 Pengertian Wiraswasta
Wiraswasta terdiri dari tiga kata: wira, swa dan sta, masing – masing
berarti, wira adalah manusia unggul, teladan, berbudi luhur, berjiwa besar, berani,
pahlawan/pendekar kemajuan dan memiliki keagungan watak ; swa artinya
sendiri; dan sta artinya berdiri.
Bertolak dari ungkapan etimologis diatas, maka wiraswasta berarti
keberanian, keutamaan, serta keperkasaan dalam memenuhi kebutuhan serta
memecahkan permasalahan hidup dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri.
(WAsty Sumanto, 1984:43)
Gambaran ideal manusia wiraswasta adalah orang yang dalam keadaan
bagaimanapun daruratnya, tetap mampu berdiri atas kemampuan sendiri untuk
menolong dirinya keluar dari kesulitan yang dihadapinya, termasuk mengatasi
kemiskinan tanpa bantuan instansi pemerintah atau instansi social. Dan dalam

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 9
Diktat Kewirausahaan

keadaan yang biasa (tidak darurat) manusia – manusia wiraswasta bahkan akan
mampu menjadikan dirinya maju, kaya, berhasil lahir dan batin.
Wiraswasta menurut DR Daoed Yoesoef (1981:78), Seorang Wiraswasta
adalah:
1. Memimpin Usaha baik secara teknis/atau ekonomis.
2. Dengan memperhatikan aspek fungsionil al
Memiliki modal (sebagai owner/secara bagian co-owner).
Sebagai manager(mengurus dalam kapasitas sebagai penanggung
jawab)
Mau menerima tantangan ketidakpastian.
Siap menanggung resiko ekonomi yang sulit diukur secara
kuantitatif dan kualitatif.
Mempelopori usaha baru.(pionir menerapkan kombinasi baru)
Inovator (penemu),peniru (imitator)
3. Memburu Keuntungan dan manfaat secara maksimal.
4. Membawa usaha kearah kemajuan,perluasan,perkembangan melalui
jalan kepemimpinan ekonomi demi:
Kenaikan prestise.
Kebebasan (independency),kekuasaan dan kehormatan.
Kontinuitas usaha
5 Tipe Pokok Wiraswasta
1. Wiraswasta sebagai orang vak “captain of industry” disuatu bidang
tertentu.
Membuktikan prestasi teknik.
Mengadakan penemuan
Membuat peniruan.
Perhatian utamanya adalah aspek teknik dari usaha yang
dijalankan.
Pelanggan diperoleh dengan tidak sengaja namun diperoleh
melalui mutu barang/mutu prestasi.
2. Wiraswasta sebagai orang bisnis.
Menganalisa terus menerus kebutuhan dan selera masyarakat.

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 10
Diktat Kewirausahaan

Menimbulkan kebutuhan baru melalui reklame.


Perhatian dan keprihatinnya adalah angka dan grafik penjualan
Memperhatikan barang yang mempunyai masa depan cerah.
3. Wiraswasta sebagai orang uang.
Tugasnya adalah mengumpulkan dan menyalurkan dana.
Mendirikan concern
Perhatian dan kegiatan dipasar uang dan modal.
4. Wiraswasta sebagai “Social engineer”
Pengusaha berusaha mengikat pekerjanya melalui berbagai karya
sosial (welfareworks)
Baik pertimbangan moral ataupun perhitungan.
5. Wiraswasta sebagai manajer
Orang yang mau memajukan usahanya dengan menggunakan
pengetahuan bisnis modern
Memperhitungkan efisiensi.
Meraih keuntungan tidak sama mencapai pendapatan tinggi bagi
pengusaha.
Ciri manusia wiraswasta menurut DR Suparman:
Tahu apa maunya.
Dengan merumuskan ,merencanakan upayanya dan menentukan program
batas waktu untuk mencapainya.
Berpikir Teliti dan Berpandangan Kreatif dengan imajinasi konstruktif.
Siap Mental untuk menyerap dan menciptakan kesempatan serta siap
mental dan kompetensi untuk memenuhi persyaratan kemahiran
mengerjakan sesuatu yang positif.
Membiasakan diri bersikap mental positif maju dan selalu bergairah dalam
setiap pekerjaan.
Mempunyai daya penggerak diri yang selalu menimbulkan inisiatif.
Tahu mensyukuri dirinya,waktu dan mensyukuri lingkungannya.
Bersedia membayar harga kemajuan (mau berjerih payah)
Memajukan lingkungan dengan menolong orang lain agar orang lain dapat
menolong dirinya.

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 11
Diktat Kewirausahaan

Membiasakan membangun disiplin diri dan bersedia menabung dan


membuat anggaran waktu dan uang.
Selalu menarik pelajaran dari kekeliruan,kesalahan dan pengalaman pahit
serta berprihatin selalu.
Menguasai kemampuan menjual (salesmanship) dan memiliki
kepemimpinan dan kemampuan memperhitungkan resiko.
Mereka berwatak maju dan cerdik serta percaya pada diri sendiri.
Mampu memusatkan perhatiannya pada setiap tujuannya.
Berkepribadian yang menarik,memahami seni berbicara dan seni bergaul.
Jujur,Bertanggung jawab,ulet,tekun terarah.
Memperhatikan kesehatan diri,Tidak suka bergadang ,jangan perokok
berat,tidak minum alkohol dan narkotik.
Menjauhkan diri dari sifat iri,dengki,rakus,dendam dan takut
disaingi,khawatir dan ragu-ragu (hambatan diri).
Tunduk dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk mendapat
ridhonya dan berkahnya.
Jadi Seorang Wiraswasta ialah seorang yang memiliki pribadi
hebat,produktif,kreatif dan melaksanakan kegiatan memiliki perencanaan dan
dimulai dengan ide sendiri kemudian mengembangkan kegiatannya dengan
menggunakan tenaga orang lain serta selalu berpegang pada nilai-nilai disiplin
dan kejujuran tinggi.

1.5.2 Pengertian Wirausaha


Menurut Joseph Schumeter, Entrepreneur atau wirausaha adalah orang
yang mendobrak system ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan
jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan
baku baru.
Dalam definisi ini ditekankan bahwa seorang wirausaha adalah orang yang
melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk
memanfaatkan peluang tersebut.
Kesimpulannya adalah bahwa istilah wiraswasta sama saja dengan
wirausaha, walaupun rumusannya berbeda – beda tetapi isi dan karakteristiknya
sama. Namun ada perbedaan focus antara kedua istilah tersebut. Wiraswasta lebih

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 12
Diktat Kewirausahaan

focus pada obyek, ada usaha yang mandiri, sedang wirausaha lebih menekankan
pada jiwa, semangat, kemudian diaplikasikan dalam segala aspek kehidupan.
1.5.3 Kesimpulan Wirausaha dan Wiraswasta
Bahwa istilah wiraswasta sama saja dengan wirausaha, walaupun
rumusannya berbeda – beda tetapi isi dan karakteristiknya sama. Namun ada
perbedaan focus antara kedua istilah tersebut. Wiraswasta lebih focus pada obyek,
ada usaha yang mandiri, sedang wirausaha lebih menekankan pada jiwa,
semangat, kemudian diaplikasikan dalam segala aspek kehidupan
1.6 Ilmu Kewirausahaan
Ilmu kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang :
Nilai kemampuan (ability)
Perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh
peluang dengan berbagai resiko yang dihadapinya.
Entrepreneur menurut Thomas W Zimmerer (1996):
“ Entrepreneurship is the result of a disciplined,systematic process of
applying creativity and innovations to need and opportunities in the
marketplace”
Kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin,proses sistematis penerapan
kreativitas dan keinovasian dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di
pasar.
Perkembangan ilmu kewirausahaan.:
Dahulu.
Kewirausahaan adalah urusan pengalaman langsung di lapangan.
Kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak lahir
(entrepreneurship are born not made).
Kewirausahaan kesannya tidak dapat dipelajari dan diajarkan.
Sekarang.
Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang dapat dipelajari dan
diajarkanserta independen.
Kewirausahaan tidak hanya bakat bawaan sejak lahir akan tetapi
dapat dipelajari dan diajarkan.(Entrepreneurship are not only born
but also made)

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 13
Diktat Kewirausahaan

BAB II
CIRI DAN WATAK WIRAUSAHA

2.1 Ciri-ciri Wirausaha


Dalam konteks bisnis, seorang entrepreneur membuka usaha baru (new
ventures) yang menyebabkan munculnya produk baru arau ide tentang
penyelenggaraan jasa-jasa.
Karakteristik tipikal entrepreneur (Schermerhorn Jr, 1999) :
1. Fokus pengendalian internal
2. Tingkat energi tinggi
3. Kebutuhan tinggi akan prestasi
4. Toleransi terhadap ambiguitas
5. Kepercayaan diri
6. Berorientasi pada action
Karakteristik Wirausahawan (Masykur W)
1. Keinginan untuk berprestasi
2. Keinginan untuk bertanggung jawab
3. Preferensi kepada resiko menengah
4. Persepsi kepada kemungkian berhasil
5. Rangsangan untuk umpan balik
6. Aktivitas Energik
7. Orientasi ke masa depan
8. Ketrampilan dalam pengorganisasian
9. Sikap terhadap uang
Empat (4) sisi potensial yang dimiliki manusia untuk maju (menurut
Stephen Covey, dalam bukunya The First Thing‟ First):
1. Self awareness adalah sikap mawas diri
2. Cousience adalah mempertajam suara hati, supaya menjadi manusia
berkehendak baik, seraya memunculkan keunikan serta memiliki misi dalam
hidup
3. Independent Will adalah pandangan independent untuk bekal bertindak dan
kekuatan untuk mentrandensi

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 14
Diktat Kewirausahaan

4. Creatif Imagination adalah berfikir dan mengarah ke depan untuk


memecahkan masalah dengan imajinasi, khayalan serta adaptasi yang tepat
Wirausahawan yang berhasil mempunyai standar prestasi (n Ach) tinggi.
Potensi kewirausahaan tersebut dapat dilihat sebagai berikut : (Masykur, Winardi)
1. Kemampuan inovatif
2. Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
3. Keinginan untuk berprestasi
4. Kemampuan perencanaan realistis
5. Kepemimpinan berorientasi pada tujuan
6. Obyektivitas
7. Tanggung jawab pribadi
8. Kemampuan beradaptasi (Flexibility)
9. Kemampuan sebagai pengorganisator dan administrator
10. Tingkat komitmen tinggi (survival)
Tabel 1. Ciri-ciri dan watak kewirausahaan
No Ciri Watak
1 Percaya diri Keyakinan, ketidaktergantungan, individualistis,
dan optimisme

2 Berorientasi pada Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba,


tugas dan hasil ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras,
mempunyai dorongan kuat, energetik dan
inisiatif
3 Pengambilan resiko Kemampuan untuk mengambil resiko yang wajar
dan suka tantangan

4 Kepemimpinan Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan


orang lain, menanggapi saran-saran dan kritik

5 Keorisinilan Inovatif dan kreatif serta fleksibel

6 Berorientasi ke masa Pandangan ke depan, perspektif


depan
Sumber : dari Meredith, et.a., dalam Suryana, 2001 : 8.
2.2 Jenis Kewirausahaan (Williamson, 1961)
1. Innovating Entrepreneurship
Bereksperimentasi secara agresif, trampil mempraktekkan transformasi-
transformasi atraktif

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 15
Diktat Kewirausahaan

2. Imitative Entrepreneurship
Meniru inovasi yang berhasil dari para Innovating Entrepreneur
3. Fabian Entrepreneurship
Sikap yang teramat berhati-hati dan sikap skeptikal tetapi yang segera
melaksanakan peniruan-peniruan menjadi jelas sekali, apabila mereka tidak
melakukan hal tersebut, mereka akan kehilangan posisi relatif pada industri
yang bersangkutan.
4. Drone Entrepreneurship
Drone = malas. Penolakan untuk memanfaatkan peluang-peluang untuk
melaksanakan perubahan-perubahan dalam rumus produksi sekalipun hal
tersbut akan mengakibatkan mereka merugi diandingkan dengan produsen lain.
Di banyak negara berkembang masih terdapat jenis entrepreneurship yang lain
yang disebut sebagai Parasitic Entrepreneurship, dalam konteks ilmu ekonomi
disebut sebagai Rent-seekers (pemburu rente). (Winardi, 1977)

2.3 Proses Kewirausahaan


Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha :
(1) Tahap memulai, tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan
usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan
melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru,
melakukan akuisisi, atau melakukan franchising. Juga memilih jenis usaha
yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian, industri / manufaktur /
produksi atau jasa.
(2) Tahap melaksanakan usaha atau diringkas dengan tahap "jalan", tahap ini
seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan
usahanya, mencakup aspek-aspek : pembiayaan, SDM, kepemilikan,
organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil resiko dan
mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.
(3) Mempertahankan usaha, tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang
telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk
ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 16
Diktat Kewirausahaan

(4) Mengembangkan usaha, tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong
positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan
usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.
Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave (1996 : 3), proses
kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengeruhi oleh
berbagai faktor baik yang berasal dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti
pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan lingkungan. Faktor-faktor
tersebut membentuk locus of control, kreativitas, keinovasian, implementasi, dan
pertumbuhan yang kemudian berkembangan menjadi wirausaha yang besar.
Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor yang bersal dari
individu, seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman.
Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan yang mempengaruhi diantaranya
model peran, aktivitas, dan peluang. Oleh karena itu, inovasi berkembangan
menajdi kewirausahaan melalui proses yang dipengrauhi lingkungan, organisasi
dan keluarga (Suryana, 2001 : 34).
Secara ringkas, model proses kewirausahaan mencakup tahap-tahap
berikut (Alma, 2007 : 10 – 12) :
1. proses inovasi
2. proses pemicu
3. proses pelaksanaan
4. proses pertumbuhan
Berdasarkan analisis pustaka terkait kewirausahaan, diketahui bahwa
aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam melakukan wirausaha adalah :
a) Mencari peluang usaha baru : lama usaha dilakukan, dan jenis usaha yang
pernah dilakukan
b) Pembiayaan : pendanaan – jumlah dan sumber-sumber dana
c) SDM : tenaga kerja yang dipergunakan
d) Kepemilikan : peran-peran dalam pelaksanaan usaha
e) Organisasi : pembagian kerja diantara tenaga kerja yang dimiliki
f) Kepemimpinan : kejujuran, agama, tujuan jangka panjang, proses
manajerial (POAC)
g) Pemasaran : lokasi dan tempat usaha

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 17
Diktat Kewirausahaan

Dari analisis pengalaman di lapangan, ciri-ciri wirausaha yang pokok


untuk dapat berhasil dapat dirangkum dalam tiga sikap, yaitu :
a. Jujur, dalam arti berani untuk mengemukakan kondisi sebenarnya dari usaha
yang dijalankan, dan mau melaksanakan kegiatan usahanya sesuai dengan
kemampuannya. Hal ini diperlukan karena dengan sikap tersebut cenderung
akan membuat pembeli mempunyai kepercayaan yang tinggi kepada
pengusaha sehingga mau dengan rela untuk menjadi pelanggan dalam
jangka waktu panjang ke depan
b. Mempunyai tujuan jangka panjang, dalam arti mempunyai gambaran yang
jelas mengenai perkembangan akhir dari usaha yang dilaksanakan. Hal ini
untuk dapat memberikan motivasi yang besar kepada pelaku wirausaha
untuk dapat melakukan kerja walaupun pada saat yang bersamaan hasil
yang diharapkan masih juga belum dapat diperoleh.
c. Selalu taat berdoa, yang merupakan penyerahan diri kepada tuhan untuk
meminta apa yang diinginkan dan menerima apapun hasil yang diperoleh.
Dalam bahasa lain, dapat dikemukakan bahwa ”manusia yang berusaha,
tetapi tuhan-lah yang menentukan !” Dengan demikian berdoa merupakan
salah satu terapi bagi pemeliharaan usaha untuk mencapai cita-cita.
Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave, proses kewirausahaan
diawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengeruhi oleh berbagai faktor
baik yang berasal dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan,
sosiologi, organisasi, kebudayaan dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut
membentuk „‟locus of control‟‟, kreativitas, keinovasian, implementasi, dan
pertumbuhan yang kemudian berkembangan menjadi wirausahawan yang besar.
Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor yang bersal dari
individu, seperti „‟locus of control‟‟, toleransi, nilai-nilai, pendidikan,
pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan yang mempengaruhi
diantaranya model peran, aktivitas, dan peluang. Oleh karena itu, inovasi
berkembang menjadi kewirausahaan melalui proses yang dipengaruhi lingkungan,
organisasi, dan keluarga.

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 18
Diktat Kewirausahaan

BAB III
SIKAP DAN SIFAT – SIFAT YANG HARUS DIMILIKI OLEH
SEOARANG WIRAUSAHA

3.1 Sikap Wirausaha


Dari daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan di atas, dapat kita
identifikasi sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya
sehari-hari, sebagai berikut:
3.1.1 Disiplin
Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki
kedisiplinan yang tinggi. Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan
komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang
dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas
pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya.
Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan
berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Sifat
sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang
dapat menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan.
Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat dibina
dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebut. Wirausahawan harus taat
azas. Hal tersebut akan dapat tercapai jika wirausahawan memiliki kedisiplinan
yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah ditetapkan. Ketaatan wirausahawan
akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan
akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja.
3.1.2 Komitmen Tinggi
Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh
seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam melaksanakan
kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki komitmen yang jelas, terarah
dan bersifat progresif (berorientasi pada kemajuan). Komitmen terhadap dirinya
sendiri dapat dibuat dengan identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang
direncanakan dalam hidupnya.

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 19
Diktat Kewirausahaan

Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap orang lain terutama


konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan
konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan,
penyelesaian bagi masalah konsumen, dan sebagainya.
Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya
terhadapkonsumen, akan memiliki nama baik di mata konsumen yang akhirnya
wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, dengan
dampak pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target
perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan.
3.1.3 Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral yang terkadang dilupakan oleh
seorang wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks. Kejujuran
mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran
mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purnajual yang
dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan
produk yang dilakukan olehwirausahawan.
Akibat yang di terima kalau orang tidak jujur di dalam berwirausaha:
1. Tidak dipercaya masyarakat konsumen
2. Menjadi rendah diri dan rasa malu
3. Mudah tersinggung atau emosi
4. Cepat iri dan dengki
5. Suka dendam
6. Prasangka buruk dan dusta
7. Tidak punya teman
8. Kehancuran dalam usahanya
3.1.4 Kreatif dan Inovatif
Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus
memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya
dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang
berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar. Gagasan-
gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun
waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yangmemberikan terobosan-terobosan baru

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 20
Diktat Kewirausahaan

dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang
kelihatannya mustahil.
3.1.5 Mandiri
Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan
keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalammengambil
keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya
ketergantungan dengan pihak lain. Kemandirian merupakan sifat mutlak yang
harus dimiliki oleh seorang wirausahawan.Pada prinsipnya seorang wirausahawan
harus memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya.
3.1.6 Realistis
Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan
fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan
keputusan maupun tindakan/ perbuatannya. Banyak seorang calon wirausahawan
yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena
wirausahawan tersebut tidak realistis, obyektif dan rasional dalam pengambilan
keputusan bisnisnya. Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi
terhadap masukan-masukan/ sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan
tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis

3.2 Sifat – sifat Seorang Wirausaha


3.2.1 Percaya Diri
Orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang sudah matang
jasmani dan rokhaninya. Karakteristik kematangan seseorang adalah ia tidak
tergantung pada orang lain, memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, obyektif,
dan kritis, emosionalnya stabil, tidak gampang tersinggung dan naik pitam.
3.2.2 Berorientasi pada tugas dan hasil
Berbagai motivasi akan muncul dalam bisnis jika kita berusaha
menyingkirkan prestise. Kita akan mampu bekerja keras, enerjik, tanpa malu
dilihat teman, asal yang kita kerjakan adalah halal.

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 21
Diktat Kewirausahaan

3.2.3 Pengambilan Resiko


Wirausaha penuh resiko dan tantangan, seperti persaingan, harga turun
naik, barang tidak laku dan sebagainya. Namun semua tantangan ini harus
dihadapi dengan penuh perhitungan.
3.2.4 Kepemimpinan
Pemimpin yang baik harus mau menerima kritik dari bawahan, ia harus
bersifat responsive.
3.2.5 Keorisinilan
Yang dimaksud orisinal di sini ialah I tidak hanya mengekor pada orang
lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ada ide yang orisinil, ada kemampuan
untuk melaksanakan sesuatu. Orisinil tidak berarti baru sama sekali, tetapi produk
tersebut mencerminkan hasil kombinasi baru atau reintegrasi dari komponen –
komponen yang sudah ada, sehingga melahirkan sesuatu yang baru.
3.2.6 Berorientasi ke masa depan
Untuk menghadapi pandangan jauh ke depan, seorang wirausaha akan
menyusun perencanaan dan strategi yang matang, agar jelas langkah – langkah
yang akan dilaksanakan.
3.2.7 Kreativitas
Menurut Conny Setiawan (1984:8), kreativitas diartikan sebaga
kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru. Produk baru artinya tidak
perlu seluruhnya baru, tapi dapat merupakan bagian – bagian produk saja.
Contoh: Seorang wirausaha membuat berbagai kreasi dalam kegiatan
usahanya, seperti susunan barang, pengaturan rak pajangan, menyebarkan brosur
promosi dsb.
Jadi kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi –
kombinasi baru atau melihat hubungan – hubungan baru antara unsure, data,
variable; yang sudah ada sebelumnya.
3.2.8 Konsep 10 D dari Bygrave
3.2.8.1 Dream
Seorang wirausaha mempunyai visi bagaimana keinginannya terhadap
masa depan pribadi dan bisnisnya dan yang paling penting adalah dia mempunyai
kemampuan untuk mewujudkan impian tsb.

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 22
Diktat Kewirausahaan

3.2.8.2 Decisiveness
Seorang wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat. Kecepatan dan
ketepatan dia mengambil keputusan adalah merupakan factor kunci (key factor)
dalam kesuksesan bisnisnya.
3.2.8.3 Doers
Seorang wirausaha tidak mau menunda – nunda kesempatan yang dapat di
manfaatkan
3.2.8.4 Determination
Seorang wirausaha dalam melaksanakan kegiatannya memiliki rasa
tanggung jawab yang tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun dia dihadapkan
pada halangan atau rintangan yang tidak mungkin diatasi
3.2.8.5 Dedication
Dedikasi seorang wirausahawan sangat tinggi, semua perhatian dan
kegiatannya dipusatkan semata – mata untuk kegiatan bisnisnya.
3.2.8.6 Devotion
Devotion berarti kegemaran atau kegila – gilaan. Hal inilah yang
mendorong dia mencapai keberhasilan yang sangat efektif untuk menjual produk
yang ditawarkannya, karena seorang wirausahawan akan mencintai pekerjaan
bisnisnya.
3.2.8.7 Details
Seorang wirausahawan akan selalu memperhatikan factor – factor kritis.
Dia tidak akan mengabaikan factor – factor kecil tertentu yang dapat menghambat
kegiatan usahanya.
3.2.8.8 Destiny
Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yng
hendak dicapainya.
3.2.8.9 Dollars
Wirausahawan tidak sangat mengutamakan kekayaan, motivasinya bukan
memperoleh uang, akan tetapi uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan
bisnisnya.

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 23
Diktat Kewirausahaan

3.2.8.10 Distribute
Seorang wirausahawan bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya
terhadap orang – orang kepercayannya, yaitu orang – orang yang kritis dan mau
diajak untuk mencapai sukses dalam bidang bisnis
3.2.9 Beberapa Kelemahan Wirausaha Indonesia
Kelemahan tsb adalah:
Sifat mentalitet yang meremehkan mutu
Sifat mentalitet yang suka menerabas
Sifat tak percaya kepada diri sendiri
Sifat tak berdisiplin murni
Sifat mentalitet yang suka mengabaikan tanggung jawab yang kokoh
Masyarakat kita begitu cepat ingin menikmati waktu santai walaupun
penghasilannya belum begitu tinggi.
3.2.10 Pemanfaatan Waktu
Ada waktu untuk bekerja, ada waktu untuk santai. Tapi seyogyanyalah kita
menggunakan waktu lebih banyak untuk kegiatan produktif. Bagi wirausahawan
hari libur tidak banyak, bahkan mereka menganggap hari libur sebagai peluang
bisnis, mereka tidak libur, tapi melayani kebutuhan masyarakat yang sedang
berlibur. Seorang wirausahawan sejati adalah seorang yang dapat bekerja dalam
satu tim, bias mempercayai orang lain, tidak bekerja sendiri, one-man show.
Bagi wirausahawan, tentu pembicaraan lebih focus pada bisnis, mana
ancaman, yang harus dihindarkan, dan mana peluang yang dapat dimanfaatkan,
bertukar pikiran dengan relasi adalah bahan pembicaraan utama para pelaku
bisnis.

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 24
Diktat Kewirausahaan

BAB IV
FAKTOR – FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN
WIRAUSAHA

4.1 Keberhasilan Wirausahawan


Untuk menjadi seorang wirausahawan, diperlukan dukungan dari orang
lain yang berhubungan dengan bisnis yang kita kelola. Seorang wirausaha harus
mau menghadapi tantangan dan resiko yang ada. Resiko dijadikan sebagai
pemacu untuk maju, dengan adanya resiko, seorang wirausaha akan semakin
maju.
Menurut Murphy dan Peek yang diterjemahkan dalam bukunya oleh
Bukhari Alam, ada delapan anak tangga yang meliputi keberhasilan seorang
wirausaha dalam mengembangkan profesinya, yaitu:
a. Kerja keras
Kerja keras merupakan modal keberhasilan seorang wirausaha. Setiap
pengusaha yang sukses menempuh kerja keras yang sungguh – sungguh dalam
usahanya.
b. Kerjasama dengan orang lain
Kerjasama dengan orang lain dapat diwujudkan dalam lingkungan pergaulan
sebagai langkah pertama untuk mengembangkan usaha. SEorang wirausaha
harus murah hati, mudah bergaul, ramah dan disenangi masyarakat dan
menghindari perbuatan yang merugikan orang lain.
c. Penampilan yang baik
Penampilan yang baik ditekankan pada penampilan perilaku yang jujur dan
disiplin
d. Yakin
Seorang wirausaha harus dapat yakin kepada diri sendiri, yaitu keyakinan
untuk maju dan dilandasi ketekunan serta kesabaran
e. Pandai membuat keputusan
Seorang wirausaha harus dapat membuat keputusan. Jika dihadapkan pada
alternative sulit, dengan cara pertimbangan yang matang, jangan ragu – ragu
dalam mengambil keputusan yang baik sesuai dengan keyakinan.

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 25
Diktat Kewirausahaan

f. Mau menambah Ilmu pengetahuan


Dengan menambah ilmu pengetahuan, terutama di bidang usaha, diharapkan
seorang wirausaha dapat mendukung kemampuan dan kemajuan dalam usaha
g. Ambisi untuk maju
Tanpa ambisi yang kuat, seorang wirausaha tidak akan dapat mencapai
keberhasilan. Ambisi yang kuat, harus diimbangi dengan usaha yang keras dan
disiplin diri yang baik
h. Pandai berkomunikasi
Seorang wirausaha harus dapat menarik orang lain dengan tutur kata yang baik,
sopan, jujur dan percaya diri. Dengan demikian akan memberi kesan kepada
orang lain menjadi tertarik daan orang akan percaya dengan apa yang
disampaikan.
4.2 Faktor- faktor Keberhasilan Wirausaha
Ciri-ciri wirausaha yang berhasil (Kasmir, 27 – 28)
Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak ke
mana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang
harus dilakukan oleh pengusaha tersebut
Inisiatif dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasar di mana
pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu
memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.
Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar
prestasi yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk,
pelayanan yang diberikan, serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian
utama. Setiap waktu segala aktifitas usaha yang dijalankan selalu
dievaluasi dan harus lebih baik dibanding sebelumnya.
Berani mengambil risiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki
seorang pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang
maupun waktu.
Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada
peluang di situ dia datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk
mengatur waktu kerjanya. Benaknya selalu memikirkan kemajuan
usahanya. Ide-ide baru selalu mendorongnya untuk bekerja kerjas

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 26
Diktat Kewirausahaan

merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak
dapat diselesaikan.
Bertanggungjawab terhadap segala aktifitas yang dijalankannya. baik
sekarang maupun yang akan datang. Tanggungjawab seorang pengusaha
tidak hanya pada segi material, tetapi juga moral kepada berbagai pihak.
Komitmen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang
teguh dan harus ditepati. Komitmen untuk melakukan sesuatu memang
merupakan kewajiban untuk segera ditepati dana direalisasikan.
Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai
pihak baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan
maupun tidak. Hubungan baik yang perlu dlijalankan, antara lain kepada :
para pelanggan, pemerintah, pemasok, serta masyarakat luas.
Kompetensi perlu dimiliki oleh wirausahawan seperti halnya profesi lain
dalam kehidupan, kompetensi ini mendukungnya ke arah kesuksesan. Dan &
Bradstreet business Credit Service (1993 : 1) mengemukakan 10 kompetensi yang
harus dimiliki, yaitu :
1. Knowing your business, yaitu mengetahui usaha apa yang akan
dilakukan. Dengan kata lain, seorang wirausahawan harus mengetahui
segala sesuatu yang ada hubungannya dengan usaha atau bisnis yang akan
dilakukan.
2. Knowing the basic business management, yaitu mengetahui dasar-dasar
pengelolaan bisnis, misalnya cara merancang usaha, mengorganisasi dan
mengenalikan perusahaan, termasuk dapat memperhitungkan,
memprediksi, mengadministrasikan, dan membukukan kegiatan-kegiatan
usaha. Mengetahui manajemen bisnis berarti memahami kiat, cara, proses
dan pengelolaan semua sumberdaya perusahaan secara efektif dan efisien.
3. Having the proper attitude, yaitu memiliki sikap yang sempurna
terhadap usaha yang dilakukannya. Dia harus bersikap seperti pedagang,
industriawan, pengusaha, eksekutif yang sunggung-sungguh dan tidak
setengah hati.
4. Having adequate capital, yaitu memiliki modal yang cukup. Modal tidak
hanya bentuk materi tetapi juga rohani. Kepercayaan dan keteguhan hati

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 27
Diktat Kewirausahaan

merupakan modal utama dalam usaha. Oleh karena itu, harus cukup
waktu, cukup uang, cukup tenaga, tempat dan mental.
5. Managing finances effectively, yaitu memiliki kemampuan / mengelola
keuangan, secara efektif dan efisien, mencari sumber dana dan
menggunakannnya secara tepat, dan mengendalikannya secara akurat.
6. Managing time efficiently, yaitu kemampuan mengatur waktu seefisien
mungkin. Mengatur, menghitung, dan menepati waktu sesuai dengan
kebutuhannya.
7. Managing people, yaitu kemampuan merencanakan, mengatur,
mengarahkan / memotivasi, dan mengendalikan orang-orang dalam
menjalankan perusahaan.
8. Statisfying customer by providing high quality product, yaitu memberi
kepuasan kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa
yang bermutu, bermanfaat dan memuaskan.
9. Knowing how to compete, yaitu mengetahui strategi / cara bersaing.
Wirausaha harus dapat mengungkap kekuatan (strength), kelemahan
(weaks), peluang (opportunity), dan ancaman (threat), dirinya dan pesaing.
Dia harus menggunakan analisis swot sebaik terhadap dirinya dan
terhadap pesaing.
10. Copying with regulation and paper work, yaitu membuat aturan /
pedoman yang jelas tersurat, tidak tersirat. (Triton, 2007 :137 – 139)
Delapan anak tangga menuju puncak karir berwirausaha (Alma, 106 –
109), terdiri atas :
1. Mau kerja keras (capacity for hard work)
2. Bekerjasama dengan orang lain (getting things done with and through
people)
3. Penampilan yang baik (good appearance)
4. Yakin (self confidence)
5. Pandai membuat keputusan (making sound decision)
6. Mau menambah ilmu pengetahuan (college education)
7. Ambisi untuk maju (ambition drive)
8. Pandai berkomunikasi (ability to communicate)

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 28
Diktat Kewirausahaan

4.3 Tips-tips Bisnis dan Wirausaha


Bagi anda yang ingin mencoba membuka usaha, berikut ini ada 9 langkah
yang bisa memandu Anda menyusun bisnis agar bisa berjalan dan sukses :
4.3.1 Kerjakan apa yang Anda sukai.
Anda akan mencurahkan banyak waktu dan energi untuk memulai sebuah
bisnis dan membangunnya menjadi usaha yang berhasil, jadi sangat penting
bahwa Anda sangat menikmati secara mendalam apa yang Anda kerjakan, apakah
menjalankan sewa pemancingan, mengkreasikan tembikar atau memberikan
nasehat keuangan.
4.3.2 Mulai bisnis Anda ketika Anda masih bekerja.
Berapa lama paling banyak orang bisa tanpa uang? Tidak lama. Dan ini
akan menjadi waktu yang lama sebelum bisnis baru Anda benar-benar
membukukan keuntungan. Menjadi karyawan ketika memulai bisnis berarti ada
uang di saku ketika Anda memasuki proses memulai bisnis.
4.3.3 Jangan kerjakan hal tersebut sendirian.
Anda membutuhkan dukungan ketika memulai bisnis (dan setelahnya).
Seorang anggota keluarga atau teman yang dapat memberikan ide dan akan
mendengat secara simpatik hingga hal penting tarakhir memulai bisnis tidak
ternilai harganya.
4.3.4 Pertama dapatkan klien atau pelanggan.
Jangan menanti sampai Anda telah secara resmi memulai bisnis hingga
garis ini, karena bisnis Anda tidak dapat bertahan tanpa mereka. Kembangkan
jaringan atau network, buat kontak. Jual atau berikan produk atau jasa Anda.
Anda tidak dapat memulai pemasaran terlalu cepat.
4.3.5 Tulis perencanaan bisnis.
Alasan penting membuat rencana bisnis adalah langkah ini dapat
membantu Anda menghindari habisnya waktu dan uang mwmulai bisnis yang
tidak akan sukses.
4.3.6 Lakukan riset.
Anda akan mengerjakan banyak penelitian sepanjang rencana bisnis, tetapi
itu barulah awalnya. Anda untuk menjadi ahli dalam industri Anda, produk dan
jasa. Jika Anda telah selesai. Bergabung pada asosiasi industri atau profesional

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 29
Diktat Kewirausahaan

yang berhubungan dengan bisnis Anda sebelum memulai bisnis merupakan ide
yang bagus.
4.3.7 Dapatkan bantuan profesional.
Di satu sisi, hanya karena Anda menjalankan bisnis kecil, bukan berarti
Anda harus menjadi ahli di bidang apa pun. Jika Anda bukan seorang akuntan,
hire lah satu atau dua orang misalnya. Jika Anda ingin menulis kontrak, dan Anda
bukanlah seorang lawyer, hire lah 1 orang. Anda akan membuang lebih waktu dan
munkin juga uang untuk mencoba melakukannya sendiri pekerjaan dimana Anda
tidak memiliki kualifikasi untuk mengerjakannya.
4.3.8 Dapatkan uang.
Simpan jika harus, mendekati investor potensial dan pemberi pinjaman.
Gambarkan perencanaan keuangan jatuh ke belakang. Jangan mengharapkan
memulai bisnis dan kemudian berjalan ke dalam bank dan mendapatkan uang.
Pemberi pinjaman tradisional tidak seperti ide baru dan tidak seperti bisnis tanpa
pembuktian track records.
4.3.9 Jadi lah profesional semenjak memulai.
Segala sesuatu tentang Anda dan cara Anda menjalankan bisnis membuat
orang-orang tahu bahwa Anda seorang profesional yang menjalankan sebuah
bisnis yang serius. Ini berarti mendapatkan semua pelrengkapan seperti kartu
bisnis profesional, telepon bisnis, dan alamat email bisnis, dan memperlakukan
orang secara profesional, cara yang sopan.
4.4. Mengenal Karakter Pelanggan
Bagi pengusaha jasa pelayanan, mengenal karakter pelanggan adalah
penting, karena dengan mengenal karakternya, kita akan lebih mengenal pula tipe-
tipe, sifat, ciri-ciri dan kebiasaannya. Dengan demikian, diharapkan perusahaan
akan lebih mudah memasarkan produk barang dan jasa yang dihasilkan. Secara
garis besar ada beberapa tipe pelanggan yang sering dianut oleh para penyedia
jasa ;
4.4.1 Pelanggan Pria
Dalam melayani pelanggan pria sebaiknya:
1. Tidak bertele-tele dalam mencari barang yang diinginkan
2. Sering tertipu karena kurang sabar dalam memilih barang yang diinginkan

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 30
Diktat Kewirausahaan

3. Mudah dipengaruhi bujukan petugas pelayanan (pada bujukan tertentu)


4. Mudah terpengaruhi oleh penjelasan dan argumentasi yang objektif.
5. Merasa kurang enak tanpa membeli jika memasuki toko.
Cara terbaik memperlakukan pelanggan pria adalah :
(a) Segera membujuknya atau mempengaruhinya, bahwa barang yang
diminati adalah tepat sesuai dengan selera;
(b) Petugas jangan banyak bertanya, layani saja apa yang diinginkan; Jawab
dan jelaskan semua pertanyaannya, jangan bertele-tele, langsung pada inti
permasalahan.
4.4.2 Pelanggan Wanita
Dalam melayani pelanggan wanita sebaiknya:
1. Sangat bertele-tele memilih barang.
2. Lebih tertarik pada mode yang lagi trendy.
3. Mengutamakan status sosial.
4. Tidak mudah terpengaruh penjelasan/bujukan petugas pelayanan.
5. Dalam memilih barang, biasanya lebih tertarik pada motif, bentuk atau
warna, bukan pada manfaat barang tersebut, karena wanita cenderung
menggunakan perasaan.
6. Lebih menyukai sesuatu yang bersifat modis terutama dalam memilih
produk pakaian, tas, sepatu, dan asesoris sosial dirinya.
7. Mudah meminta pandangan dan pendapat orang lain.
8. Menyukai hal-hal yang bersifat romantis.
9. Kurang menyukai hal-hal yang bersifat teknik.
Cara terbaik menghadapi pelanggan wanita adalah;
(a) Sediakan waktu yang cukup luang/lama, agar dia bisa memilih barang
yang diinginkannya;
(b) Petugas pelayanan harus lebih sabar menghadapi pelanggan wanita,
karena wanita lebih cerewet dalam menentukan pilihan;
(c) Berikanlah pelayanan yang lebih khusus. Misal: diskon untuk produk
tetentu. (2) obral untuk beberapa produk bermerek yang modelnya
sudah agak telat.

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 31
Diktat Kewirausahaan

4.4.3 Pelanggan Remaja


Dalam melayani pelanggan remaja sebaiknya:
1) Mudah terpengaruh bujukan petugas.
2) Tidak berfikir hemat
3) Mudah terpengaruh tayangan iklan yang menarik.
4) Seleranya sangat modis dalam memilih barang.
5) Agak boros dalam berbelanja.
4.4.4 Pelanggan Usia Lanjut
Dalam melayani pelanggan Usia Lanjut sebaiknya:
1) Tidak bisa mengikuti perkembangan zaman
2) Sangat sulit terpengaruh bujuk rayu petugas
3) Sudah mantap dalam memilih barang yang diinginkan
4) Acapkali menanyakan barang-barang yang sudah ketinggalan jaman
5) Biasanya bersikap ramah dan ngomong pada petugas yang masih muda-
muda
6) Penjual sering dianggap seperti anak kecil yang tidak tau apa-apa.
7) Cenderung ingin berlama-lama.
Cara terbaik memperlakukan pelanggan usia lanjut adalah;
(a) Sabar dan penuh pengertian dalam melayaninya;
(b) Dengarkanlah dengan baik nasehat-nasehat mereka tanpa membantah
atau berdiskusi;
(c) Apabila kesulitan dalam melayaninya, sebaiknya segera alihkan ke
petugas yang lebih tua atau lebih dewasa.
4.4.5 Pelanggan anak-anak
Dalam melayani pelanggan anak-anak sebaiknya:
1) Keinginannya tidak konsisten, tetapi suka berubah-rubah
2) Sulit untuk diam, karena masih suka bermain-main
3) Mudah dipengaruhi dengan bujuk rayu
Cara terbaik untuk memperlakukan pelanggan anak-anak adalah;
(a) Tidak memperlakukan mereka sebagai anak kecil yang tidak berdaya,
karena mereka juga butuh penghargaan dan perlakuan layaknya orang
dewasa;

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 32
Diktat Kewirausahaan

(b) Petugas harus sabar dalam melayani pelanggan anak-anak, karena


keinginan anak terkadang suka berobah;
(c) Petugas perlu memberikan pujian, misalnya dengan kata-kata “wah pasti
adik cantik deh kalau pakai baju ini”.
4.5 Tips Sukses 9 Langkah Membangun Bisnis
Sekilas, membangun sebuah bisnis kelihatannya rumit. Segudang hal harus
dipikirkan, mulai dan modal sampai masalah produksi. Belum memikirkan
bagaimana „memeliharanya‟, sehingga bisnis Anda tidak merupakan sebuah bisnis
„numpang lewat‟ yang berusia pendek. Salah-salah Anda menyerah dahulu
sebelum memulai. Beberapa pelaku bisnis menyampaikan bahwa “sebelum bersia
5 tahun, sebuah bisnis warung makan, belum dikatakan bisa bertahan lama.”
Berikut ini adalah tips dan langkah demi langkah yang akan membantu anda
suskes dalam membangun dan sekaligus memelihara bisnis Anda:
4.5.1 Siapkan Mental.
Dibandingkan dengan bekerja di perusahaan, berwirausaha memang lebih
banyak risikonya, termasuk risiko kehilangan seluruh modal yang Anda
tanamkan. Makanya menyiapkan mental adalah hal pertama yang harus Anda
lakukan sebelum memulai berbisinis. Bisnis Anda bisa sukses besar, tapi juga bisa
gagal total. Berhasil tidaknya bisnis, ada di tangan Anda.
4.5.2 Selektif
Segudang bidang usaha ada di depan Anda, mulai dari berjualan makanan,
baju sampai event organizer (EO). Mana yang Anda pilih? Untuk menentukan
bisnis yang akan Anda ambil, Anda bisa mencari peluang yang ada di pasar atau
justru menciptakan pasar. Mencari peluang berarti harus jeli melihat apa yang
sedang dibutuhkan masyarakat. Misalnya, Anda menangkap tren ibu bekerja yang
terpaksa meninggalkan anak di rumah. Ini bisa Anda jadikan peluang untuk
membuka jasa penitipan Anak. Atau Anda juga bisa membuat pasar sendiri.
Caranya, lihat saja keahlian yang Anda miliki. Misalnya Anda ahli membuat
masakan India, mungkin Pasar belum membutuhkan produk Anda, tapi dengan
pemasaran dan kualitas produk yang oke, Anda bisa menciptakan tren dan
membuat pasar malah membutuhkan barang Anda.

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 33
Diktat Kewirausahaan

4.5.3 Membuat Rencana Bisnis


Sekecilapapun bisnis Anda, Anda harus punya rencana bisnis. Hasilnya,
usaha tidak cuma diawang-awang dan sewaktu-waktu Anda bisa lihat kerangka
bisnis Anda. Manfaat lain, rencana bisnis akan memudahkan Anda kalau suatu
saat ingin meminta pinjamaan ke bank. Dengan melihat rencana bisnis, seorang
pegawai bank (Analis Kredit) bisa melihat prospek Anda, hal ini akan
memudahkan Anda memperoleh pinjaman. Apa yang ada dalam rencana bisnis?
Yaitu: 1) Diskiripsi Bisnis, 2) Target Konsumen, 3) Bentuk Bisnis, 4) Sumber
Daya Manusia, 5) Keuangan.
4.5.4 Rajin Evaluasi
Setelah bisnis Anda berjalan, tentunya Anda ingin memantapkan bisnis
Anda -sehingga tidak sekedar numpang lewat saja. Evaluasi merupakan langkah
awal menstabilkan bisnis Anda. Dengan evaluasi yang continue, Anda bisa
mempertahankan dan meningkatkan mutu perusahaan Anda. Misalnya, setiap
empat bulan sekali, Anda mengumpulkan karyawan Anda -untuk mencari feed
back- dan memberikan penerangan pada mereka.
4.5.5 Mengembangkan Terus.
Saat berbisnis, Anda harus selalu jeli mencari peluang untuk
mengembangkan bisnisUsahakan untuk dapat menangkap sekecil apapun peluang
yang Anda, tentunya tetap dengan perhitungan yang matang.
4.5.6 Cerdik Hadapi Pesaing
Salah satu hambatan dalam berbisnis adalah munculn pesaing
(competitor). Anda harus pintar-pintar menghadapai mereka. Berusahalah untuk
mencari deferensiasi produk Anda, sehingga Anda memiliki nilai lebih (added
value) di banding pesaing Anda. Misalnya, ketika Anda membuka bisnis fotokopi,
Anda memberikan kupon undian pada pelanggan dengan nominal pembayaran di
atas Rp 50.000,- yang akan Anda undi setiap 6 bulan sekali.
4.5.7 Menjaga Hubungan Baik.
Peranan konsumenjelas besar sekali dalam wirausaha. Untuk itu Anda
harus dapat menjaga hubungan baik dengan mereka. Misalnya dengan menyimak
masukan mereka dengan serius, mengirimkan bingkisan hari raya, sesekali

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 34
Diktat Kewirausahaan

memberikan potongan harga ataupun hanya sekedar tersenyum ramah menyapa


dan ngobrol dengan mereka.
4.5.8 Jeli Mencari Pelanggan
Pemasaran memang salah satu kunci sukses bisnis Anda. Mungkin di awal
Anda harus memapu berjuang dari bawah, misalnya door-to-door menawarkan
barang Anda. Kemudian mencoba memasarkan produk dengan sistem imbalan
dan seterusnya
4.5.9 Belajar dari Kegagalan
Saat berwirausaha, Anda pasti tidak akan luput dari kegagalan. Karena
sudah pada hakikatnya kegagalan selalu berjalan beriringan dengan keberhasilan.
„Jatuh‟ dan „Bangun‟ alias masa laris tidak laris merupakan hal yang wajar. Yang
penting ketika Anda sedang „jatuh‟, jangan sampai membuat Anda down atau
memutuskan gulung tikar. Justru saat itulah yang harus Anda pakai untuk
mengevaluasi bisnis Anda. Misalnya dengan 1) mencari inspirasi untk
menciptakan produk dan jasa baru yang membuat usaha Anda semakin menarik,
2) membaca kiat sukses para wirausahawan (businessman) dan cara mereka
melewati masa sulit, 3) Bereksperimen dengan mencoba cara pemasaran yang
baru, 4) Terus Belajar
4.6 Kegagalan Wirausahawan
Penyebab kegagalan dalam usaha pada umumnya disebabkan oleh 4 faktor
utama, antara lain:
1. Kurangnya dana untuk modal
2. Kurangnya pengalaman dalam bidang bisnis
3. Tidak adanya perencanaan yang tepat dan matang
4. Tidak cocoknya minat terhadap bidang usaha yang sedang digeluitinya.
Menurut Alex S. Niti Semito, kegagalan wirausahawan dalam
menjalankan bisnisnya terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Kegagalan yang dapat dihindarkan
Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi, karena pengusaha dapat menghindari
dsan dapat diantisipasi sebelumnya
Misal: salah mengelola perusahaan, tidak ada rencana yang matang, pelayanan
yang kurang baik, dll

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 35
Diktat Kewirausahaan

2. Kegagalan yang tidak dapat dihindarkan


Yaitu kegagalan yang sulit atau hamper tidak dapat dihindari seperti bencana
alam, peperangan, kebakaran, kecelakaan.
Sebab – sebab kegagalan dalam menjalankan usaha:
- Kurang ulet dan cepat putus asa
- Kurang tekun dan kurang teliti
- Tidak jujur dan kurang cekatan
- Kekeliruan dalam memilih lapangan usaha
- Kurang inisiatif dan kurang kreatif
- Memulai usaha tanpa pengalaman dengan modal pinjaman
- Mengambil kredit tanpa pertimbangan yang matang
- Kurang dapat menyesuaikan dengan selera konsumen
- Pelayanan yang kurang baik
- Banyaknya piutang ragu – ragu
- Banyaknya pemborosan dan penyimpangan
- Kekeliruan menghitung harga pokok
- Menyamakan perusahaan sebagai badan social
- Sulit memisahkan antara harta pribadi dengan harta perusahaan
- Kemacetan yang sering terjadi
- Kurangnya pengawasan
4.7 Delapan Penyakit Pengusaha
Berikut ini delapan penyakit pengusaha. Penyakit ini juga bisa menyerang
siapa saja, tetapi pada artikel ini saya khusukan pembahasan pada pengusaha dan
calon pengusaha:
4.7.1 Cemas
Yaitu kekhawatiran akan terjadinya hal yang tidak disukai di masa
sekarang atau yang akan datang. Seorang pengusaha tentu berangkat dari niat
yang kuat untuk memulai usaha dan dengan harapan yang kuat bisa memperoleh
keuntungan dari hasil usahanya. Dengan rasa optimis, maka usaha akan lebih
besar dan respon terhadap masalah akan lebih terukur. Tetapi bila rasa cemas
berlebihan, maka bisa menimbulkan rasa minder, pikiran buntu, dan tidak bisa
menatap peluang-peluang yang ada di depan mata.

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 36
Diktat Kewirausahaan

Sebagai pengusaha pemula kadang kita cemas dan khawatir, jangan-


jangan produk kita tidak laku, jangan-jangan rugi, dan kekhawatiran lainnya.
Kecemasan akan jalannya usaha di masa akan datang bisa saja membuat
pengusaha menjadi down, apalagi bagi penguasaha pemula, bisa-bisa dia mutung,
tidak semangat menjalankan usaha, bahkan menutup usahanya sama sekali.
Seorang calon pengusaha harus optimis menatap ke depan yang cerah,
penuh harapan bahwa usahanya akan berhasil, meluruskan niat dan melakukan
semua proses dengan baik.
4.7.2 Sedih
Yaitu penyesalan dan duka cita atas apa yang terjadi di masa lalu.
Cotohnya saja bila seorang penguasaha mengalami kerugian pada hari
sebelumnya, maka hal tersebut bisa mempengaruhi pikirannya dan membuatnya
trauma. Kesedihan tentu tidak bisa dihindari, akan tetapi bila berlarut-larut maka
bias merusak jalannya usaha yang dirintis.
Oleh sebab itu, seorang pengusaha harus segera bangkit dari kesedihan
dan menyiapkan mental untuk bangkit dan memperbaiki usahanya.. Dalam
kondisi apapun, berusaha menghapus kesediah, yakin dan bersangka baik kepada
Allah bahwa apa yang terjadi kemarin, mungin untuk membuat kita bertambah
pengalaman dan bertambah kuat menghadapi segala masalah yang mungkin akan
dating lebih besar.
4.7.3 Lemah
Baik lemah pikiran dan lemah fisik. Lemah pikiran dalam arti tidak punya
ide-ide kreatif yang bisa mengembangkan usahanya, juga lemah dalam arti tidak
punya keahlian dan ketrampilan untuk menjalankan usahanya, sehingga cepat
putus asa dan berhenti dari proses berusaha.
Biasanya pengusaha pemula mempunyai ide-ide yang kreatif, dan energi
yang besar ketika memulai usaha. Tetapi ketika mulai mendapatkan rintangan di
jalan, mereka kehilangan ide-ide itu dan kehilangan energi untuk menghadapinya.
Oleh sebab itu perlu ada support dari orang terdekat, mentor, atau teman sesama
pengusaha yang telah merasakan jatuh-bangun dalam menjalankan usahanya.
Terus belajar, terus mencari pengalaman, berbagi pengetahuan dengan
sesama pengusaha, atau membaca kisah-kisah sukses para pengusaha, bisa jadi

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 37
Diktat Kewirausahaan

mengikis kelemahan, sehingga lama-kelaman punya ide-ide yang kreatif dan


aplikatif, serta trampil dalam menjalankan usaha.
4.7.4 Malas
Yaitu rasa enggan untuk melakukan suatu usaha padahal mampu
melakukannya. Malas berkaitan dengan motivasi seseorang. Malas bisa terjadi
karena menganggap suatu pekerjaan terlalu mudah, atau menganggapnya terlalu
sulit. Bila kita menganggap suatu pekerjaan mudah, maka kita akan menunda-
nundanya, dengan alasan bahwa dengan mudah kita bisa menyelesaikannnya
dengan cepat. Sebaliknya jika menganggap suatu pekerjaan terlalu sulit, maka kita
akan merasa terbebani untuk melaksanakannya dan menganggap bahwa dirinya
tidak sanggup melakukannya.
Seorang pengusaha harus memiliki sifat rajin, tekun, giat dalam
menjalankan usahanya. Kalau sudah malas melakukan suatu pekerjaan, lalu
apalagi yang bisa diharapkan? Hanya merenung, menghayalkan kekayaan, rumah
megah, mobil mewah, tapi tidak mau berusaha, maka tidak ada yang didapatnya.
4.7.5 Takut
Rasa takut memulai seringkali muncul pada orang yang hendak memulai
usaha. Keadaan seseorang mempengaruhi hal ini. Seseorang yang sudah hidup
dalam kemapanan, akan takut untuk memulai usaha, takut kehilangan potensi
pemasukan finansial. Seorang pekerja kantoran yang menerima gaji bulanan, akan
berat meninggalkan pekerjaannya untuk memulai usaha. Kemapanan yang selama
ini dirasakan, sulit untuk dilepaskan, sedangkan memulai usaha membutuhkan
waktu dan kesabaran untuk berkembang. Belum lagi takut resiko kerugian.
Ketakutan juga bisa terjadi pada orang yang sudah menjalankan usahanya.
Takut membuat ide-ide baru, takut mengambil keputusan untuk perusahaan, takut
bersaing dan lailn-lain.
Seorang pengusaha harus berani dan tegas mengambil keputusan, berani
membuat ide-ide kreatif yang bisa memajukan usahanya.
4.7.6 Bakhil/Pelit
Seorang pengusaha tentu menjalankan usahanya untuk mendapatkan
keuntungan sebesar-besarnya. Salah satu tujuan berwirausaha adalah agar
mempunyai pemasukan finansial yang lebih besar. Tetapi apabila harta sudah

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 38
Diktat Kewirausahaan

terkumpul, maka harus ditunaikan hak-hak dan kewajibannya. Seperti zakat,


sedekah dan lain-lain.
Selain bakhil secara materi, bisa juga berarti bakhil atas ide-ide usaha yang
dijalankannya. Bila memang sudah sukses, apa salahnya jika berbagi pengetahuan
dan pengalaman dengan para pengusaha pemula, bagaimana tips dan trik
menjalankan usaha agar bisa sukses.
Walaupun sekarang telah banyak buku-buku tentang wirausaha dijual di
toko-toko buku, ada baiknya kita berbagi langsung dengan orang lain agar
kesuksesan juga bisa dinikmati orang banyak. Lagian, dengan berbagi, ilmu tdak
akan berkurang.
4.7.7 Lilitan Hutang
Musuh lain pengusaha adalah hutang. Memulai usaha tentu butuh banyak
modal. Lalu bagaimana mendapatkan modal itu? Beberapa calon pengusaha
berani mengambil resiko dengan berhutang dulu untuk modal usahanya.
Berhutang tentu boleh saja, asalkan kita punya kemampuan untuk membayarnya.
Tetapi, lebih baik apabila modal usaha dari kantong sendiri, sehingga segala
resiko di masa mendatang ditanggung sendiri tanpa ada tekanan dari orang lain
yang mengejar-ngejar kita karena punya hutang.
Kadang hutang juga menghalangi kita untuk menjalankan usaha. Karena
hutang, kita tergoda untuk kembali kerja kantoran, kerja ikut orang lain dan lain
sebagainya, sehingga cita-cita untuk beriwarusaha gagal.
4.7.8 Dikuasai Orang Lain
Ketika kita memutuskan untuk berwirausaha, bukan berarti jalan mudah
menanti kita. Kadang orang-orang terdekat kita yang justru menghalangi kita.
Oran tua kita dengan keras menentang kita. Anak istri juga menentang kita. Bila
kita berkeras menjalankan usaha. Tekanan-tekanan orang-orang tersebut bias
menghalangi niat kita untuk memulai usaha. Apalagi bila orang diluar kita lebih
dominan, maka niat usaha sulit untuk diwujudkan.
Bagi yang sudah menjalankan usaha, bisa juga mendapatkan tekanan dari
orang lain. Seperti apabila kita mau mengambil keputusan, lalu ada orang lain
yang berjasa kepada kita, berhutang budi padanya, kita sering mendapatkan

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 39
Diktat Kewirausahaan

hadiah darinya, sehingga kita segan untuk mengambil keputusan baik yang tidak
sesuai dengan pemikiran dia. Ini juga jenis tekan dari orang lain.
Bila kita dibawah kekuasaan orang lain, maka kita tidak bisa membuat
keputusan untuk diri sendir. Kita tidak punya kemerdekaan untuk menjalankan
apa yang kita inginkan.

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 40
Diktat Kewirausahaan

BAB V
KARAKTERISTIK WIRAUSAHAWAN

Seorang wirausaha yang sukses harus mempunyai karakteristik yang baik


dan menarik, Karakteristik seorang wirausaha akan terlihat dan berkembang
melalui ilmu pengetahuan, pengalaman yang diperoleh dari hasil interaksi dengan
lingkungannya. Jadi karakteri terhadap perjuangan hidup untuk mencapai
kebahagiaan lahir dan batin.
Karakteristik seorang wirausaha yang baik, akan membawa kea rah
kebenaran, keselamatan serta menaikan derajat dan martabatnya. Karakteristik
wirausahawan yang perlu dimiliki dan perlu dikembangkan adalah sebagai
berikut:
1. Berwatak luhur
2. Bekerja keras dan disiplin
3. Mandiri dan realistis
4. Prestatif dan komitmen tinggi
5. Berfikir positif dan bertanggungjawab
6. Dapat mengendalikan emosi
7. Tidak ingkar janji, menepati janji dan waktu
8. Belajar dari pengalaman
9. Memperhitungkn resiko
10. Merasaan kebutuhan orang lain
11. Bekerjasama dengan orang lain
12. Menghasilkan sesuatu untuk orang lain
13. Memberi semangat kepada orang lain
14. Mencari jalan keluar bagi setiap permasalahan
15. Merencanakan sesutau sebelum bertindak.
Keberhasilan dalam bidang bisnis selalu berhubungan dengan hal – hal sebagai
berikut:
a. Sikap dan perilaku disiplin, merupakan modal dasar untuk keberhasilan
seseorang didalam berwirausaha.

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 41
Diktat Kewirausahaan

b. Komitmen tinggi, artinya seorang wirausaha itu setiap saat pikirannya


tidak lepas dari perusahannya atau bisnisnya.
c. Jujur, artinya mau dan mampu mengatakan sesuatu sebagaimana
adanya.
d. Kreatif, adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang
baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relative berbeda
dengan apa yang telah ada sebelumnya.
e. Inovatif, yaitu merupakan suatu proses mengubah peluang menjadi
gagasan dan ide – ide yang dapat dijual.
f. Mandiri dan realistis, artinya bahwa kwberhasilan eorang wirausaha
datangnya dari diri sendiri dan ide yang realistis dan bukan dari orang
lain.

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 42
Diktat Kewirausahaan

BAB VI
JALAN MENUJU WIRAUSAHA SUKSES

6.1 Mau bekerja keras


Kerja keras merupakan modal dasar untuk keberhasilan seseorang. Sikap
kerja keras harus dimiliki oleh seorang wirausahawan. Dalam hal ini, unsur
disiplin memainkan peranan penting.
6.2 Bekerjasama dengan orang lain
Perbanyaklah teman dengan orang – orang dibawah ataupun dengan orang
– orang diatas kita. Seorang wirausahawan yang mudah bergaul, disenangi oleh
masyarakat, sehingga memudahkannya bekerja sama dalam mencapai
keberhasilan.
6.3 Penampilan baik
Pribadi yang baik dan jujur akan disenangi orang di mana – mana dan
akan sukses bekerja sama dengan siap saja.
6.4 Yakin
Kita harus memiliki keyakinan diri, bahwa kita akan sukses melakukan
suatu usaha, jangan ragu dan bimbang. Self confidence ini diimplentasikan dalam
tindakan sehari –hari, melangkah pasti, tekun, sabar, tidak ragu – ragu.
6.5 Pandai membuat keputusan
Jika anda dihadapkan pada alternatif, harus memilih, maka buatlah
pertimbangan yang matang. Kumpulkan berbagai informasi, boleh minta pendapat
orang lain, setelah itu ambil keputusan, jangan ragu – ragu.
6.6 Mau menambah ilmu pengetahuan
Pendidikan ini bukan berarti harus masuk perguruan tinggi, melainkan
pendidikan dalam bentuk kursus – kursus, penataran di kantor, membaca buku
dsb.
6.7 Ambisi untuk maju
Orang – orang yang gigih dalam menghadapi pekerjaan dan tantangan,
biasanya banyak berhasil dalam menghadapi pekerjaan dan tantangan, biasanya
banyak berhasil dalam kehidupan. Apapun jenis pekerjaan yang dilakukan, profesi

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 43
Diktat Kewirausahaan

apapun yang dihadapi, kita harus mampumelihat ke depan dan berjuang untuk
menggapai apa yang diidam – idamkan.
6.8 Pandai berkomunikasi
Pandai berkomunikasi berarti pandai mengorganisasi buah pikiran ke
dalam bentuk ucapan – ucapan yang jelas, menggunakan tutur kata yang enak
didengar, mampu menarik perhatian orang lain. Komunikasi yang baik, diikuti
dengan perilaku jujur, konsisten dalam pembicaraan akan sangat membantu
seseorang dalam mengembangkan karir masa depannya.

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 44
Diktat Kewirausahaan

BAB VII ETIKA


WIRAUSAHA

7.1 Gejala tidak jujur di masyarakat


Merosotnya rasa solidaritas, tanggung jawab social , dan tingkat kejujuran
dikalangan kelompok bisnis dan anggota masyarakat, merupakan gejala umum,
dan meruntuhkan teori – teori soliditas, likuiditas, bonafiditas, yang menyangkut
kepercayan , bisa dipercaya dari segi moral, segi keuangan, tepat bila berjanji.
Dalam dunia bisnis, semua orang tidak mengharapkan memperoleh perlakuan
tidak jujur dari sesamanya.
Praktek manipulasi tidak akan terjadi jika dilandasi moral yang tinggi. Moral dan
tingkat kejujuran rendah akan menghancurkan tata nilai etika bisnis itu sendiri.
7.2 Pengertian etika
Etika ialah suatu studi mengenai yang benar dan yang salah dan pilihan
moral yang dilakukan seseorang. Keputusan etika ialah suatu hal yang benar
mengenai perilaku standar. Etika bisnis mencakup hubungan antara perusahaan
dengan orang yang menginvestasi uangnya dalam perusahaan, dengan konsumen,
pegawai kreditur, saingan dan sebagainya. Orang – orang bisnis diharapkan
bertindak etis dalam berbagai aktivitasnya di masayarakat.
7.3 Keuntungan menjaga etika
Menjaga etika adalah suatu hal yang sangat penting untuk melindungi
reputasi perusahaan. Masalah etika ini selalu dihadapi oleh para manajer dalam
keseharian kegiatan bisnis, namun harus selalu dijaga terus menerus, sebab
reputasi sebagai perusahaan yang etis tidak dibentuk dalam waktu pendek, tapi
akan terbentuk dalam jangka panjang. Dan ini merupakan asset yang tak ternilai
sebagai goodwill bagi sebuah perusahaan.
7.4 Konsumerisme
Konsumerisme adalah gerakan protes dari para konsumen atau
masyarakat, karena perlakuan para pengusaha/wirausaha yang kurang baik dalam
melayani konsumen.

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 45
Diktat Kewirausahaan

Artinya bahwa konsumerisme ialah suatu tindakan dari individu atau


organisasi konsumen, lembaga pemerintah dan perusahaan sebagai jawaban
ketidakpuasan yang diterima dalam hubungan dengan jual beli
Hak – hak konsumen :
- Hak untuk memilih, jangan hanya ditawarkan komoditi satu jenis saja, tanpa
ada pilihan
- Konsumen berhak memperoleh informasi dari produsen, terhadap barang
yang akan dibeli, baik mengenai bahan, cara pemakaian, daya tahan, dsb.
- Jika ada keluhan konsumen, harus didengar. Jika ada tuntutan konsumen
harus segera diperhatikan oleh produsen
- Apabila konsumen menggunakan produk, harus dijaga keselamatan
konsumen, jangan sampai barang yang telah dibeli membahayakan konsumen
terutama dalam hal mainan anak – anak , atau obat.
7.5 Masalah polusi
Green Marketing adalah mendesain kegiatan marketing untuk
melestarikan lingkungan, agar menimbulkan citra baik terhadap perusahaan.
Usaha melestarikan lingkungan ini bisa berbentuk kegiatan menanam pepohonan
dilingkungan perusahaan, mengolah air limbah sebelum dibuang ke selokan
/sungai , memberi filter udara pada cerobong asap pabrik, mengurangi polusi
tanah, dengan recycling atau mengolah kembali sampah yng dihasilkan pabrik
dsb. Para pengusaha berkeyakinan bahwa kebijaksanaan green marketing yang
dilancarkan oleh perusahaan , akan berpengaruh terhadap keputusan membeli
konsumen terhadap suatu produk.
7.6 Budaya perusahaan
Untuk menanamkan kebiasaan baik pada karyawan, maka perlu
dikembangkan budaya perusahaan dalam sebuah organisasi. Budaya Perusahaan
ialah karakteristik suatu organisasi perusahaan yang mencakup pengalaman,
cerita, kepercayaan dan norma – norma bersama yang dianut oleh seluruh jajaran
perusahaan. Jika pada sebuah perusahaan ada kebiasaan – kebiasaan yang kurang
baik, ini harus cepat diubah.
Kemampuan mengubah budaya perusahaan merupakan kunci keberhasilan
menyusun dan melaksanakan strategi perusahaan untuk masa depan. Dalam hal

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 46
Diktat Kewirausahaan

ini, contoh atau suri tauladan dari unsur pimpinan sangat berpengaruh terhadap
pembentukan budaya perusahaan.
Oleh sebab itu pengembangan budaya perusahaan hrus dilakukan , karena
sangat bermanfaat untuk : meningkatkan sense of identity, sense of belonging,
komitmen bersama, stabilitas internal perusahaan, pengendalian sifat – sifat yang
kurang baik, dan akhirnya akan menjadi pembeda satu perusahaan dengan
perusahaan lain, dan akhirnya akan menimbulkan citra tersendiri bagi kemajuan
perusahaan.

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 47
Diktat Kewirausahaan

BAB VIII
ANALISA USAHA

Sebelum usaha baru dimulai atau dikembangkan, harus diadakan


penelitian tentang apakah usaha yang akan dirintis atau dikembangkan
menguntungkan atau tidak. Bila menguntungkan, apakah keuntungan tersebut
memadai dan dapat diperoleh secara terus-menerus dalam waktu yang lama ?
Secara teknis, mungkin saja usaha terssebut layak dilakukan, tetapi secara
ekonomis dan sosial, kemungkinan kurang memberikan manfaat. Untuk itu, ada
studi atau analisis yang dapat digunakan untuk mengetahui layak atau tidaknya
suatu usaha untuk dimulai dan dikembangkan, yaitu:
1. Studi kelayakan usaha
2. Analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (strength, weakness,
opportunity, threat-SWOT)
8.1 Pentingnya Studi Kelayakan Usaha
Studi kelayakan usaha atau disebut juga analisis proyek bisnis adalah
penelitian tentang layak atau tidaknya suatu usaha dilaksanakan dengan
mnguntungkan secara terus-menerus. Studi ini pada dasarnya membahas berbagai
konsep dasar yang berkaitan dengan keputusan dan proses pemilihan usaha agar
mampu memberikan manfaat ekonomis dan sosial sepanjang waktu. Dalam studi
ini, pertimbangan ekonomis dan teknis sangat penting karena akan dijadikan
dasar-dasar implementasi kegiatan usaha.
Hasil studi kelayakan usaha pada prinsipnya bisa digunakan antara lain
untuk:
1. Merintis usaha baru, misalnya membuka toko, membangun pabrik,
mendirikan perusahaan jasa, membuka usaha dagang dan lain-lain
sebagainya.
2. Mengembangkan usaha yang sudah ada, misalnya untuk menambah
kapasitas pabrik, memperluas sekala usaha, mengganti peralatan/mesin,
menambah mesin baru, memperluas cakupan usaha dan sebagainya.

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 48
Diktat Kewirausahaan

3. Memilih jenis usaha/proyek yang paling menguntungkan, misalnya pilihan


usaha dagang, pilihan usaha barang atau jasa, pabrikasi/perakitan, proyek
A atau proyek B, dan lain-lain.
Adapun pihak yang memerlukan dan berkepentingan dengan studi
kelayakan usaha diantaranya:
1. Pihak Wirausaha (Pemilik perusahaan)
Studi kelayakan usaha sangat penting dilakukan agar kegiatan usaha tidak
mengalami kegagalan dan memberi keuntungan sepanjang waktu.
2. Investor/ penyandang dana
Bagi investor, studi kelayakan usaha penting untuk memilih jenis investasi
yang paling menguntungkan dan sebagai jaminan atas modal yang
ditanamkan atau dipinjamkan, apakah investasi yang dilakukannya
memberikan jaminan pengembalian investasi yang memadai atau tidak.
3. Masyarakat dan pemerintah
Studi kelayakan usaha sangat diperlukan terutama sebagai bahan kajian
apakah usaha yang didirikan atau dikembangkan bermanfaat bagi
masyarakat sekitarnya atau sebaliknya justru merugikan, seperti
bagaimana dampak lingkungan, apakah positif atau negatif.
8.1.1 Proses dan Tahap Studi Kelayakan Usaha
Studi kelalayakan usaha dapat dilakukan dengan tahap-tahap berikut:
1. Tahap Penemuan ide atau Perumusan Gagasan
Tahap penemuan ide atau perumusan gagasan adalah tahap dimana
wirausaha memiliki ide untuk merintis uasaha barunya. Ide tersebut
kemudian dirumuskan dan identifikasi misalnya kemungkinan-
kemungkinan bisnis yang paling memberikan peluang untuk dilakukan dan
menguntungkan dalam jangka waktu yang panjang.
2. Tahap Formulasi Tujuan
Adalah tahap perumusan visi dan misi bisnis, seperti visi dan misi bisnis
yang hendak diemban setelah bisnis tersebut diidentifikasi; apakah
misinya untuk menciptakan barang dan jasa yang sangat diperlukan
masyarakat sepanjang waktu ataukah untuk menciptakan keuntungan yang
langgeng. Apakah visi dan misi bisnis yang akan dikembangkan tersebut

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 49
Diktat Kewirausahaan

benar-benar menjadi kenyataan atau tidak! Semuanya dirumuskan dalam


bentuk tujuan.
3. Tahap Analisis
Tahap penelitian, yaitu proses sistematis yang dilakukan untuk membuat
suatu keputusan apakah bisnis tersebut layak dilaksanakan atau tidak.
Tahapan ini dilakukan seperti prosedur proses penelitian ilmiiah lainnya,
yaitu memulai dengan mengumpulkan data, mengolah, menganalisis dan
menarik kesimpulan. Kesimpulan studi kelayakan usaha hanya dua, yaitu
dilaksanakan atau tidak dilaksanakan.
Adapun aspek-aspek yang harus diamati dan dicermati dalam tahap
analisis tersebut adalah:
a. Apsek pasar, mencangkup produk yang akan dipasarkan, peluang,
permintaan dan penawaran, harga, segmentasi pasar, pasar sasaran dan
lain-lain.
b. Aspek teknik produksi/operasi, meliputi gedung bangunan, lokasi,
mesin dan peralatan, bahan baku tenaga kerja dan lain-lain
c. Aspek menejemen/pengelolaan, meliputi organisasi, aspek pengelolaan
tenaga kerja, kepemilikan, yuridis, lingkungan dan lain-lain.
d. Aspek finansial/keuangan, meliputi, meliputi sumber dana dan
penggunaan, proyeksi biaya, pendapatan, keuntunga dan arus kas
4. Tahap Keputusan
Setelah dievaluasi, dipelajari, dianalisis dan hasilnya meyakinkan, maka
langkah berikutnya adalah tahap pengambilan keputusan apakah bisns
tersebut layak untuk dilaksanakan atau tidak. Karena menyagkut keperluan
investasi yang megandung resiko, maka keputusan bisnis bisanya
berdasarkan beberapa kriteria investasi seperti; metode Periode
Pembayaran Kembali (Pay Back Periode-PBP), Nilai Sekarang Bersih
(Net Present Value), Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of
Return) dan Indeks Profitabilitas (Profitability Index) dan sebagainya yang
akan diuraikan dalam bab ini.
Secara ringkas proses studi kelayakan di atas dapat digambarkan sebagai
berikut:

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 50
Diktat Kewirausahaan

GAGASAN USAHA

TUJUAN
(VISI DAN MISI)

ANALISIS/EVALUASI
1. Pasar
2. Produksi/Operasi
3. Manejemen
4. Keuangan
5. Ekonomi

KEPUTUSAN

DILAKSANAKAN TIDAK DILAKSANAKAN

Gambar 1. Proses Studi Kelayakan Usaha

8.1.2 Analisis Kelayakan Usaha


Di atas telah dikemukakan bahwa untuk mengetahui layak atau tidaknya
suatu bisnis untuk dilakukan, harus dianalisis berbagai aspeknya. Untuk
mengetahui aspek-aspek tersebut layak atau tidak ada beberapa kriteria yang dapat
digunakan sebagai aspek penilaian:
1. Analisis Aspek Pemasaran
Seorang wirausaha terle bih dahulu harus melakukan penelitian pemasaran
dengan menggunakan sistem informasi pemasaran yang memadai berdasarkan
analisis dan prediksi apakah bisnis terssebut memadai atau tidak. Dalam
analisis pasar biasanya ada beberapa komponen yang harus dianalisis dan
dicermati, diantaranya:

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 51
Diktat Kewirausahaan

a. Kebutuhan dan keinginan konsumen


Barang apa ? Berapa banyak ? Bagaiana daya beli mereka ? kapan mereka
butuhkan ? Jika kebutuhan dan keinginan mereka teridentifikasi dan
memungkinkan terpenuhi, berarti peluang pasar bisnis terbuka dan layak.
b. Segmentasi pasar
Pelanggan dikelompokkan dan diidentifikasi, misalnya berdasarkan
geografi, demografi dan sosial budaya.
c. Nilai tambah
Mengetahui nilai tambah produk dan jasa pada setiap rantai pemasaran,
mulai pemasok, agen hinggaa ke konsumen akhir.
d. Target
Menyangkut banyaknya konsumen yang dapat diraih
e. Masa hidup produk
Menganalisa apakah masa hidup produk bertahan lama atau tidak
f. Struktur pasar
Menganalisa apakah barang dan jasa yang akan dipasarkan termasuk
persaingan tidak sempurna (seperti monopoli, oligopoli dan monopolistik).
g. Persaingan dan strategi pesaing
Menganalisa apakah tingkat persaingan tinggi atau rendah
h. Ukuran pasar
Menganlisa volume penjualan, jika volum tinggi maka bisnis tersebut
memungkinkan dan potensial.
i. Pertumbuhan pasar
Menganalisa volume penjualan, jika pertumbuhan pasar tinggi misalnya
lebih dari 20% berarti potensi pasar tinggi
j. Laba kotor
Apakah margin laba kotor tinggi atau rendah; Jika profit margin kotor
lebih dari 20% berarti potensi pasar tinggi.
k. Pangsa pasar
Pangsa pasar dinalisa dari selisih jumlah barang dan jasa yang diminta
dengan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan.

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 52
Diktat Kewirausahaan

2. Analisis Aspek Produksi/operasi


Beberapa aspek produksi/operasi yang harus dianalisis adalah:
a. Lokasi operasi
Memilih lokasi yang paling strategis dan efisien, baik bagi perusahaan itu
sendiri atau untuk pelanggannya.
b. Volume operasi
Volume operasi harus relevan dengan potensi pasar dan prediksi
permintaan, sehingga tidak terjadi kekurangan atau kelebihan kapasitas.
c. Mesin dan peralatan
Mesin dan peralatan harus sesuai dengan perkembangan teknologi masa
kini dan yang akan datang, serta disesuaikan dengan luas produksi.
d. Bahan baku dan bahan penolong
Bahan baku dan bahan penolong serta sumber daya yang diperlukan harus
cukup tersedia
e. Tenaga kerja
Berapa jumlah tenaga kerja yang diperlukan dan bagaimana
kualifikasinya.
f. Lay-out
Tata ruang atau letak berbagai fasilitas operasi harus tepat dan prosesnya
praktis.
3. Analisis Aspek Manajemen
Dalam menganalisis aspek-aspek menejemen terdapat beberapa unsur yang harus
dianalisis, antara lain:
a. Kepemilikan
Apakah bisnis yang akan ddidirikan milik pribadi atau milik bersama
(persekutuan misalnya; CV, PT dan bentuk usaha lainnya)
b. Organisasi
Jenis organisasi apa yang diperlukan, apakah lini, staf, lini dan staf atau
bentuk lainnya.

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 53
Diktat Kewirausahaan

c. Tim manajemen
Apakah bisnis akan dikelola sendiri atau melibatkan orang lain secara
profesional, hal ini bergantung pada skala usaha dan kemampuan yang
dimiliki wirausaha.
d. Karyawan
Karyawan harus disesuaikan dengan jumlah dan kualifikasi yang
diperlukan.
4. Analisis Aspek Keuangan
a. Kebutuhan dana
Kebutuhan dana untuk operasional perusahaan, misalnya untuk
pembiyayaan awal, modal tetap aktiva tetap.
b. Sumber dana
Beberapa sumber dana yang layak digali yaitu sumber dana internal
(misalnya modal disetor da laba ditahan) dan modal eksternal (misalnya
penerbitan obligasi dan pinjaman).
c. Proyeksi neraca
Sangat penting untuk mengetahui kekayaan perusahaan, serta kondisi
keuangan lainnya, misalnya saldo lancar, aktiva tetap.
d. Proyeksi laba – rugi
Proyeksi laba – rugi dari tahun ke tahun menggambarkan perkiraan laba
atau rugi di masa yang akan datang.
e. Proyeksi aliran/arus kas (cash flow),
Dari arus kas dapat dilihat kemampuan perusahaan untuk membayar
kewajiban-kewajiban keuangannya. ada 3 jenis kas yaitu:
1. Aliran kas masuk (cash in flow); penerimaan berupa hasil penjualan
atau pendapatan.
2. aliran kas keluar (cash out flow); biaya-biaya termasuk pembayaran
bunga dan pajak.
3. Aliran kas mauk bersih (net cash flow); selisih dari arus kas masuk
dengan arus kas keluar ditambah penyusutan dengan perhitungan bunga
setelah pajak.
Aliran kas masuk = laba setelah pajak + (1-tarif pajak) bunga

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 54
Diktat Kewirausahaan

Tabel 2. Proyeksi aliran/arus kas


Tahun Laba Setelah Pajak Penyusutan Bunga Perolehan
0 1.000.000 100.000 0,18 1.100.000
1 2.500.000 350.000 0,20 2.850.000
2 3.250.000 500.000 0,22 3.750.000
3 6.500.000 1.000.000 0,24 7.500.000

8.2 Kriteria Investasi


Untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu invesstasi yang dilakukan dan
mengunngkan secara ekonomis, dipergunakan empat kriteria, yaitu metode
Periode Pembayaran Kembali (Pay Back Periode-PBP), Nilai Sekarang Bersih
(Net Present Value), Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return) dan
Indeks Profitabilitas (Profitability Index).
8.2.1 Periode Pembayaran Kembali (Payback Periode)
Payback Periode merupakan salah satu metode perhitungan Capital
Budgeting yang relatif sederhana. Menurut Arifin dan Fauzi (1999:12) bahwa:
"Metode ini merupakan penentuan jangka waktu yang dibutuhkan untuk menutup
initial investment dari suatu proyek dengan menggunakan cash inflow yang
dihasilkan oleh proyek tersebut".
Sedangkan menurut Usnan dan Suwarsono (1994;208) berpendapat bahwa
"Payback Periode” metode yang mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali
dalam satuan Tahun
Dari kedua pengertian diatas, maka dapatlah disimpulkan bahwa payback
periode adalah waktu yang diperlukan (dalam Satuan Tahun) untuk
mengembalikan investasi yang telah ditanamkan oleh penanam modal
berdasarkan cash Inflow yang dihasilkan oleh suatu proyek.
Cara untuk mengambil keputusan dengan metode ini adalah membandingkan
payback period investasi yang diusulkan dengan umur ekonomis aktiva, apabila
payback period lebih pendek dari pada umur ekonomis aktiva maka rencana
investasi dapat diterima, sedangkan apabila payback period lebih panjang dari
pada umur ekonomis aktiva maka rencana investasi ditolak.

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 55
Diktat Kewirausahaan

“Payback Periode” menunjukkan berapa lama (dalam beberapa tahun)


suatu investasi akan bisa kembali. Payback Periode menunjukkan perbandingan
antara “initial invesment” dengan aliran kas tahunan. Dengan rumus umum
sebagai berkut :

Nilai Investasi
Payback Periode = x 1 tahun
Kas Masuk Bersih

Apabila Payback Periode kurang dari suatu periode yang telah ditentukan,
proyek tersebut diterima, apabila tidak, proyek tersebut ditolak. Kelemahan utama dari
metode “payback” ini adalah tidak memperhatikan aliran kas masuk setelah Payback
Periode, sedangkan dengan NPV masih diperhatikannya alaran kas masuk sampai
selesainya waktu periode proyek. Metode payback ini banyak digunakan untuk
melengkapi metode lain.

Contoh:
Perusahaan pengolahan ikan menanamkan modal investasinya sebesar Rp.
24.000.000,- Keuntungan setelah pajak sebesar Rp. 5.000.000,- Depresi sebesar
3.000.000,-

Investasi = Rp. 24.000.000,-


Keuntungan setelah pajak Rp. 5.000.000,-
Depresi Rp. 3.000.000,-
= Rp. 8.000.000,-
24.000.000
PBP = x 1 tahun = 3 tahun
8.000.000
Kelemahan: kurang memperhitungkan unsur waktu
Perlu diketahui bahwa suatu bisnis memiliki keuntungan ekonomis
apabila:
П = TR – TC > 0 atau
П = Bt-(Co + Σ Ct) > 0 atau
TR ΣBt
П= = >0
TC (Co + Ct)

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 56
Diktat Kewirausahaan

Keterangan:
П = Profit (keuntungan ekonomis)
TR = Bt (benefit) ialah aliran kas per tahun pada periode t
TC = Co + Σ Ct = Io ialah biaya yang dikeluarkan disebut sebagai investasi awal
pada periode t
Co = ialah biaya tetap awal
Ct = ialah biaya variabel

Kelemahan : tidak memasukan unsur waktu dan unsur rate of interest atau
rate of return. Rate of return : konsep periodik yang mengukur return on
investment

8.2.2 Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value)


Net Present Value (NPV) atau nilai sekarang bersih adalah analisis
manfaat finansial yang digunakan untuk mengukur layak tidaknya suatu usaha
dilaksanakan dilihat dari nilai sekarang (present value) arus kas bersih yang akan
diterima dibandingkan dengan nilai sekarang dari jumlah investasi yang
dikeluarkan. Arus kas bersih adalah laba bersih usaha ditambah penyusutan,
sedang jumlah investasi adalah jumlah total dana yang dikeluarkan untuk
membiayai pengadaan seluruh alat-alat produksi yang dibutuhkan dalam
menjalankan suatu usaha.
Jadi, untuk menghitung NPV dari suatu usaha diperlukan data tentang: (1)
jumlah investasi yang dikeluarkan, dan (2) arus kas bersih per tahun sesuai
dengan umur ekonomis dari alat-alat produksi yang digunakan untuk menjalankan
usaha yang bersangkutan. Berdasarkan kedua data tersebut, NVP dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:

Bt Ct
NPV (i) = Σ ( ) - { (Co + Σ ( )}
t t
(1 + i) (1 + i)

NPV (i) = Σ PFt (Bt) – Σ PFt (Ct) dimana t = 1,2,3..,n

Keterangan:
NPV = Nilai bersih sekarang
Bt = Benefit (aliran kas masuk pada periode t)
i = Interest

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 57
Diktat Kewirausahaan

t = periode waktu
–t
(1 + i) = Discount faktor atau faktor nilai sekarang atau (PFt).

(PFt) Dapat dihitug sebagai berikut :


-t
(PFt) = ( 1 + i )
-2
(PF2) = ( 1 + i )
-3
(PF3) = ( 1 + i ) dan seterusnya
Bila dimisalkan bunga bank 24 %, maka
-2
PF2 = (1 + 0,24) = 0,6504

Kriteria penilaian adalah, jika NPV>0 maka usaha yang direncanakan atau
yang diusulan layak untuk dilaksanakan dan jika NPV<0, jenis usaha yang
direncanakan tidak layak untuk dilaksanakan.
Shook (2002;372) berpendapat bahwa : “Konsep net present value
merupakan metode evaluasi investasi yang menghitung nilai bersih saat ini dari
uang masuk dan keluar dengan tingkat diskonto atau tingkat imbal hasil yang
disyaratkan. Investasi yang baik mempunyai nilai bersih saat ini yang positif”.
Sedangkan menurut Bambang Riayanto (1992;115) mengatakan bahwa :
“Net present value adalah selisih antara present value dari keseluruhan proceeds
yang didiscontokan atas dasar biaya modal tertentu dengan present value
pengeluaran modal”.
Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Net Present Value
adalah Sebuah metode evaluasi Investasi dengan mengukur selisih antara present
value dari proceeds dan nilai investasi awal. Kriteria kelayakan dari proyek ini
adalah : Proyek layak jika NPV bertanda positif dan sebaliknya tidak layak jika
NPV bertanda negatif.
Proyek sebaiknya diterima NPV > 0
Contoh:
Perusahaan pembuatan es di Sorong ingin menambah mesin pembuatan es baru
dengan biaya investasi awal sebesar 40 jt. Umur ekonomis mesin ditaksir 5 tahun.
Dari hasil survei diperoleh perkiraan arus kas (penerimaan dan biaya) adalah
sebagai berikut:

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 58
Diktat Kewirausahaan

Tahun Biaya Total (Ct) Penerimaan Total (Bt)


(Jutaan rupiah) (Jutaan rupiah)
0 40 0
1 10 20
2 15 25
3 40 80
4 20 60
5 5 40
Bila uang yang diinvestasikan tersebut dapat dipinjam dari bank dengan bunga
18% per tahun, apakah keputusan pembelian mesin baru itu layak secara
ekonomis !
Soal ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Bt Ct
NPV (i) = Σ ( ) - { (Co + Σ ( )}
t t
(1 + i) (1 + i)
Maka tabel akan tampak sebagai berikut:
Tahun PF Ct Bt PF(Ct) PF(Bt) NPV
(1) (2) (3) (4) (5)=(2x3) (6)=(2x4) (7)=6-5)
0 1 40 0 40 0 -40
1 0,8475 10 20 8,47 16,95 8,48
2 0,7182 15 25 10,77 17,95 7,18
3 0,6086 40 80 24,34 46,69 22,35
4 0,5158 20 60 10,32 30,95 20,63
5 0,4371 5 40 2,19 17,48 15,29
NPV(i=0,18) = NPVt = 33,93

Berdasarkan perhitungan NPV di atas, maka keuntungan ekonomis


pembelian mesin pembuat es baru adalah Rp 33,93 juta. Karena NPV > 0, maka
pembelian mesin pembuat es tersebut dianggap layak berdasarkan pertimbangan
ekonomi.
8.2.3 Rasio Manfaat-Biaya (Benefit Cost Ratio= B/C Ratio)
Pengertian Analisis Benefit Cost Ratio
Analisis manfaat-biaya merupakan analisis yang digunakan untuk
mengetahui besaran keuntungan/kerugian serta kelayakan suatu proyek. Dalam
perhitungannya, analisis ini memperhitungkan biaya serta manfaat yang akan
diperoleh dari pelaksanaan suatu program.
Dalam analisis benefit dan cost perhitungan manfaat serta biaya ini
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Analisis ini mempunyai
banyak bidang penerapan. Salah satu bidang penerapan yang umummenggunakan

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 57
Diktat Kewirausahaan

rasio ini adalah dalam bidang investasi. Sesuai dengan dengan makna tekstualnya
yaitu benefit cost (manfaat-biaya) maka analisis ini mempunyai penekanan dalam
perhitungan tingkat keuntungan/kerugian suatu program atau suatu rencana
denganmempertimbangkan biaya yang akan dikeluarkan serta manfaat yang akan
dicapai. Penerapan analisis ini banyak digunakan oleh para investor dalam upaya
mengembangkan bisnisnya.
Terkait dengan hal ini maka analisis manfaat dan biaya dalam
pengembangan investasi hanya didasarkan pada rasio tingkat keuntungan dan
biaya yang akan dikeluarkan atau dalam kata lain penekanan yang digunakan
adalah pada rasio finansial atau keuangan.
Dibandingkan penerapannya dalam bidang investasi, penerapan Benefit
Cost Ratio (BCR) telah banyak mengalami perkembangan. Salah satu
perkembangan analisis BCR antara lain yaitu penerapannya dalam bidang
pengembangan ekonomi daerah. Dalam bidang pengembangan ekonomi daerah,
analisis ini umum digunakan pemerintah daerah untuk menentukan kelayakan
pengembangan suatu proyek.
Relatif berbeda dengan penerapan BCR di bidang investasi, penerapan
BCR dalam proses pemilihan suatu proyek terkait upaya pengembangan ekonomi
daerah relatif lebih sulit. Hal ini dikarenakan aplikasi BCR dalam sektor publik
harus mempertimbangkan beberapa aspek terkait social benefit (social welfare
function) dan lingkungan serta tak kalah penting adalah faktor efisiensi. Faktor
efisiensi mutlak menjadi perhatian menimbang terbatasnya dana dan kemampuan
pemerintah daerah sendiri.
Secara terinci aspek-aspek tersebut juga mempertimbangkan dampak
penerapan suatu program dalam masyarakat baik secara langsung (direct impact)
maupun tidak langsung (indirect impact), faktor eksternalitas, ketidakpastian
(uncertainty), risiko (risk) serta shadow price. Terkaitperhitungan risiko dan
ketidakpastian, hal ini dapat diatasi dengan menggunakan asuransi dan melakukan
lindung nilai (hedging).Efisiensi ekonomi merupakan kontribusi murni suatu
program dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sehingga yang menjadi
perhatian utama dalam penerapan BCR dalam suatu proyek pemerintah yang
berkaitan dengan sektor publik adalah redistribusi sumber daya.

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 58
Diktat Kewirausahaan

Manfaat Analisis Benefit Cost Ratio


Terkait dengan penerapan BCR dalam perekonomian suatu daerah, maka
sesuai dengan pedoman penyusunan anggaran berbasis kinerja, pemerintah harus
menentukan target kinerja. Target tersebut ditetapkan berdasarkan prioritas
tertentu. Dalam hal ini, BCR tidak hanya membantu pengambil kebijakan untuk
memilih alternatif terbaik dari pilihan yang ada, yang dalam hal ini pemilihan
alternatif terbaik dilakukan berdasarkan alasan perbandingan antara life cycle’s
benefit dengan biaya yang dikeluarkan, melainkan juga dapat membandingkan
alternatif-alternatif tersebut.
Analisis BCR masih dapat diterapkan ketika suatu proyek telah diputuskan
untuk dilakukan, sehingga manfaat yang kedua dari dilakukannya analisis BCR
adalah dapat mengontrol perkembangan dari proyek yang bersangkutan pada
tahun-tahun ke depan.
Manfaat ketiga dari penerapan BCR adalah BCR dapat digunakan untuk
evaluasi suatu proyek yang telah selesai dikerjakan. Tujuan dilakukannya evaluasi
ini adalah untuk mengetahui kinerja suatu proyek dan hasil analisis yang telah
dilakukan dapat digunakan untuk perbaikan program yang selanjutnya.
Berdasarkan hasil analisis ini, pemerintah dapat menentukan pilihan yang
tepat dan anggaran dapat dialokasikan secara efektif. Pemilihan alternatif dan
penentuan prioritas ini berkontribusi pada pencapaian anggaran berbasis kinerja,
yang merupakan salah satu pilar reformasi anggaran.
Telah dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa landasan utama
penetapan suatu proyek dalam kapasitas pengembangan daerah tidak mutlak
hanya dilakukan berdasarkan variabel manfaat dan biaya. Dalam pengembangan
ekonomi suatu wilayah, analisis utama yang harus dikedepankan oleh pemerintah
daerah adalah sejauh mana kontribusi suatu proyek dalam komunitas dan ekonomi
lokal suatu wilayah.
Secara umum, BCR dapat membantu penggunanya untuk:
1. membantu dalam proses pengambilan keputusan,
2. menambah alternatif atau pilihan, dan
3. mengurangi biaya alternatif yang tidak efektif.

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 59
Diktat Kewirausahaan

Tahapan Penetapan BCR


Terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan sebelum menganalisis BCR.
1. Jenis proyek
Dalam meningkatkan pendapatan daerahnya berbagai macam proyek
pengembangan usaha unggulan dicanangkan oleh pemerintah daerah. Proyek
pengembangan daerah tersebut dapat berbagai macam jenis dan bidang yang
berbeda. Jenis proyek sangat menentukan dalam penentuan variabel-variabel
yang akan digunakan dalam perhitungan BCR. Variabel yang digunakan dalam
proyek yang menghasilkan keuntungan atau pendapatan daerah cenderung
berbeda dengan variabel yang digunakan dalam proyek untuk mendukung
perekonomian masyarakat.
2. Estimasi biaya proyek
Terdapat tiga macam biaya proyek yang dimasukkan dalam perhitungan.
Pertama, biaya keseluruhan proyek (project cost) dalam hal ini adalah biaya
keuangan atau finansial. Biaya ini meliputi biaya tetap (fixed cost), biaya
variabel (variabel cost), pajak (taxes), pengembalian pinjaman (loan
repayment), biaya bunga (interest). Terkait dengan perhitungan biaya proyek,
untuk mempermudah perhitungan maka sunken cost tidak dimasukkan dalam
perhitungan project cost. Sunken cost adalah biaya yang telah dikeluarkan
untuk proyek yang bersangkutan sebelum dilakukannya analisis BCR.
Kedua, biaya ekonomi dalam masyarakat (economic cost to the community).
Jenis biaya yang kedua tersebut cenderung sulit untuk dilakukan karena
memasukkan keseluruhan variabel yang mempengaruhi masyarakat akibat dari
hadirnya (dilakukannya) proyek tersebut di wilayah yang bersangkutan.
3. Estimasi keuntungan
Estimasi ini dilakukan per tahun sepanjang proyek terkait masih berlangsung.
Perhitungan keuntungan ini memasukkan revenue per tahun dan serta manfaat
proyek tersebut dalam masyarakat. Estimasi keuntungan yang memasukkan
biaya kesejahteraan masyarakat sulit dilakukan karena harus memperhatikan
banyak faktor lain. Faktor-faktor yang mempersulit perhitungan ini antara lain
dapat dilihat pada Tabel 1. Untuk mempermudah perhitungan estimasi
keuntungan maka diterapkan perhitungan shadow pricing. Dari Tabel 1 dapat

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 60
Diktat Kewirausahaan

dilihat beberapa variabel yang dapat digunakan sebagai proksi perhitungan


dampak suatu proyek dalam masyarakat. Variabel yang dapat digunakan
sebagai proksi untuk mengetahui dampak langsung suatu proyek antara lain
adalah variabel tenaga kerja, pendapatan atau gaji tenaga kerja serta
pemanfaatan lahan disekitar lokasi proyek. Sementara variabel proksi yang
dapat digunakan untuk mengetahui dampak tidak langsung suatu proyek antara
lain efek multiplier dapa tenaga kerja, peningkatan nilai properti serta biaya
sosial lainnya. Sementara variabel dampak tidak langsung cenderung lebih
banyak dibanding dampak langsung.
Rumus Perhitungan BCR
Untuk menghitung ratio biaya manfaat (benefit cost ratio-BCR)
digunanakan rumus sebagai berrikut:
t
Σ(Bt/(1+i)
BCR (i) =
t
(Co+ Σ(Ct/(1+i) )

Manfaat ekonomi diperoleh apabila BCR>1, dari kasus di atas, besar BCR
adalah sebagai berikut:
PF1 (Bt) = 16,95 + 17,95 + 16,96 + 30,95 + 17,48 = 130,02
PF1 (Ct) = 40 + 8,47 + 10,77 + 24,34 + 10,32 + 2,19 = 96,09

Σ PF t (bt) 130,02
BCR(i) = = = 1,35
Σ PFt (Ct) 96,09

Karena nilai BCR>1, maka investasi dalam mesin pembuat es baru pada
pabrik es tersebut layak secara ekonomis. Manfaat ekonomis dari pembelian
mesin baru adalah 1,35 kali lebih besar daripada nilai biaya total pada tingkat
bunga = 0,18. Dengan besar BCR = 1,35 berarti setiap Rp 1 yang diinvestasikan
akan memberikan hasil sebesar Rp 1,35 sehingga investasi dalam usaha
pembuatan es terssebut dapat dikatakan layak. Bila BCR< 1, maka proyek bisnis
merugikan secara ekonomis.

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 61
Diktat Kewirausahaan

8.2.4 Kriteria Tingkat Pengembalian Internal/ Internal Rate Of Return


(IRR)
Tingkat Pengembalian Internal/ Internal Rate Of Return (IRR) adalah
tingkat bunga (inetrest rate-i) yang membuat nilai sekarang bersih (net present
value-NPV) menjadi nol atau disebut juga indeks profitabilitas (profitability
index-PI).
Teknik perhitungan dengan IRR banyak digunakan dalam suatu analisis
investasi, namun relatif sulit untuk ditentukan karena untuk mendapatkan nilai
yang akan dihitung diperlukan suatu 'trial and error' hingga pada akhirnya
diperoleh tingkat bunga yang akan menyebabkan NPV sama dengan nol. IRR
dapat didefinisikan sebagai tingkat bunga yang akan menyamakan present value
cash inflow dengan jumlah initial investment dari proyek yang sedang dinilai.
Dengan kata lain, IRR adalah tingkat bunga yang akan menyebabkan NPV sama
dengan nol, karena present value cash inflow pada tingkat bunga tersebut akan
sama dengan initial investment. Suatu usulan proyek investasi akan ditetima jika
IRR > cost of capital dan akan ditolak jika IRR < cost of capital. Perhitungan IRR
untuk pola cash flow yang bersifat seragam (anuitas), relatif berbeda dengan yang
berpola tidak seragam.
Menurut Arifin dan Fauzi (1999:13) bahwa: Adapun langkah-langkah
menghitung IRR untuk pola cash flow yang sama adalah sebagai beiikut:
1. Hitung besarnya payback period untuk proyek yang sedang dievaluasi.
2. Gunakan tabel discount factor, dan pada baris umur proyek, cari angka
yang sama atau mendekati dengan hasil payback period pada langkah 1 di
atas. IRR terletak pada persentase terdekat hasil yang diperoleh.
3. Untuk mendapatkan nilai IRR yang sesungguhnya dapat ditempuh dengan
menggunakan interpolasi.
Sedangkan untuk proyek yang memiliki pola cash inflow yang tidak
seragam, dapat diselesaikan dengan langkah-langkah berikut:
1. Hitung rata-rata cash inflow per tahun
2. Bagi initial investment dengan rata-rata cash inflow untuk mengetahui
"estimasi" payback period dari proyek yang sedang dievaluasi.

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 62
Diktat Kewirausahaan

3. Gunakan tabel discount factor untuk menghitung besarnya IRR, seperti


langkah ke-2 dalam menghitung IRR untuk pola cash flow yang berbentuk
seragam (anuitas). Hasil yang diperoleh akan merupakan "perkiraan IRR'.
4. Selanjutnya sesuaikan IRR yang diperoleh pada langkah ke-3 di atas, yaitu
diperbesar atau diperkecil, ke dalam pola cash flow yang sesungguhnya.
Apabila cash inflow yang sesungguhnya dalam tahun-tahun pertama
temyata lebih besar dari rata-rata yang diperoleh dalam langkah ke 1 di
atas, maka perbesarlah tingkat discount yang digunakan, dan apabila
sebaliknya maka perkecillah discount tersebut.
5. Dari hasil discount rate yang diperoleh pada langkah ke-4, kernudian
hitunglah NPV dari proyek tersebut.
Apabila hasil yang diperoleh lebih besar dari nol, maka naikkanlah
discount rate yang digunakan, dan apabila sebaliknya maka turunkanlah discount
rate tersebut.
Hitunglah kembali NPV dengan menggunakan discount rate yang baru,
sampai akhirnya diperoleh discount rate yang secara berurutan menghasilkan
NPV yang positif dan negatif.
Dengan jalan interpolasi akan ditemukan nilai IRR yang sesungguhnya.
Setelah IRR diketahui langkah selanjutnya adalah membandingkan IRR dengan
cost of capital. Apabila IRR lebih besar dari pada cost of capital maka rencana
investasi dapat diterima karena menguntungkan dan sebaliknya apabila IRR lebih
kecil dari pada cost of capital maka rencana investasi ditolak karena merugikan.
Menentukan tingkat bunga (try & Error) yang menyebabkan NPV sama
dengan 0 (nol). berdasarkan perhitungan NPV yang sudah didapatkan.
Jika IRR >= Cost of Capital maka : Proyek dipertimbangkan diterima.
Kriteria IRR:
Bila IRR > MARR, maka bisnis layak secara ekonomis,
MARR= minimum atractive rate of return
IRR dapat dihitung dengan cara mencoba-coba memasukkan tingkat
bunga, yaitu untuk mengetahui secara pasti berapa besar tingkat bunga yang
membuat NPV = 0. Misalkan dalam kasus di atas bunga 18 %, maka NPV =
Rp.33,93 juta berarti NPV > 0, maka kita coba bunga 36 %, maka hasilnya:

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 63
Diktat Kewirausahaan

Tahun PF Ct Bt PF(Ct) PF=(Bt) NPV


(1) (2) (3) (4) (5) =(2)(3) (6)= (2)(4) (7)= (6) – (5)

0 1 20 0 40,00 0 -40
1 0,7143 10 20 7,14 14,28 7,14
2 0,5102 15 25 7,65 12,76 5,11
3 0,3644 40 80 14,58 29,15 14,57
4 0,2603 20 60 5,20 15,62 10,42

5 0,1859 5 40 0,93 7,43 6,50


NPV (i=0,36) =NPVt 3,74
Dengan menggunakan tingkat bunga 36 % NPV masih lebih besar dari nol,
harus dicoba lagi sampai NPV = 0. Kita coba dengan menggunakan tingkat bunga
40 % , hasilnya sebagai berikut:

Tahun PF Ct Bt PF(Ct) PF=(Bt) NPV


(1) (2) (3) (4) (5) =(2)(3) (6)= (2)(4) (7)= (6) –
(5)

0 1 20 0 40,00 0 -40
1 0,7353 10 20 7,35 14,71 7,36
2 0,5407 15 25 8,11 13,51 5,40
3 0,3875 40 80 15,90 31,80 15,90
4 0,2923 20 60 5,85 17,54 11,69
5 0,2149 5 40 1,01 8,59 7,58
NPV (i=0,40) =NPVt 7,94
Ternyata NPV > 0, maka dicoba lagi dengan menggunakan tingkat bunga
48 %, hasilnya adalah sebagai berikut:

Tahun PF Ct Bt PF(Ct) PF=(Bt) NPV


(1) (2) (3) (4) (5) =(2)(3) (6)= (2)(4) (7)= (6) –
(5)

0 1 20 0 40,00 0 -40
1 0,6757 10 20 6,76 13,51 6,75
2 0,4565 15 25 6,85 11,41 4,56
3 0,3085 40 80 12,34 24,68 12,34
4 0,2084 20 60 4,17 12,50 8,33
5 0,1408 5 40 0,70 5,63 4,93
NPV (i=0,48) =NPVt -3,09

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 64
Diktat Kewirausahaan

Setelah dicoba dengan tingkat bunga 48 % hasilnya NPV = -3,09 artinya


NPV < 0. Dengan cara mencoba-coba sperti di atas, maka diperoleh:
NPV (i=0,18) = 33,93 > 0
NPV (i=0,36) = 7,94 > 0
NPV (i=0,40) = 3,74 > 0
NPV (i=0,48) = - 3,09 < 0
NPV = 0 terletak antara antara tingkat bunga 40% – 48%.
Dengan interpolasi, maka :
I = 0,40 NPV = 3,74
I = 0,48 NPV = - 3,09
0,40 + 3,74 -0
Maka IRR = (0,48-0,40)
3,74 – (-3,09)
IRR = 0,44,38
Karena pada interest rate 44,38 % nilai NPV = 0, maka proyek layak
secara ekonomis
8.2.5 Profitaility Index
Profitability index adalah perbandingan antara nilai sekarang dari aliran
kas masuk di masa yang akan datang dengan nilai investasi.
RUMUS
n
/(1 k )t
Rt
t1
PI
C0
Keterangan:
Rt = estimasi arus kas bersih setiap tahun
k = tingkat diskonto yang telah disesuaikan risiko
C0 = biaya awal proyek.

Tabel 3. Perbandingan Ranking NPV dan PI usaha yang berbiaya tidak sama
Nilai Proyek A Proyek B Proyek C
Nilai sekarang arus kas 2,600,000 1,400,000 1,400,000
bersih (PVNCF)
Biaya awal Proyek (Co) 2,000,000 1,000,000 1,000,000
NPV = PVNCF – Co 600,000 400,000 400,000
PVNCF 1.3 1.4 1.4
PI =
Co

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 65
Diktat Kewirausahaan

Selama Profitability Index (PI) tersebut sama dengan atau lebih besar dari
satu, maka kita akan menerima usulan investasi tersebut.Secara umum Kalau
metode NPV dan PI dipakai untuk menilai suatu usulan investasi, maka hasilnya
akan selalu konsisten. Dengan kata lain., kalau NPV mengatakan diterima, maka
PI juga mengatakan diterima. Demikian pula sebaliknya. Sehingga untuk
menghitung PI harus terlebih dahulu menghitung NPV dan ada beberapa kasus
lain, dimana setelah perhitungan PI belum dapat mengambil keputusan, sebelum
dikembalikan ke metode NPV.
Shook (2002;456) mengatakan bahwa: “Profitability index adalah Prediksi
arus kas masa depan perusahaan dibagi investasi awalnya”.
Suad Usman dan Suwarsono (1994;192) mengatakan bahwa profitability
index menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan penerimaan kas
bersih dimasa datang dengan nilai sekarang investasi".
Dari kedua pengertian profitability index tersebut dapat disimpulkan
profitability index adalah metode Prediksi kelayakan suatu proyek dengan
membandingkan nilai penerimaan-penerimaan bersih dengan nilai investasi,
dengan kriteria kelayakan apabila PI lebih besar dari pada (satu) 1 maka rencana
investasi dapat diterima, sedangkan apabila PI lebih kecil dari pada (satu) 1 maka
rencana investasi ditolak.
Keputusan = Proyek sebaiknya diterima PI > 1

8.3 Analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (strength, weakness,


opportunity, threat-SWOT)
8.3.1 Pengertian dan Tujuan
SWOT adalah singkatan dari bahasa Inggris strengths (Kekuatan),

Weaknesses (Kelemahan), Opportunities (Peluang) dan Threats (Ancaman).


Analisa SWOT berguna untuk menganalisa faktor-faktor di dalam organisasi yang
memberikan andil terhadap kualitas pelayanan atau salah satu komponennya
sambil mempertimbangkan faktor-faktor eksternal.
Analisis SWOT (singkatan bahasa Inggris dari "kekuatan"/strengths,
"kelemahan"/weaknesses, "kesempatan"/opportunities, dan "ancaman"/threats)
adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 66
Diktat Kewirausahaan

kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu
spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari
spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal
yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).
Perencanaan strategis (strategic planner) suatu perusahaan harus
menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang,
dan ancaman) pada kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis
Situasi atau popular disebut Analisis SWOT.
Dalam menganalisis data digunakan teknik deskriptif kualitatif guna
menjawab perumusan permasalahan mengenai apa saja yang menjadi kekuatan
dan kelemahan yang ada pada objek penelitian dan apa saja yang menjadi peluang
dan ancaman dari luar yang harus dihadapinya.
Dalam penelitian dilakukan identifikasi variable-variabel yang merupakan
kekuatan dan peluang yang kemudian digunakan skala likert atas lima tingkat
yang terdiri dari: Sangat baik (5), Baik (4), Cukup baik (3), Kurang baik (2), dan
Tidak baik (1), berupa Skala Likert Keunggulan dan Peluang.
Kemudian penelitian dilanjutkan dengan identifikasi variable-variabel
yang merupakan kelemahan dan ancaman dari luar yang kemudian digunakan
skala likert atas lima tingkat yang terdiri dari: Sangat berat (=5), Berat (=4),
Cukup berat (=3), Kurang berat (=2), dan Tidak berat (=1), berupa Skala Likert
Tantangan dan Ancaman.
Analisis SWOT ini adalah membandingkan antara faktor eksternal, berupa
Peluang (opportunities) dan Ancaman (threats) dengan faktor internal, yang
berupa Kekuatan (strengths) dan Kelemahan (weaknesses).
Selanjutnya, nilai rata-rata masing-masing faktor positif dibandingkan
dengan faktor negatif baik di lingkungan internal maupun lingkungan eksternal.
Dan Hasil dari perhitungan tersebut, dituangkan dalam digram Cartesius.

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 67
Diktat Kewirausahaan

Dari diagram Cartesius tersebut, dapat diketahui hasil analisis SWOT,


sesuai dengan posisi dari hasil perhitungannya, yaitu:
1. Sebelah kiri atas -> Startegi Rasionalisasi (Turne around).
2. Sebelah kanan atas -> Strategi Agresif (Growth).
3. Sebelah kiri bawah -> Strategi Defensif.
4. Sebelah Kanan bawah -> Strategi Diversifikasi.

Tabel 4. Analisis SWOT


IFAS Faktor
Internal
Strength/Kekuatan Weakness/Kelemahan

EFAS Faktor
Eksternal

Opportunities/Peluang Strategi SO Strategi WO

Threats/ Ancaman Strategi ST Strategi WT

Str. SO = Menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang


Str. WO = Meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang
Str. ST = Menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman
Str. WT = Meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman
Analsis SWOT dapat dibagikan dalam lima langkah:
1. Menyiapkan sesi SWOT.
2. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan.
3. Mengidentifikasi kesempatan dan ancaman.
4. Melakukan ranking terhadap kekuatan dan kelemahan.
5. Menganalisis kekuatan dan kelemahan.
Manfaat Analisa SWOT
Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman organisasi

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 68
Diktat Kewirausahaan

8.3.2 Langkah-Langkah Penerapan


Langkah 1: Menyiapkan sesi SWOT
SWOT kemungkinan akan menghabiskan waktu 50 - 60 menit.
Peserta dibagi dalam kelompok dengan maksimum 6 orang per kelompok.
Dengan menggunakan alat curah pendapat memilih pelayanan atau
komponen pelayanan yang akan dianalisa.
Setiap kelompok membuat sebuah matriks SWOT sesuai dengan contoh.
Siapkan kartu dan kertas flipchart untuk setiap kelompok.
Tentukan seorang Pencatat. Tugas Pencatat adalah mengisi matriks
SWOT.
Langkah 2: Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
Dengan menggunakan curah pendapat, tulis pada kartu semua kekuatan di
dalam organisasi (internal). Kekuatan bisa berupa, tenaga trampil, gaji,
sarana. Setelah kartu diisi tempelkan pada kertas flipchart.
Setelah selesai menyusun kekuatan internal, dengan menggunakan curah
pendapat, daftarkan kelemahan di dalam organisasi (internal) pada kartu
lalu ditempelkan pada flipchart .
Langkah 3: Mengidentifikasi kesempatan dan ancaman
Dengan menggunakan curah pendapat, daftarkan semua kesempatan di
luar organisasi (kesempatan ekstern) yang dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan pelayanan atau atasi sebuah masalah. Ini bisa berupa
latihan, tenaga baru, peraturan baru dan seterusnya.
Dengan menggunakan curah pendapat, buatlah daftar ancaman di luar
organisasi (ancaman ekstern) yang dapat menghalangi pemecahan
masalah.
Langkah 4: Melakukan ranking terhadap kekuatan, kelemahan, ancaman dan
peluang
Daftarkan dalam kolom masing-masing: kekuatan, kelemahan, ancaman
dan peluang.
Buatlah ranking setiap kolom. Yang perlu dipikirkan adalah pentingnya
kesempatan / ancaman dan berapa besar kemungkinan kesempatan /

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 69
Diktat Kewirausahaan

ancaman tersebut memang akan ada. Begitu juga dengan ancaman dan
peluang.
Langkah 5: Menganalisis kekuatan dan kelemahan
Masukan kekuatan dan kelemahan masuk matriks SWOT.
Kekuatan diisi sesuai ranking yang telah dikerjakan, kekuatan yang paling
besar di atas, yang kurang besar di bawah.
Setelah kekuatan diisi, disusul dengan kelemahan.
Masukan kesempatan dan ancaman di dalam kolom.
Hubungkan kekuatan dan kelemahan dengan kesempatan dan ancaman.
Kombinasi di mana kekuatan bertemu dengan kesempatan adalah keadaan
yang paling positif. Keadaan ini harus dipelihara dengan baik supaya tetap
ada.
Kombinasi kelemahan dan ancaman adalah keadaan yang paling negatif
dan harus dihindari.
Setiap kombinasi diperiksa ulang kalau memang merupakan jalan keluar
untuk mengurangi kelemahan atau ancaman.
Catatan:
Analisis SWOT bukanlah akhir dari proses. Untuk memanfaatkan sepenuhnya alat
ini, anda perlu menentukan rencana tindak lanjut. Juga alat ini cenderung
berdasarkan pada "pendapat" dan indikator-indikator kualitatif dan belum tentu
pada "kenyataan". Contoh :

Gambar 2. Contoh Analisis SWOT

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 70
Diktat Kewirausahaan

Proses perencanaan strategis (SWOT) melalui 3 tahap :


1. Tahap Pengumpulan Data
2. Tahap Analisis
3. Tahap Pengambilan Keputusan
1. Tahap pengumpulan data : Data dapat dibedakan menjadi dua
Data Eksternal : Data ini dapat dari luar institusi , menyangkut tentang
1. Tentang Pasar
2. Tentang Kompetitor S b Primer
3. Tentang Pemasok
4. Tentang Pemerintah
Data Internal; data ini diperoleh dlm institusi menyangkut tentang
1. Tentang SDM
2. Tentang Keuangan
3. Tentang Operasional (fasilitas/equipment)
4. Tentang Pemasaran

Gambar 3. Contoh Praktek Analisis SWOT


8.4 Usaha-usaha Hasil Perikanan
8.4.1 Pengelompokan Usaha Bidang Perikanan
Usaha/industri perikanan untuk pemanfaatan sumber daya ikan dibagi
dalam berbagai kelompok kegiatan industri, yaitu :

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 71
Diktat Kewirausahaan

1. Industri penangkapan ikan (fishing industry) yakni seluruh mata rantai kegiatan
dalam usaha penangkapan ikan di laut. Jenis industri ini disebut juga sebagai
industri primer.
2. Industri hasil perikanan (fish processing industry), yakni seluruh mata rantai
kegiatan dalam usaha pengolahan hasil laut, seperti pengalengan, pengeringan,
pembekuan dan sebagainya. Jenis industri ini disebut sebagai industri
sekunder.
3. Industri pemasaran produk laut, yakni seluruh mata rantai kegiatan dalam
usaha pemasaran hasil laut. Jenis industri ini disebut sebagai industri tertier
dalam perikanan.
4. Industri budidaya perairan, yakni seluruh mata rantai kegiatan dalam usaha
budidaya perairan, termasuk industri primer dalam perikanan.
Disamping itu terdapat juga industri-industri lain sebagai penunjang usaha
perikanan, seperti industri pembuatan alat-alat penangkapan ikan, industri kapal
perikanan, industri pakan ikan dan sebagainya
Pembangunan perikanan nasional bertujuan mewujudkan industri perikanan
dengan semaksimal mungkin dalam memanfaatkan sumber daya ikan secara
optimal dan lestari bagi kemakmuran rakyat, melalui peningkatan gizi
masyarakat, peningkatan taraf hidup nelayan, perluasan kesempatan kerja,
peningkatan volume dan nilai ekspor, dan peningkatan produksi sesuai dengan
potensi lestari sumber daya ikan serta daya dukung lingkungan. Guna mencapai
tujuan pembangunan tersebut diperlukan penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) pada seluruh mata rantai sistem usaha perikanan.
8.4.2 Perencanaan Industri/Usaha Hasil Perikanan
Pada dasarnya setiap perencanaan membutuhkan suatu model perencanaan
yang mempunyai sifat-sifat antara lain :
1. Dapat mengestimasi ketergantungan struktural antara berbagai sektor yang
menyusun perekonomian suatu wilayah secara konsisten.
2. Mampu meramalkan dampak langsung ataupun tidak langsung dari kegiatan
ekonomi yang direncanakan.
3. Mampu secara konsisten meramalkan kecenderungan pertumbuhan
perekonomian sekurang-kurangnya untuk kurun waktu 3 sampai 5 tahun.

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 72
Diktat Kewirausahaan

Industri hasil perikanan (IHP) merupakan salah satu sub sistem utama
dalam industri perikanan untuk mewujudkan pembangunan perikanan nasional.
Adapun IHP yang dapat berkembang di wilayah pesisir meliputi :
a. Industri penanganan ikan hidup
b. Industri penanganan ikan segar
c. Industri pembekuan ikan
d. Industri pengalengan ikan
e. Industri pengolahan tradisional
f. Industri pengolahan produk diversifikasi dan hasil samping
g. Industri tepung ikan dan pakan ternak
h. Industri rumput laut
Suatu tahap penting dalam pengusahaan IHP untuk dapat menjadi komoditi
perdagangan ialah pengolahan, yang sering disebut juga dengan fabrikasi,
processing dan ada pula yang menamakannya teknologi hasil. Tahap tersebut
merupakan usaha agar hasil olahan perikanan menjadi komoditi yang memenuhi
kehendak pasar dan persyaratan perdagangan sesuai dengan macam komoditinya.
Operasi pengolahan dapat diusahakan menghasilkan komoditi bermutu
lebih baik, dengan perbaikan pelaksanaan pengendalian proses, pengendalian
mutu, sanitasi dan mungkin operasi yang lain. Namun tingkat perbaikan mutu
yang dicapai, ditentukan oleh keadaan bahan baku dan bahan pembantu yang
dapat tersedia, cara pengolahan yang dipilih, serta peralatan dan sarana yang telah
tersedia, baik jenis, jumlah, maupun kapasitasnya. Faktor-faktor tersebut dapat
merupakan pembatas dicapainya mutu produk yang baik, kemudahan terjual
dengan harga tinggi, tergantung dari bagaimana faktor-faktor itu direncanakan dan
diusahakan tersedianya.
IHP dapat ditinjau sebagai suatu sistem produksi, yang mengubah masukan-
masukan menjadi suatu produk yang dapat dipasarkan untuk memenuhi
kebutuhan konsumen. Masukan-masukan kedalam sistem produksi ini adalah
bahan baku (ikan), tenaga kerja, modal, energi dan informasi.
Untuk dapat menghasilkan suatu produk yang bermutu, sangat tergantung
pada cara menangani masukan-masukan dalam pengolahan hasil perikanan, Riggs

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 73
Diktat Kewirausahaan

(1970) menggambarkan bentuk kesatuan antara perencanaan, yang


mencerminkan pola berpikir perencanaan mencakup masalah :
a. Peramalan hasil produksi dimasa datang
b. Pengaturan penggunaan modal untuk menentukan tindakan yang paling
ekonomis.
c. Alokasi sumber daya sesuai dengan rencana tindakan yang akan diambil
d. Mengikatkan langkah-langkah dalam perencanaan menurut suatu jadwal
Analisis proses produksi dalam perencnaan dibatasi oleh tiga bentuk tolok
ukur kontrol dari sistemnya, yaitu kontrol mutu, kontrol jumlah dan kontrol
prosesnya sendiri.
Sistem produksi merupakan sistem integral yang mempunyai komponen
struktural dan fungsional. Didalam sistem produksi IHP terjadi suatu proses
transformasi yang mengubah input menjadi output (produk olahan ikan) yang
bermanfaat bagi memenuhi kebutuhan manusia. Komponen struktural yang
membentuk sistem produksi terdiri dari bahan baku/pembantu, mesin/peralatan,
manusia, modal, energi, informasi. Sedangkan komponen fungsional terdiri dari
manajemen dan organisasi, juga dipengaruhi oleh aspek-aspek lingkungan seperti
teknologi, ekonomi, sosial dan pemerintah.
Secara skematis sederhana, sistem produksi IHP secara umum dapat dilihat
pada gambar berikut.

Proses Transformasi
(konversi/teknologi)

INPUT OUTPUT
LINGKUNGAN
- Energi Produk olahan ikan
- Ikan segar dan Bhn pembantu
- Tenaga kerja
- Informasi

Gambar 4. Skema Sistem Produksi Industri Hasil Perikanan

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 74
Diktat Kewirausahaan

8.4.3 Alasan dan Kendala Usaha di Bidang Perikanan


Alasan-alasan lain yang cukup mendukung untuk pengembangan industri
hasil perikanan adalah:
a. Adanya kebutuhan untuk mencari sumber-sumber pertumbuhan ekonomi
baru agar dapat memelihara dan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi
secara berkelanjutan.
b. Peningkatan jumlah penduduk yang diperkirakan mencapai 1,8 juta orang
pada tahun 2005 mengakibatkan pemanfaatan sumber daya alam di
wilayah daratan semakin sempit.
c. Persaingan dan kegiatan ekonomi di wilayah daratan semakin tajam dan
ruang gerak semakin sempit.
d. Kebutuhan pangan semakin meningkat dengan peningkatan jumlah
penduduk.
Sedangkan kendala-kendala yang dihadapi dalam pengembangan IHP
pada masa mendatang antara lain :
a. Keterbatasan modal
b. Rendahnya kualitas sumber daya manusia dalam penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi dibidang pengolahan.
c. Kurang terpadunya perencanaan dan pelaksanaan antar sektor dan antar
wilayah.
d. Kurangnya sarana dan prasarana pengolahan ikan

8.5 Penyusunan Studi Kelayakan Usaha

Setelah mengenalisis berbagai aspek usaha secermat mungkin dan hasilnya


secara ekonomiss dinyatakan layak, maka langkah selanjutnya adalah menyusun
proposal ataupun laporan studi kelayakan.
Sistematika laporan studi kelayakan pada umumnya berisi:
RINGKASAN USAHA
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Dasar gagasan membuka usaha baru pengembangan usaha
1.2 Nama dan alamat perusahaan
1.3 Bidang Usaha

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 75
Diktat Kewirausahaan

1.4 Bentuk Perusahaan


1.5 Gambaran perkembangan perusahaan (perusahaan yang sudah ada)
BAB II. PROFIL PERUSAHAAN DEWASA INI
(Untuk perusahaan yang sudah ada)
2.1 Gambaran umum perusahaan
2.2 Perizinan
2.3 Aspek Teknis Produksi/Operasi
2.4 Aspek Pemasaran
2.5 Aspek menejemen
2.6 Aspek Keuangan
BAB III. PROYEK YANG DIUSULKAN
3.1 Proyek yang diusulkan
a. Sifat Infestasi (baru/perluasan)
b. Jenis produk (produk utama dan sampingan)
3.2 Aspek Teknis
a. Sifat Proyek
b. Jenis dan Jumlah Produksi
c. Lokasi
d. Bangunan
e. Mesin dan Peralatan
f. Tata Letak Proses
g. Proses Produksi
h. Kapasitas Produksi
i. Bahan Baku dan Bahan Penolong
j. Tenaga Kerja
3.3 Aspek Pemasaran
a. Peluang Pasar
b. Segmentassi pasar
c. Sasaran Pasar
d. Volume dan Harga penjualan
e. Masa Hidup produk
f. Stuktur Pasar

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 76
Diktat Kewirausahaan

g. Persaiangan dan strategi bersaiang


h. Ukuran pasar dan perkembangannnya.
i. Pangsa pasar
j. Margin laba kotor
3.4 Aspek Manajemen
a. Kepemilikan
b. Struktur organisasi
c. Tim Manajemen
d. Tenaga Kerja/karyawan
3.5 Aspek Keuangan
a. Kebutuhan dana
b. Sumber dana
c. Prediksi pendapatan
d. Prediksi Biaya
e. Prediksi Laba rugi
f. Kriteria Investasi
BAB IV. KESIMPULAN
LAMPIRAN

Untuk mengetahui lebih jelas tentang usulan usaha, perhatikan salah satu
contoh usulan/proposal usaha berikut ini:

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 77
Diktat Kewirausahaan

PROPOSAL USAHA

…………………………………………………..
(Nama Perusahaan)

Diajukan kepada :

…………………………………………………
(Nama Lembaga Keuangan/Perbankan)

…………………………………………………
(Nama Pemilik)

…………………………………………………
(Nama Perusahaan)

………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
(Alamat & Telepon)

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 78
Diktat Kewirausahaan

Ringkasan Proyek

A. MANAJEMEN
Nama Perusahaan : ……………………………………
Nama Pemilik/Pimpinan Perusahaan : ……………………………………
Bidang Usaha : ……………………………………
Jumlah Karyawan/Tenaga Kerja : ……………………………………

B. PEMASARAN
Produk yang Dipasarkan : ……………………………………
Sasaran Konsumen/Pembeli : ……………………………………
Wilayah Pemasaran : ……………………………………
Rencana Penjualan/Tahun : ……………………………………
Penetapan Harga Jual : ……………………………………

C. PRODUKSI/OPERASI
Kapasitas Produksi : ……………………………………
Ketersediaan Bahan Baku : ……………………………………
Fasilitas/Sarana Produksi : ……………………………………
Dampak Lingkungan : ……………………………………

D. KEUANGAN
Total Pembiayaan Proyek : ……………………………………
Modal Sendiri : ……………………………………
Pinjaman yang Diajukan : ……………………………………
Jangka Waktu Pengembalian Pinjaman : ……………………………………
Penjualan per-Tahun (Rp) : ……………………………………
Keuntungan per-Tahun (Rp) : ……………………………………
Return On Investment (ROI) : ……………………………………
Break Even Point : ……………………………………

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 79
Diktat Kewirausahaan

I. Latar Belakang

1.1. Dasar Gagasan Usaha


1.1.1. Prospek Pasar
1.1.2. Manfaat Ekonomi
1.1.3. Manfaat Sosial

1.2. Daftar Riwayat Hidup Pengelola


1. Nama : ……………………………………………
2. Tempat tgl lahir : ……………………………………………
3. Agama : ……………………………………………
4. Alamat Rumah : ……………………………………………
5. Alamat Tempat Usaha : ……………………………………………
6. Pendidikan Terakhir : ……………………………………………
7. Pelatihan yang telah diikuti : ……………………………………………
8. Pengalaman : ……………………………………………
9. Keterampilan : ……………………………………………
10.Bakat/Hobi : ……………………………………………
11.Kegiatan Sosial : ……………………………………………

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 80
Diktat Kewirausahaan

2. Aspek Pemasaran

2.1. Gambaran Umum Pasar


1. Jenis produk yang dipasarkan adalah ……………………………………..
2. Wilayah Pemasaran mencakup daerah …………………………………....
(Misal : Kelurahan, kecamatan, kabupaten, kotamadya, dst.)
2.2. Permintaan
3.2.1. Jumlah Permintaan Terhadap Produk
a. Sasaran Pembeli (konsumen)
b. Jumlah konsumen
c. Jumlah kebutuhan
d. Total Kebutuhan per-tahun
2.2.2. Proyeksi Permintaan Selama 5 tahun Mendatang
Tahun Proyeksi Permintaan (dalam unit)
1.
2.
3.
4.
5.

2.3. Penawaran/Pesaing
2.3.1. Jumlah Produk Sejenis di Pasar
Nama Perusahaan Kapasitas Produksi/tahun (unit)
1.
2.
3.
4.
5.
Total
Penawaran/tahun

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 81
Diktat Kewirausahaan

2.3.2. Proyeksi Penawaran/Pesaing Selama 5 Tahun Mendatang


Tahun Proyeksi Penawaran (dalam unit)
1.
2.
3.
4.
5.

2.4. Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar


Tahun Permintaan Penawaran Peluang Rencana Pangsa Pasar
(1) (2) (3) Pasar (4) Penjualan (6) = (5)/(4) x
(2) – (3) (5) 100%

2.5. Strategi Pemasaran Pesaing


Uraikan strategi Pemasaran yang dilakukan pesaing Anda, meliputi :
a. Produk (mutu, ukuran, kemasan, dll)
b. Harga (harga satuan, syarat pembayaran, potongan, dll)
c. Jalur Penjualan
d. Promosi
2.6. Strategi Pemasaran Perusahaan
Uraikan strategi Pemasaran yang akan Anda lakukan
a. Produk (mutu, ukuran, kemasan, dll)
b. Harga (harga satuan, syarat pembayaran, potongan, dll)
c. Jalur Penjualan
d. Promosi

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 82
Diktat Kewirausahaan

2.7. Analisis Pesaing


Perusahaan Pesaing
No Uraian Perusahaan
A B C
1 Harga Jual
2 Mutu Produk
3 Kemasan
4 Promosi
5 Merk
6 Potongan Penjualan
7 Bentuk Pembayaran
8 Pelayanan
9
10

2.8. Metode Promosi & Biaya Promosi


Metode Promosi Wilayah Sebaran Biaya (Rp)
1.
2.
3.

2.9. Penetapan Harga Jual


Tahun Harga Jual / Unit ( Rp )
1.
2.
3.
4.

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 83
Diktat Kewirausahaan

3. Aspek Produksi
3.1. Produk
1. Uraikan ciri-ciri produk
2. Kegunaan Utama Produk
3.2. Proses Produksi
Skema/Bagan Alur Proses Produksi

3.3. Kapasitas Produksi


Tahun Rencana Produksi (dalam unit)
1.
2.
3.
4.

3.4. Tanah
1. Beli Rp ...........................................................
2. Sewa per-tahun Rp ...........................................................
3.5. Bangunan
1. Beli Rp ...........................................................
2. Sewa per-tahun Rp ...........................................................

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 84
Diktat Kewirausahaan

3.6. Utilitas/Sarana
Biaya Utilitas Total Biaya (Rp)
1. Pemasangan Instalasi Listrik
2. Pemasangan Instalasi Air/PAM
3. Pemasangan Instalasi telepon
4. dll

3.7. Mesin dan Peralatan


Nama Mesin & Perl. Merk Jumlah Harga (Rp) Total (Rp)
1.
2.
3. dst

3.8. Kendaraan
1. Beli
Jenis Kendaraan Merk Jumlah Harga (Rp) Total (Rp)
1.
2.
3. dst

2. Sewa per-tahun Rp

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 85
Diktat Kewirausahaan

3.9. Bahan Baku dan Bahan Pembantu


1. Bahan baku utama dan bahan pembantu yang diperlukan sesuai dengan
Rencana Produksi tahun 1 :
Bahan Baku & Pemb. Fungsi Jumlah Harga (Rp) Total (Rp)
1.
2.
3.
Dst

2. Persyaratan pembelian bahan baku


3. Ketersediaan dan kesinambungan bahan baku
3.10. Tenaga Kerja Langsung
1. Sistem Harian
Jenis Kegiatan Tarip/ Jumlah Jumlah hari Total (Rp)
unit TK kerja/th
1.
2.
3.
Dst

2. Sistem Borongan/Sub-kontrak
Jenis Kegiatan Tarip/ Jumlah Jumlah Total (Rp)
unit TK produksi/th
1.
2.
3.
Dst

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 86
Diktat Kewirausahaan

3.11. Biaya Umum Pabrik


Biaya untuk menunjang kegiatan produksi :
Jenis Biaya Umum Pabrik Total (Rp )
1. Pemeliharaan mesin dan peralatan
2.Suku cadang, bahan bakar, olie, dll
3. Listrik, air, dll
4. Pemeliharaan bangunan

3.12. Limbah
a. Kualitas limbah dan cara pembuangannya
b. Biaya pengendalian limbah per-tahun
c. Prosedur IPAL

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 87
Diktat Kewirausahaan

4. Aspek Organisasi
dan SDM

4.1. Umum
1. Nama Perusahaan
2. Nama Pemilik/Pimpinan
3. Alamat Kantor dan Tempat Usaha
4. Bentuk Badan Hukum
5. Tahun Berdiri
4.1.1. Bagan/Struktur Organisasi

4.1.2. Uraian Jabatan


Jabatan Uraian Tugas Gaji (Rp)
Jabatan Uraian Tugas Gaji (Rp)
Bulan Tahun
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 88
Diktat Kewirausahaan

4.2. Perijinan
Jenis Perjanjian Biaya (Rp)
1. Ijin Prinsip (Dari Instansi Teknis)
2. SITU (Surat Ijin Tempat Usaha)
3. SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan)
4. TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
5. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
6. Akte Pendirian
7. dan lain-lain

4.3. Kegiatan Pra-Operasi dan Jadwal Pelaksanaan


Jenis Kegiatan Pra- Jadwal Kegiatan Biaya Pra
Operasi Operasional

10

12
11
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1. Survey Pasar
2. Menyusun Rencana Usaha
3. Mengurus Perijinan
4. Survey Tempat Usaha
5. Survey Mesin/Peralatan
6. Instalasi Listrik, Air, Telepon
7. Mencari Tenaga Kerja
8. Uji Coba Produksi
9. Operasional

4.4. Inventaris Kantor


Inventaris Kantor Merk Jumlah Harga (Rp) Total (Rp)
1.
2.
3. dst

4.5. Perlengkapan Kantor


Jenis Biaya Perlengkapan Kantor Total (Rp)
1. Alat-alat tulis
2. Buku, Faktur, Ordner, Kop surat, amplop dll.
3.dst

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 89
Diktat Kewirausahaan

5. Aspek Keuangan

5.1. Asumsi-asumsi
5.2. Pembiayaan Proyek
5.3. Laba Rugi
5.4. Arus Kas
5.5. Neraca

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 90
Diktat Kewirausahaan

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Prof. Dr. Buchari, 2007, Kewirausahaan, Edisi Revisi, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Kasmir, 2007, Kewirausahaan, PT Raja Grafindo Perkasa, Jakarta.

Soesarsono, 2002, Pengantar Kewirausahaan, Buku I, Jurusan Teknologi Industri


IPB, Bogor.

Suryana, 2006, Kewirausahaan, Edisi 3, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Triton PB., 2007, Entrepreneurship : Kiat Sukses Menjadi Pengusaha, Tugu


Publisher, Yogyakarta.

Akademi Perikanan Sorong - Kementerian Kelautan


dan Perikanan 91

Anda mungkin juga menyukai